• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam perhitungan kami menggunakan Tingkat Kepercayaan = 95 % k = 95 %, maka k = 2 Tingkat Ketelitian = s = 10 % 0,8218 960 789 = = =

i n produktif P

Uji kecukupan data :

N’ =

( )

P P s k −       2 1 =

( )

8218 , 0 8218 , 0 1 1 . 0 2 2 −       = 86,69

Analisa : Nilai N’ < N, maka dapat disimpulkan bahwa data sudah cukup dan tidak perlu dilakukan pengamatan lagi

4.6 Beban kerja untuk tiap – tiap elemen k er ja

Untuk mengetahui beban kerja tiap – tiap elemen kerja maka harus diketahui Performance Rating dan Allowance untuk masing – masing elemen kerja. Perhitungan Performace Rating (Penyesuaian) dapat dilakukan dengan menjumlahkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan seseorang dalam melakukan pekerjaan dan ditambah nilai 1. Nilai satu ini suatu ketentuan dimana seseorang bekerja normal, sedangkan Penentuan Allowance (Kelonggaran) dapat dilakukan dengan menjumlahkan faktor-faktor luar yang mempunyai besarnya kelonggaran seseorang dalam melakukan pekerjaan dan nilai setiap faktor dapat disesuaikan dengan tabel kelonggaran, meliputi : Tenaga yang dikeluarkan, Sikap Kerja, Gerakan Kerja, Kelelahan Mata, Keadaan Temperatur Tempat Kerja, Keadaan Atmosfer, Keadaan lingkungan yang baik, dan Kebutuhan Pribadi. Seperti pada tabel berikut adalah penyesuaian Performance Rating berdasarkan westinghouse :

Tabel 4.24 Performance Rating berdasarkan Westinghouse

No Jabatan Stuktural Faktor Total Performance Rating Ketrampilan Usaha Kondisi Kerja Konsistensi 1 Printing (1) 0,00 0,00 -0,03 0,01 0,98 2 Printing (2) 0,00 0,02 -0,03 0,00 0,99 3 Printing (3) 0,03 0,00 -0,03 -0,02 0,98 4 Printing (4) 0,00 0,02 -0,03 0,00 0,99 5 Laminating (1) 0,03 0,00 -0,03 -0,02 0,98 6 Laminating (2) 0,03 0,00 -0,03 -0,02 0,98 7 Dry (1) 0,03 0,00 -0,03 -0,02 0,98 8 Dry (2) 0,00 0,02 -0,03 -0,02 0,97 9 Slitting 0,00 0,02 -0,03 -0,02 0,97

Keterangan : - Ketrampilan (+0.11) : Excelent (B1) - Ketrampilan (+0.08) : Excelent (B2) - Ketrampilan (+0.06) : Good (C1) - Usaha (+0.05) : Good (C1) - Usaha (+0.02) : Good (C2) - Usaha (+0.00) : Avarage (D) - Kondisi Kerja : Good (C) - Konsistensi (+0.01) : Good (C) - Konsistensi (0.00) : Avarage (D) - Konsistensi (-0.02) : Fair (E)

Penyesuaian Performace Rating (Penyesuaian) dapat dilakukan dengan menjumlahkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan seseorang dalam melakukan pekerjaan dan ditambah nilai 1. Salah satu contoh pada operator

Printing 1 keterampilan 0,00 digolongkan Average skill dengan kategori percaya pada diri sendiri, gerakanya cepat tapi tidak lambat, terlihat adanya pekerjaan-pkerjaan yang terencana, tampak sebagai pekerja yang cakap, bekerja cukup teliti, tampak cukup terlatih dank arena mengetahui selukbeluk pekerjaanya, secara keseluruhan cukup memuaskan dsb. Usaha 0,00 digolongkan Average dengan kategori Bekerja dengan stabil, set up dilaksanakan dengan baik, melakukan kegiatan perencanaan dsb. Kondisi kerja -0.03 digolongkan fair condition dengan kategori kondisi fisik lingkungan, keadaan pencahayaan, temperature, kebisingan dibawah rata-rata dsb. Konsistensi Consistency diberikan dengan melihat factor yang perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran waktu

angka – angka yang dicatat tidak pernah semuanya sama. Sedangkan pada tabel berikut adalah penyesuaian Allowance berdasarkan faktor –faktor yang berpengaruh :

Tabel 4.25 Allowance berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh

No Jabatan Stuktural Faktor Kelonggaran (%) Total Allowance (%) A B C D E F G H 1 Printing (1) 9 1 0 9 8 3 1 2 33 2 Printing (2) 9 1 0 9 8 3 1 2 33 3 Printing (3) 9 1 0 9 8 3 1 2 33 4 Printing (4) 9 1 0 9 8 3 1 2 33 5 Laminating (1) 9 1 0 6 8 2 1 2 29 6 Laminating (2) 9 1 0 6 8 2 1 2 29 7 Dry (1) 5 1 0 6 8 2 1 2 25 8 Dry (2) 5 1 0 6 8 2 1 2 25 9 Slitting 7,5 1 0 7,5 3 2 1 2 24 Keterangan :

A : Tenaga yang dikeluarkan B : Sikap Kerja

C : Gerakan Kerja D : Kelelahan Mata

E : Keadaan Temperatur Tempat Kerja F : Keadaan Atmosfer

G : Keadaan lingkungan yang baik H : Kebutuhan Pribadi

Penentuan Allowance (Kelonggaran) dapat dilakukan dengan menjumlahkan faktor-faktor luar yang mempunyai besarnya kelonggaran seseorang dalam melakukan pekerjaan. Salah satu contoh penentuan Allowance

pada Printing operator 1 tenaga yang dikeluarkan 9 dengan kategori Bekerja ringan, sikap kerja 1.0 dengan kategori Bekerja duduk, ringan, Gerakan kerja 0.0 dengan kategori Ayunan bebas dari palu, kelelahan mata 9 dengan kategori pandangan hampir terus menerus dengan fokus berubah, keadaan temperatur tempat kerja 8,0 dengan kategori tinggi 28-38°C, Keadaan atmosfer 3,0 dengan kategori Ventilasi kurang baik, ada bau-bauan (tidak berbahaya), keadaan lingkungan yang kurang baik 1,0 dengan kategori Siklus kerja berulang-ulang antara 5-10 detik, Kebutuhan pribadi 2,0 dengan kategori pemberian nilai Pria = 0 – 2,5 % , Wanita = 2 – 5,0 %. Untuk tabel penyesuaian Allowance dapat dilihat di lampiran 9.

Setelah diketahui Performance Rating dan Allowance maka dapat dihitung beban kerja untuk masing – masing elemen kerja dengan menggunakan formula berikut ini :

Beban Kerja = % Produktif x Performance Rating x Total Menit Pengamatan x ( 1 + Allowance )

Total Menit Pengamatan

Contoh : - proses printing

82,19 x 0,98 x 2880 x 1,33 2880

Dari perhitungan ini maka, dapat diketahui beban kerja masing – masing elemen kerja seperti pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.35 Beban Kerja masing – masing elemen kerja No. Jabatan Stuktural Performance Rating (P) Allowance (%) Beban Kerja (%) Prosentase Produktif (%) 1 Printing (1) 82.19 0.98 33 107.13 2 Printing (2) 84.39 0.99 33 111.12 3 Printing (3) 81.46 0.98 33 106.17 4 Printing (4) 80 0.99 33 105.34 5 Laminating (1) 73.85 0.98 29 93.36 6 Laminating (2) 70 0.98 29 88.49 7 Dry (1) 70.31 0.98 25 86.13 8 Dry (2) 70.83 0.97 25 85.88 9 Slitting 82.43 0.97 24 99.15

Dalam Perhitungan beban kerja karyawan untuk tiap-tiap operator diatas dapat diketahui bahwa rata – rata beban kerja pada tiap – tiap operator sangat tinggi, salah satu contoh pada bagian Primting dengan prosentase produktif sebesar 82,19 % dengan Performance Rating sebesar 0,98 dan Allowance sebesar 33% sehingga diperoleh total beban kerja pada bagian Printing sebesar 107,13% jadi beban kerja pada operator tersebut dapat dikatakan sangat besar, dengan ini maka dapat diilakukan perhitungan untuk menentukan karyawan yang optimal.

4.7 Karyawan yang optimal

Dalam Perhitungan tingkat efisiensi kerja karyawan berdasarkan beban kerjanya untuk tiap-tiap operator diatas dapat digunakan untuk menentukan jumlah karyawan yang sebenarnya, perhitungannya masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

1. Printing

Rata – rata beban kerja bagian Printing mempunyai beban kerja yang tinggi sehingga pada bagian blending memerlukan penambahan karyawan, untuk menentukan jumlah karyawan yang optimal dapat diformulasikan sbb:

Rata – rata beban kerja pada bagian printing :

- Total beban kerja = 107,13 % + 111,12% +106,17% +105,34% = 429,75%

- Rata – rata beban kerja (kondisi riil) : 429,75% =

4 429,75%

= 107,44 % - Rata – rata beban kerja (usulan) : 429,75%

= 5 % 75 , 429 = 85,95%

Pada proses Printing, yang semula berjumlah 4 operator memiliki rata-rata beban kerja yang berlebihan yaitu sebesar 107,44%, Apabila jumlah karyawan pada bagian Printing ditambah 1 operator menjadi 5 operator, memiliki rata-rata beban kerja 85,95%, setelah dilakukan penelitian sebaiknya jumlah karyawan pada bagian printing adalah di tambah 1 operator 5 operator dengan rata-rata beban kerja sebesar 85,95%.

2. Laminaing

Rata – rata beban kerja bagian Laminating mempunyai beban kerja yang tinggi sehingga pada bagian Laminating memerlukan penambahan karyawan, untuk menentukan jumlah karyawan yang optimal dapat diformulasikan sbb:

Rata – rata beban kerja pada bagian Laminating: - Total beban kerja : 93,36 % + 88,49 % = 181,86 % - Rata – rata beban kerja (kondisi rill) : 181,86%

=

2 181,86

= 90,92% - Rata – rata beban kerja (usulan) : 181,86%

=

3 181,86

= 60,61%

Pada Proses Laminating, yang semula berjumlah 2 operator memiliki rata-rata beban kerja sebesar 90 ,92%, Apabila jumlah karyawan pada bagian

Laminating ditambah 1 operator menjadi 3 operator, maka memiliki rata-rata beban kerja 60,61% dikatakan mempunyai beban kerja rendah, setelah dilakukan penelitian sebaiknya jumlah karyawan optimal pada bagian

Laminating adalah tetap menggunakan 2 operator dengan rata-rata beban kerja sebesar 90,92%.

3. Dry

Rata – rata beban kerja bagian dry mempunyai beban kerja yang tinggi sehingga pada bagian dry memerlukan penambahan karyawan, untuk menentukan jumlah karyawan yang optimal dapat diformulasikan sbb: Rata – rata beban kerja pada bagian dry :

- Total beban kerja : 86,13% +85,88% = 172,01 - Rata – rata beban kerja (kondisi rill) : 172,01 %

=

2 % 172,01

= 86,00% - Rata – rata beban kerja (usulan) : 172,01%

=

3 % 172,01

Pada proses dry, yang semula berjumlah 2 operator memiliki rata-rata beban kerja yaitu sebesar 86,00 %, Apabila jumlah karyawan pada bagian dry ditambah 1 operator menjadi 3 operator, memiliki rata-rata beban kerja 57,33%, setelah dilakukan penelitian sebaiknya jumlah karyawan pada bagian dry adalah tetap 2 operator dengan rata-rata beban kerja sebesar 86,00%.

4. Slitting

Rata – rata beban kerja bagian slitting mempunyai beban kerja yang tinggi sehingga pada bagian slitting memerlukan penambahan karyawan, untuk menentukan jumlah karyawan yang optimal dapat diformulasikan sbb: Rata – rata beban kerja pada bagian slitting :

- Total beban kerja : = 99,15%

- Rata – rata beban kerja (kondisi rill) : 99,15% =

1 99,15%

= 99,15% - Rata – rata beban kerja (usulan) : 99,15%

=

2 99,15

= 49,57%

Pada Proses slitting, yang semula berjumlah 1 operator memiliki rata-rata beban kerja sebesar 99,15%, Setelah jumlah karyawan pada bagian slitting

ditambah 1 operator menjadi 2 operator, memiliki rata-rata beban kerja 49,57%, maka sebaiknya jumlah karyawan optimal pada bagian slitting

adalah tetap menggunakan 1 operator dengan rata-rata beban kerja sebesar 99,15 %.

4.7. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan elemen kerja masing-masing bagian, dapat diketahui besarnya beban kerja rata-rata tiap operator dan jumlah tenaga kerja yang optimal pada masing-masing setasiun kerja sebagai berikut:

a. Pr oses Printing, Pada proses Printing, yang semula berjumlah 4 operator memiliki rata-rata beban kerja yang berlebihan yaitu sebesar 107,44%, Apabila jumlah karyawan pada bagian Printing ditambah 1 operator menjadi 5 operator, memiliki rata-rata beban kerja 85,95%, setelah dilakukan penelitian sebaiknya jumlah karyawan pada bagian printing adalah di tambah 1 operator 5 operator dengan rata-rata beban kerja sebesar 85,95%.

b. Pr oses Laminating Pada Proses Laminating, yang semula berjumlah 2 operator memiliki rata-rata beban kerja sebesar 90 ,92%, Apabila jumlah karyawan pada bagian Laminating ditambah 1 operator menjadi 3 operator, maka memiliki rata-rata beban kerja 60,61% dikatakan mempunyai beban kerja rendah, setelah dilakukan penelitian sebaiknya jumlah karyawan optimal pada bagian Laminating adalah tetap menggunakan 2 operator dengan rata-rata beban kerja sebesar 90,92%.

c. Pr oses Dry, Pada proses dry, yang semula berjumlah 2 operator memiliki rata-rata beban kerja yaitu sebesar 86,00 %, Apabila jumlah karyawan pada bagian dry ditambah 1 operator menjadi 3 operator, memiliki rata-rata beban kerja 57,33%, setelah dilakukan penelitian sebaiknya jumlah karyawan pada bagian dry adalah tetap 2 operator dengan rata-rata beban kerja sebesar 86,00%.

d. Pr oses Slitting, Pada Pada Proses slitting, yang semula berjumlah 1 operator memiliki rata-rata beban kerja sebesar 99,15%, Setelah jumlah karyawan pada bagian slitting ditambah 1 operator menjadi 2 operator, memiliki rata-rata beban kerja 49,57%, maka sebaiknya jumlah karyawan optimal pada bagian slitting adalah tetap menggunakan 1 operator dengan rata-rata beban kerja sebesar 99,15 %.

Tabel : 4.36. Penentuan jumlah tenaga kerja yang optimal

No Eleman Kerja Tenaga kerja / grup (sebelum) Beban kerja Tenaga Kerja / grup (sesudah) Beban Kerja 1 Printing 4 107,43% 5 85,95% 2 Laminating 2 90,92% 2 90,92% 3 Dry 2 86,00% 2 86,00% 4 Slitting 1 99,14% 1 99,14%

Dari hasil tabel diatas dapat dilihat bahwa beban kerja yang berlebihan hanya terdapat pada bagian Printing seingga disarankan untuk menambah 1 operator menjadi 5 operator, untuk bagian Laminating tetap menggunakan 2 operator, bagian Dry juga tetap menggunakan 2 operator dan bagian Slitting tetap menggunakan 1 operator.

Dokumen terkait