• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kedamaian dalam Dakwah Islam di Nusantara

Dalam dokumen PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI (Halaman 194-200)

Kelas IX SMP

171

Tahukah kalian bahwa keberadaan agama Islam di Nusantara tidak muncul begitu saja. Ajaran Islam menjadi menarik dan diminati oleh masyarakat di wilayah Nusantara karena perjuangan dan kegigihan dari para mubalig. Mereka sejak dulu berdakwah dengan menampilkan ajaran Islam yang ramah, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah, yakni ajaran Islam sebagai rahmatan lil a>lami>n.

Kewajiban mendakwahkan Islam semacam ini berlaku bagi setiap Muslim. Cara-cara dakwah yang ramah dan menebarkan kedamaian ini sejalan dengan nilai-nilai ajaran Islam itu sendiri. Hal ini menegaskan bahwa Islam membawa keselamatan dan kedamaian. Penduduk Nusantara patut berterima kasih kepada para penyebar Islam di Nusantara, sebab mereka telah berjasa mengenalkan akidah Islam yang sebenarnya. Dengan datangnya Islam di Nusantara berarti wilayah Nusantara mendapat hidayah dan cahaya Iman dari Allah Swt.

Wahai anak saleh, Islam adalah agama cinta damai. Ajaran Islam juga mudah dipelajari dan diamalkan serta mengajarkan persamaan derajat diantara sesama manusia. Manusia yang paling mulia di sisi Allah Swt. adalah yang paling bertakwa. Islam datang di Nusantara dengan cara-cara damai. Penduduk Nusantara dengan lapang dada menerima ajaran Islam. Sehingga Islam di Nusantara berkembang pesat. Metode dakwah para penyebar Islam di Nusantara patut ditiru oleh para saat mubalig saat ini. Mereka berdakwah dengan cara yang damai, tidak menghakimi, tutur kata yang lembut, dan yang tidak kalah penting adalah menghargai kearifan dan budaya lokal.

Metode demikian dijalankan oleh Rasulullah Saw. Beliau dikenal santun kepada semua orang, meski kepada non-Muslim sekali pun. Keluhuran akhlak inilah yang menjadi kunci sukses dakwah Beliau. Andai saja Beliau bersikap keras, kaku dan tidak pandai menghargai budaya orang lain, tentu masyarakat yang didakwahi akan menjauh, bukannya tertarik masuk Islam.

Renungkanlah, apa jadinya negeri ini jika Islam tidak masuk ke Nusantara? Tentunya negeri kita masih dalam kegelapan, jauh dari cahaya hidayah Allah Swt. Sebelum Islam datang, masyarakat meyakini kepercayaan pada nenek moyang.seperti animisme dan dinamisme. Setelah Islam datang, mayoritas penduduk Nusantara beragama Islam.

INFOGRAFIS

Kegiatan 1

Bacalah pantun nasihat yang mengajak sesama untuk senantiasa menyebarkan ajaran Islam dengan cara yang santun di bawah ini, kemudian lengkapi bait pantun nasihat yang masih kosong!

Orang-orang tampak … Bersihkan masjid . . .

Sejarah dakwah Islam di Nusantara Dilakukan dengan ramah dan damai Orang kaya suka …

Sedekahkan harta yang … Cara dakwah para ulama Marilah kita teladani

Menyisir rambut dengan bercermin Sesudah rapi memakai peci hitam Semangat Islam …

Kelas IX SMP

173

INFOGRAFIS

Kegiatan 2

1. Bacalah materi tentang menelusuri alur perjalanan dakwah di Nu-santara di bawah ini, kemudian buatlah kelompok yang beranggo-takan 4 orang.

2. Carilah di internet atau sumber lain tentang tokoh-tokoh sebagai berikut: Sultan Ageng Tirtayasa, Panembahan Senopati, Sultan Babullah, Sultan Iskandar Muda, Raden Fatah!

3. Buatlah biografi masing-masing tokoh tersebut

1. Menelusuri Alur Perjalanan Dakwah di Nusantara

Gambar: 7.1

Jejak masuknya Islam ke Nusantara dapat ditelusuri melalui sumber-sumber sejarah, seperti prasasti, nisan, catatan musafir asing (terutama Cina, Arab dan Eropa), dan juga dari cerita r,akyat (hikayat, babad). Kehadiran Islam di Nusantara tidak terlepas dari peran penting para mubalig yang terus-menerus menyebarkan Islam, seperti para ulama, para

wali, para pedagang dan penguasa kerajaan Islam yang terus berjuang menyebarkan Islam di Nusantara. Para mubalig Islam berdakwah dengan penuh semangat dan keikhlasan dan kehadirannya diterima dengan baik oleh masyarakat sehingga mereka memeluk Islam. Hal ini disebabkan dakwah yang dilakukan adalah dakwah dengan cara-cara damai, bukan dengan kekerasan. Para mubalig Islam meyakini bahwa tidak ada paksaan dalam beragama karena telah tampak jelas antara yang haq dan batil.

Dalam perjalanan dakwahnya para mubalig pasti pernah menghadapi hambatan dan tantangan, tetapi semua itu dapat di atasi dengan bekal keteguhan iman, ilmu, kecerdasan, dan akhlak mulia. Ajaran Islam mudah diterima oleh penduduk Nusantara. Hal ini dikarenakan Islam adalah agama yang nyata akan kebenarannya, rasional, mengajarkan kedamaian dan persamaan derajat.

Keberhasilan dakwah Islam di Nusantara dapat dinikmati hingga saat ini, salah satunya kita hidup di Indonesia yang memiliki penduduk Muslim terbesar di dunia. Oleh karena itu, sebagai generasi Muslim, harus meneladani kegigihan dan keuletan mereka dalam berdakwah, serta rasa nasionalisme dalam mencintai tanah air. Setiap Muslim harus berdakwah sesuai dengan zaman dan cara masing-masing. Begitu pun sebagai seorang pelajar, cara yang bisa dilakukan adalah dengan belajar tekun dan berakhlak mulia kepada siapa pun. Mari tunjukkan bahwa kalian adalah generasi Muslim yang cerdas, kreatif, dan berakhlak mulia.

Berkat kegigihan mubalig, perkembangan Islam di Nusantara begitu pesat sampai saat ini. Lalu bagaimanakah alur perjalanan dakwah di Nusantara? Proses masuknya Islam di Indonesia berjalan secara bertahap dan melalui banyak jalan. Menurut para ahli sejarah, teori-teori tentang kedatangan Islam ke Indonesia adalah sebagai berikut.

Kelas IX SMP

175

a. Menurut teori Makkah, masuknya Islam ke Indonesia adalah langsung dari Makkah atau Arab, pada abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 Masehi,.

b. Menurut teori Gujarat (India bagian barat), masuknya Islam ke Indonesia berasal dari Gujarat pada abad ke-7 H atau abad ke-13 M dibawa pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dari orang-orang Arab bermazhab Syafi’i.

c. Menurut teori Cina, kedatangan Islam ke Indonesia (khususnya di tanah Jawa) berasal dari para pedagang Cina yang sudah mandapatkan ajaran Islam. Hal ini dibuktikan dengan adanya masjid-masjid tua yang bernilai arsitektur Cina atau Tiongkok di berbagai tempat di Pulau Jawa.

Semua teori di atas semakin memperkaya khazanah keilmuan tentang sejarah Islam di Nusantara. Sejak masuk pada abad ke 7 M, Islam terus berkembang dengan pesat di bumi Nusantara sampai sekarang. Berikut hasil penelusuran sejarah perkembangan Islam di Nusantara, antara lain:

a. Perjalanan Dakwah Islam di Sumatera

Wilayah Nusantara yang mula-mula dimasuki Islam adalah pantai barat pulau Sumatera dan daerah Pasai yang terletak di Aceh utara. Penyebaran Islam dilakukan oleh para saudagar Arab yang hilir mudik berdagang dari Mesir, Persia, Gujarat, dan Cina. Di pulau ini berdiri kerajaan Islam yang pertama, yaitu kerajaan Islam Perlak atau Peureulak dan kerajaan Samudera Pasai. Kerajaan Perlak berkuasa di sekitar wilayah Peureulak, Aceh Timur, pada tahun 1112 M. Samudera Pasai terletak di pesisir timur laut Aceh, Kabupaten Lhok Seumawe atau Aceh Utara sekarang.

Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara dengan rajanya Sultan Malik al-Saleh yang meninggal pada bulan Ramadan tahun 696 H yang diperkirakan bertepatan dengan tahun 1297 M. Kawasan Aceh yang strategis dan berada di pintu masuk Selat Malaka menjadikan Aceh sebagai tempat pertemuan para pedagang

Dalam dokumen PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI (Halaman 194-200)