• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kedudukan Raja Sebagai Ketua Saniri Negeri Lengkap

Dalam dokumen KEDUDUKAN RAJA SEBAGAI KETUA SANIRI NEGE (Halaman 63-71)

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Kedudukan Raja Dalam Sistem Pemerintahan Negeri

2. Kedudukan Raja Sebagai Ketua Saniri Negeri Lengkap

Identitas Negeri dilihat dari segi fungsi pemerintahan berdasarkan Pasal 200 UU Nomor 32 Tahun 2004, menempatkan pemerintahan negeri sebagai bagaian dari pemerintahan daerah kabupaten/kota, sehingga keberadaan pemerintahan negeri adalah sebagai sub sistem pemerintahan daerah kabupaten/kota.46 Terkait dengan hal itu memosisikan kedudukan Raja dalam ketatanegaraan Indonesia perlu dipahami sebagai penyelenggaraan urusan yang dilaksanakan dalam rangka pemerintahan dalam arti luas, untuk melayani masyarakat.

46A.D. Bakarbessy,Artikel, Hukum Tata Negara,Kajian Yuridis Terhadap Kedudukan Desa Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

Bab V, bagian kelima, Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 3 Tahun 2008 tentang Negeri di Kota Ambon menentukan tugas, wewenang, kewajiban, hak dan larangan bagi seorang Raja yaitu sebagai berikut :

a. Tugas Raja :

o menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat Negeri

o membina kehidupan masyarakat Negeri

o membina dan mengembangkan perekonomian Negeri

o memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat Negeri

o mendamaikan perselisihan hukum adat di Negeri

o memutuskan persengketaan hukum adat di Negeri

o memelihara dan melestarikan adat istiadat dan hukum adat yang hidup di Negeri

o mengamankan kekayaan Negeri

o mengembangkan kemandirian masyarakat b. Dalam menjalankan tugasnya Raja berwenang :

o memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Negeri berdasarkan keputusan yang ditetapkan bersama Saniri Negeri Lengkap.

o mengajukan Rancangan Peraturan Negeri.

o merencanakan, menyusun dan mengajukan Rancangan APBNegeri untuk dibahas bersama Saniri Lengkap dan ditetapkan menjadi Peraturan Negeri.

o menetapkan Peraturan Negeri yang telah mendapat persetujuan bersama Saniri Negeri Lengkap.

o mewakili Negeri di dalam dan di luar Pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk itu.

o merencanakan dan menyusun program pembangunan Negeri.

o menentukan pemanfaatan kekayaan alam yang ada dalam petuanan Negeri.

c. Kewajiban Raja :

o memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

o melaksankan prinsip tata pemerintahan Negeri yang bersih dan bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme.

o menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan.

o menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Negeri yang baik.

o melaksanakan kehidupan demokrasi.

o menjalin hubungan kerjasama dengan seluruh mitra kerja Pemerintahan Negeri.

o memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.

o melaksanakan dan mempertanggung jawabkan pengelolaan keuangan Negeri.

o melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan Negeri termasuk didalamnya urusan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah Propinsi, dan Pemerintah Pusat.

o bersikap dan bertindak adil, tidak memihak serta tidak mempersulit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

o mengembangkan pendapatan masyarakat dan kelembagaan di Negeri.

o berdomisili di Negeri dan berkewajiban memimpin rapat dalam rangka membahas laporan penyelenggaraan Pemerintahan Negeri per triwulan. Selain melaksanakan kewajiban-kewajiban diatas, Raja wajib memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan Negeri melalui Camat kepada Walikota, per triwulan. Laporan tersebut diinformasikan kepada Saniri Negeri Lengkap. Laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pertanggungjawaban kepada Saniri Besar disampaikan 1 (satu) kali dalam satu tahun dalam Rapat Saniri Besar. Laporan tersebut digunakan oleh Walikota sebagai dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan Pemerintah Negeri dan sebagai bahan pembinaan lebih lanjut. Laporan akhir masa jabatan Raja disampaikan kepada Saniri Negeri Lengkap dan kepada Walikota melalui Camat selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhir masa jabatan.

d. Raja berhak :

o mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Sekretaris Negeri

o mengangkat dan memberhentikan Perangkat Negeri

o memperoleh penghasilan selama menjabat sebagai Raja

(penghasilan tersebut ditetapkan setiap tahun dalam APBNegeri) e. Raja dilarang :

o melanggar sumpah/janji jabatan

o menjadi pengurus partai politik;

o merangkap jabatan sebagai anggota DPRD

o terlibat dalam kampanye pemilihan umum

o merugikan kepentingan umum, meresahkan dan memihak warga masyarakat tertentu

o melakukan perbuatan tercela

o menyalahgunakan berbagai tugas, wewenang, hak dan kewajiban diatas Saniri Negeri Lengkap adalah Badan legislatif Negeri yang terdiri dari wakil-wakil Soa, Kepala Adat, Tua-Tua Negeri, Kepala Tukang, Kewang, serta unsur-unsur lain yang bertugas membantu Kepala Pemerintahan Negeri membentuk Peraturan Negeri serta melakukan fungsi pengawasan.

Terkait dengan fungsi pengawasan, dalam suatu negara yang sedang membangun, itu merupakan hal yang sangat penting, baik pengawasan secara vertikal, horizontal, eksternal, preventif maupun represif agar maksud dan tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Lemahnya pengawasan berarti

mendekatkannya kepada pelaksanaan kerja yang tidak sempurna, sehingga menjauhkannya dari tujuan yang hendak dicapai dan semakin banyak peluang untuk penyalahgunaann kekuasaan. Tetapi sebaliknya, kuatnya kontrol atau ketatnya pengawasan semakin sempurna pelaksanaannya kerja sehingga tujuan dapat diraih dan penyalahgunaan kekuasaan dapat dihindarkan, yang pada akhirnya hak asasi rakyat dapat terwujud. Dalam negara demokrasi, rakyatlah yang menentukan tujuan dan rakyat pula yang menjadi tujuan, administrasi Negara hanyalah alat untuk mengabdi kepada kepentingan rakyat yang menjadi tujuan.

Pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan kegiatan-kegiatan diperoleh secara berdaya guna dan berhasil guna, sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya, hal ini sesuai dengan pendapat Handayaningrat yang mengatakan bahwa ”Pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif), sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya”.47

Pengawasan bertujuan untuk mengetahui apakah pelaksanaan kerja sesuai dengan yang direncanakan, apakah segala instruksi telah dilaksanakan dan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi. Hal ini sesuai dengan pendapat Soekarno sebagai berikut :

47Soewarno Handayaningrat,Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen, (Jakarta: Gunung Agung, 1996), hlm.143.

Tujuan pengawasan adalah :48

a. Untuk mengetahui apakah sesuatu berjalan sesuai dengan rencana yang telah digariskan.

b. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu dilaksanakan dengan instruksi serta azas-azas yang telah diinstruksikan.

c. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan, kelemahan-kelemahan dalam pekerjaan.

d. Untuk mengetahui segala sesuatu apakah berjalan efisien.

e. Untuk mencari jalan keluar, bila ternyata dijumpai kesulitan-kesulitan, kelemahan atau kegagalan kearah perbaikan.

Abdurrahman mengemukakan secara terperinci beberapa aspek yang menjadi tujuan pengawasan yaitu :49

a. Mencegah penyimpangan.

b. Memperbaiki kesalahan-kesalahan dan kelemahan.

c. Mendinamisir organisasi serta segenap kegiatan manajemen yang lain. d. Mempertebal rasa tanggung jawab.

Dari ketiga pendapat para ahli diatas mengenai tujuan pengawasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan pengawasan adalah untuk

48Soekarno,Dasar-Dasar Manajemen, Cetakan XIV,(Jakarta: Miswar, 1986), hlm.105.

49Abdurrahman, Aneka Masalah Hukum Dalam Pembangunan di Indonesia, (Bandung: Alumni, 1979), hlm. 99.

menemukan dan memperbaiki kelemahan, penyimpangan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa terlebih dahulu harus diusahakan terwujudnya aparat yang baik, jujur serta berwibawa. Hal ini dapat tercipta apabila proses pengawasan serta pengendalian terhadap aparat tersebut bersifat kontinu dan berbobot. Pengawasan atas penyelenggaraan negeri adalah proses kegiatan yang ditujuan untuk menjamin agar pemerintahan Negeri berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Meskipun dalam Perda Kota Ambon No. 3 Tahun 2008 tidak menjelaskan secara terperinci mengenai pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan dari Saniri Negeri Lengkap (Badan Permusyawaratan Desa) seperti pada UU No. 6 Tahun 2014 dan peraturan pelaksananya namun dikaitkan dengan kewenangan Raja maka kita dapat meyimpulkan bahwa yang dimaksudkan fungsi pengawasan disini adalah pengawasan terhadap kinerja Raja.

Dalam sistem presidensial, pelaksanaan sistem pengawasan bersifat checks and balances antar lembaga negara artinya diantara lembaga-lembaga negara saling mengawasi agar diantara lembaga negara tidak melebihi batas kewenangannya. Maka dengan demikian menurut penulis, penempatan kedudukan Raja sebagai Kepala Eksekutif dan Ketua Saniri Negeri Lengkap

dalam Pasal 11 Perda Kota Ambon No. 3 Tahun 2008 merupakan pengaturan yang tidak tepat. Selain itu, telah diundangkan beberapa peraturan baru yang berkaitan dengan Desa/Negeri sehingga perda tersebut tidak lagi sesuai.

C. Beberapa Isu Hukum Terkait Kedudukan Raja Dalam Sistem

Dalam dokumen KEDUDUKAN RAJA SEBAGAI KETUA SANIRI NEGE (Halaman 63-71)

Dokumen terkait