HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Keefektifan Modul Ajar terhadap Kemahiran Berpikir Tingkat Tinggi (KBTT) Mahasiswa
4.2.1 Analisis Data Sebelum Perlakuan
Analisis data sebelum perlakuan meliputi analisis data kemampuan awal mahasiswa kedua kelas sampel pada mata kuliah Masalah Nilai Awal dan Syarat Batas (MNASB) yang diperoleh dari hasil pretest. Untuk memastikan bahwa kedua kelas memiliki kemampuan yang setara perlu dilakukan uji statistik terhadap data
pretest. Data pretest akan dilakukan dua analisis yaitu analisis data statistik
deskriptif dan analisis data statistik inferensial. Pada analisis data statistik deskriptif akan mendeskripsikan gambaran data yang diperoleh dengan menentukan nilai rata-rata, nilai maksimum, nilai minimum, jangkauan, variansi, dan standar deviasi, sedangkan pada analisis data statistik inferensial, data akan diuji normalitas, homogenitas, dan dilanjutkan dengan uji kesamaan dua rata-rata. Analisis data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 22 for windows.
Setelah dilakukan pengolahan data, diperoleh deskripsi terhadap data KBTT pretest mahasiswa kedua kelas sampel seperti ditunjukkan pada tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Rata-rata, Variansi dan Standar Deviasi data Skor Pretest KBTT Mahasiswa Kelas Sampel
No Ukuran Statistik Nilai
Kelas 6A Kelas 6C 1 Rata-rata 21.8152 22.5714 2 Skor minimum 15 15 3 4 5 6 Skor maksimum Jangkauan Varians Standar Deviasi 30 15 21.706 4.6589 30 15 26.180 5.1166
Tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata KBTT untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen relatif sama atau tidak jauh berbeda dan jangkauan sama. Kemudian variansi dan standar deviasi kedua kelas sampel berbeda tetapi tidak terlalu besar perbedaannya. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol kemampuan awalanya setara. Namun data tersebut belum bisa memastikan apakah kemampuan awal mahasiswa kedua kelas sampel pada mata kuliah Masalah Nilai Awal dan Syarat Batas (MNASB) itu berbeda atau tidak secara signifikan. Untuk memastikannya, perlu dilakukan uji statistik terhadap data pretest mahasiswa tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Uji Normalitas
Kriteria pengujian yang digunakan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 22 for windows pada uji Kolmogorov-Smirnov yaitu jika angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov sig.> 0.05 maka 𝐻0 diterima dan 𝐻1 ditolak. Sebaliknya jika angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov sig.< 0.05 maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima. Hasil uji normalitas data skor pretest mahasiswa dengan bantuan SPSS adalah seperti pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Data Skor Pretest KBTT mahasiswa Kelas Sampel
Kelas N Rata-rata Simpangan Baku Sig. 𝐻0 Eksperimen (6A) 32 21.8125 4.6589 0.060 Diterima
Kontrol (6C) 28 22.5714 5.1166 0.127 Diterima Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai significance (sig.) dari kelas eksperimen (6A) (0.060) dan kelas kontrol (6C) (0.127). Kedua-duanya adalah sig > ( = 0.05), sehingga hipotesis nol (𝐻0) diterima. Berarti data skor pretest KBTT mahasiswa kelas ekperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan pada data yang berdistribusi normal. Karena data
pretest kedua kelas sampel berdistribusi normal, maka akan dilakukan uji
homogenitas pada kedua kelas tersebut. Pengujian dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS for Windows versi 22 menggunakan Levene-Test. Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika nilai significance (sig.) lebih besar dari α = 0,05, maka
H0 diterima; dalam hal lainnya, H0 ditolak. Hasil uji Leveneseperti disajikan pada tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.7 Uji Levene Data Pretest KBTT Mahasiswa Kelas Sampel
Kelas N Sig H0
Eksperimen (6A) 32
0.599 Diterima
Kontrol (6C) 28
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai significance (sig) pada kedua kelas lebih dari 𝛼 = 0,05 sehingga 𝐻0 diterima. Berarti varian data skor pretest KBTT mahasiswa kedua kelas sampel adalah berdistribusi homogen.
c. Uji Kesamaan Dua Rata-rata
Karena kedua kelas sampel data pretest KBTT adalah berdistribusi homogen, maka uji kesamaan dua rata-rata dapat dilakukan. Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan KBTT matematis mahasiswa dari kedua kelas sampel adalah setara. Uji kesamaan dua rata-rata skor pretest KBTT mahasiswa kelas sampel dengan bantuan aplikasi SPSS for Windows versi 22 menggunakan uji Independent Sample T-Test, dilakukan dengan asumsi kedua varians homogen (equal variances assumed). Kriteria pengujiannya, jika nilai
significance (sig) lebih besar dari α = 0,05, maka H0 diterima; dalam hal lainnya H0
ditolak. Hasil uji kesamaan rata-data skor pretest KBTT mahasiswa kedua kelas sampel seperti disajikan pada tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8 Hasil Uji-t kesamaan rata-rata Pretest KBTT mahasiswa Kelas Sampel
Kelas N Sig. (2 tailed) H0
Eksperimen (6A) 32
0.550 Diterima
Kontrol (6C) 28
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai significance (sig) lebih dari 𝛼 = 0.05 sehingga 𝐻0 diterima. Berarti, dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor pretest KBTT mahasiswa kelas eksperimen (6A) dan kelas kontrol (6C) adalah sama pada tingkat kepercayaan 95%. Sehingga eksperimen boleh dilakukan keatas kedua kelas sampel tersebut dan boleh dilihat efektifitasnya tehadap kemahiran tingkat tinggi mahasiswa.
4.2.2 Analisis Data Setelah Perlakuan
Analisis data setelah perlakuan meliputi dua tahapan analisis yaitu; 1) analisis rata-rata posttest KBTT kedua kelas sampel menggunakan uji-t, uji ini untuk melihat perbedaan kemahiran berpikir tingkat tinggi (KBTT) mahasiswa antara kedua kelas sampel, dan 2) analisis data skor Gain (skor peningkatan KBTT), aanalisis ini untuk melihat apakah ada pengaruh yang signifikan dari modul ajar berbasis kompetensi pada mata kuliah MNASB Prodi Pendidikan Matematika Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau terhadap kemahiran berpikir tingkat tinggi
(KBTT) matematika mahasiswa. Data dianalis dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 22 for windows.
a. Uji Kesamaan Dua Rata-rata
Setelah dilakukan pengolahan data, diperoleh deskripsi terhadap data
posttest KBTT mahasiswa kedua kelas sampel seperti ditunjukkan pada tabel 4.9
berikut.
Tabel 4.9 Rata-rata, Variansi dan Standar Deviasi Data Posttest KBTT mahasiswa Kelas Sampel
No Ukuran Statistik Nilai
Kelas Eksperimen (6A) Kelas Kontrol (6C)
1 Rata-rata 73.5056 62.6143 2 Skor minimum 40.03 30.53 3 4 5 6 Skor maksimum Jangkauan Varians Standar Deviasi 90.30 50.27 144.517 12.0215 89.24 58.71 223.731 14.9576
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai rata-rata posttest KBTT untuk kelas eksperimen jauh lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelas kontrol. Kemudian varians dan standar deviasi juga jauh berbeda. Hal ini bermakna bahwa terdapat perbedaan KBTT kelas ekperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen rataan KBTT lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Namun data tersebut belum bisa memastikan apakah KBTT mahasiswa kedua kelas sampel pada mata kuliah Masalah Nilai Awal dan Syarat Batas (MNASB) benar-benar berbeda secara signifikan. Untuk memastikan signifikansinya secara statistik, perlu dilakukan uji statistik yaitu uji-t (uji kesamaan dua rata-rata) terhadap data pretest KBTT mahasiswa. Uji-t boleh dilakukan apabila data KBTT kedua kelas sampel tersebut homogen. Untuk melihat homogenitas dari data KBTT kedua kelas sampel tersebut syaratnya adalah data KBTT kedua kelas sampel harus berdistribusi normal. 1) Uji Normalitas
Uji homogenitas hanya boleh dilakukan terhadap data yang berdistribusi normal. Untuk itu, maka data posttest KBTT kelas sampel terlebih dahulu akan dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria pengujian yang digunakan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 22 for
windows pada uji Kolmogorov-Smirnov yaitu, jika angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov sig > 0.05 maka 𝐻0 diterima dan 𝐻1 ditolak. Sebaliknya jika angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov sig < 0.05 maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov data posttest KBTT mahasiswa seperti ditunjukkan pada tabel 4.10 berikut.
Tabel 4.10 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Posttest KBTT Mahasiswa Kelas Sampel
Kelas N Rata-rata Simpangan Baku Sig. 𝐻0
Eksperimen 6A 32 73.5056 12.0215 0.069 Diterima Kontrol 6C 28 62.6143 14.9576 0.200 Diterima Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai significance (sig) kelas eksperimen (0.690) dan kelas kontrol (0.200) > ( = 0.05), sehingga 𝐻0 diterima. Berarti data posttest KBTT mahasiswa kedua kelas sampel adalahberdistribusi normal. 2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan pada data yang berdistribusi normal. Karena data
pretest kedua kelas sampel berdistribusi normal, maka akan dilakukan uji
homogenitas data posttest KBTT kedua kelas sampel. Pengujian dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS for Windows versi 22 menggunakan uji Levene. Kriteria pengujian yaitu, jika nilai significance (sig) lebih besar dari α = 0,05, maka H0
diterima; dalam hal lainnya, H1 ditolak. Hasil uji Levene seperti disajikan pada tabel 4.11 berikut.
Tabel 4.11 Hasil uji Levene data Posttest KBTT Mahasiswa Kelas Sampel
Kelas Sampel N Sig H0
Eksperimen (6A) 32
0.440 Diterima Kontrol (6C) 28
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai significance (sig) pada kedua kelas lebih dari 𝛼 = 0,05 sehingga hipotesis nol 𝐻0 diterima. Berarti varians data posttest KBTT mahasiswa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah berdistribusi homogen.