• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keefektifan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Web

Keefektifan perangkat pembelajaran matematika berbasis web ini berkenaan dengan motivasi belajar siswa. Tahapan keefektifan pelaksanaannya bersamaan dengan tahapan praktikalitas. Berikut ini data motivasi siswa yang telah peneliti peroleh.

1. Motivasi siswa

Untuk mengetahui motivasi siswa, siswa diminta untuk mengisi angket motivasi belajar. Angket motivasi diberikan setelah siswa mengikuti proses pembelajaran dengan perangkat pembelajaran matematika berbasis web sebanyak empat kali pertemuan. Tujuan pemberian angket motivasi ini adalah untuk mendapatkan gambaran bagaimana tingkat motivasi siswa setelah mengikuti proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil sebaran peritem data angket motivasi belajar diperoleh bahwa jumlah skor hasil jawaban siswa terhadap angket motivasi belajar adalah 2450 dan skor maksimum 3300 sehingga skor hasil jawaban siswa terhadap angket motivasi adalah 74,24%. Menurut tabel kriteria interprestasi skor motivasi belajar siswa diperoleh bahwa tingkat motivasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan perangkat pembelajaran matematika berbasis web termasuk kategori tinggi. Adapun hasil analisis data angket motivasi dapat dilihat pada Lampiran 19.

Data hasil sebaran angket motivasi belajar siswa ditinjau dari 4 indikator dapat dilihat pada tabel berikut ini.

83

Tabel 8. Data Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa terhadap Ketertarikan Siswa pada Pembelajaran dengan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Web

Nomor Pernyataan 5 4 3 2 1 Jumlah f % f % f % f % f % f % 15 3 13,64 9 40,91 7 31,82 2 9,09 1 4,55 22 100 16 11 50 10 45,45 1 4,55 0 0 0 0 22 100 17 7 31,82 11 50 3 13,64 1 4.55 0 0 22 100 18 3 13,64 14 63,64 5 22,73 0 0 0 0 22 100 19 5 22,73 9 40,91 7 31,82 0 0 1 4,55 22 100 21 5 22,73 14 63,64 2 9,09 1 4,55 0 0 22 100 23 5 22,73 12 54,55 4 18,18 1 4,55 0 0 22 100 30 2 9,09 10 45,45 5 22,73 4 18,18 1 4,55 22 100

Berdasarkan Tabel 8 diperoleh persentase terbesar untuk pernyataan pertama yaitu siswa setuju mengakses web pembelajaran di luar jam pelajaran adalah 41%. Siswa sangat setuju keanekaragaman pada bacaan, tugas, ilustrasi, dan animasi pada web pembelajaran menarik perhatian saya adalah 50%. Siswa tidak setuju belajar matematika melalui web pembelajaran membosankan adalah 50%. Siswa tidak setuju malas belajar matematika melalui web pembelajaran adalah 63,64%. Siswa setuju belajar matematika melalui web pembelajaran membuat siswa tertarik untuk belajar matematika adalah 40,91%. Siswa tidak setuju belajar matematika melalui web pembelajaran tidak menarik adalah 63,64%. Kemudian, siswa tidak setuju tidak suka belajar matematika melalui web pembelajaran adalah 54,55%. Secara umum, ketertarikan siswa pada pembelajaran dengan perangkat pembelajaran matematika berbasis web adalah 51,96%.

Tabel 9. Data Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa terhadap Relevansi Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Web

Nomor Pernyataan 5 4 3 2 1 Jumlah f % f % f % f % f % f % 2 3 13,64 9 40,91 8 36,36 2 9,09 0 0 22 100 6 6 27,27 8 36,36 8 36,36 0 0 0 0 22 100 10 0 0 14 63,64 6 27,27 2 9,09 0 0 22 100 11 6 27,27 9 40,91 7 31,82 0 0 0 0 22 100

Pada Tabel 9 terlihat persentase terbesar yang diperoleh pernyataan kedua, yaitu siswa setuju belajar matematika melalui web pembelajaran memudahkan siswa mengetahui tujuan pembelajaran (40.91%). Kemudian siswa setuju belajar matematika melalui web pembelajaran sangat membantu siswa mengetahui kemajuan siswa dalam materi perbandingan trigonometri (36,36%). Siswa setuju belajar matematika dengan web pembelajaran membuat siswa memahami hubungan antar materi (63,64%). Lalu siswa tidak setuju belajar matematika melalui web pembelajaran membuat siswa tidak mengerti dengan tujuan pembelajaran (40,91%). Secara umum siswa memahami relevansi antar materi melalui perangkat pembelajaran matematika berbasis web.

Tabel 10. Data Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa terhadap Tingkat Kepercayaan Diri Siswa Belajar dengan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Web

Nomor Pernyataan 4 3 2 1 0 Jumlah f % f % f % f % f % f % 3 1 4,55 5 22,73 10 45,45 6 27,27 0 0 22 100 4 4 18,18 8 36,36 7 31,82 3 13,64 0 0 22 100 5 7 31,82 6 27,27 8 36,36 1 4,55 0 0 22 100 7 4 18,18 9 40,91 9 40,91 0 0 0 0 22 100 13 2 9,09 8 36,36 4 18,18 8 36,36 0 0 22 100 20 2 9,09 5 22,73 10 45,45 4 18,18 1 4,55 22 100 24 2 9,09 7 31,82 10 45,45 3 13,64 0 0 22 100 26 4 18,18 10 45,45 5 22,73 3 13,64 0 0 22 100 27 4 18,18 12 54,55 6 27,27 0 0 0 0 22 100

85

Dari Tabel 10 terlihat bahwa persentase terbesar diperoleh siswa ragu-ragu belajar matematika dengan web pembelajaran membuat saya lebih mudah memahami materi (45,45%). Siswa setuju belajar melalui web pembelajaran secara berulang-ulang meningkatkan kemampuan saya dalam mengerjakan soal latihan (36,36%), siswa tidak setuju belajar matematika melalui web pembelajaran tidak berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam menempuh ujian (45,45%), dan siswa tidak malas dalam mengerjakan tugas-tugas yang ada dalam web pembelajaran (54,44%). Secara keseluruhan siswa tidak malas dan mampu mengerjakan tugas-tugas yang ada pada web pembelajaran.

Tabel 11. Data Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa terhadap Kepuasan

Nomor Pernyataan 5 4 3 2 1 Jumlah f % f % f % f % f % f % 1 12 54,55 7 31,82 3 13,64 0 0 0 0 22 100 8 3 13,64 14 63,64 4 18,18 1 4,55 0 0 22 100 9 3 13,64 5 22,73 5 22,73 7 31,82 2 9,09 22 100 12 4 18,18 8 36,36 7 31,82 3 13,64 0 0 22 100 14 7 31,82 8 36,36 6 27,27 1 4,55 0 0 22 100 22 6 27,27 10 45,45 5 22,73 1 4,55 0 0 22 100 25 4 18,18 9 40,91 6 27,27 3 13,64 0 0 22 100 28 4 18,18 15 68,18 2 9,09 1 4,55 0 0 22 100 29 3 13,64 7 31,82 7 31,82 4 18,18 1 4,55 22 100

Tabel 11 menunjukkan bahwa persentase terbesar diperoleh untuk masing-masing pernyataan adalah sebagai berikut: siswa sangat setuju belajar matematika melalui web pembelajaran merupakan suatu pengalaman yang berharga (54,55%), siswa sangat bersemangat belajar melalui web pembelajaran (36,36%), siswa merasa puas menyelesaikan tugas-tugas yang ada dalam web pembelajaran (45,45%) dan belajar melalui web meningkatkan motivasi belajar siswa (40,91%). Secara umum

siswa merasa puas dengan perangkat pembelajaran matematika berbasis

web.

G. Pembahasan

1. Tahap analisis muka-belakang (front-and analysis)

Pada tahap analisis muka belakang dilakukan beberapa kegiatan yaitu: menganalisis web pembelajaran matematika, menganalisis silabus dan buku-buku pegangan matematika kelas X khususnya materi perbandingan trigonometri, dan sharing dengan teman sejawat. Tahapan ini dilaksanakan untuk mengembangkan prototipe perangkat pembelajaran matematika berbasis web.

Tahap analisis muka-belakang dilakukan agar prototipe yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa. Prototipe yang dikembangkan berkaitan dengan interface web pembelajaran yang baik, disain, interaktif, bahan ajar, dan penilaian sesuai dengan perangkat pembelajaran matematika berbasis web. Analisis muka belakang sangat penting dilakukan sebelum prototipe dikembangkan sesuai dengan Rancangan Penelitian (dalam Ahmad Fauzan, 2002) untuk mendapatkan gambaran kondisi di lapangan terhadap web pembelajaran matematika yang telah ada.

2. Kevalidan perangkat pembelajaran matematika berbasis web

Berdasarkan hasil validasi diperoleh kesimpulan bahwa perangkat pembelajaran matematika berbasis web sudah bisa digunakan dengan

87

revisi. Ini berarti perangkat pembelajaran matematika yang dikembangkan sudah valid dan telah mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Perangkat dikatakan valid jika telah mampu mengukur apa yang hendak diukur, sesuai yang teori yang dijelaskan Arikunto. Validator memberikan beberapa saran perbaikan pada perangkat pembelajaran matematika berbasis web. Berikut ini pembahasan tanggapan validator terhadap perangkat dan instrumen pembelajaran matematika berbasis web yang dikembangkan.

1. Web pembelajaran matematika

Web pembelajaran yang dikembangkan sudah valid berdasarkan hasil penilaian oleh validator. Berdasarkan validasi ada beberapa perbaikan yang disarankan antara lain: untuk tampilan web sebaiknya diberi latar belakang yang bernuansa remaja atau gunakan perpaduan warna yang ceria sehingga terkesan tidak terlalu serius dan lebih santai. Animasi perlu dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran sehingga tidak mengnggu fokus siswa dalam pembelajaran melalui web. Selain itu, penambahan referensi materi lain yang lebih luas dan bervariasi. Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan Darmansyah (2010) bahwa perangkat pembelajaran tersebut harus dirancang secara hati-hati pada halaman web untuk mengarahkan pengguna dalam mengikuti pembelajaran.

Secara umum, web pembelajaran telah sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika berbasis web yang disertai penilaian dan

ruang diskusi antara guru dan siswa. Web pembelajaran juga memberikan layanan hiburan kepada siswa sehingga siswa tidak bosan.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Berdasarkan hasil validasi oleh validator, Rencana Pelaksanaan Perkuliahan (RPP) sudah valid dan bisa digunakan. RPP yang dikembangkan menggambarkan satuan pendidikan, mata pelajaran, semester, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, pokok bahasan kegiatan pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan penilaian. Komponen-komponen tersebut merupakan hal penting dalam sebuah RPP.

3. Instrumen penelitian

a. Hasil validasi instrumen wawancara dengan siswa

Instrumen wawancara dengan siswa yang dirancang telah valid sehingga sudah bisa digunakan.

b. Hasil validasi instrumen angket motivasi siswa

Hasil validasi menunjukkan angket motivasi siswa yang dirancang valid. Perbaikan yang dilakukan adalah kekonsistenan penggunaan kata ”kamu” atau ”anda”.

3. Kepraktisan perangkat pembelajaran matematika berbasis web

Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran matematika berbasis web dan hasil wawancara dengan siswa dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran matematika berbasis web telah praktis. Berikut ini

89

diuraikan tentang kepraktisan perangkat pembelajaran matematika berbasis web.

a. Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dengan perangkat pembelajaran matematika berbasis web.

Lembar observasi digunakan untuk melihat kepraktisan pelaksanaan pembelajaran matematika berbasis web. Fokus observasi hanya pada keterlaksanaan pelaksanaan pembelajaran matematika berbasis web, kendala yang dihadapi dan dampak penggunaan selama pembelajaran matematika

Berdasarkan hasil observasi, pelaksanaan pembelajaran matematika berbasis web telah sesuai dengan yang dikembangkan. Keterlaksanaan pembelajaran pada kegiatan belajar pertama dan ke empat masih kurang optimal karena pada kegiatan belajar pertama siswa keasyikan mengakses web sehingga waktu belajar susah untuk dikontrol, sedangkan pada pertemuan keempat siswa berperan menjelaskan materi secara berkelompok sehingga waktu kurang terkoordinir dengan baik.

Pada pertemuan kedua dan ketiga, pelaksanaan pembelajaran matematika berbasis web berjalan dengan baik. Pembelajaran matematika berbasis web memberikan dampak positif bagi siswa dengan tertariknya siswa mengakses web dan memahami materi secara berulang-ulang baik di sekolah maupun diluar sekolah. Siswa semangat menyelesaikan semua tugas pada latihan I,II, dan III yang

penugasannya dilakukan di luar pembelajaran. Selain itu, siswa sering mengakses web pembelajaran di luar sekolah tidak hanya melihat materi dan menyelesaikan tugas tetapi mengakses layanan-layanan yang ada pada web pembelajaran seperti: ruang komentar, artikel dan hiburan. Dampak inilah teramati selama pelaksanaan pembelajaran matematika berbasis web. Hal ini sesuai dengan karakeristik pembelajaran melalui internet yang dijelaskan Udin Saefudin Su’ud (2008) bahwa pembelajaran akan bersifat interaktif dan komunikasi pembelajaran dapat terjadi secara langsung maupun tertunda.

b. Hasil wawancara dengan siswa tentang kepraktisan perangkat pembelajaran matematika berbasis web.

Berdasarkan wawancara dengan siswa tentang kepraktisan pembelajaran dengan perangkat pembelajaran matematika berbasis web, diperoleh gambaran sebagai berikut:

1) Penggunaan web pembelajaran matematika

www.matematikana.com mudah dipahami untuk mengaksesnya. 2) Pembelajaran matematika melalui web membantu siswa dalam

memahami materi karena diakses secara berulang dan tersedianya contoh soal dan penilaian.

3) Desain web pembelajaran sangat menarik dan tidak membosankan. 4) Soal-soal yang ada web pembelajaran matematika ada yang

91

5) Belajar melalui web membuat siswa lebih mandiri, terutama dalam penugasan karena soal-soal pada masing-masing urutannya berbeda sehingga siswa menjadi tertantang untuk menjawabnya. 6) Pembelajaran matematika melalui web merupakan pengalaman

baru bagi siswa dan membuat siswa lebih aktif mengikuti perkembangan teknologi informasi.

Hal tersebut sesuai dengan manfaat internet untuk pembelajaran yang dikemukan Darmansyah (2010) bahwa pembelajaran berbasis web menjadi sumber rujukan, pengembangan professional, belajar sendiri secara cepat dan menambah wawasan, pergaulan dan pengetahuan. Namun, kendala yang dihadapi siswa ketika mengikuti pelaksanaan pembelajaran matematikan berbasis web adalah:

1) Tidak terhubungnya jaringan internet ke komputer membuat siswa tidak dapat mengakses web pembelajaran secara bersamaan.

2) Untuk penugasan di luar kelas, siswa kesulitan mengakses internet karena jadwal sekolah yang padat dari pagi sampai sore sehingga siswa kewalahan dan terkendala untuk ke warnet.

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, terlihat bahwa penggunaan perangkat pembelajaran matematika berbasis web telah praktis. Hal ini terlihat dengan ketertarikan siswa mengikuti pembelajaran dan seringnya siswa mengakses web pembelajaran dan sesuai dengan teori bahwa pembelajaran berbasis web akan membuat

siswa berinteraksi tidak hanya dengan guru tetapi juga dengan sumber belajar.

4. Keefektifan perangkat pembelajaran matematika berbasis web

Kualitas hasil pengembangan suatu produk dapat ditentukan berdasarkan kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Keefektifan dapat dilakukan apabila produk tersebut sudah valid dan praktis. Karena keterbatasan waktu, kegiatan untuk melihat kepraktisan dan keefektifan dilaksanakan sekaligus. Keefektifan perangkat pembelajaran matematika berbasis web dilihat dari aspek motivasi belajar siswa.

Untuk menjawab ”Bagaimanakah motivasi siswa setelah mengikuti

pembelajaran matematika berbasis web?” telah terjawab. Berdasarkan deskripsi dan analisis data tentang motivasi belajar siswa terlihat motivasi belajar siswa melalui pembelajaran dengan perangkat pembelajaran matematika berbasis web tinggi. Pernyataan yang terdapat dalam angket motivasi belajar dikelompokkan menjadi 4 bagian, yaitu 1) minat dan ketertarikan siswa dalam belajar, 2) relevansi web pembelajaran, 3) keyakinan dan kepercayaan diri siswa, dan 4) kepuasan, sesuai dengan indikator dari motivasi belajar yang dijelaskan Keller (dalam Made Wena, 2009).

Berikut ini pembahasan masing-masing kelompok angket motivasi belajar siswa

1) Minat dan ketertarikan siswa dalam pembelajaran melalui web pembelajaran

93

Pembelajaran matematika berbasis web menjadi pengalaman baru dan bermakna bagi siswa. Siswa antusias dan serius dalam belajar dan sebagian siswa sering mengakses web pembelajaran di luar jam pelajaran. Berbagai layanan yang ada di

web membuat siswa senang mengakses web pembelajaran dan

tidak merasa bosan memahami materi yang ada di web pembelajaran.

2) Relevansi web pembelajaran

Menurut siswa, belajar melalui web pembelajaran membuat siswa mengetahui kemajuan dalam memahami materi. Selain itu, siswa bisa memahami materi secara berulang-ulang jika siswa belum paham dengan materi. Namun, materi yang belum terkomunikasikan dengan baik membuat siswa terkendala dalam memahami materi..

3) Keyakinan dan kepercayaan diri siswa.

Pada umumnya siswa menyelesaikan tugasnya dengan sungguh-sungguh. Namun, kepercayaan diri siswa belum sepenuhnya meningkat karena terbatasnya waktu siswa untuk mengakses web pembelajaran di luar sekolah. Siswa merasa waktu untuk mengulang materi yang ada di web hanya sedikit dan fasilitas jaringan internet yang terbatas sehingga hal ini membuat kepercayaan diri siswa belum maksimal terhadap penguasaan materi.

4) Kepuasan

Seseorang akan termotivasi jika pekerjaan yang dilakukannya sukses. Siswa merasa puas dan semakin termotivasi jika tugas yang ada di web dikerjakan dengan baik. Disamping itu, kepuasan siswa terlihat dari semangat siswa dalam melakukan diskusi kelompok dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Dokumen terkait