• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5. PEMBAHASAN

5.5 Kegiatan Administrasi dan Keuangan

Sebagai pengelola apotek, APA bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup apotek sehingga di samping ilmu kefarmasian yang menjadi dasar di bidang pelayanan kefarmasian meliputi pengadaan, penyimpanan, pelayanan atau penjualan dan pelayanan informasi obat, diperlukan pula ilmu pengelolaan bisnis meliputi pengelolaan modal, sarana, administrasi, keuangan, ketenagakerjaan dan pemasaran agar apotek dapat memberikan keuntungan tersendiri dan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap apotek tersebut.

Melalui konsep Bisnis Manajer maka terjadi efisiensi pada beberapa bagian termasuk struktur organisasi seperti halnya pada bagian Administrasi dan keuangan yang tidak dimiliki lagi oleh apotek pelayanan. Semua urusan administrasi dan keuangan ditangani oleh Bisnis Manajer.

Secara umum proses pelaksanaan fungsi pencatatan/administrasi di Apotek Kimia Farma No. 55 yang ditangani oleh Bisnis Manajer Jaya 1 telah berjalan dengan baik. Hal ini terutama ditunjang oleh adanya sistem informasi manajemen yang baik dan terkomputerisasi yaitu program SIMKA (Sistem Informasi Manajemen dan Keuangan Apotek) yang dipakai oleh seluruh Apotek Kimia Farma yang ada di Indonesia. Dengan adanya SIMKA maka kegiatan yang berhubungan dengan administrasi apotek dapat dilakukan dengan cepat dan memungkinkan kontrol terhadap apotek-apotek pelayanan yang berada di wilayah BM tersebut.

Fungsi keuangan diselenggarakan oleh kasir besar yang bertanggung jawab langsung kepada Bisnis Manajer. Untuk wilayah Jaya 1, BM-nya berada di Apotek Kimia Farma No. 42. Petugas kasir kecil (kasir di apotek pelayanan) dapat menyetorkan uang hasil penjualan setiap shift dengan menyertakan bukti setoran kasir. Bukti setoran kasir akan dicocokkan terlebih dahulu jumlahnya dengan Laporan Ikhtisar Penjualan Harian (LIPH) oleh petugas apotek sebelum diserahkan kepada kasir besar. Jumlah fisik uang dengan jumlah penjualan yang ada di LIPH harus sama, jika terjadi ketidakcocokan maka harus dicari penyebabnya apakah ada transaksi yang belum dientry dan sebagainya.

Karena kasir kecil tidak bisa membuka LIPH, maka tidak ada kemungkinan terjadinya penyimpangan uang. LIPH hanya dapat dibuka oleh petugas-petugas tertentu seperti supervisor dan petugas administrasi kas bank. Sehingga mekanisme pengontrolan uang dapat dilakukan dengan baik untuk mencegah kehilangan uang. Fungsi keuangan ini dilakukan oleh satu orang yaitu kasir besar dengan tujuan untuk menghindari adanya penyimpangan akibat adanya saling lempar tanggung jawab jika fungsi keuangan ini dilakukan oleh lebih dari satu orang. Secara umum fungsi keuangan di apotek ini telah berjalan dengan baik sesuai dengan standar prosedur operasional yang ditetapkan.

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Kegiatan teknis kefarmasian yang dilakukan di Apotek Kimia Farma No. 55 Kebayoran Lama meliputi pemberian informasi obat, edukasi pasien, pelayanan swamedikasi dan konseling. Pelayanan kefarmasian yang dilakukan berbasis kepada pasien dengan tujuan untuk membantu pasien agar memperoleh pengobatan yang maksimal sesuai dengan standar Good

Pharmaceutical Practices. Sedangkan kegiatan non-teknis kefarmasian

meliputi kegiatan manajerial apotek, promosi, pengelolaan perbekalan farmasi yang meliputi perencanaan, penerimaan, penyimpanan, penyerahan dan dokumentasi, pelaporan, administrasi dan keuangan.

2. Mahasiswa calon apoteker telah mempraktekkan kegiatan pelayanan kefarmasian di Apotek Kimia Farma No. 55 Kebayoran Lama dengan baik. Kegiatan kefarmasian yang dilakukan antara lain pelayanan resep yang meliputi penerimaan resep, skrining, peracikan, pembuatan copi resep, penyerahan obat serta pemberian informasi obat dan konseling, pelayanan swamedikasi, penanganan obat narkotika dan psikotropika, dan promosi kesehatan kepada masyarakat terutama pembeli yang datang ke apotek.

5.2 Saran

4. Jadwal pembelian perlu lebih diperhatikan, lebih mengoptimalkan sistem

buffer stock, serta lebih meningkatkan kedisiplinan dalam monitoring stok

obat di apotek, sehingga dapat menjamin kelengkapan obat dan alat kesehatan di apotek, agar setiap yang dibutuhkan pasien senantiasa tersedia. 5. Kualitas petugas apotek sebagai pemberi informasi obat perlu ditingkatkan,

salah satunya melalui kegiatan pendidikan berkelanjutan yang dilakukan secara berkala sehingga pemberian informasi obat yang diberikan tidak hanya sebatas cara pakai namun juga efek samping obat dan hal-hal lain yang terkait dengan pasien.

6. Kebersihan apotek perlu lebih diperhatikan termasuk kebersihan lemari etalase obat maupun kebersihan toilet, dengan cara pembersihan secara periodik untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan.

7. Untuk meningkatkan kenyamanan dalam ruang tunggu sebaiknya disediakan air minum gratis, dan bacaan (koran, majalah, tabloit) agar pelanggan tidak bosan.

DAFTAR PUSTAKA

Daris, Azwar. (2008). Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dalam Suplemen Himpunan Peraturan dan Perundang−undangan

Kefarmasian. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan.

Daris, Azwar. (2008). Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika dalam Himpunan Peraturan dan Perundang−undangan Kefarmasian. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan.

Daris, Azwar. (2008). Undang – undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dalam Suplemen Himpunan Peraturan dan Perundang−undangan

Kefarmasian. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian.

Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2004). Keputusan Menteri

Kesehatan RI No.1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik

Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2006). Pedoman Penggunaan Obat

Bebas dan Bebas Terbatas. Jakarta: Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan

Klinik, Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Depkes RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Review Penerapan Sistem Pelaporan Narkotika dan Psikotropika (SIPNAP) dan Sistem Pelaporan Dinamika Obat PBF Regional I, II dan III Tahun 2010. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. www.depkes.go.id.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2002). Keputusan Menteri No.

1332/MENKES/SK/X/2002 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 922/MENKES/PER/X/1993 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek. Jakarta.

Kimia Farma. (2013). Materi Praktek Kerja Profesi Apoteker. Jakarta: PT. Kimia Farma Apotek.

Quick, Jonathan D. (1997). Managing Drug Supply: The Selection, Procurement, Distribution, and Use of Pharmaceuticals. 2nd ed. Connecticut: Kumarian Press. Hal. 629-639.

Lampiran 1. Posisi dalam struktur organisasi kimia farma pusat

Lampiran 2. Posisi dalam struktur organisasi Managing Director Operation Director Bussiness Manager Operating & PMS Logistic & Purchasing Merchandise & Product Finance, HC & GA Director HC & GA Finance

Comm & Inf Tech

Bussiness & Market Dev

Comm & Inf Tech Unit Clinic Business manager PhM Logistic/Supply Chain Performance Management & Support Logistic Performance Management Merchandise Accounting & Finance IT Swalayan Farmasi

Lampiran 3. Alur proses pembelian obat narkotika dan psikotropika

Keterangan :

SP : Surat Pesanan

BPBA : Bon Permintaan Barang Apotek

APP : Apotek Pelayanan

Apt. Adm. : Apotek Administrator

Bussiness Manager Apotek Pelayanan

Distributor Faktur Asli SP Narkotika SP Psikotropika Barang Copy Faktur DO Faktur + Barang

Lampiran 4. Alur proses pembelian obat non narkotika

Keterangan :

SP : Surat Pesanan

BPBA : Bon Permintaan Barang Apotek

APP : Apotek Pelayanan Apt. Adm. : Apotek Administrator

Apotek Pelayanan (APP)

Bussiness Manager

(Gudan dan logistik)

Rekap SP Distributor SP/BPBA Faktur Asli Barang Faktur/DO

Lampiran 5. Alur proses pembelian obat apotek berdiri sendiri

Keterangan :

SP : Surat Pesanan

BPBA : Bon Permintaan Barang Apotek APP : Apotek Pelayanan

Apt. Adm. : Apotek Administrator Apotek Kimia Farma

Berdiri Sendiri Distributor SP Obat SP Nark. SP Psiko Barang Faktur/D Faktur Asli

Lampiran 9. Contoh form layanan informasi obat untuk pasien dengan resep dokter

Lampiran 16. Lemari penyimpanan obat Apotek Kimia Farma No.55 Kebayoran Lama

Lampiran 17. Ruang Racik Apotek Kimia Farma No.55 Kebayoran Lama

Lampiran 19. Lemari Narkotika dan Psikotropika Apotek Kimia Farma No.55 Kebayoran Lama

Lampiran 21. Surat pesanan psikotropika

Lampiran 22. Daftar obat-obat golongan narkotika di Apotek Kimia Farma No. 55

No Daftar Obat

1 Codein 10 mg

2 Codein 15 mg

3 Codein 20 mg

4 Codipront Cum Exp Tab

5 Codipront Tab

6 Codipront Cum Exp Syrup

7 Codipront Syrup

8 Coditam Tab

9 MST (Morfin Sulfat) Cont 10 mg

Lampiran 23. Daftar obat-obat golongan psikotropika di Apotek Kimia Farma No.55 No Daftar Obat 1 Ativan 0,5 mg 2 Analsik 3 Anafranil 10 mg 4 Amitriptyline 25 mg 5 Alprazolam 0,5 mg 6 Alprazolam 1 mg 7 Alganax 0.25 mg 8 Alganax 0.5 mg 9 Alganax 1 mg 10 Acetram 11 Abilify 12 Ativan 1 mg 13 Ativan 2 mg 14 Braxidin 15 Cetalgin 16 Chlorpromazine 100 mg 17 Clobazam 10 mg 18 Clozaril 25 mg 19 Danalgin 20 Diazepam 2 mg 21 Esilgan 1 mg 22 Esilgan 2 mg 23 Frisium 10 mg 24 Frixitas 1 mg 25 Frixitas 0,5 mg 26 Govotil 5 mg 27 Haloperidol 5 mg 28 Haloperidol 1,5 mg 29 Haloperidol 0,5 mg 30 Hexymer 2 mg 31 Luminal 32 Librax 33 MTX 34 Neurodial 35 Neuropyron 36 Proneuron 37 Patral

38 Promactil 100 mg 39 Persidal 2 mg 40 Risperdal 2 mg 41 Risperidone 2 mg 42 Riklona 2 mg 43 Rivotril 2 mg 44 Sanmag 45 Stileran 46 Somadril Comp 47 Stelazin 5 mg 48 Stilnox 49 Sizoril 25 mg 50 Stesolid Rect 10 mg 51 Stesolid Rect 5 mg 52 Spasmium 53 Tradosik 54 Tramal 50 mg 55 Tegretol 200 mg 56 Tramal Retard 100 mg 57 Tramadol 50 mg 58 THX 2 mg 59 Ultracet 60 Valisanbe 2 mg 61 Valisanbe 5 mg 62 Xanax 0,25 mg 63 Xanax 0,5 mg 64 Xanax 1 mg 65 Zaldiar 66 Zolastin 1 mg 67 Zoloft 68 Zolmia 69 Zypraz 0,25 mg 70 Zypraz 0,5 mg 71 Zypraz 1 mg

Lampiran 24. Daftar nama PBF (Pedagang Besar Farmasi)

No Nama PBF Nama Pabrik

1

Hamelin Pharma Hana Anugerah Kalalim Putera Utama Merapi Utama Pharma Panca Niaga

Uni Lion Farma

Abbot

2

Anugrah Arcon Medica Borwita Indah

Djembatan Dua Mensa Bina Sukses Multi Husada Penta Valent

Sawah Besar Farma Taner

Actavis

3 Tempo Alcon

4 Anugerah Pharmindo Lestari Astellas

5 Parit Padang Astrazaneca

6 Mendjangan Baxter

7

Combi Putra Dos Ni Roha

Gelora Fadjar Farma Great Mataram Guna Abut Wisesai Multi Husada Rejeki Mitra Farma

Bayer

8

Bali Bima Sakti Borwita Indah Eva Surya Pratama

Farmasi Djamaludin Djaja Gelora Fadjar Farma Kersatamna Mukti Lestari

Bernofarm

9 Anugerah Pharmindo Lestari Biochemie 10 Tempo

Wigo-Hoslab Bohringer Ingelheim

11 Kalista Bristol-Myers Squibb

12

Indomarta Prirnatama Mestika Sakti

Multi Husada Farma Sawah Besar Farma

13 Wigo Distributor Farmasi Darya-Varia

14

Anugerah Argon Medica Djembatan Dua

Eva Surya Pratama Samgloria

Tabah Delca Farma

Dexa Medica

15

Bina Putra Husada Jaya Cipta Niaga Kebayoran Pharma Optima Pharma Rifanti Asti Success Pitroni Fahrenheit 16 Muvira Mestika Sakti Nitra Font Valent Perdana Indonesia Farina

Tabah Delca Farina

Galenium

17 Anugerah Argon Medica

Anugerah Pharmindo Lestari Glaxosmithkline

18 Kimia Farma Kimia Farma

19 Enseval Putera Mitra Gading Kalbe Farma 20 Mensa Bina Sukses Landson

21 Banyumas Berwita Indah Mestika Sakti Milenium Pharmacon International Tbk Multi Husada Tempo Merck

22 Sumber Pangan Segar Nestle

23

Anugerah Pharmindo Lestari Novell Pharma

Antarmitra Senbada Banyumas Eva Surya Pratama

Gafiliah Farma

Galoeh Husada Farma Glorienta Panca Honna Multi Husada Farma Natsepa Murni

Parta Karya Sumber Mutiara Unoson

Utama Bina Farma

24 Merapi Utama Pharma Otsuka

25

Anugerah Argon Medica Djembatan Dua

Dos Ni Roha Samglorina

Tabah Delca Farina

Pfizer

26

Antarmitra Sembada Banyumas

Gafillah Farma Galah Djaja Farma Unoson

Utama Bina Farma

Pharos

27 Tempo Roche

28

Banyumas

Bina Putera Husada Jaya Bina San Prima

Cipta Niaga Dwiputra Medikaindo Ladang Mitabu Matakar Pantam Optima Farina Rifanti Asti Sanbe

29 Parit Padang Soho

30 Tempo Tempo Scan Pacific

PELAKSANAAN STRATEGI PEMBELIAN PRODUK,

DESIGN LAYOUT DAN KATEGORI PRODUK DI SWALAYAN

APOTEK KIMIA FARMA NO.55 KEBAYORAN LAMA

TUGAS KHUSUS PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

DI APOTEK KIMIA FARMA NO.55

JALAN KEBAYORAN LAMA NO.34 K JAKARTA SELATAN

PERIODE 03 APRIL- 10 MEI 2014

IDIL FARHAN, S.Farm.

1306343675

ANGKATAN LXXVIII

FAKULTAS FARMASI

PROGRAM PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

JUNI 2014

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR GAMBAR ... iii DAFTAR TABEL ... iv DAFTAR LAMPIRAN ... v BAB 1 PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Tujuan ... 1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 2 2.1 Konsep Merchandising ... 2 2.1.1 Pengertian Merchandising ... 2 2.1.2 Point of Purchase Display... 3 2.2 Struktur Merchandising dan Penataan Produk ... 4 2.3 Display Manual ... 6 2.3.1 Desain Layout ... 6 2.3.2 Pengelompokan Produk... 8 2.4 Pemajangan Produk ... 11

2.4.1 Jenis-jenis Sarana Display ... 12 BAB 3 METODE PELAKSANAAN ... 14 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ... 14 3.2 Metode Pelaksanaan ... 14 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 15 4.1 Pembelian (Purchasing) ... 15 4.2 Design Layout ... 16 4.3.Kategori Produk ... 19 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 25

Dokumen terkait