• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGIATAN BELAJAR 10; MESIN KETAM PERATA (SURFACER)

Dalam dokumen 3.a. TEKNOLOGI KONSTRUKSI KAYU Jilid 2 (PISAH) (Halaman 163-172)

kebutuhan.Berdiameter antara 25 - 60mm

UJI KOMPETENSI

10. KEGIATAN BELAJAR 10; MESIN KETAM PERATA (SURFACER)

c. Tujuan Pembelajaran

Setelah melaksanakan seluruh kegiatan belajar yang ada dalam modul ini diharapkan siswa

7) Mengoperasikan

peralatan mesin Ketam Perata

8) Membuat benda kerja

dengan mesin Ketam Perata

9) Melakukan pekerjaan

khusus mesin Ketam Perata

m. Uraian Materi

11) Pengamatan

coba kalian amati gambar tersebut dibawah ini , perhartikan dangan seksama bagian bagian mesin, diskusikan dengan temanmu mengenai mesin mesin Ketam Perata, uraikan bagian bagiannya dan buatlah beberapa pengoperasian mesin Ketam Perata dalam pekerjaan pekerjaan yang dapat dilakukan, bacalah buku bahan ajar ini serta carilah sumber informasi baru untuk melengkapi pengetahuan pengoperasian mesin Ketam Perata presentasikan didepan kelas

n. Gambar 23. Mesin Ketam Perata

12) Pengoperasian mesin ketamperata

a) Mengetam Rata, Lurus dan Licin Permukaan Kayu

Gambar 24. Mengetam Rata, Lurus dan Licin

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : (1)Siapkan kayu pekerjaan.

(2)Periksa kayu pekerjaan tidak terdapat benda-benda keras. (3)Periksa meja belakang sama tinggi dengan putaran pisau. (4)Atur pemakaian pisau antara 0,8 mm sampai dengan 1,6 mm. (5)Atur tudung pengaman hanya ada kebebasan 5 mm dari kayu

akan diketam.

(6)Jalankan mesin, mulai mengetam dengan tekanan tangan kiri menekan kayu terhadap meja awal pengetaman tangan kanan mendorong.

(7)Setelah kayu lewat mata ketam kira-kira 20 cm pindah penekanan pada meja belakang, tangan kanan mendorong ke muka dengan menggunakan blok pendorong.

b) Mengetam Sisi Tebal / Menyikukan

Gambar 25. Mengetam Sisi Tebal/Menyikukan Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

(1)Siapkan kayu pekerjaan dan periksa jangan sampai ada benda yang dapat merusak mata ketam.

(2)Menyamakan tinggi meja belakang dengan putaran pisau. (3)Menyetel dalamnya pengetaman.

(4)Mengatur pengantar siku-siku terhadap meja.

(5)Mengatur tudung pengaman, kebebasan  5 mm dari kayu pekerjaan.

(6)Cek semua penyetelan, apakah sudah terkunci dengan baik. (7)Jalankan mesin, pada pengetaman mulailah mengetam

(8)Untuk selanjutnya, tekanan dipindahkan ke meja belakang dan pengantar, tangan kanan mendorong kayu pekerjaan.

c) Mengetam Miring

Gambar 26. Mengetam Miring

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : (1) Lukis miringnya pengetaman pada kepala kayu pekerjaan. (2) Stel meja belakang sama tinggi dengan putaran mata ketam. (3) Stel pengetaman dengan cara menurunkan meja muka. (4) Stel siku goyang sesuai dengan miringnya yang dikehendaki. (5) Stel miringnya pengantar dengan pertolongan siku goyang. (6) Dicoba dulu mengontrol penyetelan.

(7) Jalankan mesin, kerjakan pengetaman miring seperti halnya pengetaman lurus.

d) Mengetam Sponing

Gambar 27. Mengetam Sponing

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : (1) Mesin ketam perata yang dapat dipakai untuk membuat

sponing harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

 Meja muka lebih lebar ke kiri dari meja belakang.

 Ujung pisau sebelah kiri menonjol ke kiri dari as pemegang pisau 0,4–0,8 mm dari meja belakang.

(2) Siapkan kayu pekerjaan yang telah dilukis pada kepala kayu ukuran sponing yang akan dibuat.

(3) Stel meja belakang sama tinggi dengan putaran pisau.

(4) Turunkan meja muka sebesar ukuran sponing atau dilakukan beberapa kali pengetaman dengan melihat batas maksimum pengetaman.

(5) Stel lebar sponing yang diukur dari sisi meja belakang sebelah kiri atau ujung pisau paling kiri keluar terhadap pengantar, pengantar telah disetel tegak lurus meja.

(7) Untuk sponing langsung, meja belakang sama tinggi dengan putaran pisau, sedang meja muka disetel sama dengan kedalaman sponing.

(8) Tekan dengan tangan kiri dan dorong dengan tangan kanan, sama halnya waktu mengetam tebal atau menyikukan kayu.

e) Mengetam Tirus

Gambar 28. Mengetam Tirus

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : (1) Siapkan kayu pekerjaan yang telah dilukis bentuk tirusnya. (2) Stel meja belakang sama tinggi dengan putaran mata ketam. (3) Stel meja muka lebih rendah dari meja belakang sedalam

tirus yang dikehendaki.

(4) Stel pengantar tegak lurus meja, tudung pengaman hanya bebas ½ cm dari kayu pekerjaan yang akan ditirus.

(5) Pasang stop blok pada meja muka, diukur dari ujung meja belakang, dekat pisau ketam sepanjang tirus yang dikehendaki.

(6) Bila tirus melebihi panjang meja muka, harus dilakukan lebih dari satu kali, kalau dikerjakan dua kali, maka menurunkan

meja muka ½ tebal tirus dan kalau dikerjakan tiga kali, maka menurunkan 13 tebal tirus.

(7) Jalankan mesin dan turunkan kayu pekerjaan dengan pelan-pelan.

(8) Doronglah dengan dorongan yang cukup merata.

f) Mengetam Cowakan

Gambar 29. Mengetam Cowakan

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : (1) Siapkan kayu pekerjaan yang telah dilukis cowakannya. (2) Turunkan kedua meja, meja muka dan belakang yang sama

tingginya dari putaran mata ketam sedalam cowakan yang dikehendaki.

(3) Pasang stop blok pada kedua meja, di mana harus diingat pemakanan pisau baik di muka maupun di belakang adalah pertemuan putaran mata ketam dengan perpanjangan permukaan meja muka dan perpanjangan meja belakang. (4) Atur pengantar dan tudung pengaman, gunakan pisau yang

tajam.

(6) Tahan ujung kayu pekerjaan pada stop blok meja muka dan turunkan kayu dengan perlahan-lahan hingga merapat pada meja muka dan meja belakang.

(7) Dorong kayu pekerjaan ke muka perlahan-lahan hingga ujung muka menyentuh stop blok pada meja belakang. (8) Angkat kayu pekerjaan ke atas perlahan-lahan dan matikan

mesin.

g) Mengetam Kepala Kayu

Gambar 30. Mengetam Kepala Kayu Perhatikan pada waktu pengetaman kayu :

 Pisau ketam harus betul-betul tajam.

 Meja belakang harus harus betul-betul sama tinggi dengan putaran pisau ketam.

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : (1) Siapkan kayu pekerjaan.

(2) Penyetelan pengantar, tudung pengaman sama dengan penyetelan waktu mengetam tebal/menyikukan.

(3) Jalankan mesin.

(4) Ketam ujung pertama beberapa milimeter, balikkan ujungnya kepala kayu dan ketamlah sampai selesai.

(5) Cara yang lain untuk mengetam kepala kayu agar tidak pecah-pecah pada akhir pengetaman, bantulah dengan kayu lain yang dirapatkan pada akhir pengetaman.

Cara menyetel meja belakang sama tinggi dengan putaran pisau : a) Turunkan meja muka dan meja belakang lebih rendah

beberapa mm dari putaran mata ketam.

b) Ambil sepotong kayu yang telah diketam, baik dan lurus panjangnya  40 cm.

c) Ketam kayu tadi kira-kira 10 cm.

d) Matikan mesin, simpan kayu tersebut pada meja muka yang ditonjolkan pada meja belakang.

e) Naikkan meja belakang hingga merapat pada kayu yang telah dimakan.

Cara menyetel kedalaman mata ketam sesuai yang dikehendaki : a) Stel meja belakang sama tinggi dengan putaran mata ketam. b) Ambil kayu yang telah diketam lurus, letakkan pada meja

belakang menonjol pada meja muka.

c) Ukur perbedaannya lebih rendah dari meja belakang sedalam yang dikehendaki.

Cara menyetel meja muka dan meja belakang lebih rendah dari putaran mata pisau ketam yang sama tinggi :

a) Stel meja muka lebih rendah dari putaran mata ketam sedalam yang dikehendaki.

b) Ambil kayu yang lurus dan ketam sedikit, kemudian matikan mesin.

c) Putar menghadapnya kayu tadi pada meja muka dan simpan di meja belakang tepat pada yang telah diketam di atas mata ketam pada kedudukan yang tertinggi.

o. Rangkuman : Mesin ketam perata adalah sebuah mesin kayu yang digunakan

untuk mengetam kayu dua sisi yang berdekatan sehingga menjadi lurus, rata, dan siku. Mesin kayu setidak-tidaknya. Mesin kayu ini terdiri : rangka badan, meja muka dan meja belakan, sumbu ketam dan motor. Untuk berfungsi dengan baik dan aman, maka mesin ketam perata tersebut masih dilengkapi dengan pengantar (fence), tudung pengaman (safety guard) dan alat pengatur naik turunnya meja.

Dalam dokumen 3.a. TEKNOLOGI KONSTRUKSI KAYU Jilid 2 (PISAH) (Halaman 163-172)