• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.4 Kegiatan Produksi Ayam Broiler pada Peternakan Milik

5.4.2 Kegiatan Budidaya

Kegiatan budidaya ayam broiler pada peternakan ayam broiler milik Bapak Restu terbagi kedalam dua tahapan, yaitu tahap pemanasan (brooding period) dan tahap pertumbuhan. Penjelasan kedua tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

5.4.2.1 Tahap Periode Pemanasan (Brooding Period)

Periode pemanasan adalah masa paling kritis dalam siklus kehidupan ayam broiler, karena DOC mengalami proses adaptasi terhadap lingkungan barunya. Periode ini merupakan proses pembentukan kekebalan tubuh dan masa awal pertumbuhan. Periode pemanasan dilakukan selama 1-20 hari. Berikut adalah hal-hal yang menjadi perhatian dalam proses pemanasan.

1. Persiapan periode pemanasan

Persiapan masa pemanasan bertujuan untuk menyiapkan lingkungan agar sesuai dengan kebutuhan DOC. Bagian-bagian yang menjadi persiapan periode pemanasan ini adalah:

a. Batas Pelindung

Batas pelindung diperlukan agar tersedia ruang yang cukup bagi DOC dan ditribusi pakan serta minum bagi DOC menjadi efektif dan efisien. Batas pelindung menggunakan bahan yang terbuat dari seng karena bahan ini dapat memantulkan panas sehinga terjaga suhu bagi DOC. Luas kandang DOC disesuaikan dengan jumlah DOC. Umumnya luasan kandang ini sekitar 36 m2 untuk setiap 5.000 ekor DOC. Pelebaran luasan batas pelindung dilakukan secara bertahap berdasarkan pertumbuhan DOC. b. Sekam

Sekam ditaburkan di dalam dan di luar batas pelindung untuk menjaga kandang tetap bersih dari kotoran dan suhu kandang tetap stabil. Sekam berfungsi sebagai penghangat, penyerap air dan kotoran, serta sebagai pelindung DOC dari kemungkinan kerusakan pada kaki dan dada DOC. Ketebalan sekam yang ditaburkan pada kandang DOC ini berkisar antara 5-10 cm. Sekam yang ditaburkan sebelumnya harus difumigasi dengan menggunakan formalin.

40 c. Pemanas

Pemanas digunakan selama ayam berumur 2-3 minggu sesuai dengan kondisi cuaca. Temperatur yang diperlukan DOC berbeda-beda sesuai dengan umur DOC dan keadaan suhu pada waktu itu.

d. Air Minum

Air minum harus tersedia pada saat DOC masuk kandang. Air minum pertama yang diminum DOC pada saat masuk kandang adalah air yang terlebih dahulu dicampur dengan vigroo. Vigroo ini merupakan vitamin bagi DOC agar mengembalikan energi yang hilang saat perjalanan dan meningkatkan kekebalan tubuh. Dosis pemakaian vigroo yaitu setiap 1 ml cairan vigroo dicampur dengan 2 L air. Pemakaian vigroo dilakukan selama 5 hari, setelah itu ayam diberi colistam dan enro tylisin hingga ayam berumur 7 hari. Pemakaian kedua obat ini bertujuan untuk tetap menjaga kekebalan tubuh ayam.

Gambar 12. Vigroo, Colistam dan Enro tylisin

e. Penerangan dan pencahayaan kandang

Penerangan dan pencahayaan kandang sangat diperlukan untuk membantu penglihatan DOC. Kegiatan ini dilakukan selam 24 jam untuk ayam yang berumur 1-3 hari. Setelah itu disusaikan dengan kebutuhan DOC.

2. Pemeliharaan periode pemanasan

Pemeliharaan periode pemanasan terdiri dari pemberian pakan, minum, dan pemberian vaksinasi. Proses pemeliharaan periode pemanasan dijelaskan sebagai berikut:

a. Pemberian pakan dan minum

Pemberian pakan pertama kali dilakukan 3-4 jam setelah DOC minum. Intensitas pemberian pakan dilakukan sesering mungkin. Tahap dalam periode pemanasan diberikan pakan berupa pakan starter. Pakan starter

41 meningkatkan kekebalan tubuh DOC. Tempat pakan yang digunakan untuk ayam umur 1-7 hari adalah freeder tray, yaitu tempat pakan berupa baki berbentuk bulat yang diletakkan diatas sekam. Penggunaan tempat pakan ini agar mudah dijangkau oleh ayam yang ukurannya masih kecil. Pemberian minum diberikan sesuai dengan perkembangan umur ayam. Kebutuhan air akan terus meningkat seiring perkembangan ayam. Tempat air minum harus dilakukan minimal dua kali sehari. Proses pemberian minum dimulai dengan penampungan air dalam tong berkapasitas 200 l, kemudian tempat minum air dimasukkan ke dalam tong dan diisi hingga penuh. Akan tetapi untuk pemberian minum berikutnya tempat minum yang telah dipakai tersebut tidak dibersihkan terlebih dahulu, sehingga air minum tidak terjamin kebersihanya.

Gambar 13. Pakan Starter dan Freeder Tray

b. Pemberian vaksinasi

Pemberian vaksinasi bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam terhadap berbagai penyakit. Pemberian vaksin dilakukan melalui tetes mata, tetes hidung, mulut, dan suntik. Vaksinasi diberikan kepada ayam umur 5, 9-12 dan 18 hari. Vaksin pada ayam 5 hari adalah vaksin tetelo 1 (ND live) dan diberikan melalui tetes mata. Vaksin pada umur 9-12 hari adalah vaksin gumboro (IBD Live). Sedangkan vaksin pada ayam umur 18 hari adalah vaksin tetelo 2 (ND Live) yang diberikan melalui air minum. Peternakan ayam broiler milik Bapak Restu juga pernah memberikan vaksin AI agar ayam tidak terserang penyakit flu burung, akan tetapi sekarang sudah tidak dilakukan lagi karena sejauh ini peternakan ayam broiler milik Bapak Restu tidak pernah mendapatkan ayam yang terkena virus H5N1.

42

Gambar 14. Ayam Umur 8 Hari

5.4.2.2 Tahap Pertumbuhan

Tahap pertumbuhan merupakan kelanjutan dari tahap periode pemanasan. Tahap pertumbuhan dimulai pada saat ayam berumur 21 hari sampai dengan masa panen. Dibawah ini akan dijelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses ini:

a. Pemberian pakan dan minum

Jenis pakan yang diberikan pada tahap pertumbuhan berbeda dengan jenis pakan dalam tahap periode pemanasan. Jenis pakan dalam tahap ini adalah pakan finisher. Pakan finisher diberikan pada ayam umur 15 hari sampai panen. Tata letak tempat pakan harus seragam agar keseragaman berat ayam terjaga.

Pemberian air minum dalam tahap pertumbuhan harus sejalan dengan program pemberian pakan. Pemberian minum dilakukan untuk merangsang pertumbuhan dan agar ayam tidak kekurangan cairan dalam tubuh. Air yang digunakan untuk minum ayam adalah air yang bersumber dari sumur yang berada di dalam lingkungan peternakan. Konsumsi air minum memiliiki hubungan yang linear dengan jumlah pakan yang dikonsumsi dan temperatur. Semakin tinggi jumlah pakan yang dikonsumsi semakin tinggi pula tingkat konsumsi air minum, begitupun dengan temperatur, semakin tinggi tingkat temperatur maka semakin tinggi pula air minum yang dikonsumsi. Khusus untuk cuaca dingin, ayam akan lebih sering diberi minuman Pro Bio Herba-C yang berupa air jahe. Karena dapat menjaga kehangatan tubuh ayam dan meningkatkan nafsu makan.

43

Gambar 15. Pro Bio Herba-C atau Air Jahe b. Pengobatan

Pengobatan pada tahap pertumbuhan dilakukan dalam dua bagian yaitu pengobatan rutin dan pengobatan accidental. Pengobatan rutin dilakukan melalui pemberian vitamin dan vaksin. Pengobatan accidental dilakukan jika ada ayam yang terdeteksi memiliki penyakit. Penyakit yang menyerang ayam pada peternakan ayam broiler milik Bapak Restu antara lain cronic respiratory disease, infectious bursal disease, colibacillosis, newcastle disease.

c. Mengatur sirkulasi udara kandang

Mengatur sirkulasi kandang dilakukan dengan cara membuka tirai di semua bagian kandang. Kegiatan ini disesuaikan dengan keadaan cuaca, apabila cuaca hujan atau pada malam hari tirai biasanya tetap tertutup. Daerah Bogor yang sering berhadapan dengan cuaca berubah-ubah secara cukup ekstrim menjadi risiko tersendiri bagi peternakan Bapak Restu, karena kedisplinan anak kandang yang kurang sehingga sistem tutup buka tirai kurang efektif dan sering terlambat. Akibatnya kondisi ayam menjadi kepanasan apabila cuaca panas dan kedinginan apabila sering terjadi hujan.

5.4.2.3Pemanenan

Pemanenan dilakukan biasanya pada pagi, sore atau malam hari dengan tujuan agar mengurangi tingkat stress pada ayam. Bobot ayam yang siap untuk dipanen antara 1,4 kg sampai 2,3 kg. Beberapa hal penting dalam proses pemanenan ini antara lain:

1. Persiapan panen

Persiapan pertama yang dilakukan adalah menyiapkan tim panen yang terdiri dari penangkap ayam, penimbang ayam, dan pencatat hasil penimbangan. Jumlah penangkap ayam biasanya disesuaikan dengan kebutuhan atau jumlah

44 panen pada saat itu. Pencatatan hasil panen biasanya dilakukan oleh Aleng selaku mandor atau Bapak Restu sendiri selaku manajer peternakan. Persiapan kedua adalah mempersiapkan peralatan panen seperti tali rapia, nota timbang, alat tulis dan timbangan. Sedangkan keranjang ayam biasanya disediakan oleh pihak pembeli. Sebelum dipanen ayam tidak diberi pakan selama 3-4 jam sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk menghindari berat ayam yang fiktif dan dapat menghemat pemberian pakan.

2. Proses pemanenan

Proses pemanenan dilakukan dengan menangkap ayam secara hati-hati agar ayam terhindar dari kemungkinan memar, rusak atau bahkan patah tulang. Agar lebih mudah dalam tahap pemanenan dilakukan penyekatan pada kandang. Ayam yang telah ditangkap biasanya langsung ditimbang per 15 ekor. Proses penimbangan dan pencatatan hasil penimbangan dilakukan dengan hati-hati agar hasilnya akurat dan disaksikan oleh kedua belah pihak. Ayam yang telah ditimbang dimuat langsung ke dalam keranjang dan disiram dengan air agar ayam yang berada dalam keranjang tidak kepanasan dan tetap segar. Proses penyiraman ayam dalam keranjang dilakukan terus sampai panen selesai.

3. Pascapanen

Kegiatan pasca panen adalah mengumpulkan semua peralatan kandang dan membersihkannya menggunakan disinfektan. Sisa pakan biasanya disimpan di gudang atau ditransfer ke kandang lain milik PT Rama Sakti.

45

VI. ANALISIS RISIKO PRODUKSI AYAM BROILER

Dokumen terkait