• Tidak ada hasil yang ditemukan

P

embenahan transportasi perkotaan massal menjelang Asian Games XVIII nampaknya bisa berkaca dari pengalaman Tiongkok dalam membenahi transportasi masanya menjelang Olimpiade tahun 2008 lalu. Olimpiade XXIX atau Pesta Olah Raga Dunia ke-29 yang diselenggarakan di Beijing (Tiongkok) 10 tahun lalu telah memberikan contoh nyata keberhasilan menata transportasi kota berkat diselenggarakannya perhelatan akbar di kota tersebut. Kala itu kondisi transportasi Kota Beijing banyak masalah. Meski sudah tersedia jaringan MRT yang termasuk terpanjang di dunia dan ratusan jaringan bus dengan jumlah armada yang ribuan jumlahnya, namun belum memberikan kenyamanan bertransportasi. Pasalnya keberadaan kendaraan pribadi yang tidak terkendali menyebabkan kemacetan dimana-mana. Polusi udara juga tinggi dampak dari asap knalpot kendaraan bermotor.

Selama Olimpiade XXIX berlangsung, Pemerintah Kota Beijing

memberlakukan kebijakan pelat nomor kendaraan ganjil genap untuk menahan laju kendaraan pribadi di jalan raya. Aturan ganjil genap yang dilakukan tidak seperti di Jakarta dan Jabodetabek. Kendaraan pribadi yang diijinkan lewat adalah angka terakhir plat nomor kendaraan dijumlahkan 10 baik untuk angka genap maupun ganjil. Misalnya, untuk hari Senin berlaku nomor plat kendaraan ganjil 9 dan 1. Hari Selasa berlaku nomor genap, yaitu 8 dan 2. Hari Rabu berlaku nomor ganjil, yaitu 7 dan 3. Hari Kamis, berlaku nomor genap, yakni 6 dan 4. Hari Jumat berlaku nomor 5 dan 0.

Kota Palembang dibangun LRT sepanjang

23,4 kilometer

dengan

13 stasiun

dan depo menuju Komplek Olah Raga Jakabaring.

trans perspektif

sedangkan hari Sabtu dan Minggu tidak berlaku kebijakan ganjil genap.

Sepanjang penyelenggaraan Olimpiade XXIX, lalu lintas terasa lebih lancar, titik-titik kemacetan berkurang, udara terasa lebih nyaman. Selain itu, tarif transportasi umum pun relatif murah transportasi umum tarifnya murah. Harga tiket kereta hanya 2 Yuan (atau sekitar Rp 4.000) dan harga tiket bus hanya 1 Yuan (sekitar Rp 2.000). Tarif parkir melambung tinggi, kisaran 20- 40 kali tarif transportasi umum. Lahan parkir pun dikurangi. Sepeda motor dilarang digunakan kecuali antara pukul 24.00-06.00. Sementara, sepeda listrik diijinkan beroperasi diijinkan beroperasi tanpa batasan waktu dan diberikan jalur terpisah dengan kendaraan bermotor. Dengan sendirinya terjadi penghematan energi di Kota Beijing. Fasilitas trotoar yang nyaman pun tersedia di hampir semua jaringan jalan serta tersedia pula jalur bagi kendaraan tidak bermotor (sepeda dan sepeda listrik).

Usai Olimpiade, Pemerintah Kota Beijing akan mengakhiri kebijakan ganjil genap. Namun, masyarakat sudah terlanjur dalam satu bulan merasakan manfaatnya, sehingga meminta kebijakan itu untuk dilanjutkan, tidak hanya saat Olimpiade XXIX berlangsung. Hingga kini kebijakan itu masih tetap berlangsung dengan dilengkapi aturan setiap tiga bulan sekali dilakukan rotasi.

Tahun 2010, diadakan Shanghai Expo yang dihadiri tidak kurang 500 ribu pengunjung setiap harinya. Tidak nampak jalan-jalan menuju lokasi Shanghai Expo mengalami kemacetan fatal. Akses angkutan umum massal menjadi tulang punggung beroperasi sangat bagus. Jaringan MRT menuju lokasi dipadati pengunjung setaip harinya dalam sebulan penuh. Lahan parkir kendaraan pribadi cukup luas, tetapi masyarakat lebih senang menggunakan transportasi umum bertarif 2 Yuan (Rp 4.000). Bandingkan dengan satu kegiatan yang diselenggarakan di Stadion Gelora Bung Karno yang hanya bisa menampung tidak lebih dari 100 ribu orang. Macetnya lalu lintas di jalan hingga radius 5-10 kilometer. Lagi-lagi akses atau layanan transportasi umum terintegrasi menjadi hal yang utama saat ini. 

Kini, mari kita menengok ketersediaan akses layanan transportasi umum di

Jakarta dan Palembang, sebagai kota- kota terselenggaranya Asian Games XVIII.

Kota Palembang dibangun LRT sepanjang 23,4 kilometer dengan 13 stasiun dan depo menuju Komplek Olah Raga Jakabaring. LRT yang terbangun harus terintegrasi dengan Bus Trans Musi, sehingga memudahkan masyarakat yang ingin menyaksikan pertandingan olah raga. Selain itu, sepanjang jaringan LRT itu terdapat lebih dari 10 hotel berbintang yang menjadi tempat penginapan atlet, official

maupun pengunjung dari luar Kota Palembang.

Pengoperasian LRT Sumatera Selatan selam tujuh bulan mendapat subsidi Rp 129 miliar. Bandingkan dengan subsidi bus perintis untuk 200 trayek se- Indonesia besarnya hanya Rp 124,5 miliar di tahun 2017. Artinya, pengoperasian LRT ini selesai perhelatan Asian Games harus benar-benar memberi manfaat bagi warga Palembang. Jika dirasa perlu, bisa dilakukan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi, seperti kebijakan ganjil genap dan pelarangan sepeda motor di jalur sepanjang koridor LRT. Pemerintah DKI Jakarta membangun LRT sepanjang 6 kilometer Kelapa Gading menuju Velodrome (Rawamangun). Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sudah menyelenggarakan kebijakan ganjil genap di pintu tol menu Jakarta antara pukul 06.00-09.00 dan memberi jalur khusus angkutan umum di jalan tol (HOV Line). Pemberlakuan ganjil genap ini cukup efektif pada jam tersebut mengurangi kendaraan pribadi yang melintas, namun belum bisa kendaraan pribadi ke transportasi umum. Pasalnya, hampir semua kawasan perumahan dan permukiman di kawasan daerah penyangga Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) belum dilengkapi fasilitas transportasi umum. Kalaupun ada jumlahnya masih sangat minim sekali. Warga lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi sebelum pukul 06.00 untuk lewat tol.  Secara teori langkah strategi push and pull dapat dilakukan. Strategi push

berupa pemberlakuan Congested/ Road Pricing, pembatasan kendaraan bermotor (traffic restraint), HOV lane (3-in-1), pembatasan parkir on street. Sementara strategi pull berupa

Djoko Setijowarno,

Peneliti Laboraturium Transportasi dan Staf Pengajar Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Semarang

optimalisasi angkutan rel, integrasi antar moda angkutan umum (fisik, tiket, dan jadwal), restrukturisasi angkutan bis kecil yang tidak efisien, membangun MRT/ BRT, penyediaan lahan park and ride,

peningkatan kualitas, revitalisasi, dan perluasan pedestrianisasi, penertiban angkutan liar.

Pemda bisa saja menetapkan kebijakan ganjil genap untuk kendaraan roda empat dan pelarangan sepeda motor pada ruas tertentu, terutama ruas-ruas jalan ke lokasi penyelenggaraan Asian Games XVIII. Di Jakarta, kebijakan pelat nomor kendaraan ganjil genap yang sudah dilakukan dapat diperluas pada jaringan jalan yang lain. Pembuatan jalur kendaraan tidak bermotor bisa dimulai yang terpisah atau dibatasi secara fisik dengan jalur kendaraan bermotor. Selama penyelenggaraan Asian Games XVIII bisa diperbanyak jumlah armada angkutan umum menuju lokasi pertandingan.

Di Palembang, Pemkot Palembang bisa saja melarang semua kendaraan bermotor melintasi Jembatan Ampera, kecuali angkutan umum. Rerouting Bus Trans Musi mendekati kawasan perumahan dan pemukiman. Integrasi dapat dilakukan dengan LRT Sumatera Selatan, baik berupa fisik, sistem pembayaran maupun penjadwalan. Pengguna transportasi umum adalah pejalan kaki, sehingga sepanjang rute LRT Sumatera Selatan di Palembang harus terbangun fasilitas pejalan kaki. Warga sangat menantikan, apakah seusai penyelenggaraan Asian Games XVIII 2018, terjadi perubahan penataan transportasi umum di Palembang dan Jakarta, seperti halnya di Beijing (Tiongkok) setelah Olimpiade XXIX tahun 2008.

M

obil terbang ini dirancang oleh perusahaan asal Tiongkok, dalam bentuk drone Autonomous Aerial Vehicle (AAV) sehingga dinamakan Ehang 184 AAV. Kendaraan unik yang memiliki delapan baling-baling ini mampu mencapai ketinggian hingga 3500 meter di atas permukaan laut.

Ehang 184 AAV menjadi ikon inovasi teknologi sebagai salah satu solusi transportasi umum yang aman dan ramah lingkungan. Sebelum diaplikasikan sebagai bagian dari perencanaan transportasi yang terintegrasi, sang mobil terbang pernah dipamerkan pada Consumer Electronic Show (CES) 2016.

Ehang 184 AAV pun pernah melakukan uji coba layanan taksi terbang di Las Vegas, Amerika Serikat. Uji coba dilakukan guna mendukung sistem transportasi lokal berbasis aplikasi dan tanpa pengemudi di Las Vegas.

Pada uji coba ini, Ehang 184 AAV mampu terbang selama 23 menit dengan mengangkut penumpang maksimal 100 kilogram.

Mobil terbang Ehang 184 AAV mampu terbang tanpa dikendalikan pengemudi. Selain itu juga mampu menempuh jarak 40 km hingga 50 km dengan kecepatan rata-rata 60 kilometer per jam. Kendaraan berbobot 240 kg ini menggunakan baterai 17 kWh sebagai sumber tenaga.

Ehang 184 AAV dilengkapi fasilitas pendingin dan layar sentuh guna menampilkan destinasi yang ingin dituju. Cara penggunaannya pun

user friendly. Ketika masuk ke dalam mobil terbang, penumpang dapat menentukan pilihan destinasi yang dituju melalui aplikasi taksi online

yang dimilikinya.

Dokumen terkait