• Tidak ada hasil yang ditemukan

We challenge you to submit business idea to improve transportation industry that contains added values on one of following aspects:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "We challenge you to submit business idea to improve transportation industry that contains added values on one of following aspects:"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

EDISI 01 / 2018

TRANS

DARAT

20

Profesionalitas

Pengelolaan

Jembatan Timbang

SUMBER

DAYA MANUSIA

40

Berburu Kursi

Sekolah Kedinasan Di

Kementerian Perhubungan

(2)

More Informatioan

http://transhubchallenge.dephub.go.id

We challenge you to submit business idea to improve transportation

industry that contains added values on one of following aspects:

IT’S TIME TO GO DIGITAL

BUSINESS IDEA COMPETITION FOR BETTER TRANSPORTATION IN INDONESIA

Optimum capacity

Transportation services

Safety & Security

REWARD FOR FINALIST

Investment Access

Pitching Potential Angel Investor, Business Incubator, State Own Company and Regulator

Go to Market Access

An Exclusive Networking & Gala Dinner with The Minister of Transportation

A Special Pitching with Potential Buyers and Stakeholders in Transportation Industry

IMPLEMENTATION

SCHEDULE

April - August 2018

CLOSING DATE FOR

SUBMIT PROPOSAL

July 22, 2018

PARTICIPANT

- Categories : Professional and Student - A team Consists of 1 to 3 Members - One Team for One Proposal

(3)

Integrasi Angkutan Barang

Pembaca Budiman,

S

ekitar 85 persen angkutan barang di Indonesia menggunakan sistem transportasi darat. Sedangkan, transportasi laut hanya sekitar 7,5 persen, kereta api sekitar 1 persen, dan sisanya udara. Akibatnya, biaya logistik di Indonesia tergolong mahal karena keterbatasan sistem transportasi darat yang masih perlu perbaikan tata kelola secara lebih baik.

Saat ini, biaya logistik di Indonesia berkisar 12-14 persen dari total biaya produksi. Pemerintah terus berupaya menekan ongkos logistik secara signifikan agar biaya logistik lebih murah, dan harga-harga barang ikut murah pula. Salah satu solusinya adalah dengan menciptakan integrasi antarmoda angkutan barang untuk menjangkau seluruh wilayah nusantara.

Pengintegrasian angkutan laut dan udara seperti yang dilakukan Kalimantan Utara dan Papua bertujuan untuk mengurangi disparitas harga kebutuhan pokok dengan menciptakan sistem transportasi yang efektif dan efisien. Pemerintah telah mencanangkan konektivitas distribusi logistik melalui penyediaan infrastruktur angkutan barang lewat laut dan udara yang dikenal dengan “Jembatan Udara”.

Alur pengangkutan barang sesuai konsep jembatan udara membutuhkan keterpaduan dua moda tersebut agar hambatan transportasi di daerah terluar seperti Papua, bisa teratasi. Upaya meningkatkan kinerja logistik nasional juga ditempuh melalui pengembangan dan pembangunan pelabuhan baru di sejumlah titik yang menjadi rute pelayaran kapal komersial maupun rute kapal Tol Laut. Ketersediaan sarana angkutan kapal Tol Laut yang memadai turut menunjang penyelenggaraan angkutan barang lewat laut.

Ketersediaan angkutan kapal laut yang cukup diharapkan memberi pilihan kepada pelaku usaha untuk memindahkan sistem transportasi logistik dari darat ke laut. Target pemerintah Sesuai Renstra Kemenhub 2015-2019, distribusi logistik melalui laut secara bertahap menjadi primadona pengangkutan barang.

Demikian pembaca, pada edisi perdana Transmedia 2018 ini, kami sengaja mengangkat tema Sistem Logistik Nasional (Sislognas) ini agar upaya Kementerian Perhubungan mewujudkan sistem logistik nasional yang baik dari sebelumnya, menjadi perhatian semua pihak. (*)

EDISI 01 / 2018

EDISI 01 I 2

018

www.dephub.go.id TRANS DARAT 20Profesionalitas

Pengelolaan Jembatan Timbang

SUMBER DAYA MANUSIA

40Berburu Kursi Sekolah Kedinasan Di Kementerian Perhubungan

MENGINTEGRASIKAN SISTEM LOGISTIK

NASIONAL

Cover :

Ilustrasi Integrasi Angkutan Barang PEMBINA:

Menteri Perhubungan Republik Indonesia,

PENASEHAT:

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan,

Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan,

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan,

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek

PENANGGUNG JAWAB: Baitul Ihwan

PEMIMPIN REDAKSI: Bambang W.

REDAKTUR PELAKSANA: Tinitah S. Amrantasi, Muhammad Pamungkas

REDAKSI:

Anna Nurjanah, Arifatmi, Christanto Agung, Daniel Pietersz, Deni Hendra M, Destrirani, Dona Devianti, Dwi Wisnu, Gatut Aribowo S, Hari Buyung, Hari Supriyono, Hariyadi Dwi Putera H, Oktavian, R. Achmad Herdin, Revi Yohana, Romauli Fransiska, Wisnu Kuncoro

TIM REDAKSI: Andesrianta Rakhmad, Andung Bayumurti, Prayogie, Syarifah Noor Hidayati,

REDAKSI FOTO:

Abdullah Baraja, Chairudi Bharata Dharma, Dyota Laksmi Tenerezza, Muhamad Nurcholis, Okto Berbudi, Ria Efriani Pratiwi, Rezvina Laila Baswedan, Afrilia Mayasari, Asep K. Nur Zaman

ALAMAT REDAKSI: Jl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat, Telp. (021) 3504631, 3811308 Ext. 1122, 1419

Fax (021) 3504631, 3511809

E-MAIL:

[email protected]

PENERBIT:

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Majalah Kementerian Perhubungan No.STT. No. 349 SK/Ditjen PPG/STT 1976

ISSN : 0853179X

(4)

DAFTAR ISI

EDISI 01 / 2018

10

TRANS UTAMA

Mengintegrasikan Sistem Logistik Nasional

(5)

3 EDITORIAL

6 TRANS INFOGRAFIS 8 TRANS MATA

TRANS DARAT 22 Profesionalitas

Pengelolaan Jembatan Timbang TRANS LAUT

26 Setahun Penerapan Inaportnet

TRANS UDARA 30 Bandara Kertajati

Gerbang Transportasi Udara dengan Konsep Aeorotropolis

TRANS

PERKERETAAPIAN 36 Gerak Cepat Menuju

Keselamatan Perjalanan Kereta Api

44

TRANS POTRET

Aksesibilitas Transportasi Rute Selatan Danau Toba

Sebagian masyarakat mengetahui lokasi wisata Danau Toba identik dengan Parapat, Samosir (Tuk-Tuk), dan Taman Simalem Resort. Padahal pemandangan Danau Toba bisa dinikmati dari sisi lainnya, yaitu sisi selatan.  Salah satu rute yang bisa dilalui di Bagian Selatan Danau Toba antara lain melalui Bandara Silangit menuju Muara, Lembah Bakara, Samosir dan Tele.

TRANS TEKNOLOGI 60 Mobil Terbang

EHANG 184

TRANS SEJARAH 62 Setir, Mengapa Ada di

Kiri atau di Kanan?

TRANS HIJAU 64 Bahan Bakar dari

Ampas Kopi

TRANS SENGGANG 68 5 Spot Skydiving

Menawan di Indonesia TRANS POTRET

50 Melihat Keindahan Danau Toba

54 Tari Sigale-Gale

56 Kenikmatan Kuliner Khas Sumatera Utara TRANS PERSPEKTIF 58 Asian Games XVIII,

Peluang Menata Transportasi Umum TRANS SEHAT

(6)

trans

infografis

ANGKUTAN UDARA

PERINTIS KARGO

RUTE JEMBATAN UDARA

2017

2018

Koordinator Wilayah - Timika

- Dekai - Wamena

Koordinator Wilayah - Timika

- Dekai - Wamena - Masamba - Tarakan Rute

Penerbangan

12

Rute Penerbangan

41

NO Korwil TIMIKA

1 Timika - Beoga

2 Timika - Potowai

3 Timika - Ilaga

4 Timika - Kenyam

5 Timika - Sinak

6 Timika - Jila

7 Timika - Tsinga

8 Timika - Alama

9 Timika - Wangbe

10 Timika - Kapiraya

11 Timika - Kilmit

12 Timika - Arwanop

13 Timika - Agadugume

ALUR MEKANISME JEMBATAN UDARA

(Angkutan Udara Perintis Kargo )

a. Kapal Perintis (Tol Laut ) Menuju Pelabuhan Pomako Timika b. Pelabuhan Pomako Timika (Unload) c. Gudang Penyimpanan di Pelabuhan d. Menuju Bandar Udara Timika (Moda Darat) e. Bandar Udara Timika

a. Gudang Penyimpanan di Bandar Udara Timika (Loading to Aircraf) b. Pesawat 737-300 freighter kapasitas

± 14 Ton (Terbang menuju Bandar Udara Wamena)

c. Bandar Udara Wamena (Unload)

a. Gudang Penyimpanan di Bandar Udara Wamena (Loading to Aircraf) b. Cessna Grand Caravan 208B Kapasitas

± 800 kg (Angkutan Udara Perintis Kargo) (Terbang menuju (DJU) Pedalaman) c. Lokasi pedalaman / Pusat Distribusi

barang (Unload)

TOL LAUT

SUBSIDI ANGKUTAN

UDARA KARGO

ANGKUTAN UDARA

PERINTIS KARGO

NO Korwil TIMIKA

1 2

Timika Timika

-Wamena Dekai

NO Korwil WAMENA

1 Wamena - Mapenduma

2 Wamena - Mugi

3 Wamena - Mamit

4 Wamena - Enggolok

NO Korwil TARAKAN

1 Tarakan - Long Bawan

2 Tarakan - Long Apung

NO Korwil MASAMBA

1 Masamba - Seko

2 Masamba - Rampi

3 Palu - Seko

4 Palu - Rampi

NO Korwil DEKAI

1 Dekai - Holuwun

2 Dekai - Anggruk

3 Dekai - Silimo

4 Dekai - Ninia

5 Dekai - Sobaham

6 Dekai - Pasema

7 Dekai - Korupun

8 Dekai - Ubahak

9 Dekai - Kwalemdua

10 Dekai - Wenput

11 Dekai - Langda

12 Dekai - Nalca

13 Dekai - Werima / supugi

14 Dekai - Walma

15 Dekai - Oksibil

16 Dekai - Harapini

17 Dekai - Nipsam

(7)
(8)

1

trans

mata

1

2

Angkutan Pemadu Moda yang melayani Bandara Internasional Kualanamu Medan ke Kota Binjai merupakan

salah satu angkutan pilihan masyarakat selain Kereta Bandara, Taksi dan Bus Bandara

Damri.

(Foto : MNCholis)

3

Aktivitas bongkar muat barang di Pelabuhan Penyeberangan Muara

Kabupaten Tapanuli Utara Sumut. Masyarakat

memanfaatkan jasa layanan angkutan penyeberangan dari Kota Muara ke Pulau

Sibandang.

(Foto : MNCholis)

Bandara Internasional Silangit di

Siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumut. Sejak diresmikan

pada akhir 2016 lalu, frekuensi penerbangan dan jumlah penumpang

yang menggunakan fasilitas bandara ini meningkat pesat.

(9)

2

3

4

trans

mata

4

Proses pembangunan jalur kereta api layang ganda (elevated double track) dari Stasiun Medan menuju Bandara Kualanamu

Pemerintah menargetkan penyelesaian pembangunan

jalur KA elevated double track ini pada akhir 2018 mendatang. Jalur elevated ini akan menghapus 9 titik perlintasan sebidang di Kota

Medan.

(10)

S

ebagai antisipasi kondisi tersebut, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan terkait perubahan manajemen sistem logistik nasional (Sislognas). Tujuannya jelas, menghapus hambatan-hambatan transportasi barang baik di dalam maupun ke luar negeri agar distribusi logistik berjalan lancar, efektif dan efisien.

Salah satunya pembangunan infrastruktur transportasi baik darat, laut, udara dan perkeretaapian. Pembangunan pelabuhan, bandara, terminal angkutan barang atau pusat

logistik, maupun akses KA barang (KALOG) serta ketersediaan angkutan barang yang memadai diharapkan menunjang terselenggaranya sistem logistik nasional yang lebih baik dari sebelumnya.

Selain upaya mempercepat dwelling time pelabuhan, pemerintah juga mengembangkan integrasi antarmoda dan pelayanan melalui sistem online

serta kebijakan pemangkasan tarif kepelabuhanan. “Semua kebijakan ini bertujuan agar biaya logistik lebih murah dan distribusi barang dari satu

trans

utama

MENGINTEGRASIKAN

SISTEM LOGISTIK

NASIONAL

Kelancaran lalu lintas logistik nasional menentukan kemampuan daya

saing Indonesia di pasar global. Hambatan arus logistik akan mengurangi

nilai kompetitif industri dalam negeri lantaran biaya produksi yang lebih

tinggi. Tingginya harga-harga barang mengikuti tingginya biaya produksi

akibat distribusi logistik nasional yang kurang efisien.

tempat ke tempat lain berjalan lancar,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Jakarta beberapa waktu lalu.

(11)

trans

utama

menyumbang PNBP terbesar. Pada 2017, kontribusi PNBP dari Kemenhub mencapai Rp 9.28 triliun atau nomor dua terbesar setelah Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2018, jumlah PNBP Kemenhub mencapai Rp 7 triliun. “Indonesia memiliki wilayah yang luas, keterjangkauan pasti menjadi sesuatu hal yang penting. Disparitas harga, itu terjadi di Indonesia. Oleh karenanya keharusan bagi kita untuk mengatur logistik dengan baik agar kita bisa menyelesaikan disparitas harga dan memberikan keadilan dan pemerataan bagi masyarakat dimanapun di Indonesia,” ujar Menhub. Rencana pemangkasan biaya kepelabuhanan disambut baik para pelaku usaha jasa logistik dan

forwader. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Logistik dan Forwarders Indonesia (DPP ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi berharap kebijakan Kemenhub segera direalisasikan agar sistem logistik nasional bisa bersaing di tingkat ASEAN. Saat ini, tarif jasa labuh di Indonesia merupakan yang termahal di Asia Tenggara. Melalui pemangkasan tarif, kemungkinan besar produk Tanah Air akan lebih kompetitif. “Hal ini tentu akan menaikkan daya saing kepelabuhanan kita. Jadi, kalau kita ingin bersaing di tingkat regional hal

ini harus dilakukan. Dari data yang ada memang biaya jasa labuh di Indonesia lebih tinggi dibanding pelabuhan lain di ASEAN,” ungkap Yukki.

Bagi pelaku usaha logistik, ada dua tarif kepelabuhanan yang perlu pengaturan. Ketentuan tarif untuk kegiatan kapal yang berhubungan dengan pelayaran dan tarif jasa pelabuhan yang ada di darat yang berhubungan erat dengan pelaku logistik. ALFI berharap, agar rencana ini segera direalisasikan karena berdampak signifikan pada biaya logistik nasional. Data ALFI pada 2017 menyebutkan, rata-rata tarif pelabuhan di Indonesia lebih mahal 25-35 persen daripada tarif pelabuhan di negara-negara ASEAN. Selama 2017, pemerintah telah berhasil menurunkan dwelling time di pelabuhan utama di Indonesia (Lihat tabel 1). Ini menunjukkan upaya

perbaikan pengelolaan pelabuhan yang melibatkan lintas instansi bisa meningkatkan kinerja logistik secara nasional.

Perbaikan pelayanan kepelabuhanan merupakan salah satu langkah pemerintah untuk meningkatkan kinerja logistik nasional pada 2018 ini. Upaya meningkatkan kinerja logistik nasional juga ditempuh melalui pengembangan dan pembangunan pelabuhan baru di sejumlah titik yang menjadi rute pelayaran kapal komersial maupun rute kapal Tol Laut.

Ketersediaan sarana angkutan kapal yang cukup dan memadai turut menunjang penyelenggaraan angkutan barang lewat laut.

Sesuai Data Renstra Pembangunan 2015 – 2019, Kemenhub merencanakan pengadaan 609 kapal berbagai jenis untuk mendukung program tol laut dengan total investasi mencapai Rp53.15 triliun. Ketersediaan sarana dan prasarana perhubungan laut dan darat, diharapkan bisa menaikkan peringkat Logistics Performance Index

(LPI) Indonesia pada 2018 ini. “Indonesia memiliki wilayah

yang luas, keterjangkauan pasti menjadi sesuatu hal yang

penting.

Disparitas

harga,

itu terjadi di Indonesia. Oleh karenanya keharusan bagi kita

untuk mengatur

logistik

dengan baik

agar kita bisa menyelesaikan

disparitas harga dan memberikan keadilan dan pemerataan bagi masyarakat dimanapun di Indonesia,” ujar

Menhub.

(12)

Pada 2018 ini, pemerintah menargetkan pembangunan 37 pelabuhan laut dan 70 kapal perintis. Ini merupakan kelanjutan dari pembangunan 44 pelabuhan laut yang sudah diselesaikan pada 2016 dan 2017 dari total rencana 2019

trans

utama

yang mencapai 306 pelabuhan laut. Pembangunan kapal perintis juga telah diselesaikan 33 kapal dari 103 kapal sesuai target hingga 2019 mendatang. Pembangunan infrastruktur

pelabuhan untuk mendukung Tol Laut

bertujuan menyediakan angkutan kapal laut logistik secara terjadwal dan teratur (freightliner). Program ini bisa mengurangi disparitas harga kebutuhan pokok di wilayah perbatasan, pinggiran dan tertinggal. Semangat itu pula yang melatari

Pengadaan 30 Kapal Perintis Lanjutan Pembangunan 5 Kapal Ternak

Lanjutan Pembangunan 15 Kapal Kontainer

54 Pengembangan Pelabuhan Non Komersial

9 Lokasi Pengerukan Alur Pelayaran

Penyelesaiaan Pembangunan 15 Kapal Kenavigasian

Docking 5 Kapal Kenavigasian Pembangunan dan Replace Kenavigasian

Repowering 2 Unit Kapal Kenavigasian

Pengadaan dan Pembangunan Fasilitas Telkompel 12 Unit

96 Pelayanan Lintas Angkutan Laut Perintis

13 Pelayanan Trayek Tol Laut 1 Pelayanan Trayek Kapal Ternak

Target 2015 - 2019

306

103

Pembangunan Pelabuhan Laut

Pembangunan Kapal Perintis

Pencapaian 2016

26

3

Pencapaian 2017

18

30

Rencana 2018 - 2019

37

70

PELAYANAN

KESELAMATAN DAN

KONEKTIVITAS

KEAMANAN

Tabel 1 : Capaian pembangunan pelabuhan laut dan pengadaan kapal perintis dari 2015 hingga target pada

2018-2019 mendatang.

Gambar 1 : Alur Mekanisme Jembatan Udara yang melewati Bandara Timika Papua dari Pelabuhan Pomako

ALUR MEKANISME JEMBATAN UDARA

(Angkutan Udara Perintis Kargo ) * Timika

Kapal Perintis (Tol Laut) Menuju Pelabuhan Pomako Timika

TOL LAUT

ANGKUTAN UDARA PERINTIS KARGO

Gudang Peyimpanan di Pelabuhan

Menuju Bandar Udara Timika

(Moda Darat ) Pelabuhan

Pomako Timika (Unload)

Bandar Udara Timika

Gudang Peyimpanan di Bandar Udara Timika Cessna Grand Caravan

208B Terbang menuju

Pedalaman

(Loading to Aircraft)

Lokasi pedalaman / Pusat Distribusi barang (Unload)

(DJU)

(DJU) (DJU)

(13)

Gambar 2 : Alur Mekanisme Jembatan Udara yang melewati Pelabuhan Pomako, Bandara Timika hingga Bandara

Wamena Papua dengan subsidi angkutan udara kargo dengan pesawat Boeing 737

trans

utama

mengatakan penambahan rute dilakukan untuk menunjang program Jembatan Udara. “Kita berharap anggaran subsidi untuk angkutan perintis tidak berkurang pada 2018 ini,” ujarnya kepada Transmedia di Jakarta beberapa waktu lalu. Diantara rute perintis angkutan Berbeda dengan di Timika,

pengangkutan barang melalui Bandara Wamena melibatkan subsidi angkutan udara kargo dengan pesawat komersial yang berkapasitas lebih besar (lihat tabel alur

mekanisme jembatan udara Wamena pada infografis).

Sedangkan proses penyimpanan barang di gudang pelabuhan dan pengangkutan barang dari Gudang Pelabuhan Timika menuju Gudang Bandara Timika menggunakan skema subsidi angkutan tol laut.

Pengintegrasian moda angkutan tol laut dan angkutan udara melalui program jembatan udara, melibatkan peran maskapai penerbangan swasta komersial seperti Susi Air, MAF dan lainnya. Pemerintah menyiapkan subsidi angkutan kepada operator penerbangan tersebut untuk melayani rute-rute non komersial atau

angkutan udara perintis di Papua. Pada 2018 ini, Kemenhub menambah angkutan perintis barang atau kargo menjadi 41 rute. Maria Kristi

Pemerintah telah mencanangkan konektivitas distribusi logistik melalui

penyediaan infrastruktur angkutan barang lewat laut dan udara yang

dikenal dengan

Jembatan Udara.

pembangunan infrastruktur bandara,

pusat logistik atau terminal angkutan barang, jalur rel kereta api di sejumlah daerah agar tercipta konektivitas antar daerah dan integrasi antarmoda angkutan barang.

Pengembangan Jembatan Udara

Upaya menciptakan konektivitas antarwilayah di Indonesia terus dilakukan melalui pengintegrasian angkutan laut dan udara seperti Papua. Pemerintah telah mencanangkan konektivitas

distribusi logistik melalui penyediaan infrastruktur angkutan barang lewat laut dan udara yang dikenal dengan “Jembatan Udara”.

Direktur Angkutan Udara

Kemenhub Maria Kristi Endah Murni mengatakan alur pengangkutan barang sesuai konsep jembatan udara meniscayakan adanya keterpaduan dua moda angkutan laut dan udara. Seperti halnya alur pengangkutan barang melalui Bandara Timika Papua (lihat alur Mekanisme Jembatan Udara Timika).

Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Maria Kristi Endah Murni

ALUR MEKANISME JEMBATAN UDARA

(Subsidi Angkutan Udara Kargo )

Kapal Perintis (Tol Laut) Menuju Pelabuhan Pomako Timika

TOL LAUT

SUBSIDI ANGKUTAN UDARA KARGO

Gudang Peyimpanan di Pelabuhan

Menuju Bandar Udara Timika

(Moda Lain ) Pelabuhan

Pomako Timika (Unload)

Bandar Udara Timika

Gudang Peyimpanan di Bandar Udara Timika Pesawat 737-300 Freighter

Kapasitas +- 14 Ton Terbang menuju

Bandara Wamena

(Loading to Aircraft) Bandar Udara Wamena

(Unload)

Gudang Bandar Udara Wamena

(DJU)

(DJU)

(DJU) (DJU)

(14)

barang 2018, meliputi Koordinator Wilayah Tarakan sebanyak dua rute, Masamba empat rute, Timika 15 rute, Wamena empat rute dan Dekai 13 rute. “Tujuan angkutan perintis yaitu menyediakan jejaring pelayanan dan rute penerbangan di daerah terpencil, agar ada ketersediaan barang secara cukup sehingga disparitas harga bisa dikurangi,” katanya.

trans

utama

Selain bantuan Kapal Pelayaran Rakyat sebanyak

100 Unit,

Kemenhub juga sedang membangun

15 Kapal kontainer dan

5 kapal ternak

yang siap menunjang program Tol Laut.

Angkutan Perintis Menunjang Distribusi Logistik di Daerah

Selain angkutan perintis barang, Kemenhub juga menambah rute angkutan perintis penumpang dari 188 rute menjadi 209 rute. Rute perintis penumpang 2018 di antaranya Aceh 10 rute, Sumatera Utara lima rute, Sumatera Barat dua rute, Bengkulu tiga rute, Riau tiga rute, Kepulauan Riau tujuh rute, Bangka Belitung satu rute, Jambi satu Rute, Jawa Tengah satu rute dan Jawa Timur tiga rute. Selanjutnya, Kalimantan Barat empat rute, Kalimantan Timur enam rute, Kalimantan Utara 10 rute, Kalimantan Tengah empat rute, Kalimantan Selatan satu rute, Sulawesi Selatan empat rute, Sulawesi Tengah satu rute, Nusa Tenggara Timur lima rute, Maluku Utara tiga rute, Maluku delapan rute, Papua Barat 18 rute dan Papua 109 rute. Program jembatan udara di Papua bertujuan mendukung program tol laut dan pelayanan keperintisan baik pada moda angkutan Darat, Laut, dan penyeberangan.

Data Kemenhub hingga April 2018 menunjukkan pelayanan keperintisan angkutan jalan sebanyak 291 Trayek, angkutan penyeberangan (307 Lintas), angkutan laut (113 Trayek), dan Angkutan Udara (211 Rute). Pola distribusi logistik laut yang tengah disusun Kementerian Perhubungan meniscayakan peran pelabuhan pengumpul, pelabuan pengumpan dan peran pelabuhan perintis. Pemerintah telah membangun pelabuhan-pelabuhan yang ada di daerah-daerah menyesuaikan peran dan fungsi mereka dalam sistem logistik nasional (Sislognas). Direktur Lalu Lintas Laut (Dirlala) Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut Kemenhub Chandra Irawan menambahkan, ketersediaan sarana kapal barang yang cukup turut menentukan keberhasilan Sislognas. Selain bantuan Kapal Pelayaran Rakyat sebanyak 100 Unit, Kemenhub juga sedang membangun 15 Kapal kontainer dan 5 kapal ternak yang siap menunjang program Tol Laut.

Gambar 3 : Alur Mekanisme Jembatan Udara yang melewati Bandara Timika dan Bandara Wamena yang

dilanjutkan dengan angkutan udara perintis menuju wilayah pedalaman Papua

ALUR MEKANISME JEMBATAN UDARA

(Angkutan Udara Perintis Kargo ) * Wamena

Kapal Perintis (Tol Laut) Menuju Pelabuhan Pomako Timika

TOL LAUT

SUBSIDI ANGKUTAN UDARA KARGO

ANGKUTAN UDARA PERINTIS KARGO

Gudang Peyimpanan di Pelabuhan

Menuju Bandar Udara Timika

(Moda Darat ) Pelabuhan

Pomako Timika (Unload)

Bandar Udara Timika

Gudang Peyimpanan di Bandar Udara Timika

Lokasi pedalaman / Pusat Distribusi barang (Unload) Pesawat 737-300 Freighter

Kapasitas +- 14 Ton

Cessna Grand Caravan 208B Kapasitas +- 800kg ( Angkutan Udara Perintis Kargo) Terbang menuju

Bandara Wamena

(Loading to Aircraft)

(Loading to Aircraft)

Terbang menuju Pedalaman Bandar Udara Wamena

(Unload)

Gudang Peyimpanan di Bandar Udara Wamena

(15)

komoditas utama yang terjangkau. Peran BUMN dan pemerintah daerah tentu ikut menentukan keberhasilan pelaksanaan Tol Laut ini dengan dukungan Rumah Kita.

Capaian positif pada 2017 lalu, menjadi pertimbangan pemerintah untuk meningkatkan pengawasan jalur distribusi logistik di darat dengan melibatkan peran Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, BUMN maupun pemerintah daerah. Kementerian Pertanian berfungsi menyuplai beragam komoditas daerah yang akan diangkut kapal tol laut untuk angkutan balik.

trans

utama

Pemerintah telah membangun infrastruktur transportasi di wilayah perbatasan dan daerah tertinggal, masing-masing di 32 Kabupaten/Kota (13 Provinsi) yang merupakan daerah perbatasan dan di 88 Kabupaten/Kota (21 Provinsi) yang merupakan daerah tertinggal.

Pembangunan infrastruktur

transportasi laut merupakan bagian dari upaya pemerintah menghubungkan sistem logistik nasional dengan alur perdagangan internasional, khususnya jalur sutra China abad 21.

Capaian Positif Program Tol Laut

Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla telah mencanangkan program Tol Laut Indonesia dengan Jalur Sutra abad ke-21 Cina sebagai poros maritim dunia. Jalur Sutra maritim itu, lanjut Chandra Irawan, dipastikan bersinggungan dengan konsep tol laut. Rutenya meliputi Eropa, masuk Laut Merah di Afrika, lalu ke Samudra Hindia, terus menuju India, Bangladesh, Burma, kemudian masuk ke Indonesia melalui Selat Malaka. Juga menyusur lewat selatan yang masuk Selat Lombok, Selat Sunda, Selat Wetar, Selat Sunda. Ini terus ke utara, lalu masuk ke Laut Tiongkok Selatan.”Terkait Tol Laut, barang dari dan ke Asia Timur masuk melalui Pelabuhan Hub Bitung, sementara dari dan ke Eropa melalui Pelabuhan Hub Kuala Tanjung yang berada di Jalur Selat Malaka. Pemerintah telah menyiapkan 20 pelabuhan sebagai hub feeder,” ujarnya.

Target Tol Laut adalah memberi pelayanan yang cepat dan nyaman. Dengan Tol Laut, kapal besar dapat lebih cepat mengakses rute antarpulau sehingga bisa terjadi peningkatan angkutan barang. Jika program ini terselenggara dengan baik maka bisa dipastikan akan semakin

menggairahkan kegiatan pebisnis lokal yang memanfaatkan jasa angkutan tersebut di sektor logistik.

Program Tol Laut hingga 2018 ini sudah terselenggara dengan 15 rute pelayaran angkutan barang yang tetap dan terjadwal (freightliner). Penyelenggaraan kapal tol laut hingga 2017 lalu, terbukti mampu menurunkan harga-harga barang di sejumlah tempat. “Pemerintah terus mengoptimalkan penyelenggaraan program tol laut dengan membentuk pusat logistik di

daerah daerah yang dilewati rute kapal, dengan “Rumah Kita”. Tujuannya agar hambatan distribusi logistik dapat diatasi,” ujar Chandra di Jakarta belum lama ini.

Salah satu tantangan yang terungkap dari penyelenggaraan Tol Laut, adalah adanya monopoli pelaku usaha lokal sehingga harga-harga barang yang diangkut kapal Tol Laut masih cukup tinggi di pasaran. Dengan adanya pusat logistik “Rumah Kita” maka pengendalian harga bisa dilakukan oleh pemerintah dengan menyediakan stok logistik yang cukup sehingga masyarakat bisa menikmati harga

No. Pangkalan Kode Trayek

Hari Operasi

Jaringan Trayek Ukuran & Type Kapal

Pola Subsidi Operator & Nama Kapal

1 Teluk Bayur T – 1 19

Teluk Bayur -219– P. Nias (Gn. Sitoli) -303– Mentawai (Sikakap) –199- P. Enggano-89–Bengkulu PP

Kargo DWT 1175 /

GT 497 Subsidi Kapal PT. ASDP Tahap Persiapan

2 Jakarta T – 2 19

Tanjung Priok -197– Tanjung Batu –158- Blinyu –298- Tarempa -167– Natuna (Selat Lampa) -733 – Mida i-85 – Serasan -543– Tanjung Priok

GT 3256 / DWT 3000 / KAP 2400

T/M3 Subsidi Kapal PT. PELNI

3 Surabaya T – 3 19

Tanjung Perak -433 –Belang Belang-207 – Sangatta -322- Nunukan -278– Pulau Sebatik (Sungai Nyamuk) -909- Tanjung Perak

Kargo DWT 1065 /

GT 639 Subsidi Kapal

PT. ASDP

Tanjung Perak - 434- Makassar -780- Tahuna PP

(KAPAL UTAMA)

GT 7738 / DWT 10822 / KAP 250 TEUS

Subsidi Kapal PT. PELNI

Tahuna 18

Tahuna –27- Kahakitang –30- Buhias –23- Tagulandang –2- Biaro –144- Lirung –4- Melangoane –50- Kakorotan –65- Miangas –81- Marore -73-Tahuna

(KAPAL PENGHUBUNG)

GT 1830 / DWT 2193

/ KAP 100 TEUS Subsidi Kapal PT. PELNI

5 Surabaya

T-5 16

Tanjung Perak -434- Makassar -954- Tobelo -1187- Tanjung Perak

(KAPAL UTAMA)

Kontainer 3650 DWT / 3256 GT

Subsidi Kontainer

PT. Mentari Sejati Perkasa. Tobelo 16

Tobelo -113- Maba -86- P.Gebe -161- Obi -93- Sanana -358- Tobelo

(KAPAL PENGHUBUNG)

Kontainer 1830 DWT /2193 GT Mesin Induk 2 unit Transhipment

Subsidi Kapal

6 Surabaya T – 6 19 Tanjung Perak -1102- Tidore -157- Morotai-1230 PP GT 3050 / DWT 3901 / KAP 115 TEUS Subsidi Kapal PT.PELNI

7 Surabaya T – 7 14 Tanjung Perak -700- Wanci -290- Namlea -984- Tanjung Perak

Kontainer 2500 DWT /1800 GT Multiport

Subsidi Kontainer

PT. Mentari Sejati Perkasa. Voy 1 Tanggal 24 Maret 2018

8 Surabaya

T-8 17

Tanjung Perak -1558- Biak -1558- Tanjung Perak

(KAPAL UTAMA)

Kontainer 3650 DWT / 3256 GT

Subsidi Kontainer

PT. Mentari Sejati Perkasa. Biak 16

Biak -109- Oransbari -22- Waren -108- Teba -150- Sarmi -251- Biak

(KAPAL PENGHUBUNG)

Kontainer 1830 DWT /2193 GT Mesin Induk 2 unit Transhipment

Subsidi Kapal

9 Surabaya T – 9 21 Tanjung Perak -1576- Nabire -85- Serui -135- Wasior -1547- Tanjung Perak

Kontainer 3650

DWT/3256 GT Subsidi Kontainer

PT. TEMAS LINE Voy 1 tanggal 6 Maret 2018 10 Surabaya T – 10 17 Tanjung Perak -1240- Fak Fak -154- Kaimana -1356- Tanjung Perak

Kontainer 3650 DWT/ 3256 GT

Subsidi Kontainer

PT. Mentari Sejati Perkasa.

11 Surabaya T – 11 23

Tanjung Perak -1512- Timika- 85- Agats -365- Marauke-1700 - Tanjung Perak

(Kapal Crossing)

Kontainer 3650 DWT/3256 GT

Subsidi Kontainer

PT. TEMAS LINE Voy 1 tanggal 7 Maret 2018

12 Surabaya T - 12 17

Tanjung Perak -1141- Saumlaki

-240- Dobo -1331- Tanjung Perak Kontainer 3650 DWT/3256 GT Subsidi Kontainer

PT. Meratus Line Voy 1 Tanggal 24 Maret 2018 13 Surabaya T – 13 22 Tanjung Perak -731- Kalabahi -232- Moa -354 -Rote (Ba’a) -80- Sabu

(Biu) PP

GT 3050 / 3901 DWT

/ KAP 115 TEUS Subsidi Kapal PT. PELNI 14 Surabaya T – 14 17 Tanjung Perak -675- Loweleba -17- Adonara -13- Larantuka PP GT 3050 / 3901 DWT / KAP 115 TEUS Subsidi Kapal PT. PELNI 15 Surabaya T – 15 20 Tanjung Perak -896- Kisar (Wonreli) -308- Namrole PP GT 3256 / DWT 3650 / KAP 115 TEUSSubsidi Kapal PT. PELNI

Tabel 2: JARINGAN TRAYEK TOL LAUT

(16)

trans

utama

Sedangkan Kementerian Perdagangan dan Pemerintah Daerah memiliki tanggung jawab mengendalikan harga komoditas angkutan kapal dan menjamin distribusi barang lancar sampai ke masyarakat.

Dalam kerangka itulah, pemerintah menambah rute dan jadwal pelayaran kapal tol laut dari 13 rute pada 2017 menjadi 15 rute pada 2018 ini.

perdagangan untuk mengirim barang-barang komoditas mereka ke daerah-daerah. Perbaikan pengelolaan kepelabuhanan secara online dan penerapan Inaportnet diharapkan bisa menurunkan dwelling time secara signifikan. Penurunan dwelling time pelabuhan menjadi salah satu dari beragam aspek peningkatan pelayanan kepada pelaku usaha agar tingginya biaya logistik pelayaran bisa berkurang.

Penambahan ini sebagai upaya menjaga kelancaran distribusi barang dan menurunkan harga di wilayah-wilayah perbatasan, tertinggal dan pinggiran khususnya di daerah Indonesia bagian timur.

Mengurangi Beban Angkutan Darat

Pemerintah berharap peningkatan layanan angkutan laut melalui penyelenggaraan kapal tol laut menjadi pilihan utama pelaku usaha

PENGOPERASIAN 15 TRAYEK TOL LAUT PADA 2018

13 TRAYEK TOL LAUT PADA 2017

NO

TRAYEK JENIS PERHITUNGAN TEUS TON

1. T - 1 1.303

-2. T - 2 1.728

-3. T - 3 1.156

-4. T - 4 1.042

-5. T - 5 325

-6. T - 6 - 9.357

7. T - 7 - 3.960

8. T - 8 - 5.082

9. T - 9 95

-10. T - 10 372

-11. T - 11 573

-12. T - 12 - 922

13. T - 13 1.208

(17)

Sebagian besar angkutan logistik di tingkat domestik

banyak dilakukan di darat. Persentasenya sekitar

60 persen.

Sementara laut hanya

30 persen

dan sisanya lewat kereta api

dan udara.

trans

utama

Ketua Indonesian National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto mengungkapkan tingginya biaya logistik pelayaran di Tanah Air, sekitar 60 persen diantaranya justru ada di darat. Biaya-biaya di pelabuhan seperti trucking, warehousing, dan akses keluar masuk pelabuhan, semua itu membuat biaya tinggi. “Sementara biaya laut seperti bahan bakar hanya 30 persen. Itu pun sudah digunakan untuk cicilan bank, bayar kru, dan perawatan kapal. Sementara sisa 7 persen yang hanya dinikmati pengusaha,” ungkap Carmelita kepada Transmedia di Jakarta beberapa waktu lalu.

Perhatian kemenhub menekan dwelling time kepelabuhanan lanjutnya, patut mendapatkan dukungan. Pemerintah berusaha agar biaya logistik bisa ditekan dan pelaku usaha bisa beralih menggunakan transportasi laut sebagai primadona angkutan logistik nasional.

Selain untuk menghilangkan hambatan-hambatan di

pelabuhan, kebijakan pemerintah memprioritaskan kelancaran bongkar muat barang akan menunjang peralihan penggunaan angkutan truk ke angkutan laut sebagai alternatif pilihan utama distribusi logistik. Saat ini transportasi laut belum menjadi pilihan utama transportasi barang bagi para pelaku usaha perdagangan. Sebagian besar angkutan logistik di tingkat

domestik banyak dilakukan di darat. Persentasenya sekitar 60 persen. Sementara laut hanya 30 persen dan sisanya lewat kereta api dan udara. Ini berbanding terbalik dengan kondisi transportasi logistik yang terjadi di dunia internasional. Sekitar 90 persen barang, komoditas, dan produk yang diperdagangkan diangkut lewat laut karena lebih efisien.

Dalam perspektif inilah program Tol Laut diharapkan bisa menjadi tulang punggung transportasi angkutan barang antardaerah, sehingga bisa mengurangi kesenjangan antara wilayah ‘barat’ dan ‘timur’ dan antara ‘pusat’ dan ‘daerah’ yang masih terjadi hingga kini.

Persentase Moda Transportasi Logistik Nasional

Saat ini, sekitar 85 persen angkutan barang di Indonesia menggunakan sistem transportasi darat. Sedangkan, transportasi laut hanya sekitar 7,5 persen, kereta api sekitar 1 persen, dan sisanya udara. Akibatnya, biaya logistik di Indonesia mahal karena keterbatasan sistem transportasi darat yang perlu perbaikan tata kelola yang lebih baik.

Saat ini, biaya logistik di Indonesia berkisar 12-14 persen dari total biaya produksi. Pemerintah terus berupaya menekan ongkos logistik secara signifikan agar biaya logistik lebih murah, dan harga-harga barang ikut murah pula. Salah satu solusinya adalah memindahkan sistem transportasi dari darat ke laut. Target pemerintah angkutan barang menggunakan transportasi laut ditargetkan mencapai 60 persen. Sehingga dalam lima tahun mendatang transportasi laut menjadi tulang punggung pengangkutan barang di Indonesia.

Kondisi maritim Indonesia memang masih jauh dari harapan. Dengan luas wilayah nusantara yang dikelilingi oleh dua pertiga lautan dan memiliki 17 ribu pulau besar dan jutaan pulau-puau kecil, armada kapal yang ada untuk mengangkut penumpang hanya 28 unit kapal (Pelni). Data Pelindo III juga menyebut jumah pelabuhan besar dan kecil sebanyak 1241 pelabuhan. Dari jumlah itu hanya 111 pelabuhan saja yang tergolong kategori pelabuhan besar. Itu pun masih belum bisa

dikategorikan besar untuk standar pelabuhan hub internasional. Kecuali Pembangunan Pelabuhan Hub Tanjung Kuala di Sumatera Utara, dan Pelabuhan Hub Internasional Bitung di Sulawesi Utara. Standar pelabuhan internasional memiliki kedalaman minimal 25 meter. Sementara pemerintah mengelola 161 pelabuhan kelas V dan 345 pelabuhan wilayah kerja. Sisanya pelabuhan bertaraf kecil.

Ketua Asosiasi Logistik Forwarder

Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi, menambahkan kebijakan pemerintah menurunkan biaya jasa pelabuhan tentu akan berpengaruh

positif bagi kelancaran distribusi logistik nasional.

Pemerintah mesti turun tangan memperbaiki ketetapan tarif jasa pelabuhan dan kelancaran kegiatan bongkar muat yang selama ini menghambat waktu tempuh logistik lewat laut. Selama ini pelaku usaha lebih memilih angkutan jalan sebagai pilihan transportasi mereka. Dibandingkan dengan angkutan laut, waktu tempuh pengangkutan truk masih lebih cepat dan biaya angkutan juga masih terjangkau.

Sebagai contoh, waktu tempuh kontainer dari Medan ke Jakarta rata-rata lebih dari seminggu. Meski biayanya sekitar 30-40 persen lebih murah lewat laut, tapi hal ini belum menarik minat pengusaha. Jika diangkut dengan truk waktu perjalanan hanya lima hari.

(18)

Oleh karena itu, arus logistik darat masih menjadi primadona para pengusaha untuk angkutan barang. Pemanfaatan jasa angkutan moda ini memegang porsi 60 persen dari seluruh moda transportasi barang secara nasional. Pemerintah terus berupaya mengurangi penggunaan moda angkutan truk ke moda angkutan laut melalui beragam cara.

Pelayanan Angkutan Logistik Perhubungan Darat

Kelancaran distribusi logistik laut ikut ditentukan oleh kelancaran di jalur

darat. Distribusi logistik angkutan truk masih menjadi primadona angkutan barang secara nasional. Pemerintah terus mengupayakan alternatif angkutan menggunakan kereta api dan angkutan

penyeberangan.

Salah satunya, pengembangan angkutan penyeberangan melalui pengadaan short sea shipping

dengan kapal RoRo rute Pelabuhan Panjang (Lampung) – Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta) – Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya) dan

Pelabuhan Lembar (Lombok). Pengoperasian kapal angkutan jarak dekat ini sebagai alternatif untuk mengatasi kepadatan lalu lintas truk di jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa dan angkutan truk dari Jawa ke NTB maupun dari Jawa ke Lampung. Langkah tersebut ditunjang dengan pembangunan kapal

penyeberangan baru yang berjumlah 5 unit, pembangunan pelabuhan penyeberangan 22 paket dan pengembangan jembatan timbang di 135 lokasi pada 2018 ini.

trans

utama

COASTAL SHIPPING

PANJANG - JAKARTA - SURABAYA - LEMBAR

MENDUKUNG LOGISTIK DAN KAWASAN PARIWISATA

l Pelaksanaan Short Sea Shipping Tahap I telah diselenggarakan dengan rute/trayek Pelabuhan Panjang Lampung menuju Tanjung Priok dan Surabaya menuju Lembar - Nusa Tenggara Barat

l Shrot Sea Shipping Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang dimulai pada tanggal 10 Desember 2017 dengan rencana jadwal operasional 14 trip per bulan yang dilayani oleh 2 (dua) unit kapal. l Lintas Surabaya - Lembar sudah beroperasi selama 1 tahun dengan pelayanan perdana tanggal 1 Desember 2016

dengan jadwal operasioanl 16-18 trip per bulan yang dilayani oleh 1 (satu) kapal. Operasi

Operasi

Operasi

1

4

SHORT SEA SHIPPING :

1. Kepadatan jalur transportasi darat, terutama di pantai utara Pulau Jawa dan jalur lintas timur Sumatera sudah sangat mengkhawatirkan dan mengakibatkan kerusakan jalan raya serta resiko kecelakaan menjadi tinggi (94% truk menggunakan jalan raya).

2. Biaya BBM angkutan jalan tinggi, secara teoritis konsumsi BBM per unit barang yang diangkut oleh truk lebih tinggi dibandingkan penggunaan BBM per unit barang yang diangkut oleh kapal (economy of scale).

Gambar 4 : Rute Angkutan Barang Jarak Dekat

(Short Sea Shipping)

dari Lampung hingga NTB dan capaian

pengembangan infrastruktur transportasi pada 2017

Subsidi Perintis Angkutan Jalan

357 Trayek

& Angkutan Penyeberangan

233 Lintas *

*Masih menyesuaikan dengan data tahun sebelumnya karena beluma ada SK

Pengelolaan Terminal Tipe A

97 lokasi

dan Jembatan Timbang

135 lokasi

Pembangunan Kapal Penyeberangan

5 Unit (Baru = 4 Unit;

Lanjutan = 1 Unit)

Pembangunan/ Pengembangan Terminal Penumpang

Tipe A sebanyak 5

dan Terminal Barang Internasional sebanyak

7 Lokasi

Lanjutan Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan

22 Paket

(Baru = 10; Lanjutan = 12)

Peningkatan keselamatan

- Pengadaan perlengkapan jalan di 33 Provinsi - Pengembangan Uji Tipe Kendaraan Bermotor

dengan Pengadaan Alat Uji di BPLJSKB Bekasi 3 Paket

2

(19)

Pengembangan Short Sea Shipping dan Peran Angkutan Truk

Pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk subsidi Ro Ro Long Distance Ferry mulai dari pelabuhan Panjang di Lampung, Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung Mas di Semarang hingga Tanjung Perak di Surabaya. Dari Surabaya angkutan kapal penyeberangan dilanjutkan ke rute menuju Pelabuhan Lembar di Lombok. Penyelenggaraan angkutan barang dengan angkutan kapal jarak pendek (short sea shipping) ini sebagai bagian

dari upaya pemerintah menyediakan alternatif angkutan barang yang lebih efektif dan efisien. Short sea shipping

juga diharapkan bisa mengurangi penggunaan angkutan barang dengan truk yang melintasi rute jalan di Pantai Utara Jawa (Pantura).

Pengembangan Short Sea Shipping

menunjang penyelenggaraan tol laut. Moda angkutan penyeberangan ini menjadi salah satu moda penghubung antar 24 pelabuhan strategis yang dilewati kapal tol laut. Angkutan kapal Tol Laut dimaksudkan untuk melayani rute jarak jauh antar pelabuhan besar, sedangkan Short Sea Shipping

melayani rute jarak dekat dan menghubungkan pelabuhan besar dengan pelabuhan menengah. Jadi fungsinya seperti hirarki jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, maupun jalan poros desa. Integrasi dan pengembangan pelabuhan dari pelabuhan skala besar, pelabuhan skala menengah dan pelabuhan skala kecil dengan dukungan pelayaran rakyat diharapkan bisa menurunkan biaya logistik secara signifikan. Pengembangan Short Sea Shipping di luar pulau Jawa melibatkan peran pemerintah daerah di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Maluku, dan Papua. Sebagian besar angkutan barang di Pulau Jawa didominasi oleh angkutan truk. Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto mengatakan pelayaran jarak pendek merupakan ide bagus, hanya saja perlu ditegaskan dengan aturan yang jelas terhadap pengangkutan logistik yang menggunakan angkutan jalan. 

Aturan tegas itu meliputi ketegasan dalam menegakkan aturan terhadap angkutan jalan yang kelebihan muatan

dan jam operasional pengiriman logistik melalui jalur darat. “Selama tidak ada aturan yang jelas terkait dengan peraturan angkutan jalan, laut akan kalah saing,” ujarnya.

Terlebih, distribusi logistik melalui jalur laut selama ini masih kalah efisien ketimbang menggunakan moda transportasi darat dengan truk ataupun kereta api. Proses distribusi logistik melalui jalur laut membutuhkan biaya tambahan seperti pada proses bongkar muat di pelabuhan. Hal itu, kata dia membuat pengiriman logistik melalui jalur darat tetap menjadi andalan.

Meski demikian, angkutan barang dengan truk merupakan salah satu mata rantai atau sub sistem dari sistim logistik, dalam hal ini mencakup 2 sistim logistik, yaitu sistim logistik teritorial dan sistim logistik industrial. Oleh karena itu penataan angkutan barang seharusnya tidak dilakukan semata-mata dengan pendekatan lalulintas semata tetapi juga dengan pendekatan logistik. Sistim logistik teritorial adalah penyelenggaraan distribusi barang dalam satu kota, dari satu kota dengan kota lainnya, dari satu daerah dengan daerah lainnya dan bahkan dari satu negara dengan negara lainnya. Ini berbeda dengan pengaturan sistim logistik industrial yang menitikberatkan pada penyelenggaraan distribusi barang sebagai bagian dari proses produksi maupun pemasaran dari suatu kegiatan industri. Di negara-negara maju salah satu sarana yang dibangun untuk mendukung terselenggaranya kedua sistim logistik tersebut adalah apa yang dikenal dengan platforme di Perancis, distribution center di Belanda

dan cargo terminal di Inggris, atau

trucks terminal di Amerika Serikat. Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, pemerintah telah membangun Terminal Angkutan Barang (TAB) sebagai bagian dari pola pendistribusian logistik darat. Sejumlah pengembangan pusat-pusat logistik di Jabodetabek ada di Cikarang, Bekasi dan Tangerang dan daerah-daerah lain di Jawa dan Luar Jawa turut mendukung pelayanan distribusi barang-barang dari wilayah satu ke lainnya secara lebih cepat, lancar, dan efisien.

Saat ini pemerintah juga telah pembangunan Pusat Logistik Berikat (PLB) di sejumlah daerah. Keberadaan PLB bermanfaat mengurangi biaya transportasi karena PLB bisa mendekatkan barang ke tempat produksi. Selain itu PLB juga mengurangi waktu dwelling time karena tidak ada pemeriksaan kepabeanan di Pelabuhan. Sebanyak 19 PLB yang sedang dibangun berada di daerah Kalimantan, Sumatera khususnya di Batam, serta provinsi Jawa Timur. Kebanyakan layanan PLB masih didominasi oleh barang-barang material minyak dan gas (migas), kapas, elektronik, otomotif, dan bahan makanan khususnya holtikultura. PLB akan mempermudah distribusi barang dan mampu mengefisiensikan aktifitas lalu lintas pendistribusian barang sehingga berkontribusi positif bagi kegiatan perdagangan.

Pengembangan Kereta Api Logistik (KALOG)

Hal serupa dilakukan Kementerian Perhubungan untuk menunjang kegiatan transportasi logistik

menggunakan kereta api. Pemerintah telah menyiapkan kereta api logistik KALOG yang melayani rute dari Pelabuhan Tanjung Perak yang terhubung dengan jalur kereta api

Double Double Tracks (DDT) Jakarta - Surabaya. Diharapkan KALOG menjadi alternatif angkutan barang antarkota dan dan antarpelabuhan di Jakarta, Semarang dan Surabaya.

trans

utama

Pengembangan Short Sea Shipping menunjang

penyelenggaraan tol laut. Moda angkutan penyeberangan ini menjadi salah satu moda penghubung

antar

24 pelabuhan

strategis yang dilewati kapal

(20)

Selain pengembangan angkutan kereta barang dari pelabuhan, pemerintah hingga kini terus menyelesaikan pembangunan jalur KA di sejumlah daerah baik Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. Proses rehabilitasi dan reaktivasi jalur lama juga diharapkan memberi manfaat bagi pengembangan moda transportasi KA untuk menunjang kegiatan ekonomi masyarakat daerah.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengungkapkan pemerintah berharap berbagai proyek perkeretaapian yang sudah dan akan diresmikan pada tahun 2018 dapat melayani kebutuhan masyarakat dan menunjang kegiatan perekonomian di daerah. “Khususnya wilayah yang dilintasi angkutan kereta api,” ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri dalam siaran pers, Senin (22/1/2018).

Pada Maret 2018 lalu, pemerintah telah mengoperasikan KA Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat sepanjang kurang lebih 26 km dan Jalur Ganda KA lintas Prabumulih-Kertapati, Sumatera Selatan sepanjang kurang lebih 85 km. Pemerintah juga telah mengoperasikan Jalur Ganda KA lintas Martapura-Baturaja, Sumatera Selatan sepanjang ±32 Km pada April 2018.

Memasuki bulan Juni hingga September 2018, rencananya dua proyek LRT yaitu LRT Sumatera Selatan sepanjang ±23,4 km dan LRT DKI Jakarta (Jakpro) sepanjang ±5,8 km bakal menyusul pengoperasian. Hal serupa dilakukan untuk jalur KA Bandar Tinggi menuju Pelabuhan Kuala Tanjung pada sepanjang ±21,5 km. Pengoperasian KA untuk angkutan barang ini diharapkan mendukung KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Sei Mangkei di Sumatera Utara. Pada September 2018 mendatang, Kemenhub akan mengoperasikan lima stasiun baru di Jabodetabek untuk mendukung pengoperasian DDT lintas Manggarai-Cikarang. Diantara lima stasiun baru, yaitu Stasiun Kranji, Stasiun Cakung, Stasiun Klender, Stasiun Klender Baru dan Stasiun Buaran. Selain itu, juga turut dioperasikan Dipo Kereta Api Cipinang. “Yang teristimewa dan yang sudah ditunggu oleh masyarakat yang berada di wilayah Sulawesi, direncanakan siap untuk dioperasikan jalur KA segmen Barru-Palanro sepanjang ±44 km. Hal ini menjadi momen yang bersejarah, karena setelah sekian lama dinantikan, pada Oktober 2018, angkutan Kereta Api akan kembali beroperasi di wilayah Sulawesi,” tuturnya.

Sementara itu, pada rentang waktu November hingga Desember 2018, pemerintah berencana mengoperasikan Jalur Ganda KA lintas Selatan Jawa secara parsial/ per segmen. Segmen yang akan dioperasikan pada tahap awal, yaitu segmen Madiun-Jombang, Jawa Timur, sepanjang ±84 km dan segmen Solo-Kedungbanteng, Jawa Tengah, sepanjang ±42 km. Kemudian, juga akan dioperasikan KA Bandara Adi Soemarmo sepanjang ±13,5 Km. Terakhir untuk wilayah Jawa, tepatnya di Provinsi Banten, pemerintah akan mengoperasikan jalur ganda KA segmen Maja-Rangkasbitung, sepanjang ±17 km.

Di Sumatera, tepatnya di Provinsi Sumatera Utara, akan siap

dioperasikan Jalur KA layang (elevated track) lintas Medan-Bandar Khalifah

sepanjang ±10 km, serta pengoperasian Jalur KA pada lintas Binjai – Besitang sepanjang ±80 km.

Dalam cetak biru Sislognas, kereta api kargo dianggap sebagai prioritas. Peran angkutan kereta api perlu dijadikan sebagai solusi logistik yang ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi pada saat barang berpindah dari truk ke kereta api. Pemerintah kini masih berupaya menyelesaikan pembangunan

trans

utama

Gambar 5: Target pembangunan jalur KA dan beberapa prioritas

pengembangan perkeretaapian pada 2018.

s -BOKVUBO1FNCBOHVOBO5SBOT4VNBUFSB (Langsa – Besitang, Rantau Prapat-Duri-Dumai, Muaro Kalaban- Muaro); s -BOKVUBO1FNCBOHVOBO5SBOT4VMBXFTJ

(Makassar- Parepare);

s -BOKVUBO1FNCBOHVOBO-35+BCPEFCFL & Sumatera Selatan;

s 1FNCBOHVOBO5SBN4VSBCBZB5BIBQ* s -BOKVUBO1FNCBOHVOBO+BMVS,"

Bandar Tinggi - Kuala Tanjung (21 Km); s -BOKVUBO1FNCBOHVOBO+BMVS(BOEB

Lintas Selatan Jawa;

s -BOKVUBO1FNCBOHVOBO+BMVS(BOEB," Maja– Rangkasbitung;

s -BOKVUBO1FNCBOHVOBO%PVCMF%PVCMF Track Manggarai-Cikarang.

Lintasan Kereta Api Perintis 6 Lintas : 1. Lintas Mojokerto – Tarik – Tulangan –

Sidoarjo;

2. Lintas Purwosari – Wonogiri; 3. Lintas Kertapa@ – Inderalaya; 4. Lintas Sukabumi – Cianjur; 5. Lintas Lubuk Alung – Kayu Tanam; 6. Lintas Krueng Mane – Krueng Guekeuh.

Pemberian Public Service Obligation (PSO) untuk Kereta Ekonomi (Jarak Jauh, Sedang, Dekat), KRD Ekonomi dan KRL AC Jabodetabek sebanyak 3.\... Penumpang

KONEKTIVITAS & KAPASITAS PELAYANAN

Pengamanan Perlintasan sebidang 18 Unit

Pengujian & SerDfikasi (SDM, Sarana

&Prasarana)

Pengadaan dan Perawatan

Peralatan Prasarana 26

Paket Pelaksanaan

IMO

Pengadaan & pemeliharaan peralatan keselamatan 4

(21)

trans

utama

double track secepat mungkin untuk

meningkatkan kapasitas sehingga memberi kemudahan angkutan barang dan biaya logistik dapat diturunkan. Kualitas barang yang didistribusikan menggunakan kereta api memiliki kualitas yang lebih baik daripada menggunakan truk.

Ketika volume lebih dari transportasi jalan dapat dipindahkan ke kereta api, pemerintah juga dapat mentransfer subsidi dari pembangunan jalan ke infrastruktur rel. Ketua ALFI Yukki Nugrahawan mengharapkan angkutan kereta api tidak hanya menjadi bagian dari sistem transportasi semata, tapi sebagai bagian dari sistem logistik, yakni angkutan kereta api sebagai bagian dari supply chain.

Wakil Ketua Umum Asosiasi

Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman berpandangan serupa. Ia mengingatkan

pengembangan angkutan logistik dengan kereta api yang sedang berjalan tetap membutuhkan dukungan dari angkutan truk. Moda angkutan truk dan kereta api harus saling mendukung satu sama lain. Dia sependapat jika angkutan kereta api lebih cepat untuk distribusi antara terminal kereta api.

Namun, angkutan kereta api sebenarnya lebih lambat untuk pengiriman door-to-door. Untuk layanan angkutan barang di

jabodetabek efektif dengan angkutan truk, namun jika jarak jauh seperti Jakarta – Surabaya, maka angkutan kereta api yang menjadi pilihan yang

tepat. Oleh karena itu pelaku usaha perdagangan akan mendukung pembangunan infrastruktur terminal logistik KA dan pengembangan

double track Jakarta-Surabaya bagi keberlangsungan pendistribusian logistik lebih cepat dan murah. Kyatmaja Lookman yang juga CEO PT Lookman Djaja, sebuah perusahaan penyedia jasa transportasi darat ini menilai ketersediaan kereta api logistik memberi alternatif yang banyak kepada pengusaha selain truk. Namun, ada beberapa kendala dalam penerapan moda angkutan barang berbasis rel ini. Pertama adalah belum ada daerah atau lokasi transisi untuk memindahkan barang dari kereta api ke truk. Infrastruktur di terminal Cicurug (Bogor) Jawa Barat, sebagai misal, masih belum memadai untuk digunakan. Di samping itu, daya tarik lokomotif tidak cukup kuat untuk menarik beban angkutan yang penuh. Kendati demikian, Logistics Service Provider (LSP) angkutan kereta api memiliki pangsa pasar yang terbuka. Pelaku usaha kecil dan menengah di daerah bisa memanfaatkan kapasitas angkutan yang tersedia dan melakukan kerjasama dengan PT KAI. Ketika volume lebih dari transportasi jalan dapat dipindahkan ke kereta api, pemerintah juga dapat mentransfer subsidi dari pembangunan jalan ke infrastruktur rel.

Saat ini, dukungan dari pembangunan infrastruktur transportasi kereta api terus dilakukan baik di Jawa maupun luar Jawa. Targetnya, moda

transportasi ini menjadi tulang punggung pengangkutan barang di Sulawesi dan Kalimantan.

Pemerintah menargetkan pembangunan 12.100 km Jaringan Kereta Api Nasional hingga 2030 (Pulau Jawa dan Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua) termasuk 3.800 km jaringan kereta api perkotaan. Target pembangunan sarana KA untuk angkutan penumpang berjumlah 2.805 unit lokomotif dan 27.960 unit gerbong penumpang.

Target pembangunan sarana angkutan barang berjumlah 1.995 unit lokomotif dan 39.655 unit gerbong barang. Pembagian jalur kereta api 11-13% untuk penumpang dan 15-17% untuk angkutan barang.

Rencana pembangunan infrastruktur transportasi yang dilakukan

membutuhkan dana besar. Alokasi APBN menurut Menhub masih jauh dari cukup. Dari kebutuhan Rp1.233 triliun hanya 30 persen saja yang disediakan APBN. Oleh karena itu, pemerintah menyusun pengembangan sistem KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha) sebagai model pembangunan sarana dan prasarana yang direncanakan. Dengan adanya dukungan dana dari pihak swasta, maka rencana pembangunan infrastruktur transportasi di berbagai daerah diharapkan bisa terealisasi, dan bermanfaat bagi masyarakat. (*)

Pemerintah menargetkan pembangunan

12.100 km

Jaringan Kereta Api Nasional

hingga tahun 2030 (Pulau Jawa dan Bali, Sumatera,

Kalimantan, Sulawesi dan Papua) termasuk

3.800 km

jaringan kereta api perkotaan. Pembangunan Rel Ganda Prabumulih-Kertapati Sumsel dengan Panjang Lintasan 80 km dari stasiun

(22)

agar aturan tersebut bisa dijalankan. Tanpa ada dukungan dari para operator kendaraan bermotor khususnya angkutan truk, maka potensi terjadinya insiden kecelakaan lalu lintas sulit diatasi.

Selama ini salah satu penyebab terbesar timbulnya kecelakaan lalu lintas berasal dari kelebihan muatan truk yang melintas di jalan-jalan nasional. Operator truk angkutan barang masih terus melakukan pelanggaran muatan lantaran belum ada sanksi

S

ekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan , Hindro Surahmat memaparkan sebelum pengelolaan jembatan timbang oleh pihak swasta diterapkan, perlu sosialisasi secara intensif agar tidak banyak terjadi pelanggaran di lapangan dan menimbulkan dampak besar. “Hingga kini proses lelang pengelolaan oleh swasta masih belum selesai,” ungkap Hindro. Meski demikian, pada akhir Agustus 2018 sudah

yang memberatkan dari petugas. Sanksi yang ada tidak membuat efek jera. Dengan adanya peran swasta sebagai pemenang lelang ini maka ada harapan penegakan aturan keselamatan lalu lintas bisa berjalan sesuai harapan. Perusahaan pemenang lelang memiliki pengalaman dan kapasitas yang

mumpuni agar bisa menjadi contoh terkait sistem pengelolaan yang ideal. Direktur Pembinaan Keselamatan Perhubungan Darat Direktorat Jenderal

Profesionalitas

Pengelolaan

Jembatan Timbang

Pengelolaan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau lebih

dikenal dengan jembatan timbang membutuhkan peran swasta. Peran swasta dinilai

akan lebih optimal, profesional dan tercipta sistem yang berjalan jauh lebih baik. Peran

pihak ketiga diharapkan mampu mengurangi praktek pungutan liar yang kerap terjadi

di jembatan timbang.

trans

darat

ada pihak swasta yang menandatangani kontrak dengan pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pemenang lelang memiliki tanggung jawab besar bagi keselamatan transportasi di jalan.

Pemerintah telah menetapkan sejumlah regulasi terkait penerapan aspek keselamatan, keamanan dan kelancaran lalu lintas di jalan.

Implementasi di lapangan membutuhkan keseriusan semua pihak, termasuk para operator kendaraan,

(23)

trans

darat

Perhubungan Darat Kemenhub, Ahmad Yani menambahkan, peran pihak ketiga dalam pengoperasian jembatan timbang memiliki dua target. Pertama, keterlibatan pihak ketika yakni Surveyor Indonesia (SI) diharapkan bisa meningkatkan kinerja jembatan timbang. Kedua, adanya perubahan budaya (kultur) personil jembatan timbang sesuai sandar SOP yang akan ditetapkan pemerintah dan diharapkan bisa memenuhi standar manajemen ISO 9001. “Peran SI dalam mengelola UPPKB (jembatan timbang) sudah berjalan sejak April 2018 lalu dan pada Agustus 2018 pihak pengelola sudah bisa memberlakukan sanksi kepada pelanggaran muatan truk dengan mentransfer muatan yang

overload ke angkutan lain,” ujar Yani.

Pemerintah kini terus menggelar sosialisasi agar mulai 1 Agustus 2018, sehingga apabila ada angkutan truk yang

overload 100 pesen lebih, maka petugas akan melakukan tindakan yang diperlukan sesuai ketentuan. Sebagaimana aturan terbaru, pemerintah juga telah menerapkan sistem e-tilang seperti yang dilakukan Polri.

Pelaku pelanggaran muatan hanya bisa membayar uang denda melalui bank sehingga sistem ini diharapkan mampu mengurangi praktik terjadinya pungutan liar (Pungli) akibat dari interaksi langsung antara petugas dengan pengguna jasa.

Penerapan manajemen UPPKB terbaru lanjut Yani, ditargetkan ada perubahan

mindset budaya di lingkungan SDM pengelola jembatan timbang. “Kita akan ubah citra terkait jembatan timbang yang identik dengan pungli terhadap setiap truk yang

overload. Melalui sistem yang baru ini pemerintah berharap tidak ada lagi citra negatif seperti itu.

Dari

141

jembatan

timbang

di seluruh Indonesia,

pemerintah menghidupkan

26 unit

di

sejumlah lokasi. Kalau ada yang tetap

melakukan pelanggaran, maka Pemerintah akan menindak tegas. Dengan melibatkan peran pihak ketiga seperti ini, kita berharap ada keseragaman dalam sistem pengelolaan jembatan timbang. Karena kalau mengandalkan SDM dari masing-masing Pemda, maka bisa jadi cara pengelolaannya akan berbeda-beda nanti. Intinya, kita ingin mengubah mindset SDM secara keseluruhan,” ujar Yani.

Kemenhub telah membuka pelelalangan pengelolaan UPPKB setelah proses pengalihan kewenangan jembatan timbang dari pemerintah daerah ke pemerintah pusat yang telah berjalan sejak awal 2017 lalu. Pengalihan kewenangan pengelolaan ini sesuai UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dari 141 jembatan timbang di seluruh Indonesia, pemerintah menghidupkan 26 unit di

sejumlah lokasi. Dari 26 jembatan timbang tersebut, sembilan unit akan dikelola pihak swasta di bawah koordinasi Kemenhub. “Keterlibatan pihak swasta dalam pelayanan UPPKB merupakan bagian dari

pilot project percontohan

bagi lokasi lain,” tandasnya.

Hasil kegiatan uji petik terhadap kendaraan yang over dimension dan overload di sejumlah daerah pada Januari 2018 lalu.

UJI PETIK

PENGENTASAN “ODOL” DI BEBERAPA LOKASI

22 - 24 JANUARI 2018

813

PELANGGARAN

* SATU KENDARAAN BISA DAPAT LEBIH DARI SATU PELANGGARAN

304 Kendaraan = 41% 582 Kendaraan = 78,5%

741 Kendaraan = 100%

159 Kendaraan = 21,5%

Overloading

Overdimensi

Dokumen

(BUKU UJI PALSU, SIM, STNK)

76 Kendaraan = 10,2%

Kendaraan yang Melanggar Kendaraan

yang diperiksa timbangan

portable

Kendaraan tidak Melanggar

202 Kendaraan = 27,2%

*sumber : Hasil Pelaksanaan di Lapangan

REST AREA KM. 68 (TOL MERAK) PARKING BAY KM. 59 (TOL JAPEK) REST AREA KM. 21 (TOL JAGORAWI)

(24)

trans

darat

Optimalisasi Pengawasan UPPKB

Setelah insiden ambruknya jembatan beton di

Desa Widang, yang menghubungkan kota Lamongan dan Tuban akhir Maret 2018 lalu, desakan pengawasan angkutan truk di jembatan timbang semakin menguat. Faktor penyebab ambruknya jembatan tersebut lantaran daya tahan jembatan berpondasi beton itu tidak mampu dilewati beban di atas 40 ton. Saat insiden terjadi, truk yang lewat mengangkut muatan melebihi 120 ton. Ini menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah baik Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) maupun Kemenhub. Agar kejadian ambruknya Jembatan Cincin Lama tidak terulang lagi, satu langkah yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan

memperketat penegakan aturan batas beban

meningkatkan pelayanan transportasi darat khususnya upaya menurunkan angka kecelakaan di jalan. Kerja sama meliputi bantuan pengamanan, bantuan penegakan hukum, pemberian motivasi bagi petugas pelaksana, penyediaan prasarana jalan, dan bantuan penyediaan lahan untuk mendukung operasional UPPKB atau jembatan timbang serta terminal tipe A.

kendaraan yang melalui jalan dan jembatan. Kelebihan beban muatan tak hanya menyebabkan kerusakan jalan, namun juga membahayakan masyarakat pengguna jalan lainnya. Hingga kini pemerintah masih melakukan pembahasan tentang ketentuan sanksi yang dijatuhkan bagi pelanggaran muatan berlebih. Beberapa pihak mengusulkan agar kendaraan besar yang membawa beban melebihi batas tidak didenda tapi diturunkan barang bawaannya sampai batas ketentuan.

Jika didenda, maka dengan kartu denda angkutan truk masih bisa melintas di jalan dengan beban berlebih. Sebaiknya, bentuk sanksi adalah dengan menurunkan muatan. Pemerintah mesti menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) tambahan yang bertugas melakukan pekerjaan itu disamping petugas pengawas UPPKB yang ada.

Dalam rangka memperketat pengawasan angkutan barang yang berlebih, Kementerian Perhubungan melakukan kerjasama dengan Kepolisian dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk Beberapa truk angkutan

barang menjalani pemeriksaan ODOL (Over Dimension and Over Load) di salah satu Unit Pelaksana Penimbangan Kendaran Bermotor (UPPKB) atau Jembatan Timbang di Semarang.

1

2

1

2

NO NAMA UPPKB NAMA PERUSAHAAN

STATUS PERUSAHAAN

JUMLAH

BUMN ANAK

PERUSAHAAN

1. SAROLANGUN PT SEMEN PADANG 8 8

2. SENAWARAJAYA PT SEMEN BATU RAJA 8 8

3. SENAWARAJAYA PT SEMEN PADANG 27 27

4. WIDANG PT SEMEN GRESIK 71 61

5. WIDANG PT VARIA USAHA 63 63

6. WIDODAREN PT SEMEN GRESIK 31 31

7. WIDODAREN PT VARIA USAHA 11 11

*Sumber data : Rowdata pekerjaan Pembiayaan Operasional UPPKB Tahun Anggaran 2017

Tabel : Salah satu contoh hasil pemeriksaan uji kendaraan di beberapa Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan bermotor (UPPKB) dan jumlah pelanggaran yang terdata oleh Kemenhub pada 2017 lalu.

(25)

Petugas Jembatan Timbang sedang memeriksa kelaikan kendaraan truk angkutan barang di UPPKB Semarang sebagai bagian dari upaya pemerintah menjaga aspek keselamatan transportasi jalan.

S

ampai 2019, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan operasikan 77 jembatan timbang. Dari jumlah itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub akan mengoperasikan 43 jembatan timbang pada 2018 ini. Sebagai pilot project, saat ini Kemenhub sudah mengoperasikan 26 Jembatan Timbang pada 2017 lalu yang tersebar dari Aceh sampai Bitung, Sulawesi Utara.

Hingga 2019 mendatang, pemerintah akan melakukan perekrutan 616 orang PNS yang akan ditempatkan untuk mengoperasikan jembatan timbang. Selain itu juga, dibutuhkan tenaga honorer sebanyak 1.673 orang. Untuk memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di jembatan

trans

darat

Kebutuhan SDM Operator

Jembatan Timbang

timbang ditempuh melalui Pola Pembibitan PNS.

Salah satu bentuk perekrutan melalui pola pembibitan ini dilakukan dengan melibatkan institusi Kepolisian Republik Indonesia (POLRI). Selain manajemen Standard Operational Procedure (SOP) pengelolaan UPPKB diperbaharui, pemerintah melakukan perekrutan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang dididik di Lembaga pendidikan POLRI. Para calon PPNS ini harus menjalani pendidikan selama empat bulan dan setelah selesai baru disahkan Kementerian Hukum dan HAM. Para personil PPNS nantinya akan membantu kepolisian bila ada pelanggaran terkait pengoperasian jembatan timbang. Laporan akan ditindaklanjuti oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). “Oleh karena itu, bila ada pelanggaran petugas dari

Surveyor Indonesia (SI), maka PPNS yang akan melaporkan ke POLRI untuk dipidanakan,” ujar Yani. Segala langkah yang dilakukan Kemenhub tersebut dilakukan untuk menunjang penyelenggaraan UPPKB atau jembatan timbang yang lebih baik dari sebelumnya. Pengelolaan yang profesional dan transparan diharapkan menunjang kegiatan transportasi di jalan yang memenuhi standar keselamatan, keamanan dan pelayanan. Secara bertahap pengelolaan dan bangunan fisik jembatan timbang akan

diperbaiki. Jembatan timbang harus dikembalikan ke tupoksinya untuk mencegah terjadinya muatan yang

(26)

K

onsistensi penggunaan layanan Inaportnet menunjang pelayanan jasa kepelabuhanan secara efektif dan efisien. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan di beberapa pelabuhan, sebagian besar operasionalisasi Inaportnet sudah berjalan baik meski ada catatan yang perlu penyempurnaan. Salah satunya, perlunya kegiatan tindak lanjut dari hasil analisis terhadap kecenderungan barang yang mengalami kenaikan dan penurunan.

trans

laut

“Saya ingin ada analisis terhadap kecenderungan barang yang mengalami kenaikan dan penurunan serta apa yang harus dikembangkan,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) n Budi Karya Sumadi di Jakarta beberapa waktu lalu.

Menhub menambahkan, dengan aplikasi Inaportnet yang menyatukan semua stakeholder dalam satu aplikasi, maka akan menghemat dari segi waktu dan segi Sumber Daya

Setahun Penerapan

Inaportnet

Target penerapan Inaportnet di 16 pelabuhan telah tercapai. Menteri Perhubungan

Budi Karya Sumadi meminta jajarannya untuk terus menjaga keberlangsungan

penerapan aplikasi layanan kapal dan barang berbasis

online

atau Inaportnet ini

secara konsisten. Inaportnet merupakan sistem informasi layanan tunggal secara

elektronik berbasis internet untuk mengintegrasikan sistem informasi kepelabuhanan

yang standar dalam melayani kapal dan barang dari seluruh Instansi terkait, baik

operator maupun regulator.

Manusia (SDM). “Dengan layanan berbasis IT tersebut, saya minta pelayanan di pelabuhan termasuk di Pelabuhan Tanjung Priok bisa buka 24 jam sehari selama 7 hari (seminggu). Pelayanan termasuk pada hari Sabtu dan Minggu,” tambah Budi.

Pelayanan melalui aplikasi Inaportnet terbukti menghemat waktu dan pemanfaatan SDM. Ini karena semua

stakeholder disatukan dalam satu

aplikasi sehingga pengendalian

(27)

trans

laut

Sebagai gambaran, layanan kapal dengan sistem Inaportnet bisa dilakukan

hanya

30 menit

hingga

60 menit,

mencakup seluruh layanan mulai dari kedatangan kapal

hingga kapal keluar dari pelabuhan. dan pengawasan arus barang bisa

terpantau secara baik.

Salah satu bentuk optimalisasi waktu dan SDM tersebut, otoritas pelabuhan bisa melakukan pelayanan pada hari Sabtu dan Minggu. Dengan demikian, pelayanan 24 jam dan 7 hari dalam seminggu dapat dilakukan. Pemerintah terus mendukung kegiatan kepelabuhanan yang berpihak kepada pelaku usaha swasta, agar competitiveness

pelabuhan di Indonesia meningkat.

Inaportnet merupakan salah satu program Quick Win Kemenhub,

yang perlu dukungan semua pihak. Seluruh stakeholder yang terlibat

mesti mematuhi standar operasional prosedur yang berlaku. Seluruh pemangku kepentingan diwajibkan menggunakan sistem ini, mulai dari otoritas pelabuhan, operator pelabuhan, Bea Cukai, dan pihak terkait lainnya. Sistem Inaportnet dilaksanakan secara bertahap dan diterapkan pertama kali di Pelabuhan

Makasar sejak Maret 2016, dilanjutkan di Pelabuhan Belawan pada Juni 2016, Pelabuhan Tanjung Perak pada Juli 2016 dan Pelabuhan Tanjung Priok pada September 2016. Selanjutnya sistem Inaportnet diterapkan di 12 pelabuhan lainnya. Diantara pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan Palembang, Pelabuhan Teluk Bayur, Pelabuhan Panjang, Pelabuhan Pontianak, Pelabuhan Banjarmasin, Pelabuhan Balikpapan, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Emas, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Ambon, Pelabuhan Banten, Pelabuhan Gresik, dan Pelabuhan Sorong.

Gambar

Tabel 1 : Capaian pembangunan pelabuhan laut dan pengadaan kapal perintis dari 2015 hingga target pada 2018-2019 mendatang.
Gambar 2 : Alur Mekanisme Jembatan Udara yang melewati Pelabuhan Pomako, Bandara Timika hingga Bandara Wamena Papua dengan subsidi angkutan udara kargo dengan pesawat Boeing 737
Gambar 3 : Alur Mekanisme Jembatan Udara yang melewati Bandara Timika dan Bandara Wamena yang dilanjutkan dengan angkutan udara perintis menuju wilayah pedalaman Papua
Tabel 2: JARINGAN TRAYEK TOL LAUT PENYELENGGARA ANGKUTAN BARANG TAHUN 2018
+4

Referensi

Dokumen terkait