• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK LANJUT USIA

Dalam dokumen Cover dalam. (Halaman 46-60)

LANJUT USIA

V. KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK LANJUT USIA

Faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan kewirausahaan. Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Dalam produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Secara makro, ketenagakerjaan merupakan aspek penting dalam proses pembangunan perekonomian negara. Isu yang berkaitan dengan ketenagakerjaan, seperti: angka pengangguran dan besaran upah minimum merupakan isu sensitif, karena dapat menimbulkan gejolak dan dinamika di masyarakat. Oleh karena itu, perlu upaya pembangunan ketenagakerjaan yang menyeluruh dan berkeadilan.

Pembangunan ketenagakerjaan diarahkan pada peningkatan, pembentukan, dan pengembangan tenaga kerja berkualitas, produktif, efisien, efektif, dan berjiwa wiraswasta sehingga mampu mengisi, menciptakan, dan memperluas lapangan kerja, yang pada gilirannya akan mampu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Pembangunan bidang ketenagakerjaan tidak hanya ditujukan bagi penduduk muda yang produktif, melainkan juga diarahkan bagi penduduk lanjut usia potensial.

Penduduk lanjut usia potensial disebut juga sebagai penduduk lanjut usia yang produktif, yaitu mereka yang mampu memenuhi

34 Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015

kebutuhan mereka sendiri dan tidak tergantung pada pihak lain. Pemberdayaan penduduk lanjut usia potensial merupakan salah satu upaya menunjang kemandirian penduduk lanjut usia, baik dari aspek ekonomis, maupun sebagai pemenuhan kebutuhan psikologi, sosial, budaya, dan kesehatan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang (UU) lanjut usia No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Penduduk Lanjut usia Bab II Pasal 3 yang menyebutkan bahwa upaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan sehingga berperan dalam kegiatan pembangunan dengan memperhatikan fungsi, kearifan, pengetahuan, keahlian, keterampilan, pengalaman, usia, dan kondisi fisiknya, serta terselenggaranya pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial penduduk lanjut usia.

Bagi penduduk lanjut usia yang produktif diberikan hak mendapatkan pelayanan kesempatan kerja seperti yang tercantum dalam UU tersebut Bab III Pasal 5 Ayat (2c). Selanjutnya pada Bab VI Pasal 15 Ayat (1) dan (2) disebutkan bahwa dalam pelaksanaannya, pemerintah memberikan pelayanan kesempatan kerja bagi penduduk lanjut usia potensial dimaksudkan memberi peluang untuk mendayagunakan pengetahuan, keahlian, kemampuan, keterampilan, dan pengalaman yang dimilikinya yang dilaksanakan pada sektor formal dan nonformal, melalui perseorangan, kelompok/organisasi, atau lembaga, baik pemerintah maupun masyarakat.

Penduduk dikelompokkan menjadi penduduk usia kerja dan penduduk bukan usia kerja. Penduduk usia kerja adalah penduduk usia

Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015 35 tahun 15 tahun ke atas, dibedakan atas dua kelompok, angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Pengukurannya didasarkan pada periode rujukan (time reference), yaitu kegiatan yang dilakukan selama seminggu yang lalu sehari sebelum pencacahan.

Angkatan kerja terdiri dari penduduk yang bekerja dan pengangguran. Yang termasuk kategori pengangguran adalah orang tidak bekerja yang mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha, mereka yang putus asa mencari pekerjaan dan tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, serta mereka yang punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Sedangkan bukan angkatan kerja terdiri dari penduduk yang pada periode rujukan tidak mempunyai/melakukan aktivitas ekonomi, baik karena sekolah, mengurus rumah tangga atau lainnya, (pensiun, penerima transfer/kiriman, penerima deposito/bunga bank, jompo atau alasan yang lain).

Penduduk lanjut usia yang termasuk dalam angkatan kerja merupakan penduduk lanjut usia potensial. Sedangkan penduduk lanjut usia yang merupakan bukan angkatan kerja termasuk penduduk lanjut usia yang tidak potensial. Penduduk lanjut usia potensial adalah penduduk lanjut usia yang masih produktif dan dapat mengurusi dirinya sendiri dengan baik sedangkan penduduk lanjut usia tidak potensial adalah penduduk lanjut usia yang membutuhkan bantuan orang lain sebagai pendamping. Penduduk lanjut usia potensial tergolong sebagai penduduk lanjut usia yang produktif dan mandiri. Penduduk lanjut usia potensial banyak ditemukan di negara

36 Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015

berkembang dan negara-negara yang belum memiliki tunjangan sosial untuk hari tua. Mereka berusaha tetap bekerja dalam upaya memenuhi tuntutan hidup maupun mencukupi kebutuhan keluarga yang menjadi tanggungannya.

Menjelang usia 60 tahun, penduduk lanjut usia mulai memikirkan alternatif-alternatif kegiatan yang akan dilakukan setelah penduduk lanjut usia tidak lagi bekerja. Aktivitas fisik yang dilakukan penduduk lanjut usia dapat berupa aktivitas sosial maupun aktivitas ekonomi. Succesful aging atau optimal aging adalah istilah untuk penduduk lanjut usia yang berhasil. Kriteria penduduk lanjut usia yang berhasil ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, bisa dari segi kesehatan contohnya fungsi jantung, kemampuan kognitif dan kesehatan mental. Ada pula yang menyebutkan kriteria itu dari sisi produktivitas dan kondisi ekonomi.

Pada Tabel 5.1 menjelaskan bahwa selama kurun waktu 2012-2015, jika dilihat dari kegiatan penduduk lanjut usia di Provinsi Kalimantan Tengah maka jumlah penduduk lanjut usia yang masuk angkatan kerja ternyata lebih tinggi dibanding penduduk lanjut usia yang bukan angkatan kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa penduduk lanjut usia di Provinsi Kalimantan Tengah lebih banyak merupakan penduduk lanjut usia potensial yang mandiri secara ekonomi. Pada tahun 2012 penduduk lanjut usia yang masuk dalam angkatan kerja sebanyak 53,69 persen naik lagi sedangkan pada tahun 2014 turun menjadi 51,67 persen. Penurunan juga terjadi pada tahun 2015 dengan

Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015 37 51,48 persen angkatan kerja penduduk lanjut usia di Provinsi Kalimantan Tengah.

Tabel 5.1 Persentase Penduduk Lanjut Usia yang Bekerja Menurut Kegiatan Selama Seminggu yang Lalu Provinsi Kalimantan Tengah, 2012-2015 Kegiatan Tahun 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) Angkatan Kerja 52,49 53,69 51,67 51,48 a. Bekerja 52,49 53,47 51,42 50,95 b. Pengangguran 0,00 0,21 0,25 0,53

Bukan Angkatan Kerja 47,51 46,31 48,33 48,52

a. Sekolah 0,00 0,00 0,00 0,00

b. Mengurus ruta 26,79 25,29 26,35 29,41

c. Lainnya 20,72 21,03 21,98 19,12

TPT (%) 0,00 0,40 0,49 1,03

Sumber : BPS, Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2012-2015

Sementara itu penduduk lanjut usia di Provinsi Kalimantan Tengah yang masuk dalam kategori bukan angkatan kerja selama kurun waktu 2012-2015 cenderung naik persentasenya. Pada tahun 2012, penduuk lanjut usia yang masuk kategori bukan angkatan kerja tercatat sebesar 47,51 persen dimana sebanyak 26,79 persen diantaranya mengurus rumah tangga dan sisanya sebesar 20,72 persen melakukan kegiatan lainnya selain bekerja dan mengurus rumah tangga. Pada tahun 2013-2015 secara berturut-turut penduduk lanjut usia yang

38 Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015

masuk kategori bukan angkatan kerja menurun menjadi 46,31 persen pada tahun 2013; 48,33 persen di tahun 2014 dan pada tahun 2015 menjadi 48,52.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) penduduk lanjut usia merupakan perbandingan antara jumlah penduduk lanjut usia yang menganggur dengan jumlah penduduk lanjut usia itu sendiri. Pada Tabel 5.1, dapat dilihat bahwa selama kurun waktu 2012-2015 penduduk lanjut usia di Provinsi Kalimantan Tengah yang terlibat dalam kegiatan ekonomi relatif cukup besar. Hal ini tercermin dari TPT penduduk lanjut usia di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2012 yang nilainya 0 persen. Artinya dari jumlah penduduk lanjut usia yang masuk kategori angkatan kerja maka mereka semuanya bekerja tanpa ada yang menganggur. Adanya penduduk lanjut usia yang bekerja dapat diartikan bahwa masih terdapat penduduk lanjut usia yang berperan sebagai pencari nafkah dalam keluarga (kepala keluarga). Selain itu juga dapat diartikan bahwa banyak penduduk lanjut usia yang karena pemenuhan kebutuhan hidup terpaksa tetap mencari nafkah diusia lanjut, meskipun tidak menutup kemungkinan masih banyak pula penduduk lanjut usia yang karena pendidikan, pengetahuan dan keterampilannya yang tinggi, pemikiran dan ide-idenya masih dibutuhkan. Pihak berwenang perlu memberikan perhatian khusus terhadap penduduk lanjut usia, karena kelompok usia ini masih mempunyai potensi dan kemampuan penduduk lanjut usia

Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015 39 perlu diberi penajaman, agar sumbangsih mereka dapat lebih bermakna.

Sementara itu pada tahun 2013-2015 nilai TPT penduduk lanjut usia di Provinsi Kalimantan Tengah menunjukkan kecenderungan meningkat dari 0,40 persen pada tahun 2013 menjadi 0,49 persen pada tahun 2014 dan 1,03 di tahun 2015. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan tingkat ekonomi lanjut usia yang semakin membaik sehingga mereka tidak perlu bekerja lagi tinggal menikmati masa pensiun setelah mereka tidak bekerja lagi.

Tabel 5.2 Persentase Penduduk Lanjut Usia Bekerja Menurut Sektor Ekonomi dan Wilayah Kota Desa Provinsi Kalimantan Tengah, 2015

Sektor Ekonomi Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan

(1) (2) (3) (4)

Pertanian 38,01 81,57 68,45

Pertambangan 0,52 2,59 1,97

Industri Pengolahan 4,37 3,66 3,88

Listrik, Gas, Air 0,00 0,00 0,00

Bangunan 8,19 1,01 3,17 Perdagangan 29,89 7,79 14,44 Pengangkutan 4,30 0,31 1,51 Keuangan 1,06 0,00 0,32 Jasa-jasa 13,66 3,07 6,26 Total 100,00 100,00 100,00

Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2015

Tabel 5.2 memperlihatkan penduduk lanjut usia yang bekerja terserap pada berbagai lapangan pekerjaan. Proporsi terbesar yaitu

40 Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015

pada lapangan usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan, dan perikanan yang mencapai 68,45 persen. Fenomena ini tentunya akan banyak kita temui di daerah perdesaan (81,57 persen) dibanding di daerah perkotaan (38,01 persen). Secara persentase penduduk lanjut usia yang bekerja di sektor pertanian di wilayah perkotaan tahun 2015 meningkat dibanding tahun 2014 dengan 33,67 persen.

Sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi merupakan sektor terbesar kedua (14,44 persen) yang menyerap lanjut usia bekerja. Di sektor ini, persentase penyerapan penduduk lanjut usia yang bekerja di daerah perkotaan hampir empat kali lipat lebih tinggi (29,89 persen) dibanding di daerah perdesaan (7,79 persen). Demikian juga pada sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebagai sektor terbesar ketiga (6,26 persen) yang menyerap penduduk lanjut usia bekerja. Persentase penduduk lanjut usia yang bekerja di sektor ini di wilayah perkotaan besarnya mencapai empat kali lipat (13,66 persen) dibandingkan wilayah perdesaan yang hanya menyerap penduduk lanjut usia bekerja sebesar 3,07 persen.

Tabel 5.3 menjelaskan bahwa persentase penduduk lanjut usia laki-laki yang bekerja jauh lebih tinggi dibandingkan penduduk lanjut usia perempuan, bahkan mencapai hampir dua kali lipat, dimana penduduk lanjut usia laki-laki yang bekerja mencapai 65,06 persen sedangkan penduduk lanjut usia perempuan yang bekerja hanya 35,82 persen saja. Tingginya partisipasi penduduk lanjut usia yang bekerja, antara lain untuk memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga,

Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015 41 mengisi waktu luang, dan menjaga kesehatan badan. Kondisi seperti ini terjadi juga di semua kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah.

Tabel 5.3 Persentase Penduduk Lanjut Usia (Usia 60 Tahun ke Atas) Menurut Kabupaten/Kota, Jenis Kelamin, dan Jenis Kegiatan Utama Seminggu yang Lalu Provinsi Kalimantan Tengah, 2015 Kabupaten/ Kota Laki-laki Perempuan Beker -ja Peng angg ur-an Meng -urus Ruta Lain-nya Beker -ja Peng angg ur-an Meng -urus Ruta Lain-nya (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Kotawaringin Barat 74,98 3,41 8,44 13,17 35,09 0,00 54,99 9,92 Kotawaringin Timur 55,18 1,19 8,44 35,19 21,67 0,00 62,11 16,22 Kapuas 62,90 0,00 19,15 17,95 36,73 0,00 52,01 11,26 Barito Selatan 67,43 0,00 6,67 25,90 31,53 0,00 42,80 25,67 Barito Utara 67,75 0,00 11,03 21,22 25,76 0,00 61,46 12,78 Sukamara 72,04 1,75 0,00 26,21 52,81 0,00 19,53 27,66 Lamandau 67,23 4,09 14,42 14,26 39,91 0,00 37,03 23,06 Seruyan 84,69 0,00 0,50 14,81 35,52 0,00 57,59 6,89 Katingan 61,84 2,82 13,31 22,03 32,52 0,00 54,82 12,66 Pulang Pisau 71,35 0,00 5,40 23,25 46,76 0,00 28,85 24,39 Gunung Mas 76,08 0,00 3,63 20,29 50,66 0,00 24,72 24,62 Barito Timur 73,96 0,00 7,99 18,05 41,99 0,00 40,52 17,49 Murung Raya 61,23 0,00 0,00 38,77 36,65 2,77 33,16 27,42 Palangka Raya 45,73 0,00 42,48 11,79 43,33 0,00 41,48 15,19 Kalimantan Tengah 65,06 0,92 12,38 21,64 35,82 0,11 47,68 16,39

Sumber: BPS, Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2015

Ditinjau menurut jenis kelamin, mayoritas penduduk lanjut usia laki-laki cenderung bekerja sedangkan penduduk lanjut usia perempuan lebih banyak yang mengurus rumah tangga. Hal ini bisa kita

42 Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015

lihat juga pada Tabel 5.3, dimana penduduk lanjut usia laki-laki hanya 12,38 persen yang mengurus rumah tangga sedangkan penduduk lanjut usia perempuan yang mengurus rumah tangga ada sebanyak 47,68 persen. Ternyata kondisi serupa terjadi juga hampir di semua kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah kecuali Kota Palangka Raya dimana persentase penduduk lanjut usia laki-laki yang mengurus rumah tangga lebih banyak, yaitu sebesar 42,48 persen sedangkan persentase penduduk lanjut usia perempuan yang mengurus rumah tangga 41,48 persen.

BAB VI

PENUTUP

Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015 45

VI. PENUTUP

Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa persentase penduduk lanjut usia terhadap total penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah selama empat tahun terakhir berkisar antara 4 sampai 5 persen.

Angka kesakitan penduduk lanjut usia tahun 2015 menunjukkan derajat kesehatan penduduk lanjut usia perempuan cenderung lebih buruk dibandingkan derajat kesehatan penduduk lanjut usia laki-laki. Dan derajat kesehatan penduduk lanjut usia di wilayah perdesaan cenderung lebih buruk dibandingkan derajat kesehatan penduduk lanjut usia di wilayah perkotaan.

Dari sisi pendidikan dan kegiatan ekonomi, sebagian besar penduduk lanjut usia berpendidikan SD ke bawah. Dan sebagian besar lanjut usia tersebut terutama yang laki-laki masih mengisi hari-harinya dengan bekerja sedangkan penduduk lanjut usia perempuannya lebih cenderung mengurus rumah tangga.

Persentase penduduk lanjut usia bekerja yang masih cukup tinggi memberikan dua indikasi apakah penduduk lanjut usia ini merupakan satu-satunya pencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, atau hanya mengisi hari tuanya agar lebih produktif. Profil sederhana tentang penduduk lanjut usia ini setidaknya dapat memberikan gambaran kasar bahwa penduduk lanjut usia di Provinsi

46 Profil Penduduk Lanjut Usia Kalimantan Tengah 2015

Kalimantan Tengah masih membutuhkan perhatian yang besar agar tetap dapat bermanfaat dalam pembangunan.

Dalam dokumen Cover dalam. (Halaman 46-60)

Dokumen terkait