• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1

G. KEGIATAN PEMANTAUAN OPT / OPTK

A.2. KEGIATAN EKSPOR

Penerapan ISPM No. 15 (Guildelines for Regulating Wood Packaging Material in International Trade) pada kemasan kayu dari komoditas ekspor, maka kegiatan operasional ekspor pada komoditi pertanian disamping yang secara rutin bersifat pelayanan juga pengawasan perlakuan dan marking terkait dengan sertifikasi ISPM No. 15.

Kegiatan operasional ekspor pada komoditi pertanian tersebut bertujuan untuk memperlancar arus barang ekspor dengan memberikan pelayanan penerbitan Phytosanitary Certificate (KT-10) dan pengawasan perlakuan/pengobatan sedangkan penerbitan Fumigation Certificate dikeluarkan oleh pihak ketiga sebagai perusahaan fumigasi yang telah diregistrasi AFASID dikeluarkan oleh Badan Karantina Pertanian sesuai dengan persyaratan negara tujuan di luar negeri.

1. Jenis Pengeluaran Komoditi yang Melalui Tindakan Karantina  Karet Lempeng negara tujuan USA, China, India dan Taiwan

 Cassia negara tujuan Vietnam, Estonia, Thailand, Yunani, Belanda, USA, Rusia, Malaysia, R. Dominika, Spanyol, China

 Crude Palm Oil (CPO) negara tujuan China

 Palm Kernel Meal (Bungkil) negara tujuan Selandia Baru  Pinang Biji negara tujuan Bangladesh, Nepal, Pakistan, India  Kakao Biji negara tujuan Thailand, Malaysia

 Palm Kernel Shell (Cangkang) negara tujuan Singapura, Jepang  Air Kelapa negara tujuan Spanyol, USA, China

 Kelapa Parut negara tujuan Polandia, Uni Emirat Arab, Brazil, Jerman, Slovenia, Argentina, Belanda, Kroasia, China,

 Santan Kelapa negara tujuan Selandia Baru, USA, Australia, Martinique, Belgia, Spanyol, China, Belanda, Inggris, Kanada, Prancis

 Kopi negara tujuan Malaysia, Korea Selatan, USA, Belanda  Gambir negara tujuan Singapura, India, Taiwan, Italia, Pakistan  Getah Jernang negara tujuan Singapura, India

 Manggis negara tujuan Hongkong, Malaysia, Vietnam  Bunga Potong Segar negara tujuan Malaysia

 Serbuk Rotan negara tujuan Singapura

 Akar Pasak Bumi negara tujuan Vietnam, Hongkong  Cengkeh negara tujuan Thailand

 Akar Pakis negara tujuan Pakistan

 Pala Biji negara tujuan Malaysia, Singapura, India  Kayu Kelapa negara tujuan Netherland, China  Bunga Pala negara tujuan India

 Jahe negara tujuan Bangladesh

 Bunga Anggrek Dendrodium negara tujuan Malaysia  Rempah-Rempah negara tujuan Vietnam

 Daun Sawi negara tujuan China

 Bunga Anggrek negara tujuan Malaysia  Kunyit negara tujuan China

 Asam Keranji negara tujuan Singapura  Kayu Cendana negara tujuan China  Sabut Sawit negara tujuan China  Sirsak negara tujuan Malaysia

 Daun Benalu dan Daun Ekor Naga negara tujuan Malaysia  Kelapa Serabut negara tujuan China

 Minyak Kelapa negara tujuan China  Pengawasan Fumigasi.

2. Pemeriksaan karantina

 Bibit tanaman : NIHIL  Hasil Tanaman Hidup : 360.107 Kg

 Hasil Tanaman Mati : 793.035.170,033 Kg + 9.408 Batang + 273,7958 M3  Media Lainnya : NIHIL

 Total keseluruhan : 793.395.277,033 Kg + 9.408 Batang + 273,7958 M3

Tindakan pemeriksaan ekspor TA 2014 untuk Hasil Tanaman Hidup, Hasil Tanaman Mati, dan Media lain mengalami penurunan 3,35 %. Dengan jumlah tonase TA 2014 793.395.277,033 Kg + 9.408 Batang + 273,7958 M3dan TA 2013 766.800.292,87 Kg + 403,7032 M3.

3. Pengawasan Perlakuan dan Sertifikasi ISPM No.15

Pengawasan terhadap tindakan perlakuan oleh pihak ketiga pada TA. 2014 berupa kegiatan fumigasi dengan CH3Br dan PH3 sebanyak 738 frekwensi pengawasan mengalami penurunan sebesar 0,01 % dibandingkan TA. 2013 berjumlah 739 frekwensi pengawasan

Pengawasan fumigasi oleh petugas POPT dilaksanakan terhadap perusahaan fumigasi yang telah memiliki nomor registrasi AFASID 0146 untuk CH3Br dan AFASID 0036 untuk PH3

atas nama CV. Semagat Suci Mandiri (SSM). Dalam penerapan ISPM No. 15 petugas POPT juga mengawasi pelaksanaan marking dan sertifikasi ISPM No. 15 terhadap perusahaan pengemas CV. Minang Jaya Abadi yang telah memiliki nomor registrasi Badan Karantina Pertanian yaitu nomor ID.101 dan CV. Multi Guna Bersama yaitu nomor ID.010.

Rincian pengawasan perlakuan fumigasi pada komoditi pertanian dan negara tujuan dalam TA. 2014 dapat terlihat pada tabel 14 berikut ini.

4. Sertifikasi

Penerbitan sertifikat ekspor Phytosanitary Sertificate ( KT- 10 ) TA. 2014 sejumlah 1.585 lembar ini berarti mengalami peningkatan sebesar 4,16 % dibandingkan TA. 2013 sejumlah 1.519 lembar.

5. Permasalahan

Untuk memperlancar pelayanan kegiatan ekspor komoditi pertanian memerlukan adanya penambahan tenaga POPT Terampil, yang saat ini masih terbatas jumlah petugas teknis operasional dalam pemeriksaan dan pengambilan sampel, serta untuk pengawasan fumigasi dan ISPM No. 15 khususnya Pejabat POPT Terampil yang berjumlah 6 orang, 4 orang bertugas di wilker Teluk Bayur, dan 2 orang bertugas di wilker BIM. POPT Ahli berjumlah 7 orang, 5 orang bertugas di Wilker Teluk Bayur, 1 orang merangkap tugas di Wilker Kantor Pos dan 2 orang bertugas di Wilker BIM.

Tabel 10 : PENGAWASAN FUMIGASI KOMODITAS PERTANIAN

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I PADANG TAHUN 2014

No Komoditi Negara Frek Jumlah Per Frekuensi Ket

Tujuan Koli Kg Kemasan

1 Pinang -- 106 -- 7.479.000 -- -- Pengawasan

2 Cassia -- 131 -- 4.428.605 -- -- Pengawasan

3 Kakao -- 38 -- 6.396.000 -- -- Pengawasan

4

Palm Kernel Meal

(Bungkil) -- 19 -- 256.697.280 -- -- Pengawasan

6 Kopi -- 10 -- 429.780 -- -- Pengawasan

7

Palm Kernel Shell

(Cangkang) -- 31 -- 302.575.895 -- -- Pengawasan

8 Cengkeh -- 1 -- 1.500 -- -- Pengawasan

9 Kapulaga -- 1 -- 5.225 -- -- Pengawasan

10 Kayu Kelapa Sawit -- 2 -- -- -- 139,6892 Pengawasan

11 Kelapa Serabut -- 1 -- 32.150 -- -- Pengawasan

Jumlah 738 31.562 578.045.575 -- 139,6892

--A.3. KEGIATAN DOMESTIK MASUK

Kegiatan Pemasukan Domestik adalah dalam rangka pencegahan penyebaran OPTK A.2 dari suatu area ke area lain menurut Undang – undang No. 16 tahun 1992 baik berupa pelarangan, pembatasan dan pembebasan terhadap komoditi pertanian tersebut.

1. Jenis Pemasukan Komoditi yang Melalui Tindakan Karantina  Beras daerah asal Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan  Bibit Kelapa Sawit daerah asal Bekasi, Sumatera Utara, DKI Jakarta  Tomat daerah asal DKI Jakarta

 Buah Strawberry daerah asal Jawa Barat, DKI Jakarta  Cabe daerah asal Sumatera Utara, DKI Jakarta  Manggis daerah asal Denpasar

 Bibit Jeruk daerah asal DKI Jakarta

 Bunga Krisan daerah asal DKI Jakarta, Bandung, Malang  Durian daerah asal Sumatera Utara

 Pucuk Merah daerah asal Malang

 Bunga Potong Segar daerah asal DKI Jakarta, Bandung  Benih Kelapa Sawit daerah asal Bekasi, Medan

 Benih Ketimun daerah asal Jawa Barat  Benih Tomat daerah asal Bandung  Bunga Mawar daerah asal Malang  Benih Melon daerah asal DKI Jakarta  Buah Jambu Air daerah Malang  Bibit Mangga daerah asal Medan

 Bunga Rosmarius daerah asal DKI Jakarta, Bandung  Bunga Onchidium daerah asal Jawa Barat

 Pepaya daerah asal Jawa Barat  Pala Biji daerah asal DKI Jakarta  Alpukat daerah asal DKI Jakarta

 Akar Pasak Bumi daerah asal Pontianak  Anggur daerah asal DKI Jakarta

 Bunga Tempayan daerah asal Kep. Riau  Palm Kernel Meal (Bungkil) daerah asal Medan  Seledri daerah asal DKI Jakarta

2. Pemeriksaan Karantina

 Bibit Tanaman : 16.887,9 Kg + 72.495 Batang  Hasil Tanaman Hidup : 49.760 Kg + 11.965 Bantang  Hasil Tanaman Mati : 65.652.532 Kg + 150 M³

 Media Lain : NIHIL.

 Total keseluruhan : 65.719.179,9 Kg + 84.460 Batang + 150 M³

Tindakan pemeriksaan Domestik Masuk TA. 2014 adalah 65.719.179,9 Kg + 84.460 Batang + 150 M³ mengalami peningkatan untuk volume tonase sebesar 28,35 % jika dibandingkan TA. 2013 sebesar 47.090.662 Kg + 115.525 Batang

3. Sertifikasi

Sertifikasi pelepasan karantina tumbuhan dengan model KT-9 ( antar era ) TA. 2014 berjumlah sejumlah 410 lembar mengalami kenaikan sebesar 51,46 % dibandingkan TA. 2013 sebanyak 199 lembar.

4. Permasalahan

a. Pelaksanan pemeriksaan media pembawa OPTK untuk kegiatan domestik masuk telah dapat dilaksanakan dengan baik namun perlu ditingkatkan terutama yang menggunakan container di pelabuhan Teluk Bayur.

2. Untuk mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan pemeriksaan komoditi pertanian Domestik masuk diperlukan penambahan POPT terampil.

Tabel 11 : Daftar Petugas POPT di Wilker Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang No Wilker POPT Terampil POPT Pertama POPT Muda POPT Madya Ket 1 BIM 2 2 -- -- --2

Kantor Pos Besar Padang

-- 1 -- --

--3

Pel. Laut Teluk Bayur

4 2 2 --

--A.4. KEGIATAN DOMESTIK KELUAR

Kegiatan Pengeluaran Domestik adalah dalam rangka pencegahan penyebaran OPTK A.2 dari suatu area ke area lain menurut Undang – undang No. 16 tahun 1992 baik berupa pelarangan, pembatasan dan pembebasan terhadap komoditi pertanian tersebut.

1. Jenis pengeluaran Komoditi yang Melalui Tindakan Karantina:  Kakao Biji daerah tujuan Kep. Riau

 Manggis daerah tujuan DKI Jakarta, Bali, Jawa Timur, Kep. Riau, Makasar, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Bandung

 Bawang Daun daerah tujuan Kep. Riau

 Durian daerah tujuan DKI Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Medan  Bawang Merah daerah tujuan Kep. Riau

 Daun Sembung daerah tujuan DKI Jakarta  Bibit Keladi daerah tujuan DKI Jakarta  Damar Batu daerah tujuan Bali, DKI Jakarta  Petai daerah tujuan Kep. Riau

 Melinjo Biji daerah tujuan Kep. Rian  Daun Limau daerah tujuan Kep. Riau  Kunyit daerah tujuan Kep.Riau  Tomat daerah tujuan Kep. Riau

 Bunga Potong daerah tujuan DKI Jakarta  Brokoli daerah tujuan Kep. Riau

 Beras daerah tujuan DKI Jakarta

 Buah Jeruk Asam daerah tujuan Kep. Riau  Gaharu daerah tujuan DKI Jakarta

 Buah Naga daerah tujuan DKI Jakarta  Bibit Bunga Melati daerah tujuan Kep. Riau  Akar Pasak Bumi daerah tujuan DKI Jakarta  Bibit Kakao daerah tujuan Papua, Jawa Timur  Cabe daerah tujuan Kep. Riau

 Bunga Kertas daerah tujuan Kep. Riau  Benih Karet daerah tujuan Kep. Riau  Bibit Manggis daerah tujuan DKI Jakarta  Buah Mangga daerah tujuan Bali

 Pala Biji daerah tujuan DKI Jakarta  Buah Anggur daerah tujuan DKI Jakarta  Pakis daerah tujuan DKI Jakarta

 Jahe daerah tujuan DKI Jakarta  Cassia daerah tujuan Surabaya

 Kacang Panjang daerah tujuan Kep. Riau  Bibit Rambutan daerah tujuan Bandung  Bibit Tanaman Hias daerah tujuan Kep. Riau  Bibit Mangga daerah tujuan DKI Jakarta  Bibit Jambu Air daerah tujuan Bandung  Benih Rotan daerah tujuan DKI Jakarta  Bibit Bunga Kertas daerah tujuan Kep. Riau  Jambu Air daerah tujuan DKI Jakarta  Alpukat daerah tujuan DKI Jakarta

 Palm Kernel Shell (Cangkang) daerah tujuan DKI Jakarta  Gambir daerah tujuan Kep. Riau

 Sukun daerah tujuan DKI Jakarta  Bibit Sirsak daerah tujuan DKI Jakarta

 Bibit Tanaman Pelindung daerah tujuan Kep. Riau  Seledri daerah tujuan Kep. Riau

 Media Tanam daerah tujuan Kep. Riau  Getah Jernang daerah tujuan Kep. Riau

 Bunga Anggrek Dendrodium daerah tujuan Banjarmasin  Jamur Kering daerah tujuan Medan

 Rambutan daerah tujuan DKI Jakarta  Bibit Gaharu daerah tujuan DKI Jakarta  Bibit cassia daerah tujuan Kep. Riau

 Bibit Kacang Tanah daerah tujuan DKI Jakarta  Bunga Anggrek daerah tujuan DKI Jakarta

 Duku daerah tujuan Surabaya, Jaya Pura, DKI Jakarta  Bibit Bunga Kamboja daerah tujuan DKI Jakarta  Bibit Pisang daerah tujuan Sulawesi Selatan  Benih Sawi daerah tujuan Papua

 Bibit Anggrek Dendrodium daerah tujuan Kalimantan Selatan  Bunga Anturium daerah tujuan DKI Jakarta

 Buah Salak daerah tujuan Jawa Timur  Buah Jeruk daerah tujuan DKI Jakarta  Rotan daerah tujuan Jawa Tengah  Kopi Biji daerah tujuan Kep. Riau

 Buah Asam Kandis daerah tujuan DI Yogyakarta  Bambu daerah tujuan Kep. Riau

 Teh daerah tujuan Medan

 Bibit Tanaman Hias daerah tujuan Sulawesi Selatan  Bibit Humata (Paku-Pakuan) daerah tujuan DKI Jakarta  Bunga Krisan daerah tujuan Sulawesi Selatan

 Bibit Tanaman Obat daerah tujuan Surabaya  Markisa daerah tujuan Dempasar

 Bibit Bougenvil daerah tujuan Batam

2. Pemeriksaan Karantina

 Bibit Tanaman : 5.160,5 Kg + 3.412 Batang  Hasil Tanaman Hidup : 2.411.511,2 Kg + 238 Batang  Hasil Tanaman Mati : 7.109.324,4 Kg + 20 Batang + 9 M³  Media Lain : 23 Kg

 Jumlah Keseluruhan : 9.526.019,1 Kg + 3.670 Batang + 9 M³

Hasil pemeriksaan Domestik Keluar TA. 2014 keseluruhannya berjumlah 9.526.019,1 Kg + 3.670 Batang + 9 M³ mengalami penurunan untuk volome tonase sebesar 12,98 % dibandingkan TA.2013 berjumlah 10.762.616,5 Kg + 13.548 Batang

3. Sertifikasi

Dalam TA. 2014 sertifikasi yang dilakukan terhadap media pembawa OPTK dengan menerbitkan sertifikasi karantina tumbuhan antar area ( KT-12 ) adalah 3.588 lembar mengalami penurunan 30,27 % dibandingkan TA. 2013 sejumlah 4.674 lembar.

4. Permasalahan

Pelaksananaan penyelenggaraan operasional domestik keluar memiliki masalah yang hampir sama dengan domestik masuk, dimana masih terbatasnya tenaga teknis khususnya pejabat fungsional POPT Terampil untuk mengawasi lalu lintas komoditi pertanian baik lewat pesawat udara maupun kapal laut. Hal ini menyebabkan tindakan karantina belum bisa dilaksanakan secara maksimal.

Untuk Rekapitulasi kegiatan operasional setiap jenis komoditas Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang TA. 2014 secara rinci dapat diuraikan dalam tabel 5.

Sedangkan untuk melihat per bandingan besarnya frekuensi Tindakan Karantina Tumbuhan ( Impor, Ekspor, Domestik Masuk dan Domestik keluar ), pemakaian sertifikat, volume dan imbalan jasa kegiatan operasional Balai Karantina Pertanian kelas I Padang TA. 2014 dengan tahun–tahun sebelumnya dapat dilihat pada lampiran V dan VI serta pada Grafik 3.

B. KEGIATAN INTERSEPSI

Hasil pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium merupakan pemeriksaan lanjutan terhadap setiap sampel komoditi yang diambil dan telah dilakukan pemeriksaan fisik dilapangan baik dalam bentuk benih, bibit tanaman dan hasil tanaman hidup maupun mati serta media pembawanya.

Adapun hasil identifikasi terhadap beberapa jenis komoditi ditemukan beberapa jenis OPT. Untuk komoditi impor ditemukan 12 jenis OPT terdiri dari 9 jenis hama, dan 3 jenis gulma, sedangkan pada komoditi ekspor ditemukan 18 jenis OPT yaitu 18 jenis hama. Domestik masuk terdiri dari 9 jenis OPT yaitu 7 jenis hama dan 2 jenis Gulma, sedangkan domestik keluar ditemukan 14 jenis OPT yaitu 14 jenis hama. Frekuensi temuan OPT berturut – turut adalah sebagai berikut :

a. Golongan Hama : Tribolium castaneum ( 13 ), Larva coleoptera ( 19 ), Liposcelis bostrychophilus ( 118 ), Larva Diptera ( 1 ), Sitophilus zeamays ( 6 ), Cryptolestes ferrugeneus ( 46 ), Ahasverus advena ( 82 ), Sitophilus oryzae ( 3 ), Oryzaephilus surinamensis ( 1 ), Araecerus fasciculatus ( 88 ), Hemiptera ( 36 ), Carpophilus hemipterus ( 40 ), Acarina ( 53 ), Alphitobius diaperinus ( 14 ), Stegobium paniceum ( 2 ), Rhyzophertha dominica ( 5 ), Acanthurella sp. ( 1 ), Lamprophorus sp. ( 1 ), Typhoea stercorea ( 3 ), Pseudococcus sp. ( 1222 ), Lasioderma serricorne ( 2 ), Tenebroides mauritanucus ( 1 ), Spodoptera exigua ( 877 ), Crocidolomia pavonana ( 198 ), Plutella xillostella ( 213 ), Spodoptera litura ( 93 ), Trips tabachi ( 69 ).

b. Golongan Gulma : Amaranthus spinosus ( 3 ), Braciaria decumbens ( 4 ), Amaranthus sp. ( 3 ), Echinocloa colunum ( 4 ), Panicum texanum ( 1 ).

Grafik 3 : Frekuensi Intersepsi OPT / OPTK pada Komoditi Karantina Tumbuhan Yang diperiksa Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang Tahun Anggaran 2014

Dari hasil intersepsi tahun anggaran 2014 didentifikasi 3222 frekuensi temuan OPT yaitu 3207 kali untuk golongan hama, 15 kali untuk golongan gulma. Jika dibandingan dengan tahun anggaran 2013 yang berjumlah 3211 frekuensi temuan OPT yaitu 3202 kali untuk golongan hama, 1 kali untuk golongan cendawan, 7 kali golongan gulma, dan 1 kali untuk golongan nematoda. Maka terjadi peningkatan sebesar 0,34 % yang berarti terjadi peningkatan frekuensi intersepsi di laboratorium.

Hal tersebut dikarenakan TA. 2014 frekuensi sampel komoditi yang diperiksa meningkat serta memiliki infestasi OPT lebih tinggi dibandingkan dengan TA. 2013 baik komoditi yang masuk melalui Bandar Udara Minangkabau maupun melalui Pelabuhan Laut Teluk Bayur. C. PENGGUNAAN FORMULIR

Bukti formal tindakan karantina tumbuhan dan pengawasan keamanan pangan segar asal tumbuhan adalah dengan menggunakan dokumen operasional, sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 3237/Kpts/HK.060/9/2009 tanggal 9 September 2009 tentang Bentuk dan Jenis Dokumen Tindakan Karantina Tumbuhan dan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan (DTKT-KPSAT), dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 3964/Kpts/HK.060/12/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Bentuk dan jenis dokumen pendukung tindakan Karantina tumbuhan dan keamanan pangan segar asal tumbuhan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian tersebut ada 8 (delapan ) jenis dokumen utama yaitu : KT-4.a, KT-4.b, KT-5.a, KT-5.b, KT-9, KT-10, KT-11 dan KT-12, pengadaannya dilakukan oleh Kantor Pusat, Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian. Dokumen pendukung berjumlah 31 ( tiga puluh satu ) jenis, pengadaannya oleh masing – masing UPT di daerah.

Berdasarkan Surat Kepala Balai Karantina Pertanian kelas I Padang Nomor : 1054/HM.110/L.21.B/12/2009 tanggal 30 Desember 2009 tentang Pemberlakuan Dokumen Tindakan Karantina Tumbuhan dan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan, secara efektif mulai digunakan semenjak tanggal 1 Januari 2010.

Rekapitulasi pemakaian dokumen utama Lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang TA. 2014 terdapat pada Lampiran V, yaitu sebanyak 5719 lembar, ternasuk diantaranya 95 lembar batal, karena masalah teknis pengisiannya. Jadi efektif penggunaan dokumen TA. 2014 adalah 5624 lembar dan mengalami pennrunan 1, 41 %, dibandingkan TA. 2013 yang berjumlah 6418 lembar.

Perincian penggunaan dokumen utama sesuai dengan kegiatan operasional adalah sertifikasi pelapasan karantina tumbuhan KT-9 (impor) 41 lembar, Phytosanitary Certoficate ( PC ) KT-10 (ekspor ) 1.585 lembar, serifikat pelapasan karantina tumbuhan KT-9 ( antar area ) 410 lembar dan sertifikat karantina tumbuhan antar area KT-12 sebanyak 3.588 lembar.

D. PENAHANAN, PENOLAKAN DAN PEMUSNAHAN

Pada tahun 2014 terjadi tindakan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan yang dilaksanankan terhadap media pembawa OPTK berupa benih, bibit tanaman, buah segar dan umbi lapis pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang.

a. Penahanan

1. Tanggal 20 Januari 2014 terjadi tindakan penahanan terhadap 2 Koli tanaman hias dari China dan Jepang melalui Kantor Pos Besar Padang yang tidak dilengkapi dengan Phytosanitary Certificate dari negara asal. Dengan Surat Penahanan No.01/KT.250/L.21.B/01/2014 dan No. 107/KT.250/L.21B/01/2014.

2. Tanggal 6 Februari 2014 terjadi tindakan penahanan terhadap 1 Koli (5 Bungkus) Mima Sweet, Country Casanova, Greend, Devon Tire Village yang berasal dari Jepang melalui Kantor Pos Besar Padang yang tidak dilengkapi dengan Phytosanitary Certificate dari negara asal. Dengan Surat Penahanan No.156/KT.250/L.21B/02/2014. 3. Tanggal 12 Februari 2014 terjadi tindakan penahanan terhadap 1 Koli (76 Batang) bibit

Assorted Orchid dari Philipina melalui Kantor Pos Besar Padang yang tidak dilengkapi dengan Phytosanitary Certificate dan dokumen dari negara asal ( surat izin pemasukan dari kementerian pertanian). Dengan Surat Penahanan No.157/KT.250/L.21B/02/2014. 4. Tanggal 26 Februari 2014 terjadi tindakan penahanan terhadap 2 Koli bibit Tanaman

Hias dari Malaysia dan Spanyol melalui Kantor Pos Besar Padang yang tidak dilengkapi Pythosanitary Certificate dan dokumen dari negara asal ( surat izin pemasukan dari kementerian pertanian) dengan Surat Penahanan No. 206/KT.250/L.21.B/02/2014 dan No. 207/KT.250/L.21B/02/2014.

5. Tanggal 3 Maret 2014 terjadi tindakan penahanan terhadap 1 Koli bibit Tanaman Hias dari Jerman melalui Kantor Pos Besar Padang yang tidak dilengkapi Pythosanitary Certificate dan dokumen dari negara asal ( surat izin pemasukan dari kementerian pertanian) dengan Surat Penahanan No. 208/KT.250/L.21.B/2014.

6. Tanggal 5 Maret 2014 terjadi tindakan penahanan terhadap 1 Koli bibit Jagung dari Taiwan melalui Kantor Pos Besar Padang yang tidak dilengkapi Pythosanitary Certificate dan dokumen dari negara asal ( surat izin pemasukan dari kementerian pertanian) dengan Surat Penahanan No. 244/KT.250/L.21.B/032014.

7. Tanggal 19 Maret 2014 terjadi tindakan penahanan terhadap 1 Kg Benih Bunga dari Taiwan melalui Kantor Pos Besar Padang yang tidak dilengkapi Pythosanitary Certificate dan dokumen dari negara asal ( surat izin pemasukan dari kementerian pertanian) dengan Surat Penahanan No. 2014.2.09.01.K06.I.000027.

8. Tanggal 8 April 2014 terjadi tindakan penahanan terhadap 2 Kg Benih Bunga Mawar dari China dan 1 Koli Benih Bunga dari Thailand melalui Kantor Pos Besar Padang yang tidak dilengkapi Pythosanitary Certificate dan dokumen dari negara asal ( surat izin pemasukan dari kementerian pertanian) dengan Surat Penahanan No. 2014.2.09.01.K06.I.000028 dan No. 293/KT.250/L.21B/04/2014.

9. Tanggal 28 Maret 2014 terjadi tindakan penahanan terhadap 3,1 Kg Live Fruit Plants dari Kroasia, dan 3 Koli Chinese Cabbage dari Jepang melalui Kantor Pos Besar Padang yang tidak dilengkapi Pythosanitary Certificate dan dokumen dari negara asal (surat izin pemasukan dari kementerian pertanian) dengan Surat Penahanan No. 291/KT.250/L.21B/03/2014 dan No. 292/KT.250/L.21B/03/2014.

10. Tanggal 28 April 2014 terjadi tindakan penahanan terhadap 2 Koli Benih Bunga dari Inggris melalui Kantor Pos Besar Padang yang tidak dilengkapi Pythosanitary Certificate dan dokumen dari negara asal (surat izin pemasukan dari kementerian pertanian) dengan Surat Penahanan No. 2014.2.09.01.K06.I.000041 dan No. 2014.2.09.01.K06.I.000040.

11. Tanggal 13 Juni 2014 terjadi tindakan penahanan terhadap 6 Kemasan Benih Sayuran dari Selandia Baru melalui Kantor Pos Besar Padang yang tidak dilengkapi Pythosanitary Certificate dan dokumen dari negara asal (surat izin pemasukan dari kementerian pertanian) dengan Surat Penahanan No. 2014.2.09.01.K06.I.000046. 12. Tanggal 26 Juni 2014 terjadi tindakan penahanan terhadap 1 Kemasan Benih Sayuran

dari Malaysia melalui Kantor Pos Besar Padang yang tidak dilengkapi Pythosanitary Certificate dan dokumen dari negara asal (surat izin pemasukan dari kementerian pertanian) dengan Surat Penahanan No. 2014.2.09.01.K06.I.000049.

13. Tanggal 3 Juli 2014 terjadi tindakan penahanan terhadap 2 Kemasan Benih Bunga dari Cili melalui Kantor Pos Besar Padang yang tidak dilengkapi Pythosanitary Certificate dan dokumen dari negara asal (surat izin pemasukan dari kementerian pertanian) dengan Surat Penahanan No. 2014.2.09.01.K06.I.000051.

14. Tanggal 16 Juli 2014 terjadi tindakan penahanan terhadap 2 Kemasan Benih Bunga dari Thailand melalui Kantor Pos Besar Padang yang tidak dilengkapi Pythosanitary Certificate dan dokumen dari negara asal (surat izin pemasukan dari kementerian pertanian) dengan Surat Penahanan No. 2014.2.09.01.K06.I.000053.

15. Tanggal 18 Agustus 2014 terjadi tindakan penahanan terhadap 1 Kg Bibit Strawberry dari Singapura, 2 Koli Benih Bunga dari Kamerun dan China melalui Kantor Pos Besar Padang yang tidak dilengkapi Pythosanitary Certificate dan dokumen dari negara asal

(surat izin pemasukan dari kementerian pertanian) dengan Surat Penahanan No. 2014.2.09.01.K06.I.000055, No. 2014.2.09.01.K06.I.000056 dan No. 2014.2.09.01.K06.I.000054.

16. Tanggal 16 Oktober 2014 terjadi tindakan penahanan terhadap 1 Kemasan Benih Tulip dari Polandia melalui Kantor Pos Besar Padang yang tidak dilengkapi Pythosanitary Certificate dan dokumen dari negara asal (surat izin pemasukan dari kementerian pertanian) dengan Surat Penahanan No. 2014.2.09.01.K06.I.000063.

17. Tanggal 26 September 2014 terjadi tindakan penahanan terhadap 1 Koli Benih Bunga dari China melalui Kantor Pos Besar Padang yang tidak dilengkapi Pythosanitary Certificate dan dokumen dari negara asal (surat izin pemasukan dari kementerian pertanian) dengan Surat Penahanan No. 2014.2.09.01.K06.I.000061.

18. Tanggal 25 Agustus 2014 terjadi tindakan penahanan terhadap 1 Kemasan Bibit Lotus Roots dari China melalui Kantor Pos Besar Padang yang tidak dilengkapi Pythosanitary Certificate dan dokumen dari negara asal (surat izin pemasukan dari kementerian pertanian) dengan Surat Penahanan No. 2014.2.09.01.K06.I.000057.

b. Penolakan

1. Tanggal 4 Mei 2014 terjadi tindakan penolakan terhadap 1 Kg Benih Bunga asal Taiwan melalui Kantor Pos Besar Padang. Pemilik tidak dapat melengkapi dokumen yang dipersyaratkan selama 14 hari sehingga pemilik harus membawa MP OPTK tersebut keluar wilayah Republik Indonesia dengan Surat Penolakan No. 2014.09.01.K07.I.000027.

2. Tanggal 8 Mei 2014 terjadi tindakan penolakan terhadap 2 Kg Benih Bunga Rose Cutting asal China melalui Kantor Pos Besar Padang. Pemilik tidak dapat melengkapi dokumen yang dipersyaratkan selama 14 hari sehingga pemilik harus membawa MP OPTK tersebut keluar wilayah Republik Indonesia dengan Surat Penolakan No. 2014.09.01.K07.I.000028..

3. Tanggal 11 April 2014 terjadi tindakan penolakan terhadap 3,1 Kg Benih Buah Live Fruit Plant asal Kroasia dan 5 Kemasan Live Fruit Plants, Chinesse Cabbage asal Jepang melalui Kantor Pos Besar Padang. Pemilik tidak dapat melengkapi dokumen yang dipersyaratkan selama 14 hari sehingga pemilik harus membawa MP OPTK tersebut keluar wilayah Republik Indonesia dengan Surat Penolakan No. 2014.09.01.K07.I.000029 dan No. 2014.09.01.K07.I.000030.

4. Tanggal 22 April 2014 terjadi tindakan penolakan terhadap 1 Kg Benih Bunga asal Thailand melalui Kantor Pos Besar Padang. Pemilik tidak dapat melengkapi dokumen

yang dipersyaratkan selama 14 hari sehingga pemilik harus membawa MP OPTK tersebut keluar wilayah Republik Indonesia dengan Surat Penolakan No. 2014.09.01.K07.I.000032.

5. Tanggal 12 Mei 2014 terjadi tindakan penolakan terhadap 1 Kg Benih Ornamental

Dokumen terkait