• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGIATAN LAIN – LAIN

Dalam dokumen LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 (Halaman 33-40)

DESA SUNKAEN Kabupaten Timor Tengah Utara; pada tanggal 22 September 2017.

2. Sesuai Surat Tugas Nomor: 1270/TU.320/K17.B/09/2017 melakukan Koordinasi dan Pengawasan Lalulintas Media Pembawa HPHK dan OPTK di Wilayah Perbatasan RI-RDTL DESA HAUMENIANA Kabupaten Timor Tengah Utara; pada tanggal 23 s/d 24 September 2017.

3. Sesuai Surat Tugas Nomor: 1271/TU.320/K17.B/09/2017 melakukan Koordinasi dan Pengawasan Lalulintas Media Pembawa HPHK dan OPTK di Wilayah Perbatasan RI-RDTL TURISKAIN Kabupaten Belu.

4. Sesuai Surat Tugas Nomor: 1272/TU.320/K17.B/09/2017 melakukan Koordinasi dan Pengawasan Lalulintas Media Pembawa HPHK dan OPTK di Wilayah Perbatasan RI-RDTL LAKTUTUS Kabupaten Belu.

c) Kegiatan Patroli dan Pengawasan Gudang Milik Pengguna Jasa, Tempat Yang Belum Ditetapkan.

Dalam rangka mencegah tindakan Pelanggaran Karantina oleh Pengguna Jasa Karantina maupun oleh masyarakat atau pelintas maka Seksi Wasdak melakukan Patroli dan Pengawasan di Gudang Pemilik Pengguna Jasa Karantina, Pelabuhan yang tidak resmi/atau pelabuhan yang belum ditetapkan dengan Keputusan Meteri dimana terhadap Kejadian atau Permasalahan yang ditemui menjadi data sumber untuk proses perbaikan dan pelaksanaan Tindak Karantina.

Secara umum dari kegiatan pengawasan yang berlangsung di temukan kejadian-kejadian atntara lain:

 Kontainer pakan ternak di bongkar di Gudang pemilik tetapi belum melaporkan kepada petugas Karantina.

 Komoditi seperti asam, Kemiri, Kopra yang sudah dimasukan dalam Kontainer dan siap di Tarik ke pelabuhan tetapi belum ada Informasi/Laporan kepada Petugas Karantina Tumbuhan.

 Bahan Asal Hewan seperti Kulit Sapi di masukan dalam Kontainer tetapi belum ada Laporan Pemerikasaan Petugas Karantina Hewan.

 Jumlah kontainer barang berupa beras yang dimasukan tidak sesuai dengan sertifikat dari daerah asal.

 Komoditi yang dilalulintaskan melalui container didapati tidak menyertai/tidak memiliki dokumen Karantina.

 Terdapat beberapa jenis komoditi dalam satu container tetapi pemilik hanya mengurus dokumen Karantina hanya 1(satu) jenis saja; contoh dalam container mereka muat asam, kemiri, kopra, kulit sapi tetapi yang di urus hanya dokumen asam.

Terhadap kejadian dan hal-hal tersebut diatas telah menjadi pembinaan kepada pengguna jasa Karantina melalui kegiatan patroli dan pengawasan Wasdak sehingga kedepan akan mengurangi Niat Pelanggaran Karantina

d) Kegiatan Penyelidikan dan Penyidikan

Penyelidikan dan penyidikan kepada pemilik bahan asal hewan PT. Hipermart Lippo Plaza dan PT. Hipermart Bundara PU terkait pemasukan daging kerbau asal Jakarta Selatan/Ex India sebanyak 120 Kg dimasukan ke Kupang NTT.

Daging kerbau sebanyak 120 Kg dilakukan Tindak Karantina Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan dimana Pelaksanaaan Pemusnahan Daging Kerbau berlangsung di Instalasi Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang pada tanggal 20 September 2017 Nomor Berita Acara Pemusnahan: 2017.1.004.01.00.8c.M. 000.001 dan 002 setelah dilakukan Tindak Karantina Hewan dimana Pemasukan Daging Kerbau milik PT. Hipermart tidak

1. Tidak dapat menyerahkan dokumen Karantina berupa Sertifikat sanitasi Produk Hewan (KH.10)

2. Setelah diberikan tenggang waktu untuk melengkapi dokumen yang dipersyaratkan pemilik tidak dapat memenuhinya

3. Hasil observasi dan pemeriksaan Laboratorium bahawa daging kerbau tersebut sudah tidak layak konsumsi.

Kesimpulan hasil BAP proses penyilidikan dan penyidikan kepada pemilik daging kerbau sebanyak 120 Kg Hipermart Lippo Plassa dan Hipermart Bundara PU An. SARI PRATOMO dan An. ARISUMAN DRYONO sebagai berikut:

 Belum cukup bukti adanya unsur kesengajaan melanggar pasal 30, 31 junto pasal 6a Undang-undang Republik Indonesia No. 16 Tahun 1992.

 Secara prosedur Karantina, Pemilik telah melengkapi persyaratan Karantina

 Dilakukan pemeriksaan terhadap daging kerbau tersebut secara laboratoris sudah tidak layak untuk dijual/dikonsumsi.

 BAB VII pasal 28 Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang pembinaan (sudah diberi kesempatan untuk melengkapi dokumen persyaratan Karantina)

B. Apresiasi/Sosialisasi/Workshop/Seminar 1. Pelaksanaan Sosialisasi

Dalam tahun 2017 wasdak tidak mengkoordinir kegiatan Sosialisasi karena tidak tersedia anggaran/biaya kegiatan sosialisasi pada DIPA 2017.

2. Pengawasan dan Pemeriksaan terhadap Kapal YACHT peserta Sail.

Kegiatan dan pemeriksaan di Entry Point Pantai Kupang terhadap Peserta Sail Indonesia kepada 22 kapal asal berbagai

berlangsung di Pantai Kupang tanggal 01 s/d 05 Agustus 2017.

3. Kegiatan Pameran

Tahun 2017 Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang tidak mengikuti kegiatan Pameran Pembangunan Karena tidak tersedia Anggaran/Dana dalam DIPA 2017.

4. Pawai Pembangunan/Pawai Kendaraan Hias HUT RI ke 72 Tahun 2017

Sesuai Surat Undangan Pemerintah Provinsi NTT, Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi maka Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang turut serta dalam pawai kendaraan hias HUT RI Ke-72 tahun 2017 yang berlangsung pada tanggal 18 Agustus 2017.

5. Bimbangan Teknis Prosedur Penanganan Perkara

Sehubungan dengan Kegiatan Bimbingan Teknis Prosedur Penanganan Perkara Lingkup Kementerian Pertanian maka berdasarkan Surat Undangan Kepala Biro Hukum Kementerian Pertanian Nomor: B-743/TU.020/A3/ 10/2017 Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang menugaskan 1 (satu) orang peserta wasdak DJIBRAEL LAGA NAWA, SE; Kegiatan berlangsung di Salak Tower Hotel, Jalan Salak No. 38-40 Bogor tanggal 19 s/d 21 Oktober 2017.

Berkaitan dengan kegiatan ini maka dalam Penanganan Perkara Perdata yang dialami Pemerintah RI, Kementerian Pertanian, Badan Karantina Pertanian, Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang (Tergugat) berdasarkan Gugatan Perkara Perdata dari (Penggugat) THERESIA SUI NDUN obyek tanah Karantina seluas 27.419 m2 di Jalan Yos Sudarso Tenau

Kasasi/Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 16 Mei 2017, Nomor: 755.K/Pdt./2017 dengan amar putusan sebagai berikut:

a. “MENOLAK PERMOHONAN KASASI DARI PEMOHON KASASI THERESIA SUI NDUN”.

b. Menghukum Pemohon Kasasi/Penggugat/Pembanding untuk membayar biaya Perkara dalam semua tingkat peradilan yang dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sejumlah Rp. 500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah).

6. Pengawasan Perbatasan Antar Negara RI/RDTL

Dalam tahun 2017 Tim Wasdak melakukan kegiatan pengawasan di perbatasan antar negara RI/RDTL yang belum ditetapkan dengan Keputusan Menteri antara lain:

 Pada Perbatasan Haumeniana dan Sunkaen Kabupaten Timor Tengah Utara.

 Pada Perbatasan Turiskain dan Laktutus Kabupaten Belu.

7. Pengawasan di tempat yang telah ditetapkan

Dalam tahun 2017 melaksanakan sebanyak 48 kali kegiatan dari kegiatan ini secara umum sebagai berikut:

 Ditemukan daging kerbau asal India sebanyak 120 Kg tanpa disertai Sertifikat Karantina dari daerah asal.

 Ditemukan Pakan Ternak sebanyak 4 container dari Makasar tanpa disertai dokumen Karantina

 Ditemukan anjing ras dan anjing lokal dari Daerah tertular Rabies sebanyak 5 ekor

 Ditemukan unggas (Ayam Dewasa) dan burung berkicau dari Jawa Timur masuk tidak desertai Surat Karantina

 Ditemukan kentang 1(satu) kontainer masuk tidak desertai Dokumen Karantina dan kondisi tidak layak konsumsi/sudah busuk.

8. Pemusnahan

Tindakan Karantina Pemusnahan berlangsung sebanyak 11 (sebelas) kali; jenis Komoditi yang dimusnakan antara lain: Unggas, Anjing, Daging Kerbau. Kentang (Rekapitulasi Kegiatan Pemusnahan lihat Lampiran).

A. Permasalahan

Kegiatan 3M (Money, Man, Material) di Balai Karantina Pertanian Kelas I perlu ditingkatkan. Banyaknya entry/exit point yang menyebar di banyak pulau di Propinsi NTT (selain wilker Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende) tidak sebanding dengan anggaran, ketersediaan sarana prasarana maupun personal yang dimiliki saat ini beberapa wilayah kerja belum dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai. Demikian halnya anggaran operasional petugas belum sepenuhnya terakomodir. Banyak wilayah kerja belum memiliki pejabat fungsional dan bahkan adanya perangkapan tugas kebeberapa wilayah kerja. Dari aspek kualitas dan kuantitas SDM masih kurang.

B. Solusi

 Diperlukan peningkatan sarana dan prasarana penunjang kegiatan operasional.

 Alokasi anggaran sesuai kebutuhan melalui perencanaan yang efektif sehingga kebutuhan anggaran operasional dan lain-lainnya terakomodir hingga ke Wilayah Kerja.

 Sehubungan keterbatasan tenaga operasional perlu ditambah pengangkatan PNS baru dalam jumlah yang memadai terutama berbasis teknis untuk kebutuhan personal di wilayah kerja.

Dalam dokumen LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2017 (Halaman 33-40)

Dokumen terkait