• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGIATAN LAIN – LAIN

Dalam dokumen LAPORAN TAHUNAN 2018 (Halaman 46-51)

pembawa HPHK dan OPTK di Pintu Perbatasan RI-RDTL yang belum ditetapkan:

1. Sesuai Surat Tugas Nomor: 1827/TU.320/K17.B/10/2018 melakukan Koordinasi dan Pengawasan Lalulintas Media Pembawa HPHK dan OPTK di Wilayah Perbatasan RI-RDTL Turiskain Kabupaten Belu; pada tanggal 29 s/d 31 Oktober 2018.

2. Sesuai Surat Tugas Nomor: 1826/TU.320/K17.B/10/2018 melakukan Koordinasi dan Pengawasan Lalulintas Media Pembawa HPHK dan OPTK di Wilayah Perbatasan RI-RDTL Pintu Perbatasan Houmeniana Kabupaten Timor Tengah Utara; pada tanggal 22 s/d 24 Oktober 2018.

c) Kegiatan Patroli dan Pengawasan Gudang Milik Pengguna Jasa, Tempat Yang Belum Ditetapkan.

Dalam rangka mencegah tindakan Pelanggaran Karantina oleh Pengguna Jasa Karantina maupun oleh masyarakat atau pelintas maka Seksi Wasdak melakukan Patroli dan Pengawasan di Gudang Pemilik Pengguna Jasa Karantina, Pelabuhan yang tidak resmi/atau pelabuhan yang belum ditetapkan dengan Keputusan Meteri dimana terhadap Kejadian atau Permasalahan yang ditemui menjadi data sumber untuk proses perbaikan dan pelaksanaan Tindak Karantina.

Secara umum dari kegiatan pengawasan yang berlangsung di temukan kejadian-kejadian atntara lain:

 Kontainer pakan ternak di bongkar di Gudang pemilik tetapi belum melaporkan kepada petugas Karantina.

 Komoditi seperti asam, Kemiri, Kopra yang sudah dimasukan dalam Kontainer dan siap di Tarik ke pelabuhan tetapi belum ada Informasi/Laporan kepada Petugas Karantina Tumbuhan.

 Bahan Asal Hewan seperti Kulit Sapi di masukan dalam Kontainer tetapi belum ada Laporan Pemerikasaan Petugas Karantina Hewan.

 Jumlah kontainer barang berupa beras yang dimasukan tidak sesuai dengan sertifikat dari daerah asal.

 Komoditi yang dilalulintaskan melalui container didapati tidak menyertai/tidak memiliki dokumen Karantina.

 Terdapat beberapa jenis komoditi dalam satu container tetapi pemilik hanya mengurus dokumen Karantina hanya 1(satu) jenis saja; contoh dalam container mereka muat asam, kemiri, kopra, kulit sapi tetapi yang di urus hanya dokumen asam.

Terhadap kejadian dan hal-hal tersebut diatas telah menjadi pembinaan kepada pengguna jasa Karantina melalui kegiatan patroli dan pengawasan Wasdak sehingga kedepan akan mengurangi Niat Pelanggaran Karantina

d) Kegiatan Penyelidikan dan Penyidikan

Penyelidikan dan penyidikan kepada pemilik bahan asal hewan PT. Ramayana Mall terkait pemasukan daging Hasil Bahan Asal Hewan berupa Daging Ayam Olahan Komoditi tersebut berasal dari Surabaya Jawa Timur sebanyak 4,517 Kg dimasukan ke Kupang NTT. Komoditi tersebut dilakukan Tindak Karantina Penahanan,

tanggal 10 Juli 2018 Nomor Berita Acara

2018.1.3801.0.T8A.M.000009 setelah dilakukan Tindak Karantina Hewan dimana Pemasukan Daging Ayam Olahan milik PT. Ramayana Mall tidak memenuhi persyaratan administrasi maupun teknis berupa:

1. Tidak dapat menyerahkan dokumen Karantina berupa Sertifikat sanitasi Produk Hewan (KH.12)

2. Setelah diberikan tenggang waktu untuk melengkapi dokumen yang dipersyaratkan pemilik dapat memenuhinya.

3. Hasil observasi dan pemeriksaan Laboratorium bahawa daging ayam olahan tersebut sudah layak konsumsi.

Kesimpulan hasil BAP proses penyilidikan dan penyidikan kepada pemilik daging Ayam Olahan sebanyak 4,517 Kg PT Ramayana Mall An. Robertus sebagai berikut:

 Belum cukup bukti adanya unsur kesengajaan melanggar pasal 30, 31 junto pasal 6a Undang-undang Republik Indonesia No. 16 Tahun 1992.

 Secara prosedur Karantina, Pemilik telah melengkapi persyaratan Karantina

 Dilakukan pemeriksaan terhadap daging kerbau tersebut secara laboratoris layak untuk dijual/dikonsumsi.

 BAB VII pasal 28 Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang pembinaan (sudah diberi kesempatan untuk melengkapi dokumen persyaratan Karantina)

B. Apresiasi/Sosialisasi/Workshop/Seminar 1. Pelaksanaan Sosialisasi

Dalam tahun 2018 wasdak telah melaksanakan kegiatan Sosialisasi pada tanggal 02 Mei 2018 di Hotel Aston. Dengan Tema “Sosialisasi dan Koordinasi Karantina Pertanian dengan TNI dan POLRI dalam rangka Meningkatkan Sinergitas Pengawasan dan Pencegahan Masuknya Penyakit Hewan dan Tumbuhan di Wilayah Perbatasan RI-Republik Demokrat Timor Leste”. Nara Sumber berasal dari Kepala Badan Karantina yang diwakili oleh Drh. Nur Hartanto, MM, Pembicara dari Mabes TNI-AD Kol.Inf Agustinus, SIP, M.Si jabatan Paban I Mabes TNI, Pembicara dari Mabes Polri Kombes Drs. Umardani, M.Si sebagai Kadiv Ekonomi Mabes TNI. Serat Undangan dikeluarkan oleh Sekda Provinsi NTT, Peserta terdiri dari SKPD Provinsi NTT, Dinas Peternakan Kab. Kupang, Dinas Peternakan dan Pertanian Kota Kupang, Komandan Korem

TNI-AD, Lantamal VII Kupang, TNI- AU Kupang, POLDA NTT, Kapolres Kota Kupang, Kodim Kota Kupang, Imigrasi, Bea Cukai, Karantina Ikan, SATGAS PAMTAS RI-RDTL, Pengguna Jasa Karantina, Insan Pers, Mahasiswa, Kepala UPT BALI-NUSRA, PJ Wilker, dan Petugas karantina.

2. Pengawasan dan Pemeriksaan terhadap Kapal YACHT peserta Sail.

Kegiatan dan pemeriksaan di Entry Point Pantai Kupang terhadap Peserta Sail Indonesia kepada 18 kapal asal berbagai negara dengan jumlah ABK/Penumpang sebanyak 45 orang berlangsung di Pantai Kupang tanggal 07 s/d 13 Agustus 2018.

3. Kegiatan Pameran

Tahun 2018 Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang tidak mengikuti kegiatan Pameran Pembangunan Karena tidak tersedia Anggaran/Dana dalam DIPA 2018.

4. Pawai Pembangunan/Pawai Kendaraan Hias HUT RI ke 73 Tahun 2018

Sesuai Surat Undangan Pemerintah Provinsi NTT, Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi maka Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang turut serta dalam pawai kendaraan hias HUT RI Ke-73 tahun 2018 yang berlangsung pada tanggal 18 Agustus 2018. Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang mengikuti pawai bersama instansi baik pemerintah maupun swasta, kegiatan pawai yang dilaksanakan berupa menghias kendaraan karantina yang memperkenalkan tentang Balai Karantina Kelas I Kupang, serta membagikan komoditi karantina berupa telur masak kepada masyarakat secara gratis untuk meningkatkan gizi masyarakat.

A. Permasalahan

Kegiatan 3M (Money, Man, Material) di Balai Karantina Pertanian Kelas I perlu ditingkatkan. Banyaknya entry/exit point yang menyebar di banyak pulau di Propinsi NTT (selain wilker Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende) tidak sebanding dengan anggaran, ketersediaan sarana prasarana maupun personal yang dimiliki saat ini beberapa wilayah kerja belum dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai. Demikian halnya anggaran operasional petugas belum sepenuhnya terakomodir. Banyak wilayah kerja belum memiliki pejabat fungsional dan bahkan adanya perangkapan tugas kebeberapa wilayah kerja. Dari aspek kualitas dan kuantitas SDM masih kurang.

B. Solusi

 Diperlukan peningkatan sarana dan prasarana penunjang kegiatan operasional.

 Alokasi anggaran sesuai kebutuhan melalui perencanaan yang efektif sehingga kebutuhan anggaran operasional dan lain-lainnya terakomodir hingga ke Wilayah Kerja.

 Sehubungan keterbatasan tenaga operasional perlu ditambah pengangkatan PNS baru dalam jumlah yang memadai terutama berbasis teknis untuk kebutuhan personal di wilayah kerja.

Dalam dokumen LAPORAN TAHUNAN 2018 (Halaman 46-51)

Dokumen terkait