• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siswa aktif dan hasil belajar siswa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II

G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1: 1x 45 menit

Kegiatan (waktu)

Fase Kegiatan guru dan siswa

Pembukaan ( 5 menit )

Melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan, dan

memotivasi siswa.

Berdoa

Guru memotivasi siswa

Menyampaikan masalah ( 10 menit)

Apa yang kalian ketahui tentang aliran energi dalam suatu ekosistem? Dari semua yang kalian sebutkan tadi, apa yang paling menarik bagi kalian untuk diteliti?

Topik : aliran energi pada ekosistem. Ekosistem buatan ( sekolah, perumahan, ruko) ekosistem alami (

sawah, kali, hutan)”. Setiap siswa memberikan Inti

Kegiatan (waktu)

Fase Kegiatan guru dan siswa

jawaban.

Guru mencatat semua topik yang disebutkan siswa di papan tulis. Mengorganisasikan siswa

( 5 menit )

Siswa diorganisasikan untuk duduk secara berkelompok berdasarkan kesamaan topik yang ingin diteliti. Setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang.

Membimbing siswa dan Evaluasi

( 20 Menit)

Siswa dibimbing untuk mendiskusikan rencana kegiatan penelitian yang akan dilakukan, apa yang akan diteliti, dan

bagaimana pembagian tugas perindividu dalam penelitian.

Siswa juga dibimbing untuk menentukan lokasi penelitian dan waktu penelitian diluar jam sekolah dan

mengkomunikasikan dengan guru sehingga guru dapat mendampingi siswa saat penelitian. Penutup

( 5 menit )

Penghargaan Memberikan penghargaan

Kegiatan (waktu)

Fase Kegiatan guru dan siswa

memotivasi siswa dengan mengacungkan jempol.

Mengajak siswa merefleksikan hasil belajarnya

Siswa diberikan tugas untuk melakukan penelitian mereka diluar jam sekolah dan membuat laporan akhir.

Pertemuan 2 : (2 x 45 menit)

Kegiatan (waktu)

Fase Kegiatan guru dan siswa

Pembukaan ( 5 menit )

Melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan, dan

memotivasi siswa.

Berdoa

Guru memotivasi siswa

Guru mengumpulkan hasil laporan akhir siswa

Inti ( 75 menit )

Mengorganisasikan siswa ( 5 menit)

Siswa diorganisasikan untuk duduk secara berkelompok dan

mendengarkan presentasi kelompok.

Membimbing siswa ( 60 menit)

Siswa dibimbing untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka. Setiap kelompok mendapat waktu presentasi 10 menit dan Tanya jawab 5

Kegiatan (waktu)

Fase Kegiatan guru dan siswa

menit.

Guru dan siswa memberikan beberapa pertanyaan berkaitan dengan presentasi yang diberikan.

Kelompok memberikan jawaban atas pertanyaan teman dan guru.

Evaluasi ( 10 menit)

Guru memberikan

tanggapan atas presentasi siswa dan membahas materi yang belum dijelaskan oleh siswa pada saat presentasi. Penutup

( 5 menit)

Penghargaan Memberikan penghargaan

: tepuk tangan, kesan memotivasi siswa dengan mengacungkan jempol. Guru dan siswa merangkum butir-butir pembelajaran.

Mengajak siswa merefleksikan hasil belajarnya.

Pertemuan 3 : ( 1 x 45 menit)

Kegiatan (waktu)

Fase Kegiatan guru dan siswa

Pembukaan ( 5 menit )

Melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan, dan

memotivasi siswa.

Berdoa

Guru memotivasi siswa

Inti ( 35 menit )

Post –test

Penutup ( 5 menit )

Penghargaan Memberikan penghargaan : tepuk tangan, kesan memotivasi siswa dengan mengacungkan jempol.

H. Sumber / Bahan Pembelajaran

1. Pratiwi, dkk., 2012, Biologi untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta. 2. Syamsuri, I., dkk., 2007, Biologi untuk SMA Kelas X Semester 2,

Erlangga, Jakarta. 3. Internet

4. Lingkungan

E. Alat dan Bahan

1. Laptop 2. Viewer 3. Spidol

4. Lingkungan sekitar

F. Penilaian

Indikator Jenis tagihan Instrument

Kognitif Produk 1. Mendeskripsikan - Laporan akhir penelitian - Lembar penilaian laporan akhir

Indikator Jenis tagihan Instrument pengertian rantai makanan. 2. Mendeskripsikan jaring-jaring makanan. 3. Mendeskripsikan piramida makanan. 4. Membedakan pengertian rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi. - Presentasi - Test kelompok - Lembar penilaian presentasi kelompok

- Soal pre-test dan soal post test

Afektif sosial

1. Berdiskusi dengan semangat kerja sama dan saling menghargai pendapat teman.

2. Melakukan Investigasi kelompok dengan semangat kerjasama dan saling menghargai.

Observasi keaktifan siswa

Lembar Observasi keaktivan siswa

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Drs. Agus Sartono Geterudis Kerans

Hand Out Siklus 1

Komponen Penyusun Ekosistem dan Interaksi Antarkomponen Ekosistem

Organisme hidup dalam sebuah sistem ditopang oleh berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling berpengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kehidupan semua jenis makhluk hidup yang saling mempengaruhi serta berinteraksi dengan alam membentuk kesatuan yang disebut Ekosistem.

Cabang Biologi yang mempelajari ekosistem disebut ekologi.

Ekologi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu oikos

yang artinya rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antar makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai bagian kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Definisi ekologi pertama kali disampaikan oleh Ernest Haeckel.

Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan lain, seperti kimia, fisika, geologi, dan klimatologi. Pembehasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan faktor biotik. Faktor abiotik adalah factor lingkungannya anatar lain suhu, kelembapan, cahaya, dan topografi. Factor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, dan tumbuhan.

1. Komponen penyusun Ekosistem a. Berdasarkan sifatnya

1) Faktor biotik

Merupakan faktor meliputi semua makhluk hidup di bumi. Dalam Ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan sebagi konsumen, dan mikroorganisme sebagai decomposer (pengurai). Faktor biotik juga meliputi tingkatan organisme di dalam ekologi yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi dan membentuk suatu sistem yang menunjukan kesatuan.

a) Individu

Merupakan organisme tunggal, misalnya seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan hidupnya, setiap individu dihadapkan pada masalah yang penting. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, dan memelihara anaknya. Untuk mengatasi hal tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus, misalnya duri, sayap, kantong, atau tanduk. Makhluk hidup beradaptasi terhadap lingkungannya melalui adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, atau adaptasi perilaku.

Adaptasi morfologi

Merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya. Contoh adaptasi morfologi antara lain:

- Gigi khusus

Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsanya. Selain itu gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik mangsanya.

Gambar 1. Gigi khusus pada karnivora - Moncong

Hewan pemakan semut (anteater) adalah hewan menyusui yang hidup di hutan amerika tengah dan selatan. Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung berupa lubang kecil untuk mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini memiliki lidah panjang dan bergetah yang dapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap serangga.

Gambar 2: moncong hewan pemakan semut - Paruh

Paruh burung finch memiliki bentuk bervariasi sesuai dengan jenis makanannya.

Gambar 3: variasi paruh burung finch

- Daun khusus pada tumbuhan

Tumbuhan tertentu misalnya tumbuhan penangkap serangga(lalat) memiliki daun berhelai ganda dengan tepi bergerigi. Lalat yang hinggap akan terperangkap pada ruang di antara helaian daun.

Gambar 4: daun khusus penangkap serangga - Akar

Tumbuhan gurun, memiliki akar kuat dan panjang yang berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah. Tumbuhan bakau memiliki akar napas untuk mengambil oksigen dari udara.

Adaptasi fisiologi

Merupakan penyesuaian fungsi tubuh untuk mempertahankan hidupnya. Contohnya :

- Kelenjar bau

Musang dapat mensekresikan bau busuk dengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi lubang dubur. Sekret berfungsi untuk menghindari diri dari musuhnya.

- Kantong tinta

Cumu-cumi dan gurita memiliki kantong tinta berisi cairan berwarna hitam. Jika musuh dating, tinta disemprotkan agar musuh tidak dapat melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita.

- Perubahan warna pada kadal

Kulit kadal dapat berubah warna karena memiliki pigmen warna dan perubahan terjadi karena faktor dalam berupa hormone dan faktor luar berupa suhu dan keadaan sekitar. Adaptasi perilaku

Merupakan adaptasi yang didasarkan pada perilaku, contohnya: - Pura-pura tidur atau mati

Beberapa hewan berpura-pura mati atau tidur saat didekati oleh musuhnya misalnya tupai.

- Migrasi

Ikan salem raja akan melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai untuk bertelur.

b) Populasi

Merupakan kumpulan dari individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu. Misalnya populasi pohon kelapa di desa paingan, atau populasi padi di sawah daerah babarsari. Ukuran populasi dapat berubah sepanjang waktu dan perubahan dalam

populasi disebut dinamika populasi. Dinamika populasi dapat terjadi akibat ulah manusia atau karena kejadian alam, misalnya bencana alam, kebakaran, penebangan liar atau serangan penyakit. Pada dasarnya, populasi memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggota antara lain : kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotic, sebaran umur, dan pertumbuhan. Natalitas dan mortalitas menjadi penentu utama dalam pertumbuhan populasi. Dinamika populasi dapat juga disebabkan oleh imigrasi dan

emigrasi. Imigrasi merupakan perpindahan satu atau lebih organisme ke daerah yang didatanginya. Emigrasi merupakan peristiwa perginya satu atau lebih organisme dari suatu daerah, sehingga populasi organisme tersebut menurun.

c) Komunitas

Merupakan kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Tempat hidup hewan atau tumbuhan disebut habitat. Aktivitas organisme dalam pemanfaatan sumber daya alam dan begaimana organisme berpengaruh pada organisme lain, berkaitan dengan niche atau relung.

Relung merupakan kedudukan fungsional suatu organisme dalam komunitasnya. Sebagian besar spesies menempati satu relung yang berbeda-beda. Setiap spesies memerlukan materi dan energy dari lingkungannya, karena keterbatasan materi dan energy dalam suatu lingkungan maka spesies-spesies akan saling berebutan. Perebutan ini akan mengakibatkan adanya kompetisi.

2) Faktor Abiotik

Merupakan faktor yang meliputi faktor fisik dan kimia antara lain : a) Suhu

Merupakan salah satu syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada organisme tertentu yang hanya dapat bertahan hidup pada kisaran tertentu.

b) Sinar matahari

Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena menentukan suhu pada suatu lingkungan. Sinar matahari juga merupaka unsure penting yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk dapat melakukan fotosintesis.

c) Air

Air sangat dibutuhkan oleh setiap organisme. Bagi tumbuhan air penting untuk pertumbuhan, perkembangan, perkecambahan dan penyerbukan. Bagi hewan dan manusia air diperlukan sebagai air minum dan saran hidup lainnya, misalnya transportasi bagi manusia dan tempat hidup bagi ikan dan hewan air lainnya. d) Tanah

Tanah penting karena merupakan tempat hidup makhluk hidup. Jenis tanah yang berbeda mempengaruhi jenis organisme yang hidup di dalamnya. Tanah juga menyediakan unsure-unsur penting bagi pertumbuhan organisme khususnya tumbuhan. e) Ketinggian

Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup pada suatu daerah. Hal ini karena ketinggian daerah menentukan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.

f) Angin

Berperan dalam menentukan kelembapan, juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.

b. Berdasarkan fungsinya. 1) Produsen

Merupakan organisme yang bersifat autotrof ( auto= sendiri,

trophikos= makanan) atau organisme yang dapat menghasilkan makanan sendiri. Organisme autotrof membuat bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi matahari dan energi kimia. Contohnya : tumbuhan hijau dan algae

2) Konsumen

Organisme yang bersifat heterotrof (heteros= berbeda, trophikos= makanan) atau yang memanfaatkan bahan organic yang terdapat pada organisme lain sebagai makanannya. Contohnya : hewan dan manusia.

3) Pengurai (dekomposer)

Organisme heterotrof yang menguraikan bahan organic yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Contohnya : bakteri dan jamur.

4) Detritivor

Organisme heterotrof yang memanfaatkan serpihan organic padat (detritus) sebagai bahan makanan.

2. Interaksi antar komponen Ekosistem a. Interaksi Antarorganisme

Makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lainnya, baik yang berspesies sama maupun yang berbeda spesies. Interaksi antarorganisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dibedakan menjadi :

1) Netral

Merupakan hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan. Contohnya adalah antara capung dan sapi.

2) Predasi

Merupakan hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini samgat erat karena tanpa mangsa predator tidak dapat bertahan hidup. Predator juga berperan sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : singa dan kijang.

3) Parasitisme

Merupakan hubungan antarorganisme yang berbeda spesies. Hubungan ini menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak

lainnya. Disini, satu organisme hidup mengambil makanan dari organisme inangnya sehingga merugikan inangnya. Contohnya : benalu dengan pohon inang, plasmodium dengan manusia.

4) Komensalisme

Komensalisme merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies di mana salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan atau diuntungkan. Contohnya : anggrek dan pohon inangnya.

5) Mutualisme

Merupakan hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies dan saling menguntungkan kedua pihak. Contohnya: bakteri

Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.

b. Interaksi Antarpopulasi.

Dalam suatu komunitas, populasi yang satu akan berinteraksi dengan populasi yang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Contoh interaksi antar populasi adalah alelopati. Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, jika populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhan populasi yang lain. Contohnya: rumput teki menghalangi tumbuhnya rumput lain karena menghasilkan zat yang bersifat toksin.

Pada mikroorganisme alelopati dikenal sebagai anabiosa. Contohnya jamur Penicillium sp. Menghasilkan antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.

c. Interaksi Antarkomunitas

Contoh dari komunitas adalah komunitas sawah dan komunitas sungai. Komunitas sawah tersusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, tikus, dan gulma sedangkan komunitas sungai terdiri dari ikan, algae, zooplankton, fitoplankton dan pengurai. Anatara kedua komunitas ini terjadi interaksi antarkomunitas dalam bentuk peredaran nutriendari air sungai ke air ke sawah dan peredaran organisme dari kedua komunitas.

Interaksi antar komponen biotik dan abiotik menghailkan aliran energi dalam suatu sistem. Selain itu, dalam ekosistem juga terdapat struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik serta siklus materi.

Hand Out Siklus 2 Aliran Energi

Energi dapat kita artikan sebagai kemampuan kerja. Energi dapat diperoleh oleh organisme melalui makanan yang dimakannya. Cahaya matahari sebagai sumber utama kehidupan. Tumbuhan sebagai organisme yang memiliki klorofil memanfaatkan energi matahari untuk berfotosintesis. Organisme yang menggunakan energi cahaya untuk mengubah zat anorganik menjadi zat organik disebut fotoautotrof. Organisme yang menggunakan energy yang didapat dari reaksi kimia untuk membuat makanan disebut organisme Kemoautotrof. Golongan organisme autotrof menjadi makanan bagi organisme heterotrof. Organisme heterotrof adalah organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri misalnya hewan, manusia dan bakteri tertentu. Makanan organisme heterotrof adalah bahan organik yang sudah jadi. Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, konsumen primer, ke konsumen tingkat tinggi, sampai ke saproba. Pengalihan energi juga berlangsung melalui sederetan organisme yang memakan dan yang dimakan di dalam rantai makanan maupun jarring-jaring makanan. Daur materi dan aliran energi berlangsung di dalam ekosistem.

1. Rantai Makanan

Rantai makanan yang dikenal ada tiga yaitu :

a. Rantai Pemangsa

Landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai dimulai dari hewan herbivore sebagai konsumen I, dilanjutkan hewan karnivor sebagai konsumen II, dan berakhir pada hewan pemangsa karnivor maupun herbivore sebagai konsumen III atau IV.

b. Rantai Parasit

Rantai makanan ini dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit.

c. Rantai Saprofit

Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai, misalnya jamur dan bakteri.

Rantai makanan tidak berdiri sendiri tetapi saling berkaitan satu dengan yang lainnya sehingga membentuk jarring-jaring makanan.

2. Tingkat Trofik

Organisme dalam kelompok ekologi yang terlibat dalam rantai makanan digolongkan dalam tingkat-tingkat trofik. Tingkat trofik tersusun dari seluruh organisme pada rantai makanan yang bernomor sama dengan tingkat makan-memakan. Sumber energi terbesar adalah mathari. Tumbuhan yang menghasilkan gula lewat proses fotosintesis hanya memakai energi matahari dan CO2 dari udara. Oleh karena itu, tumbuhan digolongkan dalam tingkat trofik pertama, hewan herbivora termasuk tingkat trofik kedua, hewan karnivor sebagai pemakan hewan herbivor termasuk tingkat trofik ketiga. Karnivor yang memakan karnivor di tingkat trofik ketiga termasuk dalam anggota tingkat trofik keempat.

3. Piramida Ekologi

Struktur trofik dapat disajikan dalam bentuk piramida ekologi. Ada 3 jenis piramida ekologi yaitu :

a. Piramida Jumlah

Komposisi yang tergolong tingkat trofik dapat disajikan dalam piramida jumlah. Organisme di tingkat trofik pertama biasanya paling melimpah, sedangkan organisme di tingkat trofik kedua, ketiga, dan selanjutnya makin berkurang.

b. Piramida Biomassa

Biomassa adalah ukuran berat materi hidup di waktu tertentu. Piramida biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu, dan dinyatakan dalam gram.

Untuk menghindari kerusakan habitat, maka biasanya pengukuran menggunakan metode sampel.

c. Piramida Energi

Piramida energi dibuat berdasarkan observasi yang dilakukan dalam waktu yang lama. Piramida ini, mampu memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi dalam ekosistem. Pada piramida energi terjadi penurunan energi dari tingat trofik terendah sampai tingkat trofik tertinggi. Berkurangnya energi pada setiap tingkat trofik terjadi karena hala-hal berikut:

- Hanya sebagian makanan yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.

- Makanan yang dimakan tidak bisa seluruhnya dicerna dan aka nada yang dikeluarkan sebagai sampah.

- Hanya sebagian makanan dari tubuh organisme, sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber energi.

Lembar Kerja Siswa

Siklus 1

Topik yang kami teliti :………

Ketua kelompok : ……… Anggota : 1. ……… 2. ……… 3. ……… Pertanyaan penuntun :

1. Komponen penyusun ekosistem apa saja yang kalian temukan. a. Berdasarkan sifatnya - Faktor abiotik - Faktor biotik b. Berdasarkan fungsinya - Produsen - Konsumen - Pengurai - Detritivor

2. Amatilah Interaksi yang terjadi dalam interaksi tersebut. a. Interaksi antarorganisme

b. Interaksi antarpopulasi c. Interaksi antarkomunitas

Lembar Kerja Siswa

Siklus 2

Topik yang kami teliti :………

Ketua kelompok : ……… Anggota : 4. ……… 5. ……… 6. ……… Pertanyaan penuntun :

3. Amatilah Rantai Makanan yang terjadi pada ekosistem tersebut.

4. Gambarkan rantai makanan dan jaring-jaring makanan pada ekosistem tersebut.

5. Gambarkan piramida ekologinya. a. Piramida jumlah

b. Piramida biomassa c. Piramida energy

Format Laporan Akhir

A. Judul kegiatan : 5 B. Tujuan kegiatan : 5 C. Alat dan bahan : 5 D. Cara kerja : 10 E. Hasil dan analisis data : 35 F. Kesimpulan :20 G. Daftar pustaka : 10 H. Lampiran :10

LEMBAR PENILAIAN

Dokumen terkait