• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan Pembelajaran

Dalam dokumen 009. Sejarah Indonesia (Halaman 38-40)

Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. Peserta didik mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi, di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Proses tersebut berlangsung melalui kegiatan tatap muka di kelas, kegiatan terstruktur, dan kegiatan mandiri.

A.

B.

77 76

Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan yang dipetakan dalam pertemuan. Setiap pertemuan memuat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pendahuluan: mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;

mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan;

menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari; menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; dan

menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

Dalam kegiatan inti memuat hal hal yang berkaitan dengan pendekatan dan metode/model yang dijabarkan dalam modul 1. Yang harus diperhatikan adalah karakteristik dari setiap model pembelajaran disesuaikan dengan Kompetensi Dasar yang diusung dalam pembelajaran. Dalam kegiatan inti harus nampak bahwa peserta didik menjadi pusat pembelajaran, atau pelaku pembelajaran. Dalam kegiatan inti harus nampak tahapan yang dilakukan peserta didik dari model atau metode pembelajaran yang dilakukan.

Pada pembelajaran Sejarah Indonesia, model discovery based learning digunakan pada

pembelajaran dengan tema-tema yang problematik dan kontroversi seperti teori-teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia.

Pendekatan saintifik tetap terlaksana, hal itu tercermin dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Ketentuan pendekatan saintifik dapat dilihat di modul 1. Berikut ini adalah contoh dari kegiatan inti yang disusun pada pembelajaran Sejarah Indonesia.

Sintak Kegiatan Pembelajaran

Stimulation (memberi stimulus);

• Tema-tema yang problematik dan kontroversi cocok dengan model pembelajaran discovery, karena peserta didik dilatih untuk mene- mukan jawaban di tengah-tengah problem dan kontroversial. • Misalnya peserta didik dihadapkan dengan pertanyaan tentang: te-

ori manakah yang paling tepat tentang masuknya pengaruh Hindu dan Buddha ke Indonesia ?

Sintak Kegiatan Pembelajaran

Problem Statement (mengidentifikasi ma-

salah)

• Peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin tentang berbagai teori masuknya pengaruh Hindu dan Buddha ke Indonesia. Seperti :

1. Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha dibawa oleh kaum pedagang?

2. Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha dibawa oleh kaum Sudra?

3. Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha dibawa oleh kaum Brahmana? Dan,

4. Benarkah agama dan kebudayaan Hinddu dan Buddha diba- wa oleh orang Indonesia sendiri yang disebut teori Arus Balik ?

• kemudian memilih teori mana yang dianggap paling tepat di antara berbagai teori tersebut, dapat dirumuskan dalam bentuk hipote- sis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah) seperti : dari beberapa permasalahan diatas, pembawa agama Hindu dan Bud- dha ke Indonesia adalah para pedagang karena para pedaganglah golongan pertama yang melakukan kontak dengan masyarakat Indonesia.

Data Collecting (meng- umpulkan data);

• Peserta didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan data (col- lection) berkaitan dengan hipotesisnya melalui berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati obyek, wawancara dengan nara sumber, internet, melakukan uji coba sendiri dan se- bagainya.

• Konsekuensi dari tahap ini adalah peserta didik belajar secara aktif untuk menemukan sesuatu yang berhubungan dengan permas- alahan yang dihadapi dengan demikian secara tidak disengaja pe- serta didik menghubungkan masalah dengan pengetahuan yang telah dimiliki.

• Selanjutnya peserta didik juga dilatih untuk melakukan kritik sum- ber atau menyeleksi data/informasi yang diperoleh, dipilih yang relevan dengan pemecahan masalah. Apakah data yang didapat akurat atau tidak? relevan atau tidak?

Data Processing (mengolah data);

• Merupakan kegiatan mengolah data/informasi hasil kajian atau mengolah sumber sejarah yang telah dilakukan kritik sumber sam- pai dengan menafsirkan.

• Dari data-data yang diperoleh, maka kemudian ditafsirkan menjadi suatu pernyataan sesuai dengan data apa adanya.

79 78

Sintak Kegiatan Pembelajaran

Verification (memveri- fikasi);

• Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan.

• Peserta didik akan mendapatkan hasil verifikasi dalam bentuk; be- nar atau tidak para pedagang merupakan pembawa ajaran agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha di Indonesia.

Generalization (meny- impulkan);

• Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menar- ik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.

• Misalnya; kesimpulan yang didapat bahwa pembawa agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia adalah para ped- agang atau sebaliknya pembawa agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia adalah bukan pedagang.

• Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi.

Kegiatan penutup merupakan kegiatan yang dilakukan diakhir pembelajaran. Hal yang harus dilakukan pada kegiatan ini adalah menemukan kesimpulan proses pembelajaran,melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator pembelajaran,melakukan Refleksi kebermanfaatan pembelajaran yang dirasakan oleh peserta didik, dan melakukan tindak lanjut supaya materi ajar yang disampaikan pada hari itu lebih dipahami oleh peserta didik. Kegiatan penutup dalam pembelajaran Sejarah Indonesia misalnya,

ϭ Guru memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia melalui pencarian dan penemuan jawaban.

ϭ Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator. Instrumen penilaian menjadi lampiran RPP

ϭ Guru meminta beberapa peserta didik untuk mengungkapkan manfaat mengetahui berbagai teori tentang masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia dan menyimpulkan teori yang palin mendekati kebenaran.

ϭ Guru memberikan tugas kepada peserta didik. Materi tugas yang diberikan menjadi lampiran RPP

Penilaian

Penilaian dalam RPP mengukur ketercapaian indikator pencapaian kompetensi. Penilaian untuk mengukur ketercapaian indikator dapat dilakukan dengan beberapa macam tehnik penilaian. Untuk lebih mudah dalam melaksanakan penilaian, sebaiknya dari indikator pencapaian kompetensi dijabarkan kedalam indikator soal. Berikut ini contohnya pada mata pelajaran Sejarah Indonesia. Instrumen penilaian menjadi lampiran RPP.

E.

Dalam dokumen 009. Sejarah Indonesia (Halaman 38-40)

Dokumen terkait