• Tidak ada hasil yang ditemukan

009. Sejarah Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "009. Sejarah Indonesia"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

1

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Jalan R.S. Fatmawati, Cipete, Jakarta 12410 Telepon : (021) 7694140, 75902679, Fax. 7696033

Pengarah

Hamid Muhammad, Ph.D

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Penanggung Jawab

Drs. Purwadi Sutanto, M.Si

Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Koordinator Pengembang Modul

Dr. Eko Warisdiono

Kasubdit Kurikulum, Direktorat Pembinaan SMA

Koordinator Pelaksana

Dra. Elia Ulfah

Kepala Seksi Pembelajaran, Subdit Kurikulum Direktorat Pembinaan SMA

Penulis Modul

Drs. Warsono, M.Pd(Guru SMAN 44 Jakarta)

No. Telp : 081808791966, e- mail: wars_107@yahoo.com

Dr. Enung S. Suryana, M.Ed (Guru SMAN 1Cimalaka)

No. Telp : 081218085097, e-mail : enung_suryana@yahoo.com

Dr. H. Mohamad Agus Nurdin (Guru SMAN 1 Pangandaran) No. Telp : 08122416951, e-mail : m_agus_noordin@yahoo.co.id

Editor

Drs. Zulfikri Annas, M.Ed. (Pusat Kurikulum dan Perbukuan) Dr. Hamka (Pusat Kurikulum dan Perbukuan)

Deni Hadiana, M.Si. (Pusat Penilaian Pendidikan) Andri Karmidi, M.Pd. (Guru SMA Plus Prop Riau)

Layout

(2)

3 2

Kata Pengantar

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2014 telah mengeluarkan kebijakan penataan implementasi Kurikulum 2013 melalui Permendikbud nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Berdasarkan kebijakan tersebut implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2014/2015 semester 2 sampai dengan tahun pelajaran 2018/2019.

Pada tahun pelajaran 2015/2016 jumlah SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 sebanyak 2.151 SMA yang tersebar di 34 provinsi dan 312 kabupaten/kota. Selanjutnya untuk tahun pelajaran 2016/2017, implementasi Kurikulum 2013 diperluas di seluruh kabupaten/kota menjadi 3.212 SMA atau sekitar 25%. Penambahan jumlah SMA pelaksana Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2016/2017 sebanyak 2.049 SMA.

Terhadap 2.049 SMA tersebut, pada tahun 2016 diberikan pembinaan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan Kurikulum 2013. Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan bagi guru SMA dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA bekerjasama dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Pelatihan Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap yaitu Pelatihan Instruktur Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten/Kota, dan Pelatihan Guru Sasaran.

Berkaitan dengan hal tersebut telah disiapkan perangkat pendukung pelatihan Kurikulum 2013 dalam bentuk modul pelatihan implementasi Kurikulum 2013 tahun 2016 SMA untuk 31 mata pelajaran dan panduan teknis pengelolaan pelatihan Kurikulum 2013. Seluruh perangkat tersebut dimaksudkan untuk memberikan pemahaman secara teknis tentang kebijakan dan substansi Kurikulum 2013, meningkatkan kompetensi pelaksana Kurikulum 2013, dan meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran dalam melaksanakan proses pembelajaran dan penilaian di sekolah.

Kami sampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah modul pelatihan implementasi Kurikulum 2013. Disadari bahwa naskah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan masukan sangat diperlukan untuk penyempurnaan naskah pendukung pembelajaran Kurikulum 2013.

Besar harapan kami semoga naskah modul ini dapat berguna dan membantu guru mata pelajaran dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui Kurikulum 2013.

Jakarta, Maret 2016 Direktur Pembinaan SMA,

(3)

5 4

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

STRUKTUR PROGRAM

ALUR PENYAJIAN MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMA TAHUN 2016

JADWAL KEGIATAN PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TAHUN 2016

MODUL PELATIHAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

PENDAHULUAN A. RASIONAL B. BAHAN BACAAN C. Tujuan

D. Hasil yang Diharapkan

MODUL 1

ANALISIS KOMPETENSI, PEMBELAJARAN, DAN PENILAIAN Fokus Modul

UNIT 1 : ANALISIS DOKUMEN : SKL, KI-KD, SILABUS, DAN PEDOMAN MATA PELAJARAN

UNIT 2 : ANALISIS MATERI Dalam BUKU TEKS PELAJARAN UNIT 3 : ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN UNIT 4 : ANALISIS PENILAIAN HASIL BELAJAR

MODUL 2

PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Uraian Singkat Materi

B. Fokus Modul C. Penugasan D. Refleksi

MODUL 3

PRAKTIK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN A. Uraian Singkat Materi

B. Fokus Modul

C. REVIEW VIDEO PEMBELAJARAN D. Penugasan

E. Refleksi

MODUL 4

PRAKTIK PENGOLAHAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR

1

2

4

4

7 10

10 10 13 14 14

15 15

22 33 43 63

73 73 81 81 81

83 84 84 84 84

87

Daftar Isi

Materi Pelatihan Mata Pelajaran

(4)

7 6

d. Analisis Penilaian Hasil Belajar

3

Instruktur

3

Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

6

Instruktur

4

Praktik Pembelajaran dan Penilaian

a. Praktik Pembelajaran dan Penilaian

8

Instruktur

b. Review Hasil Praktik

2

Instruktur

5

Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil

Belajar

4

Instruktur

C. Materi Penunjang (4 Jam)

1

Tes Awal

1

Panitia

2

Pembukaan : Kebijakan Peningkatan Mutu

Pendi-dikan

1

Pejabat

Struktural

3

Tes Akhir

1

Panitia

4

Penutupan : Review dan Evaluasi Pelatihan

1

Koord.

Instruktur

Jumlah

52

Struktur Program

Pelatihan Implementasi Kurikulum SMA

Tahun 2016

No

Materi

Jam

@ 45’

Narasum-ber/

Instruktur

A. Materi Umum (16 Jam)

1

Pembelajaran Aktif

2

Instruktur

2

Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah

Aman

3

Instruktur

3

Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum

2

Instruktur

4

Penguatan Literasi dalam Pembelajaran

2

Instruktur

5

Peran Keluarga dalam Pembelajaran Siswa

2

Instruktur

6

Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan

Ber-basis Sekolah

2

Instruktur

B. Materi Pokok (32 Jam)

1

Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian

3

Instruktur

2

Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian

a. Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan

Pedoman Mata pelajaran

3

Instruktur

b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran

3

Instruktur

(5)

9 8

Alur Penyajian Materi dan Penyajian Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum SMA

TAHUN 2016

Kebijakan dan

Dina-mika Perkembangan

Kurikulum

Gerakan Penumbuhan

Budi Pekerti dan

Seko-lah Aman

Pembukaan

Tes Awal

Pembelajaran

Aktif

Kompetensi, Materi,

Pembelajaran

dan Penilaian

Peran Keluarga dalam

Pembelajaran Siswa

Penguatan Literasi

dalam Pembelajaran

Analisis Dokumen :

SKL, KI-KD, Silabus

dan Pedoman Mata

pelajaran

Analisis Materi dalam

Buku Teks Pelajaran

Analisis Materi dalam

Buku Teks Pelajaran

Penyelenggaraan

Pela-tihan dan

Pendampin-gan Berbasis Sekolah

Praktik Pembelajaran

dan Penilaian

Perancangan Rencana Pelaksanaan

Pembelaja-ran (RPP)

Analisis

Penilaian Hasil Belajar

Analisis Penerapan

Model Pembelajaran

Penutupan:

Review dan Evaluasi

Pelatihan

Tes Akhir

Praktik Pengolahan

dan Pelaporan

Pe-nilaian Hasil Belajar

Review Hasil Praktik

Jadwal Kegiatan

Pelatihan Implementasi Kurikulum

2013

Tahun 2016

(5 Hari : 52 Jam @ 45 Menit)

Hari Pertama

No. Waktu Materi

1 08.00-08.45 2 08.45-09.30 3 09.30-10.15 10.15-10.30

4 10.30-11.15 Registrasi 5 11.15-12.00 Registrasi 12.00-13.30 ISTIRAHAT 6 13.30-14.15 Tes Awal 7 14.15-15.00 Pembukaan

8 15.00-15.45 Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah Aman 9 15.45-16.30 Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah Aman 10 16.30-17.15 Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah Aman

17.15-19.30 ISTIRAHAT

11 19.30-20.15 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum 12 20.15-21.00 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum

Hari Kedua

No. Waktu Materi

1 08.00-08.45 Pembelajaran Aktif 2 08.45-09.30 Pembelajaran Aktif

3 09.30-10.15 Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian 10.15-10.30 ISTIRAHAT

(6)

11 10

12.00-13.30 ISTIRAHAT

6 13.30-14.15 Peran Keluarga dalam Pembelajaran Siswa

7 14.15-15.00 Peran Keluarga dalam Pembelajaran Siswa

15.00-15.30 ISTIRAHAT

8 15.30-16.15 Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran

9 16.15-17.00 Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran

10 17.00-17.45 Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan Berbasis Sekolah

17.45-19.30 ISTIRAHAT

11 19.30-20.15 Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan Berbasis Sekolah

12 20.15-21.00 Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mata pelajaran

13 21.00-21.45 Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mata pelajaran

Hari Ketiga

No. Waktu Materi

1 08.00-08.45 Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mata pelajaran

2 08.45-09.30 Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran 3 09.30-10.15 Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

10.15-10.30 ISTIRAHAT

4 10.30-11.15 Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran 5 11.15-12.00 Analisis Penerapan Model Pembelajaran

12.00-13.30 ISTIRAHAT

6 13.30-14.15 Analisis Penerapan Model Pembelajaran 7 14.15-15.00 Analisis Penerapan Model Pembelajaran

15.00-15.30 ISTIRAHAT

8 15.30-16.15 Analisis Penilaian Hasil Belajar 9 16.15-17.00 Analisis Penilaian Hasil Belajar 17.00-17.45 Analisis Penilaian Hasil Belajar 10 17.45-19.30 ISTIRAHAT

11 19.30-20.15 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

12 20.15-21.00 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

13 21.00-21.45 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Hari Keempat

No. Waktu Materi

1 08.00-08.45 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2 08.45-09.30 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

10.15-10.30 ISTIRAHAT

4 10.30-11.15 Praktik Pembelajaran dan Penilaian

5 11.15-12.00 Praktik Pembelajaran dan Penilaian

12.00-13.30 ISTIRAHAT

6 13.30-14.15 Praktik Pembelajaran dan Penilaian

7 14.15-15.00 Praktik Pembelajaran dan Penilaian

15.00-15.30 ISTIRAHAT

8 15.30-16.15 Praktik Pembelajaran dan Penilaian

9 16.15-17.00 Praktik Pembelajaran dan Penilaian

17.00-17.45 Praktik Pembelajaran dan Penilaian

10 17.45-19.30 ISTIRAHAT

11 19.30-20.15 Praktik Pembelajaran dan Penilaian

12 20.15-21.00 Review Hasil Praktik

13 21.00-21.45 Review Hasil Praktik

Hari Kelima

No. Waktu Materi

1 08.00-08.45 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar 2 08.45-09.30 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar 3 09.30-10.15 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

10.15-10.30 ISTIRAHAT

4 10.30-11.15 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar 5 11.15-12.00 Tes Akhir

(7)

13 12

Modul Pelatihan

Mata Pelajaran Sejarah Indonesia

Pendahuluan

Pertama, kami ucapkan selamat bertemu pada Modul Pelatihan Guru Sejarah Indonesia Kurikulum 2013. Modul ini terdiri atas 4 (empat) seri modul yang disusun sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013 sesuai dengan konsep dan pelaksanaannya. Masing-masing modul terdiri atas Uraian Singkat Materi, Fokus Modul, Penugasan, dan Refleksi. Modul-modul tersebut adalah;

Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Modul 3: Praktik Pembelajaran dan Penilaian

Modul 4: Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar Peta modul tersebut dapat digambarkan disamping berikut.

Rasional

Kurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Pelaksanaan perbaikannya juga atas dasar masukan dari berbagai lapisan publik (masyarakat sipil, asosiasi profesi, perguruan tinggi, dunia persekolahan) terhadap ide, dokumen, dan implementasi kurikulum yang diperoleh melalui monitoring dan evaluasi dari berbagai media. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi serta masukan publik tersebut, terdapat beberapa masukan umum, antara lain adanya pemahaman yang kurang tepat oleh masyarakat yang diakibatkan oleh format penyajian dan nomenklatur dalam Kurikulum 2013: (1) Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti 1 (KI-1) dan KD pada KI-2 yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan karakteristik mata pelajaran; (2) terindikasi adanya inkonsistensi antara KD dalam silabus dan buku teks (baik lingkup materi maupun urutannya); (3) belum ada pernyataan eksplisit dalam dokumen kurikulum tentang perlunya peserta didik lebih peka teknologi; (4) format penilaian dianggap terlalu rumit dan perlu penyederhanaan; (5) penegasan kembali pengertian pembelajaran saintifik yang bukan satu-satunya pendekatan dalam proses pembelajaran di kelas; (6) penyelarasan dan perbaikan teknis buku teks pelajaran agar mudah dipelajari oleh peserta didik.

Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013 berTujuan agar selaras antara ide, desain, dokumen, dan pelaksanaannya. Secara khusus, perbaikan Kurikulum 2013 berTujuan menyelaraskan KI-KD, silabus, pedoman mata pelajaran, pembelajaran, penilaian, dan buku teks.

Perbaikan tersebut di atas dilaksanakan berdasarkan prinsip perbaikan kurikulum sebagai berikut. Keselarasan (Alignment)

Antara dokumen KI-KD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku Teks Pelajaran, Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus selaras dari aspek kompetensi dan lingkup materi.

Memperhatikan perkembangan perbaikan Kurikulum di atas, maka diperlukan beberapa contoh praktis yang dibutuhkan guru untuk dapat mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan tepat yang berkaitan dengan pembelajaran dan penilaian, serta unsur penunjang lainnya,

Untuk membantu guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013, maka Direktorat Pembinaan SMA menyusun Modul Pelatihan Guru yang berisi petunjuk atau panduan, contoh praktis untuk

Peta modul tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

(8)

15 14

Sesuai dengan Tujuan pelatihan, maka Anda diharapkan untuk mempelajari kompetensi-kompetensi yang tertuang dalam modul ini seperti pada bagan berikut.

PETA KOMPETENSI

Bahan Bacaan

Untuk lebih memahami modul ini, Anda sangat dianjurkan

untuk membaca Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan yang berkaitan dengan Kurikulum 2013, serta

lampiran-lampirannya antara lain KI, KD, Silabus, dan Pedoman

Mata Pelajaran.

Selain itu Anda dianjurkan juga untuk memahami buku teks

Sejarah Indonesia dan naskah-naskah yang diterbitkan oleh

Direktorat Pembinaan SMA, antara lain sebagai berikut.

ϭ

Hand Out Mata Pelajaran Sejarah Indonesia

ϭ

Panduan Penyusunan RPP

ϭ

Silabus Sejarah Indonesia

ϭ

Pedoman Mata Pelajaran Sejarah Indonesia

ϭ

Model-Model Pembelajaran

ϭ

Panduan Muatan Lokal

(9)

17 16

Tujuan

Modul Pelatihan ini berTujuan untuk:

ϭ mengembangkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dan penilaian pada mata pelajaran Sejarah Indonesia berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013.

ϭ mengembangkan keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013.

ϭ meningkatkan praktik pembelajaran Sejarah Indonesia di kelas.

Hasil yang Diharapkan

Hasil yang Diharapkan dari pelatihan ini adalah:

1. meningkatnya kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dan penilaian mata pelajaran Sejarah Indonesia berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013.

2. meningkatnya keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013.

3. meningkatnya keterampilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Sejarah Indonesia di kelas.

Agar penggunaan modul ini dapat mencapai keberhasilan dengan baik, terlebih dahulu baca dan ikutilah beberapa petunjuk ini. Pertama, persiapkan alat tulis dan kertas untuk mengerjakan tugas-tugas. Kedua, waktu Anda untuk mengerjakan keseluruhan modul ini adalah 32 jam pelajaran, @ 45 menit. Dengan demikian gunakanlah dengan waktu dengan sebaik mungkin. Ketiga, kerjakanlah semua latihan dan tugas dengan kreatif dan inovatif serta diskusikan dengan teman guru atau anggota kelompok.

Modul 1

Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian

Fokus Modul

Fokus Modul ini adalah analisis kompetensi, SKL, KI-KD, dan Silabus yang dimulai dari

pengembangan indikator, pengembangan materi pembelajaran termasuk integrasi muatan lokal dan aktualiasasi mata pelajaran dalam kegiatan kepramukaan, serta pembelajaran dan penilaian terkait dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Modul ini terdiri atas 4 (empat) unit modul yang masing-masing membahas materi yang saling berkaitan satu sama lain, terdiri atas:

ϭ Unit 1: Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Matapelajaran Bagian ini membahas tentang analisis keterkaitan SKL, KI-KD, dan Silabus kaitannya dengan penentuan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan materi pokok sebagai bahan pembelajaran dan penilaian dalam rangka pencapaian Kompetensi Dasar (KD). Unit 1 ini merupakan uraian awal untuk membahas unit-unit berikutnya.

ϭ Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

Membahas tentang langkah-langkah penjabaran materi pembelajaran berdasarkan hasil analisis dalam Unit 1, sehingga Anda dapat menganalisis merancang materi pembelajaran sesuai dengan materi pokok (dalam KD). Selain itu dalam bagian ini dibahas tentang bagaimana Anda dapat mengembangkan materi yang berkaitan dengan muatan lokal, materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan, serta materi-materi yang dapat mendorong peserta didik untuk memiliki keterampilan berfikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS).

Dalam unit ini juga dibahas tentang analisis materi dalam buku teks pelajaran, sehingga Anda dapat memilih atau memilah materi-materi mana yang merupakan materi esensial, materi untuk pengayaan, atau materi yang berkaitan dengan muatan lokal atau HOTS (jika ada).Hasil analisis materi tersebut menjadi acuan dalam penyusunan bahan ajar. Bahan ajar yang telah disusun merupakan lampiran RPP.

ϭ Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran

Membahas tentang karakteristik dan prinsip pembelajaran Kurikulum 2013 serta penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, dibahas juga tentang pemilihan model yang cocok dengan karakteristik KD atau materi pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik atau kondisi kelas, serta contoh kegiatan pembelajarannya.

ϭ Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar

Bagian ini membahas tentang proses penilaian mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan analisis hasil belajar peserta didik. Analisis hasil belajar peserta didik pada bagian ini berTujuan untuk memperbaiki kompetensi peserta didik dalam suatu pembelajaran sehingga guru dapat menyusun program remedial atau pengayaan serta perbaikan proses pembelajaran berikutnya.

(10)
(11)
(12)

23 22

Unit 1

Analisis Dokumen : SKL,

KI-KD, Silabus, Dan Pedoman

Matapelajaran

Uraian Singkat Materi

Keterkaitan antara Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti-Kompetensi Dasar, Pembelajaran, dan Silabus

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi Dasar. Kompetensi Inti mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan.

Kompetensi Dasar (KD) adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Dalam setiap rumusan KD terdapat unsur kemampuan berpikir yang dinyatakan dalam kata kerja dan materi.

3.6 Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini

4.6 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Hindu dan Buddha yang masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini

Standar kompetensi lulusan merupakan muara utama

pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang

tertentu. Sedangkan kompetensi inti merupakan pijakan

pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada

tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk

tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.

Pencapaian kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar melalui proses pembelajaran dan penilaian diilustrasikan dalam skema gambar 1.

ϭ Kompetensi inti (KI-3 dan KI-4) memberikan arah tingkat kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.

ϭ Kompetensi dasar dari KI-3 adalah dasar pengembangan materi pembelajaran, sedangkan kompetensi dasar dari KI-4 mengarahkan keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan peserta didik. Dari sinilah pendidik dapat mengembangkan proses belajar dan cara penilaian yang diperlukan melalui pembelajaran langsung.

ϭ Dari proses belajar dan pengalaman belajar, peserta didik akan memperoleh pembelajaran tidak langsung berupa pengembangan sikap sosial dan spiritual yang relevan dengan berpedoman pada kompetensi dasar dari KI-2 dan KI-1.

ϭ Rangkaian dari KI-KD sampai dengan penilaian tertuang dalam silabus, kecuali untuk Tujuan pembelajaran, tidak diwajibkan dicantumkan baik dalam RPP maupun dalam Silabus.

Gambar 3. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, Pembelajaran dan Silabus

• Standar Kompetensi Lulusan merupakan muara utama pencapaian semua mata pe-lajaran pada satuan pendidikan/ jenjang pendidikan tertentu.

• Kompetensi Inti merupakan pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu.

(13)

25 24

Pengembangan Indikator

Pencapaian Kompetensi (IPK) dan

Materi Pembelajaran

Pengembangan indikator dan materi pembelajaran merupakan merupakan 2 kemampuan yang harus dikuasai seorang guru sebelum mengembangkan RPP dan melaksanakan pembelajaran. Melalui pemahaman keterkaitan kompetensi (SKL-KI-KD), maka pendidik yang mengampu mata pelajaran Sejarah Indonesia dapat merumuskan indikator pencapaian kompetensi pengetahuan terkait dengan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif serta indikator keterampilan berkaitan tidak hanya keterampilan bertindak tetapi juga keterampilan berfikir yang juga dikatakan sebagai keterampilan abstrak dan konkret.

Mata pelajaran Sejarah Indonesia pada jenjang pendidikan SMA/MA dan SMK/MAK mengkaji berbagai peristiwa sejarah bangsa Indonesia pada masa lampau dan pengaruhnya terhadap kehidupan bangsa pada masa kini serta merancang kehidupan bangsa di masa depan. Mata pelajaran Sejarah Indonesia meliputi berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia, ditujukan untuk membangun memori kolektif sebagai bangsa agar mengenal jati diri dan menjadikannya sebagai landasan dalam membangun persatuan dan kesatuan maupun untuk berkontribusi membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa yang akan datang.

Sejarah Indonesia dikembangkan atas dasar:

ϭ Semua wilayah/daerah memiliki kontribusi terhadap perjalanan Sejarah Indonesia mulai dari periode asal-usul adanya kehidupan manusia di Indonesia hingga sekarang;

ϭ Pemahaman tentang masa lampau sebagai sumber inspirasi, motivasi, dan kekuatan untuk membangun semangat kebangsaan dan persatuan;

ϭ Setiap periode Sejarah Indonesia memiliki peristiwa dan tokoh di tingkat nasional dan daerah serta keduanya memiliki kedudukan yang sama penting dalam perjalanan Sejarah Indonesia;

ϭ Tugas dan tanggung jawab untuk memperkenalkan peristiwa sejarah yang penting dan terjadi di seluruh wilayah NKRI serta seluruh periode sejarah kepada generasi muda bangsa.

Adapun Tujuan mata pelajaran Sejarah Indonesia agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

ϭ Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air, melahirkan empati dan perilaku toleran yang dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat dan bangsa.

ϭ Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap diri sendiri, masyarakat, dan proses terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang.

ϭ Mengembangkan perilaku yang didasarkan pada nilai dan moral yang mencerminkan karakter diri, masyarakat, dan bangsa.

ϭ Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya konsep waktu dan tempat/ruang dalam rangka memahami perubahan dan keberlanjutan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di Indonesia.

ϭ Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa lampau.

ϭ Mengembangkan kemampuan berpikir historis (historical thinking) yang menjadi dasar untuk kemampuan berpikir logis, kreatif, inspiratif, dan inovatif.

ϭ Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakan berbagai sumber seperti buku teks, buku referensi, dokumen, narasumber, atau pun artefak serta memberi kesempatan yang luas untuk menghasilkan “her or his own histories”.

ϭ Menanamkan sikap berorientasi kepada masa kini dan masa depan.

Untuk melakukan analisis kompetensi dan mengembangkan IPK disarankan agar Anda

memperhatikan karakteristik mata pelajaran Sejarah Indonesia tersebut di atas, serta mempelajari Pedoman Mata Pelajaran dan Silabus Sejarah Indonesia terbaru.

Gambar 4 dibawah ini menggambarkan rangkaian kegiatan dalam analisis kompetensi untuk menjabarkan IPK dan materi dari suatu KD, baik untuk KD-KI 3 maupun KD-KI 4.

(14)

27 26

Kutip pasangan Kompetensi Dasar (KD), misalnya untuk Sejarah Indonesia kelas X:

Pisahkan kemampuan berpikir yang dinyatakan dengan kata kerja dengan materi, seperti pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Pemisahan Kemampuan Berpikir dengan Materi

KD Kompetensi/Kata Kerja Materi

3.6 Menganalisis • Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha; kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya

• Bukti-bukti kehidupan pengaruh Hindu dan Buddha yang masih ada sampai masa kini.

4.6 Penalaran dalam bentuk tulisan (membuat tulisan)

• berkembang pada masa kerajaan Hindu dan Buddha yang masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini.

Perhatikan kemampuan berpikir yang terdapat dalam kata kerja pada KD-KI 3 maupun KD-KD 4, ada kemungkinan kemampuan berpikir tersebut membutuhkan kemampuan berpikir awal sebagai prasyarat yang harus dikusai peserta didik sebelumnya, baik yang di SMA maupun di SMP.

Sebagai contoh; KD 3.6 diatas, sebelum peserta didik memiliki kompetensi untuk menganalisis, maka peserta didik harus memiliki kompetensi sebelumnya yaitu: mengingat, memahami dan menerapkan. Pada KD 4.6, sebelum peserta didik memiliki kompetensi keterampilan untuk menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan (membuat tulisan) yang menurut taksonomi Anderson termasuk dalam menciptakan, maka peserta didik harus memiliki kompetensi sebelumnya yaitu: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, dan menilai.

Selain itu perlu diperhatikan juga apakah kemampuan berpikir tersebut merupakan kemampuan berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking Skills (LOTS)) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills (HOTS)).

Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan kognitif (berpikir) tingkat tinggi yang dalam taksonomi Tujuan pendidikan ranah kognitif terdiri atas kemampuan analisis, evaluasi, dan mencipta. Setiap jenjang HOTS memiliki kemampuan yang berbeda sebagaimana yang tercantum dalam tabel berikut.

Tabel 2. Jenjang HOTS

Jenjang HOTS

Kemampuan

Kata Kerja

Analisis Mengelompokkan dalam ba-gian-bagian penting dari sebuah sumber informasi/benda yang dia-mati/ fenomena sosial-alam-bu-daya

a. mediferensiasi kelompok informasi b. memilih informasi berdasarkan

kelompok

c. menentukan fokus penting suatu informasi

Menentukan keterkaitan antar komponen

a. mengorganisasi keterkaitan antar kelompok /menyusun

b. menemukan koherensi antar kelompok

c. membuat struktur (baru) untuk kelompok informasi

Menemukan pikiran pokok/bias / nilai penulis atau pemberi infor-masi

a. memberi label untuk kelompok yang dikembangkan

b. menemukan bias penulis/pemberi informasi

Evaluasi Menentukan kesesuaian antara masalah, uraian dan kesimpulan/ proporsi suatu bentuk/proporsi suatu penyajian drama tari

a. mencek kesinambungan b. mendeteksi unsur yang sama c. memonitoring kegiatan d. mentes/menguji Menentukan kesesuaian metoda/

prosedur/ teknik/rumus/prinsip dengan masalah

a. mengeritik kelebihan dan kelema-han informasi atau bagiannya b. memberikan penilaian

berdasar-kan kriteria Mencipta Mengembangkan hipotesis mengembangkan

Merencanakan penelitian/proyek/ kegiatan/ciptaan

a. merencanakan b. mendesain mengembangkan produk baru a. menghasilkan

b. mekonstruksi c. merekonstruksi

HOTS digunakan dalam rumusan kompetensi dalam SKL dan Standar Isi. Di SMA, kompetensi yang tercantum dianalisis dan evaluasi sebagai kemampuan minimal HOTS. Dalam RPP, guru dapat mengembangkan HOTS yang terdapat pada setiap KD sampai tingkat tertinggi yaitu mencipta.

(15)

29 28

Contoh penerapan HOTS dalam kegiatan pembelajaran Sejarah Indonesia pada KD 3.6: Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini. Dengan IPK 3.63: Mengidentifikasi hasil-hasil kebudayaan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia. Dalam kegiatan pembelajaran materi kerajaan Kutai, kita dapat memulai dengan: menyajikan gambar-gambar prasasti (Yupa), peserta didik melakukan pengamatan, kemudian didorong untuk melakukan analisis dengan mengaitkan isi prasasti dengan; kehidupan keagamaan, ekonomi, politik, pemerintaha dan sosial budaya kerajaan Kutai.

4. Untuk selanjutnya, dari uraian materi (dalam KD) terdapat beberapa istilah atau materi dasar (esensial) yang harus dipahami dan dikuasai oleh peserta didik, yaitu kehidupan masyarakat, pemerintah, budaya, dan bukti-bukti pengaruh Hindu dan Budha yang masih ada sampai dengan masa kini.

5. Dari kedua penjelasan diatas, dapat dibuat tabel seperti pada Tabel 2 berikut.

Tabel 3. Tahapan Kemampuan Berpikir dan Materi

KD Kemampuan Berfikir Kemampuan Berpikir

Jembatan Materi

KD 3.6 Menganalisis • Menjelaskan

• Menjelaskan

• Mengidentifikasi

• Menunjukan atau member contoh

• Kehidupan mas-yarakat

• Pemerintahan

• Budaya

• Bukti-bukti pengaruh Hindu dan Buddha yang ada pada masa kini

KD 4.6 Menyajikan hasil pe-nalaran dalam bentuk tulisan

• Membuat • Nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Hindu dan Bud-dha yang masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini

Dari Tabel 3 diatas dapat disusun IPK sebagai berikut.

IPK untuk KD 3.1 adalah:

KD

IPK

3.6 Menganalisis

perkemban-gan kehidupan masyarakat,

pemerintahan, dan budaya pada

masa kerajaan-kerajaan Hindu

dan Buddha di Indonesia serta

menunjukkan contoh bukti-bukti

yang masih berlaku pada

ke-hidupan masyarakat Indonesia

masa kini

3.6.1 Menjelaskan perkembangan

ke-hidupan masyarakat kerajaan-kerajaan

Hindu dan Buddha di Indonesia.

3.6.2 Menjelaskan sistim pemerintahan

kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di

Indonesia.

3.6.3 Mengidentifikasi hasil-hasil

kebu-dayaan kerajaan-kerajaan Hindu dan

Bud-dha di Indonesia.

3.6.4 Menunjukan bukti-bukti pengaruh

Hinddu dan Buddha yang masih berlaku

sampai dengan saat ini

4.6 Menyajikan hasil penalaran

dalam bentuk tulisan tentang

nilai-nilai dan unsur budaya yang

berkembang pada masa kerajaan

Hindu dan Buddha yang masih

berkelanjutan dalam kehidupan

bangsa Indonesia pada masa kini

4.6.1 Membuat rancangan penelitian

seder-hana tentang nilai-nilai dan unsur budaya

yang berkembang pada masa kerajaan

Hin-du dan Buddha yang masih berkelanjutan

dalam kehidupan bangsa Indonesia pada

masa kini.

(16)

31 30

Penugasan

Coba Anda kutip pasangan KD-KI 3 dan KD-KI 4, dan analisis dengan menggunakan contoh seperti di atas. Kerjakan berpasangan dengan rekan Anda!

Refleksi

PESERTA

ϭ Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam memahami dan menganalisis keterkaitan antara SKL, KI-KD, materi, pembelajaran, dan Silabus.

ϭ Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.

ϭ Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan hasil yang diperoleh dari modul dalam mengembangkan IPK dan menerapkannya dalam merancang kegiatan pembelajaran.

INSTRUKTUR

ϭ Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama kegiatan.

ϭ Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam mengembangkan IPK dan menerapkannya dalam merancang kegiatan pembelajaran.

B.

(17)

33 32

UNIT 2

ANALISIS MATERI Dalam BUKU

TEKS PELAJARAN

Uraian Singkat Materi

1. Pengembangan Materi Pembelajaran

Setelah merinci aspek kemampuan berpikir pada KD-3 dan KD-4, maka Anda harus mengembangkan materi pokok yang terurai dalam IPK yang telah ditentukan pada Unit 1. Contoh:

Indonesia Zaman Hindu dan Buddha: Silang Budaya Lokal dan Global Tahap Awal

1) Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia • perkembangan kehidupan masyarakat

• sistim pemerintahan

• hasil-hasil kebudayaan

2) Bukti-bukti kehidupan pengaruh Hindu dan Buddha yang masih ada sampai masa kini

Pengembangan materi pembelajaran secara rinci disesuaikan dengan karakterististik kompetensi atau kemampuan berpikir yang diharapkan dikuasai peserta didik. Oleh sebab itu, maka guru perlu memperhatikan “bahan dasar” atau kompetensi awal sebagai tahapan berpikir yang telah dipelajari peserta didik sebelumnya, baik di SMA maupun di SMP.

Selain itu dalam menetukan materi pembelajaran Anda harap memperhatikan konten materi mana yang berupa pengetahuan tentang fakta, konsep, prosedur, dan meta kognitif dan keempatnya tidak menunjukkan urutan hierarki.

(18)

35 34

Contoh:

Materi Terkait

Pengatahuan Tentang

Contoh Materi

Fakta Macam-macam-prasasti, candi, peta hubungan laut antara India-China abad ke-1, dan letak kerajaan Majapahit.

Konsep Teori Brahmana, teori Waisya, teori Ksatrya, teori Sudra, dan teori Arus Balik

Prosedur Membuat kronologis berdirinya kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia

Metakognitif Membuat tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya Hindu dan Buddha yang masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini.

Pengembangan materi juga perlu memperhatikan buku teks wajib dan sumber lain, sehingga guru dapat menjabarkan materi-materi yang merupakan materi esensial (dasar) yang harus dikuasai peserta didik dan materi pengembangan atau materi terapan sebagai bahan pengayaan untuk menambah wawasan. Selain itu, jika memungkinkan Anda dapat mengembangkan materi yang berkaitan dengan muatan lokal baik materi kekinian/lingkungan, materi interdisipliner, atau materi transdisipliner, atau materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.

Materi hasil pengembangan yang merupakan bahan ajar (tulis atau berbasis TIK) akan menjadi lampiran di RPP.

Contoh materi dan kegiatan pembelajaran yang dapat dikembangkan terkait dengan materi;

Kerajaan Kutai

a. Perkembangan Kehidupan Masyarakat

ϭ Perkembangan kehidupan masyarakat Kutai sangat dipengaruhi oleh letak geografis; yaitu terletak di pinggir sungai Mahakam sehingga memungkinkan masyarakat kutai mengembangkan untuk pertanian, peternakan, dan perdagangan.

ϭ Menjalin hubungan dagang dengan India dan China.

b. Sistim pemerintahan

ϭ Berdasarkan informasi dari Yupa-yupa yang ditemukan menunjukan bahwa Kutai berbentuk kerajaan dan mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Mulawarman.

ϭ Corak pemerintahan akibat pengaruh dari India.

ϭ Hasil-hasil kebudayaan.

ϭ Prasasti-prasasti.

2. Keterkaitan antara aspek sumber-sumber belajar dan alat-alat yang dipergunakan

Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan dalam pembelajaran dapat digambarkan sebagai Gambar 5 berikut.

Gambar 1.3. Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan dalam pembelajaran.

Kompetensi Dasar dari KI 3 dan KD-KI 4 dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran secara langsung. Dari KD-KI 3 dijabarkan materi sebagai bahan pembelajaran yang memerlukan sumber belajar, baik berupa buku teks, buku lain yang relevan, internet, atau alam. Untuk memahami materi tersebut ada kemungkinan peserta didik memerlukan alat/media, sehingga guru harus memperhatikan hal ini agar pembelajaran dapat berjalan sebagaimana mestinya. Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn materi pembelajaran langsung dijabarkan juga dari KD-KI 1 dan KD-KI 2. Untuk selanjutnya kompetensi pengetahuan yang diperoleh dari KD-KI 3 diterapkan untuk mencapai kompetensi keterampilan dalam KD-KI 4. Sumber belajar dapat berupa media cetak (buku, modul, majalah, koran, dll), media elektronik (tv, radio, internet, dll), tempat, atau alam. Menentukan sumber belajar disesuaikan dengan kompetensi dasar atau materi pembelajaran.

(19)

37 36

Alat belajar harus disesuaikan dengan materi pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan, misal pada kegiatan pembelajaran untuk KD 3.6 dan 4.6 tersebut Anda dapat menggunakan lembar peraga seperti peta dan gambar-gambar hasil kebudayaan. menggunakan Power Point (PPt) untuk mempermudah menjelaskan materi-materi essensial, atau Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS merupakan suplemen yang dibuat dan digunakan oleh guru untuk mendukung tercapainya Tujuan pembelajaran. LKS bukan sekedar kumpulan soal-soal, melainkan harus berupa petunjuk kepada peserta didik untuk menyelesaikan suatu tugas dalam bentuk lembar kegiatan untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD).

3. Analisis materi dalam buku teks pelajaran (dan buku sumber lain yang relevan)

Analisis materi dalam buku teks dan atau buku/sumber lain dapat digambarkan sebagai bagan berikut.

Buku Teks Buku/sumber

lain

Pengetahuan tentang;

฀Fakta ฀Konsep ฀Prosedur ฀Metakognisi

Materi

Memuat Konteks muatan lokal

Dapat diaktualisasikan

dalam kegaiatn keparamukaan ƒ Reguler

ƒ Remedial ƒ Pengayaan

Tabel 1.4 Analisis Materi dala Buku Teks Mata Pelajaran

Materi yang tertuang didalam buku teks atau buku pegangan guru merupakan materi contoh berdasarkan kompetensi yang telah ditentukan. Anda dapat membuat atau memberikan contoh serupa yang tidak sama dengan buku, tetapi masih mengacu kepada tuntutan kompetensi tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik materi pembelajaran.

Anda disarankan untuk menganalisis materi dalam buku teks terkait dengan materi reguler atau materi esensial, materi untuk remedial, dan materi untuk pengayaan, serta mengidentifikasi materi yang memuat pemgetahuan tentang fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif seperti yang telah diuraikan sebelumnya.

Selain itu Anda juga disarankan untuk mengidentifikasi materi yang berkaitan dengan muatan lokal/ lingkungan, serta materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.

Muatan Lokal disampaikan untuk membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan untuk:

1. Mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di daerahnya.

2. Melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

Muatan lokal yang disampaikan dalam pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik KD-KI 3 dan/atau KD-KI 4 serta materi pembelajaran yang dikaitkan dengan materi kekinian/lingkungan, materi interdisipliner, dan materi transdisipliner.

ϭ Materi kekinian/lingkungan, adalah materi yang sedang menjadi topik pembicaraan atau berkaitan dengan lingkungan sekitardan relevan dengan kompetensi atau materi pokok sesuai mata pelajaran dapat diajarkan.

ϭ Materi interdisipliner, adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau prinsip terkait dengan kompetensi/materi mata pelajaran lain.

ϭ Materi transdisipliner,adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau prinsip terkait dengan penerapannya dalam kehidupan nyata.

Aktualisasi muatan pembelajaran dalam kegiatan Kepramukaan dikembangkan dari muatan-muatan sikap yang terdapat dalam KD-KI 1 dan KD-KI 2, serta muatan-muatan-muatan-muatan pengetahuan dan keterampilan yang terdapat dalam KD-KI 3 dan KD-KI 4 mata pelajaran.

Dalam modul ini pembahasan terbatas pada pelaksanaan aktualisasi muatan pembelajaran dalam KD-KI 4 mata pelajaran yang relevan dengan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka.

Langkah-langkah plaksanakan kegiatan aktualisasi tersebut di atas dapat dilakukan sebagai berikut.

ϭ Guru mata pelajaran memahami SKU, dapat dilakukan melalui kerjasama dengan Pembina pramuka.

ϭ Mengidentifikasi muatan-muatan pembelajaran dalam KD-KI 4 yang relevan dengan SKU.

ϭ Menentukan jenis kegiatan Kepramukaan.

ϭ Membuat panduan/petunjuk pelaksanaan kegiatan.

ϭ Pelaksanaan aktualisasi mata pelajaran kegiatan kepramukaan yanh dapat dilaksanakan di kelas oleh guru mata pelajaran atau bersamaan dengan kegiatan pramuka bekerjasama dengan pembina pramuka.

(20)

39 38

Pengetahuan Materi Reguler

Materi Reme-dial/

Pengayaan

Muatan Lokal

dapat diaktual-isasikan dalam Kegiatan

Kepra-mukaan

Fakta

Konsep

Prosedur

Metakognitif

• Kelahiran agama Hindu

• Kelahiran agama Buddha

• Hasil-hasil kebudayaan Hindu dan buddha

• Masuknya pengaruh Hindu dan Buddha ke Indonesia; teori Brahmana, Ksatrya, Waisya, Sudra, dan teori Arus-Balik.

• Akulturasi kebudayaan Nusantara dengan Hindu dan Buddha

• Terbentuknya jaringan nusantara melalui perd-agangan.

• Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha; berdasarkan kronologis berdirinya.

• Bukti-bukti pengaruh Hindu dan Buddha yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini

• Terbentuknya jaringan nu-santara melalui perdagangan

• Hasil-hasil kebudayaan Hindu dan Buddha yang ada di lingkun-gan sekitar siswa

• Bukti-bukti pengaruh Hin-du dan Buddha yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini

Catatan;

(21)

41 40

Penugasan

Untuk lebih memahami tentang pengembangan materi pembelajaran dari IPK yang telah ditentukan di Penugasan pada Unit 1, coba Anda lihat kolom pada tabel berikut!

KD IPK Materi Pokok atau

ma-teri dalam Silabus Kegiatan Pembelajaran

3.….(KD-KI3)

4…..(KD-KI4)

2. Dari hasil hasil tabel di atas;

ϭ Jika memungkinkan kembangkan materi pembelajaran yang dapat dikaitkan dengan muatan local dan dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.

ϭ Buat bahan ajar dalam bentuk ppt dan LKS.

ϭ Lakukan analisis terhadap materi pembelajaran dalam buku Sejarah Indonesia kelas X halaman….., dan hasilnya isikan dalam tabel berikut.

Pengetahuan Materi Reg-uler

Materi Remedial/Pen-gayaan

Muatan Lokal

Materi yang dapat diaktualisasikan dalam

Keg. Kepramukaan

Fakta ;…. Konsep… ……

…… …… ……. …..

Refleksi

PESERTA

ϭ Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam menganalisis materi pembelajaran, baik materi dalam silabus, Pedoman Mata pelajaran, maupun buku, serta integrasi muatan lokal dalam materi pembelajaran.

ϭ Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.

ϭ Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk memperbaiki menentukan materi pembelajaran dan bahan ajar yang tepat, sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.

INSTRUKTUR

ϭ Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama kegiatan.

(22)

43 42

UNIT 3

ANALISIS PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN

Uraian Singkat Materi

1. Karakteristik Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik, peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan orang-orang di lingkungannya, dan peserta didik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran pada Kurikulum 2013 dilaksanakan berbasis aktivitas agar memberikan ruang yang cukup bagi peserta didik untuk mengembangkan kreativitas, prakarsa, dan kemandirianyang sesuai dengan potensi, bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologispeserta didik.

Berikut ini merupakan karakteristik dan prinsip pembelajaran berbasis aktivitas. 1. Karakteristik pembelajaran berbasis aktivitas

ϭ interaktif dan inspiratif;

ϭ menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif;

ϭ kontekstual dan kolaboratif;

ϭ memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik; dan

ϭ sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

2. Prinsip pembelajaran di antaranya adalah sebagai berikut:

ϭ peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;

ϭ peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;

ϭ proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;

ϭ pembelajaran berbasis kompetensi;

ϭ pembelajaran terpadu;

ϭ pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi;

ϭ pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;

ϭ peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills dan soft-hard-skills;

ϭ pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;

ϭ pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);

ϭ pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;

ϭ pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;

ϭ pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik; dan

(23)

45 44

Karakteristik dan prinsip tersebut harus diaplikasikan oleh guru dalam pembelajarannya disesuaikan dengan karaktristik kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik. Sebagai contoh, agar karakteristik pembelajaran kontekstual dan kolaboratif dapat terlaksana, maka guru harus dapat mengembangkan materi pembelajaran yang relevan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekitar (kontekstual), serta dapat menciptakan kegiatan yang melibatkan peserta didik untuk dapat berkolaborasi antar sesamanya, misalnya kerja kelompok atau grup diskusi. Berikut adalah contoh materi pembelajaran Sejarah Indonesia di kelas X yang memiliki karakteristik kontekstual dan kolaboratif dalam KD 3.6 dan 4.6; Misalnya peninggalan tata kota pada kota-kota tua di masa lalu dan pengelolaan lingkungannya dengan penataan kota-kota di masa sekarang. Bahkan juga dari tata kota tersebut bisa dilihat bagaimana masyarakat masa lalu memelihara lingkungan alam yang penuh dengan kearifan lokal bisa dikaitkan dengan pelestarian lingkungan sekarang. Pemanfaatan teknologi informasi merupakan salah satu cara yang dilakukan agar pembelajaran sejarah menjadi kontekstual dan menarik. Teknologi informasi yang digunakan dapat berupa informasi dari link terkait (misalnya google), film dokumenter, foto-foto sejarah, video sejarah, perpustakaan digital, museum digital, dan sebagainya. Penggunaan teknologi informasi akan menjadi kontekstual dengan menampilkan materi sejarah menjadi hidup, seolah-olah hadir pada saat ini dan tidak terjebak pada pengolahan materi yang bersifat verbalistik seperti metode ceramah. Pemanfaatan teknologi informasi ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah di mana satuan pendidikan itu berada.

2. Higher Order Thinking Skills (HOTS)

Pembelajaran yang disajikan sebaiknya dapat memotivasi peserta didik untuk berfikir kritis, logis, dan sistematis sesuai dengan karakteristik Sejarah Indonesia serta memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills atau HOTS). Anderson mengkategorikan tingkat berpikir seperti dalam tabel berikut.

Tabel 1.5. Deskripsi Kemampuan Kognitif

KATEGORI DESKRIPSI

Mengingat (Remember)

Menyajikan fakta dari ingatan (mengenai fakta penting/recognizing; me-manggil/recalling/retrieving)

Memahami (Understand)

Memaknai materi yang dipelajari dengan kata-kata/kalimat sendiri (inter-pretasi/interpreting, memberi contoh/illustrating, mengklasifikasi/classi-fying/categorizing, meringkas/summarizing/abstracting, menyimpulkan/ concluding/ektrapolating/interpolating, predicting, membandingkan/com-paring/contrasting/mapping/ matching, menjelaskan/constructing model e.g. cause-effect)

Menerapkan (Apply)

Melaksanakan (executing), menggunakan prosedur (implementing) untuk suatu situasi baru (melakukan, menerapkan)

Menganalisis (Analyze)

Mengelompokkan informasi/fenomena dalam bagian-bagian penting (differentiating/discriminating/focusing/selecting), menentukan keterkaitan antar komponen (organizing/finding coherence/integrating/outlining/struc-turing), menemukan pikiran pokok/bias/nilai penulis

(attributing/decon-structing) H O T S Mengevaluasi (Evaluate)

Menentukan apakah kesimpulan sesuai dengan uraian/fakta (checking/co-ordinating/detecting/monitoring/testing), menilai metode mana yang paling sesuai untuk menyelesaikan masalah (critiquing/judging)

Mencipta (Create) Mengembangkan hipotesis (generating), merencanakan penelitian (plan-ning/designing), mengembangkan produk baru (producing/constructing)

Berdasarkan tingkat berpikir yang tercantum dalam Tabel 1.5 di atas, ada kemampuan berpikir yang lebih tinggi (HOTS) yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu kemampuan untuk

Contoh penerapan HOTS dalam kegiatan pembelajaran Sejarah Indonesia pada KD 3.6: Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada masa kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini. Dengan IPK 3.63:

Mengidentifikasi hasil-hasil kebudayaan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia. Dalam kegiatan pembelajaran kerajaan Kutai, kita dapat memulai dengan: menyajikan gambar-gambar prasasti (Yupa), peserta didik melakukan pengamatan, kemudian didorong untuk melakukan analisis dengan mengaitkan isi prasasti dengan; kehidupan keagamaan, ekonomi, politik, pemerintahan dan sosial budaya kerajaan Kutai

Berikut adalah contoh-contoh soal HOTS yang sesuai dengan KD 3.5 dan 4.6 mata pelajaran Sejarah Indonesia kelas X Semester 2.

Perhatikan informasi tentang kerajaan Kutai berikut:

Kutai terletak di daerah Muarakaman di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Di daerah ini ditemukan tujuh prasasti yang dipahatkan pada tugu atau tiang batu yang disebut yupa. Satu di antara yupa di Kerajaan Kutai berisi keterangan yang artinya:“Sang Mulawarman,raja yang mulia dan terkemuka, telah member sedekah 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana yang seperti api, (bertempat) di dalam tanah yang sangat suci (bernama) Waprakeswara”.

01. Berdasarkan informasi diatas dapat di ketahui bahwa yang mulia Raja Mulawarman merupakan penganut agama Hindu yang mengagungkan dewa

A. Siwa B. Wisnu C. Brahma D. Ansuma E. Ganesha

02. Berdasarkan jawaban kalian pada No 1 diatas kata manakah yang membuktikan jawaban kalian tersebut adalah

A. Yupa

B. Sang Mulawarman C. Waprakeswara D. Brahmana

E. Persembahan 20. 000 ekor sapi

03. Berdasarkan informasi diatas dapat dikatakan bahwa Kehidupan ekonomi masyarakat kerajaan Kutai waktu itu diperkirakan sangat makmur, dengan alasan

A. Kesanggupan kerajaan membuat yupa. B. Mampu mendatangkan Brahmana ke Kutai.

C. Kutai terletak di Muarakaman tepi sungai Mahakam yang subur D. Mulawarman digambarkan sebagai raja yang mulia dan terkemuka

(24)

47 46

3. Model-model Pembelajaran

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui tiga besaran kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Ketiga rangkaian kegiatan ini dilaksanakan secara berurutan dan disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran saat itu.

a. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

ϭ mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;

ϭ mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan;

ϭ menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;

ϭ menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan; dan

ϭ menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan pembelajaran berbasis keilmuan dan berbasis aktivitas yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan aktivitas yang membangun kemampuan sesuai dengan tuntutan kompetensi. Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan perkembangan sikap peserta didik pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus.

c. Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup terdiri atas:

1. Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran; (b) melakukan Refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan 2. Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan (c) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Selain itu, pembelajaran dalam Kurikulum 2013 dapat dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan berbasis keilmuan yaitu pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Pendekatan ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui pengalaman belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikan.

Contoh : Kegiatan Inti dalam pembelajaran Sejarah Indonesia KD. 3.6

Mengamati • Membaca buku teks dan/atau melihat peta lokasi kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha, serta gambar-gambar peninggalan zaman Hindu dan Buddha di Indonesia ; Candi-candi Hindu dan candi-candi Bud-dha

Menanya • Membuat dan/ mengajukan pertanyaan/tanya jawab/berdiskusi ten-tang informasi tambahan yang belum dipahami/ingin diketahui se-bagai klarifikasi tentang perkembangan masyarakat, pemerintahan dan budaya kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha, serta bukti-bukti pengaruh Hindu dan Buddha yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini

Mengumpulkan informasi/mencoba

• Mengumpulkan informasi terkait dengan pertanyaan perkembangan masyarakat, pemerintahan dan budaya kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha, serta bukti-bukti pengaruh Hindu dan Buddha yang ma-sih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini melalui bacaan, pengamatan terhadap sumber-sumber zaman Hindu dan Budha yang ada di museum atau peninggalan-peninggalan yang ada di lingkungan terdekat.

Mengasosiasi • Menganalisis informasi dan data-data yang didapat dari bacaan mau-pun sumber-sumber lain yang terkait untuk mendapatkan kesimpulan perkembangan mtasyarakat, pemerintahan dan budaya kerajaan-ker-ajaan Hindu dan Buddha, serta bukti-bukti pengaruh Hindu dan Bud-dha yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.

Mengomunikasikan • Menyajikan informasi dalam bentuk laporan tertulis mengenai teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha, perkemban-gan masyarakat, pemerintahan dan budaya kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha, serta bukti-bukti pengaruh Hindu dan Buddha yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini

Selain itu Anda dapat menggunakan model pembelajaran

yang relevan dengan karakteristik mata pelajaran, KD, atau

karakteristik materi, antara lain model

Discovery

, Pembelajaran

Berbasis Masalah, Proyek, atau Inkuiri Learning

Discovery Learning

(25)

49 48

Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut;

Sintak Kegiatan Pembelajaran

Stimulation (memberi stimulus);

• Tema-tema yang problematik dan kontroversi cocok dengan model pembelajaran discovery, karena peserta didik dilatih untuk menemukan jawaban di tengah-tengah problem dan kontroversial.

• Misalnya peserta didik dihadapkan dengan pertanyaan tentang: teori manakah yang paling tepat tentang masuknya pengaruh Hindu dan Buddha ke Indonesia ?

Sintak Kegiatan Pembelajaran

Problem Statement(men-gidentifikasi masalah)

• Peserta didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi se-banyak mungkin tentang berbagai teori masuknya pengaruh Hindu dan Buddha ke Indonesia. Seperti :

1. Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha dibawa oleh kaum pedagang?

2. Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha dibawa oleh kaum Sudra?

3. Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha dibawa oleh kaum Brahmana? Dan,

4. Benarkah agama dan kebudayaan Hinddu dan Buddha dibawa oleh orang Indonesia sendiri yang disebut teori Arus Balik ?

(26)

51 50

Sintak Kegiatan Pembelajaran

Data Collecting (mengum-pulkan data);

• Peserta didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan data (collection) berkaitan dengan hipotesisnya memlaui berb-agai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati obyek, wawancara dengan nara sumber, internet, melaku-kan uji coba sendiri dan sebagainya.

• Konsekuensi dari tahap ini adalah peserta didik belajar secara aktif untuk menemukan sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi dengan demikian se-cara tidak disengaja peserta didik menghubungkan masalah dengan pengetahuan yang telah dimiliki.

• Selanjutnya peserta didik juga dilatih untuk melakukan kritik sumber atau menyeleksi data/informasi yang diperoleh, dip-ilih yang relevan dengan pemecahan masalah. Apakah data yang didapat akurat atau tidak? relevan atau tidak? Data Processing (mengolah

data);

• Merupakan kegiatan mengolah data/informasi hasil kajian atau mengolah sumber sejarah yang telah dilakukan kritik sumber sampai dengan menafsirkan.

• Dari data-data yang diperoleh, maka kemudian ditafsirkan menjadi suatu pernyataan sesuai dengan data apa adanya.

Verification (memverifikasi); • Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan.

• Peserta didik akan mendapatkan hasil verifikasi dalam bentuk; benar atau tidak para pedagang merupakan pem-bawa ajaran agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha di Indonesia.

Generalization (menyimpul-kan);

• Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.

• Misalnya; kesimpulan yang didapat bahwa pembawa agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia adalah para pedagang atau sebaliknya pembawa agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia adalah bukan pedagang.

• Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi.

Problem Based learning (PBL)

Contoh: Pembelajaran dengan model Problem Based Learning

melalui Diskusi Kelompok pada KD 3.5; “Menganalisis

berbagai teori tentang proses masuknya agama dan

kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia”.

Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

Sintak

Kegiatan Pembelajaran

Orientasi peserta didik pada masalah

• Mengorientasi peserta didik pada masalah. Tahap ini untuk memfokuskan peserta didik mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran.

• Secara berkelompok peserta didik mengamati peta hubungan laut India-Cina abad ke-1, peta jalur sutra, gambar-gambar hasil kebudayaan Hindu dan Buddha, dan membaca buku teks Sejarah Indonesia halaman 69-71. Misalnya kelompok teori Brahmana, kelompok teori Ksatriya dan seterusnya.

Mengorganisasikan peserta didk • Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Pengorgan-isasian pembelajaran salah satu kegiatan agar peserta didik menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menan-ya) terhadap masalah kajian.

• Masing-masing kelompok diskusi mengidentifikasi per-masalahan-permasalahan sesuai dengan materi kelom-poknya. Misalnya kelompok teori Brahmana; Benarkah golongan Brahmana merupakan pembawa agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia? Bagaimanakah golongan Brahmana membawa agama Hindu dan Buddha ke Indonesia ? dan seterusnya. Membimbing penyelidikan

indivi-du dan keolompok

• Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok. Pada tahap ini peserta didik melakukan percobaan (mencoba) untuk memperoleh data dalam rangka menjawab atau menyelesaikan masalah yang dikaji.

• Secara berkelompok peserta didik mencari dan mengumpulkan informasi lanjutan baik dari buku, sumber, tertulis lainya, guru dan atau internet, berkaitan dengan materi kelompoknya. Misalnya kelompok; teori Brahmana maka kelompok tersebut mengumpulkan informasi berkaitan dengan teori Brahmana.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Peserta didik mengasosiasi data yang ditemukan dari percobaan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.

Berdiskusi sesuai dengan kelompoknya untuk mendapatkan pendalaman pemahaman materi.

Menganalisis dan menyimpulkan informasi yang didapat, serta menyajikan dalam bentuk bahan presentasi dan makalah hasil kelompoknya.

Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Setelah peserta didik mendapat jawaban terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis dan dievaluasi.

Diskusi kelas, menyampaikan hasil karya kelompoknya. Mendapatkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dan masukan dari kelompok lain.

Berdasarkan diskusi kelas, pertanyaan dan masukan Kemudian kelompok menganalisa dan mengevaluasi untuk mendapat pemecahan masalah.

(27)

53 52

Project Based Learning (PBL)

Contoh: Pembelajaran dengan model Project Based Learning melalui Tugas Kelompok pada KD 3.5 IPK: 3.6.3 “Mengidentifikasi hasil-hasil kebudayaan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia”

Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

Sintak Kegiatan Pembelajaran

Menyiapkan pertanyaan atau Penugasan proyek

Tahap ini sebagai langkah awal agar peserta didik mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada.

Melalui LCD proyektor ditampilkan gambar-gambar dan video hasil-hasil kebudayaan zaman Hindu dan Buddha di Indonesia disertai dengan narasi pengantar dari guru. Guru dengan peserta didik mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan mendasar berkaitan dengan hasil-hasil kebudayaan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia. Misalnya:

Bagaimana seni bangunan pada masa kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia ?

Bagaimana seni sastra pada masa kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia.

Dsb

Mendesain perencanaan proyek Sebagai langkah nyata menjawab pertanyaan yang ada disusunlah suatu perencanaan proyek bisa melalui percobaan.

Guru dan peserta didik membuat perencanaan tugas proyek. Misalnya; menyusun tata tertib, pembagian kelompok, menentukan waktu penyelesaian tugas, bentuk laporan dan sebagainya

Menyusun jadwal sebgai langkah nyata dari sebuah proyek

Penjadwalan sangat penting agar proyek yang dikerjakan sesuai dengan waktu yang tersedia dan sesuai dengan target.

Misalnya; kapan dimulai kegiatan proyek itu, kapan mengumpulkan data, mengolah data, kapan membuat laporan dan sebagainya

Memonitor kegiatan dan

perkembangan proyek

Guru melakukan monitoring terhadap

pelak-sanaan dan perkembangan proyek. Misalnya

menggunakan rubrik monitoring berbentuk

cek list tahapan-tahapan pekerjaan proyek;

tahap persiapan, pelaksanaan, pembuatan

laporan dan sebagainya.

Peserta didik mengevaluasi proyek yang

se-dang dikerjakan

Sintak Kegiatan Pembelajaran

Menguji hasil Peserta didik melakukan presentasi hasil pekerjaan tugas kelompoknya

Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan dalam presentasi peserta didik dan penilaian terhadap hasil laporan misalnya; rancangan tugas, isi, kualitas laporan.

Guru memberikan saran-saran untuk perbaikan-perbaikan.

Mengevaluasi kegiatan/ pengalaman

Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas proyek pada mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain.

Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi untuk perbaikan kinerja selama pproses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu teman baru untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap awal pembelajaran.

Inkuiri Learning

(28)

55 54

Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

Sintak Kegiatan Pembelajaran

Observasi/Mengamati berbagi fenomena alam

Kegiatan ini memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik bagaimana mengamati berbagai fakta atau fenomena.

Misalnya; Secara berkelompok peserta didik mengamati peta hubungan laut India-Cina abad ke-1, peta jalur sutra, gambar-gambar hasil kebudayaan Hindu dan Budha, dan membaca buku teks Sejarah Indonesia halaman 69-71..

Mengajukan pertanyaan tentang fenomana yang dihadapi.

Tahapan ini melatih peserta didik untuk mengeksplorasi fenomena melalui kegiatan menanya baik terhadap guru, teman, atau melalui sumber yang lain.

Masing-masing kelompok diskusi mengidentifikasi permasalahan-permasalahan mengenai teori-teori masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indoneia, misalnya;

Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha dibawa oleh kaum pedagang?

Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha dibawa oleh kaum Sudra?

Benarkah agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha dibawa oleh kaum Brahmana? Dan,

Benarkah agama dan kebudayaan Hinddu dan Buddha dibawa oleh orang Indonesia sendiri yang disebut teori Arus Balik ?

Mengajukan dugaan atau

kemungkinan jawaban. Pada tahapan ini peserta didik dapat mengasosiasi atau melakukan penalaran terhadap kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Misalnya salah satu kelompok memberikan hipotesa awal sebagai berikut: dari beberapa permasalahan diatas,maka diduga bahwa pembawa agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia adalah kaum Brahamana.

Mengumpulkan data yang terkait dengan dugaan atau pertanyaan yang diajukan,

Pada tahapan ini peserta didik mengumpulkan data sampai dengan memprediksi dugaan atau yang paling tepat sebagai dasar untuk merumuskan suatu kesimpulan. Mengumpulkan informasi terkait dengan hipotesis awal mengenai teori Brahmana melalui bacaan, pengamatan terhadap sumber-sumber zaman Hindu dan Budha yang ada di museum atau peninggalan-peninggalan yang ada di lingkungan terdekat.

Menganalisis informasi berdasarkan data-data yang didapat dari bacaan maupun sumber-sumber lain yang terkait untuk mendapatkan kesimpulan mengenai teori Brahmana yang di yakini sebagai teori yang paling benar tentang masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha ke Indonesia.

Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah atau dianalisis,

Pada tahapan ini peserta didik dapat mempresentasikan atau menyajikan hasil temuannya.

(29)

57 56

4. Pemilihan model pembelajaran yang tepat

Sesuai dengan karakteristik pembelajaran Kurikulum 2013, maka sebuah model pembelajaran yang dikembangkan harus dapat mendorong dan memotivasi peserta didik dalam

mengembangkan ide dan kreatifitasnya, sehingga pembelajaran menjadi lebih interaktif, menyenangkan, dan inspiratif. Selain itu model yang digunakan juga harus dapat mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi maupun dalam kegiatan lain, dan dapat meningkatkan sifat percaya diri.

Cara menentukan sebuah model pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran akan berbeda untuk setiap mata pelajaran. Hal tersebut disesuaikan dengan karakteristik materi pada masing-masing mata pelajaran. Secara umum. Hal-hal yang dapat dipertimbangkan dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan hal-hal sebagai berikut.

ϭ Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik mata pelajaran, sehingga ada kemungkinan mata pelajaran tertentu tidak menggunakan model yang diuraikan diatas, tetapi menggunakan model khusus untuk mata pelajaran tersebut. Sebagai contoh untuk mata pelajaran bahasa menggunakan pembelajaran berbasis teks.

ϭ Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik KD-KI 2 yang dapat

mengembangkan kompetensi sikap, dan kesesuaian materi pembelajaran dengan tuntutan KD-KI 3 dan/atau KD-KI 4 untuk memgembangkan kompetensi pengetahuan dan/atau keterampilan.

ϭ Kesesuaian model pembelajaran dengan Tujuan pembelajaran yang spesifik dalam mengembangkan potensi dan kompetensi, misalnya untuk mengembangkan interaksi sosial, atau mengolah informasi.

(30)

59 58

Contoh :

Kegiatan pembelajaran KD 3.5 dan 4.5 dengan menggunakan model Problem Based Learning.

Kompetensi Dasar dan IPK :

3.5 Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha di Indonesia.

3.5.1 Menganalisis teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.

3.5.2 Menganalisis proses perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Budha di \ Indonesia

4.5 Mengolah informasi mengenai proses masuk dan per

Gambar

Gambar 1. Peta Modul
Gambar 3. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, Pembelajaran dan Silabus
Gambar 4. Rangkaian Kegiatan Analisis Kompetensi
Tabel 2. Jenjang HOTS
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada tabel 2.4 faktor depresi lansia di Desa Sidoagung Kecamatan Godean Yogyakarta 2010, maka diketahui bahwa lansia yang memiliki resiko depresi berat dengan kemampuan

Kontribusi variabel-variabel pola pembinaan PER terhadap kinerja UMKM di Kota Pekanbaru secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan, karena secara statistik diperoleh

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mengkaji, meng- analisis, dan menemukan hubungan atau pengaruh: (1) sistem budi daya perikanan hutan mangrove dengan sistem

pada medikasi yang salah pada pasien. c) Jika pasien tidak yakin untuk meminum obat yang telah diresepkan,. verifikasi bahwa pemberi resep telah memesan obat

f. Islam sangat menganjurkan untuk memberikan perhatian kepada anak- anak terlantar, miskin dan yatim. Didalam ajaran Islam, anak-anak terlantar, miskin dan yatim mereka

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh norma subjektif dan kewajiban moral, kesadaran perpajakan, pelayanan fiskus, persepsi tentang pelaksanaan sanksi

PENDEKATAN BERMAIN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS DI SMP NUGRAHA BANDUNG?. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu