C. angkuman Contoh soal :
3. KEGIATAN PEMBELAJARAN 3:
1. 2. 3. 4. Praktikum S U interlock
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300
susunan modul-modul S7-300. PLC Siemens S7-300 dapat diprogram dengan lima bahasa pemrograman, meliputi (SIEMENS,2006) :
. Statement List S L
Statement list berbentuk teks dengan tipe bahasa assembler yang merupakan daftar teks instruksi kendali terdiri dari suatu operator dan operan.
Gambar 2.1 Contoh Bahasa Pemrograman STL
. Ladder iagram L
Ladder diagram terdiri dari susunan kontak-kontak dalam satu grup perintah secara horizontal dari kiri ke kanan, dan terdiri dari banyak grup perintah secara verikal. Garis vertikal paling kiri dan paling kanan diasumsikan sebagai fungsi tegangan, bila fungsi dari grup perintah menghubungkan 2 garis vertikal tersebut maka rangkaian perintah akan bekerja.
ambar Conto a asa Pemrograman L . unction lock iagram
Function block diagram adalah suatu fungsi logika yang disederhanakan dalam gambar blok dengan simbol gerbang logika dan dapat dihubungkan dalam suatu fungsi atau digabungkan dengan fungsi blok lain.
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300
ambar Conto a asa Pemrograman . S rap atau Se uential unction C art S C
Bahasa program dibuat dalam bentuk graph (grafik) yang memiliki fungsi urutan langkah (step), transisi (transition), percabangan (banch), kondisi (condition), dan aksi (action). Setiap step memiliki status proses dan bisa terdiri dari struktur yang berurutan.
ambar Conto a asa Pemrograman S rap . Structured Control Language SCL .
Structured control language merupakan bahasa tingkat tinggi yang dapat memproses sistem logika ataupun alogaritma dan memungkinkan pemrosesan sistem lain.
. Statement List S L
. Ladder iagram L
ambar Conto a asa Pemrograman L . unction lock iagram
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300
ambar Conto a asa Pemrograman SCL Bagian-bagian dari PLC S7-300 antara lain:
5.1. Rail atau Rack
Rail atau rack digunakan untuk menempatkan susunan modul-modul PLC. 5.2. Power Suplai PS-307-2A
Power suplai digunakan untuk mencatu CPU, signal module, sensor (input), dan aktuator (output) dengan tegangan 24 VDC dengan nomor seri hardware 307-1BA00-0AA0. Karakteristik dari power suplai PS-307-2A adalah:
a. Arus keluaran maksimum 2A, b. Tegangan keluaran 24VDC,
c. Tegangan sumber satu fasa 120/230 VAC, 50/60 Hz,
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 ambar odul PS
Reaksi khusus dari modul power suplai PS-307-2A meliputi:
a. Jika rangkaian keluaran terjadi beban lebih (overload) (I>2,6A), maka tegangan keluaran akan turun dan lampu LED 24 VDC berkedip,
b. Jika rangkaian keluaran hubung singkat (short circuit), maka tegangan keluaran akan menjadi 0V dan lampu LED 24 VDC mati, tegangan keluaran akan pulih kembali secara otomatis ketika bagian yang hubung singkat sudah diperbaiki,
c. Jika terjadi tegangan lebih (over voltage) (VS>230VAC) pada sumber masukan, maka modul power suplai PS-307-2A akan rusak atau terbakar,
Jika tegangan pada sumber masukan turun (VS<100VAC), maka tegangan keluaran akan menjadi 0V dan lampu LED 24 VDC mati, tegangan keluaran akan pulih kembali secara otomatis ketika tegangan sumber kembali normal.
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300
5.3. Central Processing Unit (CPU)
CPU merupakan otak dari PLC, bagian ini merupakan bagian yang melakukan operasi atau pemrosesan program yang tersimpan dalam memori PLC. Disamping itu CPU juga melakukan pengawasan terhadap semua transfer informasi melalui internal bus antara unit memori dengan signal module, function modul, interface modul, dan processor communication.
CPU PLC Siemens mempunyai seri yang berbeda-beda. Salah satu contoh CPU yaitu seri CPU-313-1AD01-0AB0. Bagian dari CPU-313-1AD01-0AB0 meliputi led indikator status, slot kartu memori, saklar pemilih mode, baterai backup, terminal hubung MPI (multi point interface), dan terminal hubung catu daya serta grounding sistem.
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300
abel . ampilan L Status dan esala an CPU
abel . ode Selector S itc CPU
5.4. Signal Module (SM)
Signal Module (SM) adalah modul (I/O) input (masukan) dan output (keluaran) yang digunakan untuk komunikasi antarmuka masukan dan keluaran. Sinyal I/O berupa sinyal digital maupun analog. Input dan output diberi address (alamat) tertentu di dalam PLC. I/O digital akan dikelompokkan menjadi suatu grup yang terdiri dari 8 input atau output yang disebut dengan byte, sedangkan setiap terminal I/O disebut dengan bit (1 byte = 8 bit). Pada umumnya terdapat 8; 16; 24; 32 bit I/O di setiap modul SM.
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300
Input merupakan bagian yang menerima sinyal elektrik dari sensor atau komponen lain dan sinyal itu dialirkan ke PLC untuk diproses. Ada banyak jenis modul input yang dapat dipilih jenisnya tergantung dari input yang akan digunakan. Jika input berupa limit switch atau push button dapat menggunakan modul input digital. Modul input analog merupakan modul input khusus yang menggunakan ADC (Analog to Digital Converter) yang digunakan untuk input berupa variabel seperti, temperatur, kecepatan putaran, tekanan, dan posisi. Output merupakan bagian yang menyalurkan sinyal elektrik hasil pemrosesan CPU ke peralatan output. Besaran informasi atau sinyal elektrik itu dinyatakan dengan tegangan listrik antara 5 – 15 VDC dengan informasi diluar sistem tegangan yang bervariasi antara 24 – 240 volt searah mapun bolak-balik. Modul output analog merupakan modul output khusus yang menggunakan DAC (Digital to Analog Converter). Modul output analog dapat mengambil nilai 12 bit dan mengubahnya ke dalam sinyal analog berupa tegangan 0-10 volt searah atau berupa arus 4-20mA. Sinyal output analog digunakan untuk output berupa variabel seperti katup atau pneumatiks position control devices.
Salah satu contoh Signal Module dari Siemens yaitu SM-323-DI8/DO8x24VDC. Signal module ini terdiri dari 8 bit digital input dan 8 bit digital output dengan tegangan kerja 24 VDC. Bagian dari SM-323-DI8/DO8x24VDC meliputi led indikator bit I/O, terminal hubung untuk input dan output, dan terminal hubung internal bus.
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300
Antarmuka masukan berada di antara jalur masukan yang sesungguhnya dengan unit CPU. Tujuannya adalah melindungi CPU dari sinyal-sinyal yang tidak dikehendaki yang bisa merusak CPU itu sendiri. Modul antar masukan ini berfungsi untuk mengkonversi atau mengubah sinyal-sinyal masukan dari luar ke sinyal-sinyal yang sesuai dengan tegangan kerja CPU yang bersangkutan (misalnya, masukan dari sensor dengan tegangan kerja 24 VDC harus dikonversikan menjadi tegangan 5 VDC agar sesuai dengan tegangan kerja CPU). Hal ini dilakukan dengan menggunakan rangkaian opto-isolator sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut.
ambar ntarmuka asukan
Sebagaimana pada antarmuka masukan, keluaran juga membutuhkan antarmuka yang digunakan untuk memberikan perlindungan CPU dengan peralatan eksternal, sebagaimana ditunjukkan pada gambar 12, CPU menyalakan LED didalam opto-isolator, photo transistor akan menghantarkan arus pada peralatan keluaran eksternal.
ambar ntarmuka eluaran
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 . PC dapter P
Mentransfer dan memonitor program pada PLC Siemens S7-300 harus menggunakan PC Adapter MPI. PC Adapter MPI adalah produk SIEMENS yang digunakan untuk komunikasi serial antara PLC dengan laptop atau PC.
Gambar 2. 10 PC Adapter MPI USB
Perangkat Lunak Simatic Manager
Simatic Manager adalah paket perangkat lunak yang digunakan untuk memprogram dan mengonfigurasi PLC Siemens S7-300. Apabila akan membuat suatu pemecahan otomasi menggunakan Step-7.
. Pemrograman PLC dengan Step 7
a. Prosedur Pengoprasian Siemens Step
Sebelum memulai untuk membuat project baru, kita harus mengetahui prosedur dalam pengoprasian Step 7.
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300
Pada diagram diatas terdapat dua pilihan langkah dalam membuat project di Step 7, yang pertama membuat program terlebih dahulu kemudian melakukan konfigurasi pada hardware, atau sebalikanya dengan cara melakukan konfigurasi hardware terlebih dahulu kemudian membuat program pada Step 7.
b. embuat Pro ect aru
Langkah-langkah dalam membuat project pada Step 7 : 1. Jalankan aplikasi SIMATIC Manager
ambar Simbol con Simatic anager 2. Pada menu File pilih New Project Wizard,
ambar ampilan e Pro ect i ard 3. Click “ Next”
4. Pilih hardware PLC yang akan digunakan . PC dapter P
. Pemrograman PLC dengan
a. Prosedur Pengoprasian Siemens Step
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300
ambar ampilan pemili an ard are PLC 5. Click “Next”
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 6. Click “ Next”
ambar ampilan nama pro ect 7. Click “ Finish”
8. Tampilan Project Step 7
ambar ampilan pro ect Step
9. Untuk memulai membuat program PLC baik Ladder, FBD, STL, dan lain-lain, caranya clik hardware PLC, S7 program, kemudian “Blocks”, clik “ OB1” seperti pada gambar dibawah ini.
ambar ampilan pemili an ard are PLC
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300
ambar Halaman untuk menulis program “ Ladder”
c. eker a engan Symbol Editor
Symbol Editor berfungsi untuk membuat alias atau nama lain dari alamat jalur input dan output pada PLC, sebagai contoh alamat tombol “start”adalah“ I124.0”, dapat dituliskan pada program PLC menjadi “start” untuk mempermudah dalah memahami program.
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300
2. Muncul tampilan “Symbol Editor”, jangan melakukan perubahan pada blok addres OB 1.
ambar . ampilan Symbol ditor
3. Sebagai contoh, ada 2 input S1 dan S2, dan sebuah output Lampu,
ambar eklarasi alamat input dan output 4. Klik Save
d. embuat Program Logika
Logika AND adalah kondisi dimana output akan bernilai “1” jika kedua input bernilai 1, seperti rangkaian seri. Sebelum memulai untuk membuat program, terlebih dahulu atur bahasa pemrograman pada mode “Ladder”, caranya klik menu “View”, kemudian pilih “LAD”
ambar . emili ba asa Ladder
Langkah-langkah membuat program logika AND:
1. Klik jalur ladder, kemudian masukkan kontak normally open ambar Halaman untuk menulis program “ Ladder”
c. eker a engan
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300
ambar ontak normally open
2. Kemudian masukkan coil sebagai alamat output program
ambar . Simbol Coil
3. Masukkan alamat untuk masing-masing jalur input dan output dengan cara klik tanda “?” kemudian ketik alamat input dan output
ambar . Program ladder logika e. embuat Program Logika
Logika “OR” adalah kondisi dimana output akan bernilai “1” jika salah satu atau seluruh input bernilai 1, seperti rangkaian parallel.
4. Klik jalur ladder, kemudian masukkan kontak normally open
ambar . Ladder dan coil
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300
6. Tutup dengan menambahkan “ close baranch”
ambar . Parallel ladder close branc
7. Kemudian masukkan alamat untuk masing-masing input dan output
ambar . Parallel ladder . Pemrograman imer
Timer berfungsi untuk program penundaan dapat berupa on dan switch-off dan fungsi waktu lainnya (misalnya monitoring runtime). Mereka memberikan informasi tentang status timer, runtime saat ini dan runtime pra-dipilih (nilai preset) dari timer.
Dalam STL, Anda dapat menggunakan timer sebagai timer pulsa. Dalam LAD, timer juga dapat digunakan secara langsung sebagai saklar tunda-on dan saklar tunda-off. Jenis timer di LAD dengan menggunakan operan yang relevan untuk status waktu.
. Pemrograman Timer On delay
Timer On Delay bekerja dengan cara, output akan bernilai 1 jika waktu telah terpenuhi dan sinyal input masih bernilai 1.
ambar . Simbol S ambar ontak normally open
ambar . Simbol Coil
ambar . Program ladder logika e. embuat Program Logika
ambar . Ladder dan coil
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 ambar . Symbol S abel . Parameter S
ambar . Pemrograman imer elay Berikut ini adalah tabel penjelasan dari parameter timer on delay pada Step 7.
abel . Parameter S
Parameter Type data Memory Area Diskripsi
T no Timer T Identifikasi nomer
timer
S Bool I,Q,M,D,L,T,C Start input
TV S5time I,Q,M,D,L,T,C,Constant Preset (0-9999)
R Bool I,Q,M,D,L,T,C Rest input
Bi Word I,Q,M,D,L Time Remaining
BCD Word I,Q,M,D,L Time remaining BCD
Q Bool I,Q,M,D,L,T,C Status timer
ambar . Pemrograman imer n elay Penjelasan program:
Ketika input I124.0 diaktifkan maka timer akan bekerja untuk memulai menghitung sampai nilai yang ditentukan dalam hal ini adalah 3 detik “S5T#3s”, angka 3 adalah jumlah nilai waktu tunggu. Setelah nilai waktu terpenuhi maka output I124.0 akan berlogika 1
. Pemrograman ime elay
Time Off Delay bekerja dengan cara, output akan bernilai 1 jika sinyal input bernilai 1 atau ketika timer masih aktif, timer akan mulai bekerja jika ada perubahan sinyal dari 0 ke 1.
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 ambar . Symbol S abel . Parameter S
Parameter Type data Memory Area Diskripsi
T no Timer T Identifikasi nomer
timer
S Bool I,Q,M,D,L,T,C Start input
TV S5time I,Q,M,D,L,T,C,Constant Preset (0-9999)
R Bool I,Q,M,D,L,T,C Rest input
Bi Word I,Q,M,D,L Time Remaining
BCD Word I,Q,M,D,L Time remaining BCD
Q Bool I,Q,M,D,L,T,C Status timer
ambar . Pemrograman imer elay Penjelasan program:
Ketika input I124.0 diaktifkan maka timer akan bekerja untuk memulai menghitung sampai nilai yang ditentukan dalam hal ini adalah 5 detik “S5T#5S”, angka 5 adalah jumlah nilai waktu tunggu. Sebelum nilai waktu terpenuhi maka output Q124.0 akan berlogika 1. Setelah nilai waktu terpenuhi maka output I124.0 akan berlogika 0. abel . Parameter S
ambar . Pemrograman imer n elay
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 Prinsip er a . Pemrograman Counter o n
ambar . Simbol Counter o n abel . Parameter Counter o n g. Pemrograman Counter
. Pemrograman Counter Up
Program counter Up berfungsi untuk melakukan penghitungan sinyal yang masuk pada PLC, dalam hal ini ketika nilai counter tepenuhi maka harus ada nilai pembanding dari sinyal counter tersebut, sehingga dapat diteruskan pada fungsi berikutnya.
ambar . Simbol Counter UP “ S CU abel . Parameter Counter UP
Parameter Type data Memory Area Diskripsi
C no Counter C Identifikasi nomer
counter
CU Bool I,Q,M,D,L Z input
S Bool I,Q,M,D,L,T,C Input preset
PV Word I,Q,M,D,L, Contan Counter Value 0-999
R Bool I,Q,M,D,L,T,C Reset Input
CV Word I,Q,M,D,L Current count Value
Hexa
CV BCD Bool I,Q,M,D,L Current count Value
BCD
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 Prinsip er a
Ketika sinyal masukan berubah dari 0 ke 1 oleh input I124.2, maka counter diset, jika sinyal masuk berubah dari 0 ke 1 oleh input I124.0 maka counter mulai untuk melakukan hitungan naik 1+, sampai nilai counter sama dengan nila value C#5, jika input I124.1 dirubah dari nilai 0 ke 1 maka nilai counter akan direset menjadi 0, nilai Q akan bernilai 1 jika nilai counter tidak sama dengan 0. Output Q124.0 akan bernilai 1 jika nilai comparator dan nilai counter sama yaitu 5.
. Pemrograman Counter o n
ambar . Simbol Counter o n abel . Parameter Counter o n
Parameter Type data Memory Area Diskripsi
C no Counter C Identifikasi nomer
counter
CU Bool I,Q,M,D,L Z input
S Bool I,Q,M,D,L,T,C Input preset
PV Word I,Q,M,D,L, Contan Counter Value 0-999
R Bool I,Q,M,D,L,T,C Reset Input
CV Word I,Q,M,D,L Current count Value
Hexa
CV BCD Bool I,Q,M,D,L Current count Value
BCD
Q Bool I,Q,M,D,L Status Counter
g. Pemrograman Counter . Pemrograman Counter Up
ambar . Simbol Counter UP “ S CU abel . Parameter Counter UP
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300
ambar . Program Counter o n
Prinsip Kerja:
Perubahan sinyal dari 0 ke 1 pada “A1” akan menyebabkan conter pada kondisi Set dengan nilai count 5, jika pada “S1” terjadi perubahan sinyal dari 0 ke 1 maka conter akan mulai menghitung mundur sampai bernilan 0. Sinyal output Q akan bernilai 1 jika counter bernilai tidak sama dengan 0, jika pada A0 terdapat perubahan nilai dari 0 ke 1 maka counter akan melakukan reset, sehinggan counter bernilai 0
. Pemrograman ungsi Set eset
Rangkaian memori atau juga disebut rangkaian pengunci adalah rangkaian yang menyimpan perintah sinyal pertama sampai dilakukannya perintah sinyal ke dua. Rangkaian memori elektropneumatik dapat dirancang dengan menggunakan relai yang rangkaiannya dibuat dalam bentuk dominan set (on) atau dominan reset (off) atau dengan menggunakan katup solenoid ganda.
Relai dapat mengunci dalam kondisi tetap hubung jika bagian arus pengunci paralel dengan tombol ON (S1) melalui kontak NO relai (K1). Tombol OFF (S2) harus dipasang di dalam rangkaian memori. Pemasangan tombol OFF menentukan fungsi rangkaian memori. Rangkaian memori dengan tombol S2 (N/C) yang disambung seri dengan kontak pengunci relai K1 (N/O) dinamakan rangkaian memori “dominan set”. Pada rangkaian memori “dominan set”, tombol S1 mendominasi tombol S2. Jika tombol S1 dan S2 ditekan serentak, arus listrik mengalir melalui kumparan relai.
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300
ambar . angkaian pengunci dengan dominan set
ambar . angkaian pengunci dominan reset
Rangkaian memori dengan S1 (N/O) dan kontak pengunci relai (N/O) yang disambung paralel dan kemudian diseri dengan tombol S2 (N/C) dinamakan rangkaian memori “dominan reset”. Pada rangkaian memori “dominan reset”, tombol S2 mendominasi tombol S1. Jika tombol S1 dan S2 ditekan serentak, tidak ada arus listrik pada kumparan relai K1. Rangkaian dominan reset nampak seperti pada gambar diatas.
Rangkaian memori dengan solenoid ganda seperti gambar 2.31. Katup solenoid ganda disebut juga katup “bi stabel” atau katup memori. Katup diaktifkan oleh dua kumparan solenoid. Perubahan posisi katup melalui pemberian catu daya pada kumparan solenoidnya.
ambar . angkaian memori dengan katup solenoid ganda ambar . Program Counter o n
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 i. o nload Program
ambar . on igurasi Hard are PLC
ambar . Saklar n Posisi sakelar katup membalik hanya jika sinyal diberikan pada kumparan lainnya
atau operasi manual diaktifkan. Untuk membalik posisi katup hanya dibutuhkan satu sinyal saja yang aktif pada kumparan solenoid
Rangkaian pengunci di dalam program PLC dapat ditemukan dalam pola set – reset.
Set: Di dalam LAD, set diidentifikasi dengan simbol kumparan yang di dalamnya ada tulisan S .
eset: Di dalam LAD, reset diidentifikasi dengan simbol kumparan yang di dalamnya ada tulisan R.
Didalam pemrograman Siemens S7 untuk memanggil fungsi set reset adalah dengan cara:
1. Klick bit logic 2. Double click icon SR
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300
Pada lader diagram diatas apabila input start diaktifkan (terjadi perubahan nilai dari 0 ke 1) maka ouput lampu akan bernilai 1, apabila input start dinonaktifkan lampu akan tetap bernilai 1. Untuk membuat lampu bernilai 0, maka input reset harus diaktifkan.
i. o nload Program
Sebelum mendownlooad program ke PLC pastikan konfigurasi hardware PLC sesuai dengan konfigurasi hardware deprogram Step 7.
ambar . on igurasi Hard are PLC Langkah-langkah dalam download program ke PLC: 1. Menghidupkan PLC, dengan menggunakan saklar On/Off
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300
2. Mereset PLC pada mode RUN
ambar . S itc ode PLC
3. Mendownload Program ke PLC, atur PLC pada mode Stop 4. Buka Project yang telah dibuat
5. Mengatur komunikasi dengan PLC, klik “ Option “, kemudian “ Set PG/PC Interface”
ambar . Set omunikasi PLC
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300
ambar . Set PC dapter
7. Klik dua kali “PC Adapter (Auto)” untuk melakukan pengecekan pada COM port dan Baudrate “9600)
ambar . Properti PC dapter
8. Klik “OK”
9. Selek “Block” pada project yang akan didownload 10. Pilih “PLC”, “Download”
ambar . S itc ode PLC
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300
ambar . con monitor
ambar . PLCS mode U ambar . enu o nload
11. Atur PLC Pada mode Run untuk menjalankan PLC.
. Simulasi PLC di Step
Untuk melakukan simulasi pada program yang telah dibuat sebelum di download pada PLC dapat dilakukan dengan cari berikut:
1. Buka project yang telah dibuat pada Program Step 7 2. Klik icon PLC Simulation
ambar . con Simulasi 3. Pilih Online, Klik icon download
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300
ambar . con monitor 5. Buka PLCSIM klik “RUN”
ambar . PLCS mode U
6. Inset Input dan Output, klik bit input sesuai yang digunakan pada program.
MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 C. angkuman
1. Dalam melakukan konfigurasi hardware PLC pada Step 7 dapat dilakukan dengan 2 cara, pertama melalui “Project Wizard” dengan hanya memilih jenis CPU, yang kedua dengan cara manual dengan memasukkan seri dari CPU, I/O, PSU modul sesuai dengan seri PLC yang akan digunakan
2. Dalam melakukan download program PLC di Step 7 dipastikan bahwa PLC pada mode “STOP”
3. Simulasi program dapat dilakukan tanpa harus menghubungkan hardware PLC dengan Step 7 dengan menggunakan aplikasi PLC SIM
. ugas
Lakukanlah pengamatan pada perangkat hardware PLC Siemens, diskusikan dengan teman dalam kelompok mengenai:
1. Bagian-bagian dari hardware PLC Siemens