• Tidak ada hasil yang ditemukan

ZVgf3No9C0nQZ0c2u6PkyoV6d11Ei16PF7diceHp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ZVgf3No9C0nQZ0c2u6PkyoV6d11Ei16PF7diceHp"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

M O D U L E L E K T R O N I K A D A N M E K A T R O N I K A

P E N G E N D A L I A N

S I S T E M P N E U M A T I K

M E N G G U N A K A N P L C

S I E M E N S S 7 P C - 3 0 0

(2)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

MODUL PENGENDALIAN SISTEM PNEUMATIK MENGGUNAKAN PLC SIEMENS

S7 PC-300

Untuk Sekolah Menengah Kejuruan

Edisi Tahun 2017

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

(3)

MODUL PENGEN

MODUL PENGENDALIAN SISTEM PNEUMATIK

MENGGUNAKAN PLC SIEMENS S7 PC-300

Copyright © 2017, Direktorat Pembinaan SMK

All rights Reserved

Pengarah

Direktur Pembinaan SMK

Penanggung Jawab

Arie Wibowo Khurniawan, S.Si. M.Ak

Kasubdit Program dan Evaluasi, Direktorat Pembinaan SMK

Ketua Tim

Arfah Laidiah Razik, S.H., M.A.

Kasi Evaluasi, Subdit Program dan Evaluasi, Direktorat Pembinaan SMK

Penyusun

Budiyanto

(SMK Ma’arif Kota Mungkid Jawa Tengah)

Desain dan Tata Letak

Rayi Citha Dwisendy, S.Ds

ISBN

Penerbit:

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gedung E, Lantai 13 Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270

ISBN 978-602-5517-02-0

978-602-5517-02-0

(4)

MODUL PENGEND

KATA PENGANTAR KASUBDIT PROGRAM DAN EVALUASI

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam Sejahtera,

Melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dunia pendidikan khususnya SMK sangat terbantu karena akan terciptanya sinergi antar instansi dan lembaga terkait sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing dalam usaha mengangkat kualitas SMK. Kehadiran Buku Serial Revitalisasi SMK ini diharapkan dapat memudahkan penyebaran informasi bagaimana tentang Revitalisasi SMK yang baik dan benar kepada seluruh stakeholder sehingga bisa menghasilkan lulusan yang terampil, kreatif, inovatif, tangguh, dan sigap menghadapi tuntutan dunia global yang semakin pesat.

Buku Serial Revitalisasi SMK ini juga diharapkan dapat memberikan pelajaran yang berharga bagi para penyelenggara pendidikan Kejuruan, khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan untuk mengembangkan pendidikan kejuruan yang semakin relevan dengan kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah dan berkembang sesuai tuntuan dunia usaha dan industri.

Tidak dapat dipungkuri bahwa pendidikan kejuruan memiliki peran strategis dalam menghasilkan manusia Indonesia yang terampil dan berkeahlian dalam bidang-bidang yang sesuai dengan kebutuhan. Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada semua pihak yang terus memberikan kontribusi dan dedikasinya untuk meningkatkan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan. Buku ini diharapkan dapat menjadi media informasi terkait upaya peningkatan kualitas lulusan dan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) di SMK yang harus dilakukan secara sistematis dan terukur.

Wassalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 2017

(5)

MODUL PENGEND

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya buku teks ini, dengan harapan dapat digunakan sebagai buku teks untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Studi Keahlian Teknologi Dan Rekayasa, Teknik Mekatronika.

Modul pembelajaran ini disusun berdasarkan tuntutan paradigma pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013 yang diselaraskan berdasarkan pendekatan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar kurikulum abad 21, yaitu peningkatan keterampilan berdasarkan tuntutan kebutuhan industri. Penyajian modul pembelajaran ini disusun dengan tujuan agar supaya peserta didik dapat melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan eksperimen ilmiah (penerapan scientifik), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan paradigma baru secara mandiri.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Kejuruan, dan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

Kependidikan menyampaikan terima kasih, sekaligus saran kritik demi kesempurnaan

buku teks ini dan penghargaan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam

membantu terselesaikannya buku teks siswa jurusan teknik Mekatronida di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Jerman, 1 April 2017

Penulis

(6)

MODUL PENGEND

B. DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN ... 4

C. WAKTU ... 4

D. PRASYARAT ... 4

E. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ... 5

F. TUJUAN AKHIR ... 5

G. CEK PENGUASAAN STANDAR KOMPETENSI ... 5

BAB II ... 7

KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 7

A. RENCANA BELAJAR SISWA ... 7

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 7

1. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ... 7

SISTEM PNEUMATIK ... 7

A. Tujuan Pembelajaran ... 7

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR KASUBDIT PROGRAM DAN EVALUASI... i

(7)

MODUL PENGEND

1.1. Sistem pneumatik di dalam aliran ... 12

1.2. Standarisasi pneumatik circuit diagram ... 17

1.3. Simbol-simbol katup pengarah dan cara penggambarannya ... 17

1.4. Jenis-jenis penggerak katup pneumatik pada katup pengarah. ... 20

1.5. Diagram Sirkuit... 23

1.6. Penerapan sistem Pneumatik ... 26

C. Rangkuman ... 29

D. Tugas ... 30

E. Tes Formatif ... 30

F. Kunci Jawaban Tes Formatif ... 32

G. Lembar kerja ... 33

2. KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 ... 35

ELEKTROPNEUMATIK ... 35

A. Tujuan Pembelajaran ... 35

B. Uraian Materi ... 35

2.1. Kontrol Pengendali ... 35

2.2. Limit Switch ... 40

2.3. Sensor ... 41

2.4. Relai ... 44

2.5. Katup Beroperasi dengan Pneumatik ... 47

2.6. Standarisasi Electrical Circuit Diagram ... 48

2.7. Diagram Sirkuit... 51

(8)

MODUL PENGEND

PEMROGRAMAN LOGIKA DASAR PLC ... 65

A. Tujuan ... 65

B. Uraian materi ... 65

1. Statement List (STL), ... 66

2. Ladder Diagram (LAD), ... 66

3. Function Block Diagram (FBD),... 66

4. S7-Graph atau Sequential Function Chart (SFC) ... 67

5. Structured Control Language (SCL). ... 67

6. PC Adapter MPI ... 74

(9)

MODUL PENGEND

Gambar 1 Fenomena Gaya ... 10

Gambar 2 Memperlihatkan konfigurasi dasar sistem kontrol pnumatik. ... 10

Gambar 3 Urutan pneumatik element ... 12

Gambar 4 silinder single acting dan simbolnya ... 14

Gambar 5 Control Single Acting Cylinder... 15

Gambar 6 silinder doble acting dan simbolnya ... 16

Gambar 7 Control Single(a) dan doble acting (b) ... 16

Gambar 8 Cara Menggambar dan Membaca Katup Pneumatik ... 18

Gambar 9 Penandaan dari Katup Pneumatik ... 19

Gambar 10 Penomoran katup pneumatik ... 19

Gambar 11 Katub 3/2 dengan Aktuasi Tombol Tekan, Normally Closed ... 20

Gambar 12 Katub 3/2 dengan aktuasi Tombol Tekan, Normally Open ... 20

Gambar 13 Katub 3/2 dengan aktuasi Sakelar Seleksi... 20

Gambar 14 Katub 3/2 dengan aktuasi Sakelar Limit roller, Normally Closed ... 21

Gambar 15 Contoh Katup Pneumatik secara Operasional ... 23

Gambar 16 Contoh sistem penandaan ... 25

Gambar 17 Sirkuit Pneumatik pengendalian langsung ... 27

Gambar 18 Sirkuit Pneumatik pengendalian tidak langsung ... 27

Gambar 19 Soal aplikasi pneumatik ... 28

Gambar 20 Kontak sakelar dengan konfigurasi NC ... 36

Gambar 21 macam macam kontak ... 37

Gambar 22 Konfigurasi N/C ... 37

Gambar 23 konfigurasi N/O dan N/C ... 38

Gambar 24 Jenis Saklar ... 38

Gambar 25 Macam macam saklar ... 40

Gambar 26 Kontak limit switch ... 40

Gambar 27 konstruksi relai ... 41

Gambar 28 macam – macam sensor... 42

(10)

MODUL PENGEND

Gambar 31 skema sensor dengan reflektor ... 44

Gambar 32 konstruksi relai ... 45

Gambar 33 identis relai ... 46

Gambar 34 relai tunda waktu hidup ... 47

Gambar 35 Relai tunda waktu mati ... 47

Gambar 36 Katup dengan Pilot Solenoid ... 48

Gambar 37 Simbol-simbol grafik untuk kontak: fungi dasar dan aktuasi tertunda ... 49

Gambar 38 Simbol grafis untuk alat-alat yang dioperasikan manual ... 50

Gambar 39 Simbol – simbol grafis penggerak elektromekanik ... 50

Gambar 40 Simbol Grafis untuk relai dan kontaktor ... 50

Gambar 41 Simbol-simbol grafis untuk sensor ... 51

Gambar 42 Susunan rangkaian Pneumatik ... 52

Gambar 43 Susunan rangkaian elektrik ... 52

Gambar 44 Switch NO dalam keadaan tersambung ... 53

Gambar 45 Positional diagram ... 54

Gambar 46 Diagram step pemindahan ... 55

Gambar 47 Diagram Rangkaian Pneumatik dan Diagram Rangkaian Elektrik ... 55

Gambar 48 Rangkaian yang mendeteksi akhir langkah maju dan langkah mundur. ... 56

Gambar 49 Sket Posisi ... 57

Gambar 50 Displacement step diagram ... 57

Gambar 51 Diagram RANGKAIAN elektropneumatik dengan urutan gerak : A+, B+, A-, ... 58

Gambar 52 Contoh Bahasa Pemrograman LAD ... 66

Gambar 53 Contoh Bahasa Pemrograman FBD ... 67

Gambar 54 Contoh Bahasa Pemrograman S7- Graph ... 67

Gambar 55 Contoh Bahasa Pemrograman SCL ... 68

Gambar 56 Modul PS-307-2A ... 69

Gambar 57 Modul CPU 313-1AD01-0AB0 ... 70

Gambar 58. Blok Diagram Modul I/O SM 323 DI8/DO8x24 VDC ... 72

Gambar 59 Antarmuka Masukan ... 73

Gambar 60 Antarmuka Keluaran ... 73

Gambar 61 Prosedur penggunaan Siemens Step 7 ... 74

(11)

MODUL PENGEND

Gambar 63 Tampilan New Project Wizard ... 75

Gambar 64 Tampilan pemilihan hardware PLC ... 76

Gambar 65 Tampilan pemilihan block program ... 76

Gambar 66 Tampilan nama project ... 77

Gambar 67 Tampilan project Step 7 ... 77

Gambar 68 Halaman untuk menulis program “ Ladder” ... 78

Gambar 69. icon “Symbol” ... 78

Gambar 70. Tampilan Symbol Editor ... 79

Gambar 71 Deklarasi alamat input dan output ... 79

Gambar 72. Memilih bahasa Ladder ... 79

Gambar 73 Kontak normally open ... 80

Gambar 74. Simbol Coil... 80

Gambar 75. Program ladder logika AND ... 80

Gambar 76. Ladder 1 NO dan 1 coil... 80

Gambar 77. Parallel ladder branch ... 80

Gambar 78. Parallel ladder close branch ... 81

Gambar 79. Parallel ladder... 81

Gambar 80. Simbol S-ODT ... 81

Gambar 81. Pemrograman Timer On Delay ... 82

Gambar 82. Symbol S-OffDT ... 83

Gambar 83. Pemrograman Timer Off Delay ... 83

Gambar 84. Simbol Counter UP “ S-CU) ... 84

Gambar 85. Counter up ... 84

Gambar 86. Simbol Counter Down ... 85

Gambar 87. Program Counter Down ... 86

Gambar 88. Rangkaian pengunci dengan dominan set ... 87

Gambar 89. Rangkaian pengunci dominan reset ... 87

Gambar 90. Rangkaian memori dengan katup solenoid ganda ... 87

Gambar 91. Langkah untuk memanggil fungsi set reset ... 88

(12)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

Gambar 96. Set Komunikasi PLC ... 90

Gambar 97. Set PC Adapter ... 91

Gambar 98. Properti PC Adapter ... 91

Gambar 99. Menu Download ... 92

Gambar 100. Icon Simulasi ... 92

Gambar 101. Icon monitor ... 93

Gambar 102. PLCSIM mode RUN ... 93

(13)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

P U U UL

L

Tabel 1 Jenis komponen Pneumatik ... 13

Tabel 2 Tanda-tanda dan Penomoran pada Lubang-lubang Katup Pneumatik ... 19

Tabel 3 : Symbol jenis pengaktian... 21

Tabel 4. Tampilan LED Status dan Kesalahan CPU-313-1AD01-0AB0... 71

Tabel 5. Mode Selector Switch CPU-313-1AD01-0AB0 ... 71

Tabel 6. Parameter S-ODT ... 82

Tabel 7. Parameter S-OffDT ... 83

Tabel 8. Parameter Counter UP ... 84

(14)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

P U U UL

Struktur kurikulum bidang keahlian Teknologi dan Rekayasa program keahlian Teknik

Elektronika paket keahlian Teknik Mekatronika.

C3 :

Teknik Mekatronika

CAE

Teknologi

Mekanik

Mekanika

dan Elemen

mesin

Teknik

Kontrol

Pneumatik

dan Hidrolik

Robotik

Teknik

Pengendali

Daya

PETA KEDUDUKAN MODUL

(15)

MODUL PENGEND

Actuator Suatu alat yang dapat merubah besaran/kuantitas listrik

menjadi kuantitas fisik seperti contohnya : motor, solenoid,

lampu, katup, dsb

Akumulator - Salah satu jenis register data. Pada umumnya, meskipun pemrogram tidak perlu sadar karena CPU PLC

menggunakan akumulator berdasarkan preferensi,

namun ia harus sadar dengan perintah tertentu

- Jika terdapat 2 buah akumulator, A0 dan A1, dan data yang terprogram 16 bit, maka data akan masuk ke A0,

dan jika data yang terprogram adalah 32 bit, kata paling

bawah akan masuk ke A0 dan kata paling atas akan

masuk ke A1

- Ketika perintah yang menggunakan akumulator

dijalankan beberapa kali dalam program, jika data

tersebut berturut-turut tidak terkirim ke register data,

maka akumulator akan menulis ulang secara

preferensial menggunakan CPU PLC. Untuk itu pada

saat akan melaksanakan perintah selanjutnya harus

berhati-hati supaya tidak terlanjur tertulis ulang.

Address - Alamat di memori. Memori memiliki alamat, dan menulis

serta membaca data dilakukan dengan menunjuk

alamat tersebut

- Nilai numerik untuk menunjukkan posisi target pada saat pemosisian. Satuan diatur dalam mm, inci, sudut,

atau jumlah pulsa

lgoritma Prosedur pemrosesan untuk mencapai tujuan tertentu dari

pemakaian komputer. Sesuatu yang menguraikan algoritma

secara nyata menggunakan bahasa pemrograman disebut

(16)

MODUL PENGEND

ditangani dengan angka (nilai digital), misalnya waktu, suhu,

tekanan, voltase, arus, jumlah aliran, dan sebagainya. Karena

nilai analog tidak ditangani secara langsung di CPU PLC,

maka pengoperasian dilakukan dengan mengkonversi ke

nilai digital. Hal ini disebut dengan konversi A/D

Assembler Software program komputer yang mengubah bahasa

pemrograman assembly kedalam bahasa mesin (machine

code)

Batch Jumlah yang diproses dalam sekali operasi dalam proses

(yaitu proses batch) yang tidak dapat dihentikan di tengah

jalan setelah material dimasukan. Seperti proses penguatan

(annealing) dan polimerisasi

Bit Singkatan dari binary digit. 1bit adalah satuan minimum

informasi untuk menampilkan dua kondisi, 0 (OFF) dan 1

(ON). Kontak dan koil adalah 1 bit, sehingga disebut perangkat bit

lok ungsi S Sebuah FB dirancang untuk mengkonversi blok sirkuit, yang

digunakan berulang kali dalam urutan program, menjadi

komponen yang akan digunakan dalam program sekuens

yte Satuan jumlah informasi. 1 byte setara dengan 8 bit.

Changer Bagian dari stasiun distribusi yang berfungsi untuk

memindahkan benda kerja dari tempat magazine ke stasiun

lainnya

CPU Bagian sub-sistem yang bertugas mengontrol dan

mensupervisi semua operasi PLC. Sebuah komunikasi internal

atau “Bus System” membawa informasi dari dan ke CPU, I/O,

dan memori database

asis ata

Sekumpulan data yang dimiliki bersama oleh beberapa

aplikasi perangkat lunak atau pengguna. Ada kalanya

pengertian ini mencakup juga sistem manajemennya. L S U

k

,

(17)

MODUL PENGEND

P Electrically Erasable Programmable Read Only Memory

(EEPROM, E2ROM), Salah satu jenis memori hanya baca.

Penulisan dapat dilakukan dengan menggunakan tegangan.

Memori tidak akan terhapus meskipun listrik padam. Bentuk luarnya sama dengan IC-RAM

High Level

Language

Bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan digunakan

oleh pemakai. Adapun bentuknya berupa kata-kata atau

grup kata-kata dan atau berupa gambar diagram, yang pada

umumnya ditulis dalam bahasa inggris dan selanjutnya

perintah (kata-kata atau gambar diagram) ini diubah kedalam

bahasa mesin, yang menjadikan perintah ini dapat dieksekusi oleh CPU

Interlock persyaratan untuk mengeblok operasi mesin yang sedang

berjalan agar tidak berpindah ke operasi berikutnya hingga

operasi yang sedang berjalan selesai, Interlock digunakan

untuk mencegah mesin rusak

Operasi untuk menggerakkan benda kerja ke posisi yang

diinginkan menggunakan sinyal dari eksternal, Pada modul

pemosisian, pengoperasian JOG dapat dilakukan dengan

memasukkan parameter dan kecepatan JOG. Akan tetapi,

pada kondisi ON dalam jangka waktu lama, JOG akan

melampaui batas langkah (nilai batas atas atau nilai batas

bawah), dan akan berhenti

Modul input analog Mengubah sinyal analog ke dalam bentuk sinyal digital,

dengan cara mengisolasi sinyal input analog yang dari luar

prosesor dan mengubahnya kedalam bentuk sinyal digital

dengan level yang sesuai, sehingga perubahan sinyal

kompatibel dengan bus data PLC

(18)

MODUL PENGEND

emori program Memori yang menyimpan program dan parameter yang

diperlukan dalam pengolahan modul CPU

Monitor online Membaca dan memonitor status pengoperasian serta konten

perangkat pada CPU PLC yang sedang beroperasi dengan

menghubungkan CPU PLC dan perangkat periferi

Modular Production

System ( MPS)

sebuah unit stasiun yang terdiri dari beberapa actuator seperti

silinder, motor atau suction cup yang dibangkitkan oleh

vacuum generator, lengkap dengan komponen kontrolnya seperti tombol tekan, sensorsensor dan kontrolernya

Pemrograman

Offline

menulis dan menyimpan program di dalam komputer tanpa

komputer (programming terminal) dihubungkan ke PLC

Pemrograman

Online

Membuat program atau memasukan logika ladder dalam alat

pemrogram (programming terminal) terhubung dengan PLC

Tranduser Suatu alat yang dapat merubah kuantitas fisik menjadi

sinyal listrik. Beberapa contoh dari tranducer diantaranya

dapat berupa : tombol tekan, sakelar batas, termostat,

straingages, dsb. Transducer ini mengirimkan informasi

mengenai kuantitas yang diukur. Unit pelayanan

udara

Peralatan pneumatic yang terdiri dari filter, pengatur tekanan,

dan pelumas

Vakum udara yang mempunyai tekanan di bawah atmosfir P

(19)

MODUL PENGEND

Berikut ini adalah standar kompetensi siswa paket keahlian Teknik Mekatronika pada mata pelajaran Elektropneumatik dan Robotika.

Kompetensi Inti 1 dan 2 memuat Tentang :

KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Sedangakan KI 3 dan KI 4 untuk pengetahuan dan ketrampilan dijabarkan beserta Kompetensi Dasarnya seperti di bawah ini:

/SQTIXIRWM-RXM /SQTIXIRWM(EWEV

KI 3. Memahami, menerapkan menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan

3.1 Memahami beberapa macam robot yang diam ditempat dan robot yang berjalan serta konstruksinya

3.2 Menjelaskan komponen-komponen utama pada robot

3.3 Membaca data teknik komponen-komponen utama pada robot

3.4 Memahami diagram rangkaian robot 3.5 Menjelaskan proses komisioning pada

robot

(20)

MODUL PENGEND

Berikut ini adalah standar kompetensi siswa paket keahlian Teknik Mekatronika pada mata pelajaran Elektropneumatik dan Robotika.

Kompetensi Inti 1 dan 2 memuat Tentang :

KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Sedangakan KI 3 dan KI 4 untuk pengetahuan dan ketrampilan dijabarkan beserta Kompetensi Dasarnya seperti di bawah ini:

/SQTIXIRWM-RXM /SQTIXIRWM(EWEV

KI 3. Memahami, menerapkan menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah

3.1 Memahami beberapa macam robot yang diam ditempat dan robot yang berjalan serta konstruksinya

3.2 Menjelaskan komponen-komponen utama pada robot

3.3 Membaca data teknik komponen-komponen utama pada robot

3.4 Memahami diagram rangkaian robot 3.5 Menjelaskan proses komisioning pada

robot

3.6 Menjelaskan peralatan kerja dan robot yang akan dijalankan

(21)

MODUL PENGEND

ompetensi nti ompetensi asar

/SQTIXIRWM-RXM /SQTIXIRWM(EWEV

3.7 Menyebutkan macam-macam pemeriksaan yang dilakukan sebelum menjalankan robot

3.8 Memahami urutan pengoperasian suatu robot

3.9 Menjelaskan peralatan kerja dan komponen yang digunakan

3.10Memahami cara pemasangan komponen-komponen sesuai manual instuksinya

3.11Memahami cara penggantian komponen yang rusak pada robot dengan menggunakan peralatan kerja yang sesuai

3.12Memilih software kontrol yang sesuai dengan program robot

3.13Memahami bahasa pemrograman yang digunakan

3.14Memahami langkah-langkah pemindahan program dari komputer/ peralatan pemrograman ke robot 3.15Memahami cara pengujian program

pada robot

KI 4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan mampu

4.1 Menunjukkan beberapa macam robot dan bagian-bagiannya

4.2 Melakukan pemeriksaan fungsi komponen-komponen yang digunakan pada robot

(22)

MODUL PENGEND

ompetensi nti ompetensi asar

melaksanakan tugas spesifik di

bawah pengawasan langsung

4.3 Memilih komponen-komponen yang

layak untuk digunakan pada robot

4.4 Membaca dan menggambar diagram

rangkaian robot.

4.5 Melakukan komisioning pada robot

4.6 Menyiapkan peralatan kerja dan robot

yang akan dioperasikan

4.7 Melakukan monitoring terhadap

komponen mesin, sambungan kabel,

alamat I/O kendali elektronik dan

pasangan mekanik

4.8 Menjalankan mesin sesuai prosedur dan

melakukan tindakan pengamanan jika

terjadi kegagalan operasi

4.9 Menggunakan peralatan kerja untuk

memasang komponen-komponen pada

robot

4.10Memasang komponen sesuai prosedur

dan mengujinya setelah selesai

4.11 Melakukan penggantian komponen yang

rusak sesuai prosedur dengan

menggunakan peralatan kerja yang

sesuai

4.12Menyiapkan peralatan-peralatan yang

digunakan

4.13 Menulis program di Personal Computer

(PC)/laptop/peralatan pemrograman

4.14Memindah program dari PC ke peralatan

kontrol elektronik

4.15 Menguji robot dengan peralatan kontrol

(23)

MODUL PENGEND

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari masa ke masa berkembang cepat

terutama dibidang mekatronika. Perkembangan ini tampak jelas di industri, dimana

sebelumnya banyak pekerjaan menggunakan tangan manusia, kemudian beralih

menggunakan mesin, berikutnya dengan electro-mechanic (semi otomatis) dan

sekarang sudah menggunakan robotic (full automatic) seperti penggunaan Flexible

Manufacturing Sistems (FMS) dan Computerized Integrated Manufacture (CIM) dan sebagainya.

Kendali elektropneumatik berbasis PLC merupakan peralatan atau komponen yang

mempunyai peranan penting dalam sebuah sistem pengaturan otomatis. Ketepatan

dan kesesuaian dalam memilih dan membuat program pada PLC akan sangat

menentukan kinerja dari sistem pengaturan secara otomatis.

Pada buku siswa ini baru dibahas tentang prinsip kerja rangkaian elektropneumatik,

plc dan kendali elektropneumatik berbasis plc, dimana pembahasan buku mencakup

dari symbol, karakteristik hingga aplikasi. Dengan mempelajari kendali

elektropneumatik diharapkan siswa dapat memahami dan menjelaskan cara kerja

suatu mesin sesuai fungsinya sebagai pengontrol atau otak dari suatu mesin yg

otomatis pada industri dan sebagainya.

C. U

Alokasi waktu untuk mempelajari modul ini di petakan menjadi berikut :

Kegiatan Belajar 1 : sistem pneumatik 12 jam pelajaran

Kegiatan Belajar 2 : Elektropneumatik 12 jam pelajaran

Kegiatan Belajar 3 : PLC (Programable Logic Control) 24 jam pelajaran

Total waktu yang dibutuhkan adalah 48 jam pelajaran

. P S

(24)

MODUL PENGEND

Modul ini disusun dengan memberikan penjelasan tentang konsep pengerjaan di

dunia usaha dan dunia industri ( DUDI ) seperti pneumatik, elektropneumatik atau

peralatan otomatis lainnya dengan beberapa symbol, karakteristik dan contoh

aplikasi sederhana yang berkaitan dengan dunia teknik pada umumnya dan

mekatronika pada khususnya. Untuk memungkinkan siswa belajar sendiri secara

tuntas , maka perlu diketahui bahwa isi buku ini pada setiap kegiatan belajar

umumnya terdiri atas, uraian materi, contoh-contoh aplikasi, tugas dan tes formatif

serta lembar kerja, sehingga diharapkan siswa dapat belajar mandiri (individual

learning) dan mastery learning (belajar tuntas) dapat tercapai.

. U U H

Tujuan akhir yang hendak dicapai adalah agar siswa mampu:

 Mengenal jenis dan simbol dari macam -macam komponen pada

Pneumatik, elektropneumatik dan plc .

 Menjelaskan fungsi.macam - macam komponen pada pneumatik,

elektropneumatik dan plc .

 Memahami konsep cara kerja .macam - macam komponen pada

Pneumatik, elektropneumatik dan plc .

 Mampu membuat rangkaian aplikasi sederhana yang menggunakan

aplikasi FluidSim dan Siemens S7-300.

 Mampu melakukan commisioning pada sistem kendali PLC secara

keseluruhan.

. C P U S S P S

1. Apakah yang dimaksud dengan sistem pneumatik?

2. Sebutkan macam – macam komponen pneumatik!

3. Apakah yang dimaksud dengan sistem elektropneumatik?

4. Apakah yang dimaksud dengan PLC?

5. Sebutkan macam- macam komponen elektropneumatik!

. S PS P L

C. U

(25)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

6. Apakah yang dimaksud dengan solenoid valve?

7. Relai, single silinder, double silinder dan timer. Manakah diantara komponen

tersebut yang termasuk aktuator?

(26)

MODUL PENGEND

Kegiatan belajar siswa menggunakan modul ini di buat 3 kegiatan dengan rincian

sebagai berikut :

1. Memahami dan mengimplementasikan sistem pneumatik selama 12 jam

pelajaran.

2. Memahami dan mengimplementasikan sistem Elektropneumatik selama 12

jam pelajaran.

3. Memahami dan mengimplementasikan sistem pneumatik menggunakan

Kontrol PLC (di modul ini menggunakan Siemens S7-300) selama 24 jam

pelajaran.

. P L

. P L

S S P U

. u uan Pembela aran

1. Peserta didik dapat mengidentifikasi kontrol pneumatik

2. Peserta didik dapat mengenal simbol pneumatik pada sistem pneumatik

3. Peserta didik dapat membaca dan membuat diagram kontrol pneumatik.

4. Peserta didik dapat membuat rancangan sederhana sistem kontrol

pneumatik.

. Uraian ateri

Dewasa ini, evolusi teknologi kontrol telah mencapai satu titik di mana hampir semua

proses dan manufaktur di industri merupakan kombinasi dari aplikasi berbagai

subsistem seperti pneumatiks, mechanics, electrics, computer, control dan

information technology. Disain mesin-mesin dan peralatan produksi modern dapat

dikatakan sebagai suatu mechanical construction dengan menggunakan

pneumatiks/hydraulic/electric actuator & motor sebagai penggeraknya dan PLC

sebagai main controller–nya. Didukung dengan berbagai komponen lain yang

(27)

MODUL PENGEND

berfungsi sebagai internal interfacedan operator interface. Misalnya solenoid, switch,

sensor, relai, encoder untuk internal interface, dan push button, thumb switch,

potensiometer untuk operator interface. Penggerak dari sistem otomasi tersebut

adalah fluida.

Fluida merupakan substansi yang dapat mengubah bentuk (mengikis) secara terus

menerus seperti yang terjadi pada aplikasi shear stress, atau pada fenomena alam

lainnya. Fluida dapat berbetuk gas dan cair. Teknik atau cara penggunaan fluida cair

pada aplikasi power transmission lazim disebut hydraulic sistem, sedang sistem

lain yang menggunakan fluida gas untuk aplikasi power transmission disebut sistem

pnumatik. Pada sistem hidrolik digunakan oli mineral sebagai fluida kerjanya,

sedang pada sistem pnumatikdigunakan udara atmosfir.

Mekanisasi dan otomatisasi dalam bidang proses dan manufaktur di industri

menjadikan pneumatik automation menjadi pilar utama dalam banyak industri,

misalnya untuk keperluan material handling, packaging, bottling, distributing, &

sorting sistem. Otomasi dengan pnumatikditerapkan di berbagai industri, misalnya

industri makanan & minuman, farmasi, logam, pertambangan dan petrokimia.

Kemajuan teknologi di bidang otomatisasi dengan pnumatik tersebut menuntut

tersedianya engineering and maintenance personal yang memiliki pengetahuan dan

pengalaman praktis di bidang mechanical, electrical, electronic and

compressed air/fluid power technologies. Penggunaan control pnumatik dan aktuasi

menjadi semakin luas. Salah satu alasannya adalah, dari sekian banyak masalah

otomasi industri, tidak ada medium yang lebih mudah didapat dan lebih ekonomis.

Disamping memiliki karakteristik positif sistem kontrol pnumatik juga memiliki

karakteristik negatif. Berikut ini diberikan beberapa karakteriistik positif dari

udara untuk pneumatiks automation:

Quantity : Tersedia di mana saja dan tak terbatas

Transportation : Mudah disalurkan melalui pipa

(28)

MODUL PENGEND

Cleanliness : Udara tekan sangat bersih tidak menimbulkan

polusi

Construction : Konstruksi komponen pnumatik relatif sederhana.

Speed : Udara tekan merupakan working medium yang

mempunyai respon cepat [1-2 m/s]

Agar diperoleh garis demarkasi yang tegas dalam aplikasi otomasi dengan

pnumatik, berikut ini diberikan karakteristik negatif dari sistem pnumatik, yaitu:

Preparation : Udara tekan yang digunakan sebagai fluida kerja pada

sistem kontrol pnumatik harus memenuhi persyaratan

teknis dan perlu dipersiapkan dengan presisi, dan

memerlukan peralatan yang harganya realtif mahal.

Udara tekan harus bebas dari debu dan uap air (moisture),

karena dapat merusak komponen pneumatik

Force : Udara tekan mencapai titik ekonomisnya pada tekanan

700 kPa atau 7 bar dengan daya tekan sebesar 20.000 –

30.000 N.

Exhaust air : Exhaust air sangat bising, sehingga memerlukan

material yang dapat menyerap suara

Cost : Udara kempa merupakan medium yang relatif mahal

Hukum-hukum alam yang mendasari penerapan fluid sistem untuk membangun

mekanisasi dan manipulasi gerak adalah hukum. Hukum Pascal diaplikasikan pada

sistem fluid power transmission. Hukum fisika lainnya yang digunakan untuk

keperluan analisis, desain dan manufaktur pada sistem fluida adalah HukumBoyle,

Mariotte, Gay Lussac dan Charles.

Ada beberapa fenomena alamiah mengenai penggunaan energi di sekitar kita dimana

dengan tenaga input yang kecil dapat menghasilkan tenaga Output yang jauh lebih

besar. Diskusikan & Jelaskan secara konsep berdasarkan gambar berikut!. Hukum

apa yang mendasarinya?

Kata kunci:

(29)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

ambar enomena aya

Sistem Pnumatik dalam industri manufaktur merupakan muara dari semua proses

mekanik atau manipulasi gerakan yang menggunakan tenaga udara kempa. Dalam

sistem pnumatik udara kempa akan memindahkan suatu gaya atau gerakan. Sistem

pnumatik meliputi semua komponen mesin atau peralatan, yang beroperasi secara

pneumatik atau menggunakan proses-proses pneumatik. Udara bertekanan dalam

peranannya sebagai unsur penggerak merupakan bagian utama yang harus

mendapatkan perhatian lebih banyak.

Sistem pnumatik menggunakan udara bertekanan untuk menghasilkan gerakan

mekanik. Sistem dasar kendali pnumatik meliputi piranti penyedia sumber energi

udara kempa yang terdiri dari kompresor udara, sistem filter udara, sistem pengering

udara, dan sistem pengatur tekanan udara. Kemudian elemen input untuk

mengendalikan sistem, berupa katub tombol tekan (pushbutton valve) dan katub

sensor. Selanjutnya berbagai jenis katub pengarah dan pengatur tekanan udara, dan

(30)

MODUL PENGEND

Sistem tersebut mencakup aircompressor, menghasilkan udara kempa secara

kontinyu, intakefilter berfungsi menahan kotoran udara sebelum masuk ke sistem,

dryer berfungsi menyerap uap air di udara (moisture), receiver tank sebagai

reservoar udara kempa, pressure regulator mengatur dan menjaga tekanan udara

tetap konstan, valve mengontrol aliran udara kempa, dan pneumatik cylinder sebagai

aktuator yang mengubah energi udara menjadi energi mekanik.

Sistem pnumatik meliputi semua komponen mesin atau peralatan, yang beroperasi

secara pneumatik atau menggunakan proses-proses pneumatik. Udara bertekanan

dalam peranannya sebagai unsur penggerak merupakan bagian utama yang harus

mendapatkan perhatian lebih banyak.

Pnumatik sistem menggunakan udara bertekanan untuk menghasilkan gerakan

mekanik. Sistem dasar kendali pnumatik meliputi piranti penyedia sumber energi

udara kempa yang terdiri dari kompresor udara, sistem filter udara, sistem pengering

udara, dan sistem pengatur telkanan udara. Kemudian eleven masukan untuk

mengendalikan sistem, berupa push button valve dan sensor valve.

Selanjutnya berbagai jenis katub pengarah dan pengatur tekanan udara, dan yang

terakhir berupa aktuator. Diagram rangkaian harus digambar dengan tata cara

penggambaran yang benar. Karena hal ini akan memudahkan seseorang untuk

membaca rangkaian, sehingga mempermudah pada saat merangkai atau mencari

kesalahan sistem pneumatik.

Tata letak komponen diagram rangkaian harus disesuaikan dengan diagram alir dari

mata rantai kontrol yaitu sebuah sinyal harus mulai mengalir dari bawah menuju ke

atas dari gambar rangkaian. : . ambar enomena aya

(31)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

abel enis komponen Pneumatik

. .Sistem pneumatik di dalam aliran

ambar Urutan pneumatik element

Pada sistem pneumatik terdiri dari bagian bagian yang harus ada yaitu Energi

supplai, Final control elements dan actuator. Sedangkan untuk prosessing element

ini tergantung dari kebutuhan dan pada input element ini nanti yang akan dititik

beratkan pada macam macam kendali yang dibahas pada modul ini, diantaranya

adalah control input dengan push button , pilot solenoid ( elektropneumatik) dan

control terpogram dengan PLC.

Pada bahasan modul ini akan di awali dengan katup (valve) dan silinder. Untuk

(32)

MODUL PENGEND

abel enis komponen Pneumatik

Nama

Komponen Keterangan

Simbol

Katup 2/2  Mempunyai 2 lubang ( masukan dan keluaran )

dan 2 posisi hubungan katup

1(P) 2(A)

 Lubang keluaran tertutup. Pada posisi normal

tertutup , tidak aliran yang keluar (konfigurasi

NC.)

 Pada posisi normal terbuka, ada aliran keluar (

konfigurasi NO )

1(P) 2(A)

Katup 3/2  Mempunyai 3 lubang ( masukan , keluaran dan

pembuangan ) dan 2 posisi hubungan katup

2(A)

3(R) 1(P)

 Pada posisi normal, tidak ada aliran udara yang

keluar ( konfigurasi NC ).

 Pada posisi normal , ada aliran udara yang

keluar ( konfigurasi NO ).

2(A)

3(R) 1(P)

Katup 4/2  Mempunyai 4 lubang ( masukan , keluaran dan

1 pembuangan ) dan 2 posisi hubungan katup

.

2(B)

3(R) 1(P) 4(A)

Katup 5/2  Mempunyai 5 lubang.( masukan , keluaran dan

2 pembuangan ) dan 2 posisi hubungan katup.

1(P) 2(B)

3(S) 4(A)

5(R)

. . Sistem pneumatik di dalam aliran

(33)

MODUL PENGEND

Katup 3/3  Mempunyai 3 lubang ( masukan, keluaran dan

pembuangan ) dan 3 posisi hubungan katup.

 Pada posisi normal ( tengah ) tertutup

2(A)

3(R) 1(P)

Katup 4/3  Mempunyai 4 lubang ( masukan, keluaran dan

pembuangan ) dan 3 posisi hubungan katup

 Pada posisi normal ( tengah ) lubang keluaran

sambung dengan pembuangan.

1(P) 3(R) 4(A) 2(B)

Katup 5/3  Mempunyai 5 lubang ( masukan, keluaran dan

pembuangan ) dan 3 posisi hubungan katup

 Pada posisi normal ( tengah ) tertutup 1(P)

3(S) 5(R) 4(A) 2(B)

Jenis jenis silinder

Silinder dibagi menjadi 2, yaitu silinder single acting dan silinder doble acting

(34)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

Cara kerja silinder ini selalu digerakkan dengan valve 3/2 sebagai pemberi input

signal dan juga sebagai exhause saat retrac atau kembali dengan menggunakan

spring / pegas.

(a) (b)

ambar Control Single cting Cylinder

Batang piston silinder kerja tunggal bergerak keluar pada saat silinder menerima

udara bertekanan. Jika udara bertekanan dihilangkan, secara otomatis piston

kembali lagi ke posisi awal.

Posisi Awal

Posisi awal (gambar 2.7a) didefinisikan sebagai posisi normal dari sistem. Semua

bagian terhubung dan tombol tidak ditekan oleh operator. Udara bertekanan

dari catu daya ditutup, piston masuk ke dalam oleh dorongan pegas kembali. Lubang

masukan silinder dihubungkan ke lubang pembuangan melalui katup. Pengiriman

bertekanan diputus oleh katup.

Tombol ditekan

Menekan tombol tekan berarti memindahkan posisi katup 3/2, melawan pegas katup.

Diagram (gambar 2.7b) menunjukkan katup teraktifkan pada posisi kerja. Udara

bertekanan dari catu daya melalui katup masuk ke lubang masukan silinder kerja

tunggal. Udara bertekanan yang terkumpul menyebabkan batang piston bergerak

keluar melawan gaya pegas kembali. Setelah piston sampai pada posisi akhir langkah

maju, maka tekanan udara di dalam tabung silinder meningkat mencapai harga

maksimum.

(35)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

Segera setelah tombol dilepas, maka pegas di katup mengembalikan katup ke posisi

awal dan batang piston silinder kembali masuk. Jika tombol tekan diaktifkan lau

dilepas sebelum silinder keluar penuh, piston masuk kembali secara langsung, maka

ada hubungan langsung antara pengoperasian tombol tekan dan posisi silinder.

Hal ini memungkinkan silinder bisa keluar tanpa mencapai akhir langkah.

Silinder doble acting

ambar silinder doble acting dan simbolnya

Cara kerja silinder ini selalu digerakkan dengan valve 5/2 atau silinder 4/2 (bisaanya

di sistem Hidrolik) karena mempunyai dua jalur output sebagai pemberi input signal

dan sebagai exhause saat retrac atau kembali dengan masukkan yang lain.

(a) (b)

(36)

MODUL PENGEND

pada sisi batang piston silinder, sedangkan udara pada sisi piston silinder dibuang

melalui saluran buang katup.

Tombol ditekan

Menekan tombol berarti memindahkan posisi katup 4/2 melawan gaya pegas

pengembali. Diagram rangkaian (gambar 2.10b) menunjukkan katup aktif pada posisi

kerja. Pada posisi ini suplai udara bertekanan dialirkan ke sisi piston silinder dan

udara pada sisi batang piston dibuang keluar lewat katup. Tekanan pada sisi piston

mendorong keluar batang piston. Pada saat langlah keluar penuh dicapai, tekanan

pada sisi piston mencapai maksimum.

Tombol dilepas

Tombol tekan dilepas, pegas pengembali katup menekan katup kembali ke posisi

semula. Sekarang suplai udara bertekanan dialirkan ke sisi batang piston dan udara

pada sisi piston dibuang keluar melalui katup, sehingga batang piston silinder kerja

ganda masuk kembali.

. .Standarisasi pneumatik circuit diagram

Diagram sistem pneumatik dari suatu sistem kontrol dihubungkan satu sama lain dan

bagaimana mereka berinteraksi. Simbol-simbol grafis yang merupakan

komponen-komponen akan diatur sedemikian rupa untuk memperoleh suatu diagram rangkaian

yang jelas,dimana terdapat suatu persimpangan saluran-saluran sekecil mungkin.

Suatu diagram rangkaian pneumatik oleh sebab itu,tidak mengungkapkan susunan

ruang . Dalam suatu diagram rangkaian pneumatik komponen-komponen

dipresentasikan oleh simbol-simbol grafis (rangkaian) yang di standarisasi sesuai

dengan DIN/ISO 1219.1 Simbol grafis menjelaskan karakteristik dari tiap komponen

meliputi:

a. Jenis aktuasi

b. Jumlah pos dan tujuannya

c. Jumlah posisi saklar

. .Simbol simbol katup pengara dan cara penggambarannya

Dalam membuat diagram rangkaian (circuit diagram) pneumatik, setiap jenis katup

yang digunakan harus digambarkan secara simbul-simbul saja. Simbul-simbul ini ambar silinder doble acting dan simbolnya

(37)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

hanya untuk menunjukkan fungsinya, bukan merupakan prinsip kerja dari konstruksi

katupnya. Untuk memahami dan cara menggambar katup, perhatikan petunjuk pada

Gambar 2. 1. Harap dibaca atau disimak secara urut mulai dari atas ke bawah.

ambar Cara enggambar dan embaca atup Pneumatik

Setiap katup dilengkapi dengan pembuangan udara yang telah dianggap selesai

melakukan tugas. Model pembuangan udara bekas itu ada dua alternatif yaitu dibuang

secara langsung dan lewat saluran penghubung. Pada umumnya juga telah dilengkapi

dengan peredam (silencer) supaya saat udara angin tidak menimbulkan kebisingan. Alat

peredam suara ini bisaanya tidak nampak dari luar secara fisik, melainkan dibuat

(38)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

ambar Penandaan dari atup Pneumatik

Untuk menjamin bahwa katup dipasang dengan tepat maka setiap saluran

penyambungnya diberi tanda huruf besar atau angka. Tanda-tanda itu dibuat supaya saat

membuat rangkaian diagram pneumatik menjadi lebih mudah mengkonstruksi-nya.

Tanda-tanda saluran yang umum digunakan seperti ditunjukkan pada Tabel 2.1 Tanda dan

penomoran itu telah merujuk kepada ISO-1219.

abel anda tanda dan Penomoran pada Lubang lubang atup Pneumatik

2(A)

3(R)

1(P)

1(P)

2(B)

3(S) 4(A)

5(R)

Penomoran katup 3/2 Penomoran Katup 5/2

ambar Penomoran katup pneumatik

Manfaat pemberian tanda-tanda ini adalah untuk memudahkan saat pema-sangan awal

(39)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

ambar atub dengan aktuasi Sakelar Limit roller ormally Closed

abel Symbol enis pengaktian

enis Pengakti an ambar

rekonstruksi, perbaikan, dan sebagainya. Hal ini penting jika jum-lah katup-katup sebagai

komponen rangkaian diagram pneumatik banyak sekali.

. . enis enis penggerak katup pneumatik pada katup pengara .

Elemen input dalam sistem kendali pnumatik dapat berfungsi sebagai antarmuka bagi

operator (misalnya sakelar tombol tekan dan sakelar pemilih) dan juga berfungsi sebagai

piranti pendeteksi (misalnya sakelar limit dan sakelar proksimiti). Gambar 2.31 sampai

gambar 2.37 memperlihatkan berbagai piranti elemen input sistem kendali pnumatik.

ambar atub dengan ktuasi ombol ekan ormally Closed

ambar atub dengan aktuasi ombol ekan ormally pen

(40)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

ambar atub dengan aktuasi Sakelar Limit roller ormally Closed

abel Symbol enis pengaktian

enis Pengakti an ambar

Mekanik :

Pneumatik

Listrik . . enis enis penggerak katup pneumatik pada katup pengara .

ambar atub dengan ktuasi ombol ekan ormally Closed

ambar atub dengan aktuasi ombol ekan ormally pen

(41)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

ambar Conto atup Pneumatik secara perasional

. . iagram Sirkuit

Penandaan lemen kontrol

enis Pengakti an ambar

Kombinasi

Selenoid ganda dan operasi

pilot (Pemandu) dengan

(42)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

ambar Conto atup Pneumatik secara perasional

. . iagram Sirkuit

Setelah kita mengenal simbol-simbol pneumatik maka gambar gambar rancangan

sirkuit elektropneumatik akan kita komunikasikan dengan grafik -simbol. Hal ini akan

sangat mudah untuk menggambar maupun memahaminya. Lain halnya bila kita

menggambar rangkaian dengan menggunakan gambar benda sesungguhnya kita

akan mengalami kesulitan. Berikut ini suatu contoh sirkuit pneumatik dan yang

digambar dengan gambar benda untuk dfibandingkan dengan diagram sirkuit yang

digambarkan dengan grafik simbol.

Penandaan lemen kontrol

Penandaan tiap-tiap elemen kontrol untuk mengetahui dimana lokasi elemen

tersebut berada. Ada dua macam penandaan yang telah dikenal dan sering

digunakan yaitu :

1. Penandaan dengan angka

(43)

MODUL PENGEND

ambar Conto sistem penandaan

Penandaan engan Huru 2. Penandaan dengan huruf

Penandaan Dengan Angka

Disini ada beberapa kemungkinan untuk menandai dengan angka. Dua sistem yang

sering digunakan yaitu :

1. Nomor seri, Sistem ini sebaiknya untuk kontrol yang rumit .

2. Penandaan yang disusun dari nomor grup dan nomor seri dengan grup, misalnya

4.12 artinya elemen 12 pada grup 4

Klasifikasi grup :

Grup 0 : semua elemen sumber energi ditandai dengan angka depan 0

Grup 1, 2, 3, … : penandaan dari satu mata rantai kontrol ( grup ).

Sistem untuk nomor seri :

.0 : elemen kerja

.1 : elemen kontrol

.2, .4 : semua elemen yang mempunyai pengaruh pada gerakan maju,

ditandai dengan nomor seri genap.

.3 , .5 : semua elemen yang mempunyai pengaruh pada gerakan mundur,

ditandai dengan nomor seri gasal.

.01, .02 : elemen antara elemen kontrol dan elemen kerja yaitu katup kontrol

aliran dan katup buangan-cepat.

Sistem penandaan berdasarkan pada sistem nomor grup mempunyai keuntungan

bahwa dalam praktiknya seorang perawatan dapat mengenali pengaruh dari sinyal

dari nomor pada masing-masing komponen. Sebagai contoh : jika terjadi

kegagalan pada silinder 2.0, maka dapat diasumsikan bahwa penyebabnya dapat

ditemukan pada grup 2, oleh karena itu komponenkomponen yang mempunyai tanda

angka pertama 2 harus diperiksa. Gambar berikut menunjukkan penandaan elemen

(44)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

ambar Conto sistem penandaan

Karena rangkaian hanya terdiri dari satu grup, maka semua elemen angka

pertama bertanda 1, artinya lokasinya berada pada grup 1. Silinder ditandai

dengan angka 1.0. Katup kontrol akhir ditanda dengan angka 1.1. Katup-katup yang

menyebabkan silinder bergerak maju ditandai dengan angka : 1.2, 1.4 dan 1.6.

Sedangkan katup yang menyebabkan silinder bergerak mundur ditandai dengan

angka 1.3. Sumber energi ditandai 0.1.

Penandaan engan Huru

Tipe ini digunakan terutama pada rangkaian yang dikembangkan secara metodik.

Untuk pemakaian yang luas, tipe ini meliputi kalkulasi dan daftar yang dapat

dilakukan lebih mudah dan lebih jelas jika menggunakan huruf. Elemen kerja

ditandai dengan huruf besar, elemen sinyal dan limit switch ditandai dengan huruf

kecil. Bertolak belakang dengan tipe terdahulu, elemen sinyal dan limit switch tidak

ditandai ke dalam kelompok grup. Lokasi tipe ini seperti diilustrasikan pada gambar

(45)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

A, B, C… : tanda dari elemen-elemen kerja

ao, bo, co… : tanda dari limit switch yang digerakkan pada posisi belakang

silinder A, B,C ….

a1, b2, c3… : tanda dari limit switch yang digerakkan pada posisi batang

piston ke depan dari silinder A, B,C ….

Keuntungan dari tipe ini adalah dapat dengan segera diketahui komponen sinyal

yang sedang digerakkan jika silinder bergerak ke posisi yang dituju. Misalnya,

gerakan A+ menunjukkan limit switch a1 yang diperintahkan bekerja, dan gerakan A-

menunjukkan limit switch ao yang diperintahkan bekerja. Dalam praktiknya,

penandaan elemen-elemen suatu rangkaian pneumatik menggunakan kombinasi

angka dan huruf.

. .Penerapan sistem Pneumatik

Setelah peserta didik mengetahui bagian dan fungsi dari komponen maka langkah

berikutnya adalah merangkai menjadi sistem pneumatik. Sistem pneumatik adalah

rangkaian komponen pneumatik yang menggerakkan actuator . Berikut dasar dari

(46)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

ambar Sirkuit Pneumatik pengendalian langsung

ambar Sirkuit Pneumatik pengendalian tidak langsung

Dari rangkaian di atas dapat dilihat bahwa silinder bisa digerakkan langsung

dengan input an (tombol dll) ataupun dengan ditambah dengan katup

(47)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

C. angkuman Contoh soal :

ambar Soal aplikasi pneumatik

Deskripsi soal :

Benda didorong ke dalam mesin dari tempat penyimpanan dengan

mempergunakan silinder (Tunggal atau Ganda). Torak silinder keluar apabila

ditekan dan kembali ke posisi semula apabila dilepas.

a. Komponen apa saja yang diperlukan seandainya menggunakan silinder

kerja tunggal

b. Komponen apa saja yang diperlukan seandainya menggunakan silinder

kerja ganda

c. Gambarkan rangkaian komponen tersebut sehingga bekerja sesuai dengan

soal di atas. Menggunakan silinder tunggal ataupun silinder ganda

Jawaban :

a. Komponen dengan menggunakan silinder kerja tunggal adalah

- Unit pengolah udara

- Push button katup 3/2 Normaly Contact

- Katup 3/2 dengan pilot pneumatik dengan spring return - Silinder kerja tunggal

b. Komponen dengan menggunakan silinder kerja tunggal adalah

- Unit pengolah udara

- Push button katup 3/2 Normaly Contact

(48)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

c. Gambar rangkaian

Gambar Rangkaian silinder kerja

tunggal

Gambar Rangkaian silinder kerja

Ganda

C. angkuman

Actuator melakukan banyak pekerjaan dalam hal membangkitkan berbagai

pergerakan misalnya cilinder dan motor pnumatik. Actuator merupakan piranti

terakhir dari untaian kontrol. Aktuator mengubah control signal ke dalam suatu

kerja tertentu. Contoh actuator yang banyak dijumpai di dalam industrial

automation, yaitu Cylinders, motors, lighting devices, heating devices, visual and

acoustic alarm devices, dan lain-lainnya.

Dilihat dari jenis pergerakannya, maka actuator dapat dikelompokkan menjadi 3

main areas, yaitu

- Linear motion

- swivel motion

- rotary motion

- End effectors

Katub kendali aliran atau flow-control valve, mengendalikan aliran udara kempa,

(49)

MODUL PENGEND

memiliki sistem mekanik, sehingga dapat digunakan untuk mengendalikan

secara jarak jauh “remote” melalui sinyal yang dikirimkan oleh kontroler.

Jenis katub kendali antara lain, Katub 5/2, Aktuasi Pnumatik dari satu sisi, Katub

3/2, Aktuasi Pnumatik dari satu sisi, Katub Pengatur Aliran Satu Arah, Katub

Aktuasi Tekanan Ganda (Shuttle) dengan Fungsi OR, dan Katub Pengatur

Tekanan Dari Satu Arah/

Elemen input dalam sistem kendali pnumatik dapat berfungsi sebagai antarmuka

bagi operator (misalnya sakelar tombol tekan dan sakelar pemilih) dan juga

berfungsi sebagai piranti pendeteksi (misalnya sakelar limit dan sakelar

proksimiti). Jenis piranti input antara lain, Katub 3/2 dengan Aktuasi Tombol

Tekan, Normally Closed, Katub 3/2 dengan aktuasi Tombol Tekan, Normally

Open, Katub 3/2 dengan aktuasi Sakelar Seleksi, Katub 3/2 dengan aktuasi

Sakelar Limit roller, Normally Closed, Katub Tekanan sekuensial, Sensor

Proksimiti, dan Katub dengan Penudaan Waktu.

. ugas

Carilah sistem di sekolah yang ada di tempat kalian yang bisa di aplikasikan

dengan sistem pneumatik. Buatlah desain untuk rangkaian tersebut dan jelaskan

juga nama komponen yang digunakan.

. es ormati

1. Apakah arti simbol-simbol pneumatik berikut ini ?

Simbol rti Simbol

2(A)

(50)

MODUL PENGEND

2. Sebutkan jenis katup / valve pengendali !

3. Ada berapa jenis actuator pneumatik dilihat dari penggerakknya?

4. Jelaskan prinsip kerja silinder single acting

5. Apa saja jenis pilot yang digunakan pada katup / valve ? . ugas

. es ormati

(51)

MODUL PENGEND

1. arti simbol-simbol pneumatik

Simbol rti Simbol

2(A)

3(R) 1(P)

Katup 3/2 N/C dioperasikan dengan tombol dan kembali

dengan pegas

2(A)

3(R) 1(P)

Katup 3/2 N/O dioperasikan dengan rol dan kembali dengan

pegas ( limit switch )

2(A)

3(R) 1(P)

Katup 3/2 N/C dioperasikan dengan rol idle dan kembali

dengan pegas

2(A)

3(R) 1(P)

Katup 3/2 N/C dioperasikan secara manual dengan

pengunci dan kembali dengan pegas ( selector switch )

1(P) 2(B)

3(S) 4(A)

5(R)

Katup 5/2 dioperasikan dengan udara ( pneumatik ) dan

kembali dengan pegas

Katup 5/2 dioperasikan dengan solenoid atau manual

dengan pilot udara dan kembali dengan pegas atau secara

manual.

Katup 5/2 dioperasikan dan dikembalikan dengan solenoid

(52)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

4. Cara kerja single acting adalah apabila diberi input maka piston akan

bergerak maju, dan saat input di ambil / dimatikan maka silinder akan

kembali secara otomatis karena ada spring didalamnya.

5. Jenis pilot pada valve adalah pilot pneumatik(udara), pilot listrik (solenoid)

dan pilot kombinasi ( pilot pneumatik dan pilot listrik)

. Lembar ker a Praktikum :

PengontrolanSilinder dengan Sistem Langsung

Deskripsi :

Kontrol langsung adalah kontrol yang memberi perintah langsung pada

aktuator. Kontrol langsung hanya dipilih jika volume silinder tidak besar,

dan dalam proses perubahan dikontrol oleh satu elemen sinyal.

Menggerakkan silinder adalah salah satu pertimbangan yang penting

dalam pengembangan solusi dari sistem kontrol. Energi pneumatik

dikirim ke Silinder melalui sebuah katup tombol tekan. Rangkaian untuk

keperluan tersebut dapat dikembangkan sebagai berikut.

Soal

Gambarkan rangkaian dari gambar di atas ke dalam simulasi fluidsim, amati

pergerakan silinder dan tombolnya. . unci a aban es ormati

Simbol rti Simbol

(53)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

Praktikum

Pengontrolan Silinder dengan Sistem Tak Langsung

Silinder yang keluar dan masuk dengan cepat atau silinder dengan diameter

piston besar memerlukan jumlah udara yang banyak. Untuk pengontrolannya

harus dipasang sebuah katup kontrol dengan ukuran yang besar juga. Jika

Tenaga yang diperlukan untuk mengaktifkan katup tidak mungkin dilakukan

secara manual karena terlalu besar, maka harus dibuat rangkaian pengontrol

tidak langsung. Disini melalui sebuah katup kedua yang lebih kecil, dihasilkan

sinyal untuk mengaktifkan katup kontrol yang besar.

Rangkaian silinder kerja tunggal Rangkaian silinder kerja Ganda

Soal

Gambarkan rangkaian dari gambar di atas ke dalam simulasi fluidsim, amati

pergerakan silinder dan katupnya.

Praktikum

Silinder kerja ganda, kontrol tidak langsung

Plat besi dibentuk menjadi “U” dengan menggunakan silinder kerja ganda.

(54)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

Soal :

1. Gambarkan rangkaiannya pada simulasi fluidsim.

2. Tuliskan komponen yang dibutuhkan dan cara kerjanya.

. P L

L P U

. u uan Pembela aran

1. Peserta didik dapat mengidentifikasi kontrol elektropneumatik

2. Peserta didik dapat mengenal simbol pneumatik dan elektrik pada sistem

elektropneumatik

3. Peserta didik dapat membaca dan membuat diagram kontrol

elektropneumatik.

4. Peserta didik dapat membuat rancangan sederhana sistem kontrol

elektropneumatik.

. Uraian ateri

. . ontrol Pengendali 2.1.1. Sakelar pengendali

Sakelar pengendali adalah elemen masukan yang berfungsi untuk menghubungkan

atau memutuskan rangkaian listrik. Untuk memahami sakelar pengendali perlu kita

kenal dulu adalah kontak-kontaknya, karena bagian inilah yang berfungsi

menghubungkan atau memutus rangkaian. Di dalam sistem elektropneumatik yang Praktikum

(55)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

sangat perlu diperhatikan adalah terminologi posisi kontak awal dan posisi kontak

saat kerja. Dua istilah yang dipakai adalah:

 Normal terbuka (N/O)

 Normal tertutup (N/C)

Pengertian normal tertutup dalam kontak sakelar adalah dalam keadaan normal

(tidak aktif), ada energi listrik yang mengalir dari terminal masukan ke terminal

keluaran. Pengertian “tertutup” disini adalah secara fisik posisi kontak terhubung

dalam keadaan tidak aktif. Berikut ini adalah gambar kontak pada posisi N/C.

ambar ontak sakelar dengan kon igurasi C

2.1.2. Macam macam jenis kontak

Pada dasarnya terdapat 3 macam jenis kontak :

a. Kontak normal terbuka (Normally Open /NO) yaitu kontak dalam keadaan

tidak aktif, dalam hubungan terbuka.

b. Kontak normal tertutup (Normally Close /NC) yaitu kontak dalam

keadaan tidak aktif , dalam hubungan tertutup.

c. Kontak pemindah/tukar (Changeover contacts/CO) yaitu gabungan dari

kontak normal terbuka dan normal tertutup.

Gambar berikut menunjukkan posisi masing-masing kontak dalam keadaan aktif

(56)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

ambar macam macam kontak

Kontak akan bekerja (aktif) dengan berbagai macam pelayanan, seperti tombol

tekan, mekanik, listrik atau pneumatik. Kontak dengan pelayanan tombol tekan

misalnya sakelar tombol tekan, kontak dengan pelayanan mekanik, misalnya

limit switch. Kontak dengan pelayanan listrik misalnya relai. Kontak dengan

pelayanan pneumatik misalnya converter pneumatik-listrik.

Sakelar dapat terdiri dari satu jenis kontak N/O atau N/C atau tukar. Untuk

keperluan yang lebih luas dapat terdiri lebih dari satu kontak N/O, N/C, C/O atau

kombinasi. Gambar berikut menunjukkan kontak dengan

pelayanan tombol tekan dengan konfigurasi N/O dan N/C.

Konfigurasi N/O

ambar on igurasi C

(57)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

ambar kon igurasi dan C

Pada rangkaian dengan tombol tekan konfigurasi N/O, jika tombol ditekan kontak

tertutup dan rangkaian menjadi tertutup, sedangkan pada rangkaian dengan

tombol tekan kontak N/C rangkaian akan menjadi terbuka. Bila tombol dilepas

kontak akan kembali ke posisi semula. Tombol tekan dengan prinsip kerja seperti

itu dinamakan sakelar tekan tanpa pengunci (momentary switch)

2.1.3. Identitas Kontak saklar

Sakelar sederhana dengan satu jenis kontak sangat mudah diidentifikasi,

misalnya sakelar dengan satu jenis kontak N/O mempunyai 2 kontak yang terdiri

kontak masukan dan kontak keluaran. Sakelar kutub banyak

mempunyai beberapa jenis kontak. Dalam hal ini sangatlah sulit untuk mengenali

masing-masing kontak. Oleh karena itu identitas (tanda) kontak sangat

diperlukan.

Untuk mengidentifikasi kontak sakelar termasuk juga kontak relai menggunakan

sistem nomor. Sedangkan sakelar diidentifikasi dengan huruf “S”. Bila jumlah

sakelar dalam satu rangkaian lebih dari satu maka

sakelar pertama diidentifikasi dengan “S1”, sakelar berikutnya, S2, S3

dan seterusnya. Gambar 1.25 menunjukkan nomor kontak dari beberapa

sakelar .

(58)

MODUL PENGEND

Sakelar dengan satu jenis kontak N/O, misaknya S1 diidentifikasi dengan angka

digit 3 dan 4. Sakelar S2 yang mempunyai 2 jenis kontak N/O diidentifikasi

dengan 2 digit (13-14 dan 23-24 )

 Digit pertama (1) menunjukkan kontak pertama dan digit kedua (3-4)

menunjukkan jenis kontak N/O.

 Digit pertama (2) menunjukkan kontak kedua dan digit kedua (3-4)

menunjukkan jenis kontak NO

Sakelar S3 yang mempunyai 2 jenis kontak N/C diidentifikasi dengan 2 digit

(11-12 dan 21-22 ) :

 Digit pertama (1) menunjukkan kontak pertama dan digit kedua (1-2)

menunjukkan jenis kontak N/C.

 Digit pertama (2) menunjukkan kontak kedua dan digit kedua (1-2)

menunjukkan jenis kontak N/C

Garis putus-putus diantara kontak pada S2 dan S3 menunjukkan

kontak-kontak tersebut saling terhubung secara mekanik. Dengan kata lain jika sakelar

dioperasikan kedua kontak bekerja secara bersamaan.

2.1.4. Metode pengaktifan sakelar

Sakelar tekan atau jungkit :

 Sakelar jenis pengunci disebut juga tombol tekan dengan pengunci yaitu

pada saat aktif kontak dikunci secara mekanik. Tombol ditekan kontak N/O

terhubung, penekanan dilepas kontak tetap terhubung karena kontak

terkunci. Untuk mengembalikan kontak ke posisi semula maka harus

dilakukan penekanan tombol kembali.

 Sakelar tekan tanpa pengunci disebut juga tombol tekan tanpa pengunci

yaitu jika penekanan tombol dilepas maka kontak kembali seperti semula. ambar kon igurasi dan C

(59)

MODUL PENGEND

ALI

AN SISTEM PNEUM

A

TIK MENGGUN

AKAN PL

C SIEMENS S7 PC-300

ambar acam macam saklar

. .Limit S itc . . . Pendahuluan

Kontak listrik limit switch secara mekanik dihubungkan atau diputuskan oleh

gaya dari luar. Limit switch mempunyai umur kontak sampai mencapai kira-kira

10 juta periode pensakelaran. Kemampuan tegangan

dan arus listrik tergantung dari desainnya. Jika limit switch dipakai untuk

kerja penghitungan, kekuatan kontak-hubung perlu diperhitungkan. Waktu

hubung yang diperlukan secara mekanik berkisar antara 1 sampai 15 milidetik.

Simbol limit switch adalah sebagai berikut :

ambar ontak limit s itc

Komponen paling penting dari limit switch adalah kontak. Bahan kontak yang

digunakan adalah emas-nikel, emas murni, perak dan perak-nikel.

. . . Cara er a

Cara kerja limit switch diperlihatkan seperti gambar berikut. Dalam keadaan tidak

aktif (tuas rol tidak tertekan), kontak N/O dalam keadaan terbuka dan kontak N/C

dalam keadaan tertutup. Jika rol tertekan dengan tekanan lebih besar daripada

gaya pegas penahan tekanan (1), maka pengungkit (3) menarik plat penghubung

Gambar

Gambar 2. 1. Harap dibaca atau disimak secara urut mulai dari atas ke bawah.
gambar 2.37 memperlihatkan berbagai piranti elemen input sistem kendali pnumatik.
Gambar Rangkaian silinder kerja
Gambar berikut menunjukkan posisi masing-masing kontak dalam keadaan aktif
+6

Referensi

Dokumen terkait

Maka permasalahan yang diteliti dibatasi sesuai dengan rumusan masalah yang dibahas yaitu mengenai pelanggaran terhadap asas hukum diplomatik dalam kasus penolakan

Faktor-faktor tersebut diperoleh dari hasil analisis penampilan karya tari kelompok yang siswa tampilkan, hasilnya dalam proses membuat karya tari siswa kelas VIII

4 Penelitian ini menguji sikap mahasiswa kesejahteraan sosial mengenai definisi berbagai bentuk tindak kekerasan terhadap istri oleh suami serta faktor-faktor yang

Dalam memenuhi Kerangka Acuan Kerja, lingkup dari layanan yang diberikan Konsultan akan dibatasi pada Perencanan Teknis Pekerjaan Jasa Konsultasi Perencanaan Teknis Pembangunan

Berdasarkan uraian penjelasan yang meliputi tugas dan kewenangan Dinas Perhubungan Kabupaten Hulu Sungai Utara, Fungsi-fungsi yang dimiliki, struktur organisasi, dan

Sorgum merupakan tanaman serealia yang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan tanaman serealia lain diantaranya mempunyai daya adaptasi yang relatif luas, tanaman sorghum

d) Kemudian dengan cara memanggil ke nomor telepon seluler yang ingin ditentukan induksi magnetnya dengan menggunakan telepon seluler lainnya hubungkan Probe Magnetik

Karena banyaknya kecelakaan pesawat udara yang terjadi maka perusahaan penerbangan dalam hal ini maskapai penerbangan yang bersangkutan tidak hanya dihadapkan pada