• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Postur 3 Gambar 4.9 Pembuangan ampas

A. Kegiatan 9 Penuangan hasil penyaringan ke pencetakan tangan kiri 1. Penentuan skor A

4.2. Anlisa Data

4.2.2. Analisa Postur Kerja pada pemasakan dan penyaringan 1.Kegiatan 1 Mengambil kedelai setelah digiling

4.2.2.9. Kegiatan 9 Penuangan hasil saringan ke pencetakan

Tabel 4.177 Perbaikan metode kerja penuangan hasil saringan ke pencetakan No Metode awal Metode perbaikan

1 Dalam pengambilan cuka pekerja harus melakukan jangkauan yang jauh sehingga menyebabkan punggung membungkuk dan kaki tidak tertopang

Sebaiknya letak dari bak cuka diletakkan lebih dekat dengan pekerja agar lebih mudah dijangkau

Tabel 4.178 Analisis perbaikan postur kerja penuangan hasil saringan ke pencetakan Postur Kegiatan Action

level

Kondisi awal Keterangan Rekomen dasi Keterangan 1 Menagambil hasil penyaringan 4 Punggung membungkuk, kaki tidak tertopang dengan lengan kanan menjauhi posisi alamiah dan berputar

Postur punggung terlalu membungkuk dan leher terlalu menunduk menyebabjkan nyeri otot pada leher, bahu punggung dan pinggaang. Kaki tidak tertopang menyebabkan beban pada kaki tidak merata sehingga otot kaki dapat sakit

Punggung tidak membung kuk dan lengan tidak perlu memutar Perancangan atau mengganti alat pengambil cuka dengan gayung 2 Membwa ke pencetakan 4 Lengan bawah berada menjauhi posisi alamiah dan berputar

Semakin jauh posisi bagian tubuh dari pusat gravitasi tubuh, maka semakin tinggi pula resiko terjadinya keluhan otot skeletal. Lengan bisa lebih kebawah mendekati posisi alamiah Perancangan atau mengganti alat pengambil cuka berupa gayung atau tempat genggaman dibuat posisinya agak horisontal 3 Penuangan ke pencetakan 4 Punggung membungkuk, kaki tidak tertopang dengan lengan kanan menjauhi posisi alamiah dan berputar

Postur punggung terlalu membungkuk dan leher terlalu menunduk menyebabjkan nyeri otot pada leher, bahu punggung dan pinggaang. Kaki tidak tertopang menyebabkan beban pada kaki tidak merata sehingga otot kaki dapat sakit Semakin jauh posisi bagian tubuh dari pusat gravitasi tubuh, maka semakin tinggi pula resiko terjadinya keluhan otot skeletal.

Punggung ug tidak membung kuk, kaki tertopang dan lengan tidak memutar Perancangan atau mengganti alat pengambil cuka berupa gayung atau tempat genggaman dibuat posisinya agak horisontal

Dari analisis diatas dapat diketahui banyak postur–postur kerja yang memungkinkan pekerja tidak nyaman dengan adanya postur kerja yang tidak alamiah. Maka dari itu perlu adanya perubahan dari postur kerja dan alat bantunya. Rekomendasi yang dusulkan dari analisa di atas bahwa ada beberapa kegiatan atau postur yang memerlukan perancangan alat baik berupa meja atau landasan, alat bantu dan juga tata letak dari fasilitas yang

terdapat distasiun kerja Kegiatan yang memerlukan perancangan alat bantu antara lain .

Tujuan rekomendasi yang dilakukan dari usulan –usulan mengenai rancangan alat bantu dan metode kerja yang baru, diharapkan pekerja dapat mengetahui alat bantu yang lebih baik dan nyaman ketika digunakan. Selain itu pekerja dapat mengetahui postur kerja yang benar dalam melakukan aktivitasnya.

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pengolahan data dengan menggunakan metode RULA adalah sebagai berikut

1. Pada stasiun perendaman sebagian besar mempunyai nilai action level 4 ini menunjukkan bahwa pada postur ini berbahaya dan harus dilakukan perbaikan saat itu juga yaitu pada kegiatan pengambilan air teletak pada postur 1 dan postur 2. Pada kegiatan penuangan hasil pembilasan ke ember action level 4 dimiliki oleh postur 1 dan lainnya memilki nilai action level 3, ini menunjukkan perlu adanya pemeriksaan dan perubahan harus dibuat dal jangka pendek. Sedangkan kegiatan membawa hasil rendaman kestasiun penggilingan postur 2 mempunyai action level 4 da postur 1dan 3 mempunyai nilai action level 3. Dimana 62,5% mempunyai kategori action level 4 yang menunjukkan bahwa postur ini berbahaya berarti postur ini berbahaya dan harus dilakukan perbaikan segera mungkin

2. Pada stasiun pemasakan dan penyaringan hampir setiap postur dari masing-masing kegiatan mempunyai nilai action level 4, dengan 86,96% postur berbahaya berarti postur ini berbahaya dan harus dilakukan perbaikan segera mungkin

3. Dari pengolahan data ternyata banyak terdapat postur kerja yang tidak aman dan ini perlu adanya perbaikan baik postur kerja maupun tempat kerjanya.

4. Rekomendasi atau usulan perbaikan meliputi perbaikan atau perubahan postur, perancangan alat bantu, desain dari tempat kerja dan perancangan tata letak pabrik (lay out).

5.2 Saran

1. Masalah dari penyebab ketidanyamanan pekerja hendaknya perlu diperhatikan sehingga pekerja dapat bekerja dengan performan yang tinggi.

2. Dalam perancangan tempat kerja, alat bantu dan lay out pabrik. pada masing-masing stasiun perlu diperhatikan, agar cidera otot dapat diminimalisasi dengan menggunakan data-data anthrpometri pekerja.

3. Untuk penelitian selanjutnya penulis menyarankan dalam rekomendasi dari metode ini disertai dengan perancangan tempat kerja.

Daftar Pustaka

Grandjean, E. 1993. Fitting the Task to the Man, 4th ed, Taylor & Francis Inc, London.

Pratiwi, Indah. 2005. “Evaluasi fasilitas kerja bagian finishing perusahaan mebel dengan metode rapid upper limb assessment“. Jurnal Ilmiah Teknik Industri. 04 (01), PP. 28-33.

Pratiwi, Indah dan Kusbimantoro, R. “Analisis postur kerja pada drafter interior menggunakan metode rapid upper limb assessment (RULA)“. Jurnal Ilmiah Teknik Industri. 04 (01), PP. 97-101.

Lueder, R. 1996. A Proposed RULA for Computer Users, Procceding of the Ergonomic Summer Workshop, San Francisco.

Luopajarvi, T. 1990. Ergonomic, Analysis of Workplace and Postural Load, Taylor & Francis Ltd, London.

McAtamney, L. and Corlett, E.N., 1993. “RULA : A Survey Based Method for the Investigation of Work Related Upper Limb Disorders“, Applied Ergonomics, 24(2).91-99.

Niebel, B.W and Freivald, A. 1999. Methods Standards & Work Design, 10th edition, International Edition.

Nurmianto, Eko. 1996. Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Guna Widya. Surabaya

Pheasant, S. 1991. Ergonomic, Work and Health, McMillan Press & Medical, London.

Pheasant, S. 1988. Body Space, Anthropometri, Ergonomics and Design, Taylor & Francis, London.

Setyaningrum, Ratih. 2004. Analisa Postur Kerja dan Perancangan Dimensi Tempat Kerja Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Menggunakan Metode Rapid Upper Limb Assessment (Rula). Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta.

Sutalaksana, Iftikar Z, Anggawisastra, R, Tjakraatmja, John H. 1979. Tata Cara Kerja. Lab Ergonomi Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Tarwaka, Sudiajeng, L. dan Bakri, S.H.A. 2004. Ergonomi Untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Produktivitas. UNIBA Press. Surakarta.

Wigjosoebroto, Sritomo. 1995. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. PT. Guna Widya. Jakarta.

Dokumen terkait