• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGIATAN PENUTUP

Dalam dokumen SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL (Halaman 27-38)

Macam-Macam Percaya Diri

M. PIHAK YANG DILIBATKAN

3. KEGIATAN PENUTUP

a. Bersama peserta didik membuat rangkuman terhadap apa yang sudah dipelajari b. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah

disediakan.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil layanan

d. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan

H. MATERI LAYANAN : terlampir

I. METODE : Tanya jawab, diskusi

J. WAKTU/TANGGAL/SEMESTER : ………, semester II 2011/2012 K. PENYELENGGARAAN LAYANAN: Peneliti

L. PIHAK YANG DILIBATKAN : -

K. ALAT DAN PERLENGKAPAN : Gambar/rekaman video L. RENCANA PENELIAN DAN TINDAK LANJUT

1. Penilaian Proses

Observasi selama kegiatan layanan berlangsung dengan menggunakan check list sebagai berikut: ASPEK YANG DIOBSERVASI SANGAT BAIK BAIK KURANG BAIK TIDAK BAIK Antusias siswa Partisipasi siswa Aktivitas siswa Respon siswa Partisipasi siswa Kelancaran layanan Susana layanan Catatan khusus

2. Penilaian Hasil: a. Laiseg:

1. Menyebutkan cara menjaga persahabatan.

2. Apa yang kamu peroleh melalui layanan bimbingan dan konseling yang sudah kamu ikuti?

3. Apa manfaat yang diperoleh dari layanan tersebut?

4. Bagaimana perasaan kamu setelah mengikuti layanan tersebut? 5. Apa yang akan kamu lakukan dalam menumbuhkan kepercayaan diri? 6. Apakah kamu berminat untuk mengikuti layanan BK selanjutnya? b. Laijapen:

Wawancara kepada siswa tentang, hal – hal apa saja yang sudah kamu lakukan secara nyata untuk menjaga persahabatan.

Panduan wawancara 1. Masalah

2. apa saja yang sudah kamu lakukan secara nyata untuk menjaga persahabatan dalam lingkungan sekolah.

c. Laijapang:

Memantau perkembangan siswa dalam memilih sahabat dalam kehidupan sekolah.

3. Tindak lanjut:

a. Apabila masih ada siswa yang mengalami masalah tentang persahabatan, akan diberikan layanan bimbingan kelompok atau bimbingan pribadi.

Materi

Geng Hijau menjatuhkan sebuah vas bunga. Vas itu tersangkut di sungai. Salah satu anggota Geng Hijau mencoba mengambil vas tersebut. Tiba-tiba tangannya ditepuuk oleh temannya. Maka dia pun kehilangan keseimbangan dan langsung menarik rambut sahabatnya agar tidak terjatuh ke dalam sungai. Teman yang ditarik rambutnya itu menarik celana temannya yang lain. Akhirya mereka pun saling tarik menarik agar tidak jatuh ke sungai.

Inti cerita

Persahabatan sebagai bagian penting kehidupan manusia akan amat dirasakan ketika seseorang itu merasa jatuh. Memilih teman secara bijak akan menentukan “pegangan” kita di kala “jatuh” nanti.

Hati-hati memilih sahabat. Sahabat yang baik tidak menjerumuskan, tetapi menjadi “pegangan” di saat “jatuh”.

PERSAHABATAN

Bagi remaja, hubungan dengan teman sebaya merupakan hal yang sangat penting. Berkenalan dengan teman baru, main bersama teman, dan menjaga persahabatan adalah hal yang demikian penting, kadang - kadang melebihi pentingnya orang tua dan saudara sekandung. Tiga Bentuk Persahabatan

Pertama, persahabatan yang seperti jangkar: Temanmu orang yang teguh, stabil, dan bisa

diandalkan. Namun mungkin ia akan menghalangi kamu untuk melakukan hal yang ingin atau yang seharusnya kamu lakukan.

Kedua persahabatan yang seperti pelampung: Temanmu ada di sana saat engkau

membutuhkannya. Dia adalah sumber pertolongan pada masa kesusahan, seseorang yang menarik kamu melakukan hal-hal yang positif.

Ketiga, persahabatan yang seperti jerat: Temanmu mungkin menyenangkan dalam pergaulan,

Kehidupan seorang remaja terbentuk oleh dan dengan siapa dia menggunakan waktunya. Ketika kita lama menghabiskan waktu dengan seseorang, maka tidak lama kemudian sikap, nilai, bahkan pemikiran kita tentang kehidupan akan sama dengan teman sepergaulan kita itu.

Remaja perlu mampu mengatasi banyak tantangan agar dia belajar, bertumbuh, dan menjadi produktif. Salah satu wilayah yang sulit bagi remaja adalah relasi mereka dengan orang lain, termasuk keinginan mereka untuk masuk dan diterima dalam suatu lingkungan tertentu.

Hampir sebagian besar masalah remaja diakibatkan oleh penanganan situasi harian yang dilakukan dengan salah. Masalah juga bisa muncul karena pada kenyataannya “teman” adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan remaja. Melalui teman-temannya, remaja bisa berlatih dan bereksperimen tentang perilaku sosial. Melalui pertemanan mereka bisa memperhalus perilaku sehingga lebih bisa diterima oleh masyarakat. Bagi remaja, teman merupakan sarana pendukung dalam atmosfer yang bisa membuat mereka merasa aman. Remaja memerlukan hubungan yang kokoh dan persahabatan yang tulus. Seorang teman bisa menjadi sarana yang diperlukannya.

Putus sama sobat

Hmm, hubungan kita dan sobat akhir-akhir ini makin tidak asyik. Diajak ketemuan, sobat lebih sering tidak bisa, ngobrol juga makin tidak nyambung, plus kita makin jarang curhat bareng. Apa kita sudah tidak berjodoh lagi ya, sama sobat?

Biasanya rasa tidak nyaman dalam hubungan persahabatan terasa saat:

1. Kita baru sadar ternyata ”tidak cocok sama sobat”. Pembicaraan semakin hambar, pilihan tempat kumpul juga berbeda. Terlebih ketika kita dan sobat sama-sama kurang pengertian sama perbedaan tersebut.

2. Sahabat melanggar hal-hal yang prinsip buat kita. Misalnya,ketahuan bohong, atau membocorkan rahasia kita.

3. Ada perubahan dalam persahabatan kita. Contohnya, di tahun ajaran baru, kita pindah sekolah (atau sebaliknya). Lalu kita ketemu lingkungan baru, yang ternyata bertolak belakang banget sama sobat. Padahal, kita merasa nyaman dengan lingkungan tersebut.

4. Masalah bisnis UUD (Ujung-Ujungnya Duit) 5. Ketidakterbukaan

6. Kehilangan kepercayaan

7. Perubahan perasaan antar lawan jenis 8. Ketidaksetiaan.

Jika terpaksa putus…

1. Jika memang hubungan ini tidak bias diselamatkan, tidak ada salahnya memutuskan persahabatan. Tapi ingat, pemutusan hubungan ini cuma berlaku buat kasus khusus saja.

2. Bicarakan padanya(sambil bercanda lebih baik) bahwa ternyata kalian berbeda. Sinyal bahwa kita mulai tidak nyaman ini, bisa ditangkap sahabat walaupun tidak langsung. 3. Ceritakan tentang kesibukan yang akan kita hadapi. Sehingga, waktu untuk main

bareng akan makin jarang. Dengan begini, sahabat akan menyiapkan diri untuk kehilangan kita.

4. Berani berkata tidak, jika ia mengajak jalan bareng, atau melakukan kegiatan yang rasanya tidak cocok sama kita. Sering menolak ajakan jalan sobat, adalah tanda paling jelas untuk mengatakan kita sudah tidak nyaman.

5. Longgarkan ikatan persahabatan kita. Seperti mengurangi frekuensi telepon atau curhat. 6. Jika pemicu keretakan ini karena berantem,selesaikan masalahnya dulu. Pastikan tidak ada lagi yang mengganjal di hati, baru kita menjauh. Sobat akan mengerti sikap kita, kok.

Meski terbukti tidak cocok, bukan berarti kita harus jadi musuh, lho. Kalau tidak sengaja bertemu, tetap senyum dan tanya kabar. Jangan lupa juga untuk tetap kasih selamat saat dia ultah, atau sedang merayakan Hari Besar. Intinya, etika kita dalam berteman harus tetap dipelihara, walaupun hubungannya sudah tidak sedekat dulu..

Renungkan..

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya…

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi

membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkanbesi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatan

diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan

dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan

dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia beriinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati,

namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya.

Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Renungkan :

**Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri

“Dalam masa kejayaan, teman2 mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman2 kita.

MATERI

Sikap mental positif yang harus dimiliki oleh seorang siswa dalam belajar :

1.Tujuan Belajar

Belajar hendaknya diarahkan pada suatu cita-cita tertentu. Cita-cita yang diperjuangkan dengan berbagai kegiatan belajar itulah yang hendaknya menjadi tujuan setiap siswa. Tujuan belajar yang bersambung dengan cita-cita di masa depan akan menjadi pendorong untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Tanpa motif tertentu semangat belajar seorang siswa akan mudah padam karena ia tidak merasa mempunyai kepentingan yang harus diperjuangkan dengan jalan belajar.

2.Minat terhadap pelajaran

Setelah mulai belajar, seorang siswa hendaknya menaruh minat yang sebesar-besarnya terhadap pelajaran yang diikuti. Minat itu tidak hanya ditujukan pada satu atau dua mata pelajaran yang pokok saja, melainkan terhadap semua pelajaran. Suatu mata pelajaran hanya dapat dipelajari dengan baik apabila siswa dapat memusatkan perhatian terhadap pelajaran tersebut. Dan minat merupakan salah satu faktor yang memungkinkan dapat konsentrasi dengan baik.

3.Kepercayaan Pada Diri Sendiri

Setiap siswa harus yakin ia mempunyai kemampuan untuk memperoleh hasil yang baik dalam usahanya. Dengan mempunyai kepercayaan pada diri sendiri, akan dapat mengikuti dan mengerti pelajaran-pelajaran dengan baik.

4.Keuletan

Yang memulai suatu pelajaran itu banyak, tetapi yang dapat bertahan dan mencapai hasil yang optimal pada akhirnya hanyalah sedikit. Begitu pula dalam belajar, banyak siswa yang sekolah tetapi yang dapat mencapai hasil yang maksimal hanyalah beberapa siswa saja, untuk itulah dibutuhkan keuletan, karena dengan keuletan seorang siswa akan berani menghadapi segala permasalahan dan tidak mudah putus asa. Untuk memupuk keuletan, seorang siswa hendaklah selalu menganggap setiap persoalan atau permasalahan yang muncul sebagai suatu tantangan yang harus diatasi.

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

A. JUDUL/SPESIFIKASI LAYANAN : Menganalisis iklan B. BIDANG BIMBINGAN : Pribadi, sosial A. JENIS LAYANAN : Pembelajaran

B. FUNGSI LAYANAN : Pemahaman, Perbaikan C. TUJUAN LAYANAN :

1. Siswa dapat menjelaskan tentang adegan, dialog, pakaian dan perlengkapan, pesan dan kepentingan dalam tayangan iklan televisi Djarum 76 versi korupsi, pungli _ sogokan (karakter rasa ingin tahu). 2. Siswa dapat membandingkan antara adegan, dialog, pakaian dan pesan

serta kepentingan dalam tayangan iklan televisi djarum 76 versi korupsi, pungli _ sogokan (karakter kreaktif).

3. Siswa dapat membedakan adegan, dialog, pakaian dan perlengkapan, pesan dari salah satu tokoh dengan tokoh lainnya dalam tayangan iklan televisi djarum 76 versi korupsi, pungli _ sogokan (karakter tanggung jawab, mandiri, kerja keras).

D. SASARAN LAYANAN : siswa kelas VII E. URAIAN KEGIATAN :

1. PENDAHULUAN (5 menit)

a. Membuka kegiatan dengan melakukan rapport

b. Melakukan appersepsi dengan memberikan pertanyan untuk menggali pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari. 1. Jam berapa kamu menonton tv?

2. Apakah kamu menonton tv setiap hari?

3. Berikan contoh adegan, dialog, pesan, pakaian pada iklan televisi yang kamu terapkan dalam kehidupan sehari - hari!

4. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai

2. KEGIATAN INTI (30 menit)

a. Eksplorasi :

1. Siswa melihat video iklan televisi djarum 76 versi korupsi, pungli _ sogokan dan menjelaskan tentang adegan, dialog, pakaian dan perlengkapan, pesan dan kepentingan dalam tayangan iklan televisi Djarum 76 versi korupsi, pungli _ sogokan (karakter rasa ingin tahu).

2. Siswa membandingkan adegan, dialog, pakaian dan perlengkapan, pesan dari salah satu tokoh dengan tokoh lainnya dalam tayangan iklan televisi djarum 76 versi korupsi, pungli _ sogokan.

3. Siswa membedakan adegan, dialog, pakaian dan perlengkapan, pesan dari salah satu tokoh dengan tokoh lainnya dalam tayangan iklan televisi djarum 76 versi korupsi, pungli _ sogokan (karakter tanggung jawab, mandiri, kerja keras).

b. Elaborasi :

1. Siswa berdiskusi dengan teman (4 orang dalam satu kelompok) untuk mendiskusikan pertanyaan-pertayaan dalam ekxplorasi dan sharing tentang adegan, dialog, pakaian dan perlengkapan, pesan dari salah satu tokoh dengan tokoh lainnya dalam tayangan iklan televisi djarum 76 versi korupsi, pungli _ sogokan (karakter toleransi, komunikasi/kerjasama).

2. Guru menunjuk siswa secara acak untuk menyampaikan hasil diskusinya (karakter komunikatif, kerja keras).

c. Konformasi :

1. Memberikan umpan balik dan penguatan terhadap diskusi siswa. 2. Meminta siswa untuk melakuan refleksi terhadap pengalaman

dalam kehidupan (karakter kreatif).

a. Bersama peserta didik membuat rangkuman terhadap apa yang sudah dipelajari

b. Memberikan penilaian segera dengan menggunakan format yang sudah disediakan.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil layanan

d. Merencanakan tindak lanjut kegiatan/menyampaikan rencana kegiatan layanan lanjutan

F. MATERI LAYANAN : terlampir

G. METODE : Tanya jawab, diskusi H. WAKTU/TANGGAL/SEMESTER : 12 Mei 2011, semester II

2011/2012 I. PENYELENGGARA LAYANAN : Peneliti J. PIHAK YANG DILIBATKAN : -

K. ALAT DAN PERLENGKAPAN : Rekaman video iklan televisi Djarum 76

L. RENCANA PENELIAN DAN TINDAK LANJUT

Dalam dokumen SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL (Halaman 27-38)

Dokumen terkait