• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.3. Kegiatan Pokok UPT KIM

Berdasarkan Pedoman Kerja UPT Kesehatan Indera Masyarakat (UPT KIM) sesuai dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 37 tahun 2010, kegiatan UPT KIM dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu: kegiatan manajemen, kegiatan medis, dan kegiatan tambahan. Uraian dari masing-masing kegiatan tersebut sebagai berikut:

1. Kegiatan Manajemen a. Perencanaan

1) Rencana Jangka Panjang (5 tahun) 2) Rencana Jangka Menengah (Tahunan)

3) Rencana Jangka Pendek (Rencana Pelaksanaan Kegiatan/RPK) b. Penggerakan Pelaksanaan

Upaya-upaya dilakukan melalui:

1) Rapat rutin UPT KIM, yang dilaksanakan dalam lingkungan UPT Kesehatan Indera Masyarakat:

a) Dipersiapkan oleh Kepala sub Bagian Tata Usaha dan dipimpin oleh Kepala UPT KIM, dengan melibatkan pimpinan-pimpinan unit fungsional dan staf Penting lainnya.

b) Pada awal tahun untuk penyusunan rencana tahunan, lima tahunan atau jangka Panjang.

c) Pada setiap akhir bulan dalam tahun anggaran berjalan untuk pemantauan dan penyusunan rencana kegiatan bulanan.

2) Rapat koordinasi dengan lintas sektoral:

a) Dapat diselenggarakan secara rutin ataupun menurut kebutuhan

b) Melibatkan berbagai sektor terkait, Profesi, LSM ataupun sasaran potensial lainnya.

c) Diselenggarakan dalam upaya advokasi ataupun untuk tujuan lainnya. 3) Pemberdayaan masyarakat

a) Bertujuan untuk melibatkan masyarakat secara aktif, sebagai sasaran maupun sebagai pendukung pelaksanaan pelayanan.

b) Diselenggarakan melalui advokasi, penyuluhan ataupun cara-cara penggerakan lainnya.

c) Mengoptimalkan tugas dan fungsi perawat mahir indera setempat. 4) Pelaksanaan kegiatan, yang disesuaikan dengan rencana implementasi

kegiatan dalam rencana tahunan, yang diuraikan dalam kegiatan bulanan' 5) Apabila rencana lima tahunan dapat disusun, maka sudah dirinci ke dalam

rencana tahunan dan rencana pelaksanaan kegiatan bulanannya. c. Pengendalian, Pengawasan dan Penilaian

1) Pengendalian, pengawasan dan penilaian dilakukan sesuai dengan rencana. Dilaksanakan dalam kegiatan pengendalian, bimbingan teknis,

pemantauan/monitoring, penilaian/evaluasi, oleh Kepala UPT Kesehatan Indera Masyarakat dan atau Kepala Dinas Kesehatan Provinsi. Bimbingan teknis dapat ditujukan untuk kegiatan pelayanan atau administrasi.

2) Konsultasi ke Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat cq. Direktorat Bina Kesehatan Komunitas (Sub Dit Bina Upaya Kesehatan Indera dan Usila).

d. Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan dan pelaporan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk merekam kegiatan dan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan serta diharapkan secara potensial dapat berperan banyak dalam proses manajemen di UPT Kesehatan Indera Masyarakat, mulai dari perencanaan (Pl), Penggerakan Pelaksanaan (P2) sampai dengan Penilaian (P3).

Variabel yang dicatat adalah sesuai dengan kebutuhan UPT Kesehatan Indera Masyarakat, sementara variabel yang dilaporkan hendaknya mengacu kepada informasi yang dibutuhkan.

Kegiatan pencatatan dan pelaporan: 1) Variabel yang dicatat dan dilaporkan:

a) Variabel yang dicatat dapat dikembangkan sesuai indikator yang digunakan dalam menjalankan fungsi manajemen di Balai Kesehatan Indera Masyarakat.

b) Variabel yang dilaporkan adalah variabel-variabel yang berkaitan dengan indikator yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi manajemen pada setiap jenjang administrasi.

2) Instrumen

a) Instrumen pencatatan dapat berupa:

(1) Kartu-kartu antara lain: Kartu Tanda pengenal pengunjung, Kartu Status Penderita Rawat Jalan, Kartu Status Penderita- Rawat Sehari. (2) Register-register: antara lain Register Nomor Index pengunjung,

Register Kunjungan, Register Rawat sehari, Register pelayanan Luar Gedung, Kegiatan pelayanan Kesehatan Masyarakat, dan lain-lain. b) Instrumen pelaporan yang terdiri dari:

(1) Formulir laporan triwulan yang berisi: kegiatan medis dan non medis, hasil kegiatan dalam dan luar gedung serta laporan pemakaian dan penerimaan obat.

(2) Formulir laporan tahunan yang berisi: rekapitulasi laporan triwulan dan keadaan sarana/prasarana.

3) Mekanisme pencatatan dan pelaporan a) Alur pencatatan

(1) Pencatatan kegiatan dan hasil kegiatan dilakukan oleh petugas pelaksana pada setiap unit pelayanan UPT Kesehatan Indera Masyarakat baik di dalam gedung maupun di luar gedung.

(2) Hasil pencatatan dipindahkan ke dalam buku register oleh staf pelaksana dan pencatatan pelaporan

b) Alur pelaporan

(1) Kegiatan dan hasil kegiatan yang tercatat dalam register, setiap bulan direkapitulasi untuk keperluan manajemen UPT Kesehatan Indera Masyarakat dan bahan pelaporan.

(2) Setiap 3 (tiga) bulan dan setiap tahun. kegiatan dan hasil kegiatan UPT Kesehatan lndera Masyarakat direkapitulasi untuk dipindahkan ke dalam format laporan yang tersedia. Laporan disampaikan ke Dinas Kesehatan Provinsi dan tembusan ke Direktorat Bina Kesehatan Komunitas Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat (cq Sub Direktorat Bina Upaya Kesehatan Indera dan Usila).

(3) Dinas Kesehatan Provinsi dan Direktorat Bina Kesehatan Komunitas, Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat (cq Sub Direktorat Bina Upaya Kesehatan Indera dan Usila) akan memberikan umpan balik untuk peningkatan kinerja UPT KlM.

2. Kegiatan Medis

a. Kegiatan Pelayanan Medis 1) Rawat jalan

Pelayanan rawat jalan diberikan di dalam dan luar gedung UPT Kesehatan Indera Masyarakat, meliputi:

a) Melakukan pemeriksaan dan tindakan medik mata dasar (refraksi) dan telinga dasar.

b) Melakukan penanganan lanjut terhadap pasien rujukan dari Puskesmas dan Rumah Sakit.

c) Melakukan pemeriksaan dan tindakan medik mata dan telinga spesialistik yang sesuai Standar Pelayanan Profesi, meliputi:

(1) Pemeriksaan segmen depan mata (2) Pemeriksaan segmen belakang mata

(3) Pemeriksaan khusus tonometri, gonioskopi, kampimetri (4) Pemeriksaan telinga luar dan telinga dalam

(5) Pemeriksaan penunjang diagnostik lainnya (6) Perawatan pra bedah

(7) Tindakan bedah sedang dan besar (8) Perawatan pasca bedah:

(a) Katarak

i. Pemeriksaan tajam penglihatan 1 hari, 1 minggu dan 4-8 minggu pasca bedah

ii. Perawatan lanjut bila ditemukan komplikasi pasca bedah dan merujuk ke tingkat pelayanan tersier bila diperlukan.

(b) Glaukoma

Pemeriksaan pasca bedah berkala secara teratur yang meliputi: i. Tajam penglihatan

ii. Tekanan bola mata

iii. Pemeriksaan lapang pandang iv. Pemeriksaan funduskopi

v. Perawatan lanjut bila ditemukan komplikasi pasca bedah dan merujuk ke tingkat pelayanan tersier bila diperlukan.

(c) Timpanoplasti (d) Mastoidektomi (e) Mirigoplasti

d) Perawatan pasca bedah lainnya sesuai standar operasional prosedur. e) Rujukan

(a) Menerima rujukan kasus/spesimen laboratorium untuk mata dan telinga dari Puskesmas, Rumah Sakit dan praktek swasta.

(b) Merujuk kasus/spesimen laboratorium ke sub spesialis/ laboratorium yang lebih mampu.

(c) Rujukan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

(d) Merujuk masalah kesehatan Indera masyarakat yang tidak dapat ditanggulanginya kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Provinsi dan Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan

2) Perawatan satu hari ("One Day Care")

Pelayanan operasi katarak dan glaukoma atau timpanoplasti, mastoidektomi dan miringoplasti diikuti dengan observasi selama 1 (satu) hari baik di dalam gedung maupun di luar gedung UPT KlM.

3) Asuhan Keperawatan.

a) Melaksanakan asuhan keperawatan kepada sasaran individu, keluarga, dan masyarakat dalam bidang kesehatan indera.

b) Mendukung penyelenggaraan surveilans epidemiologi kesehatan indera dan upaya tindak lanjutnya dengan pendekatan proses keperawatan. 4) Rehabilitasi

Upaya perbaikan fungsi penglihatan dan pendengaran pada kasus-kasus: Kelainan refraksi dengan pemberian kacamata/lensa kontak operasi katarak dengan pemberian Lensa Intra Okuler/Intra Ocular Lens (IOL) atau kacamata aphakia. Gangguan pendengaran dengan pemberian alat bantu dengar Operasi Mastoidektomi.

5) Penunjang Medik

a) Pemeriksaan laboratorium klinik (rutin dan khusus) b) Pemeriksaan biometri

c) Pemeriksaan lapang pandangan d) Pemeriksaan USG mata dan telinga. e) Pemeriksaan Autokeratometri

f) Pemeriksaan Audiometer g) Lain-lain

6) Pelayanan Penunjang

a) Instalasi/Depo Farmasi UPT Kesehatan Indera Masyarakat. Menyediakan obat-obatan untuk penyakit mata dan telinga.

b) Konseling

Kegiatan konseling dilakukan terhadap pasien, keluarga atau pihak lain yang memerlukan perhatian terhadap kesehatan Indera dengan tujuan memberikan dukungan sosial dan psikologis dalam pengambilan keputusan secara mandiri.

b. Kegiatan Kesehatan Masyarakat

Kegiatan Kesehatan Masyarakat yang dapat dilakukan oleh UPT Kesehatan Indera Masyarakat, antara lain:

1) Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KlE)

KIE diberikan kepada sasaran potensial, pasien, keluarga dan petugas baik di dalam gedung maupun di luar gedung untuk merubah pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat, dalam rangka memberdayakan sasaran. Pemberdayaan sasaran melalui proses:

a) Pemasaran Sosial

b) Seminar-seminar bagi profesi dan masyarakat umum

d) Menjalin kerjasama dengan badan-badan/institusi yang memiliki jaringan pemasaran yang luas.

e) Mendorong penyebarluasan informasi melalui komunikasi dari seorang kepada lainnya : "Word of Mouth" (gethok-tular), yang hanya berhasil kalau Balai Kesehatan Indera Masyarakat bisa memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan.

2) Advokasi

Advokasi yaitu melakukan pendekatan kepada para pengambil keputusan/ penyandang dana. Pendekatan terhadap para pengambil keputusan/ kebijakan sektor terkait di setiap tingkat pemerintahan untuk masing- masing tatanan dilakukan untuk memperoleh dukungan/kesepakatan baik berupa dukungan lisan maupun tertulis dalam bentuk surat edaran/ himbauan, dana maupun tindakan yang mendukung upaya kesehatan indera.

3) Melibatkan partisipasi masyarakat a) Mengidentifikasi masalahnya.

b) Mencari pertolongan secara tepat dan cepat

c) Bekerjasama dengan petugas kesehatan untuk menyelesaikan masalahnya.

d) Keterlibatan masyarakat/LSM untuk mendukung upaya-upaya UPT Kesehatan Indera Masyarakat,d dilakukan melalui advokasi surveillance epidemiologi secara terarah dan berkesinambungan.

4) Surveilans epidemiologi kesehatan indera masyarakat dan tindak lanjutnya Surveilans epidemiologi adalah kegiatan pengamatan berkelanjutan terhadap kecenderungan dan penyebaran kasus baru (insidens) melalui pengumpulan, pengolahan, dan evaluasi laporan kesakitan, kematian, dan data lainnya.

Kegiatan Surveilans Epidemiologi yang dapat dilaksanakan di UPT Kesehatan lndera Masyarakat berupa:

a) Pengumpulan data untuk mendapatkan angka insidensi penyakit mata seperti katarak, kelainan refraksi, glaukoma, xeroftalmia dan lain-lain serta penyakit telinga seperti OMSK, tuli bawaan, gangguan pendengaran akibat bising/NlHL, Presbikusis dan lain-lain menurut umur, wilayah, pendidikan, status ekonomi dan lain-lain.

b) Mengolah, menganalisis dan menginterpretasikan data.

c) Merekomendasikan hasil interpretasi data untuk membuat perencanaan selanjutnya.

5) Bimbingan teknis (pembinaan) kesehatan indera masyarakat

Bimbingan teknis kesehatan indera masyarakat meliputi kegiatan KlE, advokasi, surveilans kesehatan Indera dan tindak lanjutnya.

Kegiatan luar gedung (outreach services)

a) Eye camp

kesehatan yang dekat dengan sasaran (RS Kabupaten, Puskesmas Tempat Perawatan, dan lain-lain)

b) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), bekerjasama dengan Puskesmas dan Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) dalam melaksanakan:

(1) Pemeriksaan visus, refraksi dan gangguan pendengaran anak sekolah.

(2) Memberikan rekomendasi untuk pembelian kacamata dan alat bantu dengar.

7) Pendidikan, merupakan tempat pendidikan, tempat alih teknologi dalam bidang kesehatan Indera masyarakat bagi:

a) Dokter spesialis mata dan THT b) Residen mata dan THT

c) Petugas-petugas UPT KIM d) Mahasiswa Fakultas Kedokteran e) Mahasiswa ARO

f) Mahasiswa Audiologi g) Mahasiswa Akper h) Perawat

8) Melaksanakan pelatihan kesehatan Indera Masyarakat, baik untuk tenaga kesehatan maupun non kesehatan (lintas sektor, LSM, Masyarakat/kader, dan lain-lain). Macam pelatihan yang dapat dilaksanakan.

a) Pelatihan Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan (PGPK) dengan peserta: Dokter dan perawat Puskesmas dan bahan acuan: Modul pelatihan Kesehatan Indera Penglihatan bagi dokter dan perawat.

b) Pelatihan Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGP Ketulian) dengan peserta: Dokter dan perawat Puskesmas dan bahan acuan: Modul pelatihan Kesehatan Indera Pendengaran dan Ketulian bagi dokter dan perawat.

c) Pelatihan Penanggulangan Kebutaan Katarak Paripurna (PKKP), dengan peserta: perawat dari Puskesmas tempat perawatan dan bahan acuan: Modul pelatihan PKKP.

d) Pelatihan Kelainan Refraksi, dengan peserta: Guru UKS, murid SD, petugas kesehatan Puskesmas, dan bahan acuan: Modul pelatihan kelainan refraksi.

e) Pelatihan kader untuk penjaringan kasus dalam rangka penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan serta penanggulangan gangguan pendengaran dan ketulian dan bahan acuan: Modul pelatihan Kader. 9) Melaksanakan penelitian kesehatan Indera, yang dapat dilaksanakan

sendiri atau bekerjasama dengan unit lain, seperti Fakultas kedokteran setempat, Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Puslitbangkes), dan lain-lain.

3. Kegiatan Tambahan a. Produksi kacamata

Memproduksi kacamata dengan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan dan harga yang terjangkau oleh semua golongan masyarakat, khususnya golongan masyarakat berpenghasilan rendah.

b. Produksi obat tetes mata lokal

Memproduksi obat tetes mata lokal untuk keperluan UPT KIM dengan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan dan harga terjangkau oleh semua golongan masyarakat, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah.

Dokumen terkait