• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ruang

Sumber Kapasitas Analisa Besaran Sirkulasi Luas

Gudang 3 unit *(1 Asrama dan 2 Sekolah) PP - - - 18 m2 x 3unit = 54 m2 Ruang Peralatan 3 unit *( 2 Sekolah dan 1 Asrama)

AS 2 Mengambil dan Menyimpan Alat = 120 cm x

160 cm = 19200 cm2 x 2 unit = 3,84 m2 30% 4,992 m2 x 3 unit = 14,976 m2 Toilet Umum (Non Difabel) 3 unit *( 1 Asrama, 1 Klinik dan 1 Sekolah) AS - - - 3 m2 x 3 unit = 9 m2

Toilet Difabel 4 unit* ( 1 Klinik, 3 Sekolah) AS 1 orang 185cm x 168cm = 31080 cm2 = 3,11 m2 - 3,11 m2 x 4 unit = 12,44 m2 Kamar Mandi Asrama 12 unit* ( 6 Asrama Putra dan 6 Asrama Putri) **( Asumsi menampung HD 1 orang 182,9 cm x 259 cm = 4,73 m2 - 4,73 m2 x 12 unit = 56,76 m2

107 30% jumlah kamar) Janitor 5 Unit *(1 Sekolah, 1 Klinik, 3 Asrama) NAD - 3 m2 - 15 m2 Pantry 1 unit *( 1 unit Sekolah) NAD - - - 3,8 m2 Dapur 1 unit *( 1 Unit Asrama ) AS 2 orang Memasak = 140cm x 115cm = 16100 cm2 = 1,62 m2 Mencuci Piring = 185cm x 115cm = 21275 cm2 = 2,13 m2

Menyimpan Alat Masak = 180cm x 120cm = 21600 cm2 = 2,16 m2

Menyimpan Bahan Makanan = 60cm x 115cm = 6900 cm2 = 0,69 m2

30% 8,58 m2

Gardu PLN 1 unit AS - - - 4 m2

Ruang Genset 1 unit TS - - - 15 m2

Ruang Panel 2 unit *( 1 Unit Asrama dan 1 Unit Sekolah) TS - - - 4 m2 x 2 unit = 8 m2 Ruang Cuci dan Jemur

1 unit AS 3 orang Mencuci = 120cm x 120cm = 14400 cm2 = 1,44 m2 x 2 unit = 2,88 m2

Menjemur = 260cm x 180cm = 46800 cm2 = 4,68 m2 x 2 unit = 9,36 m2

30% 15,91

TOTAL 217,46 m2 SIRKULASI 10% 21,74 m2 TOTAL AKHIR 239,22 m2

109 3.1.4.2 Studi Luas Lahan Parkir

Klinik

- Jumlah pengelola : 2 orang per hari (*asumsi 50% mobil dan 50% motor)

- Pasien : 5 orang per hari (*asumsi 20% mobil, 20% angkot dan 60% motor)

- Mobil : 3 buah

- Motor : 4 buah

- Kendaraan umum : 1 orang • Sekolah

- Jumlah seluruh murid : 72 orang per hari

: (10% mobil, 30% motor, 60% pejalan) : 7 mobil dan 22 motor

- Tamu : 5 orang per hari

: (20% mobil dan 80% motor)

: 2 mobil dan 3 motor

- Jumlah Mobil : 9 mobil asumsi tidak akan datang bersamaan dalam satu waktu, *asumsi 60% datang dalam waktu bersamaan menyediakan 6 parkir mobil

- Jumlah Motor : 25 motor  asumsi tidak akan datang bersamaan dalam satu waktu, *asumsi 60% datang dalam waktu bersamaan  menyediakan 15 parkir motor.

Asrama

- Jumlah staff : 6 orang (*asumsi penguna mobil 17% dan 83% pengguna motor)

- Tamu : 5 orang per hari (*asumsi 20% pengguna mobil dan 60% pengguna motor)

- Jumlah Parkir Mobil : 3 mobil - Jumlah Parkir Motor : 8 motor • Pengelola

- Jumlah staff : 31 orang per hari (*asumsi 10% pengguna mobil dan 90% pengguna motor)

- Jumlah Mobil : 3 mobil - Jumlah Motor : 28 motor • Total Kebutuhan Parkir Kendaraan

- Mobil (NAD) ( 18 x 10 m2) : 180 m2

- Motor (NAD) ( 55 x 2.2 m2) : 121 m2

Total Luas Lahan Parkir

301 m2 + sirkulasi 150% = 752,5 m2 3.1.5 Studi Citra Arsitektural

Studi citra arsitektural Sekolah Menengah Atas Khusus Tunanetra di Kota Semarang ini menngusung pendekata “form follows function” yang menonjolkan fungsi dalam tahap perencanaan dan perancangan. Penerapan-penerapan ini dilaksanakan dengan melalui beberapa hal :

111 • Perencanaan ruang-ruang yang direncanakan dan dirancang sesuai

dengan fungsinya.

• Segala hal perancangan harus mengikuti fungsi dari bangunan itu sendiri.

• Perancangan bangunan ditujukan untuk memenuhi persyaratan kebutuhan manusia.

3.2 Analisis Pendekatan Sistem Bangunan 3.2.1 Studi Sistem Struktur dan Enclosure

3.2.1.1 Studi Sistem Struktur

Penggunaan system strktur bangunan terbagi menajadi tiga bagian, yaitu: a. Struktur Bawah (Sub Structure)

Merupakan sistem struktur yang menjadi dasar dari sebuah bangunan yang berfungsi untuk menerima keseluruhan beban bangunan dari lantai, dinding, atap, beban hidup yang ditopang oleh pondasi. Contoh dari struktur bawah ini adalah pondasi dan retaining wall.

b. Struktur Tengah (Middle Strucure)

Merupakan struktur yang menjadi badan dari bangunan. Contoh dari struktur tengah ini adalah sistem struktur rangka (skeleton), sistem struktur masif, dan sistem struktur sejajar.

c. Upper Structure (Struktur Atas)

Merupakan struktur bagian atar dari sebuah bangunan dan biasa disebut dengan atap. Struktur atas ini difungsikan sebagai pelindung dari hujan dan terpaan angin.

STRUKTUR BAWAH (Sub Structure)

Pondasi Lajur Batu Kali

Sumber : https://okistudio.com/detail-pondasi-batu-kali/

• Merupakan jenis pondasi dangkal.

• Material utama batu kali, braben / padatan, dan aanstamping.

• Cocok untuk beban merata

• Diperuntukkan bagi pondasi low rise building. (1 – 2 level)

• Untuk menahan gaya dominan vertikal.

Kelebihan Kekurangan

• Pondasi sudah dikenal secara umum, banyak pekerja yang dapat mengerjakan

• Bahan didapat.

• Tidak perlu keterampilan khusus dalam pemasangan.

• Hanya diterapkan pada tanah keras.

• Material pondasi tidak homogen.

• Beban yang ditumpu terbatas, biasa

• Bahan yang dibutuhkan banyak, karena mengikuti raut didinding.

Pondasi Footplate

Sumber : www.soeprimulia.wordpress.com

• Merupakan jenis pondasi dangkal.

• Material utama beton cor dan tulangan besi.

• Diperuntukkan bagi pondasi semi-high rise buiding. (3 – 5 level)

• Penyaluran beban disalurkan melalui tulangan yang menyatu dengan tulangan pada pondasi.

• Untuk menahan gaya dominan vertikal.

Kelebihan Kekurangan

• Ekonomis dari segi biaya pengangkutan dan harga satuan.

• Kekuatan pondasi dapat diatur dengan memanipulasi kualitas beton cor dan dimensi tulangan besi yang diinginkan.

• Galian untuk pondasi harus mencapai pada level tanah keras.

• Beban maksimal 3 level lantai.

• Butuh keterampilan khusus. Gambar Tabel 23. Analisa Struktur Bangunan

113

• Dapat diterapkan pada lahan dengan keadaan kontur apapun.

• Lebih flexible dengan bentuk denah bangunan.

STRUKTUR TENGAH (Middle Structure)

Struktur Rangka

• Merupakan system struktur bangunan yang terdiri dari kolom, balok, sloof, dan pondasi setempat.

• Pada tinggi biasanya ditambahkan pondasi tiang pancang.

• Sedangkan pada bangunan kecil bisa dipadukan dengan pondasi lajur.

Kelebihan Kekurangan

• Kolom , balok, pondasi, sloof, dan plat yang merupakan kesatuan, menjadikan struktur ini menjadi lebih rigit.

• Untuk bangunan kecil satu lantai, pengejraannya lebih cepat.

• Penutup didning bisa

• Memerlukan tenaga ahli teknik sipil untuk menganalisis kekuatan dan dimensi.

• Memiliki gaya lateral yang sangat tinggi, sehingga pada kasus high rise building harus menggunakan bracing / belting.

• Mempunyai batas-batas bentang

• Biaya pengerjaan relatif tinggi Struktur Masif

• Semua dinding yang berdiri membagi dan menerima beban yang sama.

• Pembagian beban bersifat merata pada semua dinding.

• Diding dapat menjadi dindidng struktur

• Lebih kedap terhadap suara.

• uat terhadap cuaca.

• Memiliki batas-batas bukaan maksimal pada setiap dinding.

• Membutuhkan bahan yang banyak dibandingkan struktur rangka

• Meminimalkan penghawaan dan pencahayaan alami yang masuk ke dalam ruangan.

STRUKTUR ATAS (Upper Structure)

Atap Rangka Kayu

Sumber : www.buildersengineer.com

• Terdiri dari beberapa komponen yaitu kuda-kuda gantung, makelar, sokong, gording, usuk, reng, dll.

• Lebih estetis ketika di ekspos dengan pengerjaan yang detail.

Kelebihan Kekurangan

• Secara umum mudah dikerjakan oleh pelaksana.

• Dapat dibentuk, dipotong, dan digunakan secara fleksibel.

• Berkesan alami ketika di ekspos

• Merupakan material yang mudah ditemukan

• Mudah terbakar

• Rentan terserang rayap

• Mengalami proses mengembang dan menyusut

• Memiliki bentang 4 meter di pasaran

Atap Baja Konvensional

• Pemasangan mudah dan bebas dari biata perawatan

• Memiliki modul lebih panjang daripada kolom

115 Gambar. Struktur Rangka Ruang / Space Frame

Sumber : www.buildersengineer.com

Kelebihan Kekurangan

• Dapat diaplikasikan untuk bentang yang lebih fleksibel

• Tahan lama

• Tahan perubahan cuaca

• Tahan korosi

• Bisa berkarat

• Butuh Keahlian Khusus

• Sistem pemasangan membutuhkan peralatan khusus.

Atap Dak

Gambar. Struktur Folded Plate Sumber : www.buildersengineer.com, 2016

• Adalah atap yang menyerupai plat lantai, yang membedakannya adalah fungsinya dan spesifikasinya.

Kelebihan Kekurangan

• Dapat dijadikan area terbuka di atas bangunan.

• Lebih sedikit perawatan pada atap.

• Harus memperhitungkan kekuatan struktur di bawahnya karena menyerupai plat lantai, jika difungsikan menjadi ruangan terbuka

Atap Rangka Baja Ringan

Sumber : www.buildersengineer.com, 2016

• Merupakan material yang dibentuk dalam kondisi dingin dengan ketebalan antara 0,4mm hingga 3,0 mm.

• Ditujukan untuk memudahkan merakit dalam konstruksi

Kelebihan Kekurangan

• Beban ringan

• Bersifat tidak membesarkan api

• Tidak bisa dimakan rayap

• Pemasangan relatif cepat

• Hampir tidak memiliki nilai muai susut

• ekonomis

• Tidak bisa di ekspos karena kurang menarik dari segi estetika

• Kegagalan bisa terjadi secara keseluruhan jika kurang memenuhi keamanan

• Tidak fleksibel

• Mutu dan kualitas kurang terjamin

PENUTUP LANTAI

Parquet

Sumber : https://tech.blue-yonder.com/efficient-dataframe-storage-with-apache-parquet/

• Merupakan lantai kayu yang diterapkam pada

lantai untuk

meningkatkan estetika alami.

Kelebihan Kekurangan

• Memunculkan kesan alami

• Motif beranekaragam

• Membuat ruangan menjadihangat

• Mudah dalam perawatan

• Butuh penanggulangan terhadap rayap

• Lantai memuai jika pemasangan tidak benar

• Saat memuai, lantai tidak rata dan tidak nyaman Lantai Keramik

• Memiliki beragam ukuran, warna, pola, dan tekstur.

• Dapat lebih mudah dibersihkan.

• Dapat menciptakan berbagai tampilan yang bervariasi.

Sumber: Analisis Pribadi

117 Sumber : http://timbuljayabali.com/?Toko_Keramik_di_Bali

Kelebihan Kekurangan

• Tahan lama hingga puluhan tahun

• Beragam bentuk, ukuran, warna, pola, dan tekstur

• Mudah perawatan

• Tahan dan tidak menyerap air

• Menciptakan kesan dingin

• Termasuk material keras dan licin

• Tidak aman jika basah karena licin

• Mudah pecah saat pengangkutan

• Nat keramik akibat noda susah dibersihkan

Lantai Linoleum

Sumber : http://www.dickblick.com/products/blick-golden-cut-linoleum/#photos

.

• Merupakan bahan pelapis lantai yang terbuat dari campuran minyak biji rami dengan tepung kayu, serbuk gas, dan akin berserat kuat.

• Ramah lingkungan

• Dapat di daur ulang dan mudah diuraikan.

• Biasa digunakan pada

tempat yang membutuhkan kebisingan rendah. Kelebihan Kekurangan • Meredam suara • Mudah pemasangan

• Banyak pilihan warna

• Kuat terhadap goeresan

• Pemasangan dengan cara roll, maka jika ada bagian yang rusak, akan meninggalkan bekas pada bagian yang rusak setelah diperbaiki.

• Membutuhkan pelapis

meratakan permukaan sebeum dipasangkan. Tactile Floor Sumber : https://indonesian.alibaba.com/product-detail- img/sale-murah-granit-taktil-paving-ubin-untuk-buta-602523432.html

• Merupakan jenis lantai yang memiliki tekstur atau

permukaan yang

menonjol ke atas sehingga mudah dikenali lewat indera peraba, yang biasa digunakan untuk penanda penyandang tunanetra.

Kelebihan Kekurangan

• Memiliki tekstur yang 118yst membantu penyandang tunanetra menentukan arah mobilitasnya

• Jika pemasangannya tidak benar, akan

membuat orang

tersandung, terutama tunanetra.

Karpet Lantai

Sumber : https://rejekinomplok.net/jenis-karpet/

• Berfungsi sebagai pelapis lantai.

• Terbuat dari bahan utama karet dan kain yang lentur.

• Memiliki aneka motif bermacam-macam sesuai merk.

• Memiliki sifat isolator terhadap panas.

Kelebihan Kekurangan

• Mudah dipotong dan dibentuk.

• Tidak terdapat nat / celah.

• Elastis dan kuat sehingga tidak mudah sobek.

• Mudah dalam pemasangan dan perawatan.

• Harga yang mahal dari segi material.

• Mudah terbakar.

• Mudah menyerap noda cair.

119

DINDING Batu Bata

Sumber : https://jayawan.com/dinding/

• Berfungsi sebagai dinding pengisi maupun pelapis dinding.

• Terbuat dari bahan utama tanah liat dan sekam yang dibakar.

• Umumnya memiliki dimensi 5 cm x 10 cm x 20 cm.

• Memiliki sifat isolator terhadap panas.

Kelebihan Kekurangan

• Tahan api.

• Ekonomis dari segi pemasangan dan bahan.

• Kedap terhadap suara.

• Kuat menahan tekanan skala kecil.

• Tidak tahan terhadap kelembaban yang terlalu tinggi (sip).

• Mudah mengalami retak rambut pada lapisan finishingnya.

Partisi Kalsiboard

Sumber : www.dianaluminium.com, 2016

• Merupakan material bangunan yang terbuat dari campuran semen, pasir 119ystem, dan serat selulosa.

• Biasa digunakan sebagai penutup serba guna.

Kelebihan Kekurangan • Tahan api • Tahan rayap • Tahan air • Tahan Benturan • Mudah Pemasangan • Dimensi Stabil

• Banyak Variasi Ketebalan

• Anti Rayap

• Tidak dapat menahan tekanan beban struktural.

Dinding Batu Alam Sumber : https://mudagrafika.wordpress.com/2013/02/10/tips-memasang-batu-alam/ • Banyak Dipakai sebagai dekoratif dinding eksterior. • Banyak digunakan untuk memberikan kesan estetika alami Kelebihan Kekurangan

• Mudah ditemuan dipasaran

• Ada banyak pilihan bentuk dan model

• Tahan terhadap suhu yang ekstrim

• Bisa digunakan di luar dan dalam bagunan

• Perlu perawatan jika di tempat basah

• Rawan terkena lumut Dinding Yumen Board

Sumber: http://indonesi

abusinesscenter.com/120ystem120a120/120ystem120a/l isting/pt-indo-yumen-board/

• yaitu wood wool cement board, atau yang dikenal dengan nama Yumen Board yang merupakan perpaduan antara serutan kayu bermutu tinggi dengan campuran semen sebagai unsur pengikat.

• 3 tipe Yumen antara lain: – Yumen Board sebagai

bahan dinding

permanen, partisi, plafond.

Yumen Insulation sebagai bahan plafond, insulasi panas/ dingin. Yumen Acoustic sebagai bahan peredam/ penyerap suara, plafond, wallcover.

121

• Merupakan Bahan serba guna yang bisa digunakan sebagai insulator panas / dingin sesuai jenisnya.

• Selain bisa sebagai insulator yang baik, bisa digunakan sebagai dinding partisi atau wallcover.

• Saat mengalami kerusakan , biasanya mengalami pecah.

• Pemotongan yang khusus, agar bisa mendapatkan

permukaan yang rata. Dinding Hebel

Sumber : http://peachester.com.au/hebel-gallery/

• Merupakan mortar yang diberikan gelembung, sehingga menjadi ringan.

• Bata ringan kemudian dikeringkan dengann

mesin, sehingga

medapatkan hasil yang baik.

Kelebihan Kekurangan

• Pengerjaan lebih cepat

• Berat lebih ringan disbanding bata merah

• Ukuran lebih presisi.

• Diding dapat kurang dari 15cm

• Tahan api

• Harus menggunakan perekat khusus hebel.

• Untuk ukuran kecil memerlukan pemotongan

• Tahap pemasangan awal daya rekat sangat kurang.

• Pemotongan

membutuhkan graji khusus.

• Pemasangan

menggunakan pemukul khusus dari karet.

PLAFOND Gypsum Board

Sumber : http://jayswal.in/web/gypsum-board/

Merupakan produk bahan bangunan berbentuk papan yang terdiri dari lapisan inti yang terbuat dari gypsum dan lapisan kertas pada kedua sisinya. Gypsum board banyak digunakan untuk pekerjaan dinding, plafond dan partisi pada bangunan residensial maupun bangunan komersial.

Kelebihan Kekurangan

• Plafond dengan bahan gypsum biasanya lebih rapi dan halus sehingga dari segi nilai estetika memiliki keunggulan tersendiri.

• Lebih mudah dibuat berbagai model seperti drop ceiling, cove, dome dan sebagainya

• Perawatan dan perbaikan lebih mudah. Jika ada bagian yang rusak maka tidak perlu mengganti satu lembar namun hanya bagian yang rusak kemudian bisa dirapikan lagi dengan compound.

• Proses pemasangannya lebih cepat.

• Mudah ditemukan di pasaran.

• Dapat dipasang dengan menggunakan besi hollow maupun kayu

• Dapat menggunakan berbagai jenis rangka.

• Untuk gypsum board standar tidak tahan terhadap air. Hanya produk gypsum board yang berlabel water resistance saja yang tahan terhadap air.

• Akan terlihat kusam dan berjamur apabila di tempat lembab dan basah

• Mudah rusak apabila terkena benturan.

• Genteng harus benar-benar tidak bocor agar plafon tidak terkena bocoran air saat hujan.

Plafond akustik

Sumber : www.prix2pose.com, 2016

Plafon Akustik adalah plafon yang tahan

terhadap batas

kebisingan tertentu, tergantung jenis bahan dan ketebalan material yang dipasang.

Kelebihan Kekurangan

• Aplikasi cepat dan praktis dengan rangka standard pabrikan.

• Mudah untuk penggantian atau perbaikan.

• Proses pengerjaan relatif lebih cepat.

• Bobotnya relatif ringan.

123

PENUTUP ATAP Sunlouvre

Sumber: http://www.sunlouvrebali.com

Sunlouvre adalah atap alumunium yang bisa dibuka dan ditutup, sehingga mampu mengendalikan intensitas sinar matahari, hujan, angin dan memaksimalkan ventilasi ruang. Konstruksi Sunlouvre dibuat sesuai dengan kebutuhan masing – masing proyek

Kelebihan Kekurangan

• Dapat menjadi pilihan terpat sebagai penutup yang multi fungsi.

• Motif dapat disesuaikan dengan keinginan.

• Mudah dalam perawatan.

• Tahan air dan karat.

Atap Metal Motif Pasir

Sumber: http://histeel.co.id/blog/kelebihan-dan-kekurangan-genteng-metal

Genteng metal terbuat dari campuran bahan-bahan logam seperti zincalume, baja ringan, dan galvanis. Bentuk genteng ini berupa lembaran yang memiliki ukuran panjang, lebar, dan ketebalan tertentu. Terdapat dua jenis genteng metal yang umum dijual di pasaran yaitu genteng polos dan genteng berpasir.

Kelebihan Kekurangan

• Daya tahan tinggi (anti jamur, anti pecah, anti rayap, kedap air)

• Bahan ringan.

• Tidak butuh banyak struktur untuk menopang.

• Pemasangan mudah dan cepat

Atap Sirap

Sumber : www.commons.wikimedia.org,

• Terbuat dari kepingan tipis

kayu ulin yang

ketahanannya tergantung keadaan lingkungan

Kelebihan Kekurangan

• Bisa bertahan 25 tahun / lebih

• Kesan menyatu dengan alam serta memiliki bentuk yang unik

• Terdaoat varuas warna

• Ketahanan tergantung besar sudut atap

• Harga dan perawatan cukup mahal

Atap Genteng Keramik

Sumber : www.commons.wikimedia.org,

• Bahan dasar beton ini adalah dari keramik yang berasal dari tanah liat

• Di finishing dengan lapisan glzur

Kelebihan Kekurangan

• Permukaan kedap air

• Dapat menjadi elemen estetika

• Terdapat beragamwarna

• Mudah ditemukan

• Memiliki beban yang berpengaruh pada struktur atap.

Polycarbonate

• Berfungsi sebagai penutup atap.

• Bersifat mentransmisikan

sebagian cahaya

125 Gambar 1. Polycarbonate

Sumber : www.trinityroofngs.com, 2016

• Pada umumnya memiliki tekstur asli buram

• Umumnya memiliki dimensi ketebalan 0,8 cm.

• Membutuhkan struktur tersendiri untuk menopang atap.

Kelebihan Kekurangan

• Ekonomis dari segi instalasi.

• Material yang ekologis karena dapat didaur ulang kembali.

• Mampu memantulkan radiasi cahaya berlebihan.

• Terbuat dari bahan yang aman untuk kesehatan.

• Rentan terhadap hama jamur, sehingga sulit dibersihkan.

• Harga material yang mahal.

Roof Glass

Sumber : www.ggsl.co.uk, 2016

• Berfungsi sebagai penutup atap.

• Bersifat mentransmisikan seluruh cahaya matahari.

• Pada umumnya memiliki tekstur asli transparan.

• Umumnya memiliki dimensi ketebalan 0,6 cm.

• Membutuhkan struktur tersendiri untuk menopang atap.

Kelebihan Kekurangan

• Ekonomis dari segi instalasi.

• Mampu menjadi penerangan alami pada ruangan disiang hari.

• Bersifat meneruskan dan merefleksikan cahaya matahari secara utuh.

• Mudah dibersihkan dari kotoran.

• Harga material yang mahal.

• Tidak dapat didaur ulang

• Mudah pecah.

3.2.2 Studi Sistem Pencahayaan dan Penghawaan 3.2.2.1 Pencahayaan

a. Pencahayaan Alami • Pencahayaan Skylight

Pencahayaan ini memanfaatkan atap sebagai jalan masuk cahaya alami ke dalam ruangan. Cahaya dari atap masuk melalui material transparan pada atap seperti kaca, polycarbonate, glassblock, maupun zinc.

• Pencahayaan Bukaan Dinding

Gambar 27. Penerapan Skylight

Sumber: http://majalahasri.com

Gambar 28. Penerapan Bukaan Dinding

127 Pencahayaan ini memanfaatkan lubang dinding sebagai jalan masuk cahaya alami ke dalam ruangan. Misalnya bukaan jendela, pitnu, dan lubang dinding.

b. Pencahayaan Buatan

Pencahayaan buatan biasanya diberikan pada ruangan yang sukar menerima cahaya alami secara langsung seperti ruang yang terjepit ataupun ruangan bersyarat yang tidak boleh memiliki bukaan. Pengaturan cahaya buatan disesuaikan dengan jenis kebutuhan intensitas cahaya lampu pada fungsi ruang tersebut. Beberapa jenis lampu yang dapat digunakan pada bangunan ini antara lain :

• Lampu TL (Tubular Lamp) / Fluorescent Lamp

Lampu TL atau yang lebih dikenal sebagai lampu neon ini memiliki tingkat luminasi yang cukup tinggi. Secara umum, lampu TL ini digunakan pada ruang servis seperti ruang MEE, ruang AHU, ruang genset, dan lain-lain.

Gambar 29. Lampu TL

• Lampu SL (Soft Light) / Essential Lamp

Lampu SL merupakan inovasi dari jenis lampu TL yang lebih efisien. Lampu SL memiliki keunggulan dibandingkan dengan lampu TL dari segi bentuk yang relatif kecil dan pancaran cahaya yang lebih sejuk

/ soft. Selain itu, lampu SL memiliki efisiensi energi yang lebih baik

daripada lampu TL karena daya yang dibutuhkan oleh lampu SL lebih kecil.

• Lampu Halogen

Lampu halogen pada umumnya digunakan sebagai lampu sorot karena memiliki reflektor yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang dihasilkan.

Gambar 30. Lampu SL

Sumber: www.megatrik.com

Gambar 31. Lampu Halogen

129 • Lampu LED (Light Emitting Diode)

Lampu LED merupakan lampu yang memancarkan cahaya namun tidak menghasilkan banyak panas. Lampu ini merupakan lampu yang paling hemat energi daripada lampu jenis lainnya dan memiliki umur yang relatif panjang.

Teknik pencahayaan juga mempengaruhi kesan / fungsi penerangan. Berikut beberapa jenis teknik pencahayaan yakni :

- Down light

Adalah teknik pencahayaan mengarah ke bawah, umumnya dipasang pada plafon.

Gambar 32. Lampu LED

Sumber: www.astudiarchitect.com

Gambar 33. Lampu Downlight

- Spot light

Adalah teknik pencahayaan dengan menyorot obyek dengan intensitas cahaya yang besar.

- rack light, teknik pencahayaan dengan memasang lampu secara

linier di sepanjang dinding, biasa digunakan sebagai lampu panduan jalan pada ruang publik.

- Wall washer

Adalah teknik pencahayaan dengan menyinari bidang vertikal,biasanya dipasang pada permukaan dinding.

- Valance lighting,

Gambar 35. Valance lighting

Sumber: http://www.pittconindustries.com/light-coves

Gambar 34. Wall Washer

131

Adalah teknik pencahayaan menyembunyikan cahaya pada papan

horizontal.

- Core lighting

Adalah teknik pencahayaan dengan mengarahkan lampu ke langit-langit.

3.2.2.2 Penghawaan a. Penghawaan Alami

Merupakan proses memasukan udara luar ke dalam bangunan sehingga terjadi pertukaran udara / sirkulasi udara. Penempatan penghawaan alami pada bangunan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya :

• Mengatur orientasi bukaan

Arah pergerakan udara menjadi pertimbangan dalam menentukan bukaan dan orientasi bangunan sehingga angin dapat masuk secara pasif ke dalam bangunan melalui pintu ataupun jendela.

• Menciptakan rooster / lubang angin

Gambar 36. Core lighting

Sumber:

Rooster dibuat dengan tujuan utama sebagai masuknya angin secara pasif. Rooster diadakan untuk melakukan sirkulasi udara secara terus menerus, sehingga biasanya diterapkan pada ruangan yang mudah pengap.

b. Penghawaan Buatan

Penghawaan sangat penting dalam menciptakan kenyamanan thermal dan kualitas udara yang baik pada ruangan. Ketika penghawaan alami sudah tidak mendukung kenyamanan pasif, maka dibutuhkan penghawaan buatan untuk membantu pengguna mencapai kenyamanan yang dibutuhkan. Penghawaan buatan yang dikenal saat ini dibuat dengan menggunakan energi listrik sebagai sumber daya utamanya. Berikut adalah contoh jenis penghawaan buatan yang biasa digunakan antara lain :

Exhaust Fan

Penghawaan buatan dengan menghisap udara dari dalam ruang

Dokumen terkait