• Tidak ada hasil yang ditemukan

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR PROGRAM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN Menguatnya sistem pengawasan Obat dan Makanan Pengawasan Obat dan Makanan di Balai POM di Manokwari Meningkatnya kinerja pengawasan obat dan makanan di seluruh Indonesia

1. Jumlah sample yang diuji menggunakan parameter kritis

2. Pemenuhan target sampling produk Obat di sektor publik (Instalasi Farmasi Kabupaten) 3. Persentase cakupan

pengawasan sarana produksi Obat dan Makanan

4. Persentase cakupan

pengawasan sarana distribusi Obat dan Makanan

5. Jumlah Perkara di bidang obat dan makanan

6. Jumlah layanan Publik BB/BPOM

7. Jumlah Komunitas yang diberdayakan

8. Jumlah sarana dan prasarana yang terkait pengawasan Obat dan Makanan 9. Jumlah dokumen

perencanaan, penganggaran, dan evaluasi yang dilaporkan tepat waktu

3.2 KERANGKA REGULASI

Dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan Obat dan Makanan, dibutuhkan adanya regulasi yang kuat guna mendukung sistem pengawasan. Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan POM RI, Balai POM di Manokwari mempunyai tugas teknis, tidak hanya regulasi yang bersifat teknis saja yang harus dipenuhi, melainkan perlu adanya regulasi yang bersifat adminitratif dan strategis yang di tetapkan Oleh Badan POM RI. Pengawasan Obat dan Makanan merupakan tugas pemerintahan yang tidak dapat dilakukan sendiri, dan dalam praktiknya dibutuhkan kerjasama dengan banyak sektor terkait, baik

Rencana Strategis Balai Pengawas Obat dan Makanan di Manokwari Page 50 of 58 Periode 2015 - 2019

pemerintah maupun swasta. Untuk itu, dalam mendukung regulasi yang telah ditetapkan Badan POM perlu dirancang sedemikian mungkin agar sesuai dengan tugas pengawasan Obat dan Makanan.

Selama ini, dalam pelaksanaan pengawasan Obat dan Makanan masih dijumpai kendala yang berkaitan dengan koordinasi dengan pemangku kepentingan. Seperti di daerah, Balai POM di Manokwari melaksanakan pengawasan seringkali harus berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota setempat. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi instansi pemerintah harus memperhatikan peraturan perundang-undangan seperti Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Pengawasan Obat dan Makanan merupakan suatu aspek penting yang dilihat dari berbagai segi. Dari segi kesehatan, Obat dan Makanan secara tidak langsung mempunyai pengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat, bahkan tidak hanya derajat kesehatan, namun menyangkut kehidupan seorang manusia. Obat dan Makanan tidak dapat dipandang sebelah mata dan dianggap inferior dibanding faktor-faktor lain yang menentukan derajat kesehatan. Selain di bidang kesehatan, dari sisi ekonomi, Obat dan Makanan merupakan potensi yang sangat besar bagi pelaku usaha (produsen dan distributor), sektor industri Obat dan Makanan dapat menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup besar berkontribusi pada pengurangan jumlah pengangguran.

Visi BPOM yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing bangsa mempunyai beberapa maksud, diantaranya: pertama, daya saing bangsa dalam hal ini adalah dengan Obat dan Makanan yang terjamin keamanan, manfaat, dan mutunya maka secara tidak langsung akan membentuk seorang manusia yang sehat dan berkualitas. Dengan makanan yang bergizi maka seseorang akan tumbuh dengan baik jasmani dan rohaninya/kecerdasannya. Obat yang aman dan bermutu akan dapat menurunkan tingkat risiko kematian akibat penyakit yang tidak berkhasiat, dan pasien dapat tertolong dengan obat yang bermutu.

Rencana Strategis Balai Pengawas Obat dan Makanan di Manokwari Page 51 of 58 Periode 2015 - 2019

Untuk dapat menyelenggarakan tugas pengawasan Obat dan Makanan secara optimal diwilayah Provinsi Papua Barat, maka Balai POM di Manokwari perlu ditunjang oleh regulasi atau peraturan perundang-undangan yang kuat dalam lingkup pengawasan Obat dan Makanan. Peraturan perundang-undangan, Rancangan Peraturan Pemerintah, NSPK, Standard Kompetensi Internal dan Laboratorium merupakan tugas dan fungsi yang dilakukan oleh Badan POM RI sebagai instansi pusat, Balai POM di Manokwari sebagai Unit Pelaksana Teknis Badan POM hanya menjalankan fungsi di daerah Provinsi Papua Barat.

Namun, diperlukan beberapa regulasi yang penting dan dibutuhkan oleh Balai POM di Manokwari dalam rangka memperkuat sistem pengawasan Obat dan Makanan di wilayah Provinsi Papua Barat dengan perlu adanya Peraturan dengan pemerintah daerah yang ditetapkan melalui Perda terkait yang mengatur pengawasan obat dan makanan di daerah melalui bimbingan teknis kepada masyarakat dan stakeholder, persamaan pengertian tentang masa daluarsa produk dan untuk meningkatkan efektivitas pengawasan Obat dan Makanan di daerah. Dalam hal ini Balai POM di Manokwari perlu meningkatkan advokasi tentang peranan pemerintah daerah dalam pengawasan Obat dan Makanan.

3.3 KERANGKA KELEMBAGAAN

Untuk memperkuat peran dan fungsi Badan Pengawas Obat dan Makanan dalam melaksanakan mandat Renstra 2015-2019, maka dilakukan beberapa inisiatif penataan kelembagaan, baik penataan dalam lingkup intraorganisasi Badan POM (organisasi induk) maupun penataan yang bersifat interorganisasi dalam bentuk koordinasi lintas instansi/lembaga maupun hubungan relasional dengan para pemangku kepentingan utama.

Secara garis besar kerangka kelembagaan Balai Pengawas Obat dan Makanan di Manokwari dituangkan pada Gambar 3.2. Dalam kerangka kelembagaan tersebut tampak bahwa dalam pelaksanaan mandatnya Balai

Rencana Strategis Balai Pengawas Obat dan Makanan di Manokwari Page 52 of 58 Periode 2015 - 2019

POM di Manokwari menyelenggarakan fungsi produce, provide, manage, dan

apply.

Gambar 3.2 Kerangka kelembagaan pelaksanaan Balai POM di Manokwari

Fungsi produce, meliputi) penyelenggaraan layanan publik (executing, dan pelaksanaan fasilitasi, pengembangan kapasitas, maupun kegiatan-kegiatan penguatan bagi pihak lain (empowering). Fungsi provide, merupakan menyediakan keluaran untuk dimanfaatkan langsung oleh mitra atau pengguna akhir. Untuk fungsi manage, merupakan fungsi pengelolaan sumberdaya organsiasi agar dapat dicapai hasil yang optimal dalam mendukung kegiatan operasional Balai POM di Manokwari. Sedangkan apply adalah bentuk outreach dalam penciptaan nilai tambah dan manfaat bagi masyarakat.

1. Penguatan lembaga-lembaga pemerintah di daerah di bidang

pengawasan Obat dan Makanan;

EMPOWERING Fasilitasi, pengembangan kapsasitas EXECUTING Penyediaan layanan publik Pegujian lab, pemeriksaan sarana, dan penyidikan Pengawasan pembuatan, penandaan dan informasi Pengawasan peredaran, Promosi dan iklan

Pengelolaan anggaran Pengelolaan Pengelolaan SDM ASN data, informasi

dan pengetahuan Pengelolaan sarana dan

prasarana kerja Tatakelola dan tatalaksana

Ketersediaan anggaran Perencanaan Pengukuran Kinerja

P R O D U C E P R O V I D E A P P L Y M A N A G E Perlindungan masyarakat dari risiko obat dan makanan yang tidak memenuhi standar dan

Rencana Strategis Balai Pengawas Obat dan Makanan di Manokwari Page 53 of 58 Periode 2015 - 2019

2. Diperlukan koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait yang memiliki

tugas sama dalam rangka mewujudkan pencapaian prioritas

pembangunan kesehatan;

Diperlukan koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait yang memiliki tugas sama dalam rangka penyidikan hukum yang tergabung dalam aparat gabungan penegak hukum. Hal ini sangat diperlukan karena peredaran Obat dan Makanan ilegal merupakan aspek pidana yang masuk dalam sistem peradilan pidana.

Rencana Strategis Balai Pengawas Obat dan Makanan di Manokwari Page 54 of 58 Periode 2015 - 2019

BAB IV

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

Dokumen terkait