• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan Untuk Pencapaian Target Renstra

PERENCANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN

3.4 Kegiatan Untuk Pencapaian Target Renstra

Kegiatan untuk mencapai Target Renstra untuk tahun 2021 adalah sebesar Rp.203,244.433.000 (Dua ratus tiga milyar dua ratus empat puluh empat juta empat ratus tiga puluh tiga ribu rupiah) dengan rincian anggaran sebagai berikut :

Tabel 3.2 : Rincian Anggaran TA 2021

Kode Rincian Kegiatan Target

Capaian Jumlah Biaya '024.12.DL Program Pendidikan dan

Pelatihan Vokasi 120,395,584,000

2077 Pendidikan SDM Kesehatan 1,528,560,000

2077.BDD Fasilitasi dan Pembinaan

Kelompok Masyarakat 2 Kelompok

Masyarakat 283,060,000 2077.QEJ Bantuan Pendidikan Tinggi 50 Orang 1,245,500,000

5034 Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi

5034.ADE Akreditasi Lembaga 5 Lembaga 2,095,228,000

5034.AEC Kerja sama 4 Kesepakatan 520,970,000

5034.BDD Fasilitasi dan Pembinaan

Kelompok Masyarakat 82 Kelompok

Masyarakat 3,003,250,000 5034.BEJ Bantuan Pendidikan Tinggi 386 Orang 1,732,300,000

5034.BGC Tata Kelola Kelembagaan Publik

Bidang Pendidikan 1 Lembaga 48,702,643,000 5034.CAA Sarana Bidang Pendidikan 1 Paket 15,254,113,000

5034.CBJ Prasarana Bidang Pendidikan

Tinggi 2407 unit 14,542,737,000

5034.DBA Pendidikan Tinggi 21686 Orang 21,575,919,000 5034.DCI Pelatihan Bidang Pendidikan 2930 Orang 5,186,900,000

5034.DDA Penelitian dan Pengembangan

Produk 1 produk 200,000,000

5034.DDB Penelitian dan Pengembangan

Purwarupa 34 Purwarupa 2,090,000,000

Capaian 5034.DDC Penelitian dan Pengembangan

Modeling 84 model 1,894,363,000

5034.EAB Layanan Perencanaan dan

Penganggaran Internal 1 Layanan 294,130,000

5034.EAC Layanan Umum 1 Layanan 317,400,000

5034.EAD Layanan Sarana Internal 5 unit 133,976,000

5034.EAF Layanan SDM 250 orang 1,093,940,000

5034.EAL Layanan Monitoring dan

Evaluasi Internal 1 Laporan 229,155,000

'024.12.WA Program Dukungan Manajemen 82,848,849,000

4817

Dukungan Manajemen Pelaksanaan Program di Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan

82,848,849,000

4817.CAB Sarana Bidang Kesehatan 1 Paket 1,956,328,000 4817.EAA Layanan Perkantoran 2 Layanan 80,892,521,000

Total Angaran 203,244,433,000

Dari tabel diatas dapat di jabarkan bahwa kegiatan di lingkungan poltekkes kemenkes Semarang meliputi 3 Program yaitu :

a. Pendidikan SDM Kesehatan

b. Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi

c. Dukungan Manajemen Pelaksanaan Program di Badan

Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Sesuai dengan tupoksi Poltekkes Kemenkes Semarang, maka program di lingkungan Poltekkes adalah untuk mendukung tujuan utama fungsi nya sebagai unit pelaksana teknis dalam penyiapan tenaga SDM kesehatan. Rangkai program ini di tuangkan dalam rincian kegiatan yang mendukung adalah:

a. Pendidikan SDM Kesehatan

Badan PPSDM Kesehatan berupaya mendukung prgram-program

pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan, yang salah satunya adalah meningkatnya jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai yaitu meningkatnya jumlah SDM Kesehatan yang sesuai dengan standar. Pada program Pendidikan SDM Kesehatan terdapat 2 kegiatan yaitu

1) Fasilitasi dan Pembinaan Kelompok Masyarakat

Pengabdian kepada Masyarakat oleh Dosen memiliki beragam bentuk, jenis, pendekatan,dan mekanisme aksi. Di Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Poltekkes Kemenkes Semarang, pengabdianmasyarakat telah menjadi salah satu instrumen penting dalam melakukan community engagement (CE) antara kampus dengan masyarakat.

Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT) bertujuan untuk mensinergikan para peneliti, sekaligus untuk melahirkan penelitian inovasi. Terkait bagaimana melahirkan PUPT, terdapat syarat dan sistematika penulis yang nantinya akan berpengaruh pada pengajuan agar cepat lolos. Penelitian unggulan Perguruan Tinggi wadah untuk memberikan keleluasaan mengembangkan penelitian dosen Perguruan Tinggi (PT). Penelitian sebagai media publikasi dan mengenalkan hasil temuan kepada masyarakat luas. Dengan demikian, hasil publikasi tersebut akan memberikan solusi untuk permasalahan masyarakat. Anggaran penelitian unggulan ini sebesar Rp. 283,060,000,- ( Dua ratus delapan puluh tiga juta enam puluh ribu rupiah)

2) Bantuan Pendidikan Tinggi

Penyelenggaraan pembangunan nasional berwawasan kesehatan dan pembangunan kesehatan memerlukan berbagai jenis tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan professional sebagai pelaksana upaya kesehatan.Untuk melaksanakan upaya kesehatan tersebut diperlukan tenaga kesehatan yang professional dan kompeten di bidangnya serta dapat melaksanakan pelayanan kesehatan yang

berkualitas sesuai dengan bidang keahlian dan kewenangannya.

Tenaga kesehatan tersebut dihasilkan oleh institusi pendidikan tenaga kesehatan yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia diantaranya berasal dari Pendidikan Tinggi kesehatan milik Kementerian Kesehatan yaitu Poltekkes Kemenkes .

Pemberian Afirmasi yang difokuskan pada daerah bermasalah kesehatan dan DTPK ditujukan untuk memenuhi kekurangan tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas –puskesmas, sehingga dengan program afirmasi diharapkan putra-putrri daerah yang memiliki masalah pada kesehatan dan DTPK menjadi tenaga kesehatan yang handal dan menjadi garda depan dalam penyelenggaraan kesehatan masyarakat.

Peserta afirmasi adalah siswa-siswi Sekolah Menengah Tingkat Atas dan yang setara diberikan bantuan pendidikan untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Poltekkes Kemenkes Semarang

Anggaran kegiatan Afirmasi ini sejumlah Rp.1.245.500.000,- (Satu milyar dua ratus empat puluh lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk 50 orang peserta di tahun anggaran 2021.

b. Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi

Program pembinaan dan pengelolaal perguruan tinggi merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2019 tentang Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) ditandatangani Menristekdikti pada 8 Februari 2019 dan mulai berlaku setelah diundangkan oleh Dirjen Peraturan Perundang-undangan Widodo Ekatjahjana dalam Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187 pada tanggal 21 Februari 2019.

Program ini dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dalam program ini di bagi menjadi beberpa kegiatan yaitu:

1) 5034.ADE: Akreditasi Lembaga

Akreditasi merupakan salah satu bentuk sistem jaminan mutu eksternal yaitu suatu proses yang digunakan lembaga yang berwenang

dalam memberikan pengakuan formal bahwa suatu institusi mempunyai kemampuan untuk melakukan kegiatan tertentu. Dengan demikian, akreditasi melindungi masyarakat dari penipuan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Ciri akreditasi oleh BAN PT adalah penilaian yang dilakukan oleh pakar sejawat dari luar institusi terkait (external peer reviewer) dan dilakukan secara voluntir bagi perguruan tinggi yangmenyelenggarakan suatu program studi. Kegiatan ini diawali dengan melakukan kegiatanevaluasi diri (self evaluation) terhadap komponen dari masukan, proses, dan produk perguruan tinggi yang menyelenggarakan program studi tersebut dan mengirimkan laporannya ke lembaga asesor.Peringkat pengakuan yang diberikan oleh pemerintah pada perguruan tinggi didasarkan atas hasil akreditasi perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh BAN PT, dengan melakukan akreditasi yang meliputi akreditasi lembaga dan akreditasi program studi. Pada kegiatan ini terdiri dari 2 komponen yaitu :

a) Komponen Akreditasi Prodi dan Institusi Poltekkes Kemenkes

Dengan kegiatan subkomponen 051) Pelaksanaan SPMI, 052) Audit Mutu Internal, 053) Akreditasi Prodi/Institusi, 054) Surveilance Mutu eksternal dan 055) Sinkronisasi Data PDDIKTI.

b) Akreditasi Fasilitas Penunjang Pendidikan di Poltekkes Kemenkes Pada Komponen ini terdiri dari 051) Akreditasi Perpustakaan dan 052) Akreditasi Laboratorium

Kegiatan Akreditasi Lembaga teralokasikan anggaran sebesar Rp,2,095,228,000,- (Dua milyar sembilan puluh lima juta dua ratu dua puluh delapan ribu rupiah)

2) 5034.AEC: Kerja sama

Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang adalah bagian Perguruan Tinggi dan merupakan salah satu dari the drive of the national development yang bertanggungjawab untuk memproduksi lulusan yang memiliki wawasan serta keterampilan yang dalam dan luas baik lokal, nasional, dan internasional serta mampu untuk berkompetisi dengan dengan lulusan Perguruan Tinggi negara lain. Untuk

meningkatkan daya saing perguruan tinggi Indonesia dengan perguruan tinggi luar negeri, kita perlu memperhatikan peningkatan kualitas politeknik kesehatan secara serius. Salah satu cara agar peningkatan kualitas perguruan tinggi ini bisa tercapai dengan lebih cepat adalah dengan menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri yang mempunyai reputasi baik. Bagi Poltekkes Kemenkes Semarang, kerjasama luar negeri merupakan salah satu penjaminan mutu lulusan untuk tetap bisa bersaing dengan lulusan luar negeri. bagi peserta didik ketika lulus (disebut Kerja Sama Non Gelar).

Dalam rangka Tridharma Perguruan Tinggi Poltekkes Kemenkes Semarang menjalin kerjasama baik dalam negeri maupun luar negeri sebagai berikut :

051) Kerjasama Dalam Negeri

Kerjasama dalam negeri dilakukan dengan Rumah Sakit untuk menunjang pelaksanaan praktek mahasiswa. Untuk itu diperlukan pertemuan penjajagan dan dilanjutkan dengan penandatanganan kerjasama. Termasuk di dalamnya tarif kerjasama sesuai pola tarif Rumah Sakit atau Perda yang harus dibayarkan.Selain itu juga dilakukan kerjasama juga dengan Pemerintah Daerah untuk menunjang pelaksanaan praktek mahasiswa dan pengiriman mahasiswa Tugas Belajar/Ijin Belajar. Prodi Kebidanan dan sebagian prodi lainnya juga mahasiswanya praktek lapangan di praktek bidan mandiri. Untuk pelaksanaannya di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten.

Selain itu, untuk memenuhi standar kompetensi tenaga kesehatan Dinas Kesehatan juga mengirimkan peserta Tugas Belajar/Ijin Belajar ke Poltekkes Kemenkes Semarang.

052) Kerjasama Luar Negeri

Dalam rangka meningkatkan daya saing institusi dan lulusan Poltekkes Kemenkes Semarang terus membangun kerjasama dengan universitas di luar negeri, khususnya di AsiaTenggara. Dan sudah dipersiapkan penjajakan kerjasama Program Magister Terapan

negeri juga menambah nilai pada saat akreditasi institusi maupun program studi.

Pada kegiatan kerja sama teralokasikan anggaran di ta 2021 sebesar Rp.520.970.000,- ( Lima ratus dua puluh juta sembilan ratus tujuh puluh ribu rupiah).

3) 5034.BDD: Fasilitasi dan Pembinaan Kelompok Masyarakat

Pusat Pengabmas dan Pengabmas Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang merupakan bagian integral dari system organisasi politeknik Kesehatan memiliki tugas dantanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan Pengabmas dan Pengabmas demi menopang suksesnya Penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Politekknik Kesehatan Kemenkes Semarang. Didalam pengelolaan Pengabmas dan Pengabmas, PPPM bertanggung jawab untuk mengakomodasi dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan Pengabmas dan Publikasi yang akan dilakukan oleh para Dosen dan Mahasiswa. Sejak Poltekkes Semarang berdiri pada tahun 2003 kegiatan Pengabmas dan Pengabmas dan publikasi semakin meningkat, baik jumlah maupun mutu kegiatannya.

Tahap-tahap pelaksanaan Pengabmas dan Pengabmas meliputi:

persiapan, pelaksanaan dan monitor evaluasi. Pada tahun 2021 sesuai dengan renstra dan visi misi kementrian kesehatan maka seleksi proposal Pengabmas diarahkan kepada product dan Pengabmas vokasi. Seleksi proposal dilakukan oleh pakar dari luar poltekkes Kemenkes dan dari Poltekkes Kemenkes, dari hasil seleksi maka akan ditentukan kegiatan pengabmas yang akan mendapatkan bantuan biaya BOPTN.

Tahap pelaksanaan, pertama diawali dengan dilakukannya pengumpulan proposal yang diajukan oleh para calon ketua pelaksana Pengabmas dari masing-masing Jurusan. Kedua, proposal yang masuk dilakukan seleksi administrasi dan substansi berdasarkan road map pengabmas Poltekkes Kemenkes Semarang oleh Pusat Litmas dan

Pakar yang ditunjuk. Ketiga, Penyampaian informasi tentang Proposal yang lulus seleksi. Keempat, Seminar Proposal pengabmas, Keempat, Keempat, Penerbitan SK Penetapan Pengabmas yang diterima dan dibiayai. Kelima, Pelaksanaan Pengabmas oleh masing-masing peneliti.

Tahap Monitoring dan evaluasi, meliputi monitoring terhadap kegiatan Pengabmas pada pada skema yaitu antara lain Program Kemitraan Masyarakat (PKM), Program PengembanganDesa Mitra (PPDM), Program Kemitraan Wilayah (PKW), Program Pengembangan Kewirausahaan (PKK), dan Kategori unggulan Nasional dilaksanakan melalui Program pengembangan Desa Sehat (PPDS) Monitoring dilakukan oleh Pusat Pengelol dan Pakar yang ditunjuk sebagai pelaksana monitoring.

Evaluasi pelaksanaan Pengabdin kepada Masyarakat dilakukan melalui Seminar Hasil Pengabdian Masyarakat. Besaran dana nnya setiap judul berbeda-beda sesuai jenis Pengabmasnya. Untuk Jenis Pengabmas (PKM) = Rp.18.000.000 s.d Rp 25.000.000,- Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) = maksimal Rp 25.000.000,-s.d Rp.

40.000.000,-, Program Kemitraan Wilayah (PKW) Rp Rp 25.000.000,-s.d Rp. 40.000.000,-, Program Pengembangan Kewirausahaan (PKK)= Rp. 20.000.000,- s.d Rp.40.000.000,-, Kategori unggulan Nasional dilaksanakan melalui Program pengembangan Desa Sehat (PPDS) maksimal Rp. 150.000.000,- Pengabdian bernilai tinggi jika salah satunya ada kerjasama pengabdian masyarakat dengan minimal 2 Poltekkes dengan 3 bidang keilmuan yang berbeda, Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat dengan sumber pembiayaan dari Institusi dalam negeri Kerjasama tersebut dituang dalam suatu Nota Kesepahaman (MoU).

Program kegiatan masyarakat yang melibatkan koordinasi lintas sektor adalah pelaksanaan Germas, Germas adalah kegiatan yang melibatkan masyarakat, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Instansi terkait dalam melakukan sosialisasi Gerakan Masyarakat

Hidup Sehat. Alokasi anggaran kegiatan ini adalah Rp.3,003,250,000,-(Tiga milyar tiga juta dua ratus lima puluh ribu rupiah)

4) 5034.BEJ: Bantuan Pendidikan Tinggi

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. Pasal 12 (1.d), menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. Selain itu di dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi di dalam Pasal 76 Ayat (2) juga jelas mengamanahkan tentang pemenuhan hak Mahasiswa yaitu mahasiswa pemerintah harus memberikan (a) beasiswa kepada Mahasiswa berprestasi; (b) bantuan atau membebaskan biaya Pendidikan; dan/atau (c) pinjaman dana tanpa bunga yang wajib dilunasi setelah lulus dan/atau memperoleh pekerjaan.

Dijelaskan lebih lanjut di dalam penjelasan, yang dimaksud dengan

“beasiswa” adalah dukungan biaya Pendidikan yang diberikan kepada Mahasiswa untuk mengikuti dan/atau menyelesaikan Pendidikan Tinggi berdasarkan pertimbangan utama prestasi dan/atau potensi akademik.

Sedangkan “bantuan biaya pendidikan” adalah dukungan biaya Pendidikan yang diberikan kepada Mahasiswa untuk mengikuti dan/atau menyelesaikan Pendidikan Tinggi berdasarkan pertimbangan utama keterbatasan kemampuan ekonomi.

Pelaksanaan kegiatan bantuan pendidikan memiliki 2 kegiatan utama 1) Pemberian Bantuan Pendidikan Mahasiswa dari Keluarga Tidak Mampu Secara Ekonomi dan 2) Pemberian Beasiswa Mahasiswa Berprestasi dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp.1.732.300.000,- (Satu milyar tujuh ratus tiga puluh dua milyar tiga ratus ribu rupiah) untuk TA 2021

5) 5034.BGC: Tata Kelola Kelembagaan Publik Bidang Pendidikan

Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah maupun swasta, dalam bentuk barang dan jasa baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan perundang-undangan. Penyelenggara pelayanan publik adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik. Oleh karena itu, Poltekkes Kemenkes Semarang sebagai bagian dari institusi/lembaga pendidikan termasuk di dalam kriteria penyelenggara pelayanan publik.

Sebagai pelaksana pelayanan publik adalah pejabat, pegawai, petugas, dan setiap orang yang bekerja di dalam organisasi penyelenggara yang bertugas melaksanakan tindakan atau serangkaian tindakan pelayanan publik. Di samping itu, masyarakat adalah seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk sebagai orang-perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Oleh karena itu, perlu adanya standar pelayanan, yakni tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur sesuai kewajiban dan janji penyelenggara terhadap masyarakat.

Pengelolaan Pendidikan menjadi penting dibahas karena masih banyaknya anggarpan bahwa tata kelola pemerintahan kurang yang baik akan berdampak pula pada bidang-bidang yang di naunginya, Pengelolaan pendidikan yang kurang baik akan menimbulkan gap antara tujuan yang ingin di capai dengan kenyataan yang terjadi dilapangan, Tata kelola pendidikan ini meliputi transparansi dan akuntabilitas sistem pengendalian manajemen, sistem efisiensi penggunaan sumber daya dan sistem manajemen informasi.

Pada Kegiatan tata kelola kelembagaan publik bidang kesehatan memiliki kegiatan Tata Kelola Pendidikan Poltekkes Kemenkes dengan komponen kegiatan ini terdiri dari 051) Pemberian Layanan Manajemen Pendidikan, 052)Pengembangan Pendidikan, 053) Tracer Study Poltekkes Kemenkes dan 055) Remunerasi dengan Alokasi anggaran sebesar Rp.48,702,643,000,- (Empat puluh delapan milyar tujuh ratus dua juta enam ratus empat puluh tiga ribu rupiah) di TA 2021.

6) 5034.CAA: Sarana Bidang Pendidikan

Pencapaian academic excellence memerlukan kesempurnaan proses akademik di semua bidang, termasuk pusat sumber belajar seperti laboratorum. Sebuah Laboratorium memerlukan standarisasi tata kelola laboratorium yang tidak hanya menyangkut substansi, melainkan komponen-komponen penunjang lainnya. Komponen-komponen penunjang tersebut harus dapat secara efisien menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.

Mencapai sasaran studi diperlukan landasan teoritis sebagai dasar dalam melakukan penelitian. Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar mengajar dan Laboratorium merupakan salah satu tempat penunjang dalam proses belajar yang sangat diperlukan untuk memberikan pengalaman nyata pada peserta didik sebagai salah satu faktor pendukung pembelajaran. Laboratorium merupakan tempat dimana mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan praktikum yang berperan penting dalam meningkatkan keterampilan proses, baik keterampilan psikomotorik, kognitif, maupun afektif. Laboratorium juga berperan dalam meningkatkan pemahaman konsep serta kemampuan menganalisis suatu permasalahan dalam pelajaran pendidikan vokasi

Pada kegiatan Sarana bidang kesehatan dengan komponen kegiatan Sarana Pendidikan di Poltekkes Kemenkes memberikan prioritas untuk kelengkapan Pengadaan ABBM Laboratorium dengan alokasi anggaran sebesar Rp, 15,254,113,000,- ( Lima belas milyar dua ratus lima puluh empat juta seratus tiga belas ribu rupiah)

7) 5034.CBJ: Prasarana Bidang Pendidikan Tinggi

Salah satu sarana pendukung yang penting dalam proses Belajar mengajar adalah Gedung layanan pendidikan yang di gunakan untuk pelaksanaan PBM. Poltekkes Kemenkes Semarang memiliki 9 lokasi Kampus di yaitu Kota Semarang ada 2 lokasi, Kab Kendal, Kota Pekalongan, Kota Tegal, Kab Purwokerto (2 Lokasi ), Kab Magelang dan Kabupaten Blora, Khusus Kampus di Kabupaten Blora perlu dilaksanakan pembangungan secara keseluruhan pada kampus tersebut sesuai dengan Nota Kesepakatan Antara Pemerintah Kabupaten Blora Dengan Kementerian Kesehatan Tentang Hibah Atas Tanah Dan Gedung Layanan Pendidikan Di Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah Nomor : HK.03.01/III/3376/2018.

Pemenuhan Sarana dan Prasarana gedung Layanan Pendidikan ini merupakan kewajiban Kementerian kesehatan umumnya dan Poltekkes Semarang khususnya guna memperlancar proses belajar mengajar bagi mahasiswa di kampus Blora, dimana dikampus Blora memiliki Prodi D-III Keperawatan, Prodi D-III Kebidanan dan Kelas Profesi Ners

Kampus Blora terdiri dari 2 prodi yaitu Prodi D3 Keperawatan dan Prodi D3 Kebidanan, untuk Tahun akademik 2020/2021 ditambah dengan Kelas Profesi Ners kelas Blora. Pengunaan fasilitas gedung pendidikan masih menggunakan gedung lama yang sudah di hibahkan ke Pemda Kabupaten Blora. Pada tahun 2018 dengan surat dari Pemda Kab Blora mengingatkan agar segera beralih ke bangunan baru di lahan kosong yang sudah di sediakan sebagai tukar tempat sesuai dengan nota kesepakatan antara kementerian kesehatan dan pemerintah Kab Blora.

Pembangunan gedung B yang akan dilaksankan adalah pembangunan Konstruksi fisik dengan luas bangunan 2.406.98 M2 / 3 lantai. Pembangunan gedung B diutamakan sebagai pusat pelaksanaan PBM di Kampus Blora, sehingga diharapkan pada Semester II tahun pembelajaran 2021/2022 sudah bisa digunakan oleh civitas akademika.

Bangunan yang direncanakan merupakan bangunan gedung 3 tingkat termasuk lantai atap, Pelaksanaan anggaran ini membutuhkan anggaran Rp. 19.173.400.000,- tetapi anggaran dari APBN tersedian Rp.14.542.737.000,- ( Empat belas milyar lima ratus empat puluh dua juta tujuh ratus tiga puluh tiga ribu rupiah) sehingga kekurangan anggaran ini akan di rancang dengan penggunaan saldo awal kas BLU

Tabel 3.3. Elevasi dan Ketinggian Strukture

Lantai Struktur Elevasi (m) Tinggi Tingkat (m)

Lantai Atap +12.00 4.00

Lantai 3 +8.00 4.00

Lantai 2 +4.00 4.00

Lantai 1 +0.00 4.00

8) 5034.DBA: Pendidikan Tinggi

Dalam upaya mewujudkan fungsi pendidikan membentuk tenaga kesehatan profesional dan kompeten sesuai bidang keahlian dan kewenangannya, Politeknik Kesehatan Semarang mengedepankan sistem penjaminan mutu yang diawali dengan penjaringan calon mahasiswa baru. Kegiatan seleksi calon mahasiswa baru (Sipenmaru) Politeknik Kesehatan Semarang Tahun Akademik 2020/2021 bukan saja untuk mengukur kemampuan tetapi lebih dititikberatkan pada penjaringan calon mahasiswa dengan kemampuan akademik yang baik dan minat yang tinggi menempuh pendidikan kesehatan. Seleksi calon mahasiswa baru Politeknik Kesehatan Semarang dilakukan melalui persyaratan dan rangkaian seleksi yang harus dilalui oleh calon mahasiswa.

5034. DBA.001) Penerimaan Mahasiswa Baru

Poltekkes Kemenkes Poltekkes Kemenkes Semarang memiliki beberapa program Sipenmaru, meliputi :

1) Program D III dan D IV Reguler yang terdiri dari :

 Jalur Penelusuran Minat Dan Prestasi (PMDP)

 Jalur Umum/Seleksi Bersama

 Jalur Mandiri Bantuan Biaya Pendidikan Bagi Keluarga Tidak Mampu (Bidik Kamu)

 Jalur Mandiri Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi

 Jalur Mandiri Uji CBT 2) Program Alih Jenjang D IV

Poltekkes Semarang membuka kesempatan lulusan D III untuk melanjutkan ke jenjang D IV pada program studi D IV Keperawatan, D IV Kebidanan, D IV Gizi, D IV Keperawatan Gigi, D IV Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi dan D IV Kesehatan Lingkungan.

3) Program Profesi

Untuk mencetak tenaga kesehatan yang profesional dan berkompetensi tinggi Poltekkes Kemenkes Semarang membuka pendidikan Profesi Ners, Profesi Bidan dan Profesi Dietisien.

4) Program Pascasarjana

Poltekkes Kemenkes Semarang juga membuka Program Pascasarjana dengan 4 progrm studi, yaitu : Magister Terapan Keperawatan, Magister Terapan Kebidanan, Magister Terapan Imaging Diagnostik serta Magister Terapan Terapis Gigi dan Mulut.

5035. DBA.002) PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru)

Awal perkuliahan bagai mahasiswa baru diawali dengan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).

PKKMB dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa baru tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang, seperti visi dan misi, perkenalan pimpinan (Direktur, Pembantu Direktur, Ketua Jurusan dan Program

Studi), tugas pokok dan fungsi institusi, unit-unit utama (perpustakaan, IT, laboratorium dan asrama) dan unit kegiatan mahasiswa (UKM) serta mengenal lingkungan kampus.

Selain itu mahasiswa baru juga diberikan gambaran tentang proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh Jurusan, aturan dan norma etika mahasiswa, Satuan Kredit Kegiatan Mahasiswa (SKKM) serta hak dan kewajiban mahasiswa selama menempuh pendidikan di Poltekkes Kemenkes Semarang. Pelaksanaan kegiatan PKKMB berlangsung selama 3 hari, yaitu 1 hari di Kampus Pusat, 1 hari di jurusan dan 1 hari di program studi. Bagi mahasiswa baru kegiatan PKKMB ini akan dapat memberikan wawasan akademis yang memadai untuk menunjang proses pembelajaran di masing-masing prodi.Rangkaian pelaksanaan kegiatanmelalui tahapan sebagai :

051) Persiapan

Tahap ini untuk mempersiapkan bahan keperluan penerimaan mahasiswa baru antara lain : penggandaan naskah Ujian Tulis, Lembar Jawab Komputer, jasa koreksi Ujian Tulis, konsumsi

Tahap ini untuk mempersiapkan bahan keperluan penerimaan mahasiswa baru antara lain : penggandaan naskah Ujian Tulis, Lembar Jawab Komputer, jasa koreksi Ujian Tulis, konsumsi

Dokumen terkait