• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

B. Gambaran Umum PT. PLN (Persero)

3. Kegiatan Usaha

Berdasarkan Undang-undang No.30 Tahun 2009 tentang

Ketenagalistrikan dan berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, berikut adalah rangkaian kegiatan usaha ketenagalistrikan PT. PLN (Persero):

commit to user

60

a. Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang mencakup:

1) Pembangkitan tenaga listrik.

2) Penyaluran tenaga listrik.

3) Distribusi tenaga listrik.

4) Perencanaan dan pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik.

5) Pengembangan penyediaan tenaga listrik.

6) Penjualan Tenaga Listrik kepada konsumen.

b. Menjalankan usaha penunjang tenaga listrik yang mencakup:

1) Konsultasi ketenagalistrikan.

2) Pembangunan dan pemasangan peralatanketenagalistrikan.

3) Pengembangan teknologi peralatan yang menunjang penyediaan

tenaga listrik.

c. Kegiatan-kegiatan lainnya mencakup:

1) Kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan

sumber energi lainnya untuk kepentingan tenaga listrik.

2) Pemberian jasa operasi dan pengaturan (dispatcher) pada

pembangkitan, transmisi, distribusi serta retail tenaga listrik.

3) Kegiatan perindustrian perangkat keras dan lunak di bidang

ketenagalistrikan dan peralatan lain terkait dengan tenaga listrik.

4) Kerja sama dengan pihak lain atau badan penyelenggara bidang

ketenagalistrikan baik dari dalam maupun luar negeri di bidang pembangunan, operasional, telekomunikasi dan informasi terkait dengan ketenagalistrikan.

commit to user

61

5) Usaha Jasa Ketenagalistrikan.

4. Kegiatan usaha Perusahaan dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:

a. Kegiatan Perencanaan

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Perusahaan sebagai induk perusahaan termasuk diantaranya perencanaan pengembangan fasilitas tenaga listrik (pembangkitan, transmisi dan distribusi secara umum) dan penunjangnya, rencana pendanaan, pengembangan usaha, pengembangan organisasi dan SDM. Kegiatan perencanaan dilakukan oleh induk Perusahaan yang mencakup pokok kebijakan makro, sedangkan detilnya dilakukan oleh satuan organisasi wilayah atau distribusi.

b. Kegiatan Pembangunan

Kegiatan pembangunan yang mencakup konstruksi sarana penyediaan tenaga listrik pembangkitan,transmisi dan gardu induk merupakan tugas dari satuan organisasi konstruksi Proyek Induk, sementara itu pelaksanaan pembangunan jaringan distribusi dilakukan oleh masing-masing unit organisasi wilayah dan distribusi. Kegiatan pembangunan proyek kelistrikan desa yang berasal dari pendanaan APBN adalah merupakan tugas Pemerintah melalui Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi.

c. Kegiatan Usaha/Operasi

Kegiatan usaha berupa produksi tenaga listrik dihasilkan oleh pusat pembangkit tenaga listrik yang terdiri dari beberapa jenis pembangkit,

commit to user

62 yaitu Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batubara, gas alam atau bahan bakar minyak (BBM), Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA), berbasis tenaga air sebagai penggerak turbin, Pusat Listrik Tenaga Gas

(PLTG gas turbine) berbasis gas alam atau BBM, Pusat Listrik

Tenaga Panas Bumi (PLTP) berbasis tenaga uap panas bumi dan Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbasis BBM.Selain itu, Perusahaan juga melakukan pembelian tenaga listrik yang diproduksi oleh pusatpusat pembangkit tenaga listrik swasta yang juga merupakan gabungan dari beberapa jenis pembangkit, yaitu PLTU berbahan bakar

batubara, Pusat Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU-combined cycle)

berbasis gas alam atau BBM, PLTA berbasis tenaga air sebagai penggerak turbin, PLTP berbasis tenaga uap panas bumi dan PLTD berbasis BBM.

Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pusat pembangkit disalurkan ke gardu induk melalui jaringan transmisi dengan berbagai tingkat tegangan seperti Tegangan Ekstra Tinggi (500 kV) danTegangan Tinggi (150 dan 70 kV). Semakin besar daya yang akan disalurkan melalui kawat transmisi berukuran sama, semakin tinggi tegangan yang diperlukan. Tingkat tegangan di gardu induk yang berkapasitas 500 kV atau 150 kV akan diturunkan untuk tujuan distribusi kepada pelanggan.

Kategori pelanggan besar dilayani dengan jaringan tegangan tinggi sebesar 150 dan 70 kV dan jaringan menengah sebesar 20 kV,

commit to user

63 sementara untuk pelanggan kecil, energi listrik disalurkan ke gardu distribusi melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kV dan selanjutnya di gardu distribusi tegangan diturunkan ke tingkat 380/220 volt untuk kemudian disalurkan melalui Jaringan Tegangan Rendah (JTR) ke sambungan rumah (SR).

d. Kegiatan Riset & Penunjang Kegiatan yang dilakukan oleh satuan

organisasi penunjang mencakup :

1) Jasa Pendidikan dan Latihan PT PLN (Persero) yang bertugas

untuk menyelenggarakan berbagai pendidikan dan latihan di bidang teknik, manajemen, keuangan dan administrasi umum.

2) Jasa Enjiniring PT PLN (Persero) yang bertugas memberikan

dukungan dalam studi kelayakan, desain dan supervisi konstruksi sarana penyediaan tenaga listrik. untuk memberikan dukungan terhadap produksi dan layanan perbaikan terutama pada sektor kelistrikan. Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan PT PLN (Persero) yang bertugas untuk memberi dukungan dalam standarisasi,kalibrasi dan pengujian peralatan listrik serta instrumen lainnya.

3) Jasa Sertifikasi PT PLN (Persero) yang bertugas untuk memberikan

dukungan dalam sertifikasi produk peralatan listrik, sistem manajemen mutu dan lingkungan bidang ketenagalistrikan serta kelayakan instalasi tenaga listrik dan tera meter.

commit to user

64

4) Jasa Manajemen Konstruksi PT PLN (Persero) yang bertugas untuk

memberikan dukungan dalam manajemen konstruksi lapangan untuk konstruksi dan layanan perbaikan terutama pada sektor kelistrikan.

5) Jasa dan Produksi PT PLN (Persero) yang bertugas untuk

memberikan dukungan terhadap produksi dan layanan perbaikan terutamapada sektor kelistrikan.

(www.pln.co.id)

C.Analisis Deskriptif

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data-data dari variabel-variabel yang diduga mempengaruhi jumlah konsumsi listrik di Kabupaten Purworejo, yaitu:

1. PDRB per Kapita Harga Konstan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi disuatu wilayah pada periode tertentu (biasanya satu tahun). PDRB per Kapita Harga Konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai tahun dasar, dimana dalam perhitungan ini digunakan tahun dasar 2000.

Di dalam penelitian ini yang digunakan adalah PDRB per Kapita Harga Konstan dengan satuannya adalah rupiah. Dilihat dari data tabel di

commit to user

65 bawah ini, dapat disimpulkan bahwa PDRB per Kapita di Kabupaten Purworejo dari tahun ke tahunnya mengalami peningkatan walaupun tidak begitu banyak. PDRB per Kapita di Kabupaten Purworejo terus mengalami peningkatan dari tahun 2002 sebesar Rp 2.618.270,11 hingga tahun 2009 sebesar Rp 3.977.227,78. Kenaikan PDRB per Kapita akan membawa dampak dampak positif tarhadap jumlah konsumsi listrik rumah tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo.

Perkembangan PDRB per Kapita di Kabupaten Purworejo tahun 2002-2009 dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per Kapita Harga Konstan 2000 Kabupaten Purworejo

Tahun 2002-2009

Tahun PDRB per Kapita ads HK 2000

2002 2618270,109 2003 2977277,598 2004 3088208,323 2005 3244703,761 2006 3405602,613 2007 3602376,688 2008 3789441,584 2009 3977227,787

Sumber : BPS Kabupaten Purworejo 2009

2. Tarif Dasar Listrik

Tarif Dasar Listrik (TDL) untuk keperluan rumah tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo dapat dilihat dari data tabel di bawah. Kenaikan tarif dasar listrik terjadi pada kuartal 1 tahun 2003 yaitu sebesar Rp 16.200,-Kva/bulan menjadi Rp 18.100,- Kva/bulan pada kuartal ke 2 dan

commit to user

66 kembali naik menjadi Rp 20.000,- Kva/bulan pada kuartal ke 3. Sejak kuartal 3 tahun 2003 sampai dengan sekarang, Tarif Dasar Listrik belum mengalami perubahan. Besarnya tarif dasar listrik konstan berkisar di Rp 20.00,- Kva/bulan.

Secara rinci tarif dasar listrik untuk golongan R-1 900 VA dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8

Tarif Dasar Listrik (Rupiah/Kva/Bulan)

Tahun Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 3 Kuartal 4 2003 16200 18100 20000 20000 2004 20000 20000 20000 20000 2005 20000 20000 20000 20000 2006 20000 20000 20000 20000 2007 20000 20000 20000 20000 2008 20000 20000 20000 20000 2009 20000 20000 20000 20000 2010 20000 20000 20000 20000

Sumber : PT. PLN (Persero) UPJ Purworejo

3. Harga Minyak Tanah

Minyak tanah sebagai salah satu bahan bakar minyak (BBM) adalah komoditas penting yang digunakan masyarakat, sehingga harganya pun dapat mempengaruhi kinerja ekonomi Indonesia. Harga minyak tanah yang digunakan sebagai salah satu variabel independen dalam penelitian ini adalah harga minyak tanah per liter ditingkat pengecer yang ditentukan oleh pemerintah. Satuannya adalah Rupiah per liter. Sedangka perkembangan harga minyak tanah sendiri mengikuti perkembangan harga minyak mentah dunia yang berubah-ubah.

commit to user

67 Secara rinci, harga minyak tanah dapat dilihat pada Tabel 4.9 sebagai berikut ini:

Tabel 4.9

Harga Minyak Tanah/liter (rupiah) Tahun 2002-2003 Tahun Bulan 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Januari 1640 1970 1800 1800 2000 2000 2000 2500 Februari 1640 1800 1800 1800 2000 2000 2000 2500 Maret 1690 1800 1800 2200 2000 2000 2000 2500 April 1740 1800 1800 2200 2000 2000 2000 2500 Mei 1890 1800 1800 2200 2000 2000 2000 2500 Juni 1900 1800 1800 2200 2000 2000 2500 2500 Juli 1750 1800 1800 2200 2000 2000 2500 2500 Agustus 1720 1800 1800 2200 2000 2000 2500 2500 September 1840 1800 1800 2200 2000 2000 2500 2500 Oktober 2030 1800 1800 2000 2000 2000 2500 2500 November 2220 1800 1800 2000 2000 2000 2500 2500 Desember 2030 1800 1800 2000 2000 2000 2500 2500 Sumber : www.esdm.go.id

4. Jumlah Konsumsi Listrik Rumah Tangga

Jumlah konsumsi listrik rumah tangga merupakan besarnya permintaan energi listrik yang dikonsumsi per tahunnya oleh kelompok rumah tangga dengan golongan tarif R-1 900 VA di Kabupaten Purworejo. Jumlah konsumsi listrik ini diukur dengan satuan rupiah/Kva.

Secara rinci, jumlah konsumsi listrik rumah tangga (R-1 900 VA) dapat dilihat pada tabel sebagai berikut ini:

commit to user

68

Tabel 4.10

Tabel Jumlah Konsumsi Listrik Rumah Tangga (R-1 900 VA) di Kabupaten Purworejo Tahun 2003-2009

Tahun Jumlah Konsumsi Listrik (KWh)

2003 26950361 2004 26889326 2005 27613197 2006 29570176 2007 32152206 2008 33591992 2009 36956277

Sumber : PT. PLN (Persero) UPJ Purworejo

Dokumen terkait