• Tidak ada hasil yang ditemukan

HANJAR 01 SEJARAH KEJADIAN DAN PERALATAN KBR BERBAHAYA

9. Kegiatan Yang Dilakukan Dalam Konsolidasi

Konsolidasi dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut:

a. Kanit kimia, biologi dan radioaktif memimpin anggotanya untuk membersihkan dan merapikan peralatan yang digunakan dan memeriksa kelengkapannya.

b. Kanit kimia, biologi dan radioaktif memeriksa personel dan peralatan untuk memastikan kelengkapannya.

c. Kanit kimia, biologi dan radioaktif memberikan analisis dan evaluasi atas hasil pelaksanaan kegiatan serta memberikan koreksi dan arahan untuk tugas selanjutnya.

KIMIA, BIOLOGI DAN RADIOAKTIF (KBR) 40 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI d. Setibanya di Kesatuan, Kanit kimia, biologi dan radioaktif

melaporkan kepada perwira siaga dengan menyerahkan salinan blanko serah terima tugas.

e. Apabila terjadi sesuatu terhadap personel dan peralatan yang digunakan segera membuat laporan tertulis sebagai pertanggungjawaban.

Rangkuman

1. Bahan kimia beracun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil menimbulkan keracunan pada makhluk hidup. Pada umumnya masuknya bahan kimia tersebut melalui pernafasan atau kulit, kemudian beredar keseluruh tubuh (organ – organ tertentu).

2. Senjata kimia adalah penggunaan sifat-sifat racun dari zat kimia sebagai senjata untuk membunuh, mencederai atau melumpuhkan lawan.

3. Agen biologi adalah mikroorganisme (bakteri, virus, rickettsia) dan toksin yang dihasilkannya dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan dan tuumbuhan serta menyebabkan kerusakan amterial.

4. Bioterorisme adalah penggunaan dengan senjata bakteri, virus dan toksin dari makhluk hidup dengan tujuan mengancam, melukai atau mematikan dan membuat kepanikan penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan yang bertujuan untuk melemahkan perekonomian dan ketahanan kehidupan suatu masyarakat atau negara yang disebarkan melalui udara, sumber air dan makanan.

5. Sejarah menunjukkan bahwa KBR dapat dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan negatif seperti penggunaan bom atom oleh tentara sekutu untuk membombardir Hiroshima dan Nagasaki, penggunaan bom fosfor putih oleh tentara Zionis Israel untuk menyerang Palestina, penggunaan anthrax oleh teroris dll.

Namun apabila digunakan untuk kepentingan kesejahteraan maka sangat luar biasa pula hasilnya seperti penggunaan sinar radioaktif di lingkungan kedokteran, pertanian, keamanan dan sebagainya.

6. Setiap petugas Unit KBR harus dapat memilih dan menggunakan peralatan KBR dengan tepat dan teliti, sehingga tidak akan terjadi kebocoran yang mengakibatkan kecelakaan bagi petugas itu sendiri, lebih-lebih bagi masyarakat yang dilayaninya.

7. Prosedur penanganan ancaman kimia, biologi dan radioaktif

KIMIA, BIOLOGI DAN RADIOAKTIF (KBR) 41 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI merupakan kegiatan yang khusus. Berbeda dengan ancaman-ancaman yang lain, misalnya kegiatan SAR, PHH, Resmob, atau Perlawanan terror, masyarakat masih bias dilibatkan secara langsung pada penanganan atau pertolongan tersebut. Namun untuk penanganan ancaman kimia, biologi dan radioaktif tidak demikian karena dalam penanganannya diperlukan peralatan dan pakaian pelindung khusus sehingga tidak akan terkontaminasi oleh bahan-bahan kimia, agen biologi maupun sinar radioaktif.

Latihan

1. Jelaskan pengertian-pengertian yang berkaitan dengan bahan kimia, biologi dan radioaktif berbahaya.

2. Sebutkan dasar hukum yang berkaitan dengan bahan kimia, biologi dan radioaktif berbahaya.

3. Jelaskan sejarah kejadian bahan kimia berbahaya, agen biologi berbahaya, bahan radioaktif berbahaya.

4. Jelaskan standarisasi, pembagian tugas dan tanggung jawab serta kemampuan personel yang menangani kimia, biologi dan radioaktif.

5. Jelaskan alsus kimia, biologi dan radioaktif.

6. Jelaskan kelebihan dan kekurangan baju pelindung level A, B, C dan D.

7. Jelaskan administrasi, persiapan, pelaksanaan dan konsolidasi penganan ancaman kimia, biologi dan radioaktif.

8. Jelaskan jenis dan kriteria rangkaian kimia, biologi dan radioaktif.

9. Jelaskan penanganan rangkaian, yang mengandung bahan kimia, biologi dan radioaktif.

10. Jelaskan prosedur penanganan kecelakaan bahan kimia, biologi dan radioaktif.

11. Jelaskan teknik dekontaminasi.

12. Jelaskan kegiatan yang dilakukan dalam konsolidasi

KIMIA, BIOLOGI, DAN RADIOAKTIF (KBR) 42 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI

HANJAR

02

PENGETAHUAN BAHAN KIMIA, BIOLOGI DAN RADIOAKTIF

2 JP (90 menit)

Pengantar

Dalam Hanjar ini dibahas materi tentang pengertian bahan kimia, biologi dan radioaktif, lambang-lambang yang digunakan untuk bahan kimia, biologi dan radioaktif, Klasifikasi senjata kimia, biologi dan radioaktif, Diseminasi / penyebaran senjata kimia, Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap penyebaran agen biologi, Karakteristik agen biologi, Pencegahan dan pengendalian agen biologi, Jenis-jenis, karakteristik, dan daya tembus sinar radiasi radioaktif, Peluruhan dan waktu paruh zat radioaktif, Contoh bahan radioaktif, Cara penyebaran zat radioaktif, Bahaya radiasi radioaktif dan manfaatnya.

Tujuannya agar peserta didik memahami penggolongan, klasifikasi, tanda-tanda korban dan penyebaran senjata kimia, biologi dan radioaktif.

Kompetensi Dasar

Memahami penggolongan, klasifikasi, tanda-tanda korban dan penyebaran senjata kimia, biologi dan radioaktif.

Indikator Hasil Belajar :

1. Menyebutkan secara umum pengertian bahan kimia, biologi dan radioaktif.

2. Menjelaskan lambang-lambang yang digunakan untuk bahan kimia, biologi dan radioaktif.

3. Menjelaskan klasifikasi senjata kimia, biologi dan radioaktif.

4. Menjelaskan diseminasi / penyebaran senjata kimia.

5. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap penyebaran agen biologi.

6. Menyebutkan karakteristik agen biologi.

7. Menjelaskan pencegahan dan pengendalian agen biologi.

KIMIA, BIOLOGI, DAN RADIOAKTIF (KBR) 43 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI 8. Menyebutkan jenis-jenis, karakteristik, dan daya tembus sinar

radiasi radioaktif.

9. Menjelaskan peluruhan dan waktu paruh zat radioaktif.

10. Menyebutkan contoh bahan radioaktif.

11. Menjelaskan cara penyebaran zat radioaktif.

12. Menjelaskan bahaya radiasi radioaktif dan manfaatnya.

Materi Pelajaran

Pokok Bahasan :

Penggolongan, klasifikasi, tanda-tanda korban dan penyebaran senjata kimia, biologi dan radioaktif.

Sub Pokok Bahasan :

1. Pengertian bahan kimia, biologi dan radioaktif.

2. Lambang-lambang yang digunakan untuk bahan kimia, biologi dan radioaktif.

3. Klasifikasi senjata kimia, biologi dan radioaktif.

4. Diseminasi / penyebaran senjata kimia.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap penyebaran agen biologi.

6. Karakteristik agen biologi.

7. Pencegahan dan pengendalian agen biologi.

8. Jenis-jenis, karakteristik, dan daya tembus sinar radiasi radioaktif.

9. Peluruhan dan waktu paruh zat radioaktif.

10. Contoh bahan radioaktif.

11. Cara penyebaran zat radioaktif.

12. Bahaya radiasi radioaktif dan manfaatnya.

KIMIA, BIOLOGI, DAN RADIOAKTIF (KBR) 44 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI

Metode Pembelajaran

1. Metode ceramah

Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang pengetahuan bahan kimia, biologi dan radioaktif.

2. Metode tanya jawab

Metode ini digunakan untuk tanya jawab tentang materi yang disampaikan.

3. Metode Brainstorming (curah pendapat)

Metode ini digunakan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengemukakan pendapat tentang materi yang disampaikan.

4. Metode Penugasan

Metode ini digunakan untuk menugaskan peserta didik membuat resume materi yang disampaikan.

Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar

1. Alat/Media :

a. Komputer / Laptop.

b. LCD / proyektor.

c. Whiteboard.

d. Papan Flipchart.

e. Slide.

2. Bahan :

a. Kertas Flipchart.

b. Penghapus.

c. Alat Tulis.

3. Sumber Belajar :

a. Hanjar Kimia, Biologi dan Radioaktif (KBR) Detasemen E Sat 1 Gegana Korbrimob Polri tahun 2010.

b. Perkap nomor 14 tahun 2010 tentang Penanganan Ancaman Kimia, Biologi dan Radioaktif (KBR).

KIMIA, BIOLOGI, DAN RADIOAKTIF (KBR) 45 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 10 Menit.

Pendidik melaksanakan apersepsi :

a. Mengucapkan salam dan mengecek kehadiran peserta didik.

b. Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk merefleksikan materi yang diberikan sebelumnya.

c. Pendidik memberikan gambaran umum tentang materi yang akan dibahas.

2. Tahap inti : 70 Menit.

a. Pendidik menjelaskan materi tentang pengetahuan bahan kimia, biologi dan radioaktif.

b. Pendidik menggali pendapat tentang materi yang telah disampaikan.

c. Peserta didik merespon secara aktif kegiatan pembelajaran dengan metode tanya jawab.

d. Pendidik memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya atau menanggapi materi.

e. Pendidik menugaskan peserta didik untuk meresume materi yang telah diberikan.

f. Peserta didik melaksanakan tugas yang diberikan oleh pendidik dan mengumpulkannya kepada pendidik.

g. Peserta didik memberikan penguatan kepada peserta didik untuk memotivasi semangat belajar.

h. Pendidik menyimpulkan materi pelajaran yang telah disampaikan kepada peserta didik.

3. Tahap akhir : 10 Menit.

a. Cek Penguatan materi.

Pendidik memberikan ulasan dan penguatan materi secara umum.

b. Cek penguasaan materi.

Pendidik mengecek penguasaan materi dengan bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.

c. Keterkaitan mata pelajaran dengan pelaksanaan tugas.

Pendidik menggali manfaat yang bisa di ambil dari materi yang disampaikan.

d. Pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat resume.

KIMIA, BIOLOGI, DAN RADIOAKTIF (KBR) 46 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI

Tagihan / Tugas

Peserta didik mengumpulkan resume mengenai materi yang telah diterima.

Lembar Kegiatan

Peserta didik membuat resume mengenai materi pelajaran yang telah diterima.

Bahan Bacaan

PENGETAHUAN BAHAN KIMIA, BIOLOGI DAN RADIOAKTIF

1. Pengertian Bahan Kimia, Biologi Dan Radioaktif a. Difinisi bahan kimia

Sebelum memahami lebih lanjut mengenai senjata kimia (Chamical Warfare Agent) akan dijelaskan lebih dulu tentang pengertian kimia dari beberapa sumber.

1) Kamus besar bahasa Indonesia

Bahan kimia menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah suatu materi dengan sifat kimia tertentu, Contoh :

Air diambil dimana saja tetap merupakan suatu materi yang terdiri dari hydrogen dan oksigen dengan rasio yang sama dan sifat yang sama pula. Nasi memiliki rumus kimia 6 H 12 O 6 C (rumus kimia karbohidrat) sama dengan satu butir nasi.

2) Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2010, tentang

KIMIA, BIOLOGI, DAN RADIOAKTIF (KBR) 47 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI penanganan ancaman Kimia, Biologi dan Radioaktif.

Kimia adalah bahan kimia berbahaya berupa uap, aerosol, cairan, racun toksin, pelepuh kulit atau yang melumpuhkan, termasuk juga bahan kimia dalam industri yang dapat menyebabkan kematian, cacat atau bahaya permanen pada manusia dan makhluk hidup lainnya.

3) Bahan Kimia Beracun

Bahan kimia beracun adalah bahan kimia yang dalam jumlah kecil menimbulkan keracunan pada makhluk hidup. Pada umumnya masuknya bahan kimia tersebut melalui pernafasan atau kulit, kemudian beredar keseluruh tubuh (organ – organ tertentu), Penggolongan bahan kimia beracun :

a) Bahan kimia umum, yaitu bahan kimia umum yang sering menimbulkan keracunan, Contoh : pestisida, gas chlorin, timbal (Pb).

b) Biological toxicant, yaitu racun yang dihasilkan oleh makhluk hidup, Contoh : Bisa ular.

c) Bacterial Toxicant, yaitu Racun yang dihasilkan oleh bakteri, Contoh : Botox yang dihasilkan oleh bakteri Clastridium botulinum.

d) Botanical Toxicant, yaitu Racun yang dihasilkan oleh tumbuhan, Contoh : Ricin yang dihasilkan oleh biji tanaman jarak

4) Senjata Kimia.

Senjata kimia adalah penggunaan sifat-sifat racun dari zat kimia sebagai senjata untuk membunuh, mencederai atau melumpuhkan lawan. Senjata kimia sering disebut atau bom nuklir orang miskin (Poor Man Nuclear Bomb) karena mudah dan murahnya untuk memproduksi dan kehebatannya untuk menghancurkan. Disebut mudah karena sangat mudah untuk menemukan literatur yang memuat pembuatan berbagai macam racun kimia, dan murah karena bahan yang digunakan untuk memproduksi merupakan bahan kimia umum yang harganya murah dan mudah ditemui dipasaran.

Penggunaan senjata kimia sudah dimulai sejak jaman pra sejarah, yaitu dengan menggunakann anak panah yang diolesi racun dari kalajengking atau ular. Pada abat ke-5 SM, Nero menggunakan air yang terkontaminasi asam sianida untuk membunuh lawan politiknya. Tentara Cina antar periode 960 – 1279 SM menggunakan asap arsenic dalam peperangan.

KIMIA, BIOLOGI, DAN RADIOAKTIF (KBR) 48 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI Era perang dunia I sering disebut dengan Chemist War atau perang ahli bahan kimia, karena ini merupakan Ypres, serangan ini mengakibatkan 15.000 orang cedera. Penggunaan senjata kimia oleh teroris dimasa sekarang dilakukan oleh kelompok Aum Shinrikyo, yang merupakan suatu aliran kepercayaan yang bertujuan untuk menguasai pemerintahan dengan cara kekerasan. Kelompok ini sudah memiliki industri yang dapat menghasilkan beberapa senjata kimia antara lain phosgene, VX, sarin dan hydrogen cyanide dan beberapa jenis senjata biologi seperti Botulinum tixin dan Bacillus anthraxis. Aum Shinrikyo menggunakan sarin dalam 2 serangan, yaitu serangan di Matsumoto dengan korban 7 orang meninggal, 58 dirawat di RS dan 208 rawat jalan. Serangan yang ke dua dilancarkan di stasiun bawah tanah Tokya, 20 Maret 1995; serangan ini mengakibatkan 12 orang meninggal, lebih dari 1.000 orang cedera.

b. Definisi Biologi

Biologi adalah ilmu yang mempelajari segala hal yang berhubungan dengan makhluk hidup dan kehidupan. Yang dibahas dalam kajian ini adalah yang masih berkaitan dengan makhluk hidup dan potensinya sebagai agen senjata pemusnah massal. Mikroorganisme atau sering disebut dengan mikroba adalah organisme atau makhluk hidup yang berukuran sangat kecil, sehingga untuk melihatnya perlu menggunakan alat bantu mikroskop.

Mikroorganisme meliputi bakteri, virus, rickettsia, jamur mikroskopis. Toksin adalah bahan beracun yang dihasilkan sebagai produk sampingan dari bakteri, virus, tumbuhan dan beberapa binatang (ular berbisa) yang bersifat pathogen. Pengertian biologi menurut Perkap nomor 14 Tahun 2010 tentang Penanganan Ancaman Kimia, Biologi dan Radioaktif Pasal 1 butir 3, biologi adalah mikroorganisme hidup atau bahan yang diambil dari organisme hidup berupa racun biologi, tetesan cairan, aerosol, atau serbuk kering yang dapat merusak dan/atau menyebabkan penyakit bagi manusia atau makhluk hidup lainnya .

Agen biologi adalah mikroorganisme (bakteri, virus, rickettsia) dan toksin yang dihasilkannya dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan dan

KIMIA, BIOLOGI, DAN RADIOAKTIF (KBR) 49 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI tuumbuhan serta menyebabkan kerusakan amterial.

Agen biologis yang dipilih untuk bioterorisme umumnya dapat menimbulkan kesakitan maupun kematian massal, seperti kuman anthrax, cacar, demam berdarah, ebola dan botanium. Senjata biologi (biological weapon) adalah senjata yang menggunakan organisme patogen penghasil penyakit (bakteri, virus, atau organisme lainnya) sebagai alat untuk membunuh, melukai atau melumpuhkan musuh. Dalam pengertian yang lebih luas, senjata biologi tidak hanya berupa organisme patogen, tetapi juga toksin berbahaya yang dihasilkan oleh organisme tertentu. Dalam kenyataanya senjata biologi tidak hanya menyerang manusia, tetapi juga hewan dan tanaman.

Bioterorisme adalah penggunaan dengan senjata bakteri, virus dan toksin dari makhluk hidup dengan tujuan mengancam, melukai atau mematikan dan membuat kepanikan penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan yang bertujuan untuk melemahkan perekonomian dan ketahanan kehidupan suatu masyarakat atau negara yang disebarkan melalui udara, sumber air dan makanan. disebut zat radioaktif. (http://www.batan.go.id). Suatu inti atom berada dalam keadaan tidak stabil jika jumlah proton jauh lebih besar dari jumlah neutron, akibatnya gaya elektro statis lebih besar dari pada gaya intinya. Atom yang stabil akan memiliki jumlah proton yang sama dengan neutron.

Bahan radioaktif adalah benda cair, serbuk, logam, keramik ataupun gas yang secara spontan memancarkan energi dalam bentuk radiasi ionik berupa sinar Gamma, neutron, partikel alpha dan partikel beta yang terbentuk secara alami maupun buatan. Menurut UU No. 10 Tahun 1997,bahan nuklir didefinisikan sebagai bahan yang dapat menghasilkan reaksi pembelahan berantai atau bahan yang dapat diubah menjadi bahan yang dapat menghasilkan reaksi pembelahan berantai. Kemudian zat radioaktif adalah setiap zat yang memancarkan radiasi pengion dengan aktifitas jenis lebih besar dari pada 70 kBq/kg (2 nCi/gr).

Material nuklir adalah bahan radioaktif dengan sifat yang unik yaitu mampu melakukan reaksi fisi dengan mengeluarkan energi yang besar. Reaksi fisi yang

KIMIA, BIOLOGI, DAN RADIOAKTIF (KBR) 50 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI terkontrol, contohnya pada reaktor nuklir; sedangkan yang tidak terkontrol seperti ledakan bom nuklir.

Biasanya material nuklir terdapat pada isotop uranium dan plutonium. Terorisme radiologi diartikan sebagai penggunaan bahan radioaktif yang bertujuan untuk mengganngu, merusak, mengkontaminasi, melukai bahkan membunuh seseorang atau sekelompok orang dengan menggunakan berbagai metode kontaminasi dan penyebaran radiasi terhadap kehidupan masyarakat.

2. Lambang-Lambang Yang Digunakan Untuk Bahan Kimia, Biologi Dan Radioaktif.

a. Lambang Bahan Kimia

Bahan kimia berbahaya dan senjata kimia memiliki beberapa lambang atau simbol, berikut ini adalah simbol – simbol yang digunakan :

Sedangkan label bahaya bahan kimia diantaranya adalah sebagai berikut :

Bahan Kimia Korosit Bahan Kimia Mudah Terbakar

Pengoksidasi Pengiritasian Peringatan bahan beracun Lambang Senjata Kimia

KIMIA, BIOLOGI, DAN RADIOAKTIF (KBR) 51 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI b. Lambang Biologi

Agen biologi berbahaya dilambangkan dengan nama Biohazard. Lambang tersebut untuk menunjukkan bahwa barang atau material tersebut mengandung atau berisi agen-agen biologi berbahaya. Biasanya dipasang pada tempat-tempat untuk penyimpanan termasuk kontainer limbah, tas bukti, lemari pembeku, lemari es, atau di pintu masuk ke suatu daerah dengan resiko biologis.

c. Lambang Radioaktif

Lambang dan Satuan Zat Radioaktif oleh IAEA (International Atomic Energy Agency – Badan Energi Atom Internasional) dilambangkan dengan nama treefooil, seperti gambar 4.1. Sejak tanggal 15 Februari 2007 lambang tersebut diubah menjadi gambar 4.2, agar memberikan pengertian yang lebih baik tentang bahaya radiasi zat Radioaktif.

Bahan Kimia Exprosive Bahan Kimia Berbahaya Bagi Lingkungan

Gb. Lambang Biohazard

KIMIA, BIOLOGI, DAN RADIOAKTIF (KBR) 52 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI Gb 4.1. GambarTreefoil Gb 4.2. Lambang Radioaktif

3. Klasifikasi Senjata Kimia dan Biologi.

a. Klasifikasi Senjata Kimia 1) Racun syaraf

Racun syaraf adalah unsur organosphosphorus yang terkait dengan pestisida dan mencakup baik racun G maupun V. Pada umumnya racun ini berupa gas yang berwujud cair pada suhu ruangan, kerja dari bahan ini adalah dengan menghambat mekanisme transfer pesan syaraf ke organ. Racun ini dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok besar, yaitu : a) Racun G, dikembangkan tahun 1930 dan

1940-an yang utamanya menyerang melalui pernafasan.

b) Racun V, dikembangkan awal 1950 – an, cara kerjanya melalui penyerapan pada kulit. Racun V kulit dan mata khususnya jika telah dicampur dengan unsur pengenal yang menghambat evaporasi, membuatnya tetap dalam bentuk cair dalam waktu yang lama. Contoh :VX, VE, VG, VMM.

c) Racun GV, racun ini memiliki volatilitas antara racun G dan V Contohnya: Novichok agent, GV.

Sistem kerja dari racun syaraf adalah unsur yang memiliki afinitas acetyl chlonesterase yang sangat tinggi dan secara kimia menyatu dengan enzim tersebut sehingga tidak lagi mampu mendekat dan memetabolisme (memecah) acetycholine. Sehingga ketika ecetycholine dikeluarkan dari syaraf, dia akan aktif dan terus menerus menstimulasi reseptor sasaran dan mengakibatkan dampak fisiologis yang tidak diinginkan. Ini berarti organ kelenjar dan otot akan bereaksi diluar kendali dan menghasilkan tanda-tanda yang biasa terlihat bila terjadi keracunan racun syaraf. Pada

KIMIA, BIOLOGI, DAN RADIOAKTIF (KBR) 53 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI akhirnya sistem pernafasan terhenti, system kandiovaskuler terpengaruhi, otot kerangka menjadi lumpuh dan otak terstimulasi secara berlebihan mengakibatkan kejang-kejang dan akhirnya kematian.

Efek yang diakibatkan oleh racun syaraf adalah : a) Efek bila terkena kulit :

(1) Jumlah sangat kecil : terasa hangat, berkedut.

(2) Jumlah kecil : mual, muntah, diare.

(3) Jumlah besar : kehilangan kesadaran, kejang, tercekik, kelumpuhan Efek mulai terasa ± 30 menit (dalam jumlah besar) dan 18 jam dalam (jumlah kecil)

b) Efek bila terhisap (1) Jumlah kecil :

(a) Pada mata : pupil mengecil, mata memerah, pandangan kabur, rasa sakit, mual, muntah.

(b) Mulut : peningkatan jumlah ludah.

(c) Pernafasan : dada, sesak, nafas makin memendek, batuk.

(2) Jumlah besar (efek akan terjadi dalam beberapa detik s/d 1 menit) :

(a) Kehilangan kesadaran.

(b) Kejang.

(c) Lumpuh.

(d) Nafas tercekik.

(e) Paru-paru tercekik.

2) Racun Darah

Merupakan suatu bahan kimia beracun yang berpengaruh pada tubuh dengan penyerapan oleh darah, dapat disebarkan melalui pernafasan atau ditelan. Pada umumnya racun ini berwujut gas atau cairan yang mudah menguap dan tak berwarna, bau seperti kacang almond pahit. Sistem kerja agen darah adalah dengan mencegah berlangsungnya pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara darah dan sel-sel tubuh. Hal ini menyebabkan sel mati lemas karena kekurangan oksigen. Pada racun jenis sianida yang terjadi adalah memotong rantai

KIMIA, BIOLOGI, DAN RADIOAKTIF (KBR) 54 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI transport electtron pada membran bagian dalam metokondria, sedangkan pada arsen merusak sel darah merah yang dapat mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Contoh : Arsen, cyanogen chloride, hydrogen cyanide.

Tanda-tanda keracunan racun darah adalah : a) Cyanida

1) Jumlah kecil : tidak berefek.

2) Jumlah sedang : pusing, pual, terasa lemah.

3) Jumlah besar : kehilangan kesadaran, kejang, nafas berhenti, kematian.

Efek akan pertama terasa dalam beberapa detik.

b) Cyanogen dichloride.

1) Jumlah kecil : iritasi, kelemahan, kejang, terasa lemah.

2) Jumlah besar : kehilangan kesadaran, kejang.

3) Racun pelepuh

Racun pelepuh adalah racun yang bertahan lama dan bereaksi pada mata, paru-paru dan kuit. Racun ini membakar dan melepuh kulit atau bagian lain dari tubuh yang terkena kontak langsung. Biasanya berwujud cairan berminyak berwarna coklat gelap dengan titik beku 14,5º C. Efek awal dari agen pelepuh a) Mustrad : tidak berefek dalam beberapa jam.

b) Lewisite, phosgene oxime : iritasi, sakit, tidak menjadi lebih baik di udara terbuka dan semakin lama akan semakin memburuk.

Gb. Tangan yang teracuni arseni (racun

darah)

KIMIA, BIOLOGI, DAN RADIOAKTIF (KBR) 55 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI 4) Agen Pencekik

Agen pencekik adalah agen kimia yang didesain untuk menghambat nafas, beroperasi dengan membuat timbunan cairan di paru-paru yang menyebabkan mati lemas. Bila terkena mata dapat menyebabkan iritasi, pandangan kabur dan luka bakar. Efek Agen pencekik :

a) Dyspenea (nafas pendek)

b) Batuk : pada awalnya batuk biasa, selanjutnya menjadi batuk berdahak

c) Efek dari 2 – 24 jam setelah paparan.

5) Agen pelepuh

Bahan kimia yang menghasilkan efek fisiologis atau mental sementara atau keduanya. Contoh : Agen 15, DHMP.

b. Klasifikasi Biologi

Klasifikasi atau pengelompokan senjata biologi dapat dilakukan berdasarkan taksonomi, inang, sindrom yang ditimbulkan, efek yang dihasilkan, cara penyebarannya dan respon praktis atau menurut sifat funsionalnya.

KIMIA, BIOLOGI, DAN RADIOAKTIF (KBR) 56 PENDIDIKAN PEMBENTUKAN TAMTAMA BRIMOB POLRI Salah satu klasifikasi yang digunakan, klasifikasi funsional yang dibuat oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Controle and Preventionatau CDC), meliputi :

1) Kategori A

Penyebarannya dapat dilakukan dengan mudah dan ditularkan dari manusia yang satu ke manusia yang lain. Menyebabkan tingkat kematian yang tinggi dan

Penyebarannya dapat dilakukan dengan mudah dan ditularkan dari manusia yang satu ke manusia yang lain. Menyebabkan tingkat kematian yang tinggi dan

Dokumen terkait