• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nitrat dapat menjadi pupuk pada tanaman air. Bila terjadi hujan lebat, air akan membawa nitrat dari tanah masuk ke dalam aliran sungai, danau, dan waduk.

Kemudian menuju lautan dalam kadar yang cukup tinggi. Hal ini akan merangsang tumbuhnya algae dan tanaman air lainnya. Kelimpahan unsur nutrisi nitrat ini dalam air disebut Euthrophication. Pengaruh negatif eutropikasi ini ialah terjadinya perubahan keseimbangan kehidupan antara tanaman air dan hewan air (Darmono, 2001).

2.5 Fluorida

Fluorida adalah senyawa fluor. Fluor (F) adalah halogen yang sangat reaktif, karenanya di alam selalu didapat dalam bentuk senyawa. Fluorida anorganik bersifat lebih toksis dan iritan dari pada yang organik. Keracunan kronis menyebabkan orang menjadi kurus, pertumbuhan tubuh terganggu, terjadi fluorosis gigi serta kerangka, dan gangguan pencernaan yang dapat disertai dehidrasi. Pada kasus keracunan berat akan terjadi cacat tulang, kelumpuhan, dan kematian. Baru-baru ini penelitian tentang senyawa fluorida pada tikus memperlihatkan adanya hubungan yang bermakna antara fluorida dengan kanker tulang. Hal ini tentunya meresahkan para dokter gigi yang menggunakan senyawa fluor bagi pencegahan caries dentis (Slamet, 2002).

Ion fluorida jauh lebih penting dalam air dari pada ion-ion klorida. Fluor adalah salah satu unsur halogen yang elektro negatifitasnya paling tinggi dibandingkan unsur-unsur halogen lainnya. Beberapa sifat geokimia dan fisiologis ion fluorida berasal dari kenyataan bahwa ion ini mempunyai jari-jari dan muatan yang sama dengan ion OH- . Sebagai konsekuensinya, fluorida dan hidroksida mempunyai tingkah laku yang sama. Oleh karena itu ion fluorida dapat diganti dengan ion hidroksida dalam mineral-mineral dan dalam bahan mineral dari gigi dan tulang.

Dalam kebanyakan air tawar ion fluorida umumnya terdapat dalam konsentrasi kurang dari 1 mg/L. Konsentrasi yang melebihi 10 mg/L jarang ditemukan. Fluorida ditambahkan pada banyak air untuk keperluan air minum rumah tangga untuk mencegah kerusakan gigi dengan konsentrasi kurang lebih 1 mg/L (Achmad, 2004).

Terdapat fluorida yang berlebih dalam air minum dapat dikaitkan dengan terjadinya peristiwa pencemaran udara yang diakibatkan oleh pengguna cryolite (Na3AIF6) sebagai pelarut Al2O3 dalam cara elektrolitik pada usaha memproduksi aluminium. Dalam meningkatakan temperatur, cryolit mencair dan mendesak suatu tekanan uap yang cukup besar masuk ke atmosfir melalui sistem exhauster yang ada.

Fluorida mengembun membentuk asap (smoke), dan banyak dari bahan-bahan partikel tersebut mengendap diatas tanam-tanaman dan tanah di daerah yang dekat.

Fluorida adalah zat yang unik karena adanya kontraksi tertinggi dan terendah dalam air minum yang diketahui dapat menyebabkan efek yang menggangu maupuan yang bermanfaat bagi manusia. Diketahui bahwa penggunaan selama setahun dari air mengandung 8-20 mg/l akan menyebabkan perubahan-perubahan tulang pada manusia, meskipun tidak ada kasus demikian yang dijumpai di Amerika Serikat.

Pemasukan fluorida perhari 20mg atau lebih selama 20 tahun atau lebih menggakibatkan fluoresis yang melumpuhkan.Satu single dose 2250-4500 mg fluorida adalah lethal bagi manusia. Untuk ini diperlukan intake 510 gr Natrium, fluorida (NaF). Pada konsentrasi 1 mg/l yang digunkan untuk pengobatan gigi, lebih dari 1300 gallonharus dicerna untik memperoleh intake sebesar 5 gr.

Fluorida dalam jumlah kecil (0,6 mg/l a,r) dibutuhkan sebagai pencegah terhadap carries gigi yang paling efektif tanpa merusak kesehatan. Konsentrasi yang lebih besar 1,0 mg/l air dapat menyebabkan “fluoresis’’ pada gigi, yaitu terbentuknya noda-noda coklat yang tidak muda hilang pada gigi. Dalam hubungan inilah maka konsetrasi standar maksimal yang ditetapkan oleh Dep.Kes. untuk fluorida ini adalah sebesar 2,0mg/l, dan standar minimal sebesar 1,0 mg/l. Untuk daerah tropik angka yang ditetapkan ini perlu direvisi. Standar yang ditetapkan oleh US Public Health adalah sebesar 1,5 ppm sebagai standar maksimal (Sutrisno, 1991)

2.6 Spektrofotometri

Spektrofotometer adalah suatu alat yang terdiri dari spektrofotometer dan fotometer. Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi, Spektrofotometer adalah suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis (Khopkar, 2003).

Dilihat dari sistem optik spektrofotometer dapat digolongkan dalam tiga macam yaitu :

1. Sistem optik radiasi berkas tunggal (single beam)

2. Sistem optik radiasi berkas ganda (double beam) 3. Sistem optik radiasi berkas terpisah (splitter beam)

Pada umumnya komponen yang penting dalam spektrofotometer UV-Vis berupa susunan peralatan optik yang terkonstruksi sebagai berikut:

Gambar 2.3.6 : Susunan sistem optik spektrofotometer UV-Vis Keterangan :

SR : sumber radiasi M : monokromator

SK : sampel kompartemen D : detektor

A : amplifier atau penguat VS : visual display atau meter

Setiap bagian peralatan optik dari spektrofotometer UV-Vis memegang fungsi dan peranan tersendiri yang saling terkait fungsi dan peranannya. Setiap fungsi dan peranan tiap bagian dituntut ketelitian dan ketepatan yang optimal, sehingga akan diperoleh hasil pengukuran yang tinggi tingkat ketelitian dan ketepatannya.

1. Sumber radiasi

Sumber radiasi yang dipakai pada spektrofotometer UV-Vis adalah lampu deuterium, lampu tungsten, dan lampu merkuri. Sumber radiasi deuterium dapat dipakai pada panjang gelombang 190 nm sampai 380 nm. Sumber radiasi tungsten merupakan campuran dari filamen tungsten dan gas iodin. Sumber radiasi ini dipakai pada daerah pengukuran sinar tampak dengan rentang panjang gelombang 380-900 nm. Sumber radiasi merkuri mengandung uap merkuri bertekanan rendah, yang biasanya dipakai untuk mengecek atau kalibrasi panjang gelombang pada daerah ultra violet di sekitar panjang gelombang 365 nm dan sekaligus mengecek resolusi dari monokromator.

2. Monokromator

M

SR SK D A VS

Monokromator berfungsi untuk mendapatkan radiasi monokromatis dari sumber radiasi yang memancarkan radiasi polikromatis. Monokromator biasanya terdiri dari susunan : celah masuk-filter-prisma-kisi-celah-keluar.

3. Sel atau kuvet

Kuvet atau sel merupakan wadah sampel yang akan dianalisis. Ditinjau dari pemakaiannya kuvet ada dua macam yaitu kuvet yang permanen terbuat dari bahan gelas atau leburan silika dan kuvet disposible yang terbuat dari Teflon atau plastik untuk satu kali pemakaian.

4. Detektor

Detektor berfungsi untuk mengubah sinyal radiasi yang diterima menjadi sinyal elektronik.

5. Amplifier

Amplifier berfungsi untuk menguatkan sinyal elektronik yang dikeluarkan oleh detektor.

6. Visual

display atau meter Visual display atau meter berfungsi sebagai rekorder (pencatat) sinyal yang diberikan oleh amplifier (Mulja, 1995).

Dokumen terkait