KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Keanekaragaman Hayati Tumbuhan .1 Kondisi Zona Taman Nasional
5.1.2 Kekayaan jenis tumbuhan
a. Kekayaan Jenis Tumbuhan berdasarkan Zona dan tipe Ekosistem
Berdasakan hasil penelitian menunjukkan bahwa kekayaan jenis tumbuhan di kawasan TNGM ditemukan sebanyak 108 jenis dari 52 famili. Kekayaan jenis tumbuhan pada kawasan TNGM disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7 Kekayaan jenis tumbuhan di kawasan TNGM
Zona Tipe Ekosistem Jumlah Jenis
Zona Pemanfaatan Wisata Alam Hutan Dataran Rendah 23
Zona Rimba Hutan Pegunungan Bawah 38
Hutan Pegunungan Tengah 43
Hutan Pegunungan Atas 17
Zona Inti 2 Hutan Pegunungan Bawah 27
Zona Inti 1 Hutan Pegunungan Atas 8
Dari total jenis yang ditemukan sebanyak 108 jenis, tidak semua tumbuhannya dapat teridentifikasi nama ilmiah dan familinya. Jenis tumbuhan yang teridentifikasi sampai tingkat jenis sebanyak 100 jenis dan yang tidak teridentifikasi sebanyak 8 jenis. Secara grafis kekayaan jenis tumbuhan pada setiap kawasan di kawasan TNGM disajikan pada Gambar 8.
Gambar 8 Grafik kekayaan jenis tumbuhan di kawasan TNGM
Berdasarkan Gambar 8, kekayaan jenis tumbuhan terbanyak ditemukan di Zona Rimba pada tipe ekosistem Hutan Pegunungan Tengah, hal ini diduga disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 J u m la h J e n is
Zona dan Tipe Ekosistem
Grafik Kekayaan Jenis Tumbuhan di Kawasan TNGM
Zona Pemanfaatan Wisata Alam Hutan Dataran Rendah Zona Rimba Hutan Peg. Bawah
Zona Rimba Hutan Peg. Tengah
Zona Rimba Hutan Peg. Atas
Zona Inti 2 Hutan Peg. Bawah
Zona Inti 1 Hutan Pegunungan Atas
1. Zona Rimba pada tipe ekosistem hutan Pegunungan Tengah berada pada daerah Gunung Bibi, Boyolali. Masyarakat sekitar kawasan hutan ini jarang merambah hutan sekitar kawasan TNGM.
2. Menurut masyarakat setempat aliran lahar, lava dan awan panas dari Gunung Merapi tidak melewati kawasan hutan ini, sehingga terhindar dari kerusakan akibat erupsi merapi.
3. Masyarakat sangat menjaga kawasan hutan ini dari gangguan luar dan dapat berkerjasama dengan baik dengan pihak pengelola taman nasional dalam menjaga kawasan hutan.
Zona rimba pada tipe ekosistem hutan pegunungan bawah menempati urutan kedua dalam kekayaan jenis tumbuhan di kawasan TNGM. Wilayah ini berada pada kawasan hutan Ngargomulyo, Magelang. Berdasarkan pengamatan di lapangan daerah ini jarang dirambah oleh masyarakat setempat karena untuk mencapai lokasi ini harus melewati hutan pinus sejauh ± 2 km. Selain itu pula peran serta masyarakat sangat tinggi dalam menjaga kelestarian hutan di wilayah ini.
Kekayaan jenis tumbuhan yang paling rendah ditemukan pada kawasan Zona inti 1 pada tipe ekosistem hutan pegunungan atas dengan ketinggian tempat 2.500 mdpl lebih dan hanya ditemukan 8 jenis.
b. Kekayaan jenis tumbuhan berdasarkan famili
Berdasarkan famili tumbuhannya, jenis tumbuhan yang ditemukan di kawasan TNGM dapat dikelompokkan kedalam 52 famili. Kekayaan jenis tumbuhan yang teridentifikasi berdasarkan famili di kawasan TNGM disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8 Kekayaan jenis tumbuhan berdasarkan famili di kawasan TNGM
Zona Tipe Ekosistem Jumlah Jenis Jumlah Famili
Zona Pemanfaatan Wisata Alam
Hutan Dataran Rendah 23 18
Zona Rimba Hutan Pegunungan Bawah
38 23
Hutan Pegunungan Tengah
43 28
Hutan Pegunungan Atas 17 15
Zona Inti 2 Hutan Pegunungan Bawah
27 21
Adapun beberapa contoh famili dengan jumlah jenis tumbuhan tertinggi yaitu famili Euphorbiaceae dan Fabaceae (masing-masing 7 jenis), moraceae (6 jenis, poaceae (5 jenis), urticaceae, lauraceae dan asteraceae (masing-masing 4 jenis), araliaceae, fagaceae, rutaceae dan rubiaceae (masing-masing 3 jenis), araceae, cucurbitaceae, ericaceae, lamiaceae, melastomaceae, meliaceae, rosaceae, symplocaceae dan zingiberacaeae (masing-masing 2 jenis) dan sisanya sebanyak 33 jenis hanya ditemui 1 famili. Secara grafis jumlah jenis tumbuhan yang tetinggi pada beberapa famili disajikan pada Gambar 9.
Gambar 9 Grafik kekayaan jenis tumbuhan berdasarkan famili
c. Kekayaan jenis tumbuhan berdasarkan habitus
Dilihat dari habitusnya, jenis-jenis tumbuhan di kawasan TNGM dapat dikelompokkan ke dalam 6 (enam) macam yaitu pohon (semai, tiang, pancang, pohon), herba, semak, perdu, epifit dan liana. Secara grafis kekayaan jenis tumbuhan berdasarkan habitus di kawasan TNGM disajikan pada Gambar 10.
Grafik Kekayaan Jenis Berdasarkan Famili
7 7 6 5 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 4 6 8 Euphorbiaceae Fabaceae Moraceae Poaceae Asteraceae Lauraceae Urticaceae Araliaceae Fagaceae Rubiaceae Rutaceae Araceae Cucurbitaceae Ericaceae Lamiaceae Melastomatac Meliaceae Rosaceae Symplocaceae Zingiberaceae Fa mi li Jumlah Jenis
Gambar 10 Grafik kekayaan jenis tumbuhan berdasarkan habitusnya pada kawasan TNGM
Dari Gambar 10 terlihat bahwa habitus pohon memiliki kekayaan jenis tumbuhan tertinggi, sedangkan semak memiliki kekayaan jenis terendah. Untuk lebih mendetailnya, kekayaan jenis tumbuhan berdasarkan habitusnya di kawasan TNGM disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9 Kekayaan jenis tumbuhan berdasarkan habitus di kawasan TNGM
Zona Tipe
Ekosistem
Jumlah Jenis pada Habitus
Pohon Herba Semak Perdu Epifit Liana
Zona Pemanfaatan
Hutan Dataran Rendah
13 7 0 1 1 1
Zona Rimba Hutan Peg. Bawah 15 15 0 2 3 2 Hutan Peg. Tengah 29 10 0 1 0 3 Hutan Peg. Atas 4 8 1 3 0 1
Zona Inti 2 Hutan Peg. Bawah
18 7 0 1 0 1
Zona Inti 1 Hutan Peg. Atas
2 5 0 1 0 0
Berdasarkan Tabel 9, kekayaan jenis tumbuhan tertinggi ditemukan pada habitus pohon terdapat pada zona rimba di tipe ekosistem hutan pegunungan tengah (29 jenis) dan terendah ditemukan pada zona inti 1 di tipe ekosistem hutan pegunungan atas (2 jenis). Kekayaan jenis tumbuhan pada habitus herba tertinggi ditemukan pada zona rimba di tipe ekosistem hutan pegnungan bawah (15 jenis) dan terendah terdapat pada zona inti 1 di tipe ekosistem hutan pegunungan atas (5 jenis). Untuk habitus semak hanya ditemukan pada zona rimba di tipe ekosiste
hutan pegunungan atas. Untuk habitus perdu, tertinggi ditemukan pada zona rimba di tipe ekosistem hutan pegunungan atas (3 jenis). Sedangkan epifit tertinggi ditemukan pada zona rimba tipe ekosistem hutan pegunungan bawah (3 jenis) dan tidak ditemukannya habitus epifit pada zona rimba di tipe ekosistem hutan pegunungan tengah dan hutan pegunungan atas serta pada zona inti 2 tipe ekosistem hutan pegunungan bawah dan zona inti 1 tipe ekosistem hutan pegunungan atas. Untuk habitus liana tertingi ditemukan pada zona rimba hutan pegunungan tengah (3 jenis) dan tidak ditemukannya habitus liana pada zona inti 1 di tipe ekosistem hutan pegunungan atas.
Menurut Marsono (1991), ada beberapa fakor yang menentukan suatu jenis habitus tumbuhan ditemukan di suatu tempat seperti flora setempat, habitat (iklim, tanah dll), waktu dan kesempatan. Tidak ditemukannya habitus semak pada zona dan tipe ekosistem lain selain zona rimba pada tipe ekosistem hutan pegunungan atas dimungkinkan karena faktor-faktor tersebut. Sama halnya dengan tidak ditemukannya suatu jenis tumbuhan di suatu tempat. Pada umumnya pertumbuhan tumbuhan bawah (herba, semak, perdu) sangat bergantung pada sinar matahari. Karena semakin banyak cahaya matahari yang menembus lantai hutan, maka akan memacu pertumbuhan vegetasi tumbuhan bawah.
d. Kekayaan jenis tumbuhan berdasarkan tingkat pertumbuhannya
Dilihat dari tingkat pertumbuhannya, jenis-jenis tumbuhan di kawasan TNGM dapat dikelompokkan ke dalam empat macam yaitu semai, pancang, tiang dan pohon. Kekayaan jenis tumbuhan berdasarkan tingkat pertumbuhan di kawasan TNGM disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10 Kekayaan jenis tumbuhan berdasarkan tingkat pertumbuhan di kawasan TNGM
Zona Tipe Ekosistem Jumlah Jenis pada Tingkat Pertumbuhan
Semai Pancang Tiang Pohon
Zona Pemanfaatan
Hutan Dataran Rendah
8 4 5 8
Zona Rimba Hutan Peg. Bawah 5 7 7 16
Hutan Peg. Tengah 6 12 10 25
Hutan Peg. Atas 1 2 4 3
Zona Inti 2 Hutan Peg. Bawah 5 7 6 12
Kekayaan jenis tumbuhan tertinggi pada tingkat pertumbuhan pancang, tiang dan pohon ditemukan pada zona rimba di tipe ekosistem hutan pegunungan tengah, sedangkan terendah ditemukkan pada zona inti 1 di tipe ekosistem hutan pegunungan atas, bahkan pada lokasi ini tidak ditemukkan vegetasi tingkat tiang dan pohon. Dari Tabel 8 terlihat juga bahwa mayoritas jumlah jenis pada tingkat semai, pancang dan tiang cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan kekayaan jenis pohon. Hal ini mengindikasikan bahwa adanya jenis-jenis pohon yang sulit beregenerasi dan adanya gangguan pada pertumbuhan permudaannya, sehingga untuk jenis-jenis ini sangat rentan terjadinya kepunahan apabila terjadi gangguan seperti bencana alam. Untuk mengatasi hal-hal itu perlu dilakukan upaya dari manusia agar proses regenerasi dari jenis-jenis tumbuhan tersebut dapat berjalan dengan baik dan kelestarian jenis-jenis tumbuhan dapat tetap terjaga.
e. Kekayaan jenis tumbuhan berdasarkan status perlindungannya
Berdasarkan status perlindungannya, pada kawasan TNGM ditemukan satu jenis tumbuhan yang dilindungi dan termasuk ke dalam status perlindungan CITES Appendix II yang mengartikan bahwa jenis tersebut tidak segera terancam kepuahan, tapi dapat dimungkinkan terancam punah bila tidak dimasukkan ke dalam daftar dan perdagannya terus berlanjut. Tumbuhan tersebut masyarakat lokal menyebutnya penjirit (Rauvolfia serpentina (L.) Benth. Ex Kurz). Tumbuhan ini juga biasa disebut dengan nama lainnya yaitu pule pandak.
Berdasarkan pengamatan di lapang, populasi jenis ini sangat rendah. Tumbuhan ini ditemukkan pada zona inti 2 di tipe ekosistem hutan pegunungan bawah. Dahulunya, tempat ini merupakan cagar alam plawangan turgo. Belum diketahui secara pasti apakah tumbuhan ini asli merapi atau sengaja ditanam. Namun yang pasti jenis ini harus mendapatkan perhatian konservasi.