• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADA KEKHILAFAN HAKIM ATAU SUATU KEKELIRUAN YANG NYATA DENGAN TIDAK MEMBERIKAN PERTIMBANGAN HUKUM MENGENAI

Mahkamah Agung Republik Indonesia

TERGUGAT 2 KONVENSI/PENGGUGAT 2 REKONVENSI

B. DITEMUKAN SURAT BUKTI YANG BERSIFAT SANGAT MENENTUKAN YANG PADA WAKTU PERKARA DIPERIKSA TIDAK DAPAT DITEMUKAN MENURUT

18. ADA KEKHILAFAN HAKIM ATAU SUATU KEKELIRUAN YANG NYATA DENGAN TIDAK MEMBERIKAN PERTIMBANGAN HUKUM MENGENAI

GUGATAN REKONVENSI SEHINGGA MELANGGAR HUKUM ACARA PEMERIKSAAN

Dalam pertimbangan Putusannya, Judex Juris telah membuat putusan yang melanggar acara pemeriksaan, dengan alasan hukum sebagai berikut:

1. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 42 UU No. 19 Tahun 2002 yang pada pokoknya menyebutkan dalam hal ciptaan didaftar menurut Pasal 37 ayat (1) dan (2) serta Pasal 39, pihak lain yang menurut Pasal 2 berhak atas Hak Cipta dapat mengajukan gugatan pembatalan melalui Pengadilan Niaga;

2. Bahwa dengan dasar itu, Pemohon PK/Tergugat telah mengajukan Gugatan Rekonvensi atas pendaftaran Hak Cipta Ciptaan Seni Lukis Karakter Badak bercula dan Lukisan Kaki Tiga” yang terdaftar di bawah No. 024193;

3. Bahwa Judex Juris dalam putusannya tidak mempertimbangkan Gugatan Rekonvensi Pemohon PK/Tergugat sehingga putusan Judex Facti bertentangan dengan ketentuan Pasal 25 UU No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman yang berbunyi:

segala putusan pengadilan selain harus memuat alasan dan dasar putusan tersebut, memuat pula pasal tertentu dan peraturan perundang-undangan yang bersangkutan atau sumber hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili.

4. Bahwa hal ini jelas bertentangan dengan Pasal 30 ayat (2) UU No. 4 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 67 dari 70 hal. Put. No. 155 PK/Pdt.Sus/2012 tentang Mahkamah Agung Republik Indonesia juncto Pasal 19 ayat (4) UU No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman yang berbunyi:

DaIam sidang permusyawaratan, setiap hakim agung wajib menyampaikan pertimbangan atau pendapat tertulis terhadap perkara yang sedang diperiksa dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari putusan”

Putusan Judex Juris telah mengabaikan tata cara pemeriksaan menurut tata hukum perdata (burgerlijke rechtsorde) karena putusan dibuat tanpa didukung dengan pembuktian yang cukup atau dengan kata lain mengabaikan kebenaran formil. Hal ini terlihat dari pertimbangan hukum yang secara sumir menyatakan merek Ciptaan Seni Lukis Karakter Badak bercula dan Lukisan Kaki Tiga milik Pemohon PK/Tergugat memiliki persamaan pada pokoknya dengan merek terdaftar milik Termohon PK/Penggugat hanya berdasarkan sertifikat pendaftaran merek milik Termohon PK/Penggugat tetapi sama sekali tidak mempertimbangkan keberadaan Keputusan Komisi Banding maupun dokumen-dokumen lainnya dari Pemohon P/Tergugat;

Putusan Judex Juris telah mengabaikan asas Audi Alteram Partem yang melanggar PasaI 131 ayat (1) dan (2) HIR sehingga putusan selain mengabaikan kebenaran formil juga mengabaikan kebenaran materiel. Hal ini terlihat dari proses pemeriksaan dimana Judex Facti sama sekali tidak mempertimbangkan bukti-bukti yang diajukan oleh Pemohon PK/Tergugat 1/

Tergugat ini menunjukkan putusan Judex Facti yang telah diperkuat oleh Judex juris telah melanggar asas imparsialitas dan fairness sebagaimana diatur dalam Pasal 29 UU No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman karena bersikap parsial, tidak adil dan diskriminatif;

Bahwa pelaksanaan asas Audi Alteram Partem dan Imparsialitas sebagaimana diatur dalam Pasal 131 HIR dan Pasal 29 UU No. 4 tahun 2004 tentang Kekuasaan kehakiman adalah imperative sifatnya sehingga putusan Judex Juris yang mengabaikan asas-asas tersebut berakibat hukum harus dibatalkan

Dengan demikian oleh karena Putusan Judex Juris melanggar asas Audi Alteram Partem dan Imparsialitas, maka Putusan Judex Juris harus dibatalkan.

19. TERDAPAT KEKHILAFAN JUDEX FACTIE DAN JUDEX JURIS ATAU KEKELIRUAN YANG NYATA DALAM PUTUSAN KARENA JUDEX JURIS TELAH MENERAPKAN HUKUM TIDAK SEBAGAIMANA MESTINYA TERKAIT DENGAN ASAL MUASAL DAN KEPEMILIKAN HAK CIPTA SENI LUKIS KARAKTER BADAK BERCULA DAN LUKISAN KAKI TIGA

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 68 dari 70 hal. Put. No. 155 PK/Pdt.Sus/2012 Dalam pertimbangan Putusannya, Judex juris telah menerapkan hukum tidak sebagaimana mestinya terkait dengan asal muasal dan kepemilikan hak cipta seni lukis karakter Badak cula dan Lukisan Kaki Tiga, dengan alasan hukum sebagai berikut:

1. Bahwa Ciptaan Seni Lukis Karakter Badak bercula dan Lukisan Kaki Tiga milik Pemohon PK sudah dipublikasikan dan digunakan di berbagai negara sejak tahun 1937 dan telah menjadi Hak Cipta yang melekat secara utuh dengan Pemohon PK;

2. Bahwa Ciptaan Seni Lukis Karakter Badak bercula dan Lukisan Kaki Tiga milik Pemohon PK/Tergugat merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan atau dipilah-pilah yang bermula dan kombinasi lukisan badak dengan Logo Tulisan Cap Kaki Tiga; yang merupakan hasil ciptaan Pemohon PK/Tergugat dan sudah terdaftar sebagai Hak Cipta dan Turut Termohon PK di bawah No. 024193 tanggal 9 Februari 2004 dan diumumkan pertama kali pada tanggal 23 September 1980 atas nama Pemohon PK/Tergugat;

3. Bahwa sebelumnya pada tahun 1978, Pemohon PK/Tergugat telah membuat Surat Penunjukan Tahun 1978 yang memberi hak kepada Termohon PK/Penggugat untuk menggunakan Hak Cipta dan Merek Cap Kaki Tiga dengan Lukisan Badak milik Pemohon PK/Tergugat di Indonesia;

4. Bahwa dalam masa berlakunya penunjukan, ternyata Termohon PK/Penggugat secara curang telah mencoba memilah-milah bagian-bagian dari Hak Cipta Seni Lukis Karakter Badak bercula dan Lukisan kaki Tiga milik Pemohon PK/Tergugat sebagai Hak Cipta miliknya di Indonesia seperti Lukisan Badak dan Tulisan Larutan Penyegar; padahal jelas, setiap pengembangan atau varian lebih lanjut dan penggunaan Logo Cap Kaki Tiga dengan Lukisan Badak tersebut adalah menjadi milik dari Pemohon PK/Tergugat sebagai penciptanya;

5. Bahwa hal tersebut di atas sesuai dengan ketentuan Pasal 7 UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang berbunyi, “Jika suatu ciptaan yang

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 69 dari 70 hal. Put. No. 155 PK/Pdt.Sus/2012 dirancang seseorang diwujudkan dan dikerjakan oleh orang lain di bawah pimpinan dan pengawasan orang yang merancang, penciptanya adalah orang yang merancang ciptaan itu”.

6. Bahwa tindakan Termohon PK/Penggugat yang memilah-milah bagian-bagian dari Logo Ciptaan Seni Lukis Karakter Badak bercula dan Lukisan Kaki Tiga Ciptaan Pemohon PK/Tergugat kemudian menyatakan bagian-bagian itu menjadi hasil Ciptaannya adalah tindakan yang dilandasi itikad tidak baik dan merupakan perbuatan curang bahkan merupakan perbuatan melawan hukum yang jelas-jelas tidak saja merugikan Pemohon PK/Tergugat sebagai pemilik ciptaan asal tetapi juga masyarakat luas;

Dengan demikian jelas, Ciptaan Seni Lukis Karakter Badak bercula dan Lukisan Kaki Tiga adalah Hak Cipta milik Pemohon PK/Tergugat yang telah diumumkan dan dipergunàkan oleh Pemohon PK/Tergugat sejak lama dan karenanya pendaftaran Hak Cipta dan bagian-bagian logo yang ada adalah pendaftaran yang beritikad buruk;

Dengan demikian Judex Juris telah melanggar hukum dengan tidak mempertimbangkan dalil-dalil kepemilikan Logo Cap Kaki Tiga dengan Lukisan Badak milik Pemohon PK/Tergugat dalam gugatan rekonvensi. OIeh karena itu, Putusan Judex Juris harus dibatalkan.

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut Mahkamah Agung berpendapat:

Mengenai keberatan-keberatan peninjauan kembali No. 1 s/d 19:

bahwa alasan-alasan permohonan peninjauan kembali tersebut tidak dapat dibenarkan karena pertimbangan Judex Facti dan Judex Juris terbukti bahwa Penggugat (Termohon Peninjauan Kembali) sebagai satu-satunya pencipta dan pemegang hak cipta atas lukisan Badak Bercula dan Lukisan Pemandangan gunung, sawah sungai dan rerumputan telah tepat dan benar sehingga tidak terdapat adanya kekhilafan Hakim dalam putusan Judex Facti dan Judex Juris serta tidak didapat adanya bukti bahwa putusan Judex Facti dan Judex Juris tersebut didasarkan atas tipu muslihat atau kebohongan pihak lawan;

bahwa mengenai surat bukti yang diajukan Pemohon Peninjauan Kembali berupa PK 1 sampai dengan PK 10 ternyata bukan merupakan surat bukti yang menentukan ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali:

WEN KEN DRUG Co., (PTE), Ltd. tersebut harus ditolak;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 70 dari 70 hal. Put. No. 155 PK/Pdt.Sus/2012 Menimbang, bahwa oleh karena permohonan peninjauan kembali ditolak, maka biaya perkara dalam tingkat peninjauan kembali ini harus dibebankan kepada Pemohon Peninjauan Kembali;

Memperhatikan, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, Undang-Undang, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;

M E N G A D I L I:

Menolak permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali: WEN KEN DRUG Co., (PTE), Ltd. tersebut;

Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali / Tergugat II untuk membayar

biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini sebesar Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta Rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Senin tanggal 25 Februari 2013 oleh Dr.H.Mohammad Saleh, SH.,MH.

Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Prof. Dr. Valerine J.L. Kriekhoff, SH.,MA. dan. H. Soltoni Mohdally, SH.,MH. Hakim Agung masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Ferry Agustina Budi Utami, SH.,MH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak.

Hakim-Hakim Anggota K e t u a Ttd./Prof. Dr. Valerine J.L. Kriekhoff, SH.,MA. Ttd./

Ttd./H. Soltoni Mohdally, SH.,MH. Dr.H.Mohammad Saleh, SH.,MH.

Panitera Pengganti Biaya-biaya:

1. Meterai ………...Rp 6.000,00 Ttd./

2. Redaksi ……..………Rp 5.000,00 Ferry Agustina Budi Utami, SH.,MH.

3. Administrasi PK………….Rp 9.989.000,00

Jumlah Rp10.000.000,00 Untuk Salinan

MAHKAMAH AGUNG RI an. PANITERA

Panitera Muda Perdata Khusus,

( RAHMI MULYATI, SH.MH. ) NIP : 19591207 1985 12 2 002

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70

Dokumen terkait