• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. ANALISIS BAURAN PEMASARAN

1. Kekuatan a. Mutu produk

Produk yang dihasilkan mempunyai mutu baik dan dapat bersaing di pasaran, hal ini dapat dilihat dari motif, warna dan bahan baku yang digunakan sudah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh konsumen/pemesan. Standar mutu meliputi; motif, warna, model dan bahan baku yang digunakan. Hasil tersebut sangat erat kaitannya dengan proses produksi yang dilakukan serta pemanfaatan teknologi yang digunakan.

Pihak manajemen perusahaan mempunyai perhatian yang serius serta komitmen yang kuat terhadap mutu dan selalu berusaha mensosialisasikan kebijakan mutu perusahaan kepada semua karyawannya. Disamping itu adanya pengawasan pada setiap tahapan proses produksi memungkinkan produk terkontrol dengan baik dan apabila terjadi penyimpangan akan segera dilakukan koreksi dan perbaikan. Peralatan dan teknologi yang dimiliki juga sangat mendukung dihasilkannya produk dengan mutu yang baik. Pengawasan internal dilakukan oleh pemilik PBT Garutan RM.

b. Tenaga kerja setempat

Sif at pekerjaan yang diterapkan manajemen perusahaan merupakan padat karya. Oleh karena itu, kebutuhan tenaga kerja menjadi faktor yang penting dalam operasional perusahaan dengan jumlah yang cukup banyak sesuai dengan jumlah pesanan. Tenaga kerja yang digunakan berasal dari daerah sekitar PBT Garutan RM.

Banyaknya tenaga kerja yang ada di lingkungan masyarakat sekitar perusahaan merupakan sisi positif bagi kedua belah pihak, pihak perusahaan merasa diuntungkan dengan mempekerjakan tenaga kerja yang murah dengan tidak perlu menyediakan tempat untuk menginap atau mengadakan fasilitas antar jemput karyawan, sedangkan pihak masyarakat setempat juga merasa diuntungkan dengan diberikannya kesempatan untuk menjadi karyawan di perusahaan.

c. Keuletan manajer dalam mengelola usaha

Usaha batik tulis garutan ini dirintis oleh keluarga ibu Uba. Usaha ini merupakan usaha turun temurun yang kemudian ibu Uba sebagai penerus sampai sekarang. Ibu Uba merintis dan menjalankan usahanya sendiri, mengelola dengan keuletan untuk tetap bertahan dan berkembang.

d. Pelayanan yang baik terhadap konsumen

Pelayanan yang diberikan terhadap pelanggan (konsumen) sudah dilakukan dengan baik dengan cara selalu menjaga dan memperhatikan mutu produk sebagaimana yang diminta oleh konsumen/pelanggan. Pelayanan terhadap konsumen juga dilakukan dengan cara menanggapi secara terbuka semua komplain atau keluhan dari pelanggan. Selama komplain tersebut disebabkan oleh kesalahan pihak perusahaan, maka komplain tersebut dilayani dengan baik. Selain itu, pelayanan yang baik juga dilakukan dengan cara melakukan pengiriman produk dengan tepat waktu.

e. Jalur distribusi sederhana

Jalur distribusi yang sederhana menjadi kekuatan PBT Garutan RM. Hal ini disebabkan semakin jalur distribusi pendek, harga produk semakin murah. Untuk itu, perusahaan sengaja membuka showroom dan melayani pemesanan via telepon untuk memperpendek jalur distribusi.

2. Kelemahan

a. Kapasitas produksi terbatas

Kapasitas produksi terbatas merupakan kelemahan bagi perusahaan. Hal ini berkaitan dengan sumberdaya modal, tenaga kerja terbatas dan waktu pengerjaan yang cukup lama (rataan 7-10 hari) tergantung dari kain batik yang dibuat.

b. Kurangnya promosi

Untuk produk kain batik yang dihasilkan pihak manajemen perusahaan melakukan promosi terbatas pada iklan, pameran dan telephone selling. Namun demikian promosi yang dilakukan masih terbatas pada wilayah tertentu. Hal ini terbukti banyaknya masyarakat yang belum mengetahui batik garutan.

c. Harga jual produk relatif mahal

Jika dibandingkan dengan harga secara umum di pasaran, produk perusahaan relatif lebih mahal, hal ini disebabkan karena bahan dasar kain masih cukup mahal dipasaran dan tidak mudah untuk didapatkan. Disamping itu adanya penambahan unsur pajak yang dimasukkan dalam harga jual. Selain itu, harga jual kain batik dipengaruhi oleh motif, warna dan model. Batik garutan di tulis bolak balik, lain halnya dengan kain batik dari Pekalongan, Yogja dan Solo.

d. Sumberdaya manusia di bagian bawah relatif rendah

Tingkat pendidikan para karyawan pada umumnya tamatan SD sampai dengan SMU. Hal ini akan menjadi sebuah beban tersendiri bagi pihak manajemen dalam melakukan sosialisasi kebijakan-kebijakan perusahaan misalnya pengawasan mutu. Di samping itu, untuk jabatan tertentu yang mempunyai wewenang dalam pengambilan keputusan (di tingkat bawah sekalipun) diperlukan kemampuan analisis yang cukup untuk membuat sebuah keputusan.

e. Biaya produksi yang semakin tinggi

Biaya produksi yang tinggi disebabkan oleh volume produksi yang masih sedikit pada kapasitas yang besar, sehingga biaya persatuan produk menjadi tinggi. Disamping itu harga bahan baku kain sutera yang juga terus meningkat dan kenaikan harga BBM.

f. Pemasaran yang belum optimal

Kegiatan pemasaran lebih banyak pada kegiatan penjualan sedangkan komponen lain yang ada dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu penetapan harga dan promosi belum dioptimalkan untuk meraih pangsa pasar yang masih luas. Saat ini jumlah pelanggan tidak meningkat secara signifikan tetapi tetap mempertahankan pelanggan yang telah ada.

3. Peluang

a. Meningkatnya permintaan batik

Disamping disebabkan oleh pertumbuhan penduduk, peningkatan permintaan kain batik juga disebabkan oleh meningkatnya kesadaran konsumen terhadap pentingnya penampilan dan kerapian dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Disamping itu, banyaknya perusahaan dan instansi yang membutuhkan kain batik baik untuk seragam kantor maupun untuk keperluan kantor membuat permintaan akan kain batik semakin meningkat.

b. Terbukanya pasar ekspor

Pangsa pasar ekspor masih sangat luas dengan kecenderungan permintaan yang terus meningkat, tentunya dengan memenuhi mutu dan model yang disyaratkan. Selama ini pasar ekspor yang dilayani baru ke beberapa negara tetangga, yaitu Malaysia, Singapura dan Australia. Pasar tersebut terbentuk dari hasil pameran yang diadakan di negara masing-masing.

c. Pangsa pasar yang masih luas

Secara geografis, pangsa pasar yang baru dilayani lebih banyak terkonsentrasi di Bandung dan Jakarta, Bogor, Tengerang dan Bekasi. Daerah-daerah lain masih belum, begitu pula dengan pangsa pasar ekspor yang masih terbuka.

d. Hubungan baik dengan suplier

Selama ini perusahaan selalu menjaga hubungan baik dengan suplier, baik dengan suplier bahan baku maupun suplier bahan-bahan penolong lainnya. Hubungan baik dijaga dengan cara menciptakan kondisi bisnis yang saling menguntungkan kedua belah pihak

e. Adanya materi pembinaan dan pelatihan dari dinas perindustrian Dinas perindustrian melaksanakan tugas pembinaannya, yaitu dengan cara memberikan peluang untuk melaksanakan pameran dan kemudahan dalam perijinan usaha. Pelatihan -pelatihan manajemen, teknis produksi dan administrasi keuangan sering dilakukan oleh dinas tersebut, sehingga menjadi kekuatan bagi PBT Garutan dalam menjalankan usahanya.

4. Ancaman

a. Kondisi ekonomi yang belum stabil

Indonesia mengalami krisis ekonomi pada tahun 1997 sampai dengan 1998 dan mulai mengalami pemulihan sejak tahun 1999. Pada tahun-tahun berikutnya menujukkan pertumuhan ekonomi. Sebagai ilustrasi, pada tahun 2000-2003 pertumbuhan ekonomi rataan 3,86% per tahun (BPS, 2004). Hal ini menunjukkan bahwa ancaman ini tidak begitu besar.

b. Banyaknya pesaing

Disamping menghadapi persaingan dengan perusahaan -perusahaan lain pada segmen pasar yang sama, -perusahaan juga harus bersaing dengan kain batik yang berasal dari Pekalongan, Solo dan Yogyakarta.

c. Adanya produk pengganti

Produk pengganti seperti batik cap dan batik printing merupakan ancaman yang sangat serius untuk pengembangan pemasaran kain batik tulis. Hal ini karena batik cap atau batik

printing dap at diproduksi secara massal. Produk pengganti ini

harganya jauh lebih murah dengan motif dan warna yang sangat variatif.

d. Kondisi pasar global

Perdagangan bebas regional maupun internasional mulai terasa dampaknya, hal ini menjadi ancaman tersendiri bagi produk-produk karya seni tinggi seperti batik. Pelestarian budaya ini diharapkan mampu menjadi aset bangsa.

Dokumen terkait