• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Permodalan dan Biaya Produksi

Modal yang digunakan untuk membangun perusahaan ini adalah modal sendiri. Karena perusahaan masih bersifat home industry sehingga peralatan yang digunakan pun bersifat sederhana. Adapun investasi modal perusahaan digunakan dapat dilihat pada Tabel 8.

Dalam hal permodalan khususnya modal kerja yang digunakan adalah proses produksi kain tenun masak dan mentah, berbeda sesuai dengan volume produksi masing -masing. Besar kecilnya modal yang dimiliki perusahaan menjadi ukuran besarnya modal yang dimiliki perusahaan menjadi ukuran besarnya volume produksi kain batik tulis sutera yang dihasilkan.

Tabel 8. Investasi modal perusahaan

Jumlah Modal Buah Batang Umur Ekonomis (bulan) Bak pewarnaan 3 60 Meja gambar 1 36 Wangkring besar 20 60 Wangring kecil 50 36 Koloyor 20 36 Wajan besar 8 24 Wajan kecil 50 24 Drum pewarnaan 20 36 Kompor 40 24 Canting 220 24 Ember besar 2 24 Ember kecil 8 24 Bambu 30 24 Cap logam 10 24 Cap kayu 5 12 Tungku 5 12 Sumber : PBT Garutan RM, 2004.

b. Bahan Baku

Bahan baku untuk kain batik tulis sutera Garutan di RM ini yaitu berupa kain sutera ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) baik kain sutera masak maupun mentah, kain sutera ATM (Alat Tenun Mesin) dan kain sutera super. Kain -kain ini diperoleh dari PD. Soleh Aman Sahuri (PD. SAS) dan pengrajin rakyat juga dari perusahaan -perusahaan lain, tergantung ada pesanan dan penawaran kain sutera. Kebutuhan bahan baku tergantung dari pesanan yang datang.

Pembeli kain batik tulis sutera ini dapat dengan cara memesan sesuai dengan motif yang diinginkan maupun dapat datang langsung ke

showroom yang terdapat di sekitar pabrik juga. Kuantitas masing-masing

jenis kain tidak sama karena disesuaikan dengan pesanan. Adapun kebutuhan bahan baku kain sutera selama tahun 2004 dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Kebutuhan bahan baku kain sutera selama tahun 2004

Jenis Produk Jenis kain Jumlah (m) Harga (Rp) Nilai (Rp) Selendang ATBM mentah 23,40 51.250 1.199.250

Sarung ATM 90,00 20.000 1.800.000

ATBM mentah 60,00 51.250 3.075.000 Bahan

kebaya ATBM masak 60,00 64.000 3.840.000

Baju muslim Sutera super 42,00 25.000 1.050.000 Kemeja Sutera super 30,00 25.000 750.000

Total 305,40 11.714.250

Sumber : PBT Garutan RM, 2004

c. Proses Produksi

PBT Garutan RM menghasilkan beberapa jenis output yang cukup beragam diantaranya, yaitu batik tulis untuk jenis kain primisima, batik

cap untuk jenis kain primisima dan batik tulis sutera. Untuk masing -masing jenis kain, PBT Garutan RM membuat beberapa model diantaranya, yaitu untuk selendang, sarung, bahan kebaya, baju muslim dan kemeja. Setiap motif yang disediakan merupakan ciri khas garutan dan tersedia beragam motif.

Kain sutera yang digunakan untuk batik tulis sutera pun menggunakan jenis kain yang berbeda-beda untuk setiap model yang akan di buat. Misalnya untuk membuat selendang digunakan kain sutera ATBM mentah, sarung digunakan kain sutera ATM, sedangkan untuk bahan kebaya menggunakan kain sutera ATBM baik mentah maupun masak. Untuk pakaian jadi baik itu pakaian muslim maupun kemeja kain yang digunakan adalah sutera super yang harganya lebih murah. Meskipun ada beberapa keluaran yang dihasilkan namun proses produksinya sama untuk setiap keluaran. Proses produksi batik tulis garutan dapat dijabarkan sebagai berikut (Gambar 4) :

1. Perendaman kain

Merendam kain sutera dengan air dingin untuk melembutkan kain 2. Pelorotan kain

Melorotkan kain dengan air mendidih, setelah selesai kain sutera tersebut dicuci bersih kemudian dijemur hingga kering.

3. Penulisan pola dan membatik

Proses menulis motif pada kain sutera dengan menggunakan pensil halus. Alat yang digunakan adalah wangkring besar dan kecil. Setelah melakukan penulisan motif pada kain sutera dilakukan pembatikan

dengan menggunakan malam cair sesuai dengan warna yang diinginkan. Tahapan ini dilakukan sebanyak 3-4 kali guna menghasilkan keluaran yang bagus. Alat yang digunakan adalah

canting, katel dan wangkring besar dan kecil.

Kain sutera

Perendaman kain sutera

Pemlorotan kain sutera

Pencucian kain sutera

Pengeringan kain sutera

Penulisan pola dan pembatikan kain sutera

Pewarnaan kain batik sutera tulis

Pemlorotan malam

Pembilasan akhir

Bagian akhir

Pengolahan lebih lanjut menjadi : selendang, sarung, bahan kebaya, baju muslim dan kemeja batik sutera. Gambar 4. Proses produksi batik tulis sutera

4. Pewarnaan

Setelah selesai melakukan pembatikan tahapan selanjutnya, yaitu melakukan pewarnaan untuk warna dasar kain sutera tersebut. Untuk melakukan pewarnaan digunakan peralatan seperti drum, bak dan koloyor. Dalam melakukan pewarnaan satu lembar kain dapat mencapai 3-4 kali pewarnaan sesuai dengan warna yang diterapkan dalam pembatikan.

5. Pemlorotan malam

Melakukan pemlorotan untuk menghilangkan malam yang menempel pada kain dan untuk mencerahkan kain. Proses ini dilakukan juga berulang-ulang sesuai dengan warna yang diterapkan dalam pembatikan.

6. Pembilasan akhir

Membilas kembali kain yang berfungsi untuk mencerahkan kain dan garis-garis pembatikan tulis.

7. Bagian akhir

Yaitu melakukan perapihan pada kain sutera yang telah di warna.

Setelah selesai melakukan bagian akhir kemudian dilakukan tahapan lebih lanjut untuk menghasilkan produk jadi yang diinginkan, misalnya selendang, sarung dilakukan pembisan, sedangkan untuk pakaian jadi dilakukan tahapan menjahit yang dilakukan oleh penjahit setempat sesuai dengan model yang dipesan.

C. PEMASARAN

Produksi yang dihasilkan oleh perusahaan berupa kain batik tulis sutera dengan macam model untuk selendang, sarung, bahan kebaya baju muslim dan kemeja. Motif dan warna yang ditawarkan oleh perusahaan pun beragam dan para pembeli dapat membeli sesuai dengan seleranya. Perusahaan juga menyediakan showroom sehingga para pembeli dapat datang langsung ke perusahan dan memilih motif, warna dan model yang diinginkan. Perkembangan volume penjualan PBT Garutan dari tahun 1999-2003 dapat dilihat pada Gambar 5 dengan penjelasan pada Lampiran 6.

-20,000,000 40,000,000 60,000,000 80,000,000 100,000,000 1999 Nilai Penjualan 2000 2001 2002 2003

Gambar 5. Perkembangan volume penjualan kait batik garutan.

Untuk konsumen luar kota dapat dilakukan pemesanan via telepon ataupun datang langsung ke perusahaan. Kain batik yang dipesan akan dikirim melalui jasa pengiriman dengan tanggungan biaya pengiriman oleh perusahaan. Para konsumen diantaranya, yaitu para desainer dan perorangan. Desainer yang sering memesan, yaitu Itang Yunas, sedangkan untuk

perorangan biasanya dari keluarga yang akan menikahkan, masyarakat setempat ataupun para artis ibukota untuk koleksi.

Harga kain batik tulis ini beragam baik itu dilihat dari jenis kain, motif, warna dan model. Namun perusahaan memiliki harga standar sebagai patokan dalam menjual kain per satu meternya. Tentu saja perusahaan tidak menutupi kemungkinan untuk melakukan tawar menawar harga dengan para pembeli. Adapun volume penjualan kain batik tulis sutera Garutan RM selama tahun 2004 dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Volume penjualan kain batik tulis sutera Garutan

Jenis Produk Jumlah (potong) Harga (Rp) Nilai (Rp)

Selendang 26,00 350.000 9.100.000 Sarung 36,00 1.000.000 36.000.000 Kebaya 24,00 1.800.000 43.200.000 Baju muslim 14,00 600.000 8.400.000 Kemeja 20,00 500.000 10.000.000 Total 120,00 106.700.000 Sumber : PBT Garutan RM, 2004

Dokumen terkait