• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. ANALISIS LINGKUNGAN USAHA

6.1.5 Kekuatan Industri

Kekuatan industri terdiri dari persaingan di antara pesaing yang ada, masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli, dan kekuatan tawar-menawar pemasok. Analisis dilakukan terhadap kelima komponen tersebut yang menjadi peluang dan ancaman yang harus diperhatikan oleh Godongijo.

a. persaingan di antara pesaing yang ada

Persaingan yang terjadi di antara pesaing semakin ketat. Pesaing yang dimaksud adalah perusahaan-perusahaan (baik perseorangan maupun kelompok) yang bergerak dalam bidang tanaman hias. Persaingan terlihat dalam harga, varian dan kualitas tanaman hingga fasilitas yang disediakan. Tren tanaman hias yang berubah-ubah menuntut pengusaha untuk bersaing dalam merespon perubahan tren dengan cepat dan menyediakan jenis tanaman yang sedang tren tersebut untuk konsumen.

Jumlah perusahaan tanaman hias tidak terhitung secara pasti. Namun menurut Redaksi Agromedia (2007) terdapat 127 grower tanaman hias di Jakarta dengan jumlah retailer yang tidak terhitung, mulai dari pengusaha besar hingga penjual tanaman hias di pinggir. Tidak adanya data pasti jumlah pengusaha ini dikarenakan perdagangan tanaman hias yang tidak dikenai pajak, sehingga tidak ada kewajiban bagi pengusaha tanaman hias untuk melaporkan usahanya kepada pihak-pihak dan dinas terkait.

Namun menurut pakar tanaman hias yang juga peneliti dan breeder, Gregori G. Hambali11, jumlah perusahaan tanaman hias sejak terjadi booming tanaman hias tahun 2003 terus meningkat sehingga persaingan semakin ketat. Tidak hanya kalangan pecinta (hobiis) dan ahli tanaman hias yang membuka perusahaan, namun orang tanpa latar belakang profesi maupun pendidikan tanaman hias pun banyak yang kemudian membuka showroom penjualan tanaman hias. Hal ini terlihat pada bertambahnya pedagang tanaman hias di pinggir jalan sekitar Sawangan-Parung-Bogor. Artinya booming tanaman hias ini direspon dengan baik oleh masyarakat, khususnya di Bogor dan Depok.

b. masuknya pendatang baru

Industri tanaman hias termasuk kepada industri yang mudah dimasuki pendatang baru. Peningkatan jumlah pelaku baru dalam usaha tanaman hias disebabkan adanya karakter barier to entry yang kecil. Berdasarkan penuturan beberapa pengusaha yang baru menggeluti usaha tanaman hias, untuk mendirikan usaha tanaman hias tidak membutuhkan banyak modal. Dengan modal awal 1-2 juta rupiah operasional perusahaan dapat dijalankan. Namun ada pula pengusaha yang memulai dengan modal yang besar, sehingga dapat menyediakan banyak varian tanaman dan fasilitas yang memadai.

Secara khusus Godongijo menghadapi pendatang baru. Berdirinya perusahaan sejenis dengan jarak 500 m dari Godongijo menciptakan situasi yang bersaing. Hal ini dikarenakan perusahaan baru tersebut jaraknya dekat dengan Godongijo dan memiliki konsep bisnis yang sama dengan Godongijo yaitu bisnis

11

utama adenium dan tanaman hias. Perusahaan tersebut juga memiliki area yang lebih luas dari Godongijo dan didukung dengan permodalan yang kuat.

c. ancaman produk pengganti

Berdasarkan pernyataan pakar tanaman hias Gregori Hambali12, tanaman hias tidak dapat digantikan oleh produk apapun. Tanaman hias merupakan suatu hobi dan kecintaan tersendiri yang tidak tersubstitusi oleh ikan hias maupun tanaman hias plastik. Seseorang yang menyukai tanaman hias jenis tertentu hanya mungkin dapat beralih selera ke tanaman hias jenis lain yang sedang tren. Hal serupa dikatakan oleh Yudha Hartanto13, praktisi tanaman hias yang juga alumni pascasarjana bidang agronomi IPB. Beliau mengatakan bahwa tidak ada produk substitusi untuk tanaman hias. Tanaman hias memberikan kepuasan tersendiri bagi penyukanya sehingga timbul loyalitas. Untuk kalangan spekulan mungkin terjadi substitusi tanaman hias oleh ikan hias sesuai tren yang berkembang. Namun hal ini tidak memberikan pengaruh yang cukup besar bagi Godongijo sehingga hal ini tidak menjadi peluang maupun ancaman yang harus diperhatikan Godongijo.

d. kekuatan tawar-menawar pembeli

Konsumen Godongijo terdiri dari agen dan pelanggan umum. Perusahaan memiliki 16 agen yang tersebar di kota-kota di Indonesia. Konsumen lain adalah pelanggan umum yang terdiri dari pedagang tanaman hias non agen, dan hobiis atau kolektor, serta pecinta tanaman hias yang jumlahnya tidak diketahui secara pasti oleh pihak Godongijo. Godongijo memiliki posisi rebut tawar yang tinggi terhadap pembeli. Hal ini dapat dilihat dari loyalitas pelanggan yang tinggi karena

12

wawancara pribadi, 2008 13

banyak pelanggan non agen yang datang setiap dua minggu sekali, dan seringnya pemesanan adenium dari agen setiap bulannya. Selain itu walaupun konsumen tidak dapat melakukan negosiasi harga namun konsumen mendapatkan jaminan terhadap kerusakan produk dan layanan serta fasilitas yang memadai.

e. kekuatan tawar-menawar pemasok

Untuk memaksimalkan produk dan pelayanan, Godongijo perlu memenuhi kebutuhan pasokan dari pihak lain. Pemasok Godongijo terdiri dari, pemasok adenium, pemasok tanaman hias lainnya, pemasok saprotan, dan pemasok untuk cafe dan restoran.

Pemasok adenium terdiri dari pemasok bonggol dan pemasok entrees, Godongijo memiliki posisi rebut tawar yang kuat terhadap pemasok bonggol. Hal ini dikarenakan pemasok yang ada belum mampu mempertahankan kontinuitas pasokan yang diminta oleh Godongijo. Untuk pemasok entrees, posisi rebut tawar Godongijo lemah karena belum mampu menghasilkan entrees baru sendiri sehingga harus mengimpor dari Thailand dan Taiwan.

Posisi rebut tawar Godongijo untuk beberapa pemasok tanaman hias lain pun cukup kuat. Godongijo bekerjasama dengan petani dan pengusaha lain yang dapat menyediakan tanaman hias dengan kualitas yang baik dan harga yang murah. Bagian pemasaran juga memiliki hubungan yang baik dan database produsen maupun pengusaha tanaman hias lain. Hal ini memudahkan pihak Godongijo untuk mencari pasokan produk yang sesuai dengan jenis tanaman dan harganya. Selain itu pemilik Godongijo juga memiliki kebun yang dikelola bersama rekan-rekannya yang juga memasok tanaman hias untuk Godongijo.

Untuk memenuhi kebutuhan saprotan, cafe, dan restoran, Godongijo tidak memiliki pemasok khusus. Godongijo menyediakan produk dengan membeli putus sesuai kebutuhan.

6.2 Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal dilakukan dengan menganalisis manajemen, pemasaran, keuangan dan akuntansi, kegiatan produksi/operasi, serta penelitian dan pengembangan di Godongijo. Komponen ini dianalisis untuk menentukan komponen mana yang menjadi kekuatan dan kelemahan internal Godongijo.

Dokumen terkait