• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelayakan Bahan Ajar Ritme untuk Anak Umur Enam sampai Delapan Tahun

Dalam dokumen T1 852008033 BAB III (Halaman 44-47)

Untuk menguji kelayakan sebuah produk perlu diadakan evaluasi terhadap sebuah produk. Evaluasi adalah kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dan memperoleh kesimpulan5. Sebelum melakukan evaluasi penulis terlebih dahulu melakukan uji coba. Uji coba produk yang berupa draft buku bahan ajar dilakukan 6 Mei hingga 20 Juni 2015. Pengujian bahan ajar dilakukan pada enam orang anak berumur enam sampai delapan tahun, dan mengambil dua anak untuk mewakili masing-masing umur.

Setelah melakukan uji coba produk penulis melakukan evaluasi produk. Evaluasi dilakukan dengan membentuk Focus Group Discussion (FGD). FGD ini dilakukan pada 23 Juni 2015 bertempat di gedung Gereja Injil Tanah Jawa (GITJ) Salatiga. FGD dilakukan untuk mendapatkan saran dan pembenahan pada produk, berdasarkan pada konsep yang telah disusun6. FGD ini dihadiri oleh Fery Widodo selaku kepengurusan bidang musik gereja, Martutik selaku bidang sekolah minggu, Juari, Sukarni, Yeyen Yenusanda sebagai orang tua anak, Doan Pujiatmoko sebagai pengajar Gilang Ramadhan Solo, Edy tenaga pengajar sekolah dasar. Penulis juga melakukan evaluasi dari Jeffri Kristianto selaku pengajar mayor drum di FSP pada 25 Juni 2015 secara terpisah.

Penulis mengajukan topik pembahasan buku dan dilanjutkan dengan pendapat masing-masing peserta. FGD tersebut berisikan empat topik bahasan. Topik yang diajukan penulis adalah desain sampul buku, isi materi, desain buku, dan bahasa pengantar.

Pembahasan topik pertama tentang sampul buku tidak ada masalah terhadap sampul. Sampul buku cukup menarik dengan bergambarkan ketipung dan bertuliskan Ayo Belajar Musik. Saran masuk dari Bpk Fery Widodo agar sampul dibuat mewakili masa kanak-kanak. Ibu Martutik memberikan saran agar mengeksplorasi warna untuk sampul dan mewakili masa kanak-kanak atau

5

M. Sobry Sutikno.Metode dan Model-model Pembelajaran (Lombok: Penerbit Holistica, 2014) Hlm. 180.

6

Budhi Setiawan , Sulistya Wibawa. Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa (Salatiga: Penerbit Widya Sari, 2010) Hlm. 68.

56

menampilkan anak-anak sebagai sampulnya. Bpk Edy memberikan saran agar sampul tidak hanya sekedar gambar tetapi memiliki arti khusus dan warna yang menarik.

Pembahasan topik kedua tentang isi materi sudah baik dan bisa dipelajari anak-anak. Di awal materi diberikan kumpulan teori yang bisa dipakai sampai di akhir pembelajaran. Tanggapan tentang bahan ajar Bpk Edy memberikan komentar tentang penggunaan lagu anak sudah bagus tetapi menyarankan penambahan lagu nasional. Penambahan lagu nasional juga harus dipilih agar anak-anak mengenal kembali lagu-lagu nasional. Menurut Bpk Fery Widodo berpendapat materi bahan ajar cukup menarik dan sederhana untuk dipelajari anak-anak. Pemilihan lagu yang mencerminkan hasil materi yang sudah dipelajari setiap bab. Penjelasan tulisan musik membantu dalam memahami materi tidak seperti buku lain yang langsung pada materi. Pemberian saran menggunakan lagu rohani untuk anak-anak.

Menurut Bpk Doan Pujiatmoko semua lagu mencerminkan bagian materi yang sudah dipelajari. Materi tidak terfokus pada satu instrumen memberikan kemudahan bagi anak-anak dalam belajar. Kekurangan materi pada penggunaan angka 1,2,3,4 untuk menjadi penanda ketukan tidak ada, dan pelajaran ketujuh yang mengharuskan anak-anak bermain berkelompok tetapi akan menjadi baik ketika diaplikasikan kepada pengajaran kelas dengan materi yang sama. Jeffry kristianto memberikan saran perlunya sebuah target waktu pembelajaran, dan materi tambahan seperti penambahan tangga nada, not 1/32 untuk buku selanjutnya.

Pembahasan topik ketiga tentang desain buku mendapatkan beberapa evaluasi. Evaluasi dari Ibu Martutik adalah penambahan simbol berupa gambar yang mencerminkan materi yang dipelajari. Jeffry Kristianto menambahkan perlunya warna untuk menambah menarik penampakan buku.

Pembahasan topik keempat tentang bahasa pengantar buku dirasa cukup baik menurut Bpk Edy, Penggunaan bahasa yang sederhana baik untuk pembelajaran anak pada usia tersebut. Perlu diperhatikan penggunaan dan susunan tata bahasa agar tidak menimbulkan kesalahan yang fatal ketika anak memahami

57

materi. Anak-anak cukup peka untuk berimajinasi sehingga penggunaan kata dan kalimat harus diperhatikan. Menggunakan bahasa yang terlalu gaul akan menimbulkan kesalahan dan pergeseran arti materi. Menurut Ibu Martutik penggunaan bahasa pengantar cukup bagus. Bahasa tidak terlalu gaul dan tidak terlalu kaku, adanya kalimat himbauan yang bersifat dialogis membuat pemberian materi lebih hidup. Ketika anak-anak mengalami kesulitan maka orang tua atau pengajar mampu menjelaskan dengan mudah terbantu oleh bahasa tulisan yang mudah dimengerti.

Tanggapan penulis tentang topik pertama tentang desain sampul buku. Sampul buku yang dipakai sekarang dinilai penulis cukup menarik anak tetapi penulis setuju dengan masukan bahwa sampul buku harus bertema kanak-kanak dan memiliki arti khusus dalam dalam tersebut. Penulis akan membuat sampul yang baru dengan berdasarkan rincian di atas.

Topik kedua menanggapi masukan dari Bpk Doan Pujiatmoko tentang angka 1,2,3,4 sebagai penanda ketukan dirasa sebagai ide yang baik dalam bahan ajar dan akan ditambahkan pada penjelasan materi. Penulis akan menambahkan angka tersebut tetapi menghilangkan angka ketukan dengan bertambahnya tingkat materi, sehingga anak-anak tidak cenderung membaca angka dan tidak mandiri dengan ketukan. Penggunaan lagu nasional juga dirasa ide yang baik dan wajib untuk diajarkan. Lagu rohani tidak ditambahkan karena bahan ajar ini bersifat untuk semua anak-anak, bukan untuk kalangan agama tertentu. Pembelajaran ketujuh yang mengharuskan anak-anak bermain berkelompok bersifat pilihan. Hal ini ada dikarenakan penulis ingin menerapkan hasil pembelajaran bahan ajar latih nada dan latih irama dengan bermain sebuah lagu dan menerapkan irama dan nada yang sudah dipelajari.

Target waktu dan penambahan materi berkala pada bahan ajar selanjutnya merupakan ide yang baik dan akan dipikirkan setelah penulis lulus dari Fakultas Seni Pertunjukan.

Topik ketiga tentang penggunaan warna, gambar simbol untuk media pembelajaran sangat bagus dan penulis setuju dengan ide tersebut. Tetapi dalam penyusunan produk berkenaan dengan faktor waktu penyusunan dan biaya

58

penyusunan, maka penulis menjelaskan produk tersebut hanya sampai pada draft buku saja dan akan disempurnakan setelah lulus studi.

Topik terakhir tentang bahasa penyusunan tentang penggunaan bahasa tulisan penulis akan membenahi bahasa tulisan penyampaian agar dimengerti oleh anak-anak maupun pengajar dan orang tua. Penyampaian materi yang jelas akan menambah kemudahan dalam memahami materi.

Dalam dokumen T1 852008033 BAB III (Halaman 44-47)

Dokumen terkait