• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 852008033 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 852008033 BAB III"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

12

BAB III

ANALISIS DATA

Bahan Ajar Ritme untuk Anak Usia Enam sampai Delapan Tahun Dengan Media Non Musikal adalah sebuah desain produk yang berupa draft buku berjudul Ayo Belajar Musik. Desain produk ini merupakan bahan ajar ritme untuk dipelajari sehari-hari. Produk berisikan dua jenis materi yaitu materi bernada dan tidak bernada. Materi yang diberikan disusun dengan menggunakan bahasa pengantar Bahasa Indonesia sehari-hari yang mudah dipahami oleh anak-anak.

Bahan ajar tersebut disusun untuk anak usia enam sampai delapan tahun. Anak usia enam sampai delapan tahun dipilih karena dalam pembelajaran akan menggunakan lagu anak dan lagu nasional yang sudah familiar untuk anak-anak. Anak usia enam sampai delapan tahun juga tidak ada kesukaran dalam memahami kalimat yang disampaikan orang dewasa sehari-hari1.

A. Bentuk Bahan Ajar Ritme untuk Anak Umur Enam sampai Delapan Tahun

Dengan Media Non Musikal

Bahan ajar ritme untuk anak umur enam sampai delapan tahun ini disusun dengan sistematis dan terbagi menjadi tujuh bab. Materi disusun berdasarkan urutan nilai nada dan tingkat kesulitan dalam memainkannya. Berikut adalah bentuk pengembangan bahan ajarnya:

1. Sampul Depan

Sampul depan buku bertuliskan Ayo Belajar Musik sebagai judul buku. Tujuan pemberian judul Ayo Belajar Musik adalah untuk mengajak anak-anak untuk belajar musik. Sampul buku bergambarkan tiga anak-anak-anak-anak yang berdiri di atas garis paranada dan memegang not balok untuk disusun ke atas garis. Gambar tersebut memiliki arti anak-anak yang merangkai not balok

1

Prof. Dr. Iskandarwassid, Dr. H. Dadang Sunendar. Strategi Pembelajaran Bahasa

(2)

13

sedang mempelajari not musik. Sampul memiliki warna yang menarik bagi anak-anak.

Gambar 3.1

(3)

14 Gambar 3.2 Tulisan Musik

2. Tulisan Musik

Tulisan musik adalah satu bab berisikan daftar materi yang akan dipelajari dalam bab satu. daftar tersebut berisikan komponen-komponen penting dalam musik yang berupa teori musik.

(4)

15

Nilai nada. Dalam pengertian ini diberikan gambar berupa tabel nilai nada, tanda istirahat, dan jumlah ketukan. Tabel tersebut untuk memberi gambaran tentang not balok. Nama not balok dan berapa ketukannya. Serta diberikan penjelasan untuk tiap nilai nadanya mulai dari not penuh hingga not 1/16 saja. Untuk not 1/32 tidak akan dipakai dalam pelajaran kedepan, sehingga tidak ada penjelasan detail dan contoh untuk not 1/32.

Gambar 3.3

(5)

16

Penjelasan juga memberikan sedikit logika matematika sederhana untuk memudahkan dalam membagi pecahan nilai not. Pada penjelasan ditambahkan angka satu sampai empat yang berguna untuk menunjukkan lama ketukan setiap not. Angka satu sampai empat ini diharapkan dapat membantu anak-anak memahami materi secara mudah dengan bantuan gambar.

Gambar 3.4

(6)

17 Gambar 3.5

(7)

18

Materi tanda istirahat. Tabel tentang tanda istirahat secara keseluruhan juga diberikan seperti pada nilai not. Pemberian tabel tersebut bertujuan anak-anak mendapatkan pengalaman visual tentang tanda diam dan nilai ketuknya. Materi tanda diam dilanjutkan dengan contoh gambar tiap nilainya. Untuk 1/32 tidak diberikan contoh karena tidak dipakai dalam pembelajaran kedepan.

Gambar 3.6

(8)

19

Gambar 3.7

Contoh pengertian tanda diam penuh dan setengah.

Gambar 3.8

(9)

20 Gambar 3.9

Contoh pengertian tanda diam seperenambelas.

(10)

21 Gambar 3.10

Penjelasan tentang garis paranada.

(11)

22 Gambar 3.11

Penjelasan tentang tanda kunci.

Tanda kunci. Tanda berupa gambar kunci G (Treble Clef) dan kunci F (bass clef) juga diberikan. Gambar juga menjelaskan tentang posisi nada G dan not F pada masing-masing kunci.

Pemberian sasaran not tersebut supaya anak-anak paham tentang posisi nada. Selain dua kunci tersebut juga dijelaskan tentang tanda kunci non nada atau tanda kunci perkusi. Tanda kunci perkusi ini tidak membutuhan posisi nada. Juga diberikan aktifitas kecil untuk anak-anak. Aktifitas kecil tersebut adalah mengamati dan menuliskan alat musik apa saja yang tidak membutuhkan sebuah nada.

(12)

23

Aktifitas berupa mengisi titik-titik kosong yang sudah di sediakan, berjumlah tiga nomor. Dengan pemberian aktifitas ini diharapkan ada pengamatan dari anak-anak untuk kreatif menebak, bertanya, mengamati dan menuliskan hasil pengamatan. Dengan ini maka pembelajaran diharapkan ada pembiasaan cara belajar, psikomotor dan perhatian, dalam kegiatan belajar2.

Gambar 3.12 Penjelasan tanda birama.

Tanda birama. Penjelasan disertai gambar garis birama dan garis tutup birama di dalam garis paranada agar anak-anak mengerti.

Tanda sukat yang dipakai dalam pembelajaran hanya meliputi 4/4, 3/4 dan 2/4 saja. Penjelasan tanda sukat disertai dengan aktifitas mengisi titik-titik perhitungan makna tanda sukat. kecil untuk mengetahui ketukan dan membantu anak mengamati, memahami dan menuliskan hasilnya3.

2

Iskandarwassid, Sunendar. Hlm. 170.

3

(13)

24 Gambar 3.13 Penjelasan tanda sukat.

(14)

25 Gambar 3.14 Aktifitas tugas.

Pada penjelasan tanda dinamika hanya dibatasi empat tingkat yaitu

piano, mezzo-piano, mezzo-forte dan forte saja. Contoh juga diberikan dengan menggunakan kotak sebagai gambar bantu pemahaman materi.

Gambar 3.15

(15)

26

Tempo adalah kecepatan. Kecepatan ketukan sebuah lagu. Penjelasan tentang tempo diberikan hanya dengan materi saja. Di dalam penjelasan tempo disebutkan beberapa istilah tempo yang sering dipakai seperti lento, adagio, moderato, allegro dan presto. Saran untuk menggunakan alat bantu latih tempo juga diberikan dalam materi ini.

(16)

27

Tangga nada dan tanda kromatis adalah bagian terakhir dari bab satu tentang tulisan musik. Pada penjelasan tangga nada dilakukan dengan tangga nada not balok C Mayor dan tangga nada not angka berupa angka satu sampai tujuh.

Penjelasan not balok menggunakan gambar not balok dibantu dengan solmisasi dan angka untuk pembanding not angka.

Tangga nada not angka berbentuk contoh angka satu sampai tujuh kembali lagi ke angka satu dengan bermodel seperti anak tangga. Penggunaan anak tangga untuk membantu pengertian anak-anak bahwa bertambahnya nada dari satu ke dua membutuhkan perbedaan tingginya nada seperti sedang menaiki anak tangga.

Penjelasan tangga nada dibatasi hanya menggunakan tangga nada C Mayor dan hanya menggunakan tangga nada mayor saja.

Gambar 3.17

(17)

28

Tanda kromatis yang dipakai dalam materi hanya dibatasi menjadi tiga saja yaitu kruis, mol dan tanda pugar. Penjelasan disertai fungsi masing-masing tanda dan contoh penggunaan.

Gambar 3.18 Penjelasan tanda kromatis.

Gambar 3.19

(18)

29

Pada akhir bab pertama diberikan satu Uji Keterampilan. Uji keterampilan ini diberikan untuk menjadi tolak ukur pemahaman anak-anak. Uji keterampilan bermodel aktifitas mencocokkan obyek. Obyek kiri dicocokkan dengan obyek sebelah kanan dengan menggunakan garis panah. Komponen obyek kiri dan kanan adalah beberapa butir materi yang sudah dipelajari dari bab satu.

(19)

30 3. Pelajaran dua mengenal irama.

Pada pelajaran kedua ini anak-anak diajak untuk mengenal susunan irama musik sederhana. Tidak hanya mengenal tapi anak-anak diajak untuk memahami dan berlatih irama musik sederhana. Pelatihan irama dilakukan dengan menggunakan media bahan latih (etude).

Pemberian materi dengan cara menambahkan gambar, kata-kata dan symbol untuk membantu pengertian anak-anak. Materi irama dalam bab dua ini terbatas hanya nilai not setengah dan seperempat saja. Setelah penjelasan materi diberikan juga beberapa empat buah bahan latih sebagai uji keterampilan.

(20)

31

Uji keterampilan dua memiliki empat buah bahan latih.bahan latih nomor satu menggunakan nilai nada seperempat sejumlah empat birama dilanjutkan dengan seperempat dengan istirahat seperempat sejumlah empat birama.

Nomor dua menggunakan not setengah dengan formasi sama dengan nomor satu. Nomor tiga menggunakan sukat 3/4 not seperempat dan nomor empat percampuran not setengah dan seperempat dengan sukat 2/4.

(21)

32 4. Pelajaran tiga mengenal nada.

Pada pelajaran ketiga ini dijelaskan tentang tangga nada dan cara menyanyi dengan nada sederhana. Penjelasan tangga nada meliputi pemberian gambar tangga nada satu oktaf lengkap dengan pemberian nama nada, solmisasi dan angka sebagai sarana mempermudah anak-anak.

Gambar 3.23

Tangga nada satu oktaf.

(22)

33 Gambar 3.24

Bahan ajar latih nada nomor 1-2.

Bahan ajar nomor tiga sampai lima menggunakan tanda sukat 2/4 dan 3/4. Bahan ajar mendapat penambahan tanda kruis untuk setiap nomornya dengan menyertakan tanda kotak putus-putus sebagai penanda.

Gambar 3.25

(23)

34

Setelah anak-anak melakukan latihan dengan bahan ajar, maka diberikan lagu anak-anak sederhana berjudul Twinkle-twinkle Little Star.

Lagu tersebut bertujuan untuk menerapkan hasil bahan ajar latih sebelumnya. Lagu juga diberikan angka dan solmisasi untuk memudahkan anak dalam membaca nada.

Gambar 3.26

Lagu Twinkle-twinkle Little Star.

Untuk menyelesaikan bab dua tentang mengenal nada ini, diberikan uji keterampilan dengan menggabungkan antara nada dan irama, Uji keterampilan dua masih menggunakan lagu yang sama tetapi dengan penambahan irama yang sudah dipelajari di bab sebelumnya.

(24)

35 Gambar 3.27 Uji keterampilan tiga,

5. Pelajaran empat ritme not seperempat dan seperdelapan.

Pelajaran keempat ini diawali dengan lagu anak berjudul Cicak di Dinding. Pemberian lagu diharapkan untuk memancing minat anak-anak untuk belajar.

(25)

36

Setelah lagu Cicak, anak-anak diberikan materi tentang not seperdelapan. Menggunakan bentuk ornag berjalan sebagai ilustrasi not seperdelapan. Menggunakan angka 1 untuk ketukan kuat dan + untuk ketukan lemah.

Gambar 3.29 Ilustrasi not seperdelapan.

Bahan ajar latih untuk bab ini terdiri dari tujuh nomor bahan. Empat nomor pertama adalah bahan ajar latih irama dan tiga nomor berikutnya bahan ajar latih nada. Untuk bahan ajar latih nada sudah terdapat lompatan nada.

Gambar 3.30

(26)

37 Gambar 3.31

Bahan ajar latih irama seperdelapan

(27)
(28)

39

6. Pelajaran lima ritme not seperdelapan dan seperenambelas.

Pelajaran kelima tersebut memperkenalkan not seperenambelas melalui lagu sederhana dengan iringan irama. Lagu sederhana terdiri dari not seperdelapan dan seperenambelas.

(29)

40

Pada bab kelima ini disarankan untuk berlatih dengan kawan atau mengunakan alat bantu seperti metronom untuk mengatur tempo. Dalam bab ini diberikan saran dalam berlatih menggunakan bahan ajar latih nantinya.

Bahan ajar latih terdiri dari empat nomor irama dan tiga nomor irama nada. Pada bahan ajar latih irama terdapat gabungan dari irama seperdelapan dan seperenambelas yang bervariasi.

Bahan ajar latih nada terdiri dari dua latih suara dan satu gabungan antara nada dan irama. Petunjuk kecil diberikan dalam kotak untuk panduan memainkan irama dan nada.

Di akhir bab diberikan uji keterampilan berupa lagu daerah dari Kalimantan Barat berjudul Cik-cik Periok. Uji keterampilan lima menggunakan tiga baris instrumen yaitu bernanyi, bertepuk tangan dan pukul meja. Anak-anak diharapkan bermain dan berlaih dengan kawannya dan melatih kemampuan berkelompok dalam belajar.

Gambar 3.34

(30)

41 Gambar 3.35

Bahan latih ajar irama seperenambelas.

Gambar 3.36

(31)

42 Gambar 3.37

Bahan latih ajar nada seperenambelas.

Gambar 3.38

(32)
(33)

44 7. Pelajaran enam not bertitik.

Dalam bab keenam ini dipaparkan penjelasan tentang not bertitik. Not bertitik diberikan pada pelajaran keenam supaya anak-anak dengan mudah memahami not bertitik dan menggunakannya.

Ketika anak-anak sudah mempunyai dasar latihan tentang irama, mudah bagi mereka untuk mempelajari satu materi tambahan lagi yaitu not bertitik.

Strategi untuk menjelaskan not bertitik adalah dengan menggunakan rumus matematika sederhana ilustrasi olahraga gerakan senam lompat kodok. Pemberian contoh dengan nilai nada not setengah bertitik, lalu dijabarkan dengan menggunakan kalimat matematika sederhana.

Gambar 3.40

(34)

45

Pengertian not bertitik ditambah dengan beberapa contoh nilai nada yang bertitik. Nilai nada tersebut adalah not penuh, setengah, seperempat dan seperdelapan. Contoh not bertitik juga disertai penjabaran notasinya dan juga rumus menghitung ketukan bertitik.

Gambar 3.41

(35)

46

Materi dilanjutkan dengan memberikan dua buah contoh penggunaan not bertitik. Contoh merupakan melodi sederhana yang mempunyai angka sebagai sarana mempermudah membaca not bertitik. Contoh kedua adalah penggalan dari melodi lagu Hymne Guru.

Gambar 3.42

Contoh melodi pertama.

Gambar 3.43

(36)

47

Penjelasan not seperdelapan bertitik bergabung dengan not seperenambelas dilakukan dengan ilustrasi gerakan olahraga senam lompat kodok. Pemberian ilustrasi tersebut bertujuan untuk memberikan pengertian secara gerak. Gerak tersebut adalah ilustrasi dari bunyi not tersebut.

Gambar 3.44

(37)

48

Anak-anak mengalami pelajaran dan Ilustrasi di atas. Bahan ajar

latih irama dan latih nada sudah disusun untuk dipelajari. Bahan ajar latih irama terdiri dari empat nomor dengan menggunakan berbagai nilai not yang sudah dipelajari di bab sebelumnya.

Bahan ajar latih nada terdiri dari dua nomor. Satu nomor lagu bebas dan satu nomor lagu nasional Satu Nusa.

Gambar 3.45

(38)

49

Gambar 3.46

Bahan ajar latih nada dan lagu Satu Nusa.

Di akhir pembelajaran not bertitik diberikan uji keterampilan sebuah lagu nasional berjudul Maju Tak Gentar. Lagu Maju Tak Gentar dipilih karena mempunyai not bertitik seperdelapan dan seperenambelas. Lagu ini disertai dengan iringan irama yang lumayan rumit.

(39)
(40)

51

8. Pelajaran tujuh ansambel media non musikal.

Pelajaran ketujuh ini menjadi bab terakhir pada pengembangan bahan ajar ritme untuk anak umur enam sampai delapan tahun dengan media non musikal. Pada bab ketujuh ini anak diajak untuk membuat suatu kelompok belajar bermain musik, dengan menggunakan media non musikal.

Media non musikal yang digunakan adalah benda yang bisa didapatkan dengan mudah di sekitar anak-anak. Benda tersebut meliputi tamborin, ember, meja, gelas atau botol kaca.

Anak-anak akan membentuk grup non musikal dan bermain musik dengan alat-alat tersebut seperti kesenian drumblek4. Lagu yang dimainkan adalah lagu nasional berjudul Bangun Pemudi Pemuda. Lagu tersebut terdiri dari enam instrumen yang ikut berperan. Instrumen tersebut adalah bernyanyi, pianika, tepuk tangan, tamborin, botol kaca dan ember plastik.

Lagu Bangun Pemudi Pemuda dipilih karena lagu tersebut bertempo sedang dan memiliki aura semangat. Lagi ini cocok untuk dijadikan ansambel dengan media non musikal.

4

(41)

52

(42)

53

(43)

54 Gambar 3.50

(44)

55

B. Kelayakan Bahan Ajar Ritme untuk Anak Umur Enam sampai Delapan

Tahun

Untuk menguji kelayakan sebuah produk perlu diadakan evaluasi terhadap sebuah produk. Evaluasi adalah kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dan memperoleh kesimpulan5. Sebelum melakukan evaluasi penulis terlebih dahulu melakukan uji coba. Uji coba produk yang berupa draft buku bahan ajar dilakukan 6 Mei hingga 20 Juni 2015. Pengujian bahan ajar dilakukan pada enam orang anak berumur enam sampai delapan tahun, dan mengambil dua anak untuk mewakili masing-masing umur.

Setelah melakukan uji coba produk penulis melakukan evaluasi produk. Evaluasi dilakukan dengan membentuk Focus Group Discussion (FGD). FGD ini dilakukan pada 23 Juni 2015 bertempat di gedung Gereja Injil Tanah Jawa (GITJ) Salatiga. FGD dilakukan untuk mendapatkan saran dan pembenahan pada produk, berdasarkan pada konsep yang telah disusun6. FGD ini dihadiri oleh Fery Widodo selaku kepengurusan bidang musik gereja, Martutik selaku bidang sekolah minggu, Juari, Sukarni, Yeyen Yenusanda sebagai orang tua anak, Doan Pujiatmoko sebagai pengajar Gilang Ramadhan Solo, Edy tenaga pengajar sekolah dasar. Penulis juga melakukan evaluasi dari Jeffri Kristianto selaku pengajar mayor drum di FSP pada 25 Juni 2015 secara terpisah.

Penulis mengajukan topik pembahasan buku dan dilanjutkan dengan pendapat masing-masing peserta. FGD tersebut berisikan empat topik bahasan. Topik yang diajukan penulis adalah desain sampul buku, isi materi, desain buku, dan bahasa pengantar.

Pembahasan topik pertama tentang sampul buku tidak ada masalah terhadap sampul. Sampul buku cukup menarik dengan bergambarkan ketipung dan bertuliskan Ayo Belajar Musik. Saran masuk dari Bpk Fery Widodo agar sampul dibuat mewakili masa kanak-kanak. Ibu Martutik memberikan saran agar mengeksplorasi warna untuk sampul dan mewakili masa kanak-kanak atau

5

M. Sobry Sutikno.Metode dan Model-model Pembelajaran (Lombok: Penerbit Holistica, 2014) Hlm. 180.

6

(45)

56

menampilkan anak-anak sebagai sampulnya. Bpk Edy memberikan saran agar sampul tidak hanya sekedar gambar tetapi memiliki arti khusus dan warna yang menarik.

Pembahasan topik kedua tentang isi materi sudah baik dan bisa dipelajari anak-anak. Di awal materi diberikan kumpulan teori yang bisa dipakai sampai di akhir pembelajaran. Tanggapan tentang bahan ajar Bpk Edy memberikan komentar tentang penggunaan lagu anak sudah bagus tetapi menyarankan penambahan lagu nasional. Penambahan lagu nasional juga harus dipilih agar anak-anak mengenal kembali lagu-lagu nasional. Menurut Bpk Fery Widodo berpendapat materi bahan ajar cukup menarik dan sederhana untuk dipelajari anak-anak. Pemilihan lagu yang mencerminkan hasil materi yang sudah dipelajari setiap bab. Penjelasan tulisan musik membantu dalam memahami materi tidak seperti buku lain yang langsung pada materi. Pemberian saran menggunakan lagu rohani untuk anak-anak.

Menurut Bpk Doan Pujiatmoko semua lagu mencerminkan bagian materi yang sudah dipelajari. Materi tidak terfokus pada satu instrumen memberikan kemudahan bagi anak-anak dalam belajar. Kekurangan materi pada penggunaan angka 1,2,3,4 untuk menjadi penanda ketukan tidak ada, dan pelajaran ketujuh yang mengharuskan anak-anak bermain berkelompok tetapi akan menjadi baik ketika diaplikasikan kepada pengajaran kelas dengan materi yang sama. Jeffry kristianto memberikan saran perlunya sebuah target waktu pembelajaran, dan materi tambahan seperti penambahan tangga nada, not 1/32 untuk buku selanjutnya.

Pembahasan topik ketiga tentang desain buku mendapatkan beberapa evaluasi. Evaluasi dari Ibu Martutik adalah penambahan simbol berupa gambar yang mencerminkan materi yang dipelajari. Jeffry Kristianto menambahkan perlunya warna untuk menambah menarik penampakan buku.

(46)

57

materi. Anak-anak cukup peka untuk berimajinasi sehingga penggunaan kata dan kalimat harus diperhatikan. Menggunakan bahasa yang terlalu gaul akan menimbulkan kesalahan dan pergeseran arti materi. Menurut Ibu Martutik penggunaan bahasa pengantar cukup bagus. Bahasa tidak terlalu gaul dan tidak terlalu kaku, adanya kalimat himbauan yang bersifat dialogis membuat pemberian materi lebih hidup. Ketika anak-anak mengalami kesulitan maka orang tua atau pengajar mampu menjelaskan dengan mudah terbantu oleh bahasa tulisan yang mudah dimengerti.

Tanggapan penulis tentang topik pertama tentang desain sampul buku. Sampul buku yang dipakai sekarang dinilai penulis cukup menarik anak tetapi penulis setuju dengan masukan bahwa sampul buku harus bertema kanak-kanak dan memiliki arti khusus dalam dalam tersebut. Penulis akan membuat sampul yang baru dengan berdasarkan rincian di atas.

Topik kedua menanggapi masukan dari Bpk Doan Pujiatmoko tentang angka 1,2,3,4 sebagai penanda ketukan dirasa sebagai ide yang baik dalam bahan ajar dan akan ditambahkan pada penjelasan materi. Penulis akan menambahkan angka tersebut tetapi menghilangkan angka ketukan dengan bertambahnya tingkat materi, sehingga anak-anak tidak cenderung membaca angka dan tidak mandiri dengan ketukan. Penggunaan lagu nasional juga dirasa ide yang baik dan wajib untuk diajarkan. Lagu rohani tidak ditambahkan karena bahan ajar ini bersifat untuk semua anak-anak, bukan untuk kalangan agama tertentu. Pembelajaran ketujuh yang mengharuskan anak-anak bermain berkelompok bersifat pilihan. Hal ini ada dikarenakan penulis ingin menerapkan hasil pembelajaran bahan ajar latih nada dan latih irama dengan bermain sebuah lagu dan menerapkan irama dan nada yang sudah dipelajari.

Target waktu dan penambahan materi berkala pada bahan ajar selanjutnya merupakan ide yang baik dan akan dipikirkan setelah penulis lulus dari Fakultas Seni Pertunjukan.

(47)

58

penyusunan, maka penulis menjelaskan produk tersebut hanya sampai pada draft buku saja dan akan disempurnakan setelah lulus studi.

Gambar

Gambar 3.12
Gambar 3.13
Gambar 3.15 Contoh penggunaan dinamika.
Gambar 3.16
+7

Referensi

Dokumen terkait

Theories on guilty feeling, defense mechanisms, and self-concept are combined to find out the influence of guilty feeling upon the main character’s self- concept.. It is started by

Esimerkiksi aasialaisilla on korkeampi toleranssi korkean väentiheyden alueella viihtymiseen kuin länsimaalaisilla, jotka eivät ole tottuneet siihen (Al-Kodmany,

Sering dijumpai dikalangan militer atau pekerja fisik lainnya yang tinggal di daerah iklim panas. Tampak adanya bintik papulovesikal kemerahan pada kulit yang

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengevaluasi kesesuaian tingkat kenyamanan termal, visual, dan akustik lingkungan pabrik dengan standard yang berlaku, dan

sementara untuk beristirahat apabila mereka lelah selama wisatawan berada di daerah yang ia kunjungi, baik itu hotel, losmen maupun villa dengan kenyamanan dan pelayanan

Gambar ini memperlihatkan keberadaan zona favourable dominan berada pada bagian tengah (selatan) daerah penelitian yang ditunjukkan oleh batuan dengan nilai

Dikarenakan masuknya bahan bahan beracun sehingga tanah menjadi tercemar, biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;

Hasil penelitian bahwa strategi pencitraan yang dilakukan oleh Dinas Penerangan TNI AU adalah melakukan tindakan pencegahan terhadap krisis yang terjadi, dengan