EFEKTIVITAS BAHAN AJAR MANDIRI SISWA SMA PADA MATERI SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR MELALUI EMPAT TAHAP
PENGOLAHAN BAHAN AJAR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Kimia
Oleh
Evi Marfuah 0800747
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Efektivitas Bahan Ajar Mandiri Siswa SMA pada Materi
Sifat-sifat Periodik Unsur Melalui Empat Tahap Pengolahan
Bahan Ajar
Oleh Evi Marfuah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Evi Marfuah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
November 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
EVI MARFUAH
EFEKTIVITAS BAHAN AJAR MANDIRI SISWA SMA PADA MATERI SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR MELALUI EMPAT TAHAP PENGOLAHAN BAHAN
AJAR
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing 1
Dr. Paed. Sjaeful Anwar NIP. 196208201987031002
Pembimbing 2
Dr. rer.nat. Omay Sumarna, M.Si. NIP. 196404101989031025
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Kimia
Absract
The entitle of this study was “Effectiveness of the Self Instructional Material for High School Students in the Material Periodic Properties of the Elements Through Four Stages Processing Material”. The aim of this study was to describe of instructional material processing and the effectiveness of material Periodic Properties of the Elements. The subject consisted of fifteen students of High School in Bandung. The results of this study were instructional materials of properties of the elements periodic processed through the four stages of processing which consists of instructional material selection, structuring, characterization, and reduction. Form of reduction used in the instructional material properties of elements periodic were analogy with images, tables, graphs, particularization, characterization, and reduction. The readability of instructional material was in to high category with a percentage 76%. The effectiveness of instructional material was in to high category. The effectiveness characterized by the ability of student to write main idea with a percentage 78% and the percentage of students posttest result by 71%. Processing of this instructional material should be develoved in the presence of other material in the form of textbook, hand-out, and other kinds of instructional material.
Keywords : Effectiveness Instructional Material , Periodic Properties of the Elements , Four Stages Instructional Material Processing , Self Instructional Material.
Abstrak
Penelitian ini berjudul “Efektivitas Bahan Ajar Mandiri Siswa SMA pada Materi Sifat-sifat Periodik Unsur Melalui Empat Tahap Pengolahan Bahan Ajar” dan bertujuan untuk mendeskripsikan pengolahan dan efektivitas bahan ajar sifat-sifat periodik unsur. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan subjek penelitian siswa dari berbagai SMA di Bandung sebanyak 15 orang. Hasil dari penelitian ini adalah bahan ajar sifat-sifat periodik unsur yang diolah melalui empat tahap pengolahan bahan ajar yang terdiri dari seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi. Bentuk reduksi yang digunakan pada bahan ajar sifat-sifat periodik unsur adalah analogi dengan gambar, tabel, grafik, partikularisasi, contoh, dan generalisasi. Keterbacaan bahan ajar sifat-sifat periodik unsur ini tergolong ke dalam kategori tinggi dengan persentasi 76%. Efektivitas bahan ajar ini tergolong ke dalam kategori tinggi ditandai dengan kemampuan siswa dalam menuliskan ide pokok sebesar 78% dan dengan persentasi hasil postes siswa sebesar 71% . Pengolahan bahan ajar ini hendaknya dikembangkan pada materi lain dan adanya penelitian lanjutan dengan mengembangkan bahan ajar ini ke dalam bentuk buku ajar, hand-out, atau jenis bahan ajar lainnya secara lengkap.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAN ...i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ...iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GRAFIK ...ix
DAFTAR LAMPIRAN ...xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Pembatasan Masalah ... 3
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Hasil Penelitian ... 4
F. Anggapan Dasar ... 4
G. Penjelasan Istilah ... 5
H. Struktur Organisasi Skripsi ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar ... 6
B. Pengolahan Bahan Ajar ... 7
D. Kekhasan Bahan Ajar Kimia ... 16
E. Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar... 18
F. Keterbacaan ... 18
G. Mempelajari Bahan Ajar ... 19
H. Tinjauan Materi Sifat-sifat Periodik Unsur ... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 22
B. Prosedur Penelitian... 22
C. Subjek Penelitian ... 25
D. Instrumen Penelitian... 25
E. Uji Validitas Instrumen ... 25
F. Teknik Pengolahan Data ... 26
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pengolahan Bahan Ajar Sifat-sifat Periodik Unsur ... 28
B. Tingkat Keterbacaan Bahan Ajar Sifat-sifat Periodik Unsur ... 34
C. Efektivitas Bahan Ajar Sifat-sifat Periodik Unsur ... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 60
B. Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 61
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1 Alur Penelitian ... 24
4.1 Strukturisasi Materi Sifat-sifat Periodik Unsur ... 29
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Karakterisasi Materi Sifat-sifat Periodik Unsur ... 30
4.2 Bentuk Reduksi pada Materi Jari-Jari Atom ... 31
4.3 Bentuk Reduksi pada Materi Energi Ionisasi ... 32
4.4 Bentuk Reduksi pada Materi Afinitas Elektron ... 33
4.5 Bentuk Reduksi pada Materi Keelektronegatifan ... 33
4.6 Kemampuan Siswa dalam Menuliskan Ide Pokok pada Materi Jari-jari Atom ... 39
4.7 Kemampuan Siswa dalam Menuliskan Ide Pokok pada Materi Energi Ionisasi ... 46
4.8 Kemampuan Siswa dalam Menuliskan Ide Pokok pada Materi Afinitas Elektron ... 48
4.15 Kemampuan Siswa Dalam Menuliskan Ide Pokok Pada Materi Keelektronegatifan ... 50
4.17 Konsep-konsep yang diteskan ... 51
4.18 Pemahaman Siswa Pada Materi Sifat-Sifat Peiodik Unsur ... 52
4.19 Pretes-Postes pada Materi Jari-jari Atom ... 54
4.2 Pretes dan Postes Pada Materi Energi Ionisasi ... 55
4.21 Prestes dan Postes pada Materi Afinitas Elektron ... 57
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
4.1 Keterbacaan Materi Pengertian Jari-Jari Atom ... 35
4.2 Keterbacaan pada Materi Hubungan Jari-Jari Atom dengan Nomor Atom dalam Sistem Periodik Unsur. ... 35
4.3 Keterbacaan pada Materi Hubungan Jari-jari Atom dengan Nomor Atom dalam satu periode pada sistem periodik unsur ... 36
4.4 Keterbacaan pada Materi Faktor Jari-jari Atom yang dipengaruhi oleh Jumlah Kulit Elektron ... 36
4.5 Keterbacaan Pada Materi Jari-Jari Atom Dipengaruhi Oleh Gaya Tarik Inti Terhadap Elektron ... 37
4.6 Keterbacaan Materi Jari-jari Atom dipengaruhi oleh Gaya Tolak antar Elektron ... 37
4.7 Keterbacaan pada Materi Faktor yang Mempengaruhi Jari-jari Atom ... 38
4.8 Keterbacaan Siswa pada Konsep Jari-Jari Atom ... 38
4.10 Keterbacaan pada Gambar 1 ... 41
4.11 Keterbacaan Gambar 2 ... 41
4.12 Keterbacaan Pada Gambar 3 ... 42
4.13 Keterbacaan Gambar 4 ... 43
4.14 Keterbacaan Gambar 5 ... 43
4.15 Kterbacaan Gambar 6 ... 44
4.16 Keterbacaan Gambar 8 ... 45
4.17 Keterbacaan pada Materi Enegi Ionisasi ... 45
4.18 Keterbacaan Gambar pada Materi Energi Ionisasi... 47
4.19 Keterbacaan pada Materi Afinitas Elektron ... 47
4.20 Keterbacaan Gambar pada Materi Afinitas Elektron……….49
4.23 Keterbacaan Gambar dan Tabel pada Materi Keelektronegatifan ... 51
4.24 Pretes-Postes ... 53
4.25 Pretes-Postes pada Materi Jari-jari Atom ... 54
4.28 Pretes-Postes pada Materi Energi Ionisasi ... 56
4.29 Pretes dan Postes pada Materi Afinitas Elektron ... 58
DAFTAR LAMPIRAN
1. PENGOLAHAN BAHAN AJAR
1.1 Seleksi Bahan Ajar ... 65
1.2 Strukturisasi Bahan Ajar ... 70
1.3 Karakterisasi Bahan Ajar ... 71
1.4 Reduksi Didaktik Bahan Ajar ... 77
1.5 Perbandingan Bentuk Reduksi... 93
2. PERANGKAT INSTRUMEN PENELITIAN 2.1 Lembar Validasi Instrumen Penulisan Ide Pokok ... 113
2.2 Instrumen Keterbacaan Bahan Ajar dan Penulisn Ide Pokok ... 130
2.3 Lembar Validasi instrumen tes tertulis berbentuk pilihan ganda ... 149
2.4 Instrumen tes tertulis pilihan ganda ... 160
3. DATA HASIL PENELITIAN 3.1 Tingkat Keterbacan Bahan Ajar Sifat-sifat Periodik Unsur ... 163
3.2 Skor Hasil Penulisan Ide Pokok ... 170
3.3 Tingkat Keterbacaan Gambar, Tabel, dan Grafik ... 171
3.4 Hasil Pretes ... 177
3.5 Hasil Postes ... 178
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Ukuran keberhasilan kegiatan pembelajaran kimia adalah tercapainya
kompetensi siswa dalam menguasai materi kimia melalui pencapaian tujuan
pembelajaran kimia. Salah satu tujuan pembelajaran kimia menurut Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP, 2006) adalah memahami konsep-konsep
kimia dan saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah
dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. Siswa yang dapat mencapai tujuan
tersebut dapat dianggap sebagai siswa yang berhasil. Sedangkan siswa yang tidak
mampu mencapai tujuan tersebut dapat dikatakan sebagai siswa yang mengalami
kesulitan dalam memahami kimia. Oleh karena itu, perlu adanya sarana yang
memadai bagi siswa agar tercapainya kompetensi siswa dalam menguasai materi
kimia, salah satu sarana pembelajaran kimia adalah bahan ajar sebagai sumber
belajar bagi siswa.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Djamaludin Kantao dalam
Muslich (2010) bahwa ada perbedaanhasil belajar berdasarkan ketersediaan buku
teks di tangan siswa. Kelompok siswa yang ketersediaan buku teksnya berkategori
baik memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kelompok siswa yang ketersediaan buku teksnya berkategori cukup, sedangkan
kelompok siswa yang ketersediaan buku teksnya berkategori cukup memperoleh
hasil belajar yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok siswa yang
ketersediaan buku teksnya berkategori kurang. Oleh karena itu, untuk mencapai
keberhasilan dalam belajar diperlukan sumber belajar yang bisa menunjang
keberhasilan siswa. Salah satu sumber belajar adalah bahan ajar.
Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan berupa seperangkat materi
yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu guru/instruktur
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan memungkinkan siswa untuk
belajar (Depdiknas, 2010). Ada dua dimensi dalam mempelajari bahan ajar, yaitu
sebenarnya agar mendukung pembelajar dalam menguasai konsep. Akan tetapi,
siswa hanya dapat belajar dari apa yang mereka bisa baca dan pahami, dan bahan
ajar terkenal sulit untuk dipahami (Swanepoel, 2010). Oleh karena itu, diperlukan
tahapan dalam pengolahan bahan ajar kimia agar bahan ajar tersebut benar secara
keilmuan dan memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi agar mudah dipahami oleh
siswa.
Dalam pengolahan bahan ajar, terdapat empat tahapan yang harus
dilakukan. Tahapan tersebut adalah proses seleksi, strukturisasi, karakterisasi dan
reduksi didaktik (Anwar,2012). Pada proses seleksi, guru dituntut untuk memilih
dan memilah berbagai informasi yang diperlukan sehingga informasi yang
diambil merupakan informasi yang benar-benar diperlukan dan berhubungan
langsung dengan materi bahan ajar. Bahan ajar yang telah diseleksi kemudian
dibuat struktunya, sesuai dengan struktur bidang keilmuan masing-masing. Dalam
pengembangan bahan ajar dari judul-judul materi yang telah terstruktur, setiap
bahan ajar akan memiliki karakteristik yang khas. Setiap konsep atau segmen
penjelasan bahan ajar memiliki karakter mudah dan sulit . Konsep yang sukar bisa
memiliki karakter abstrak, rumit, dan kompleks. Tahap reduksi (reduksi didaktik)
diperlukan apabila konsep bersifat sulit.
Konsep-konsep kimia oleh sebagian besar siswa dianggap cukup sulit
untuk dipahami. Sirhan (2007) mengemukakan bahwa kimia merupakan salah
satu mata pelajaran yang dianggap sulit . Kesulitan tersebut disebabkan oleh sifat
dari konsep-konsep ilmu kimia yang memiliki tingkat keabstrakan dan
kekompleksan yang tinggi. Di samping itu, konsep-konsep yang harus dipahami
oleh siswa tersebut banyak, akan tetapi waktu yang tersedia sedikit. Agar
konsep-konsep kimia tersebut mudah dipahami oleh siswa,sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung, guru harus melakukan interaksi terlebih dahulu dengan bahan ajar
atau dengan istilah lain pengolahan bahan ajar. Konsep yang abstrak diolah
menjadi konkrit dan konsep yang kompleks diolah menjadi konsep yang
Pada penelitian ini, materi yang akan diolah dengan empat tahap
pengolahan bahan ajar adalah sifat-sifat periodik unsur, karena materi sifat-sifat
periodik unsur ini bersifat abstrak, terutama pada konsep jari-jari atom, energi
ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Faisah (2007), secara kesuluruhan siswa mengalami kesulitan pada
konsep sifat-sifat periodik unsur, sehingga konsep tersebut masih perlu
disederhanakan dengan cara reduksi didaktik agar lebih mudah dipahami oleh
siswa.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka judul penelitian yang diambil
adalah “Efektivitas bahan ajar mandiri siswa SMA pada materi sifat-sifat
periodik unsur melalui empat tahap pengolahan bahan ajar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakangyang telah diuraikan, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengolahan bahan ajar yang khas pada materi sifat-sifat periodik
unsur melalui empat tahap pengolahan bahan ajar?
2. Bagaimana aspek keterbacaan bahan ajar sifat-sifat periodik unsurmelalui
empat tahap pengolahan bahan ajar?
3. Bagaimana efektivitas penggunaan bahan ajar sifat-sifat periodik unsur
melalui empat tahap pengolahan bahan ajar sebagai bahan ajar mandiri siswa
SMA?
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal
berikut:
1. Bahan ajar sifat periodik unsur yang diolah dibatasi pada materi
sifat-sifat periodik unsur untuk siswa SMA kelas X yang meliputi konsep jari-jari
atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan.
2. Kategori keterbacaan bahan ajar meliputi sangat mudah, mudah, sedang, sulit,
3. Efektivitas bahan ajar dilihat dari kemampuan siswa dalam menulisakan ide
pokok dan peningkatan tes tertulis pretes-postes.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan pengolahan dan efektivitas bahan ajar sifat-sifat periodik unsur
melalui empat tahap pengolahan bahan ajar sebagai bahan ajar mandiri siswa
SMA.
E. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain:
1. Bagi siswa:
Memudahkan dalam mempelajari kimia, khususnya pada materi sifat-sifat
periodik unsur.
2. Bagi guru:
Memperoleh gambaran dan acuan dalam menyusun bahan ajar sifat-sifat
periodik unsur melalui empat tahap pengolahan bahan ajar
3. Bagi peneliti lain:
Memperolah acuan untuk penyempurnaan penelitian selanjutnya.
F. Anggapan Dasar
Anggapan dasar yang dijadikan landasan pada penelitian ini adalah:
1. Siswa telah belajar materi sifat-sifat priodik unsur yang diolah melalui empat
tahap pengolahan bahan ajar secara optimal.
2. Bahan ajar kimia telah memenuhi kriteria seleksi.
G. Penjelasan Istilah
1. Efektivitas kesesuaian hasil yang dicapai dengan tujuan yang akan dicapa.
Stress (dalam Rohmayanti, 2011).
2. Bahan ajaradalah segala bentuk bahan berupa seperangkat materi yang
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan memungkinkansiswa
untuk belajar (Depdiknas, 2010).
3. Empat tahap pengolahan bahan ajar terdiri dari seleksi, strukturisasi,
karakterisasi, dan reduksi didaktik ( Anwar, 2012).
H. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi dalam penulisan skripsi ini disusun secara sistematis
terbagi menjadi lima bab. Bab pertama merupakan pendahuluan yang
menampilkan latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, anggapan dasar, penjelasan istilah, dan
struktur organisasi skripsi.
Bab kedua membahas tinjauan umum bahan ajar yang meliputi bahan ajar,
pengolahan bahan ajar, teori reduksi didaktik, kekhasan bahan ajar kimia,
efektivitas penggunaan bahan ajar, mempelajari bahan ajar, keterbacaan, dan
tinjauan materi sifat-sifat periodik unsur.
Bab ketiga merupakan metodologi penelitian yang meliputi metode
penelitian, prosedur penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian, uji
validitas instrumen, dan teknik pengolahan data.
Bab keempat membahas hasil penelitian yang meliputi pengoalahn bahan
ajar sifat-sifat periodik unsur, tingkat keterbacaan bahan ajar sifat-sifat periodik
unsur, dan efektivitas bahan ajar sifat-sifat periodik unsur.
Bab kelima merupakan bagian akhir dari skripsi ini yang terdiri dari
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala,
peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang (Nana Sudjana: 2012).
Penelitian ini berusaha untuk mendeskripsikan pengolahan bahan ajar sifat-sifat
periodik unsure melalui empat tahap pengolahan bahan ajar dan keefektivannya.
B. Prosedur Penelitian
Pengertian prosedur dalam KBBI (2003) ialah 1) tahap kegiatan untuk
menyelesaikan suatu aktivitas; dan 2) metode langkah demi langkah secara pasti
dalam memecahkan suatu masalah. Prosedur penelitian merupakan tahap
kegiatan langah demi langkah yang dilakukan dalam penelitian.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini ialah sebagai
berikut:
1. Menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) SMA serta buku sumber kimia yang relevan
pada pokok bahasan sifat-sifat periodik unsur kelas X.
2. Mengolah bahan ajar melalui empat tahap pengolahan bahan ajar, yaitu
seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi.
3. Melakukan validasi bahan ajar sifat-sifat periodik melalui empat tahap
pengolahan bahan ajar.
4. Membuat instrumen kesesuaian isi bahan ajar dengan kurikulum,
keterbacaan bahan ajar, ide pokok , dan tes tertulis pilihan ganda.
5. Melakukan validasi instrumen.
6. Melaksanakan pretes.
7. Siswa mempelajari bahan ajar sifat-sifat periodik unsur secara mandiri.
9. Melaksanakan pos tes.
10.Mengolah data hasil tertulis.
11.Menganalisis data hasil tes tertulis.
12.Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis data.
Secara umum, langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Analisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar KTSP Kimia SMA kelas X
Pengolahan bahan ajar sifat-sifat periodik unsur melalui empat tahap pengolahan bahan ajar (Seleksi, Strukturisasi, Karakterisasi, dan reduksi
didaktik
Pembuatan instrumen berupa tes objektif pilihan ganda Pembuatan Instrumen penelitian
berupa uji keterbacaan, kesesuain isi
Validasi Instrumen
Revisi instrumen
Validasi Instrumen
Pembelajaran bahan ajar sifat-sifat unsur secara mandiri
Menuliskan ide pokok tiap paragraf dan mengisi angket keterbacan Pretes
Pengolahan Data dan Pembahasan Validasi dan Revisi bahan ajar
Revisi Instrumen
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa dari berbagai SMA di Bandung
sebanyak 15 orang yang tergabung dalam lembaga Mahacita Peduli Indoesia.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu instrumen
uji keterbacaan, ide pokok, dan tes tertulis.
1. Instrumen Keterbacaan Bahan Ajar
Bahan ajar sifat-sifat periodik unsur yang diolah dengan empat tahap
pengolahan bahan ajar dilengkapi dengan kolom penulisan ide pokok tiap
paragraf. Kolom penulisan ide pokok ini merupakan instrumen untuk mengukur
kemampuan siswa dalam menuliskan ide pokok. Selain kolom ide pokok, bahan
ajar dilengkapi dengan angket untuk mengukur keterbacaan bahan ajar dengan
kriteria sangat mudah, mudah, sedang, sulit, dan sangat sulit. Untuk analisis
gambar dilengkapi dengan angket dengan kriteria sangat menarik, menarik,
sedang, tidak menarik, dan sangat tidak menarik.
2. Tes tertulis
Bentuk instrumen tes yang digunakan adalah pilihan ganda (tes objektif) 5
option sebanyak 20 butir soal. Tes ini diberikan dua kali ketika pretes dan postes.
Tujuannya adalah untuk mengukur keefektivan bahan ajar sifat-sifat periodik
unsur.
E. Uji Validitas Instrumen
Suatu instrumen yang valid adalah instrumen yang dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010). Oleh sebab itu perlu
dilakukan validasi intrumen. Penentuan validitas instrumen keterbacaan dan
penulisan ide pokok serta tes tertulis pada penelitian ini digunakan pendapat para
F. Teknik Pengolahan Data
1. Penelitian Penulisan Ide Pokok Dan Tingkat Keterbacaan Bahan Ajar
a. Menentukan ide pokok yang terdapat dalam bahan ajar.
b. Menentukan skor jawaban untuk penulisan ide pokok. Setiap siswa
yang menuliskan satu ide pokok dengan benar diberi skor 1.
c. Memeriksa jawaban siswa, serta memberikan skor.
d. Mengolah skor total penulisan ide pokok dan keterbacaan dalam
bentuk persentase (%). Untuk menghitung persentase yang diperoleh
siswa, digunakan rumus sebagai berikut:
S
Keterangan:
S = Nilai akhir
X = Jumlah skor yang diperoleh siswa setiap konsep
Y = Jumlah konsep maksimal
e. Merata-ratakan persentase skor total. Untuk menghitung rata-rata
persentase yang diperoleh, digunakan rumus sebagai berikut:
f. Menafsirkan data persentase berdasarkan kriteria yang terdapat dalam
lempiran.
g. Memeriksa angket tingkat keterbacaan.
h. Menghitung jumlah siswa yang memiliki tingkat keterbacaan sangat
mudah, mudah, sedang, sulit, dan sangat sulit.
i. Menggabungkan jumlah siswa yang memiliki kriteria sangat mudah
dan mudah menjadi kriteria mudah serta sangat sulit dan sulit menjadi
kriteria sulit .
j. Mengubah siswa yang menyatakan mudah, sedang, dan sulit dalam
bentuk presentase %.
2. Pengolahan Data Hasil Tes Tertulis
Untuk data hasil tes tertulis dilakukan pengolahan data sebagai berikut:
a. Menentukan kunci jawaban dari setiap butir soal tes tertulis.
b. Menentukan skor pada jawaban.
Skor jawaban yang benar untuk tiap soal adalah satu, sedangkan skor
jawaban salah adalah nol.
c. Memeriksa jawaban siswa hasil pretes dan postes.
d. Menghitung skor total siswa dengan menjumlahkan skor masing-masing
soal.
e. Mengolah skor yng diperoleh siswa dalam bentuk persentase
Persentase (%) Tafsiran
0 Tidak ada
1-25 Sebagian kecil
26-49 Hampir setengahnya
50 Setengahnya
51-75 Sebagian besar
76-99 Hampir seluruhnya
100 Seluruhnya
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Bahan ajar sifat-sifat periodik unsur diolah melalui empat tahap pengolahan
bahan ajar yang terdiri dari seleksi, strukturisasi, karakterisasi, dan reduksi.
Pada tahap seleksi digunakan delapan sumber bahan ajar, pada proses
strkturisasi diasilkan struktur makro materi sifat-sifat periodik unsur, pada
proses karakterisasi ditemukan materi sifat-sifat periodik unsur yang abstrak
dan kompleks. Bentuk reduksi yang digunakan pada bahan ajar sifat-sifat
periodik unsur adalah analogi dengan gambar, tabel, grafik, partikularisasi,
analogi dengan contoh, dan generalisasi.
2. Aspek keterbacaan bahan ajar meliputi tingkat keterbacaan bahan ajar,
keterbacaan gambar, dan penulisan ide pokok. Keterbacaan bahan ajar
sifat-sifat periodik unsur ini tergolong ke dalam kategori tinggi dengan persentasi
76% dan penulisan ide pokok sebesar 78%.
3. Efektivitas bahan ajar ini tergolong ke dalam kategori tinggi ditandai dengan
kemampuan siswa dalam menuliskan ide pokok sebesar 78% dan dengan
persentasi hasil postes siswa sebesar 71%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, dipaparkan saran sebagai
berikut.
1. Pengolahan bahan ajar melalui empat tahap pengolahan bahan ajar diharapkan
dapat dikembangkan pada materi lain dengan memperhatikan kriteria bahan
ajar yang baik.
2. Adanya penelitian lanjutan dengan mengolah bahan ajar sifat-sifat periodik
melalui empat tahap pengolahan ini ke dalam bentuk buku ajar, hand-out,
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, S. (2012). Pengolahan Bahan Ajar. Tidak diterbitkan.
Arikunto, S. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.
Chang, Raymond. (2004). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Devi, Poppy. (2009). Kimia SMA kelas X.Jakarta:Pusat perbukuan
Direktorat Pembinaan SMA. (2010). Juknis Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta:
Depdiknas.
Dubay, William. (2004). The Principle of Readability. New York: McGraw-Hill
Faisah, Yuni. (2007). Analisis Kesulitan Siswa SMA Kelas 1 pada Pokok Bahasan
Sifat-sifat Periodik Unsur. Skripsi pada FPMIFA UPI. Bandung: Tidak
diterbitkan.
Firman, Harry. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia.
Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Gilliland, John. (1972). Readability. London: Hordder and Stoughton.
Henrickson, Charles. (2005). Chemistry. Canada: Wiley Publishing, Inc.
Ismunandar. (2006). Terjemahan Buku Teks Pengantar Kimia. Tidak Diterbitkan.
Jensen, William. (2012). When Was Electronegativy First Quantified? I. Journal
Chem., Educ. (88). 94-96.
Koentjaraningrat. (1990). Metode-Metode Penelitan Kemasyarakatan. Jakarta:
Lehren. (2005). Das didaktische Kernproblem. Weinheim: NHHL.
Mahardika, I Ketut. (2012). Pengembangan Bahan Ajar Mekanika Untuk
Meningkatkan Kemampuan Representasi Verbal, Matematis, Gambar,
dan Grafik Mahasiswa Calon Guru Fisika. Disertasi Doktor pada SPs UPI
Bandung: tidak diterbitkan.
Muslich, Masnur. (2010). Text Book Writing: Dasar-dasar Pemahaman,
Penulisan, dan Pemakaian Buku Teks. Jogjakarta: Arruz-Media.
Myers, Richard.( 2003). The Basics of Chemistry. London: Greenwood Press.
Rohmayanti, Etty. (2011). Efektivitas Program Imtaq dalam meningkatkan
kemampuan baca tulis Al-Quran pada siswa kelas VIII SMP Negeri 13
Malang. Skripsi pada Fakultas Tarbiyah UIN Malik Ibrahim Malang.
Malang: Tidak diterbitkan.
Safitri, Yuliani. (2013). Pengembangan Bahan Ajar dengan Pendekatan SAVI
dalam pembelajaran Matematika di kelas IX MTs. Artikel pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi. Jambi: Tidak
diterbitkan.
Silberberg. (2007). Principles of General Chemistry. New York: McGraw-Hill
Sirhan, Ghassan Abdel-Aziz Ahmad. (2000) . A study of the effects of
pre-learning on first year university chemistry students. Turkish: Centre for
Science Education Faculty of Science The University Of Glasgow.
Sirhan, Ghassan. (2007). Learning Difficulties in Chemistry. Journal of Turkish
Sugiyono. (2010). Metoda Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Bandung.
Swanepoel, Sarita. (2010). The assessment of the quality of science education
textbooks:Conceptual framework and instruments for analysis. Afrika
Selatan: UNIVERSITY OF SOUTH AFRICA.
Syukri S. (1999). Kimia Dasar 1. Bandung: Penerbit ITB.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (2003).
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.