BAB III
METODE PENELITIAN
1.1Jenis Penelitian.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas atau PTK.
PTK adalah suatu penelitian yang bersiklus dengan berbagai alternatif
tindakan yang bertujuan untuk mengatasi masalah pembelajaran di dalam
kelas, yang pada akhirnya meningkatkan hasil belajar peserta didik Soesilo
(2014 : 11). Selain itu PTK juga didefinisikan sebagai suatu bentuk
penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan
tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik
pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Oleh karena itu PTK
terkait erat dengan persoalan praktik pembelajaran sehari-hari yang
dihadapi oleh guru menurut Suyanto dalam Soesilo (2014 : 12).
Bentuk PTK yang digunakan oleh penulis adalah “Guru Sebagai Peneliti” dimana guru berperan dalam proses penelitian yang dilakukan, tujuan utama dari penelitian bentuk ini adalah untuk meningkatkan
praktik-praktik pembelajaran atau bantuan untuk mengatasi persoalan
yang dihadapi siswa di kelas Soesilo (2014 : 13). Secara sederhana alur
pelaksanaan tindakan kelas sebagai berikut :
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas
Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Mc. Taggart dalam
Tampubolon (2014: 155) Dengan mengacu pada refleksi awal tersebut
maka dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan prosedur sebagai
berikut:
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan tindakan
3. Observasi
4. Refleksi
1.2Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian di KB Virgo
Maria 2 Bawen. Penulis mengambil lokasi tersebut karena mudah
mendapat akses masuk ke sekolah, sehingga penulis dapat dengan
mudah mencari informasi yang dibutuhkan.
2. Waktu Penelitian
Dengan berbagai pertimbangan dan alasan penulis sudah menetapkan
waktu penelitian yang direncanakan dalam 1 bulan, dari hari senin
tanggal 25 Juli sampai dengan hari senin 22 Agustus.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diambil oleh penulis adalah Kelompok
Bermain Virgo Maria 2 Bawen dengan jumlah murid 10 orang.
3.3Variable Penelitian
Berdasarkan judul penelitian, maka variabel bebas dalam penelitian
ini adalah kemampuan berbicara siswa dan variabel terikatnya adalah
kegiatan bercerita bagi siswa. Kemampuan berbahasa yang dimaksud
adalah kemampuan anak dalam menyampaikan keinginannya atau
3.4Alat Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang diperoleh berupa :
1. Observasi yaitu pengamatan yang bertujuan untuk mendapatkan
data tentang suatu masalah. Data tersebut yaitu dengan mengamati
anak ketika mengikuti proses pembelajaran didalam kelas.
2. Daftar Cek yaitu dengan memberikan cek pada indikator
pencapaian sesuai dengan kemampuan anak
(Pengembangan dari Permendikbud No. 146 tahun 2014)
Daftar cek untuk pra siklus
No Indikator 1 2 3
1 Anak dapat mengungkapkan apa yang dia
ketahui tentang tema pembelajaran
2 Anak dapat bercakap-cakap dengan teman
sekelasnya
3 Anak dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan sederhana
Daftar cek untuk siklus 1 tindakan ke 1
No Indikator 1 2 3
1 Anak dapat mengungkapkan atau
mengucapkan apa yang dia ketahui tentang
diri sendiri
2 Anak dapat bercakap-cakap dengan teman
sekelas menggunakan wayang
3 Anak dapat menjawab
Daftar Cek untuk siklus 1 tindakan ke-2
No Indikator 1 2 3
1 Anak dapat menceritakan kembali isi cerita
yang dia dengarkan
2 Anak dapat bercakap-cakap dengan teman
sekelas ketika berada di sentra pasir
3 Anak dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan sederhana
Daftar Cek Untuk Siklus 2 tindakan ke 1
No Indikator 1 2 3
1 Anak dapat mengungkapkan atau
mengucapkan apa yang dia ketahui tentang
buah kesukaannya
2 Anak dapat bercakap-cakap dengan teman
sekelas menggunakan gambar buah
kesukaannya
3 Anak dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan sederhana
Daftar Cek Untuk Siklus 2 tindakan ke-2
No Indikator 1 2 3
1 Anak dapat mengungkapkan atau
mengucapkan apa yang dia ketahui tentang
makanan kesukaannya
2 Anak dapat bercakap-cakap dengan teman
kesukaannya
3 Anak dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan sederhana
Nilai
1 = Anak mampu mengucapkan kurang dari 3 kalimat
2 = Anak mampu mengucapkan 3 sampai 5 kalimat
3 = Anak mampu mengucapkan lebih dari 5 kalimat
3.5Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
jika jumlah anak di dalam kelas yang mengalami peningkatan sesuai
tingkat perkembangan menurut Permendikbud No 146 tahun 2014
minimal 75%, seperti mampu menceritakan kembali cerita yang baru
diceritakan oleh guru serta mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
sederhana. Adapun indikator keberhasilan ini yang diperoleh dari
Permendikbud 146 tahun 2014 tentang kurikulum 2013. Pendidikan anak
usia dini sesuai dengan perkembangan berbicara anak usia 3-4 tahun.
Diantaranya sebagai berikut:
1. Menggunakan kalimat pendek dengan kosakata yang lebih banyak
untuk menyatakan apa yang dilihat dan dirasa.
2. Berbicara dengan kalimat yang sederhana dengan nada yang sesuai
dengan tujuan.
3. Mengucapkan kalimat sesuai dengan tujuan kalimat.
Dari indikator di atas tujuan indikator keberhasilan adalah sebagai berikut
1. Anak dapat menggunakan kalimat pendek dengan kosakata yang
lebih banyak untuk menyatakan apa yang dilihat dan yang dirasa.
2. Anak dapat berbicara dengan kalimat sederhana dengan nada yang
3. Anak dapat mengucapkan kalimat sesuai dengan tujuan kalimat.
3.6Teknik analisis data
Teknik analisis data disusun berdasarkan data yang diperoleh
melalui observasi persiklus selama 2 kali pertemuan analisis dalam
menentukan kelebihan atau kelemahan tindakan. Melalui kegiatan refleksi,
setiap indikator dicermati sehingga diperoleh kesimpulan untuk program
perbaikan pada siklus berikutnya.Data yang diperoleh melalui observasi
kegiatan atau lembar evaluasi yang merupakan hasil komunikasi guru dan
anak setiap pertemuan pembelajaran dalam setiap siklus lalu
dipersentasikan berapa siswa yang dapat aktif dan merespon dalam metode
bercerita sehingga perkembangan kemampuan berbicara anak dapat
tercapai selama kurang lebih 15 menit.
Data ini untuk mengetahui perkembangan anak secara umum.
Sebaliknya untuk mendapatkan data peningkatan kemampuan anak setiap
individu, penelitian membuat catatan khusus pencapaian anak setiap
siklus, hal ini sesuai dengan Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) dan
Rencana Kegiatan Harian (RKH).
Untuk mengetahui atau menganalisis tingkat keberhasilan/
prosentase siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya
dilakukan evaluasi berupa penugasan yaitu menceritakan isi cerita kembali
secara urut pada setiap akhir putaran dan percakapan tentang tokoh dan isi
cerita. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Ket:
P : Persentase
N : Jumlah kemampuan maksimal
(Sodijono dalam Tampubolon : 225 )
3.7Rencana penelitian dan prosedur penelitian
Rencana dan pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas yang akan
dilaksanakan yaitu:
1. Persiapan tindakan
Penelitian dilakukan di KB Virgo Maria. Tema yang
diambil dalam penerapan pembelajaran yaitu meningkatkan
perkembangan kemampuan berbicara anak dengan metode
bercerita.
2. Implementasi tindakan
Tindakan hendaknya dituntun oleh rencana yang telah
dibuat, tetapi perlu diingat bahwa tindakan itu tidak secara mutlak
dikendalikan oleh rencana, mengingat proses pembelajaran dikelas
guru yang menuntut penyesuaian. Oleh karena itu, guru perlu
bersikap fleksibel dan siap mengubah rencana tindakan sesuai
dengan keadaan yang ada. Semua perubahan yang terjadi perlu
dicatat karena kelak harus dilaporkan.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam siklus :
1) Perencanaan
a. Merencanakan pembelajaran
b. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar
c. Memilih bahan pelajaran yang sesuai
d. Mempersiapkan sumber, bahan, alat bantu yang dibutuhkan
e. Mengembangkan format evaluasi
2) Pelaksanaan
a. Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario
pembelajaran
b. Siswa aktif dalam kegiatan dengan metode bercerita
c. Siswa mendengarkan tentang pembelajaran guru
3) Observasi
Observasi adalah pengamtan selama berlangsungnya
kegiatan pembelajaran dan menilai hasil tindakan dengan
menggunakan format ceklis perkembangan berbicara anak
sesuai usia serta berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh
tindakan bersama prosesnya.
4) Refleksi
a. Melakukan evalusai tindakan yang telah dilakukan meliputi
evaluasi pembelajaran dan waktu dari setiap macam
tindakan
b. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi
tentang skenario pembelajaran pada hari itu.
c. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi.
Refleksi adalah mengingatkan kembali suatu tindakan
persis seperti yang pernah dicacat dalam observasi. Kegiatan
refleksi ini diawali dengan memeriksa catatan yang diperoleh dari
pengamatan penelitian, sehingga dapat mengetahui apakah metode
bercerita dapat membantu mengembangkan kemampuan berbahasa
anak. Proses ini akan berlangsung dua siklus sesuai dengan
rencana.
a. Siklus satu
Tahapan Perencanaan pada siklus satu diawali dengan
melakukan langkah-langkah pembelajaran dengan membuat
Rencana Kegiatan Harian yang dipersiapkan sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung. Pada siklus satu dilaksanakan dua
kali pertemuan dalam satu minggu. Tahapan Pelaksanaan
dalam siklus satu dilaksanakan proses belajar mengajar dengan
kegiatan metode bercerita. Tahapan observasi pada siklus satu
dilaksanakan dengan menggunakan lembar daftar cek. Tahapan
Refleksi pada siklus satu merupakan kegiatan untuk
mengemukakan apa yang sudah dilakukan. Kegiatan
mengevaluasi, analisis, penjelasan, penyimpulan, dan
identifikasi tindak lanjut dalam perencanaan siklus selanjutnya.
Pada siklus satu anak masih belum bisa menceritakan kembali
cerita yang dibacakan oleh guru.
b. Siklus dua
Tahapan Perencanaan pada siklus dua diawali dengan
melakukan langkah- langkah pembelajaran dengan membuat
Rencana Kegiatan Harian yang dipersiapkan sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung. Pada siklus dua dilaksanakan tiga
kali pertemuan dalam Rencana Kegiatan Harian dan
menyiapkan sarana pendukung. Tahapan Pelaksanaan pada
siklus dua dilaksanakan proses belajar mengajar dengan
kegiatan bercerita menggunakan cerita bergambar.
Tahapan Observasi pada siklus dua dilaksanakan dengan
menggunakan lembar daftar cek, Tanya jawab kepada anak
tentang isi cerita yang sudah diceritakan oleh guru. Tahapan
Refleksi pada siklus dua merupakan kegiatan mengevaluasi,
mulai bisa menceritakan kembali cerita yang diberikan oleh