BAB 10 PENDIDIKAN AFEKTIF, PERSPEKTIF HISTORIS DAN MODEL-MODEL PENDIDIKAN AFEKTIF
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU 1. KELEBIHAN BUKU
BukuWajib (1)
a. Di Lihat Dari Segi Bahasa yaitu : bahasa yang digunakan dalam buku mudah untuk di mengerti sebab bahasanya tidak rumit dan tersusun secara rapi dan teratur b. Di Lihat Dari Tampilan Cover : desain cover dan corak warna nya sangat menarik
sebab perpaduan warnanya sangat cocok
c. Di lihat Dari Desain Isi : isinya sangat menarik dan mudah dipahami apalagi karena dalam setiap bab ada rangkuman dalam buku, jadi lebih memudahkan pembaca untuk lebih memahaminya
d. Di Lihat Dari spesifikasi Ilmu Yang Di pelajari : materi-materi yang terdapat dalam buku sudah cukup mendalam dan detail ditambah lagi terdapat point-point penting yang dipaparkan
Buku Pembanding (2)
a. Di Lihat Dari Segi Bahasa : Bahasanya formal
b. Di Lihat Dari Tampilan Cover : Desain cover sangat menarik ditambah lagi warna tinta dari judul buku tersebut berwarna cerah dan mudah untuk di baca serta bukunya juga lebih tipis
c. Di Lihat Dari Desain Isi : isinya simpel dan hampir setiap bab memiliki contoh diagram nya jadi lebih memudahkan pembacaan untuk lebih mengetahui contoh-contohnya serta bukunya yang kecil memudahkan pembaca untuk membawanya kemana saja
d. Di Lihat Dari Spesifikasi Ilmu Yang Di pelajari : materi-materinya bagus dan contoh-contoh yang terdapat didalam buku dapat dijadikan sebagai acuan untuk pembaca
36 2. KEKURANGAN BUKU
Buku wajib (1)
a. Di lihat dari segi bahasa : tidak memiliki kekurangan dalam hal ini sebab bahasanya mudah untuk dipahami oleh pembaca serta bukunya juga lebih tebal b. Di lihat dari tampilan cover : covernya sudah bagus dan hanya saja warna
hitamnya terlalu banyak dibandingkan dengan warna lain
c. Di lihat dari desain isi : isinya sudah bagus, bahasanya mudah dimengerti hanya saja contoh-contoh saja yamg kurang
d. Di lihat dari spesifikasi ilmu yang di pelajari : kurangnya contoh pada setiap bab menyebabkan pembaca tidak terlalu paham contoh-contohnya
Buku Pembanding( 2)
a. Di lihat dari segi bahasa : bahasanya terlalu rumit dan terdapat beberapa pengulangan kalimat
b. Dilihat dari segi cover : tidak memiliki kekurangan
c. Di lihat dari desain isi : bahasa yang rumit dan ditambah lagi tidak adanya rangkumannya menyebabkan pembaca harus menghabiskan waktu yang lama untuk membacanya
d. Di lihat dari spesifikasi ilmu yang dipelajari : rata-rata pada setiap bab terdapat terlalu banyak contoh sedangkan materinya kurang mendetail
37 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN
Kurikulum merupakan bagian dari pendidikan dalam lingkup yang luas. Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Dalam kurikulum terkandung dua hal pokok, yaitu : Adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa dan (2) tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh ijazah. Pengertian kurikulum senantiasa berkembang terus sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan. Kurikulum sangat berfungsi bagi setiap individu. Kurikulum bukan hanya meliputi semua kegiatan yang direncanakan melainkan juga peristiwa-peristiwa yang terjadi dibawah pengawasan sekolah, jadi selain kegiatan kurikuler yang formal juga kegiatan yang tak formal. Kurikulum juga dikaikan dengan 4 dimensi : Kurikulum dikaitkan dengan dimensi ide, Kurikulum dikaitkan dengan dimensi rencana, Kurikulum dikaitkan dengan dimensi aktivitas, Kurikulum dikaitkan dengan dimensi hasil. Kurikulum berperan dalam pencapaian tujuan pendidikan, yakni : (1) memiliki peran konservatif, (2) kreatif, (3) kritis, dan (4) evaluatif. Kurikulum juga memiliki 3 pedoman yaitu : latar belakang, silabus dan desain evaluasi.
Kurikulum memiliki 4 landasan yaitu : filosifis,psikologis, sosiologis dan hakikat pengetahuan. Kurikulum juga memiliki tujuan. Komponen tujuan iitu sendiri berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan. Ada beberapa bagian tujuan kurikulum yaitu :
- Hasil belajar siswa dirumuskan sbeagai tujuan instruksional umum/TIU - Tujuan umum/TU
- Tujuan pendidikan nasional/TPN - Tujuan kurikuler/TK
- Tujuan instruksional khusus/TIK
Kurikulum memiliki beberapa pendekatan-pendekatan yang meliputi : - Pendekatan bidang studi/pendekatan subjek atau displin ilmu
- Pendekatan interdisipliner ada beberapa bagian yaitu pendekaan broad-field, pendekatan kurikulum inti,dan pendekatan kurikulum fusi
- Pendekatan rekonstruksionisme - Pendekatan humanistik
- Pendekatan accountability
38
- Pendekatan pembangunan nasional ada beberapa bagian yaitu pendidikan kewarganegaraan, pendidikan pembangunan nasional dan pendidikan keterampilan untuk kehidupan praktis
- satuan pendidikan harus dilaksanakan secara konsisten dan efektif.
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peranan penting dalam sistem pendidikan karena dalam kurikulum bukan hanya dirumuskan tentang tujuan yang harus dicapai sehingga memperjelas arah pendidikan, akan tetapi juga memberikan pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap siswa (Sanjaya,2008:32).
Di dalam kurikulum juga terdapat model-model pengembangan kurikulum yaitu : - model ralph tyler - model diskrepansi provus
- model administratif - model kontingensi-kontingensi stake - model grass roots - model CIPP stufflebean
- model demonstrasi - model transformasi kualitatif eisner - model taba - model lingkaran-tertutup corrigan - model beauchamp
evaluasi adalah bagian penting dalam proses pengembangan kurikulum, baik pembuatan kurikulm baru, memperbaiki kurikulum yang telah ada atau menyempurnakannya.
Evaluasi yang teapt dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk mendukung terwujudnya fase pengembangan ini dnegan efektif dan bermakna. Dari hasil-hasil evaluasi inilah pihak pengembang dapat mengadakan perbaikan dan penyesuaian sebelum kurikulum yang baru tersebut terlanjur disebarluaskan secara nasional. Laporan evaluasi biasanya terdiri dari 3 jenis yaitu :
1. hasil-hasil yaitu apa yang trlah ditemukan berdasarkan data yang dikumpulkan
2. kesimpulan yaitu keputusan yang dapat diambli berdasarkan data itu dan apakah data telah cukup memadai untuk mendukung keputusan itu
3. rekomendasi, apakah cukup data untuk mendukung kelangsungan kurikulum, ataukah disarankan agar dijalankan lanjutan penilaian agar diperoleh data yang lebih banyak.
Dalam rangka memahami dan menyelenggarakan pembelajaran, dasar pijakan kita adalah pasal 2 UU RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan pasa 32 UUD 1945.
39