• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TEMUAN

A. KELEBIHAN

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo adalah:.

A. KELEBIHAN

Dalam pelaksanaan penagihan pajak reklame Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo sangat memperhatikan semua wajib pajak reklame, sehingga apabila terjadi permasalahan pihak Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo selalu berusaha menyelesaikan permasalahan penagihan dengan cara damai dan kekeluargaan dengan tidak adanya penyitaan dan lelang, dengan kata lain penagihan pajak reklame dilakukan dengan cara persuasif (soft collection). Dapat dilihat pelaksanaan penagihan pajak reklame yang telah jatuh tempo dilakukan dengan:

1. Penagihan melalui media telepon merupakan awal tindakan penagihan pajak reklame yang bersifat kekeluargaan,

2. Penagihan dengan Surat Teguran, merupakan penagihan yang dilakukan sebanyak tiga kali yaitu Surat Teguran I, Surat Teguran II dan Surat

commit to user

Teguran III dengan jangka waktu setiap Surat Teguran maksimal satu bulan,

3. Tindakan akhir pelaksanaan penagihan pajak juga dilakukan dengan cara damai yaitu dengan pencabutan atau pembongkaran titik reklame.

B. KELEMAHAN

Dalam pelaksanaan penagihan pajak reklame di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo juga terdapat berbagai kelemahan, antara lain sebagai berikut:

1. Peraturan yang dibuat tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, antara lain tata cara penagihan di lapangan hanya bersifat pasif dan tidak sesuai dengan tata cara penagihan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pajak Reklame. Berikut ini merupakan faktor-faktor atau penyebab proses penagihan pajak tidak sesuai dengan Peraturan Daerah:

a. Proses Pemberian Surat Paksa, Pelaksanaan Penyitaan dan Lelang terlalu rumit serta membutuhkan proses yang panjang jika dilaksanakan, hal ini juga didukung kurangnya tenaga lapangan baik dari segi kualitas maupun kuantitas untuk mengawasi dan melaksanakan penagihan pajak reklame, seperti Juru Sita Pajak, b. Proses Pemberian Surat Paksa, Pelaksanaan Penyitaan dan Lelang

terlalu keras dan bersifat sangat memaksa. Hal ini bertolak belakang dengan karakteristik wajib pajak Kabupaten Sukoharjo yang yang

commit to user

masih awam mengenai pajak daerah, sehingga perlu adanya penagihan pajak secara kekeluargaan atau pendekatan persuasif untuk menjalin komunikasi dalam rangka pentingnya pembayaran pajak,

2. Jumlah piutang pajak reklame setiap tahunnya selalu meningkat. Di tahun 2009 terdapat piutang sebesar Rp 72,504,600, tahun 2010 sebesar Rp 176,777,700 dan di tahun 2011 terdapat piutang sebesar Rp 340,567,350, hal tersebut membuktikan bahwa tingkat kesadaran wajib pajak untuk melunasi kewajibannya masih rendah, dan tindakan penagihan belum optimal,

3. Kurangnya tenaga lapangan dari segi kualitas maupun kuantitas untuk mengawasi dan melaksanakan penagihan pajak reklame yang telah jatuh tempo, seperti tenaga lapangan dalam penyitaan dan pelelangan,

4. Penetapan sanksi-sanksi bagi pelanggar kewajiban pajak belum optimal atau kurang tegas, sehingga wajib pajak yang melanggar kewajiban membayar pajak reklame merasa tidak terlalu terbebani atau tidak jera dengan hukuman yang diberikan, sebagai contoh piutang 2009 yang tertagih di akhir tahun 2011 hanya sebesar 0,06% dari total piutang 2009, 5. Kurangnya sarana dan prasarana untuk mencabut atau membongkar

reklame berukuran besar yang sudah habis masa izinnya atau pajak reklame yang tidak dibayar sampai dengan tanggal jatuh tempo pembayaran,

commit to user

6. Kurangnya kerjasama antara Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo dengan pihak kedua yaitu Biro Iklan,

7. Keterbatasan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo dalam melaksanakan penagihan pajak reklame kepada wajib pajak yang pindah alamat tanpa adanya pemberitahuan.

commit to user

49 BAB IV PENUTUP

C. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan yang berkaitan dengan Evaluasi Penagihan Pajak Reklame di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo bahwa kebijakan-kebijakan Peraturan Daerah, khususnya tentang tata cara penagihan pajak reklame tidak sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pajak Reklame, sehingga tidak ada ketegasan kepada wajib pajak untuk melunasi kewajiban perpajakan. Hal ini dikarenakan faktor teknis penagihan yang rumit dan panjang, serta karakteristik wajib pajak yang menuntut adanya penagihan dengan cara persuasif.

Penagihan dengan cara persuasif berdampak terhadap jumlah piutang yang setiap tahunnya selalu meningkat. Di tahun 2009 terdapat piutang sebesar Rp 72,504,600, tahun 2010 sebesar Rp 176,777,700 dan di tahun 2011 terdapat piutang sebesar Rp 340,567,350. Meningkatnya jumlah piutang dari tahun 2009-2011 membuktikan bahwa tingkat kesadaran wajib pajak reklame Kabupaten Sukoharjo masih rendah, serta menjelaskan bahwa perlu adanya sanksi-sanksi yang tegas seperti adanya Surat Paksa, Penyitaan, serta adanya Pelaksanaan Lelang agar wajib pajak yang menunggak merasa jera.

commit to user

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo juga melakukan berbagai upaya dengan maksud agar penagihan pajak reklame dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan. Upaya atau solusi tersebut antara lain:

1. Lebih giat mengadakan sosialisasi kepada masyarakat atau wajib pajak mengenai Peraturan Daerah Pajak Reklame agar membayar kewajiban perpajakan tepat waktu atau sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran, 2. Memasang pamflet dan spanduk yang isinya berupa himbauan kepada

masyarakat atau wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya dengan maksud agar wajib pajak yang melunasi kewajiban perpajakannya tepat waktu sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran,

3. Membuat pernyataan kepada Biro Iklan dengan maksud agar Biro Iklan lebih bertanggung-jawab atas pemasangan dan pembayaran pajak reklame sebelum tanggal jatuh tempo pembayaran,

4. Melaksanakan alternatif lain selain melaksanakan lelang yaitu dengan melaksanakan pencabutan atau pembongkaran secara paksa titik reklame.

D. REKOMENDASI

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis mengajukan saran-saran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah, khususnya dalam pelaksanaan penagihan pajak reklame di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

commit to user

1. Pelaksanaan tata cara penagihan pajak reklame seharusnya disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dan Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pajak Reklame, sehingga ada ketegasan yang membuat jera kepada wajib pajak yang melanggar kewajiban perpajakan, 2. Dalam hal penagihan pajak reklame, Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo harus menerapkan Undang-Undang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa (PPSP), jika diterapkan tentu akan mengamankan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan memberi efek jera bagi wajib pajak yang melalaikan pajaknya,

3. Perlu adanya penetapan sanksi-sanksi yang tegas bagi pelanggar kewajiban pajak reklame, sehingga wajib pajak yang melanggar kewajiban membayar pajak merasa jera dengan hukuman yang diberikan, seperti adanya Penyitaan, dan adanya Pelaksanaan Lelang,

4. Menambah sarana dan prasarana untuk mencabut atau membongkar reklame berukuran besar yang sudah habis masa izinnya atau pajak reklame yang tidak dibayar sampai dengan tanggal jatuh tempo,

5. Menambah tenaga lapangan untuk mengawasi dan melaksanakan penagihan pajak reklame yang telah jatuh tempo, sehingga akan lebih membantu proses pelaksanaan penagihan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, seperti menambah Juru Sita Pajak,

6. Dilakukannya koordinasi antara Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo dengan Biro Iklan dalam mengolah

commit to user

data seperti alamat baru wajib pajak, sehingga proses pelaksanaan penagihan pajak reklame akan lebih mudah.

commit to user DAFTAR PUSTAKA

Mardalis. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Narbuko, Cholid dan Achmadi, Abu. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Peraturan Bupati Kabupaten Sukoharjo Nomor 44 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo

Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pajak Reklame

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 24/PMK.03/2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penagihan dengan Surat Paksa dan Pelaksanaan Penagihan Seketika dan Sekaligus

Resmi, Siti. 2009. Perpajakan Teori dan Kasus, Edisi V. Jakarta: Salemba Empat Suandy, Erly. 2008. Hukum Pajak, Edisi IV. Jakarta: Salemba Empat

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Wakhinuddin. 2009. Evaluasi program dan lembaga.

www.wakhinuddin.wordpress.com/2009/07/14/definisi-evaluasi (18:00 wib, 02/06/2012)

Dokumen terkait