• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelebihan dan Kekurangan Media Konkret

Sanaky (2013: 128-129) media konkret memiliki beberapa kelebihan yaitu siswa akan lebih banyak belajar, belajar dengan menggunakan benda-benda asli memegang peranan penting dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran, pembelajar juga dapat belajar langsung dan tidak hanya mendengar pengajar menjelaskan dengan monoton gambar yang ditampilkan pengajar.

Kemudian Asyhar mengatakan (2011: 55) “Kelebihan dari media nyata ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa sehingga pembelajaran bersifat lebih konkret dan waktu retensi lebih panjang”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media konkret memiliki beberapa kelebihan antara lain: (1) memberi pengalaman yang lebih banyak dan bermakna bagi siswa, (2) memperbaiki proses pembelajaran, (3) memberi variasi kepada pengajar agar dalam menjelaskan, siswa tidak hanya mendengarkan saja dan tidak monoton, (4) memberi waktu retensi yang lebih banyak.

Selain memiliki kelebihan, media konkret juga memiliki beberapa kekurangan. Sanaky (2013: 129) menyatakan bahwa belajar menggunakan media konkret memakan biaya yang cukup besar.

Menurut Padmono (2011: 43) penggunaan benda nyata perlu mempertimbangkan beberapa hal antara lain: (1) apakah

memungkinkan dimanfaatkan dalam kelas secara efisien, (2) bagaimana caranya agar benda nyata sesuai dengan pola belajar siswa, (3) dari mana sumbernya benda nyata digunakan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media konkret memiliki beberapa kekurangan antara lain: (1) media konkret harus dapat dimanfaatkan secara efisien agar dapat memberikan pengalaman secara langsung kepada siswa, (2) harus dapat mengetahui cara penyampaian media tersebut dengan benar, (3) memperhatikan asal sumber benda tersebut agar siswa dapat belajar dengan media yang sama di tempat berbeda.

c. Penerapan Pendekatan Kontekstual dengan Media Konkret

Pendekatan Kontekstual adalah suatu konsep pembelajaran yang mengaitkan materi dengan kejadian nyata yang dialami siswa dalam pembelajaran di sekolah sehingga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan tentang apa yang dimiliki dengan penerapan pada kehidupan sehari-hari dalam konteks pribadi, sosial dan budaya serta sehingga siswa benar-benar memperoleh pemahaman tentang apa yang telah dipelajarinya.

Media konkret merupakan media benda asli yang masih dalam keadaan utuh, ukuran yang sebenarnya dan dikenali sebagai wujud asli untuk memudahkan konsep yang akan disampaikan kepada siswa, sehingga siswa merasa tertarik.

Penerapan pendekatan kontekstual dengan media konkret adalah suatu penerapan pendekatan pembelajaran dengan cara mengaitkan materi yang diajarkan dengan kehidupan siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan tentang apa yang dimiliki dengan penerapan pada kehidupan sehari-hari dalam konteks pribadi, sosial dan budaya yang dikombinasikan dengan media benda asli berdimensi tiga yang memiliki panjang, lebar dan tinggi yang masih dalam keadaan utuh, ukuran yang sebenarnya dan dikenali sebagai wujud asli untuk memudahkan konsep

yang akan disampaikan kepada siswa sehingga siswa merasa tertarik, dan benar-benar memperoleh pemahaman tentang apa yang telah dipelajarinya.

d. Langkah-Langkah Penerapan Pendekatan Kontekstual dengan Media Konkret Kelas V Sekolah Dasar Materi Sifat-Sifat Bangun Prisma

Langkah-langkah penerapan pendekatan kontekstual dengan media konkret kelas V sekolah dasar materi sifat-sifat bangun prisma dalam penelitian ini adalah:

1) Konstruktivisme dengan media konkret berupa bangun ruang

Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar yaitu dengan cara guru meminta siswa mengamati benda-benda disekitar kelas yang termasuk bangun ruang. Kemudian siswa menyebutkan nama-nama bangun ruang tersebut berdasarkan pengalaman atau pengetahuan siswa.

2) Bertanya mengenai media konkret berupa bangun ruang

Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi pelajaran dan nama benda-benda yang termasuk dalam media konkret berupa bangun ruang serta membimbing siswa untuk memahami sifat-sifat bangun ruang melalui benda tersebut. Guru bertanya kepada siswa tentang banyaknya sisi, rusuk dan titik sudut bangun prisma tegak segitiga, serta contoh benda yang berbentuk bangun prisma tegak segitiga dalam kehidupan sehari-hari.

3) Inkuiri melalui media konkret berupa bangun ruang

Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan dan memberi masalah kepada siswa dengan menggunakan media konkret berupa benda berbentuk bangun ruang kemudian siswa diminta untuk menemukan atau memecahkan permasalahan tersebut serta guru menjelaskan kepada siswa tentang cara berbicara yang baik dalam mendeskripsikan benda tersebut. Dalam hal ini, siswa mengamati, Misalnya siswa mengamati, menghitung dan

memahami jumlah sisi, titik sudut dan rusuk pada bangun prisma tegak segitiga. Serta siswa mengamati dan menyebutkan contoh benda yang berbentuk bangun prisma tegak segitiga dalam kehidupan sehari-hari seperti: kardus bungkus cokelat.

4) Masyarakat belajar mengenai media konkret berupa bangun ruang Guru menegaskan siswa serta membimbing siswa dalam kelompok-kelompok untuk mendiskusikan materi sifat-sifat bangun ruang berdasarkan media konkret berupa benda berbentuk bangun ruang. Yaitu siswa secara berkelompok mengamati, menghitung, dan memahami jumlah sisi, titik sudut dan rusuk pada bangun prisma tegak segitiga. Serta siswa mengamati dan menyebutkan contoh benda yang berbentuk bangun prisma tegak segitiga dalam kehidupan sehari-hari seperti: kardus bungkus cokelat.

5) Permodelan dengan media konkret berupa bangun ruang

Guru menggunakan media konkret dalam pembelajaran bangun ruang berupa benda-benda yang berbentuk bangun ruang seperti kemasan cokelat, santan (prisma segitiga), kemasan sabun mandi, kotak kapur, kota kado, rubik, kotak tisu, kardus (prisma segiempat) dan lain sebagainya kemudian guru meminta beberapa siswa berbicara di depan kelas secara individual untuk mendeskripsikan dengan menggunakan bahasa yang benar salah satu benda seperti kemasan/bungkus cokelat yaitu berbentuk prisma tegak segitiga, memiliki 5 sisi, memiiki 6 titik sudut, memiliki 9 rusuk dan sebagainya sambil menunjukkan letak sisi, titik sudut maupun rusuk bangun prisma tegak segitiga tersebut.

6) Refleksi

Guru bersama siswa mengulang sekilas proses pembelajaran yang telah dilakukan serta merefleksikan hasil diskusi siswa, dan bertanya jawab mengenai sifat-sifat bangun ruang menggunakan media konkret berupa benda berbentuk bangun ruang sehingga siswa dapat memperbaharui pengetahuan yang telah dibentuknya serta menambah pengetahuan yang telah dimiliki. Guru membahas dan menjelaskan materi tentang

sifat-sifat bangun prisma tegak segitiga tersebut misalnya prisma tegak segitiga memilki 5 sisi yang berhadapan dan kongruen, memilki 8 titik sudut yang sama besar, memilliki 9 rusuk yang berupa tiga rusuk alas dan tiga rusuk tutup serta tiga rusuk tegak yang sama panjang dan sebagainya sambil menunjukkan dengan benar kepada siswa, letak-letak sisi, titik sudut, rusuk dan sebagainya

7) Penilaian autentik

Guru melakukan penilaian autentik atau penilaian sebenarnya yaitu guru menilai proses pembelajaran siswa serta hasil belajar siswa melalui penilaian proses seperti dalam mendeskripsikan bangun ruang prisma tegak segitiga dan penilaian tes hasil belajar siswa melalui mengerjakan soal evaluasi tentang bangun prisma tegak segitiga.

Dokumen terkait