• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TEOR

A. Pasar Modal Syariah

4. Kelebihan Reksadana

Sebagai instrumen investasi, Reksa Dana mempunyai banyak kelebihan diantaranya:

Terjangkau, tanpa dominasi. Reksa Dana memberi peluang kepada investor kecil akses untuk berinvestasi di pasar modal. Untuk itu, nilai minimum untuk bisa membuka rekening investasi di Reksa Dana juga dibuat sekecil mungkin agar terjangkau oleh masyarakat umum. Dengan uang sebesar Rp. 100.000 saja orang sudah bisa membuka rekening investasi di Reksa Dana. Memang, ada Reksa Dana yang mensyaratkan investasi awal sebesar Rp.500.000, Rp.1.000.000, dan Rp.5.000.000.

Sangat likuid. Unit penyertaan Reksa Dana sangat likuid. Kapanpun anda mau menjual kembali unit penyertaan yang anda pegang, maka Reksa Dana wajib membelinya. Untuk Reksa Dana tertutup, likuiditas sahamnya sama dengan intrumen pasar modal lainnya, yakni tergantung pada ada atau tidaknya pembeli Reksa Dana tertutup tidak wajib membeli sahamnya dari investor.

55 Terdiversifikasi secara otomatis. Dengan jumlah dana yang besar, Reksa Dana bisa melakukan diversifikasi investasi, dengan membeli bermacam-macam surat berharga, sehingga resikonya menurun. Dalam berinvestasi, Reksa Dana boleh berinvestasi pada satu pihak maksimum sebesar 10% dari total dana yang dikelolanya. Ini berarti, setidaknya Reksa Dana minimum menyebar dananya di sedikitnya 10 tempat.

Dikelola oleh profesional dan Murah. Banyak orang berinvestasi di Reksa Dana karena tidak memiliki waktu untuk memilih secara langsung sarana investasi yang tersedia di pasar modal, seperti sahan, obligasi dan turunannya. Memang, program investasi Reksa Dana disusun oleh para profesional, yang tugasnya sehari- hari adalah mengelola Reksa Dana. Selama mereka bekerja ada dukungan infrastruktur yang lebih baik. Mereka misalnya mendapat layanan dari analis invesatasi, yang akan mencari peluang investasi setiap hari. Dengan dukungan infrastruktur tersebut, maka para profesional bisa memperkecil resiko investasi. Artinya, dengan dana yang sangat terbatas, anda secara tidak langsung telah menikmati layanan para profesional di bidang pengelolaan dana.

Kemudahan dalam alokasi aset. Big is powerful. Konsep ini berlaku di bidang investasi. Dengan memperoleh dana yang besar Reksa Dana bisa memperoleh kemudahan. Kalau bertransaksi saham, mereka bisa mendapat diskon. Bila menempatkan dana di bank bisa mamperoleh premium rate. Dengan asetnya yang

56 besar, Reksa Dana bisa membeli obligasi, yang tidak terjangkau banyak investor individu karena besarnya denominasi per satuan.

Ada Fasilitas Pajak. Kalau berinvestasi di obligasi, maka Reksa Dana akan dibebaskan dari pajak atas kupon obligasi. Karena alasan ini maka banyak bank yang berlomba-lomba untuk berinvestasi di Reksa Dana. Sebab, kalau membeli langsung obligasi maka bank akan langsung dikenai pajak penghasilan sebesar 15%. Pajak atas hasil investasi lain dibayarkan langsung oleh Reksa Dana sehingga hasil investasi yang didapat investor dari pertumbuhan aset bukan lagi merupakan objek pajak.

Lebih Aman, diatur Lebih Ketat. Peraturan yang berlaku dipasar modal akan berlaku bagi Reksa Dana. Selain itu, di industri Reksa Dana sendiri ada peraturannya.

Keterbukaan. Bila pemodal menempatkan dananya di bank, ia tidak tahu dengan tepat kepada siapa dan berapa dana tersebut ditempatkan. Sebaliknya, pemodal Reksa Dana bisa mengetahui ke mana dananya diputar. Informasi ini disampaikan secara rutin kepada investor. Setidaknya setiap enam bulan sekali PMI menyediakan laporan keuangan dan kondisi portofolio efek Reksa Dana tersebut. Dengan mempelajari posisi nilai aktiva bersih dan portofolio efek tersebut para investor bisa mengetahui potensi resiko dan hasil.13

13

Jaka E Cahyono, Cara Jitu Menjaring Untung dari Reksa Dana, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2000), h. 47-51

57 5. Resiko investasi Reksa Dana

Ada beberapa risiko Invesatasi Reksa Dana yang kemudian akan berpengaruh terhadap return Reksa Dana yang dikelola oleh seorang manajer investasi, yaitu:14

a. Risiko berkurangnya nilai unit penyertaan

Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portofolio reksa dana tersebut. b. Risiko Likuiditas

Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi manajer investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer investasi akan mengalami kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.

c. Risiko Politik dan Ekonomi

Perubahan kebijakan ekonomi politik dapat mempengaruhi kinerja bursa dan perusahaan sekaligus. Dengan demikian, harga sekuritas akan terpengaruh yang kemudian mempengaruhi portofolio yang dimiliki reksa dana.

d. Risiko Pasar

Hal ini terjadi karena nilai sekuritas di pasar efek memang berfluktuasi sesuai dengan kondisi ekonomi secara umum. Terjadinya fluktuasi di pasar

14

Andri Soemitra, Bank & Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 180- 182.

58 efek akan berpengaruh langsung pada nilai bersih portofolio, terutama jika terjadi koreksi atau pergerakan negatif.

e. Risiko Inflasi

Terjadinya inflasi akan mengakibatkan menurunnya total real return investasi. Pendapatan yang diterima dari investasi dalam reksa dana bisa jadi tidak dapat menutup kehilangan karena menurunnya daya beli (loss of purchasing power).

f. Risiko Nilai Tukar

Resiko ini dapat terjadi jika terdapat sekuritas luar negeri dalam portofolio yang dimiliki. Pergerakan nilai tukar akan mempengaruhi nilai sekuritas yang termasuk foreign investment setelah dilakukan konversi dalam mata uang domestik.

g. Risiko Spesifik

Risiko ini adalah risiko dari setiap sekuritas yang dimiliki. Disamping dipengaruhi pasar secara keseluruhan, setiap sekuritas mempunyai risiko sendiri-sendiri. Setiap sekuritas dapat menurun nilainya jika kinerja perusahaannya sedang tidak bagus, atau juga adanya kemungkinan mengalami default, tidak dapat membayar kewajibannya.

59 6. Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Konvensional

Antara Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana konvensional tentu saja menpunyai perbedaan-perbedaan mendasar yang bisa menjadi perbandingan bagi para investor dalam melakukan investasi.15

Tabel 2.1 Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Konvensional

No Rekapitulasi ReksaDana Syariah Reksa Dana Konvensional

1 Tujuan dan Prinsip Investasi

Return tinggi dan sesuai Syariah

Semata-mata return yang tinggi 2 Proses Investasi Melalui Proses Screening

dan Cleansing

Tanpa Proses Screening dan Cleansing

3 Proses Valuasi Saham Dengan prinsip bagi hasil Menggunakan interest rate 4 Badan Pengawas Bapepam dan Dewan

Pengawas Syariah

Bapepam saja tanpa DPS 5 Tolok Ukur

(benchmark)

Jakarta Islamic Indeks Indeks yang ada di BEJ 6 Batasan Pembelian

Sekuritas

Tidak membeli sekuritas Predetermined fixed income

Tidak terbatas kecuali dalam aturan Bapepam

7 Batasan Untuk Emiten Terbatas pada emiten yang sesuai Syariah

Tidak ada pembatasan

15

Wahyu Handayani,”Mekanisme Pembagian Keuntungan pada Reksa Dana Konvensional dan Reksa Dana Syariah”,(Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005), h. 69.

60 7. Nilai Aktiva Bersih

Nilai Aktiva Bersih (NAB) atau Net Asset Value (NAV) tidak dapat dipisahkan dari Reksa Dana karena istilah ini merupakan suatu tolak ukur dalam memantau hasil portofolio suatu Reksa Dana. NAB adalah adalah nilai pasar yang wajar dari suatu Efek dan kekayaan lain dari reksa dana dikurangi seluruh kewajibannya. NAB Reksa Dana akan diumumkan setiap Hari Bursa. Metode Penghitungan NAB Reksa Dana harus dilakukan sesuai dengan Peraturan perundang- undangan yang berlaku, kebijakan dan persetujuan BAPEPAM & LK.16

NAB per unit penyertaan adalah jumlah NAB dibagi jumlah unit penyertaan yang beredar (outstanding)17. Nilai Aktiva Bersih perusahaan investasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

MVAt - LIABt NAVt =

NSOt

Dimana : NAV

t = Net Asset Value periode t MVA

t = Market Value of Asset periode t LIAB

t = Liabilities periode t

16

Danareksa Investment Management, Prospektus Pembaharuan Reksa Dana Danareksa Syariah Berimbang, (Jakarta: Danareksa Investment Management, 2010), h.5.

17

Tjiptono Darmadji, Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia: Pendekata Tanya Jawab, ( Jakarta: Salemba Empat, 2006), h. 225.

61 NSO

t = Net Share Outstanding periode t 8. Manajer Investasi

Manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para nasabahnya atau mengelola Portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah.18Pengelolaan Reksa Dana dilakukan oleh perusahaan yang telah mendapatkan izin dari bapepam sebagi manajer investasi.

Dokumen terkait