• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Kelekatan Tidak Aman ( Insecure Attachment )

1. Pengertian

Istilah Kelekatan (attachment) untuk pertama kalinya dikemukakan oleh seorang psikolog dari Inggris pada tahun 1958 bernama John Bowlby yang kemudian dilengkapi oleh Mary Ainsworth pada tahun 1969 (Mc Cartney dan Dearing, 2002). Kelekatan merupakan suatu ikatan emosional yang kuat yang dikembangkan anak melalui interaksinya dengan orang yang mempunyai arti khusus dalam kehidupannya, biasanya orang tua (Mc Cartney dan Dearing, 2002).

Bowlby (1973) menyatakan bahwa kelekatan merupakan perilaku yang berbeda antara satu orang dengan yang lain yang mengakibatkan seseorang mencapai atau mempertahankan orang untuk dekat dengan dirinya (Feeney & Noller, 1996). Bowlby (dalam Haditono dkk,1994) menyatakan bahwa hubungan ini akan bertahan lama dalam rentang kehidupan manusia yang diawali dengan kelekatan anak pada ibu atau figur lain pengganti ibu. Pengertian ini sejalan dengan apa yang dikemukakan Ainsworth mengenai kelekatan. Ainsworth (dalam Hetherington dan Parke,2001) mengatakan bahwa kelekatan adalah ikatan emosional yang dibentuk seorang individu dengan orang lain yang bersifat spesifik, mengikat mereka dalan suatu kedekatan yang bersifat kekal sepanjang waktu. Kelekatan merupakan suatu hubungan yang didukung oleh tingkah laku lekat (attachment behavior) yang dirancang untuk memelihara hubungan tersebut ( Durkin, 1995).

Bowlby berpendapat bahwa seorang bayi dengan kelekatan aman akan merasa bahwa pengasuh adalah sumber kenyamanan dan perlindungan ketika kebutuhan mereka muncul. Sedangkan bayi dengan kelekatan tidak aman tidak mengalami kenyamanan dan perlindungan secara konsisten dari pengasuhnya ketika suatu ancaman muncul (Cassidy & Shaver, 2008). Hal ini juga sejalan dengan Ainsworth (1978) dimana dalam penelitiannya menunjukkan bahwa tipe kelekatan didasarkan pada reaksi bayi ketika berpisah dari pengasuhnya dan ketika bertemu kembali dengan pengasuhnya (Feeney & Noller, 1996). Dengan adanya perbedaan kualitas kelekatan hubungan individu, Aisnworth membagi kelekatan menjadi dua kategori dasar yaitu kelekatan aman dan kelekatan tidak aman. Dalam kategori kelekatan tersebut tidak hanya menggambarkan bagaimana perilaku seseorang dengan pengasuh atau figur lekatnya melainkan bagaimana persepsi seorang bayi adanya pengasuh atau respon bayi terhadap pengasuh. Seseorang yang memiliki kelekatan tidak aman dengan pengasuh utama mereka sejak kecil, akan menemui kesulitan ketika mereka membangun suatu hubungan dengan orang lain di masa depan (Cassidy & Shaver, 2008).

Hasan dan Shaver (1987) menyatakan bahwa seseorang dengan kelekatan aman akan mudah dalam menjalin hubungan dekat dengan orang lain dan merasa nyaman bergantung pada orang lain. sedangkan seseorang dengan tipe kelekatan tidak aman, baik avoidant attachment

maupun anxiety attachment akan merasa tidak nyaman dengan hubungan yang mereka jalin.

Bartholomew (1991) menyatakan bahwa kelekatan dewasa memiliki dimensi yang mendasar yaitu perspektif individu terhadap orang lain (positif maupun negatif) dan perspektif individu terhadap dirinya sendiri (positif dan negatif). Kelekatan tidak aman merupakan model kerja negatif dari diri individu yang layak menerima cinta dan perhatian dari orang lain (Anxiety) atau orang lain sebagai orang yang memberi cinta dan perhatian (avoidant) yang dikembangkan dari pola pengasuhan yang didapatkan. Menurut Collins dan Read, model kerja atau working model membentuk respons secara kognitif, emosi dan perilaku individu terhadap orang lain (Fenney & Noller, 1996).

Kelekatan tidak aman merupakan suatu persepsi dimana figure lekatnya tidak sensitive, tidak merespon dan tidak berada disekitar individu yang menyebabkan dirinya mengalami distress ketika dihadapkan pada suatu ancaman. Individu yang memiliki kelekatan tidak aman adalah individu yang memiliki pengalaman yang mengancam rasa amannya (Mikulincer & Shaver, 2005). Hal ini menyebabkan individu dengan kelekatan tidak aman memiliki representasi negative terhadap figure lekatnya sehingga menyebabkan timbulnya masalah dalam suatu hubungan.

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kelekatan tidak aman merupakan suatu persepsi dan working model negatif

terhadap orang lain atau diri sendiri yang mempengaruhi respons pikiran, emosional dan perilaku individu terhadap pasangannya.

2. Tipe-tipe Kelekatan

Menurut Hazan dan Shaver (1987) terdapat tiga tipe kelekatan yaitu :

2.1. Tipe kelekatan aman.

Mereka yang memiliki tipe aman memiliki kepercayaan penuh terhadap orang yang dicintai. Kelekatan ini mendorong individu untuk dekat dengan orang yang dicintai tetapi tetap menjadi dirinya sendiri. Mereka yakin bahwa pasangannya adalah orang yang layak diperhatikan dan sangat memperhatikan dirinya. Mereka merasa nyaman bila bergantung pada yang dicintai. Sebaliknya mereka juga merasa nyaman bila yang dicintai bergantung pada mereka. Mereka tidak merasa khawatir ditinggalkan oleh yang mereka cintai.

Dalam sebuah penelitian oleh Fricker & Moore menemukan sebuah fakta bahwa orang yang memiliki tipe kelekatan aman mengalami kepuasan hubungan yang tinggi dengan pasangannya. Hal ini menunjukkan bahwa mereka adalah orang-orang yang memiliki kebahagiaan dalam menjalin hubungan dengan seseorang baik dalam pacaran maupun pernikahan serta dapat membuat hati mereka nyaman dan tentram.

2.2Tipe kelekatan menghindar

Tipe kelekatan menghindar ditandai dengan perasaan kurang nyaman mengalami suatu keintiman atau kedekatan dengan orang lain. Mereka enggan untuk percaya dan bergantung pada orang yang dicintai. Mereka akan berusaha menjaga hubungan agar tidak terlalu dekat dan intim dengan pasangannya. Penelitian yang dilakukan Fricker & Moore (2002) menunjukkan bahwa orang yang memiliki tipe kelekatan menghindar mengalami kepuasan hubungan yang rendah. Karena mereka sulit percaya dan intim kepada orang lain, akibatnya mereka sulit menikmati hubungan cinta dengan pasangan. 2.3 Tipe kelekatan cemas

Mereka yang memiliki tipe cemas mempunyai dorongan untuk mem sepenuhnberikan atau menyerahkan dirinya sepenuhnya dengan orang yang dicintai. Hal ini dilakukan karena mereka merasa tidak sanggup untuk hidup sendiri tanpa adanya orang yang dicintai yang mengakibatkan mereka mengalami kecemasan tinggi apabila ditinggalkan oleh pasangannya. Selain itu, mereka juga sangat takut apabila diabaikan dan munculnya kekhawatiran bahwa mereka tidak sungguh-sungguh dicintai oleh pasangan mereka.

Penelitian Fricker & Moore (2002) memperlihatkan bahwa orang yang memiliki tipe kelekatan cemas adalah orang yang paling rendah kepuasan hubungannya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kecemasan mereka apabila tidak lagi dicintai, selalu khawatir bila

ditinggalkan, dan selalu gundah apabila tidak diterima oleh pasangan. Dalam kondisi ini orang dengan tipe kelekatan ini akan sulit untuk bisa merasa berbahagia dalam jalinan cinta dan cenderung memiliki kecemburuan terhadap pasangannya.

3. Dampak Kelekatan

a. Harga diri

Individu yang memiliki harga diri yang tinggi sehingga ia merasa aman untuk berhubungan dengan orang lain sehingga ia akan lebih menghargai komitmen dan akan membentuk hubungan yang lama serta menghindari permusuhan atau konflik (Baron & Bryne, 2005). Individu yang memiliki kelekatan tidak aman menyebabkan ia memiliki harga diri yang rendah dan memiliki pemikiran negatif terhadap dirinya sendiri. Dengan demikian harga diri memiliki pengaruh terhadap kecemburuan yang dimiliki seseorang.

b. Kenyamanan dengan pasangan

Individu dengan kelekatan tidak aman akan merasa tidak nyaman untuk terlalu dekat dengan pasangan. Namun sebaliknya kelekatan aman merasa sangat nyaman untuk dapat dekat dengan orang lain (Hazan & Shaver dalam Fraley dan Shaver, 2000)

c. Kepercayaan

Individu yang memiliki kelekatan tidak aman cenderung memiliki kepercayaan yang rendah terhadap orang lain khususnya pada orang yang memiliki kelekatan menghindar. Sebaliknya

seseorang dengan kelekatan aman memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap orang lain(Hazan & Shaver dalam Fraley dan Shaver, 2000). d. Kepuasan dalam hubungan

Individu dengan kelekatan yang tidak aman memiliki kepuasan hubungan yang rendah. Namun sebaliknya individu dengan kelekatan aman akan memiliki kepuasan hubungan yang tinggi ( Levy dan Davis dalam Feeney dan Noller, 1990).

e. Ketergantungan dengan pasangan

Individu dengan kelekatan tidak aman memiliki ketergantungan yang rendah terhadap pasangan secara khusus adalah tipe kelekatan menghindar yang memiliki hubungan yang tidak dekat dengan orang lain (Hazan & Shaver dalam Feeney & Noller, 1990 ). Sebaliknya individu dengan kelekatan aman mudah untuk bergantung pada orang lain.

f. Keintiman

Inidividu yang memiliki kelekatan tidak aman tidak memiliki keintiman yang rendah dan stress. Sebaliknynya individu yang memiliki kelekatan aman memiliki keintiman dalam hubungan dan memiliki kepuasan dalam hubungan tidak mengalami stress secara psikis (Pielage, Luteijn, & Arrindell,2005).

Dokumen terkait