• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.5 Tantangan dan Isu

Penyelenggaraan pengawasan Pemilu oleh Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat di tahun 2020 memiliki tantangan dan isu yang dirangkum

- Wabah Pandemic Covid-19

Adanya wabah pandemic covid-19 di tahun 2020 mengakibatkan perubahan jadwal pelakasanaan Pilkada tahun 2020. Pelaksanaan pemilihan yang dijadwalkan sebelumnya pada 23 September 2020 diubah menjadi tanggal 9 Desember 2020. Perubahan ini tentunya berdampak pada program/kegiatan yang telah dijadwalkan, harus dapat menyesuaikan dengan jadwal pelaksanaan baik dari segi teknis pengawasan maupun dari segi penganggaran. Kehadiran pandemic covid-19 juga mengharuskan unsur pengawasan Pemilu menyesuaikan dengan kondisi dan protocol kesehatan yang telah diterapkan Pemerintah. Penerapan protocol kesehatan disetiap tahapan sangat berpengaruh pada anggaran pelaksanaan Pemilihan. Alokasi anggaran disetiap kabupaten yang menyelenggarakan Pilkada dikhawatirkan tidak sebanding dengan tahapan pelaksanaan Pemilihan yang lebih lama dan disertai dengan tambahan kebutuhan penerapan protocol kesehatan disetiap tahapan.

- Akurasi Data Pencalonan Peserta Pemilu

Dalam pelaksanaan tahapan Pencalonan, Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat mengidentifikasi isu permasalahan, diantaranya:

Dualisme kepemimpinan peserta Pemilu (partai Politik), dukungan

calon perseorangan, serta penggunaan dokumen palsu pendaftaran peserta Pemilu. Akurasi data pada tahapan pencalonan peserta Pemilu menjadi salah satu isu strategis mengingat pada pelaksanaan Pemilu tahun 2019, terdapat peserta Pemilu yang diketahui menggunakan dokumen palsu pada saat pendaftaran.

- Akurasi Data Pemilih

Dinamika politik lokal yang terjadi di daerah kabupaten yang melaksanakan Pilkada menjadikan akurasi data Pemilih yang terdaftar oleh Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat menjadi salah satu isu strategis yang menjadi perhatian dalam pelaksanaan pengawasan. Hal ini dikarenakan, belum adanya kesamaan data secara pasti oleh penyelenggara Pemilu dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Selain itu, hasil pengawasan lapangan masih menemukan adanya data Pemilih yang seharusnya tidak terdaftar sebagai pemilih namun masih terdaftar begitupun sebaliknya. Data pemilih yang terdaftar dalam data pemilih tambahan (DPTb) menjadi isu strategis Bawaslu tersendiri, khususnya bagi pemilih yang menggunakan e-KTP dan Surat Keterangan.

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Sistem perencanaan pembangunan nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka mengengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah. Bawaslu Provinsi Suawesi Barat dalam menyusun perencanaan kinerja tahun 2020 mengacu pada dokumen Rencana Strategis Badan Pengawas Pemilu (Renstra Bawaslu) tahun 2020-2024 yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024.

2.1 Visi dan Misi

Dalam Peraturan Bawaslu Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Badan Pengawas Pemilihan Umum Tahun 2020-2024, Bawaslu memiliki Visi yang menunjukkan jati diri dan fungsi kelembagaan Bawaslu dalam menyelenggarakan Pemilu, yaitu:

β€œMenjadi Lembaga Pengawas Pemilu yang Terpercaya”

Penyelenggaraan Pemilu merupakan kerja bersama seluruh komponen bangsa. Keberhasilan atau kegagalan Pemilu ditentukan oleh banyak faktor. Oleh karena itu, Bawaslu bertekad untuk menjadi salah

mewujudkan Pemilu yang demokratis dan berintegritas. Eksistensi Bawaslu dalam proses penyelenggaraan Pemilu khususnya pencegahan dan pengawasan senantiasa melibatkan seluruh elemen bangsa, baik dari unsur masyarakat maupun pemangku kepentingan (stakeholders).

Pemilu dilaksanakan secara transparan, akuntabel, kredibel, dan partisipatif, serta diarahkan untuk menyelesaikan permasalahan Pemilu di semua tahapan Pemilu, dimana tujuan akhirnya adalah Bawaslu menjadi lembaga dipercaya dan diandalkan oleh rakyat Indonesia dalam mengawasi penyelenggaraan Pemilu. Sejalan dengan itu, maka pengertian kata tepercaya adalah melakukan pengawasan, penindakan pelanggaran Pemilu dan penyelesaian sengketa Pemilu secara profesional, berintegritas, netral, transparan, akuntabel, kredibel, dan partisipatif sesuai dengan asas dan prinsip umum penyelenggaraan Pemilu yang demokratis, sehingga menumbuhkan legitimasi hukum serta moral politik dari publik.

Untuk menjabarkan Visi tersebut, Bawaslu menyusun Misi selama periode 2020 - 2024. Adapun Misi Bawaslu adalah:

1. Meningkatkan kualitas pencegahan dan pengawasan pemilu yang inovatif serta kepeloporan masyarakat dalam pengawasan partisipatif.

3. Meningkatkan kualitas produk hukum yang harmonis dan terintegrasi.

4. Memperkuat sistem teknologi informasi untuk mendukung kinerja pengawasan, penindakan serta penyelesaian sengketa pemilu terintegrasi, efektif, transparan dan aksesibel.

5. Mempercepat penguatan kelembagaan, dan SDM pengawas serta aparatur Sekretariat di seluruh jenjang kelembagaan pengawas pemilu, melalui penerapan tata kelola organisasi yang profesional dan berbasis teknologi informasi sesuai dengan prinsip tata-pemerintahan yang baik dan bersih.

2.2 Tujuan dan Sasaran Strategis

Dalam rangka mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi Bawaslu maka dirumuskan lima tujuan utama dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan yaitu:

1. Meningkatkan efektifitas kegiatan pencegahan dan pengawasan pemilu, memperkuat peran serta masyarakat dalam pengawasan pemilu partisipatif.

2. Meningkatkan kualitas dan efektifitas kegiatan penindakan pelanggaran pemilu dan penyelesaian sengketa proses pemilu.

3. Mewujudkan kajian dan produk hukum serta layanan bantuan hukum yang berkualitas.

4. Membangun dan mengembangkan sistem teknologi informasi yang terintegrasi, efektif, transparan dan aksesibel.

5. Meningkatkan kualitas SDM dan tata kelola organisasi secara professional dan sesuai dengan prinsip tata-pemerintahan yang baik, bersih dan modern.

Atas tujuan yang telah ditetapkan, perlu disusun Sasaran Strategis berdasarkan hasil identifikasi potensi dan permasalahan yang akan dihadapi oleh Bawaslu. Adapun Sasaran Strategis Bawaslu yang akan dicapai pada tahun 2020-2024 adalah:

1. Meningkatnya ketepatan dan kesesuaian kegiatan pencegahan dan pengawasan pemilu, serta peran serta masyarakat dalam pengawasan pemilu partisipatif.

2. Meningkatnya kualitas penindakan pelanggaran pemilu dan penyelesaian sengketa proses pemilu.

3. Terwujudnya kajian dan produk hukum serta layanan bantuan hukum yang berkualitas.

4. Terbangunnya sistem teknologi informasi yang terintegrasi, efektif, transparan dan aksesibel.

5. Meningkatnya kualitas SDM dan tata kelola organisasi yang

2.3 Rencana Kerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020 Rencana kerja (disingkat renja) Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat 2020 merupakan dokumen perencanaan Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat untuk periode 1 (satu) tahun yakni tahun 2020 yang disusun sesuai dengan Rencana Kerja dan Rencana Strategis Bawaslu Republik Indonesia Tahun 2020-2024. Rencana Strategis Bawaslu Republik Indonesia 2020-2024 yang memuat program pembangunan jangka menengah yang kemudian diturunkan dalam rencana kerja (action plan) tahunan. Tahun 2020 merupakan tahun pertama untuk mewujudkan rencana strategis Bawaslu Tahun 2020-2024 yang memuat penjabaran dari visi, misi, tujuan, arah kebijakan, strategi, kerangka kelembagaan, terget kinerja, dan kerangka pendanaan yang sesuai dengan tugas, wewenang dan kewajiban Bawaslu yang disusun berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020-2024.

Untuk mewujudkan rencana strategis Bawaslu Tahun 2020-2024 maka Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat menyusun program/kegiatan tahunan yang termuat dalam renja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat tahun 2020. Adapun program/kegiatan Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020 sebagia berikut:

Tabel 2.1 Program Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan 1 Meningkatnya

β€’ Rapat Koordinasi Pengawasan

Tahapan pencalonan Pemilihan Kepala daerah tahun 2020

β€’ Rapat koordinasi Pengawasan

penyelenggaraan

2.4 Perjanjian Kinerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020 Perjanjian kinerja adalah dokumen yang berisikan penugasan dari instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja, atau dapat disebut sebagai kontrak kinerja. Jadi, Perjanjian kinerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat merupakan dokumen yang berisikan kontrak kerja dari Bawaslu Republik Indonesia kepada Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.

Perjanjian kinerja merupakan dokumen komitmen Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat dalam menjalankan amanah yang diberikan Bawaslu Republik Indonesia untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur di lingkup Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat yang berorientasi pada hasil. Perjanjian kinerja menjadi tolok ukur

atas kinerja lembaga, bahan evaluasi kinerja, dan sebagai dasar Bawaslu Republik Indonesia untuk melakukan monitoring, evaluasi, dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat.

Selain itu juga sebagai dasar penilaian keberhasilan pelaksanaan program/kegiatan yang dilaksanakan oleh Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat periode tahun 2020 serta dapat menjadi dasar penetapan sasaran kinerja pegawai.

Adapun Perjanjian Kinerja Tahun 2020 oleh Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020

No Sasaran Indikator Kinerja Target

1 Meningkatkan

No Program Anggaran 1 Teknis Penyelenggaraan

Pengawasan Pemilu oleh Bawaslu Provinsi dan Lembaga Pengawas Pemilu Ad-hoc

Rp. 47.426.554.000,-

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Pengukuran Capaian Kinerja

Pengukuruan kinerja merupakan proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan atau sasaran strategis yang telah ditentukan sebelumnya. Pengukuran kinerja tahun 2020 Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat merupakan salah satu metode untuk mengetahui capaian kinerja atas perjanjian kinerja dan suatu proses untuk mencapai Renstra Bawaslu Republik Indonesia tahun 2020-2024. Dengan demikian, pencapaian kinerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat tahun 2020 merupakan bagian dari pencapaian Renstra Bawaslu Republik Indonesia tahun 2015-2020.

Pengukuran tingkat capaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara rencana kinerja (performance plan) yang telah ditetapkan dengan realisasi atau hasil yang telah dicapai (performance result). Hasil perbandingan yang diperoleh merupakan indikasi

keberhasilan atau ketidakberhasilan terhadap sasaran kinerja yang telah ditentukan sebelumnya.

Keberhasilan atau ketidakberhasilan tujuan dan sasaran merupakan upaya untuk melakukan peningkatan atau perbaikan yang

pengawas Pemilu terpercaya dalam penyelenggaraan Pemilu yang demokratis, bermartabat dan berkualitas di wilayah Provinsi Sulawesi Barat.

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Analisis capaian kinerja dilakukan untuk setiap sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja. Di tahun 2020, Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat telah menetapkan satu tujuan atau sasaran strategis yang akan dicapai dan diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Sasaran strategis tersebut akan diuraikan beserta permasalahan terkait pencapaiannya. Berikut capaian kinerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat di tahun 2020:

Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020

No Sasaran Strategis Capaian (%)

1 Meningkatnya kualitas pengawasan penyelenggaraan Pemilu/Pilkada di Bawaslu provinsi, Bawaslu

Kabupaten/Kota, dan Lembaga Pengawas Ad-hoc

100 %

Sasaran: Meningkatnya Kualitas Pengawasan

Penyelenggaraan Pemilu/Pilkada di Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, dan Lembaga Pengawas Pemilu Ad-hoc

Pengukuran sasaran strategis untuk peningkatan kualitas pengawasan penyelenggaraan Pemilu/Pilkada di Bawaslu provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, dan Lembaga Pengawas Ad-hoc didukung oleh 2 (dua) indikator kinerja utama. Setiap indikator kinerja tersebut dijabarkan secara kompherensif sehingga hasil capaian masing-masing indikator tersebut mendukung capaian sasaran strategis. Adapun indikator kinerja utama tersebut yaitu:

1. Persentase Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu/Pilkada oleh Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota.

2. Persentase teknis pengawasan atas penyelenggaraan Pemilu/Pilkada oleh Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota yang disesuaikan dengan regulasi.

Indikator pertama mendeskripsikan bentuk penyelenggaraan pengawasan yang dilakukan Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat dalam penyelenggaraan Pemilu/Pilkada di Kabupaten Mamuju, Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju Tengah, dan Kabupaten Pasangkayu.

Penyelenggaraan pengawasan dilakukan dengan cara menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bersifat preventif guna mencegah terjadinya pelanggaran Pemilu. Indikator kedua mendeskripsikan bentuk teknis

Pasangkayu. Penyelenggaraan pengawasan dilakukan dengan cara menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bersifat persuasive, dilakukan dengan sosialisasi dan pembinaan demi tercipta efektivitas pelaksanaan kegiatan pengawasan aktif dan pasif.

Kedua capaian indikator kinerja tersebut termuat dalam table berikut.

Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Persentase

2 Persentase teknis pengawasan atas

Persentase Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu/Pilkada oleh Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota

Indikator ini menekankan pada aspek peningkatan fungsi pencegahan yang menjadi kebutuhan mendasar oleh Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat di tahun 2020 dalam meningkatan kualitas pengawasan Pilkada untuk menanggulangi pelanggaran dalam Pemilu. Pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilu dapat terjadi karena adanya unsur kesengajaan maupun karena kelalaian. Kegiatan pada indikator ini berasal dari Rencana Kerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020. Adapun data dan perhitungan capaian sebagai berikut.

Tabel 3.3 Kegiatan Kerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020

No Kegiatan Target Realisasi Capaian

1 Pengawasan Pemilu Partisipatif: Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif

1 kali 1 kali 100 %

2 Pembinaan Penyelenggaraan Pengawasan dan Supervisi Pengawasan Pemilu/Pemilihan

4 kali 4 kali 100 %

3 Rapat Koordinasi Pengawasan Tahapan Pemilu/Pemilihan

4 kali 4 kali 100 % 4 Evaluasi Pengawasan

Pemilu/Pemilihan

2 kali 2 kali 100 % 5 Fasilitasi, Koordinasi, dan

Pelaporan Bawaslu Kabupaten/Kota

4 daerah 4 daerah 100 %

Pelaksanaan kegiatan pada Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat mencapai rata-rata 100%. Data tersebut merupakan data capaian pelaksanaan kegiatan Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat tahun 2020 atas indikator kinerja Persentase Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu/Pilkada oleh Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota yang mencapai 100%.

Presentase Realisasi = π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π‘Ήπ’†π’‚π’π’Šπ’”π’‚π’”π’Š π‘²π’†π’ˆπ’Šπ’‚π’•π’‚π’ π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π‘²π’†π’ˆπ’Šπ’‚π’•π’‚π’

Presentase Realisasi = πŸ“

πŸ“

π’™πŸπŸŽπŸŽ% = 𝟏𝟎𝟎%

Data capaian tersebut nantinya akan menjadi pembanding tingkat capaian kinerja Bawaslu pada tahun berikutnya untuk program kegiatan yang sama.

Indikator 2

Persentase Teknis Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemilu/Pilkada oleh Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota yang disesuaikan dengan Regulasi

Indikator ini merupakan tindak lanjut atas indikator pertama, dimana teknis pengawasan atas Penyelenggaraan Pemilu/Pilkada oleh Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota yang disesuaikan dengan Regulasi yang dijabarkan dalam beberapa kegiatan. Kegiatan pada indikator ini juga

berasal dari Rencana Kerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020.

Adapun data dan perhitungan capaian sebagai berikut.

Tabel 3.4 Kegiatan Kerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020

No Kegiatan Target Realisasi Capaian

1 Pembinaan/Pelaksanaan 4 Advokasi Pelanggaran dan

Pidana Pemilu/Pemilihan

1 kali 0 kali -

5 Pengelolaan Kehumasan, Peliputan, dan Dokumentasi.

4 daerah 4 daerah 100 %

Rata-rata capaian 100%

Pelaksanaan kegiatan pada Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat mencapai rata-rata 100%. Adapun kegiatan advokasi pelanggaran Pidana Pemilu/Pemilihan merupakan kegiatan yang bersifat optional yang hanya dilakukan ketika ada pelanggaran yang harus di tempu melalui jalur hukum, sehingga capaian realisasi nya juga bersifat optional. Data

Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu/Pilkada oleh Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota yang mencapai 100%.

Presentase Realisasi = π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π‘Ήπ’†π’‚π’π’Šπ’”π’‚π’”π’Š π‘²π’†π’ˆπ’Šπ’‚π’•π’‚π’ π‘±π’–π’Žπ’π’‚π’‰ π‘²π’†π’ˆπ’Šπ’‚π’•π’‚π’

Presentase Realisasi = πŸ’

πŸ’

π’™πŸπŸŽπŸŽ% = 𝟏𝟎𝟎%

Data capaian tersebut nantinya akan menjadi pembanding tingkat capaian kinerja Bawaslu pada tahun berikutnya untuk program kegiatan yang sama.

3.3 Capaian Realisasi Keuangan

Di tahun 2020 realisasi keuangan ditargetkan mencapai 92%, berdasarkan realisasi sampai dengan akhir tahun 2020 realisasi keuangan sebesar 94,93 %, dengan capaian kinerja sebesar 100%.

Tabel 3.5 Persentase Penyerapan Anggaran Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020

Keterangan Target Realisasi Capaian (%) Persentase Penyerapan

Anggaran Tahun 2020

92% 94,93% 103,18

Capaian realisasi keuangan berdasarkan sasaran dalam perjanjian kinerja sebagai berikut:

Tabel 3.6 Capaian Realisasi Keuangan Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020

No Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) 1 Program

Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu

47.426.554.000,- 45.019.673.263,- 94.93

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian bab sebelumnya, dapat disimpulkan terkait Laporan Kinerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat pada Tahun 2020, sebagai berikut:

1. Secara umum pelaksanaan tugas dan fungsi Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat di tahun 2020 di tengah pandemic covid-19 dapat terlaksana dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan capaian sasaran strategis sebesar 100%.

2. Pagu anggaran Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Barat tahun 2020 adalah sebesar Rp.47.426.554.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp.45.019.673.263,- atau capaian realisasi keuangan sebesar 94.93%.

3. Pelaksanaan program/kegiatan Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat tahun 2020 telah efektif dan efisien.

4. Dalam rangka peningkatan kinerja yang dilaksanakan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Barat diperlukan hal-hal sebagai berikut:

a. Komitmen Pimpinan Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat dan

Barat terhadap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada Badan Pengawas Pemilhan Umum Provinsi Sulawesi Barat.

b. Perencanaan yang komprehensif terhadap seluruh kegiatan pada Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Barat mengacu kepada tujuan dan sasaran Bawaslu yang tertuang dalam rencana strategis Bawaslu tahun 2020-2024;

c. Partisipasi aktif setiap divisi di Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat.

4.2 Rencana Kedepan

Rencana kedepan Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat tahun 2021 tidak terlepas dari rencana strategis Bawaslu tahun 2020-2024. Pada tahun 2021 Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat berencana melakukan peningkatan kualitas pengawasan penyelenggaran Pemilu/Pilkada di enam daerah kabupaten/kota. Selain itu, juga berencana mengembangkan pusat pendidikan dan pelatihan Pengawas Pemilu Partisipatif di daerah Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN

PERJANJIA KINERJA TAHUN 2020

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM (BAWASLU) PROVINSI SULAWESI BARAT

No Sasaran Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

1 Teknis Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu oleh Bawaslu Provinsi dan Lembaga Pengawas Pemilu Ad-hoc

Rp. 47.426.554.000,-

Dokumen terkait