• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan. kepada setiap instansi Pemerintah atas penggunaan anggaran.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KATA PENGANTAR. akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan. kepada setiap instansi Pemerintah atas penggunaan anggaran."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi Pemerintah atas penggunaan anggaran. Laporan kinerja bertujuan untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandate atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai. Selain itu, laporan kinerja juga digunakan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi Pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.

Laporan kinerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020 merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kelembagaan pengawas Pemilu tingkat provinsi atas penggunaan anggaran. Laporan kinerja ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban kinerja atas pencapaian tujuan dan sasaran strategis berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan kinerja ini menjadi media penilaian kinerja secara kuantitatif dan merupakan wujud akuntabilitas Bawaslu

(3)

kinerja ini juga berfungsi sebagai wujud transparansi kinerja hingga pertanggungjawaban pengelolaan anggaran kepada publik.

Penyusunan laporan kinerja ini merupakan analisis realisasi capaian sasaran strategis Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020 sekaligus sebagai sarana untuk mengupayakan perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan. Laporan kinerja ini diharapkan dapat menjadi bahan dan gambaran untuk berbagai pihak mengenai tingkat keberhasilan atau kegagalan atas pencapaian kinerja. Beberapa permasalahan nampak masih perlu mendapat perhatian serius serta diperlukan dukungan dari semua pihak agar pencapaian tujuan lembaga untuk “Menjadi Lembaga Pengawas Pemilu yang Terpercaya” dapat terlaksana dengan baik.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan masukan dan kontribusi terhadap penyususan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020.

Mamuju, April 2021

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI BARAT

Ketua,

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Kelembagaan Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat ... 3

1.3 Mandat ... 11

1.4 Sumber Daya Manusia dan Struktur Organisasi ... 12

1.5 Tantangan dan Isu ... 15

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1 Visi dan Misi ... 18

2.2 Tujuan dan sasaran Strategis... 20

2.3 Rencana Kerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020 22 2.4 Perjanjian Kinerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020…. ... 24

BAB III AKUNTABILITAS KEUANGAN 3.1 Pengukuran Capaian Kinerja... 26

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ... 28

3.3 Capaian Realisasi Keuangan ... 34

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan ... 36

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data SDM Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat ... 14 Tabel 2.1 Program Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020 ... 23 Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat

Tahun 2020 ... 25 Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat

Tahun 2020 ... 28 Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020 ... 30 Tabel 3.3 Kegiatan Kerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat

Tahun 2020 ... 31 Tabel 3.4 Kegiatan Kerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat

Tahun 2020 ... 33 Tabel 3.5 Persentase Penyerapan Anggaran Bawaslu Provinsi

Sulawesi Barat Tahun 2020 ... 34 Tabel 3.6 Capaian Realisasi Keuangan Bawaslu Provinsi

Sulawesi Barat Tahun 2020 ... 35

(6)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam proses pelaksanaan Pemilu, pada dasarnya sesuai dengan prinsip demokrasi “dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang – Undang

Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 1 ayat 2.

Dalam Undang – Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum disebutkan bahwa Penyelenggaraan Pemilu adalah pelaksanaan tahapan Pemilu yang dilaksanakan oleh penyelenggara Pemilu yang terdiri atas Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) sebagai satu kesatuan fungsi penyelenggaraan Pemilu. Demi mencapai

(7)

perundang-undangan.

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Barat adalah salah satu lembaga penyelenggara Pemilu di tingkat Provinsi yang mandiri dan bebas dari pengaruh berbagai pihak manapun terkait dengan pelaksanaan tugas dan wewenangnya. Pelaksanaan tugas dan kewenangan Bawaslu Provinsi diatur di dalam Undang – Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Pada Tahun 2020 sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat melakukan pengawasan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2020 sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang dan terakhir diubah menjadi Undang- Undang Nomor 10 Tahun 2016 yang mencakup tahapan Persiapan yakni Pemberitahuan dan Pendaftaran Pemantau Pemilihan dan juga tahapan Penyelenggaraan yakni Pemenuhan Persyaratan Dukungan Pasangan

(8)

Calon Perseorangan.

Dalam rangka melaksanakan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Barat mempunyai kewajiban untuk secara mandiri merencanakan, melaksanakan, mengukur dan memantau kinerja serta melaporkannya kepada instansi yang lebih tinggi di atasnya yakni Bawaslu RI. Hal tersebut tertuang di dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini.

Dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP), Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Bawaslu Sulawesi Barat di tahun 2020. Capaian kinerja (performance result) Tahun 2020 tersebut diukur dengan Perjanjian Kinerja (performance agreement) tahun 2020 sebagai tolak ukur dan gambaran tingkat keberhasilan pencapaian kinerja Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Barat selama 1 tahun.

1.2 Kelembagaan Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) adalah salah satu penyelenggara Pemilu yang bertugas mengawasi penyelenggaraan

(9)

tentang Penyelenggara Pemilihan Umum. Bawaslu secara struktural terdiri atas Bawaslu Republik Indonesia, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas kecamatan, Panitia Pengawas Kelurahan/Desa, dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara, disetiap tingkatan memiliki tugas pokok melakukan pengawasan Pemilu disetiap tahapan Pemilu dan melakukan penindakan pelanggaran Pemilu secara berjenjang.

Pada tahun 2011 pengawas Pemilu di tingkat Provinsi menjadi lembaga pengawas Pemilu yang tetap dan mandiri melalui Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu. Dan pengawas Pemilu ditingkat Kabupaten/Kota menjadi lembaga pengawas Pemilu yang tetap dan mandiri pada tahun 2019 melalui Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Bawaslu Provinsi adalah Badan yang dibentuk oleh Bawaslu yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu/Pemilihan di wilayah Provinsi. Peraturan Bawaslu Provinsi terdapat di Pasal 97, Pasal 98, Pasal 99 dan Pasal 100 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat adalah lembaga pengawas pemilihan umum yang bertugas mengawasi penyelenggaraan pemilu wilayah di provinsi Sulawesi Barat. Tugas utama Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Barat sesuai dengan ketentuan

(10)

perundang-undangan selain melakukan pengawasan pelaksanaan tahapan pemilu di tingkat provinsi, melaksanakan tugas pencegahan dan pengawasan pemilu, juga melakukan pencegahan dan penindakan pelanggaran pemilu dan sengketa proses pemilu.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Bawaslu Provinsi memiliki tugas, wewenang, dan kewajiban sebagai berikut.

Bawaslu Provinsi bertugas:

a. Melakukan pencegahan dan penindakan di wilayah Provinsi terhadap;

1. Pelanggaran Pemilu dan 2. Sengketa proses Pemilu.

b. Mengawasi pelaksanaan tahapan Penyelenggaraan Pemilu di wilayah provinsi, yang terdiri atas:

1. Pelaksanaan verifikasi partai politik calon peserta Pemilu;

2. Pemutaktriran data pemilih, penetapan daftar pemilih sementara dan daftar pemilih tetap;

3. Pencalonan yang berkaitan dengan persyaratan dan tata cara

(11)

4. Penetapan calon anggota DPD dan calon anggota DPRD provinsi;

5. Pelaksanaan kampanye dan dana kampanye;

6. Pengadaan logistik Pemilu dan pendistribusiannya;

7. Pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara hasil Pemilu;

8. Penghitungan suara di wilayah kerjanya;

9. Pergerakan surat suara, berita acara penghitungan suara, dan sertifikat hasil penghitungan suara dari TPS sampai ke PPK;

10. Rekapitulasi suara dari semua kabupaten/kota yang dilakukan oleh KPU Provinsi;

11. Pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang;

Pemilu lanjutan, dan Pemilu susulan; dan

12. Penetapan hasil Pemilu anggota DPRD Provinsi.

c. Mencegah terjadinya praktik politik uang di wilayah provinsi;

d. Mengawasi netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini;

e. Mengawasi pelaksanaan putusan/keputusan di wilayah provinsi, yang terdiri atas:

1. Putusan DKPP;

2. Putusan pengadilan mengenai pelanggaran dan sengketa

(12)

3. Putusan/keputusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Ihbupaten / Kota;

4. Keputusan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota;

5. Keputusan pejabat yang berwenang atas pelanggaran netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini;

f. Mengelola, memelihara, dan merawat arsip serta melaksanakan penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. Mengawasi pelaksanaan sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu di wilayah provinsi;

h. Mengevaluasi pengawasen Pemilu di wilayah provinsi; dan

i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Lebih lanjut tugas Bawaslu Provinsi juga dijabarkan pada Pasal 98 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, yaitu:

(1). Dalam melakukan pencegahan pelanggaran pemilu dan pencegahan sengketa proses Pemilu, Bawaslu Provinsi bertugas:

a. mengidentifikasi dan memetakan potensi pelanggaran Pemilu

(13)

b. mengoordinasikan, menyupervisi, membimbing, memantau, dan mengevaluasi Penyelenggaraan Pemilu di wilayah provinsi;

c. melakukan koordinasi dengan instansi pemerintah dan pemerintah daerah terkait; dan

d. meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu di wilayah provinsi.

(2). Dalam melakukan penindakan pelanggaran Pemilu Bawaslu Provinsi bertugas:

a. menyampaikan hasil pengawasan di wilayah provinsi kepada Bawaslu atas dugaan pelanggaran kode etik Penyelenggara Pemilu dan/atau dugaan tindak pidana Pemilu di wilayah provinsi;

b. menginvestigasi informasi awal atas dugaan pelanggaran Pemilu di wilayah provinsi;

c. memeriksa dan mengkaji dugaan pelanggaran Pemilu di wilayah provinsi;

d. memeriksa, mengkaji, dan memuhrs pelanggaran administrasi Pemilu; dan

e. merekomendasikan tindak lanjut pengawasan atas pelanggaran Pemilu di wilayah provinsi kepada Bawaslu.

(14)

(3). Dalam melakukan penindakan sengketa proses pemilu Bawaslu Provinsi bertugas:

a. menerima permohonan penyelesaian sengketa proses Pemilu di wilayah provinsi;

b. memverilikasi secara formal dan materiel permohonan sengketa proses Pemilu di wilayah provinsi;

c. melakukan mediasi antar pihak yang bersengketa di wilayah provinsi;

d. melakukan proses adjudikasi sengketa proses Pemilu di wilayah provinsi apabila mediasi belum menyelesaikan sengketa proses Pemilu; dan

e. memutus penyelesaian sengketa proses Pemilu di wilayah provinsi.

Bawaslu Provinsi berwenang:

a. Menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang- undangan yang mengatur mengenai pemilu;

b. Memeriksa dan mengkaji pelanggaran Pemilu di wilayah provinsi serta merekomendasikan hasil pemeriksaan dan pengkajiannya

(15)

c. Menerima, memeriksa, memediasi atau mengadjudikasi, dan memutus penyelesaian sengketa proses Pemilu di wilayatr provinsi;

d. Merekomendasikan hasil pengawasan di wilayah provinsi terhadap pelanggaran netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini;

e. Mengambil alih sementara tugas, wewenang, dan kewajiban Bawaslu Kabupaten/Kota setelah mendapatkan pertimbangan Bawaslu apabila Bawaslu Kabupaten/Kota berhalangan sementara akibat dikenai sanksi atau akibat lainnya sesuai dengan ketentuan perahrran perundangundangan;

f. Meminta bahan keterangan yang dibutuhkan kepada pihak yang berkaitan dalam rangka pencegatran dan penindakan pelanggaran Pemilu dan sengketa proses pemilu di wilayah provinsi;

g. Mengoreksi rekomendasi Bawaslu Kabupaten/Kota setelah mendapatkan pertimbangan Bawaslu apabila terdapat hal yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangundangan;

dan

h. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Bawaslu Provinsi berkewajiban:

a. Bersikap adil dalam menjalankan tugas dan wewenangnya;

(16)

b. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pengawas Pemilu pada tingkatan di bawahnya;

c. Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Bawaslu sesuai dengan tahapan Pemilu secara periodik dan/atau berdasarkan kebutuhan;

d. Menyampaikan temuan dan laporan kepada Bawaslu berkaitan dengan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh KPU Provinsi yang mengakibatkan terganggunya penyelenggaraan tahapan Pemilu di tingkat provinsi;

e. Mengawasi pemutalhiran dan pemeliharaan data pemilih secara berkelanjutan yang dilakukan oleh KPU Provinsi dengan memperhatikan data kependudukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

f. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

1.3 Mandat

Mandat dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Pemilihan Umum menjelaskan bahwa Bawaslu Provinsi merupakan

(17)

diundangkan melalui beberapa aturan turunan Keputusan Sekjen maupun Peraturan Bawasu itu sendiri yang harus wajib dilakukan oleh Bawaslu Provinsi khususnya Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat.

Selain mandat Undang-Undang, Bawaslu menjalankan tugas dan wewenangnya dalam untuk mengawasi Pemilihan Umum yang berdasarkan pada prinsip-prinsip good corporate governance yang mengikat secara utuh. Hal itu dilakukan karena adanya upaya dari pemerintaha untuk meningkatkan proses pelayanan publik dan juga reformasi birokrasi yang berbasis pada perubahan tata kelola organisasi yang semakin baik ke depannya.

1.4 Sumber Daya Manusia dan Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 7 tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, dan Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan, dalam pelaksanaan tugas dan fungsi ditahun 2020, Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat terdiri dari 5 (lima) orang Komisioner yang difasilitasi oleh Sekretariat Bawaslu Provinsi.

(18)

Ketua

Kordiv Penyelesaian Sengketa

Anggota

Kordiv SDM dan Organisasi

Anggota Kordiv. Penanganan

Pelanggaran

Anggota

Kordiv. Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga

Anggota

Kordiv. Hukum, Hubungan Masyarakat, dan Data Informasi

Kepala Sekretariat

(19)

Dalam rangka pemberian dukungan dan fasilitasi pekerjaan administrasi dan teknis operasional lainnya, Sekretariat Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat dibantu oleh 3 (tiga) Subbagian, yaitu Bagian Administrasi, Bagian Pengawasan dan Hubungan Masyarakat, serta Bagian Penanganan Pelanggaran, Penyelesasian Sengketa Proses, dan Hukum.

Di tahun 2020, Sekretariat bawaslu Provinsi Sulawesi Barat teridiri atas 43 Staf Sekretariat yang berasal dari pegawai negeri sipil dan non pegawai negeri sipil.

Berikut data sumber daya manusia berdasarkan jenjang pendidikan pada tahun 2020.

Tabel 1.1 Data Sumber Daya Manusia Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat

No Uraian Jumlah

1 Pendidikan S3 1 Orang

2 Pendidikan S2 10 Orang

3 Pendidikan S1 27 Orang

4 Pendidikan D3 1 Orang

5 Pendidikan SMA/ Sederajat 15 Orang

Total 54 Orang

Struktur organisasi dan tata kerja (SOTK) Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat berdasar pada Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor

(20)

Badan Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, dan Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan. Berikut Struktur organisasi Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat di tahun 2020.

1.5 Tantangan dan Isu

Penyelenggaraan pengawasan Pemilu oleh Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat di tahun 2020 memiliki tantangan dan isu yang dirangkum

(21)

- Wabah Pandemic Covid-19

Adanya wabah pandemic covid-19 di tahun 2020 mengakibatkan perubahan jadwal pelakasanaan Pilkada tahun 2020. Pelaksanaan pemilihan yang dijadwalkan sebelumnya pada 23 September 2020 diubah menjadi tanggal 9 Desember 2020. Perubahan ini tentunya berdampak pada program/kegiatan yang telah dijadwalkan, harus dapat menyesuaikan dengan jadwal pelaksanaan baik dari segi teknis pengawasan maupun dari segi penganggaran. Kehadiran pandemic covid-19 juga mengharuskan unsur pengawasan Pemilu menyesuaikan dengan kondisi dan protocol kesehatan yang telah diterapkan Pemerintah. Penerapan protocol kesehatan disetiap tahapan sangat berpengaruh pada anggaran pelaksanaan Pemilihan. Alokasi anggaran disetiap kabupaten yang menyelenggarakan Pilkada dikhawatirkan tidak sebanding dengan tahapan pelaksanaan Pemilihan yang lebih lama dan disertai dengan tambahan kebutuhan penerapan protocol kesehatan disetiap tahapan.

- Akurasi Data Pencalonan Peserta Pemilu

Dalam pelaksanaan tahapan Pencalonan, Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat mengidentifikasi isu permasalahan, diantaranya:

Dualisme kepemimpinan peserta Pemilu (partai Politik), dukungan

(22)

calon perseorangan, serta penggunaan dokumen palsu pendaftaran peserta Pemilu. Akurasi data pada tahapan pencalonan peserta Pemilu menjadi salah satu isu strategis mengingat pada pelaksanaan Pemilu tahun 2019, terdapat peserta Pemilu yang diketahui menggunakan dokumen palsu pada saat pendaftaran.

- Akurasi Data Pemilih

Dinamika politik lokal yang terjadi di daerah kabupaten yang melaksanakan Pilkada menjadikan akurasi data Pemilih yang terdaftar oleh Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat menjadi salah satu isu strategis yang menjadi perhatian dalam pelaksanaan pengawasan. Hal ini dikarenakan, belum adanya kesamaan data secara pasti oleh penyelenggara Pemilu dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Selain itu, hasil pengawasan lapangan masih menemukan adanya data Pemilih yang seharusnya tidak terdaftar sebagai pemilih namun masih terdaftar begitupun sebaliknya. Data pemilih yang terdaftar dalam data pemilih tambahan (DPTb) menjadi isu strategis Bawaslu tersendiri, khususnya bagi pemilih yang menggunakan e-KTP dan Surat Keterangan.

(23)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Sistem perencanaan pembangunan nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana- rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka mengengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah. Bawaslu Provinsi Suawesi Barat dalam menyusun perencanaan kinerja tahun 2020 mengacu pada dokumen Rencana Strategis Badan Pengawas Pemilu (Renstra Bawaslu) tahun 2020-2024 yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024.

2.1 Visi dan Misi

Dalam Peraturan Bawaslu Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Badan Pengawas Pemilihan Umum Tahun 2020-2024, Bawaslu memiliki Visi yang menunjukkan jati diri dan fungsi kelembagaan Bawaslu dalam menyelenggarakan Pemilu, yaitu:

“Menjadi Lembaga Pengawas Pemilu yang Terpercaya”

Penyelenggaraan Pemilu merupakan kerja bersama seluruh komponen bangsa. Keberhasilan atau kegagalan Pemilu ditentukan oleh banyak faktor. Oleh karena itu, Bawaslu bertekad untuk menjadi salah

(24)

mewujudkan Pemilu yang demokratis dan berintegritas. Eksistensi Bawaslu dalam proses penyelenggaraan Pemilu khususnya pencegahan dan pengawasan senantiasa melibatkan seluruh elemen bangsa, baik dari unsur masyarakat maupun pemangku kepentingan (stakeholders).

Pemilu dilaksanakan secara transparan, akuntabel, kredibel, dan partisipatif, serta diarahkan untuk menyelesaikan permasalahan Pemilu di semua tahapan Pemilu, dimana tujuan akhirnya adalah Bawaslu menjadi lembaga dipercaya dan diandalkan oleh rakyat Indonesia dalam mengawasi penyelenggaraan Pemilu. Sejalan dengan itu, maka pengertian kata tepercaya adalah melakukan pengawasan, penindakan pelanggaran Pemilu dan penyelesaian sengketa Pemilu secara profesional, berintegritas, netral, transparan, akuntabel, kredibel, dan partisipatif sesuai dengan asas dan prinsip umum penyelenggaraan Pemilu yang demokratis, sehingga menumbuhkan legitimasi hukum serta moral politik dari publik.

Untuk menjabarkan Visi tersebut, Bawaslu menyusun Misi selama periode 2020 - 2024. Adapun Misi Bawaslu adalah:

1. Meningkatkan kualitas pencegahan dan pengawasan pemilu yang inovatif serta kepeloporan masyarakat dalam pengawasan partisipatif.

(25)

3. Meningkatkan kualitas produk hukum yang harmonis dan terintegrasi.

4. Memperkuat sistem teknologi informasi untuk mendukung kinerja pengawasan, penindakan serta penyelesaian sengketa pemilu terintegrasi, efektif, transparan dan aksesibel.

5. Mempercepat penguatan kelembagaan, dan SDM pengawas serta aparatur Sekretariat di seluruh jenjang kelembagaan pengawas pemilu, melalui penerapan tata kelola organisasi yang profesional dan berbasis teknologi informasi sesuai dengan prinsip tata-pemerintahan yang baik dan bersih.

2.2 Tujuan dan Sasaran Strategis

Dalam rangka mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi Bawaslu maka dirumuskan lima tujuan utama dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan yaitu:

1. Meningkatkan efektifitas kegiatan pencegahan dan pengawasan pemilu, memperkuat peran serta masyarakat dalam pengawasan pemilu partisipatif.

2. Meningkatkan kualitas dan efektifitas kegiatan penindakan pelanggaran pemilu dan penyelesaian sengketa proses pemilu.

3. Mewujudkan kajian dan produk hukum serta layanan bantuan hukum yang berkualitas.

(26)

4. Membangun dan mengembangkan sistem teknologi informasi yang terintegrasi, efektif, transparan dan aksesibel.

5. Meningkatkan kualitas SDM dan tata kelola organisasi secara professional dan sesuai dengan prinsip tata-pemerintahan yang baik, bersih dan modern.

Atas tujuan yang telah ditetapkan, perlu disusun Sasaran Strategis berdasarkan hasil identifikasi potensi dan permasalahan yang akan dihadapi oleh Bawaslu. Adapun Sasaran Strategis Bawaslu yang akan dicapai pada tahun 2020-2024 adalah:

1. Meningkatnya ketepatan dan kesesuaian kegiatan pencegahan dan pengawasan pemilu, serta peran serta masyarakat dalam pengawasan pemilu partisipatif.

2. Meningkatnya kualitas penindakan pelanggaran pemilu dan penyelesaian sengketa proses pemilu.

3. Terwujudnya kajian dan produk hukum serta layanan bantuan hukum yang berkualitas.

4. Terbangunnya sistem teknologi informasi yang terintegrasi, efektif, transparan dan aksesibel.

5. Meningkatnya kualitas SDM dan tata kelola organisasi yang

(27)

2.3 Rencana Kerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020 Rencana kerja (disingkat renja) Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat 2020 merupakan dokumen perencanaan Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat untuk periode 1 (satu) tahun yakni tahun 2020 yang disusun sesuai dengan Rencana Kerja dan Rencana Strategis Bawaslu Republik Indonesia Tahun 2020-2024. Rencana Strategis Bawaslu Republik Indonesia 2020-2024 yang memuat program pembangunan jangka menengah yang kemudian diturunkan dalam rencana kerja (action plan) tahunan. Tahun 2020 merupakan tahun pertama untuk mewujudkan rencana strategis Bawaslu Tahun 2020-2024 yang memuat penjabaran dari visi, misi, tujuan, arah kebijakan, strategi, kerangka kelembagaan, terget kinerja, dan kerangka pendanaan yang sesuai dengan tugas, wewenang dan kewajiban Bawaslu yang disusun berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020-2024.

Untuk mewujudkan rencana strategis Bawaslu Tahun 2020-2024 maka Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat menyusun program/kegiatan tahunan yang termuat dalam renja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat tahun 2020. Adapun program/kegiatan Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020 sebagia berikut:

(28)

Tabel 2.1 Program Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan 1 Meningkatnya

kualitas pengawasan penyelenggaraan Pemilu/Pilkada di Bawaslu Provinsi, Bawaslu

Kabupaten/Kota, dan Lembaga Pengawas Pemilu Ad-hoc

Persentase Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu/Pilkada oleh Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota

Pengawasan Pemilu Partisipatif: Sekolah kader Pengawasan Partisipatif Pembinaan

Penyelenggaraan Pengawasan dan Supervisi Pengawasan Pemilu Pemilihan

Koordinasi Pengawasan Tahapan

Pemilu/Pemilihan tahun 2020

• Rapat Koordinasi Pengawasan

Tahapan pencalonan Pemilihan Kepala daerah tahun 2020

• Rapat koordinasi Pengawasan Tahapan

Pemilu/Pemilihan tahun 2020 Evaluasi Pengawasan Pemilu/Pemilihan

Fasilitasi, Koordinasi, dan Pelaporan Bawaslu Kabupaten/Kota

(29)

penyelenggaraan Pemilu/Pilkada oleh Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota yang disesuaikan dengan regulasi

penyelesaian sengketa Pemilu/Pemilihan Fasilitasi Sentra Gakkumdu

Advokasi Pelanggaran dan Pidana

Pemilu/Pemilihan

Pengelolaan Kehumasan, Peliputan, dan

Dokumentasi

2.4 Perjanjian Kinerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020 Perjanjian kinerja adalah dokumen yang berisikan penugasan dari instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja, atau dapat disebut sebagai kontrak kinerja. Jadi, Perjanjian kinerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat merupakan dokumen yang berisikan kontrak kerja dari Bawaslu Republik Indonesia kepada Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.

Perjanjian kinerja merupakan dokumen komitmen Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat dalam menjalankan amanah yang diberikan Bawaslu Republik Indonesia untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur di lingkup Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat yang berorientasi pada hasil. Perjanjian kinerja menjadi tolok ukur

(30)

atas kinerja lembaga, bahan evaluasi kinerja, dan sebagai dasar Bawaslu Republik Indonesia untuk melakukan monitoring, evaluasi, dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat.

Selain itu juga sebagai dasar penilaian keberhasilan pelaksanaan program/kegiatan yang dilaksanakan oleh Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat periode tahun 2020 serta dapat menjadi dasar penetapan sasaran kinerja pegawai.

Adapun Perjanjian Kinerja Tahun 2020 oleh Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020

No Sasaran Indikator Kinerja Target

1 Meningkatkan

kualitas pengawasan penyelenggaraan Pemilu/Pilkada di Bawaslu Provinsi, Bawaslu

Kabupaten/Kota, dan Lembaga Pengawas Pemilu Ad-hoc

Persentase penyelenggaraan pengawasan

Pemilu/Pilkada oleh Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota

100%

Persentase teknis pengawasan atas penyelenggaraan Pemilu/Pilkada oleh

100 %

(31)

No Program Anggaran 1 Teknis Penyelenggaraan

Pengawasan Pemilu oleh Bawaslu Provinsi dan Lembaga Pengawas Pemilu Ad-hoc

Rp. 47.426.554.000,-

(32)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Pengukuran Capaian Kinerja

Pengukuruan kinerja merupakan proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan atau sasaran strategis yang telah ditentukan sebelumnya. Pengukuran kinerja tahun 2020 Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat merupakan salah satu metode untuk mengetahui capaian kinerja atas perjanjian kinerja dan suatu proses untuk mencapai Renstra Bawaslu Republik Indonesia tahun 2020-2024. Dengan demikian, pencapaian kinerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat tahun 2020 merupakan bagian dari pencapaian Renstra Bawaslu Republik Indonesia tahun 2015-2020.

Pengukuran tingkat capaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara rencana kinerja (performance plan) yang telah ditetapkan dengan realisasi atau hasil yang telah dicapai (performance result). Hasil perbandingan yang diperoleh merupakan indikasi

keberhasilan atau ketidakberhasilan terhadap sasaran kinerja yang telah ditentukan sebelumnya.

Keberhasilan atau ketidakberhasilan tujuan dan sasaran merupakan upaya untuk melakukan peningkatan atau perbaikan yang

(33)

pengawas Pemilu terpercaya dalam penyelenggaraan Pemilu yang demokratis, bermartabat dan berkualitas di wilayah Provinsi Sulawesi Barat.

3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Analisis capaian kinerja dilakukan untuk setiap sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja. Di tahun 2020, Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat telah menetapkan satu tujuan atau sasaran strategis yang akan dicapai dan diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Sasaran strategis tersebut akan diuraikan beserta permasalahan terkait pencapaiannya. Berikut capaian kinerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat di tahun 2020:

Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020

No Sasaran Strategis Capaian (%)

1 Meningkatnya kualitas pengawasan penyelenggaraan Pemilu/Pilkada di Bawaslu provinsi, Bawaslu

Kabupaten/Kota, dan Lembaga Pengawas Ad-hoc

100 %

Sasaran: Meningkatnya Kualitas Pengawasan

Penyelenggaraan Pemilu/Pilkada di Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, dan Lembaga Pengawas Pemilu Ad-hoc

(34)

Pengukuran sasaran strategis untuk peningkatan kualitas pengawasan penyelenggaraan Pemilu/Pilkada di Bawaslu provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, dan Lembaga Pengawas Ad-hoc didukung oleh 2 (dua) indikator kinerja utama. Setiap indikator kinerja tersebut dijabarkan secara kompherensif sehingga hasil capaian masing-masing indikator tersebut mendukung capaian sasaran strategis. Adapun indikator kinerja utama tersebut yaitu:

1. Persentase Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu/Pilkada oleh Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota.

2. Persentase teknis pengawasan atas penyelenggaraan Pemilu/Pilkada oleh Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota yang disesuaikan dengan regulasi.

Indikator pertama mendeskripsikan bentuk penyelenggaraan pengawasan yang dilakukan Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat dalam penyelenggaraan Pemilu/Pilkada di Kabupaten Mamuju, Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju Tengah, dan Kabupaten Pasangkayu.

Penyelenggaraan pengawasan dilakukan dengan cara menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bersifat preventif guna mencegah terjadinya pelanggaran Pemilu. Indikator kedua mendeskripsikan bentuk teknis

(35)

Pasangkayu. Penyelenggaraan pengawasan dilakukan dengan cara menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bersifat persuasive, dilakukan dengan sosialisasi dan pembinaan demi tercipta efektivitas pelaksanaan kegiatan pengawasan aktif dan pasif.

Kedua capaian indikator kinerja tersebut termuat dalam table berikut.

Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Persentase

Penyelenggaraan Pengawasan

Pemilu/Pilkada oleh Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota

100% 100% 100%

2 Persentase teknis pengawasan atas penyelenggaraan Pemilu/Pilkada oleh Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota yang disesuaikan dengan regulasi

100% 100% 100%

Indikator 1

Persentase Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu/Pilkada oleh Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota

(36)

Indikator ini menekankan pada aspek peningkatan fungsi pencegahan yang menjadi kebutuhan mendasar oleh Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat di tahun 2020 dalam meningkatan kualitas pengawasan Pilkada untuk menanggulangi pelanggaran dalam Pemilu. Pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilu dapat terjadi karena adanya unsur kesengajaan maupun karena kelalaian. Kegiatan pada indikator ini berasal dari Rencana Kerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020. Adapun data dan perhitungan capaian sebagai berikut.

Tabel 3.3 Kegiatan Kerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020

No Kegiatan Target Realisasi Capaian

1 Pengawasan Pemilu Partisipatif: Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif

1 kali 1 kali 100 %

2 Pembinaan Penyelenggaraan Pengawasan dan Supervisi Pengawasan Pemilu/Pemilihan

4 kali 4 kali 100 %

3 Rapat Koordinasi Pengawasan Tahapan Pemilu/Pemilihan

4 kali 4 kali 100 % 4 Evaluasi Pengawasan

Pemilu/Pemilihan

2 kali 2 kali 100 % 5 Fasilitasi, Koordinasi, dan

Pelaporan Bawaslu Kabupaten/Kota

4 daerah 4 daerah 100 %

(37)

Pelaksanaan kegiatan pada Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat mencapai rata-rata 100%. Data tersebut merupakan data capaian pelaksanaan kegiatan Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat tahun 2020 atas indikator kinerja Persentase Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu/Pilkada oleh Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota yang mencapai 100%.

Presentase Realisasi = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊 𝑲𝒆𝒈𝒊𝒂𝒕𝒂𝒏 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑲𝒆𝒈𝒊𝒂𝒕𝒂𝒏

Presentase Realisasi = 𝟓

𝟓

𝒙𝟏𝟎𝟎% = 𝟏𝟎𝟎%

Data capaian tersebut nantinya akan menjadi pembanding tingkat capaian kinerja Bawaslu pada tahun berikutnya untuk program kegiatan yang sama.

Indikator 2

Persentase Teknis Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemilu/Pilkada oleh Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota yang disesuaikan dengan Regulasi

Indikator ini merupakan tindak lanjut atas indikator pertama, dimana teknis pengawasan atas Penyelenggaraan Pemilu/Pilkada oleh Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota yang disesuaikan dengan Regulasi yang dijabarkan dalam beberapa kegiatan. Kegiatan pada indikator ini juga

(38)

berasal dari Rencana Kerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020.

Adapun data dan perhitungan capaian sebagai berikut.

Tabel 3.4 Kegiatan Kerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020

No Kegiatan Target Realisasi Capaian

1 Pembinaan/Pelaksanaan Penanganan dan Penindakan Pelanggaran

4 daerah 4 daerah 100 %

2 Pembinaan/Pelaksanaan Penyelesaian Sengketa Pemilu/Pemilihan

4 daerah 4 daerah 100 %

3 Fasilitasi Sentra Gakkumdu 3 kali 3 kali 100 % 4 Advokasi Pelanggaran dan

Pidana Pemilu/Pemilihan

1 kali 0 kali -

5 Pengelolaan Kehumasan, Peliputan, dan Dokumentasi.

4 daerah 4 daerah 100 %

Rata-rata capaian 100%

Pelaksanaan kegiatan pada Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat mencapai rata-rata 100%. Adapun kegiatan advokasi pelanggaran Pidana Pemilu/Pemilihan merupakan kegiatan yang bersifat optional yang hanya dilakukan ketika ada pelanggaran yang harus di tempu melalui jalur hukum, sehingga capaian realisasi nya juga bersifat optional. Data

(39)

Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu/Pilkada oleh Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota yang mencapai 100%.

Presentase Realisasi = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊 𝑲𝒆𝒈𝒊𝒂𝒕𝒂𝒏 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑲𝒆𝒈𝒊𝒂𝒕𝒂𝒏

Presentase Realisasi = 𝟒

𝟒

𝒙𝟏𝟎𝟎% = 𝟏𝟎𝟎%

Data capaian tersebut nantinya akan menjadi pembanding tingkat capaian kinerja Bawaslu pada tahun berikutnya untuk program kegiatan yang sama.

3.3 Capaian Realisasi Keuangan

Di tahun 2020 realisasi keuangan ditargetkan mencapai 92%, berdasarkan realisasi sampai dengan akhir tahun 2020 realisasi keuangan sebesar 94,93 %, dengan capaian kinerja sebesar 100%.

Tabel 3.5 Persentase Penyerapan Anggaran Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020

Keterangan Target Realisasi Capaian (%) Persentase Penyerapan

Anggaran Tahun 2020

92% 94,93% 103,18

Capaian realisasi keuangan berdasarkan sasaran dalam perjanjian kinerja sebagai berikut:

(40)

Tabel 3.6 Capaian Realisasi Keuangan Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2020

No Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) 1 Program

Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu

47.426.554.000,- 45.019.673.263,- 94.93

(41)

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian bab sebelumnya, dapat disimpulkan terkait Laporan Kinerja Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat pada Tahun 2020, sebagai berikut:

1. Secara umum pelaksanaan tugas dan fungsi Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat di tahun 2020 di tengah pandemic covid-19 dapat terlaksana dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan capaian sasaran strategis sebesar 100%.

2. Pagu anggaran Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Barat tahun 2020 adalah sebesar Rp.47.426.554.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp.45.019.673.263,- atau capaian realisasi keuangan sebesar 94.93%.

3. Pelaksanaan program/kegiatan Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat tahun 2020 telah efektif dan efisien.

4. Dalam rangka peningkatan kinerja yang dilaksanakan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Barat diperlukan hal-hal sebagai berikut:

a. Komitmen Pimpinan Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat dan

(42)

Barat terhadap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada Badan Pengawas Pemilhan Umum Provinsi Sulawesi Barat.

b. Perencanaan yang komprehensif terhadap seluruh kegiatan pada Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Barat mengacu kepada tujuan dan sasaran Bawaslu yang tertuang dalam rencana strategis Bawaslu tahun 2020-2024;

c. Partisipasi aktif setiap divisi di Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat.

4.2 Rencana Kedepan

Rencana kedepan Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat tahun 2021 tidak terlepas dari rencana strategis Bawaslu tahun 2020-2024. Pada tahun 2021 Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat berencana melakukan peningkatan kualitas pengawasan penyelenggaran Pemilu/Pilkada di enam daerah kabupaten/kota. Selain itu, juga berencana mengembangkan pusat pendidikan dan pelatihan Pengawas Pemilu Partisipatif di daerah Kabupaten/Kota.

(43)

LAMPIRAN

PERJANJIA KINERJA TAHUN 2020

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM (BAWASLU) PROVINSI SULAWESI BARAT

No Sasaran Indikator Kinerja Target

1 2 3 4

1 Meningkatkan

kualitas pengawasan penyelenggaraan Pemilu/Pilkada di Bawaslu Provinsi, Bawaslu

Kabupaten/Kota, dan Lembaga Pengawas Pemilu Ad-hoc

Persentase penyelenggaraan pengawasan

Pemilu/Pilkada oleh Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota

100%

Persentase teknis pengawasan atas penyelenggaraan Pemilu/Pilkada oleh Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota yang disesuaikan dengan regulasi.

100 %

No Program Anggaran

1 Teknis Penyelenggaraan Pengawasan Pemilu oleh Bawaslu Provinsi dan Lembaga Pengawas Pemilu Ad-hoc

Rp. 47.426.554.000,-

Referensi

Dokumen terkait

Uji yang dilakukan dalam peneltian ini menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh mendukung hipotesis yaitu bahwa debt to equity ratio(DER) tidak memiliki kontribusi

beam dengan fishbone model (one frame). Untuk lebih jelasnya dapat melihat gambar 7 dan gambar 8. Beban yang termasuk beban statik antara lain adalah beban mati, beban mati

Kebutuhan Ruang, Fungsi & Luasan Ruang, kebutuhan fasilitas serta alur kegiatan instalasi pada fasilitas Rumah Sakit Umum tipe B adalah sebagai berikut (sumber : Pedoman

Jika harus menerapkan Action pada file image original, pastikan langkah “Save As” terdapat di dalam Action agar file image hasil olahan bisa disimpan dalam folder yang berbeda

Kemudian setiap cluster diklasifikasikan berdasarkan kriteria mana yang lebih diprioritaskan dengan nilai terbesar pada jarak akhir merupakan cluster yang menerima

PERATURAN BAWASLU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGAWASAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, SERTA WALI KOTA DAN WAKIL WALI

akhir dengan PKPU Nomor 1 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas PKPU Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan