• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelembagaan Penanggulangan Bencana di Tingkat Nasional

Bab 5 Pemetaan Pemangku Kepentingan

5.1 Pemetaan Pemangku Kepentingan dalam Penyelenggaraan Penanggulangan

5.1.1 Kelembagaan Penanggulangan Bencana di Tingkat Nasional

Dalam rangka pelaksanaaan tanggung-jawab penyelenggaraan penanggulangan bencana, Pemerintah membentuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB (UU No. 24/2007 Pasal 10, ayat 1)yang kedudukannya merupakan lembaga pemerintah non departemen setingkat menteri (UU No. 24/2007 Pasal 10, ayat 2). BNPB terdiri atas unsur pengarah penanggulangan bencana; dan pelaksana penanggulangan bencana. Fungsi BNPB adalah melakukan (1) perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi; serta melakukan (2) pengoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh (pasal 13).

BAB 5

138

— MATERI TEKNIS REVISI PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG BERDASARKAN PERSPEKTIF PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Selain BNPB, kelembagaan penyelenggaraan penanggulangan bencana lain yang telah dibentuk adalah Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC PB) di tingkat nasional. SRC PB ini terdiri dari SRC Wilayah Barat yang berkedudukan di Jakarta dan SRC Wilayah Timur yang berkedudukan di Malang, Jawa Timur.

Dalam melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana, BNPB melaksanakan fungsi koordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait sesuai dengan tugas, pokok dan fungsinya.Dalam melaksanakan fungsinya, BNPB didukung oleh unsur pengarah yang beranggotakan 19 (sembilan belas) orang yang terdiri dari 10 (sepuluh) orang pejabat pemerintah dan sembilan orang unsur profesional. Anggota unsur pengarah dari pejabat pemerintah terdiri dari : (1) Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, (2) Kementerian Dalam Negeri, (3) Kementerian Sosial, (4) Kementerian Pekerjaan Umum,(5) Kementerian Kesehatan, (6) Kementerian Keuangan, (7) Kementerian Perhubungan,(8) Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral, (9) Kepolisian Republik Indonesia dan (10) Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana dilakukan oleh BNPB dengan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait pada setiap tahapan. Lihat Tabel 5.1

Tabel 5.1

Kementerian/Lembaga yang terkait dalam Pelaksanaan Penanggulangan Bencana

No Kementerian/Lembaga Tugas dan Fungsi

A TAHAP PRA BENCANA

1. Koordinasi

Kementerian Kordinator Bidang

Kesejahteraan Rakyat Mengkordinasikanprogram-program penanggulangan bencana lintas Kementerian dan Lembaga Kementerian Dalam Negeri Mengendalikan program-program dan kegiatan

pembangunan daerah yang berkaitan dengan penanggulangan bencana

Kementerian Luar Negeri Mendukung program-program dan kegiatan

penanggulangan bencana yang berkaitan dengan kemitraan Internasional

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional

Mendukung perencanaanprogram-program pembangunan yang peka terhadap risiko bencana

Kementerian Hukum dan HAM Mendorong peningkatan dan penyelarasan perangkat-perangkat hukum terkait kebencanaan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan

Mengkordinasikan tentang pendidikan sadar bencana pada semua jenjangpendidikan formal dan informal

2. Perencanaan & Pengendalian

Kementerian Keuangan Penyiapan anggaran biaya kegiatan penyelenggaraanpenanggulangan bencana pada masa pra-bencana

Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral

Merencanakan dan mengendalikanupaya mitigasi bencana dibidang geologi dan bencana akibat ulah manusia yangterkait dengan bencana geologi

MATERI TEKNIS REVISI PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG BERDASARKAN PERSPEKTIF PENGURANGAN RISIKO BENCANA —

139

No Kementerian/Lembaga Tugas dan Fungsi

Kementerian Pertanian Merencanakan dan mengendalikan upaya mitigasidibidang bencana kekeringan dan bencana lain terkait dengan bidang pertaniandan ketahanan pangan

Kementerian Kehutanan Merencanakan dan mengendalikan upaya mitigasibencana khususnya kebakaran hutan/lahan dan konservasi hutan

Kementerian Kelautan dan Perikanan Merencanakan dan mengendalikan upayamitigasi dibidang bencana tsunami dan abrasi pantai

Kementerian Pekerjaan Umum Merencanakan tata-ruang daerah yang rawanterhadap risiko bencana serta penyiapan lokasi dan jalur evakuasi

Kementerian Lingkungan Hidup Merencanakan dan mengendalikan upaya yangbersifat preventif,advokasi dan deteksi dini dalam pencegahan bencana terkaitlingkungan hidup.

Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal

Merencanakan dan mengendalikan program-program pembangunan di daerah tertinggal yangberdasarkan kajian risiko bencana.

Badan Informasi Geospasial (BIG) Merencanakan dan mengendalikan pemetaan risiko bencana bekerjasama dengan kementerian/lembaga teknis. 3. Dukungan pemantauan

BMKG Membantu dalam bidang pemantauan potensi bencana yang terkait dengan metereologi, klimatologi dan geofisika.

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)

Membantu dalam bidang pemantauan, pemanfaatan dan pengendalianbahaya nuklir.

Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Membantu dalam bidang pemantauan, pemanfataan dan pengendalianbahaya akibat tenaga atom

4. Dukungan penelitian, data dan informasi

Kementerian Riset dan Teknologi Melakukan kajian dan penelitian sebagai bahanuntuk merencanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana pada situasitidak terjadi bencana,tanggap darurat,dan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi Badan Pelayanan Perijinan Terpadu

(BPPT)

Membantu dalam bidang pengkajian dan penerapan tehnologi khususnyateknologi yang berkaitan dengan penanggulangan bencana BadanPusat Statitstik (BPS) Membantu dalam bidang penyiapan data-data statistik terkait

kebencanaan

Badan Pertanahan Nasional (BPN) Membantu dalam bidang penyediaan dataterkait dengan pertanahan Lembaga Ilmu PengetahuanIndonesia

(LIPI) Membantu dalam bidang pengkajian ilmu pengetahuan yang berkaitandengan upaya penanggulangan bencana Lembaga Penerbangan dan Antariksa

Nasional (LAPAN)

Membantu dalam bidang penyediaan informasi dan data spasialkhususnya dari satelit

BadanStandardisasi Nasional (BSN) Membantu dalam bidang standarisasi pedoman-pedoman teknis maupunpanduan teknis penanggulangan bencana

B TANGGAP DARURAT

Tentara Nasional Indonesia Membantu dalam kegiatan pencarian danpenyelamatan (Search And Rescue/SAR) dan mendukung pengkordinasian upayatanggap darurat Kepolisian Republik Indonesia Membantu dalam kegiatan SAR dan pengamanansaat tanggap

darurat termasuk mengamankan lokasi yang ditinggalkan karena para penghuninya mengungsi, menjamin ketertiban masyarakat di daerahbencana

Badan SAR Nasional (BASARNAS) Mendukung BNPB dalam mengkordinasikan dan menyelenggarakankegiatan pencarian dan penyelamatan (SAR)

Kementerian Keuangan Penyiapan anggaran biaya kegiatan penyelenggaraanpenanggulangan bencana pada masa tanggap darurat

Kementerian Pertahanan Mendukung pengamanan daerah-daerah yang terkenabencana pada masa tanggap darurat

Kementerian Perhubungan Merencanakan dan melaksanakan kebutuhantransportasi, khususnya pada masa tanggap darurat

140

— MATERI TEKNIS REVISI PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG BERDASARKAN PERSPEKTIF PENGURANGAN RISIKO BENCANA

No Kementerian/Lembaga Tugas dan Fungsi

Kementerian Kesehatan Merencanakan pelayanan kesehatan dan medik

termasuk obat-obatan, tenaga medis/paramedis, dan relawan pada masatanggap darurat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Merencanakan dan mengendalikan penyelenggaraan pendidikan pada masa darurat untuk daerah-daerah yangterkena bencana

Kementerian Sosial Merencanakan kebutuhan bagi para pengungsi dan relawan Kementerian Komunikasi dan

Informatika

Merencanakan dan mengendalikanpengadaan fasilitas dan sarana komunikasi darurat untuk mendukung tanggapdarurat bencana

C PASCA BENCANA

Kementerian Pertahanan Mendukung pengamanan daerah-daerah yang terkenabencana masa pasca bencana

Kementerian Keuangan Penyiapan anggaran biaya kegiatan penyelenggaraanpenanggulangan bencana pada masa pasca bencana

Kementerian Perhubungan Merencanakan dan melaksanakan kebutuhantransportasi, khususnya pada dampak bencanakegagalan teknologi transportasi

Kementerian Pekerjaan Umum Merencanakan dan melaksanakan pemulihan prasarana publik yang terkena dampak bencana

Kementerian Kesehatan Merencanakan pelayanan kesehatan dan medik

termasuk obat-obatan, tenaga medis/paramedis, dan relawan pada masa pemulihan pasca bencana.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Merencanakan dan mengendalikan pemulihan sarana dan prasarana pendidikan untuk daerah-daerah yangterkena bencana

Kementerian Komunikasi dan Informatika

Merencanakan dan mengendalikanpengadaan fasilitas dan sarana komunikasi darurat untuk mendukung pemulihan pasca bencana. Kementerian Koperasi dan UKM Menyelenggarakan program-program koperasidan usaha-usaha kecil

dan kegiatan ekonomi produktif bagi warga masyarakatmiskin pada daerah-daerah pasca bencana untuk mempercepat pemulihankehidupan ekonomi.

Kementerian Perumahan Rakyat Mengkordinasikan pengadaan perumahan dan

permukiman untuk warga yang menjadi korban bencana. Kementerian Tenaga Kerja dan

Transmigrasi

Merencanakan penyerahan danpemindahan korban bencana ke daerah yang aman bencana.

Sumber: diolah dari Renas PB 2015-2019 (draft), BNPB, 2014

Selain pemangku kepentingan dari kementerian/lembaga seperti tersebut di atas, di dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana juga dikenal adanya jejaring dari para pemangkukepentingan untuk mengurangi risiko bencana. Walaupun tidak secara khusus diaturdalam UU No. 24/2007 tapi dalam praktiknya jejaring tersebut diakomodasi dandilaksanakan dengan membentuk forum (platform) baik di tingkat nasional, provinsi,kabupaten/ kota, berbasis masyarakat, dan tematik. Di tingkat nasional ada Platform Nasional PRB (Planas PRB), Forum Masyarakat Sipil, Forum Lembaga Usaha, Forum Perguruan Tinggi untuk PRB (FPT PRB), Forum Media, dan Forum Lembaga Internasional.

Sementara di tingkat provinsi sampai saat ini sudah terbentuk sebanyak 10 Forum PRB, antara lain ada Forum PRB Nusa Tenggara Timur (NTT), Forum PRB Yogyakarta, dan Forum PRB Sumatera Barat. Selain itu ada forum yang Lanjutan Tabel 5.1

MATERI TEKNIS REVISI PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG BERDASARKAN PERSPEKTIF PENGURANGAN RISIKO BENCANA —

141

bersifat tematik, seperti Forum Merapi, Forum Slamet, Forum Bengawan Solo, dan lain-lain. Sedangkan di tingkat masyarakat ada Paguyuban Siaga Merapi, Jangkar Kelud, dan lain-lain. Kendala utama yang dihadapi oleh Forum PRB baik yang berbasis kawasan maupun ancaman adalah keberlanjutannya.

5.1.2 Kelembagaan dalam Penyusunan Rencana Nasional Penanggulangan

Dokumen terkait