PROFIL ANAK
1. KELEMBAGAAN Peraturan Daerah
Kelembagaan walaupun tidak terdapat dalam Konvensi Hak Anak namun masuk dalam kluster indikator Kabupaten/Kota Layak Anak. Kelembagaan memuat peraturan-peraturan pemerintah yang terkait dengan perlindungan anak.
Beberapa Perda yang telah terbit terkait dengan Perlindungan Anak di Kota Semarang adalah :
Tabel 4.1
Peraturan Daerah di Kota Semarang
No Nomor Perda Hal Kluster
1 Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2006 Pengendalian Lingkungan Hidup Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif
2 Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2010
Ruang Terbuka Hijau Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif
3 Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 3 Tahun 2013
Kawasan Tanpa Rokok Hak Kesehatan Dasar
4 Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 4 Tahun 2016
Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan
Hak Sipil dan Kebebasan
5 Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 3 Tahun 2010
Kepariwisataan Hak Perlindungan Khusus
6 Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 8 Tahun 2016
Pengeleloaan Pohon Pada Ruang Terbuka Hijau Publik, Jalur Hijau Jalan dan Taman
Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif
7 Perda Nomor 5 tahun 2016 Perlindungan Perempuan dan Anak di Kota Semarang
Hak Perlindungan Khusus
8 Perda Nomor 5 Tahun 2017 Ketertiban Umum Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif
20
9 Peraturan Walikota Semarang Nomor 22 Tahun 2020
Unit Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak Integratif Kota Semarang
Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif
10 Surat Keputusan Walikota Semarang Nomor 460/663 Tahun 2020
Keanggotaan Unit Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak Integratif Kota Semarang
Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif
11 Perwal Kota Semarang No 20 Tahun 2010
Kota Layak Anak dengan Pendekatan Kelurahan Ramah Anak
Hak Perlindungan Khusus
12 Perda Kota Semarang Nomor 2 Tahun 2015
Keselamatan Ibu dan Anak Hak Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan
13 Perda Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2014
Penanganan Anak Jalanan, Gelandangan dan Pengemis Kota Semarang
Hak Perlidungan Khusus
14 Perda Kota Semarang Nomor 4 Tahun 2013
Penanggulangan HIV dan AIDS Hak Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan
15 Perda Kota Semarang Nomor 1 Tahun 2007
Penyelenggaraan Pendidikan di Kota Semarang
Hak Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Seni Budaya
16 Perda Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2015
Penyediaan, Penyerahan dan Pengelolaan Prasarana dan Utilitas Kawasan Perumahan, Kawasan Pemukiman
Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif
17 Perda Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2016 Pengendalian Penyakit Demam Dengue Hak Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan
Akhir tahun 2020, DPRD mendukung mengambil prakarsa untuk menyusun Rancangan Peraturan Daerah Perlindungan Anak dengan membuat Naskah Akademik tentang Ranperda Perlindungan Anak. Tujuannya adalah agar setiap program pemerintah daerah Kota Semarang memiliki landasan hukum dan tujuan yang searah dalam menciptakan Kota Semarang sebagai Kota Layak Anak. Hal ini juga dimaksudkan agar pembangunan layak anak memiliki strategi pembangunan yang menyeluruh, konsisten dan sinergis.
21 Gugus Tugas KLA dan Forum Anak
Selama ini kegiatan yang menyangkut tentang perlindungan anak khususnya penanganan kekerasan pada perempuan dan anak di Kota Semarang merujuk pada Perda Nomor 5 Tahun 2016 sebagai landasan hukumnya. Namun demikian dibutuhkan strategi pembangunan layak anak yang mewadahi upaya-upaya perlindungan anak. Berkenaan dengan itu, saat ini telah disusun Naskah Akademik Perlindungan Anak tahun 2020 sebagai permulaan disusunnya Raperda Perlindungan Anak.
Peraturan lainnya yang telah diterbitkan terkait dengan pencapaian KLA adalah Pembentukan Gugus Tugas Kecamatan/Kelurahan dan Forum Anak. Ini adalah upaya Pemerintah Kota Semarang menciptakan Kecamatan dan Kelurahan Ramah Anak guna mewujudkan Kota Semarang sebagai Kota Layak Anak. Upaya tersebut ditindaklanjuti dengan diterbitkannya Surat Keputusan Kecamatan/Kelurahan tentang Pembentukan Gugus Tugas Kecamatan/Kelurahan Ramah Anak dan Pembentukan Forum Anak hingga tingkat kelurahan. (terlampir)
Tahun 2020 seluruh Kecamatan dan sebagian besar Kelurahan di Kota Semarang telah menerbitkan surat keputusan mengenai pembentukan gugus tugas KLA dan FA. Ini menunjukkan adanya komitmen dari pemangku jabatan di wilayah Kota Semarang dalam melindungi anak Kota Semarang melalui peraturan yang dibuat dan dilaksanakan hingga ke kelurahan.
22
2. HAK SIPIL DAN KEBEBASAN
Akta Lahir
Akta lahir adalah tanda bukti berisi pernyataan yang teramat sangat penting dan diperlukan guna mengatur dan menyimpan bahan keterangan tentang kelahiran seorang bayi dalam bentuk selembar kertas yang sudah dicetak.
Di tahun 2020 ini, kecamatan yang anaknya memiliki akta lahir terbanyak ada di Kecamatan Tembalang sebesar 95,07%; Kecamatan Banyumanik sebesar 94,34% dan Kecamatan Mijen sebesar 94,33%. Dan total penerbitan akta lahir sebesar 92,59% sepanjang tahun 2020. Ini menunjukkan bahwa program yang dijalankan oleh Disdukcapil Kota Semarang telah berhasil melebihi target nasional yang merujuk pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan besaran 85% di tahun 2019.
Data tentang jumlah anak yang memiliki akta lahir di tahun 2020 sebagai berikut :
Tabel 4.2
Kepemilikan Akta Lahir di Kota Semarang per Kecamatan Tahun 2020
NO KECAMATAN JUMLAH USIA 0 -18 MEMILIKI AKTA %
L P JML L P JML 1 SEMARANG TENGAH 7.767 7.421 15.188 6.934 6.596 13.530 89,08 2 SEMARANG UTARA 18.694 17.662 36.356 16.808 15.930 32.738 90,05 3 SEMARANG TIMUR 10.126 9.569 19.695 9.313 8.866 18.179 92,30 4 GAYAMSARI 11.715 11.009 22.727 10.761 10.135 20.896 91,94 5 GENUK 20.670 19.644 40.314 19.359 18.464 37.823 93,82 6 PEDURUNGAN 30.091 28.172 58.263 28.079 26.297 54.376 93,33 7 SEMARANG SELATAN 9.891 9.162 19.053 8.957 8.326 17.283 90,71 8 CANDISARI 11.715 11.233 22.948 10.807 10.354 21.161 92,21 9 GAJAHMUNGKUR 9.000 8.318 17.318 8.238 7.656 15.894 91,78 10 TEMBALANG 30.547 28.468 59.015 29.057 27.047 56.104 95,07 11 BANYUMANIK 22.030 20.450 42.480 20.812 19.264 40.076 94,34 12 GUNUNGPATI 15.324 14.508 29.832 13.837 13.171 27.008 90,53 13 SEMARANG BARAT 23.598 22.478 46.076 21.286 20.324 41.610 90,31 14 MIJEN 12.709 12.103 24.812 11.992 11.414 23.406 94,33 15 NGALIYAN 22.573 21.290 43.836 21.206 20.034 41.240 94,08 16 TUGU 5.367 5.040 10.407 4.817 4.525 9.342 89,77 JUMLAH 261.820 246.527 508.347 242.263 228.403 470.666 92,59 Sumber : disdukcapil
23 Kartu Identitas Anak (KIA)
KIA memiliki kegunaan yang sama dengan KTP. Menurut Permendagri nomor 2 tahun 2016, penerbitan KIA dapat melindungi pemenuhan hak anak, menjamin akses sarana umum, hingga untuk mencegah terjadinya perdagangan anak. Kartu ini juga dapat menjadi bukti identifikasi diri ketika sewaktu-waktu mengalami peristiwa buruk.
Disdukcapil Kota Semarang di semester I tahun 2020 juga telah menerbitkan KIA sebanyak 23,833 buah (54,52%) dan lebih tinggi dari pada tahun 2019 dengan jumlah 171,187 buah atau sebesar 40.09% dari jumlah anak usia 0-17th. Jumlah KIA yang telah diterbitkan terbanyak berada di Kecamatan Gunungpati sebesar 61,33% ; Kecamatan Semarang Barat dan Kecamatan Pedurungan sebesar 59,88%.
Tabel 4.3
Penerbitan Kartu Identitas Anak Kota Semarang
NO KECAMATAN
KEMILIKAN KIA
JUMLAH USIA 0 -17 MEMILIKI KIA
% L P JML L P JML 1 SEMARANG TENGAH 6600 6283 12.883 3.302 3.167 6.469 50,21 2 SEMARANG UTARA 16049 15194 31.243 9.220 8.767 17.987 57,57 3 SEMARANG TIMUR 8669 8176 16.845 4.736 4.598 9.334 55,41 4 GAYAMSARI 10108 9480 19.588 5.590 5.262 10.852 55,40 5 GENUK 17730 16801 34.531 9.143 8.916 18.059 52,30 6 PEDURUNGAN 25863 24087 49.950 15.269 14.639 29.908 59,88 7 SEMARANG SELATAN 8496 7859 16.355 4.123 3.853 7.976 48,77 8 CANDISARI 10132 9664 19.796 4.395 4.387 8.782 44,36 9 GAJAHMUNGKUR 7785 7185 14.970 4.524 4.225 8.749 58,44 10 TEMBALANG 26236 24399 50.635 14.374 13.708 28.082 55,46 11 BANYUMANIK 18900 17406 36.306 9.051 8.422 17.473 48,13 12 GUNUNGPATI 13124 12415 25.539 7.987 7.677 15.664 61,33 13 SEMARANG BARAT 20217 19286 39.503 12.045 11.608 23.653 59,88 14 MIJEN 10976 10315 21.291 4.763 4.603 9.366 43,99 15 NGALIYAN 19389 18398 37.787 10.137 9.728 19.865 52,57 16 TUGU 4649 4338 8.987 2.854 2.760 5.614 62,47 JUMLAH 224.923 211.286 436.209 121.513 116.320 237.833 54,52
24 Informasi Layak Anak (ILA)
Informasi layak anak (ILA) adalah informasi yang sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usia anak, informasi yang melindungi anak, tidak mengandung muatan pornografi, kekerasan dan sadisme, tidak menggunakan anak sebagai bahan eksploitasi, bernuansa positif dan emmberikan manfaat bagi tumbuh kembang anak. Terkait dengan hal tersebut, pemerintah Kota Semarang melalui dinas Arsip dan Perpustakaan Kota berusaha untuk mendukung perlindungan anak melalui berbagai fasilitas dan program inovasi lainnya.
Adapun fasilitas pendukung ILA :
Tabel 4.4 ILA Tahun 2020
No Fasilitas ILA Jumlah Keterangan
1 rumah pintar kota Semarang 193 tempat yang aktif saat ini adalah 99
2 mobil pintar 5 armada Type armada meliputi :1 Bis, 1 L 300, 1 Hi Ace dan 2 Hilux
3 Taman Pintar 1 taman Taman Kasmaran
4 Perpustakaan sekolah 945 tempat
5 perpustakaan Kelurahaan 177 tempat
6 Perpustakaan Kecamatan 16 tempat
7 Perpustakaan Dinas/ OPD berjumlah
37 tempat
Sumber : Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang
Forum Anak
Kota Semarang telah mencanangkan Kota Layak Anak, sehingga program terkait dengan anak terus digalakkan dan dikembangkan termasuk didalamnya dukungan terhadap kegiatan Forum Anak. Forum Anak Kota Semarang telah dibentuk hingga tingkat kelurahan dan untuk tingkat kecamatan telah terbentuk 16 forum anak artinya seluruh kecamatan di wilayah Kota Semarang telah memiliki forum anak.
25 Kegiatan Inovasi pada Kluster Hak Sipil dan Kebebasan
Tabel 4.5
Kegiatan Inovasi Kluster Hak Sipil dan Kebebasan
No OPD Kegiatan
1 Disdukcapil Terkait dengan adanya pandemi covid 19, disdukcapil mengeluarkan peraturan :
a. Melarang membawa anak di lingkungan kantor disdukcapil dlm kepengurusan dokumen kependudukan
b. Kepala Disdukcapil masuk dalam anggota satgas penanggulangan covid 19
Kerjasama dg 10 dunia usaha antara lain toko buku,arena bermain dan tempat kursus yaitu mengunjungi tempat2 tsb dg menggunakan scan QR Code sesuai dengan protokol kesehatan. Contoh kerjasama yang dilakukan yaitu dengan Toko Gramedia, Merbabu, Wahana Waterblaster dan Klub Merby
Pencetakan Kartu Identitas Anak usia 0- 5 tahun tanpa permohonan Bekerjasama dengan RS Pemerintah, Swasta dan Bidan dalam pengurusan akta satu paket yaitu : akta lahir, KIA dan KK
Semua permohonan bisa dilakukan secara online dg aplikasi yg sudah tersedia dari Dukcapil. Dan juga disediakan blanko KIA dan formulir KIA Pelayanan langsung ke sekolah-sekolah untuk pengurusan akta kelahiran dan KIA secara kolektif
Pemberian diskon jika naik BRT bagi siswa
Pemanfaatan KIA sebagai daftar hadir online siswa (My KIA) Program penataan adminsitrasi penduduk
2 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang
Program pembauran kebangsaan untuk anak SMU sederajat selama 2 hari dengan peserta lintas suku dan agama
Program kemah kebangsaan yang diikuti anak-anak SLTA beragam suku dan agama.
Pembauran lewat slogan dan media visual : 1. Pendataan jumlah potensi kemah pembauran
2. Peran wisata kebangsaan kepada anak-anak di setiap sekolah
3 Dinas Arsip dan
Perpustakaan Kota
Kegiatan inovasi yang dilaksanakan Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang selama tahun 2020 dalam program peningkatan minat baca anak yaitu dengan lomba-lomba dan penambahan fasilitas layanan yg ada di mobil pintar disamping layanan E-Book.
Menguatkan jaringan melalui kerjasama dengan pihak ke-3, yaitu : Rotary club, Angkasa Pura, PT. Sari Roti, PT. Indofood Sukses Makmur, HONDA, Bank Jateng, Produk Nutrijell
Dinas Arsip dan Perpustakaan bekerjasama dengan media massa dalam memberitakan kegiatannya termasuk memanfaatkan media sosial seperti instagram,dll.
26 Dimasa Pandemi Covid 19, Dinas Arsip dan Perpustakaan melaksanakan beberapa kegiatan secara virtual pengembangan literasi sebagaimana yang dilaksanakan, yaitu :
a. Lomba-lomba yang pesertanya siswa siswi SD dan SMP se-kota Semarang, bertemakan Hari Ibu.
b. Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang juga mengikuti pameran kearsipanyang diselenggarakan Provinsi Jawa Tengah, dimana stand Dinas Arsip danPerpustakaan Kota Semarang juara 1 dan Favorit.
c. Kegiatan zoom meeting bersama Rumpin dalam pembinaan, peningkatan kegiatan literasi anak sejak dini.
Pelayanan perpustakaan keliling tetap dilaksanakan
4 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik Dan Persandian Kota Semarang
Mengadakan program TIK ( Teknologi Informasi Komunikasi) Anak Layanan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) untuk Anak
5 Forum Anak Kota
Semarang
Bincang Online Bocah Semarang (B.O.B.S) yaitu kegiatan bincang-bincang secara online untuk pengembangan kegiatan inovatif forum anak
Forum Anak Edukasi (FADAKSI), yaitu kegiatan yang berkaitan dengan sosialisasi tentang dunia anak dan Forum Anak melalui brosur dan penggunaan media sosial seperti Instagram.
Reorganisasi tahun 2021 mulai dilaksanakan di wilayah kecamatan Dalam memperingati Hari Anak Nasional tahun 2020 :
1. Forum Anak bekerjasama dengan TVRI dalam acara bincang-bincang memperingati Hari Anak Nasional tahun 2020.
2. Membuka WEBINAR HAN yang bisa diikuti oleh warga Kota Semarang terutama anak-anak
Penguatan Kapasitas, tujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang Konferensi Hak Anak
27
3. HAK LINGKUNGAN KELUARGA DAN PENGASUHAN ALTERNATIF
Perkawinan anak
Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 menyatakan bahwa perkawinan hanya diizinkan apabila pihak pria mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah mencapai usia 16 (enam belas) tahun. Ketentuan pasal 7 ayat (1) Undang-Undang No 1 Tahun 1974 sebagaimana diperbaharui dengan UU No 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan berbunyi, “Perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun”.Dari hal tersebut, pernikahan usia anak masih terjadi di Kota Semarang. Berikut ini merupakan data pernikahan anak di Kota Semarang selama tahun 2020.
Tabel 4.6
Jumlah Pernikahan Anak per Kecamatan di Kota Semarang Tahun 2020
No Kecamatan Usia
Laki-laki<19th Usia Perempuan<16th 1 Banyumanik 4 5 2 Candisari 3 1 3 Gajahmungkur 1 4 4 Gayamsari 5 6 5 Genuk 6 8 6 Gunungpati 11 16 7 Mijen 1 2 8 Ngaliyan 7 18 9 Pedurungan 5 14 10 Semarang Barat 5 3 11 Semarang Selatan 3 0 12 Semarang Tengah 0 1 13 Semarang Timur 0 0 14 Semarang Utara 7 12 15 Tembalang 4 1 16 Tugu 2 3 Jumlah 64 94
Sumber : Kemenag Kota Semarang
Data menyebutkan jumlah terbanyak adanya pernikahan dini ada di wilayah Kecamatan Gunungpati, dengan jumlah 11 anak laki-laki dan Kecamatan Ngaliyan untuk 18 anak
28 perempuan. Dilihat secara keseluruhan terdapat 64 anak laki-laki dan 94 anak perempuan yang menikah di tahun 2020. Jumlah anak perempuan yang menikah di usia anak akan lebih banyak lagi jika terdapat data anak perempuan dengan usia 17-18 tahun yang telah menikah.
Pengasuhan Alternatif
Tabel 4.7 Data PMKS Anak
No Uraian Jumlah Satuan
1 Balita terlantar 3 anak
2 Anak terlantar 190 anak
3 Anak yang tinggal di panti asuhan 2.355 anak
4 Anak jalanan 128 anak
5 Anak terdampak pandemic 29 anak
6 Kasus anak yang ditangani Dinsos dan didampingi SAKTI Peksos
31 kasus
7 Perkawinan anak 122 anak
8 Anak mengalami kekerasan 1 anak
9 Anak yang berhadapan dengan hukum 50 anak
10 Anak-anak dengan keterbatasan atau disabilitas 1.123 anak 11 Anak yang memerlukan perlindungan khusus 19 anak
12 Anak dalam situasi rentan 63 anak
Sumber : Dinas Sosial
Dari data diatas ada 76 lembaga (terlampir) yang memiliki tugas mengurusi anak-anak tersebut. Termasuk 3 lembaga konsultasi anak dan keluarga yaitu : Panti Asuhan Ikhlasul Amal; Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga Tat Twam Asi dan Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga Nusa Indah
Dibukanya Unit Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak Integratif (UPKSAI) memiliki tujuan untuk mewujudkan layanan anak terintegrasi dengan memaksimalkan layanan pencegahan dan penanganan masalah kesejahteraan sosial dan perlindungan anak di Kota Semarang.
29
.
Kegiatan inovasi pada Kluster Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif Tabel 4.8
Kegiatan Inovasi Kluster Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif
No OPD Kegiatan
1 Kantor Kementerian
Agama Kota Semarang
Untuk menekan jumlah anak yang menikah sebelum waktunya, Kemenag Kota Semarang melakukan program “Klas Catin” (Kelas calon pengantin) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, DP3A, dan disdukcapil. Klas catin merupakan program bimbingan pernikahan pra nikah.
Mengadakan lomba-lomba dengan peserta usia anak seperti lomba kreatifitas anak RA, PORSEMA, PORSENI, KSM, AKSIOMA, PORSADIN (PEKAN OLAHRAGA SANTRI PONDOK PESANTREN), FASI (FESTIVAL ANAK SHOLEH), MTQ PELAJAR DAN UMUM.
2 Dinas Sosial Kota
Semarang
Pembentukan Unit Pelanggan Kesejahteraan Sosial Anak intrgratif Kota Semarang (UPKSAI) Kota Semarang
Workshop Penanganan Anak Berhadapan dengan Hukum
Pemberian bantuan Recreational Kits yang berupa alat bantu dukungan psikososial anak di masa pandemic covid
Pemberian bantuan berupa handsanitizer, masker, kuota internet kepada anak di kampong nelayan Tambak Lorok, Kelurahan TAnjung Mas, Semarang Utara dari hasil penggalangan dana Peringatan Hari Anak Nasional
Respon kasus berupa pendampingan anak yang sedang menghadapi masalah hukum atau kasus lain
3
Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana
Sosialisasi dan penyuluhan Bina Keluarga : 5. Melalui pelatihan Bina Keluarga 6. Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera
Sinkronisasi program / kegiatan Forum Tribina, Forum Genre Program PPKS : Pendataan Kartu Asuh Positif Indonesia (anak dan remaja) 4 Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Pembentukan Kader PAAR dan Kader Pendamping Keluarga Adanya Forum POS PAUD, POSYANDU
Bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan : Gerakan Gemar Makan Ikan dan Minum Susu
Program “Si Centik” : Siswa Cari Jentik
5 Yayasan Kesejahteraan Keluarga
Soegijapranata
YKKS bermitra dengan DP3A Kota Semarang menyelenggarakan kelas pengasuhan dengan fokus pada Parenting Responsif untuk orang tua anak usia 0-6 tahun, Parenting Positif untuk orang tua dan anak usia 6-14 tahun dan Pendidikan Kecakapan Hidup dan Literasi Keuangan (PKHLK) bagi anak usia 6-14 tahun yang tersebar di 6 kelurahan yakni Kelurahan Tandang dan Sendangguwo, Kecamatan Tembalang, Kelurahan Tanjung Mas, Bandaharjo, Dadapsari, Kuningan di Kecamatan Semarang Utara.
30
4. HAK KESEHATAN DASAR DAN KESEJAHTERAAN
ASI Eksklusif
Di Kota Semarang pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 6 bulan kebawah masih 71,31%. Hal ini terjadi karena ada beberapa faktor yang menghambat keberhasilan ASI eksklusif, yaitu : 1. Ibu nifas dengan covid sebagian tidak menyusui
2. Ibu dengan resiko dengan HIV Aids sebagian tidak menyusui
3. Sebagian ibu bekerja yang merasa tidak bisa menyusui secara eksklusif 4. Ibu bayi meninggal sebelum bayi berumur 6 bulan
5. Bayi resti karena alasan medis tdk bisa menyusui
Adapun pojok ASI yang telah dibuat di tempat umum ada 527 titik pojok ASI.
Kawasan Tanpa Rokok
Berdasarkan peraturan terkait dengan area bebas rokok, Dinas Kesehatan Kota Semarang terus menciptakan area bebas rokok di seluruh 7 tatanan, yaitu : fasyankes, belajar mengajar, anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat umum dan tempat kerja.
Puskesmas Ramah Anak
Pembentukan Puskesmas Ramah Anak di Kota Semarang berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Nomor B/3364/445.4/II/2020 tentang Penetapan Puskesmas Ramah Anak Kota Semarang Tahun 2020.
31 Tabel 4.9
Puskesmas Ramah Anak di Kota Semarang Tahun 2020
No Puskesmas Ramah Anak No Puskesmas Ramah Anak No Puskesmas Ramah Anak
1 Puskesmas Poncol 13 Puskesmas Krobokan 25 Puskesmas Ngesrep 2 Puskesmas Miroto 14 Puskesmas Ngemplak Simongan 26 Puskesmas Padangsari 3 Puskesmas Bandarharjo 15 Puskesmas Gayamsari 27 Puskesmas Srondol 4 Puskesmas Bulu Lor 16 Puskesmas Candi Lama 28 Puskesmas Pudakpayung 5 Puskesmas Halmahera 17 Puskesmas Kagok 29 Puskesmas Gunungpati 6 Puskesmas Bugangan 18 Puskesmas Pegandan 30 Puskesmas Sekaran 7 Puskesmas Karangdoro 19 Puskesmas Genuk 31 Puskesmas Mijen
8 Puskesmas Pandanaran 20 Puskesmas Bangetayu 32 Puskesmas Karangmalang 9 Puskesmas Lamper tengah 21 Puskesmas Tlogosari Kulon 33 Puskesmas Tambak Aji 10 Puskesmas Karangayu 22 Puskesmas Tlogosari Wetan 34 Puskesmas Purwoyoso 11 Puskesmas Lebdosari 23 Puskesmas Kedungmundu 35 Puskesmas Ngaliyan 12 Puskesmas Manyaran 24 Puskesmas Rowosari 36 Puskesmas Mangkang
37 Puskesmas Karanganyar Sumber : Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2020
Akses Air Minum dan Sanitasi yang Layak
Upaya untuk menyediakan sarana air bersih dan sanitasi terus ditingkatkan karena membawa efek positif terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak. Salah satunya adalah mengurangi terjadinya diare atau cacingan pada anak karena sanitasi buruk. Sepanjang tahun 2020 hasil peningkatan sarana air minum dan sanitasi yang baik terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.10
Akses Air Minum dan Sanitasi yang Layak Tahun 2020
No Uraian Prosentase
1 Akses air minum 98.95%
2 Sanitasi yang layak 100%
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2020
Kesehatan Masyarakat Terdampak Pandemi Covid 19
Tahun 2020 terjadi sebaran virus covid 19 yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Virus covid 19 membawa efek yang merugikan masyarakat, seperti meningkatnya angka kematian masyarakat, kegiatan kemasyarakatan yang dibatasi, kontak yang terbatas hanya melalui dunia
32 maya termasuk posyandu, lansia, pemeriksaan jentik, dll. Selain itu menurunnya jumlah bayi dan balita yang dilayani di puskesmas dan posyandu karena banyak orang tua yang khawatir membawa anaknya ke Puskesmas dan banyak posyandu yang belum aktif. Adapun jumlah anak yang terpapar virus covid selama tahun 2020 ada 1.499 anak , sedangkan anak yang meninggal karena covid 19 ada 6 anak.
Tabel 4.11
Pasien Anak yang Terpapar Covid 19 Sepanjang Tahun 2020
No Umur Jumlah Sembuh Jumlah Meninggal
1 0 - 5 th 402 3
2 6 – 10 th 328 2
3 11 – 15 th 404 0
4 16 – 18 th 365 1
Jumlah 1.499 6
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2020
Kondisi ini membuat Dinas Kesehatan terus melakukan upaya membantu Pemerintah Kota Semarang dalam menangani efek covid terhadap kesehatan anak dengan memberikan pelayanan kesehatan pada anak yg terdiagnosa covid, dan tetap memberikan pelayanan kesehatan pada anak, melakukan kunjungan rumah untuk bayi baru lahir. Untuk pelayanan imunisasi pada bayi & anak sekolah diberikan pada jam khusus dan tempat terpisah dari pasien umum.
Kegiatan Inovatif pada Kluster Hak Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan
Seperti pada umumnya, semua bidang akan melakukan kegiatan yang inovatif untuk mengembangkan program kreatif dan meningkatkan pelayanan, termasuk juga pihak yang bergerak di bidang kesehatan. Kegiatan inovatif tersebut terangkum dalam tabel dibawah ini.
33 Tabel 4.12
Kegiatan Inovasi Kluster Hak Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan
No OPD Kegiatan Inovasi
1 Dinas Kesehatan Kota Semarang
Persalinan dengan tenaga kesehatan
Diadakan kelas Balita dan ibu hamil, pendampingan ibu hamil, ibu nifas dan bayi baru lahir
Adanya Ambulan Hebat dan Siaga, dengan nomor telp 1500132, aplikasi 112
PRA, UKS
Pelayanan Terpadu Tumbuh Kembang di Rumah Pelangi (rumah perbaikan gizi)
“Gepuk Pepes” : Gerakan Peduli Kesehatan Pekerja Perempuan Sehat Deteksi dini tumbuh kembang dengan Google Form
Bekerjasama dengan Kemenag Kota Semarang dengan program “Kelas Catin”
Posyandu Remaja
SDIDTK by online menggunakan google form melibatkan guru PAUD/TK/RA
Pelangi Nusantara : suatu kegiatan pelayanan gizi dan penyuluhan kesehatan untuk anak serta remaja melibatkan guru dan siswa PAUD/TK/SD/SMP/SMA
Pada saat pelayanan gibur (gizi buruk) melibatkan Rotary, PT,RS OPD terkait
2
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongso Negoro
Arena bermain anak di lingkungan rumah sakit : area luar ruangan, area dalam ruang perawatan pasien (ruang anak / Nakula IV)
Area bebas merokok di lingkungan rumah sakit
Ruang laktasi bagi pelanggan eksternal maupun internal rumah sakit Klinik anak dan klinik tumbuh kembang yang dilengkapi area bermain Rumah sakit ramah anak
Pembinaan nutrisi bagi pasien anak dengan gizi buruk oleh Tim Penangganan Nutrisi Klinik (SK Direktur)
Bekerjasama dengan disdukcapil dalam pengurusan akta kelahiran dan KK bagi bayi yang baru lahir di rumah sakit
Pengembangan baby SPA, pijat bayi, imunisasi di klinik rawat jalan 3
Dinas Lingkungan Hidup
Sekolah Adiwiyata
Car Free Day di jalan Pemuda – Pahlawan dan kawasan Simpang Lima Program Kampung Iklim
4 Dinas Ketahanan Pangan
B2SA
5 Dinas Pertanian Gerakan minum susu,pertanian organic 6 Dinas Perikanan Gerakan makan ikan
7 Perusahaan Daerah Air Minum
Mengupayakan air siap minum di kawasan sekolah dan titik-titik tertentu di wilayah Kota Semarang
34
5. HAK PENDIDIKAN, PEMANFAATAN WAKTU LUANG DAN KEGIATAN SENI
BUDAYA
Angka Partisipasi Kasar (APK)
Angka Partisipasi Kasar (APK) didefinisikan sebagai proporsi penduduk yang masih sekolah pada kelompok jenjang pendidikan tertentu terhadap jumlah keseluruhan penduduk pada kelompok umur jenjang pendidikan tersebut, tanpa memperhatikan usia.
PAUD sering disebutkan sebagai playgroup atau kelas bermain untuk anak usia 2-6 th. Sedangkan TK merupakan jenjang pendidikan untuk anak berusia minimal 4 th, dan pada