• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELEMBAGAAN 4.19)Program bantuan

Dalam dokumen Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Halaman 42-47)

pembangunan air limbah berbasis masyarakat. F. KELEMBAGAAN a. meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar wilayah dalam pembangunan air limbah. b. fasilitas peningkatan manajemen pembangunan air limbah di daerah. c. fasilitas peningkatan pengelolaan air limbah melalui pelatihan dan pendidikan SDM yang kompoten. PROGRAM 3. KELEMBAGAAN 4.19)Program bantuan teknis penyelenggara kelembagaan PS Air limbah. 4.20)Program Bantuan teknis pembentukan badan pengelola air limbah.

4.21)Program

peningkatan koordinasi dengan sektor lain 4.22) program

peningkatan kemauan politik (political will) dalam penanganan air limbah. 4.23)program peningkatan pengawasan kualitas air limbah permukiman. 4.24)Program peningkatan kapasitas Kelembagaan dan

SDM (Sumber Daya Manusia) G. PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN Peraturan yang melakukan pengaturan terhadap yang bergerak dalam pembangunan dan pengolalaan air limbah.

Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) 5.6

Berdasarkan Permen PU No. 6 Tahu n 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, RTBL didefinisikan sebagai panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk

mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan

lingkungan/kawasan. Materi pokok dalam Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan meliputi :

Program Bangunan dan Lingkungan; a.

Rencana Umum dan Panduan Rancangan; b.

Rencana Investasi; c.

Ketentuan Pengendalian Rencana; dan d.

Pedoman Pengendalian Pelaksanaan e.

RTBL dapat berupa rencana aksi/kegiatan komunitas, rencana penataan lingkungan, atau panduan rancang Kabupaten.

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan 5.7

(SPPIP)

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan merupakan suatu dokumen strategi operasional dalam pembangunan

permukiman dan infrastruktur perkotaa n yang sinergi dengan arah

pengembangan kota, sehingga dapat menjadi acuan yang jelas bagi penerapan program-program pembangunan infrastruktur Cipta Karya. SPPIP memuat arahan kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur permukiman makro pada skala kab upaten/kota yang berbasis pada rencana tata ruang (RTRW) dan rencana pembangunan (RPJMD). SPPIP memiliki beberapa fungsi, yaitu :

sebagai acuan bagi implementasi program-program pembangunan a.

permukiman dan infrastruktur perkotaan, sehingga dapat terintegras i dengan program-program pembangunan lainnya yang telah ada.

Sebagai dokumen induk dari semua dokumen perencanaan program sektoral b.

bidang Cipta Karya di daerah;

Sebagai salah satu acuan bagi penyusunan RPIJM; c.

Sebagai sarana untuk integrasi semua kebijakan dan strategi pembangunan d.

permukiman dan infrastruktur perkotaan yang tertuang di berbagai dokumen; dan Sebagai dokumen acuan bagi penyusunan kebijakan yang terkait dengan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan.

Visi dan Misi Pengembangan permu ngkiman dan infrastruktur 5.7.1

perkotaan

Perumusan visi dan misi pembangunan dan pengembangan merupakan upaya perumusan arahan pembangunan permungkiman dan infrastruktur permungkiman yang hendak dicapai yang akan menjadi landasan bagi

penyusunan konsep dan stra tegi pembangunan permungkiman dan infrastruktur perkotaan yang disusun oleh seluruh pemangku kepentingan dan disepakati bersama dengan masyarakat di daerah.

Perumusan visi dan misi SPPIP kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir diperlukan sebagai landasan sert a pedoman bagi pembangunan permungkiman dan infrastruktur perkotaan kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir . Dengan partisipasi berbagai pihak dalam proses perumusannya, maka akan semangkin menguatkan landasan tersebut. Keterlibatan wakil dari masyarakat adal ah suatu hal mutlak yang diperlukan dalam proses pembangunan. Proses pembangunan tidak hanya mengendepankan sarana fisik tetapi juga mempunyai daya dukung yang harus diperhatikan keberadaanya yaitu faktor pendukung sosial

pembangunan permungkiman dan infrastruktur perkotaan tidak hanya selaras dengan kebijakan tetapi juga bersinergi dengan masyarakat, sehingga peran aktif masyarakat tidak hanya sebatas menyampaikan aspirasinya tetapi ikut serta menjaga hasil dari pembangunan.

Visi-Misi daerah diambil dari visi-misi yang berada didalam dokumen perencanaan pembangunan dan penataan ruang harus selaras serta bersinergi dengan kegiatan strategi pembangunan permungkiman dan infrastruktur

perkotaan, visi-misi daerah tidak terlepas dari visi misi kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir .

Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman 5.7.2.

Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir

Dalam menentukan kawasan permukiman perkotaan mengacu pada kondisi eksisting wilayah, kenderungan perkembangan pembangunan fisik dan orientasi kegiatan suatu w ilayah yang dipersipkan menjadi pusat pertumbuhan yang berdasarkan kebijakan terkait seperti RTRW dan kebijakan lainnya.

Hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan kawasan peruntukan permukiman perkotaan adalah :

Kawasan yang didorong pertumbuhannya untu k mendukung pengembangan 1.

dan pembangunan wilayah kota dan berdasarkan kebijakan RTRW dan kebijakan lainnya,

Kawasan pengembangan perekonomian berupa perdagangan dan jasa, 2.

Kawasan permukiman perkotaan yang sesuai dengan kebijakan terkait( 3.

sesuai dengan RPJMD, RTRW) dan arahan pengembangan perkotaan, Kawasan pelayanan regional ( pendidikan tinggi dan jalan lingkar), 4.

Kawasan yang menjadi pusat kota, 5.

Kawasan yang dikendalikan pengembangannya, mengingat keterbatasan 6.

kondisi fisik, fungsi lahan pada kawasan terse but, faktor kebencanaan, estetika, dan kelestarian lingkungan.

Kawasan sempadan sungai, dan 7.

Kawasan permukiman padat tidak tertata. 8.

Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan 5.8

Strategis Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (RTBL KSK) Dari RP2KP yang telah disusun kemudian diturunkan ke dalam suatu rencana operasional berupa Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK), dimana keduanya Pedoman Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya tetap mengacu pada strategi

pengembangan kota yang sudah ada. RTBL KSK merupakan rencana aksi program strategis untuk penanganan permasalahan permukiman dan pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di

perkotaan. Dalam konteks pengembangan kota, RTBL KSK me rupakan rencana terpadu bidang permukiman dan infrastuktur bidang Cipta Karya pada lingkup wilayah perencanaan berupa kawasan dengan kedalaman rencana teknis yang dituangkan dalam peta 1:5000 atau 1:1000. RTBL KSK disamping berfungsi sebagai alat operasionalisasi dalam

penanganan kawasan permukiman prioritas juga berfungsi sebagai masukan dalam penyusunan RPI2-JM. Oleh karena itu, dalam hal ini RPI2-JM perlu mengutip matriks rencana aksi program serta peta pengembangan kawasan dalam RTBL KSK yang didetailkan pada program tahunan.

Tabel 5 .4 memaparkan Matriks Strategi Pembangunan Kawasan Prioritas Berdasarkan RTBL KSK, sebagai masukan bagi penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, khususnya dalam rangka analisis pengembangan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK).

Integrasi Strategi Pembangunan Kabupaten/Kota dan Sektor 9.

Berdasarkan dokumen rencana yang telah dijabarkan sebelumnya, maka dapat disusun matriks strategi pembangunan pada skala Kabupaten yang meliputi

RTRW Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir Sebagai Acuan a.

RI-SPAM sebagai pengembangan air minum b.

SSK sebagai arahan pengembangan sektor Sanitasi c.

SPPIP sebagai acuan arahan pengembangan permukiman d.

Rencana lainnya e.

Dalam dokumen Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Halaman 42-47)

Dokumen terkait