R/C>1 “USAHA TANI UNTUNG”
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Deskripsi Hasil Penelitian dan Analisa Hasil Penelitian Adapun hasil penelitian yang didapat dari responden yang
IV.1.5 Kelompok Tani Kepodang a) Aspek Finansial
Kelompok Tani Kepodang mendapatkan bantuan alat dan mesin pertanian dari pemerintah tahun anggaran 2015 yang berupa mesin panen padi (Mini Combine Harvester) yaitu Quick Harvester tipe H140R dengan mesin penggerak diesel tipe Kubota RD 140DI-2T yang mempunyai daya maksimal 14 HP atau sebesar 2400 RPM, untuk bahan bakarnya mesin diesel Kubota ini menggunakan solar dan system startingnya menggunakan engkol, oli mesin menggunakan oli SAE 30 dengan daya tamping 2,4 liter sedangkan oli transmisi atau gearbox menggunakan oli SAE 90 yang mempunyai daya tampung 7 liter.
Pada kelompok Tani Kepodang operator mesin panen padi Mini Combine Hasvester ini adalah bapak Sulaiman yang beralamatkan di Dusun Kepodang, Desa Tlogoretno, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan. Untuk memanen lahan 1 ha biasanya dapat di selesaikan dalam waktu 10 jam dan menghabiskan bahan bakar yang berupa solar sebanyak 12 liter.
Setiap hari saat musim panen padi, mesin panen padi mini combine harvester beroperasi selama 8 jam dalam 1 hari. Masa panen padi di daerah tersebut biasanya ada tiga kali selama setahun yaitu pada pertengahan atau akhir ferbuari kemudian akhir juni sampai agustus dan akhir oktober sampai November.
Lembar kuisioner mesin panen padi Mini Combine Harvester kelompok tani Kepodang dapat dilihat pada lampiran nomer 9 halaman 73.
Responden yang terakhir yaitu Bapak Sarimun yang beralamatkan di Dusun Kepodang, Desa Tlogoretno, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, beliau merupakan anggota dari kelompok tani trubus subur yang menyewa mesin panen padi Mini Combine Harvester dengan harga Rp 400.000/jam, dimana harga tersebut sudah termasuk biaya operator. Lahan yang di
49
miliki Bapak Sarimun seluas 0,15 ha berupa sawah tadah hujan yang di tanami padi satu kali dalam satu tahun.
Dari data di atas maka dapat di hitung aspek finansial dari Mini Combine Harvester yang dimiliki oleh kelompok tani Kepodang.
Diketahui:
Biaya Penyusutan :
Pemanenan lahan 1 hari efektif : 7-8 jam/ Hari
Estimasi Pemanenan lahan selama sebulan : 8 jam x 25 hari
= 200 Jam
Setahun 3 Bulan pemanenan efektif saat musim panen padi
= 200 jam x 3 = 600 Jam
Pemanenan lahan 1 Ha : 10 jam
Umur Ekonomi Alat Pemanen Padi : 5 Tahun
Harga alat pemanen padi Mini Combine Harvester Baru =
Rp 111.000.000
Biaya penyusutan /tahun = (111.000.000-10%) : (Umur Ekonomi 5 Tahun)
= (Rp111.000.000-Rp11.100.000) : 5 tahun = Rp 99.900.000 : 5 tahun
=Rp 19.980.000
Jadi penyusutannya adalah (Biaya penyusutan/tahun : jam kerja 1 tahun ) Rp 19.980.000 : 600 Jam = Rp 33.300/jam
Biaya Bunga Bank :
Bunga Bank setahun : 12%/tahun x Rp 111.000.000
= Rp 13.320.000/tahun
= Rp 13.320.000/tahun : (365 hari x 24 jam)
= Rp 13.320.000/tahun : 8760 hari/jam
= Rp 1.520,54 /jam
50 Biaya Garasi :
Sewa Garasi = Rp 1.000.000/tahun
1 tahun = 365 hari, 1 tahun (365 hari x 24 jam) = 8760 jam
Jadi sewa garasi setiap satu jam = Rp 1.000.000: 8760 = Rp 141,15/jam
Biaya Tetap = Biaya penyusutan + Biaya Bunga Bank + Biaya Garasi
= Rp 33.300/jam + Rp 1.520,54 /jam + Rp 141,15/jam
= Rp 34.961,69/jam Biaya Operator :
= Rp 240.000/jam Biaya Bahan Bakar :
Solar satu liter + 5% = Rp 5.150 + 5/100
= Rp 5.150 + 257,5
= Rp 5.407,5 /jam
kebutuhan bahan bakar untuk luasan lahan 0,15 Ha kerja
= 2 liter
untuk menyelesaikan luasan lahan 0,15 Ha di butuhkan waktu 1 jam
= 2 liter : 1 jam = 2 liter/jam
= 2 liter/jam x Rp 5.407,5/jam
= Rp 10.815/jam
Suku Cadang = 10 % (kontrak 400.000 untuk 1 jam kerja)
= Rp 40.000/jam Oli Tranmisi :
Kapasitas Oli Transmisi = 7 liter Harga Oli = Rp 17.000
Penggantian Oli Transmisi = 600 Jam
Pemakaian mesin/tahun = 600 Jam
Jadi, penggunaan Oli mesin dalam setahun
= 7 Liter x Rp 17.000 : 600 jam = Rp 198,33/Jam
51 Oli Mesin :
Kapasitas Oli mesin = 2,4 Liter Harga oli = Rp 65.000/2,5 liter
Pergantian oli mesin = 100 jam
Jadi, penggunaan Oli mesin/jam yaitu :
= Rp 65.000 /liter : 100 jam
= Rp 650/jam
Biaya Tidak Tetap = Biaya Operator + Biaya Bahan Bakar + suku cadang + Oli mesin + Oli Transmisi)
= Rp 240.000/jam + Rp 10.815/jam + Rp 40.000/jam + Rp 198,33/Jam + Rp 650/jam
= Rp 291.663,33/jam
Biaya Total = Biaya Tetap+ Biaya Tidak Tetap
= Rp 34.961,69/jam + Rp 291.663,33/jam
= Rp 326.625,02/jam
*Biaya pokok = biaya total Petani membayar :
= Rp 400.000 jam
R/C = 400.000 : 326.625,02
= 1,2
Payback Period
=
Investasi (Rp) KeuntunganJamRp= Rp 111.000.000
Rp 400.000 jam − Rp 326.625,02/jam
= Rp 111.000.000 Rp 73.374,98/jam
= 1.512,77 jam
= 1.512,77 jam : 600 jam
= 2,52 Tahun
52
BEP = Biaya Tetap
Tingkat Sewa – Biaya Tidak Tetap = Rp 34.961,69/jam
Rp 400.000 jam − Rp 291.663,33/jam
= Rp 34.961,69/jam Rp 108.336,67/jam
= 32,2%
Dengan asumsi pertahun jam operasi 600 jam, maka:
= 32,2% x 600 jam
= 193,6 jam atau 19 ha
Dengan asusmsi jam kerja mesin panen padi Mini Combine Harvester per tahun adalah 600 jam maka Payback Period dari mesin panen padi yang dimiliki Kelompok Tani Kepodang adalah 2,5 tahun. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pengelolaan mesin panen padi pada kelompok tani tersebut bisa berkembang dan bisa berkelanjutan karena ditinjau dari umur ekonomi mesin panen padi Mini Combine Harvestrer yaitu 5 tahun dan PBP dari kelompok tani tersebut kurang dari umur ekonomis mesin panen padi.
Hal ini dikarenakan petani mampu dan mau membayar sewa mesin panen padi Mini Combine Harvester sesuai regulasi harga dan kesepakatan dari kelompok tani, karena petani dalam hasil usaha taninya diuntungkan dengan hasil panen yang banyak dan harga komoditas tanaman yang ditanam cukup baik sehingga mampu menutupi biaya ongkos sewa mesin panen padi Mini Combine Harvester. Selain itu panen menggunakan Mini Combine Harvester lebih efisien waktu pemanenan di bandingkan dengan panen secara manual menggunakan tenaga manusia.
b) Hasil Usaha tani
Sedangkan untuk hasil usaha tani dari Bapak Sarimun yaitu beliau mempunyai lahan jenis sawah tadah hujan seluas 0,15 ha, dalam 1 tahun beliau dapat menaman padi satu kali.
Lahan sawah garapan bapak sarimun seluas 0,15 ha biasanya menghabiskan 6 kg benih padi dengan varietas yang di tanam adalah ciherang dengan harga Rp 10.000/kg. Untuk pemupukan
x 100%
53
Bapak Sarimun menggunakan pupuk organik sebagai dasaran dan pupuk kimia, antara lain NPK, Urea dan ZA. Hasil panen padi dari sawah garapan bapak sarimun sebanyak 1,1 ton dengan lama waktu pemanenan dengan menggunakan Mini Combine Harvester selama 1 jam. Hasil panen padi tersebut akan di jual setelah melalui proses pengeringan dengan harga Rp 4.500/kg.
lembar kuisioner Bapak Sarimun dapat dilihat pada lampiran nomer 10 pada halaman 74.
Dari kuisioner tersebut maka dapat di hitung hasil usaha tani dari Bapak Sarimun, sebagai berikut.
Diketahui :
Hasil panen = 1,1 ton
Harga jual = Rp 4.500/kg
Keuntungan = (Harga jual x Hasil panen/luasan) – Total input
= (Rp 4.500/kg x 1100kg) – Total input
= Rp 4.950.000 – Total input Input :
Biaya pengolahan lahan = Rp 200.000
Kebutuhan benih = Rp 60.000
Kebutuhan pupuk = Rp 118.000
Kebutuhan obat = Rp 17.000
Kebutuhan tenaga kerja = Rp 240.000
Biaya Irigasi = tidak ada
Biaya sewa mesin panen = Rp 400.000 Total input = Rp 1.035.000
Keutungan = Rp 4.950.000 - Total input
= Rp 4.950.000 – Rp 1.035.000
= Rp 3.915.000
Dilihat dari perhitungan keuntungan hasil usaha tani Bapak Sarimun, beliau mampu untuk membayar sesuai dengan tarif yang telah ditentukan. Sehingga akan berdampak pada perkembangan dan keberlanjutan kelompok tani serta memberikan manfaat yang baik bagi para petani. Pada Kelompok Tani Kepodang sudah ada peraturan yang mengatur sistem sewa alsintan khususnya mesin panen padi Mini Combine
54
Hasvester. Sehingga para petani dapat membayar sesuai tarif sewa alsintan yang dapat berdampak pada tingkat keberlanjutan mesin panen padi bantuan pemerintah.