• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN

5.2. Keluhan Muskuloskletal Pada Pekerja Pembuat Tas

5.2.1. Keluhan Muskuloskletal Pada Pekerja Pembuat Tas dengan Sikap

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan Nordic Body Map yang dilakukan pada pekerja sebelum pekerja melakukan pekerjaan dengan sikap kerja duduk di lantai diketahui bahwa dari 25 responden, sebagian besar responden tidak merasakan keluhan sakit.

Hasil penelitian yang dilakukan setelah bekerja diketahui bahwa keluhan muskuloskletal dengan kategori “sakit” dirasakan oleh 2 orang pekerja (8%) pada daerah leher bawah, 15 orang (60%) mengeluh sakit pada daerah bahu kiri, 16 orang (64%) mengeluh sakit pada daerah bahu kanan, 15 orang (60%) mengeluh sakit pada daerah bokong, 17 orang (68%) mengeluh sakit pada daerah pantat, dan 9 orang

Keluhan pada leher dirasakan oleh pekerja pembuat tas dikarenakan kondisi saat bekerja lebih banyak dengan posisi kepala menunduk dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Mereka mulai bekerja dari pukul 08.00-17.00 WIB dengan waktu istirahat yang tidak tentu demi mengejar target pesanan tas. Oleh sebab itu, otot-otot pada daerah leher bekerja secara statis dimana pembuluh-pembuluh darah dapat tertekan sehingga aliran darah dalam otot menjadi berkurang yang berakibat berkurangnya glukosa dan oksigen dari darah dan harus menggunakan cadangan yang ada. Abduksi dan forward flexion (kepala turun maju ke depan) lebih dari 30° dapat mengakibatkan faktor risiko oleh karena adanya penekanan pada otot sehingga menyebabkan bahu dan leher menjadi tidak nyaman (Nurmianto, 2008).

Keluhan muskuloskletal lain yang di rasakan pada lengan yang dialami oleh pekerja dikondisikan karena selama bekerja mereka sering harus mengangkat lengan dalam proses membuat pola, menjiplak, menggunting, mengelem maupun memasang aksesoris. Situasi seprti ini dialami pekerja secara terus menerus selama bekerja.

Keluhan pada pergelangan tangan dan jari-jari tangan disebabkan karena kegiatan menggunting bahan yang sedikit sulit untuk digunting. Saat menggunting bahan tas yg keras, pekerja harus menggunakan sedikit tenaga untuk menekan gunting sekuat mungkin agar bahan yang diinginkan tadi bisa digunting.

Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya keluhan otot skeletal yaitu aktivitas berulang. Keluhan terjadi karena otot menerima tekanan akibat beban kerja secara terus menerus tanpa memperoleh kesempatan untuk relaksasi. Tangan pekerja dipaksa untuk bekerja dengan melakukan pekerjaan yang sama dalam waktu yang lama tanpa ada relaksasi. Sebaiknya relaksasi pada tangan dilakukan dengan

meluruskan tangan ke bawah atau ke depan atau dengan menggerakkan tangan secara perlahan ke depan dan ke belakang. Posisi tubuh dalam kerja sangat ditentukan oleh jenis pekerjaan yang berbeda-beda terhadap tubuh. Masing-masing posisi kerja mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap tubuh (Tarwaka, 2004).

Berdasarkan penelitian (Sinurat, 2011), untuk menghindari keluhan yang dirasakan pada tangan dan leher, pekerja sebaiknya melakukan relaksasi setelah 30 menit bekerja. Relaksasi yang dapat dilakukan misalnya pada tangan, seperti yang sudah disebut di atas, dapat dilakukan dengan meluruskan tangan ke depan atau ke bawah atau dengan menggerak-gerakkan tangan selama 5 menit sehingga otot tangan tidak berkontraksi terus menerus. Sedangkan pada leher, relaksasi yang dapat dilakukan seperti mengerakkan leher dari bawah ke atas secara pelahan-lahan atau dengan menggerakkan leher ke bawah, ke atas, dan ke samping secara bergantian.

Keluhan muskoloskletal pada bagian bahu baik kiri maupun kanan dikondisikan karena pekerja duduk cenderung condong ke depan meski terkadang duduk bersandar pada dinding rumah. Tekanan pada bagian tulang belakang akan meningkat pada saat duduk, dibandingkan dengan saat berdiri ataupun berbaring. Jika diasumsikan, tekanan tersebut sekitar 100%, cara duduk yang tegang atau kaku (erect posture) dapat menyebabkan tekanan tersebut mencapai 140% dan cara duduk yang dilakukan dengan membungkuk ke depan menyebabkan tekanan tersebut sampai 190%. Sikap duduk yang tegang lebih banyak memerlukan aktivitas otot atau saraf belakang daripada sikap duduk yang condong kedepan (Nurmianto, 2008).

Keluhan muskuloskletal pada pinggang dan bokong dikondisikan karena saat bekerja pekerja duduk di lantai dalam waktu yang lama, dimana seluruh berat badan saat duduk bertumpu pada daerah pinggang dan bokong.

5.2.2. Keluhan Muskuloskletal Pada Pekerja Pembuat Tas Dengan Sikap Kerja Duduk Di Kursi (Menjahit).

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan Nordic Body Map yang dilakukan sebelum pekerja melakukan pekerjaan dengan sikap kerja duduk di kursi tidak jauh berbeda dengan sikap kerja pekerja yang duduk di lantai. Setelah dilakukan pemetaan diketahui bahwa dari 5 responden, dari 5 responden, sebagian besar responden tidak mengalami keluhan rasa sakit.

Sedangkan penelitian yang dilakukan setelah bekerja diketahui bahwa bahwa dari 5 responden, sebagian besar responden mengalami keluhan kategori “sakit” pada bagian leher, bahu, punggung, pinggang dan bokong.

Keluhan muskuletal sakit yang dirasakan pekerja pada daerah leher, bahu, punggung, pinggang, pantat dan bokong dikondisikan karena pekerja terlalu lama bekerja dengan sikap duduk membungkuk ke depan saat menjahit. Sikap duduk yang seperti itu merupakan penyebab adanya keluhan pada leher, bahu, punggung, pinggang dan bokong karena tekanan pada tulang belakang akan meningkat pada saat duduk dibandingkan dengan saat berdiri ataupun berbaring. Kondisi kerja yang demikian dialami pekerja secara terus menerus selama proses penjahitan tas.

Duduk lama dengan sikap duduk yang salah (tidak alamiah) akan menyebabkan otot-otot pinggang menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak sekitarnya (Nurmianto, 2004).

Menurut Colin (2002) ada 10 gerakan latihan peregangan yang dapat dilakukan pekerja untuk mengurangi ketengangan yang dirasakan oleh pekerja pada bagian muskuloskletal. Gerakan-gerakan tersebut antara lain, gerakan lingkaran pinggang, gerakan lingkar bahu, gerakan lingkar lengan, gerakan latihan leher, gerakan peregangan bahu, gerakan peregangan atas, gerakan peregangan pergelangan tangan, gerakan peregangan lengan, dan beberapa kombinasi gerakan lain. Gambar gerakan-gerakan latihan peregangan tersebut dapat dilihat pada lampiran 4.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan pemetaan terhadap keluhan muskuloskletal pada pekerja pembuat tas di Jalan bajak V Kecamatan Medan Amplas sebelum dan sesudah bekerja maka didapatkan hasil pemetaan sebagai berikut:

1. Sebelum bekerja sebagian besar pekerja yang duduk di lantai mengalami keluhan sakit pada daerah bahu kiri yaitu sebanyak 4 orang (16%), 2 orang (8%) mengeluh sakit pada daerah bokong, 1 orang (4%) mengeluh sakit pada bahu kanan, dan 1 orang (4%) mengeluh sakit pada daerah pinggang. Setelah bekerja sebagian besar pekerja mengalami keluhan muskuloskletal dengan kategori “sakit” yaitu pada daerah leher bawah (8%), bahu kiri (60%), bahu kanan (64%), bokong (60%), pantat (68%), dan pergelangan tangan kanan (36%).

2. Sebelum bekerja sebagian besar pekerja yang duduk di kursi hanya mengalami keluhan “agak sakit” yaitu pada daerah leher atas, leher bawah, punggung, dan lengan bawah kanan masing-masing 40%, dan 20% pekerja mengeluh agak sakit pada daerah bahu kiri dan kanan, lengan atas kiri dan kanan, bokong, pantat, siku kiri dan kanan, pergelangan tangan kiri dan kanan, jari tangan kiri dan kanan, lutut kiri dan kanan, dan betis kiri. Setelah bekerja sebagian besar pekerja mengalami keluhan muskuloskletal kategori “sakit” yaitu pada daerah bahu kanan, pinggang dan pergelangan tangan

kanan masing-masing 80% , sakit pada daerah bahu kiri, bokong, lengan bawah kiri, masing-masing 60%, dan sebagian lagi mereka (40%) mengalami keluhan sakit pada daerah leher bawah, lengan atas kiri, punggung, dan pantat. 3. Keluhan muskuloskletal meningkat setelah pekerja melakukan pekerjaan baik

pekerja yang duduk di lantai maupun yang duduk di kursi.

4. Keluhan muskuloskletal yang umumnya dialami pekerja yang duduk dilantai adalah pantat, bahu kanan dan bokong sedangkan keluhan muskuloskletal yang umumnya dialami pekerja yang duduk di kursi adalah bahu kanan, pinggang, dan pergelangan tangan.

6.2. Saran

a. Pekerja pembuat tas disarankan untuk melakukan relaksasi tangan dan kaki dengan menggerak-gerakkan tangan dan kaki selama 5 menit setelah bekerja selama 30 menit sehingga otot tangan dan kaki tidak berkontraksi terus menerus, sedangkan pada leher, relaksasi yang dapat dilakukan seperti mengerakkan leher dari bawah ke atas secara pelahan-lahan atau dengan menggerakkan leher ke bawah, ke atas, dan ke samping secara bergantian. b. Pekerja pembuat tas disarankan untuk melakukan gerakan latihan peregangan

untuk mengurangi ketengangan pada bagian muskuloskletal. Gerakan-gerakan tersebut antara lain, gerakan lingaran pinggang, gerakan lingkar bahu, gerakan lingkar lengan, gerakan latihan leher, gerakan peregangan bahu, gerakan peregangan atas, gerakan peregangan pergelangan tangan, gerakan peregangan lengan, dan beberapa kombinasi gerakan lain.

c. Sebaiknya pekerja bekerja tidak lebih dari 8 jam agar otot-otot tidak mengalami penekanan berlebihan yang berakibat meningkatkan keluhan muskuloskletal yang dialami.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Definisi Ergonomi dan Ruang Lingkup. Available at : http://diasrw.blogspot. com/2009/01/difinisi-dan-ruang-lingkup.html. Diakses pada tanggal 19 Februari 2013.

BPS, 2010. Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia. http://www.bps.go.id/. Diakses tanggal 5 Maret 2013.

Colin. 2002. Ergonomi dalam Kedokteran Gigi. Available at : http://www.dentistrytoday.

com/ergonomics/1111. Accesed Mei 1,2013.

Crawford,O. The Nordic Musculoskletal Questionnaire. 2007. Available at:

http://occmed.oxfordjournals.org/content/57/4/300.full#xref-ref-2-1/. Diakses pada tanggal 26 Februari 2013.

Departemen Kesehatan RI. 1994. Upaya Kesehatan Kerja Sektor Informal di Indonesia. Jakarta.

______________________. 2002. Upaya Kesehatan Kerja Bagi Perajin. Jakarta Grandjean, E. 2000. Fitting the Task to The man. A Textbook of Occupational

Ergonomics. Taylor & Francis Ltd: London.

Harrianto, R. 2010. Buku Ajar Kesehatan Kerja. EGC : Jakarta.

ICOHIS, 2006. Pemerintah Mulai Sentuh Sektor Informal.

http://www.majalahfarmacia.com. Diakses tanggal 2 Juli 2013. International Labour Office. 1998. Ergonomic Checkpoints. Genewa: ILO.

Manuaba, A. 1983. Peningkatan Kondisi dan Lingkungan Kerja di Sektor Industri Kecil, Program Internasional untuk Peningkatan Kondisi dan Lingkungan Kerja. Lokakarya Nasional 13-14 Desember.

McCormick, E. J., Sanders, M. S. 1982. Human Factors in Engineering and Design. McGraw-Hill, Inc

Notoadmodjo, S. 1998. Metodologi Penelitian. Rineka Cipta : Jakarta.

Nurmianto, E. 2008. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Guna Widya: Surabaya.

OSHA. 2010. How to Make It Work for You. Available at:http://www.cbs.state.or.us/external/osha/pdf/pubs/1863.pdf. Diakses pada tanggal 1 Maret 2013.

Santoso, G. 2004. Ergonomi, Manusia, Peralatan dan Lingkungan. Prestasi Pustaka, Jakarta.

Sinurat, L. 2011. Gambaran Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Pembuat Roti Pada U.D Harum Manis di Kecamatan Medan Tembung Pada Tahun 2010. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Suma’mur. 1996. Ergonomi untuk Produktivitas Kerja. Jakarta: CV Haji Masagung.

_________. P.K.1987. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. CV Haji Masagung: Jakarta.

_________. 1989 Ergonomi Untuk Produktivitas Kerja. Jakarta : CV Haji Masagung.

_________. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES). Jakarta : Sagung Seto.

Sutalaksana, I. Z. 2001. Sebuah Metodologi Penetapan Persentil Ukuran Antropometri Untuk Perancangan Produk. Jurnal Ergonomika. Maret: 20-26.

Tarwaka, 2010. Ergonomi Industri : Dasar-Dasar Pengetahuan ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja. Solo : Harapan.

GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKLETAL PADA PEKERJA PEMBUAT TAS DI JALAN BAJAK V KECAMATAN MEDAN AMPLAS

TAHUN 2013 Pekerja di Lantai (Sebelum Bekerja)

no lgnbwhkiri lgnbwhknn glgtgnkiri glgtgnknn jritgnkiri jritgnknn phkiri phknn lttkiri lttknn btskiri btsknn glgkkikiri glgkkiknn jrikkikiri jrikkiknn

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 4 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 6 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 7 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 9 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 10 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 13 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 15 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 19 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 20 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 22 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 23 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKLETAL PADA PEKERJA PEMBUAT TAS DI JALAN BAJAK V KECAMATAN MEDAN AMPLAS

TAHUN 2013 Pekerja di Lantai (Sebelum Bekerja)

no lgnbwhkiri lgnbwhknn glgtgnkiri glgtgnknn jritgnkiri jritgnknn phkiri phknn lttkiri lttknn btskiri btsknn glgkkikiri glgkkiknn jrikkikiri jrikkiknn

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 4 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 6 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 7 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 9 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 10 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 13 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 15 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 19 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 20 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 22 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 23 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKLETAL PADA PEKERJA PEMBUAT TAS DI JALAN BAJAK V KECAMATAN MEDAN AMPLAS

TAHUN 2013 Pekerja di Lantai (Sebelum Bekerja)

no lhrats lhrbwh bhukiri bhuknn lgnatskiri pggung lgnatsknn pggang bkng pntt sikukiri sikuknn lgnbwhkiri lgnbwhknn

1 1 1 3 3 1 3 1 3 3 3 1 1 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 1 1 2 2 3 2 2 2 3 1 3 1 3 2 3 1 1 2 2 4 1 2 3 2 1 2 1 3 3 2 1 1 2 2 5 2 2 2 2 1 3 1 3 3 3 2 2 2 3 6 2 2 3 3 2 2 1 3 3 2 1 1 1 2 7 1 1 3 3 1 3 2 2 3 2 1 1 2 2 8 2 2 3 3 1 2 1 3 2 2 2 1 3 2 9 2 2 2 2 1 3 1 2 2 3 1 1 2 1 10 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 1 1 2 2 11 2 1 2 2 1 3 1 2 3 2 1 1 2 2 12 1 2 2 3 2 2 2 3 2 3 1 1 2 2 13 2 2 3 3 1 3 1 2 3 3 1 1 2 2 14 1 1 3 3 1 2 1 2 2 3 1 1 1 1 15 2 2 2 2 1 2 1 3 3 3 1 2 2 2 16 2 2 2 2 1 3 2 4 3 2 1 1 2 2 17 2 2 3 3 1 2 1 3 3 2 1 1 2 2 18 2 2 3 3 1 2 2 2 3 3 1 1 2 2 19 1 1 3 3 1 3 1 2 2 3 1 1 1 1 20 1 1 2 3 2 3 1 3 2 3 1 1 1 1 21 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 1 1 2 2 22 2 1 2 2 1 3 1 3 3 3 1 1 2 2 23 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 24 1 2 3 3 2 3 2 3 3 3 1 1 2 2 25 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 1 1 2 3

GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKLETAL PADA PEKERJA PEMBUAT TAS DI JALAN BAJAK V KECAMATAN MEDAN AMPLAS

TAHUN 2013 Pekerja di Lantai (Sebelum Bekerja)

no glgtgnknn jritgnkiri jritgnknn phkiri phknn lttkiri lttknn btskiri btsknn glgkkikiri glgkkiknn jrikkikiri jrikkiknn

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 3 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 4 2 1 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 5 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 6 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 7 3 2 3 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 8 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 9 3 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 10 3 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 11 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 12 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 13 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 15 3 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 16 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 17 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 2 1 3 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 19 3 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 20 3 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 21 3 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 22 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 23 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 24 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1

MASTER DATA 3

GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKLETAL PADA PEKERJA PEMBUAT TAS DI JALAN BAJAK V KECAMATAN MEDAN AMPLAS

TAHUN 2013 Pekerja Duduk Di Kursi (Sebelum Bekerja)

n o lhrat s lhrbw h bhuki ri bhukn n lgnatski ri pggun g lgnatskn n pggan g bkn g pnt t sikuki ri sikukn n lgnbwhki ri lgnbwhkn n glgtgnki ri 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 5 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

no glgtgnknn jritgnkiri jritgnknn phkiri phknn lttkiri lttknn btskiri btsknn glgkkikiri glgkkiknn jrikkikiri jrikkiknn

1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1

4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1

MASTER DATA 4

GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKLETAL PADA PEKERJA PEMBUAT TAS DI JALAN BAJAK V KECAMATAN MEDAN AMPLAS

TAHUN 2013 Pekerja Duduk Di Kursi (Sebelum Bekerja)

no lhrats lhrbwh bhukiri bhuknn lgnatskiri pggung lgnatsknn pggang bkng pntt sikukiri sikuknn lgnbwhkiri lgnbwhknn

1 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 2 2

2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2

3 2 3 2 2 1 2 1 3 3 2 1 1 1 2

4 2 2 3 3 1 2 2 3 3 3 2 1 3 2

5 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 1 2 2 2

no glgtgnkiri glgtgnknn jritgnkiri jritgnknn phkiri phknn lttkiri lttknn btskiri btsknn glgkkikiri glgkkiknn jrikkikiri jrikkiknn

1 1 3 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1

2 2 3 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1

3 1 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1

4 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1

v Lampiran 5

Gerakan-gerakan latihan relaksasi, Colin (2002):

1. Gerakan 1 : Hip Lingkaran. Dengan kaki terpisah dan tangan di pinggul, membuat lingkaran dengan pinggul bergerak searah jarum jam dan kemudian berlawanan. Mulailah dengan 10 pengulangan dan meningkat menjadi 25.

gambar 1

2. Gerakan ke 2 : Lingkaran Bahu. Gerakkan pundak ke arah telinga dan kemudian kembali mencoba menyentuh tulang belikat bersama-sama. Ulangi 15 sampai 20 kali dan kemudian arah sebaliknya.

3. Gerakan ke 3 : Lingkaran Lengan. Dengan tangan di samping, membuat lingkaran dengan tangan di depan, di atas kepala, ke samping, dan kembali turun lagi. Membuat lingkaran yang lebih besar sampai lengan bergerak melalui seluruh rentang gerak mereka. Lakukan 15 sampai 20 pengulangan dan kemudian beralih arah.

gambar 3

4. Gerakan ke 4 : Latihan Leher. Dengan bahu rileks dan lengan di samping, tekuk kepala ke satu sisi, mencoba menyentuh telinga ke bahu. Bawa kembali ke tengah dan ulangi pada sisi lain. Kemajuan dari lima pengulangan sampai sekitar 15 sampai 20 detik.

gambar 4

5. Gerakan ke 5 : sisi peregangan. Dengan lebar bahu kaki terpisah, angkat lengan di atas kepala sambil perlahan-lahan membungkuk ke samping badan. Tarik napas dan tahan posisi selama 15 sampai 20 detik. Ulangi pada sisi lain.

gambar 5

6. Gerakan ke 6 : peregangan bahu. Genggam tangan di belakang punggung dengan siku lurus dan mengangkat kembali di belakang Anda. Tahan posisi selama 15 sampai 20 detik.

gambar 6

7. Gambar ke 7 : peregangan atas. Genggam tangan bersama-sama dengan siku lurus dan mengangkat lengan di atas kepala. Tarik napas saat peregangan lengan ke belakang selama 15 sampai 20 detik.

8. Gambar ke 8 : Peregangan pergelangan tangan. Memperpanjang lengan lurus dengan telapak menghadap ke atas. Dengan tangan pegang ibu jari dan jari lain dari tangan yang panjang dan perlahan-lahan tarik jari ke belakang sampai Anda bisa merasakan peregangan lebih depan lengan bawah. Tahan posisi selama 20 sampai 30 detik dan ulangi pada sisi yang berlawanan.

gambar 8

9. Gerakan 9 : Peregangan lengan. Memperpanjang lengan lurus dengan telapak menghadap ke bawah. Dengan tangan yang lain menekan di bagian belakang tangan sampai Anda bisa merasakan peregangan di punggung lengan bawah. Tahan posisi selama 20 sampai 30 detik dan ulangi pada sisi yang berlawanan.

gambar 9

10.Gerakan 10 : Doa peregangan. Tempatkan telapak tangan bersama-sama dalam doa-seperti posisi, jari mengarah ke atas. Tekan ke bawah sampai pergelangan terasa regangan lebih depan pergelangan tangan dan ke lengan. Tahan selama 20 sampai 30 detik.

Lampiran 6

Dokumentasi

Gambar 1. Penjiplakan Bahan Tas Dengan Media Penjiplak

Gambar 3. Proses Pengeleman

Gambar 5. Proses Penjahitan

Dokumen terkait