BAB II KAJIAN PUSTAKA
B. Kompetensi Profesi Guru TK
4. Kemampuan Guru dalam Memanfaatkan Media Pembela-
Menurut Syaiful Sagala (2006: 12), pembelajaran berasal dari kata “belajar” yang artinya proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan, pembelajaran dan sebagainya sehingga terjadi perubahan dalam diri, sedangkan menurut Yatim Riyanto (2009: 131) pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan belajar akan melibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efisien.
Konsep dasar pembelajaran yang dirumuskan dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 1 yakni pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, dimana pendidik merupakan subyek pembelajaran dan peserta didik adalah obyek dari pembelajaran tersebut.
Menurut D. Sudjana (2000: 96), tujuan belajar berkaitan dengan perubahan tingkah laku peserta didik yang meliputi aspek-aspek
pengetahuan, ketrampilan, sikap, nilai-nilai dan inspirasi. Berdasarkan pendapat tersebut, kegiatan belajar mampu mengubah individu atau peserta didik ke arah perubahan yang lebih baik.
Martinis Yamin dan Maisah (2009:164), menjelaskan bahwa pembelajaran adalah suatu konsep yang bisa berkembang seirama dengan tuntutan kebutuhan hasil pendidikan yang berkaitan dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang melekat pada wujud pengembangan kualitas sumber daya manusia. Jadi, pembelajaran bersifat dinamis yang dapat berubah sesuai dengan tujuan dalam rangka peningkatan kualitas peserta didik.
Pembelajaran merupakan proses interaksi pendidik dan peserta didik dalam suatu suasana belajar dimana proses tersebut berusaha merubah tingkah laku peserta didik yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap-sikap, nilai-nilai dan inspirasi.
Azhar Arsyad (2006: 3) menjelaskan bahwa media adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2005:7), bahwa fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar, yakni menunjang penggunaan metode mengajar yang dipergunakan guru. Jadi media pembelajaran adalah alat bantu mengajar yang dapat berupa manusia, materi atau kejadian yang mendukung proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada peserta didik.
b. Jenis dan manfaat media pembelajaran
Kedudukan media dalam pembelajaran merupakan alat bantu yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Leshin, Pollock & Reigeluth dalam Azhar Arsyad (2006: 36), mengklasifikasikan media kedalam lima kelompok yaitu :
(a) media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main-peran, kegiatan kelompok, field-trip); (b) media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan (workshop), alat bantu kerja, dan lembaran lepas); (c) media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, dan bagan, grafik, peta, gambar, transparansi, slide); (d) media berbasis audio visual (video, film, program slide tape, televisi); dan (e) media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer, interaktif video, hypertext).
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa klasifikasi media pembelajaran meliputi:
1) Media berbasis manusia yang meliputi guru, instruktur, tutor, main- peran, kegiatan kelompok, field-trip. Media berbasis manusia ini dapat mengubah sikap peserta melalui pengalaman langsung yang terdapat di lingkungannya baik lingkungan sosial dan alam.
2) Media berbasis cetak meliputi buku, penuntun, buku latihan (workshop), alat bantu kerja, dan lembaran lepas yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menyampaikan materi pembelajaran.
3) Media berbasis visual dapat mempermudahpemahaman siswa terhadap materi karena dapat menghubungkan materi dengan dunia nyata
sehingga mudah untuk diingat siswa. Media yang berbasis visual antara lain buku, alat bantu kerja, dan bagan, grafik, peta, gambar, transparansi, slide.
4) Media berbasis audio visual menggabungkan gambar dengan suara. Penggabungan suara dengan gambar dapat menumbuhkan minat belajar dan memusatkan perhatian siswa. Media berbasis audio- visual meliputi :video, film, program slide tape, televisi.
5) Media berbasis komputer dapat menyajikan informasi isi materi pelajaran sekaligus menjadi latihan langsung bagi siswa. Media berbasis komputer meliputi pengajaran dengan bantuan komputer, interaktif video, hypertext.
Penggunaan media dalam pembelajaran memiliki manfaat- manfaat positif bagi proses pembelajaran. Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2005: 2) menfaat penggunaan media pembelajaran meliputi:
1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik;
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata- mata berkomunikasi verbal melalui penuturan kata- kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran;
4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain
seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain- lain .
Media dalam pembelajaran dilakukan untuk mempermudah proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar. Berbagai penelitian dilakukan terhadap penggunaan media pembelajaran sampai pada kesimpulan bahwa pembelajaran yang menggunakan media tanpa media menunjukkan perbedaan yang nyata. Oleh karena itu menggunakan media dalam pembelajaran sangat diharapkan untuk mempertinggi kualitas pembelajaran yang dilakukan
Dalam pengelompokan media belum mendapat suatu kesepakatan tentang klasifikasi atau taksonomi media yang berlaku umum dan mencakupsegala aspeknya, khususnya untuk suatu sistem pembelajaran. Bahkan tampaknya memang tidak pernah akan ada sistem pengelompokan yang berlaku umum. Berkaitan dengan hal tersebut, jenis media pembelajaran akan dibagi menjadi tiga kelompok besar sebagaimana yang digambarkan dalam gambar (Zaman & Eliyawati, 2010:4)
VISUAL
MEDIA AUDIO
AUDIO VISUAL
Gambar 1. Macam-Macam Media Pembelajaran 1) Media Visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat media sering digunakan oleh pendidik pada lembaga pendidikan anak usia dini. 2) Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dakam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak untuk mempelajari isi tema. 3) Media Audio Visual
Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi dari media audio dan media visual atau biasa disebut media pandang- dengar. Dengan menggunakan media audio visual ini maka penyajian isi tema kepada anak akan semakin lengkap dan optimal.
Menurut pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran meliputi :
1) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian peserta didik sehingga dapat memberikan motivasi belajar.
2) Media pembelajaran memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar proses dan hasil belajar.
3) Penggunaan media pembelajaran yang variasi sehingga tidak membosankan bagi peserta.
4) Media pembelajaran dapat lebih banyak memberikan kegiatan belajar terutama dalam memberikan pengalaman belajar siswa untuk mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan peristiwa- peristiwa yang terjadi di lingkungan peserta didik.
c. Indikator kemampuan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran Menurut Gordon dalam Mulyasa (2005: 53) merinci beberapa aspek atau ranah yang ada dalam konsep kompetensi, yakni:
1) pertama, pengetahuan atau knowlwdge yaitu kesadaran dalam bidang kognitif, misalnya seorang guru mengetahui cara melakukan identifikasi kebutuhan belajar, dan bagaimana melakukan pembelajaran terhadap peserta didik sesuai dengan kebutuhannya. 2) Kedua, pemahaman (understanding): kedalaman kognitif dan afektif
yang dimiliki oleh individu. Misalnya seorang guru yang akan melaksanakan pembelajaran harus memiliki pemahaman yang baik tentang karakteristik dan kondisi peserta didik agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien.
3) Ketiga, kemampuan (skill), yaitu sesuatu yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Misalnya kemampuan guru dalam memilih dan membuat alat peraga sederhana untuk memberi kemudahan kepada peserta didik.
4) Keempat, nilai, yaitu suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang. Misalnya standar perilaku guru dalam pembelajaran (kejujuran, keterbukaan, demokratis dan lain-lain).
5) Kelima, sikap, yaitu perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar. Misalnya reaksi terhadap krisis ekonomi, perasaan terhadap kenaikan gaji, dan sebagainya.
6) Keenam, minat (interest), yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Misalnya minat untuk mempelajari atau melakukan sesuatu.
Menurut Suprodjo Pusposutardjo dalam Kunandar (2007 :53), mengatakan bahwa seseorang dianggap kompeten dalam pembelajaran apabila telah memenuhi persyaratan :
1) Landasan kemampuan pengembangan kepribadian. 2) Kemampuan penguasaan ilmu dan keterampilan. 3) Kemampuan berkarya (know to do).
4) Kemampuan menyikapi dan berperilaku dalam berkarya sehingga dapat mandiri, menilai, dan mengambil keputusan secara bertanggung jawab.
5) Dapat hidup bermasyarakat dengan bekerja sama, saling menghormati dan menghargai nilai- nilai pluralisme serta kedamaian.
Menurut itu, menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidik adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pendidik berkewajiban :
1) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis.
2) Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan.
3) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa indikator kompetensi guru adalah :
1) Dalam proses pembelajaran guru mengarahkan perhatian peserta didik.
2) Dengan media pembelajaran guru sudah bisa menjadikan media sebagai alat untuk memperjelas proses pembelajaran dan kegiatan berjalan dengan lancar.
3) Guru sudah bisa dalam mendemonstrasikan mengenai pembelajaran yang akan berlangsung.
4) Guru mampu memvariasikan media pembelajaran agar tidak membosankan.
5) Guru mampu menguasai macam- macan media pembelajaran yang meliputi media audio media visual, dan media audio visual dan mampu menerapkan dalam dunia pendidikan.
C.Kajian Tentang Pendidikan Anak Usia Dini